Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

STRATEGI PERJUANGAN MUHAMMADIYAH

Disusun oleh :
KELOMPOK 1
1. ERY SAPUTRO (13.030.063)
2. M. IQBAL (13.030.0)
3. WAWAN IRAWAN (13.030.079)
4. RIZKI KURNIAWAN (13.030.057)
5. AGUS SAHRUL UMRI (09.030.090)

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)


MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
2013

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah STRATEGI PERJUANGAN MUHAMMADIYAH.

Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Pembelajaran Bahasa Nasional di Sekolah
Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Pringsewu.

Dalam penulisan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak khususnya para anggota kelompok 7 yang telah membantu dalam
menyelesaikan tugas makalah ini sehingga selesai tepat waktu. Dan tidak lupa
juga kami ucapkan terima kasih kepada bapak Sutikno,M.Pd.I . selaku dosen
pembimbing yang telah membimbing kami.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri
maupun kepada pembaca umumnya.

Pringsewu, 9 November 2013

Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i

2
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULAN
A. Latar Belakang................................................................................ 1
B. Tujuan............................................................................................. 1
C. Rumusan Masalah........................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Strategi Perjuangan Muhammadiyah.................................................... 1
B. Kandungan QS. ASSOF Dan ANNUR 55 Sebagai Landasan
Strategi Perjuangan Muhammadiyah ................................................... 2
C. Komponen strategi perjuangan Muhammadiyah.................................. 7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan........................................................................................... 8
B. Saran..................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Secara etimologis nama Muhammadiyah berasal dari kata Muhammad, yaitu
Nabi Muhammad saw, dan diberi tambahan ya nisbah dan ta marbutoh yaitu

3
pengikut Nabi Muhammad saw. KHA. Dahlan, pendiri Persyarikatan
Muhammadiyah, menegaskan bahwa Muhammadiyah berarti ummat
Muhammad, pengikut Nabi Muhammad saw. Dalam anggaran
Muhammadiyah disebutkan bahwa Muhammadiyah adalah gerakan Islam
amar makruf nahi munkar yang berakidah Islam dan bersumber pada Al Quran
dan Hadits yang shahih.

Tujuan didirikan muhammadiyah.


Ketika berbicara muhammadiyah tidak akan ppernahh lepas dari KHA.dahlan
itu sendiri. Sebagai ketua umum muuhammadiyah beliau jugalah yangg
mendirikan muhammadiyah. Dengan berlanfdaskan pada tafsir QS. Al-Imrann
ayat 104 dan hendaklah ada golongan diantara kamu menyeruh kepada yang
maruff dan mencegah dariyang mungkar... bahwa golongan umat yang
dikatakan beruntung adalah yang mau untuk menyeruh kepada kebaikan dan
mencegah kepada kemungkaran.

B. Tujuan
a. Untuk mengetahui strategi perjuangan muhammadiyah
b. Untuk mengetahui kandungan surat ASSOF 4 dan ANNUR 55 sebagai
landasan strategi perjuangan muhammadiyah
c. Merinci 7 komponen strategi perjuangan muhammadiyah

C. Rumusan Masalah
a. Menjelaskan strategi perjuangan muhammadiyah
b. Menjelaskan qs. Assof 4 dan annur 55
c. Menjelaskan 7 komponen strategi perjuangan muhammadiyah

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Strategi Perjuangan Muhammadiyah.

Muhammadiyah yang memiliki identitas gerakan Tajdid (pembaharuan) yang


memiliki dua makna yaitu Purifikasi (pemurnian) dan juga dinamisasi
(perkembangan). Dalam mencapai kesuksesan dahwah maka Muhammadiyah
harus membuat strategi yang sering disebut dengan langkah langkah dan
Khittah muhammadiyah.

