Laporan Modul 1 Crushing
Laporan Modul 1 Crushing
Crushing
Laboratorioun Pengolahan Bahan Galian Kelompok Pasca Sarjana/Kamis, 10-03-2016
Program Studi Teknik Metalurgi
Asisten: Muhammad Ghofry (12513043)
Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan
A. Tinjauan Pustaka
Tahap pertama pada proses pengolahan bijih adalah
mengecilkan ukuran bijih dengan cara mekanik yaitu
peremukan dan penggerusan yang dikenal dengan sebutan
kominusi. Tujuan dari kominusi adalah mengecilkan
3. Roll Crusher dengan r = 1,75 cm
ukuran bijih agar siap untuk diproses lebih lanjut sekaligus
untuk memisahkan mineral berharga dari mineral
pengotornya (gangue mineral), serta untuk meningkatkan
luas permukaan sehingga reaksi leaching akan berjalan
pada keadaan yang lebih baik.
Crushing (peremukan) dilakukan untuk mengecilkan
ukuran bijih menjadi sekitar 25 mm, kemudian dilanjutkan
dengan menghaluskan bijih yang dikenal dengan sebutan
grinding. Crushing dan grinding lebih jauh dapat dibagi
menjadi beberapa tahap seperti primer, sekunder, tersier,
atau bahkan kuartener. Tahapan-tahapan tersebut tidak
harus dilakukan semua bergantung pada keadaan bijih
yang akan diremukan dan alat-alat yang digunakan.
Tahap-tahap operasi peremukan yaitu peremukan tahap
pertama (primer) menggunakan Jaw Crusher, Gyratory
Crusher, peremukan tahap dua (sekunder) menggunakan C. Pengolahan Data
Cone crusher, Roll Crusher, dan peremukan tahap ketiga 1. Langkah Kerja
(tersier) menggunakan Cone Crusher. a. Jaw Crusher
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses kominusi adalah Kerikil ukuran 3-7 cm
ukuran dari material, keadaan alamiah dari bijih,
ketersediaan air (khususnya pada proses basah), proses Siapkan sebanyak 3 kg
pengolahan selanjutnya pada kondisi kering atau basah,
korosi pada lining dan reaksi antara material dan air. Jalankan Jaw Crusher dalam keadaan kosong
B. Data Percobaan Amati cara kerjanya
1. Jaw Crusher
Masukkan umpan
Amati hasil peremukan
Ayak dengan seri 1#, 2#, 3#, 8#,14#, 20#, 50#
Timbang per fraksi ayakan
Buat grafik distribusi
b. Roll Crusher
2. Roll Crusher dengan r = 1,25 cm Hasil peremukan Jaw Crusher
Jalankan Jaw Crusher dalam keadaan kosong
Amati cara kerjanya
Atur jarak roll sebesar 1,25 cm
Masukkan umpan
Amati hasil peremukan
Ayak dengan seri 1#, 2#, 3#, 8#,14#, 20#, 50#
Ulangi percobaan dengan jarak roll yang berbeda d. Kurva distibrusi Jaw Crusher
yaitu 1,75 cm
Jaw Crusher
Ayak dengan seri 1#, 2#, 3#, 8#,14#, 20#, 50#
80
Timbang per fraksi ayakan 60
Buat grafik distribusi % Berat Lolos Lomulatif 40
f(x) = 8.13x - 17.32
20
2. Rumus-rumus Dasar
a. Persen berat: 0
0.29700000000000021
berat mineral per fraksi
Persen berat= 100 Ukuran Ayakan (mm)
berat mineral keseluruhan
b. Reduction Ratio:
ukuran feed
RR=
ukuran produk e. Kurva distibrusi Roll Crusher dengan r = 1,25 cm
H. Lampiran
1. Jaw Crusher
Jaw Crusher
Roll Crusher
Jaw Crusher
Tabel Konversi Mesh ke mm
Sampel