Pada zaman sekarang yang banyak sekali ormas dengan berbagai identitas dan
karakter, menjadi tantangan tersendiri bagi muhammadiyah dalam berdakwah,
maka sekarang ini muhammadiyah memperkuat dakwah dibidang pendidikan
guna memerangi penyakit agama al: Tahayul, Bidah, Churafat (TBC) dari
kesemua langkah dan juga Khittah, semua menuju kepada pendidikan, ini
bearti Muhammadiyah memilih pencegahan terhadap TBC dengan merubah
pola fikir masyarakat tentang hal tersebut, langkah ini menjadi efektif karena
akan meminimalisir konflik, manun dakwah muhammadiyah terkesan menjadi
lemah karena terkasan pula tidak berani melawan TBC secara terangan-
terangan. Berikut adalah uraian strategi Muhammadiyah:

1. Pola Dasar Perjuangan.

1. Muhammadiyah berjuang untuk mewujudkan cita-cita dan keyakinan


hidup yang bersumber ajaran islam dan dawah islam serta amar
maruf nahi mungkar dalam arti proporsi yang sebenar-benarnya.

1
2. Untuk melakukan perjuangan dawah islam dan amar maruf nahi
mungkar sperti yang dimaksud diatas dan juga muhammadiyah sebagai
organisasi memilih dan menempatkan diri sebagai Gerakan Islam Dan
Amar Maruf Nahi Mungkar Dalam Bidang Masyarakat.

3. Pada prinsipnya tidak diperbolehkan adanya perangkapaan jabatan


terutamajabatan pimpinan antara keduanya.

2. Program Dasar Perjuangan.

Dengan dakwah dan amar maruf nahi mungkar dalam arti proporsi yang
sebenarbenarnya, muhammadiyah harus mampu membuktikan bahwa
ajaran islam mampu mengatur masyarakat dalam NKRI yang berpancasila
dan ber UUD 1945 menjadi masyarakat yang adil dan makmur serta
sejahtera, bahagia, materil, dan spritual yang diridhoi Allah SWT.

B. Kandungan Surat ASSOF 4 Dan ANNUR 55

Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berjuang di jalan-Nya


dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang
tersusun kokoh. (QS Ash Shaff 4)

Ketika kita membuka kembali ayat-ayat yang terukir indah dalam surat Ash
Shaff ini, akan banyak sekali kandungan tentang manfaat serta konsep-konsep
dalam berorganisasi, bekerja dalam sebuah barisan yang teratur dan kokoh.
Salah satu surat Madaniyah ini mengupas secara rinci tentang konsep
berjamaah di dalam Islam. Hal ini memang sangat ditekankan oleh Rasulullah
SAW pada masa berdakwah di Madinah, saat surat ini diturunkan. Dimana,
pengokohan organisasi dan kejamaahan adalah titik tekan dakwah Rasulullah

2
SAW di Madinah, berbeda dengan titik tekan dakwah Rasulullah SAW ketika
di Mekkah yang fokus pada pengokohan aqidah dan ruhiyah ummat Islam
masa itu. Dalam surat ini, terdapat lima konsep besar yang harus ada untuk
mewujudakn organisasi yang kokoh.Yaitu, kesesuaian konsep dan pelaksanaan
dalam organisasi, soliditas tim, ketepatan mengukur dan mengetahui kekuatan
dan tantangan, konsep kesungguhan dalam bekerja dan berjuang, serta
memiliki kader yang militan (kader yang solid).

Pertama, untuk mewujudkan organisasi yang kokoh diperlukan adanya


kesesuaian konsep (perkataan) dan pelaksanaan (at tawafuq bainal qouli wal
amal). Hal ini tercantum dalam ayat 1 - 3. Dijelaskan dalam ayat ini, bahwa
seruan-seruan ini hanya ditujukan untuk orang-orang beriman dan tidak untuk
semua orang. Artinya bahwa, sebagai orang beriman harus memahami dan
melaksanakan hal tersebut. Selain itu, yang diseru di sini adalah orang-orang
beriman bukan hanya satu orang beriman.dan di sinilah pesan konsep
kejamaahannya (keorganisasiannya). Kesesuaian antara konsep (perkataan)
dan pelaksanaan artinya tidak hanya lihai merumuskan ide yang tidak diiringi
dengan amal nyata. Justru keduanya harus berjalan dengan sinergi antara
konsep dan pelaksanaan. Organisasi itu harus mempunyai konsep cara bekerja.
Bukan hanya sekedar mempunyai kemampuan bekerja tetapi juga menguasai
cara bekerja. Penguasaan cara bekerja akan memudahkan bagaimana
mencapai tujuan berkerja.

Kedua, dalam ayat keempat surat ini disebutkan bahwa Allah SWT menyukai
mukmin yang berjuang dalam sebuah bangunan yang kokoh. Ciri dari
bangunan yang kokoh adalah seluruh komponen di dalamnya saling
menguatkan satu dengan yang lain. Dapat dirinci, bahwa soliditas organisasi
memiliki tiga ciri, yaitu: masing-masing komponen didalamnya bisa
menguatkan satu dengan yang lain, bersinergi dalam bekerja serta memiliki
program yang jelas, termasuk pembagian pelaksanaan program (pembagian

3
potensi dan pemanfaatan kemampuan). Dalam hal ini, diperlukan adanya
ketepatan di dalam penempatan orang. Siapa yang harus jadi tiang, jendela,
atap, dsb.

Ketiga, dalam ayat 5 - 9 dijelaskan tentang tantangan yang dihadapi oleh para
nabi dan rasul. Dari ayat ini kita dapat mengambil pelajaran bahwa perlunya
untuk mengukur tantangan-tantangan yang akan dihadapi dalam kerja-kerja
organisasi. Jika kita mengetahui ukuran tantangan itu, maka kita bisa membuat
program yang bisa mengatasi tantangan tersebut. Kegagalan dalam mengukur
tantangan yang akan dihadapi, akan mengakibatkan ketidakjelasan
merumuskan tahap-tahap pelaksanaan amal sehingga bisa terjebak dalam
suatu amal yang bersifat asal-asalan. Tantangan yang perlu diukur adalah
semua tantangan baik dari dalam maupun luar organisasi. Pada ayat 9,
dijelaskan bahwa visi kerosulan-lah yang bisa digunakan untuk mengeliminir
tantangan-tantangan tersebut.

Keempat, dijelaskan bahwa untuk membangun sebuah organisasi yang kokoh


diperlukan adanya sebuah konsep perjuangan organisasi. Dan sebuah konsep
perjuangan itu hendaknya sebuah konsep yang mengandung motivasi sert
makna optimisme yang jauh dari konsep perjuangan yang menakutkan (tidak
realistis dan membuat komponen di dalamnya ragu dapat melaksanakannya
atau tidak). Hal ini dapat dilihat pada ayat 10 -13 surat ini, yang menjelaskan
indahnya sebuah konsep berjuang besungguh-sungguh di jalan-Nya.

Kelima, dalam ayat 14 surat ini, dijelaskan bahwa keberhasilan suatu


perjuangan dalam organisasi juga ditentukan dengan ada tidaknya kader-kader
militan di dalamnya. Militan ini terkait dengan makna komitmen, konsistensi,
keseimbangan (tawazunitas), ketaatan serta kecintaan. Karena memang amal
yang baik dari seorang kader organisasi tidak akan bisa terwujud tanpa lima

4
hal di atas. Dan dengan memiliki kader yang militan, amal-amal terbaik akan
dihasilkan dalam organisasi.

Di dalam organisasi juga diperlukan adanya ruuh (semangat) organisasi. Dan


ruuh organisasi ditentukan oleh sistem yang ada dalam organisasi, kualitas
sang pemimpin, sejauh mana organisasa mempunyai semangat kompetisi
dengan yang lain serta sejauh mana memadukan semangat dan ilmu yang
dimiliki.

3. Kandungan Surat ANNUR 55



(55) Tuhan telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman di
antara kamu dan yang sudi berbuat baik, bahwa sesungguhnya mereka
akan diberi warsan kekuasaan di muka bumi, sebagaimana yang telah
pernah dibenkan kepada orang-orang yang terdahulu sebelum mereka ,
dan akan dikokoh-teguhkan kedudukan agama mereka yang telah disukai
oleh Tuhan untuk mereka.Pun akan di tukar Tuhan sesudah mereka
merasa takut , menjadi aman dan sentosa. Ialah karena mereka
menyembah AKU dan tidak mempersekutukan DAKU dengan yang lain.
Tetapi barang siapa yang ingkar sesudah itu merekalah orang orang yang
jahat.


(56) Dan dirikanlah olehmu sekalian akan sembahyang dan bayarkanlah
zakat dan taatlah kepada Rasul , supaya kamu dianugerahi rahmat.

5


(57) Janganlah kamu menyangka bahwa orang-orang yang kafir itu akan
dapat menguasai keadaan di muka bumi ini. Dan tempat diam mereka
ialah neraka. Sungguh amat buruklah akhir kesudahan mereka.

Janji Ilahi Dan Pengharapan


Ayat 55 ini adalah inti tujuan peruangan hidup. Dan inilah janji dan
pengharapan yang telah dikemukakan Tuhan bagi setiap mu'min dalam
perjuangan menegakkan kebenaran dan Keyakinan di permukaan bumi ini.

Dan pokok pendirian mesti dipegang teguh dan sekali-kali jangan


dilepaskan , baik keduanya atau salah satu di antara keduanya. Pertama
ialah iman, atau kepercayaan , kedua ialah amal shalih , perbuatan baik,
bukti dan bakti.

Kalau iman tidak ada haluan pekerjaan tidaklah tentu arahnya entah
berakibat baik ataukah berakibat buruk. Iman sebagai telah berkali-kali
diterangkan adalah pelita yang memberi cahaya dalam hati , menyinar
cahaya itu keluar dan dapatlah petunjuk , sehingga nyatalah apa yang akan
dikerjakan .
Oleh sebab itu iman dengan sendirinya menimbulkan amal yang shalih .

Banyak pula amalan yang shalih dikerjakan , tetapi jika tidak timbul
daripada iman , bercampur-aduklah di antara yang haq dengaan yang batil.
Tetapi kalau keduanya telah berpadu satu , amal shalih timbul dari iman
dan iman menimbulkan amal , terdapatlah kekuatan peribadi , baik orang
seorang ataupun pada masyarakat mu'min itu , maka kepada orang-orang
atau masyarakat seperti inilah Tuhan menjanjikan bahwa mereka akan
diberi warisan kekuasaan di permukaan bumi ini.

6
Kendali bumi ini akan diserahkan ke tangan mereka , sebagaimana dahulu
pun warisan yang demikian telah pernah pula diberikan kepada ummat
yang terdahulu dari mereka.

Dengan sendinnya, apabila kekuatan iman amal shalih itu telah padu satu
dan telah menimbulkan hasil nyata dalam masyarakat, maka agama yang
dipeluk pun menjadi kokoh dan teguh, berurat ke bumi, bercabang ke
langit, tidak dapat diusik dan diganggu orang lagi. Sebab dialah agama
yang diridhai Allah.

Kalau sekiranya selama ini dada rasa berdebar, cemas ditimpa oleh takut,
rasa-rasa akan ditimpa oleh bahaya juga, rasa-rasa agama ini akan diancam
orang juga, sehingga keamanan dalam hati tak pernah ada, namun apabiia
janji warisan itu telah dikabulkan Tuhan, rasa ketakutan itu akan hilang
dengan sendirinya dan keamanan tercapai, sebagai ganti dari ketakutan.

Tetapi dasar pokok keamanan itu ,diperingatkan kembali oleh Tuhan yaitu
sifat-sifat dan kelakuan yang dipunyai umat beriman dan beramal shalih
itu. Yaitu mereka hanya beribadat kepada Allah. Mereka tidak
mempersekutukan Tuhan dengan yang lain. Selama hal ini masih dijaga
terus dan dipelahara , selama itu pula janji perwarisan itu tidak akan
dicabut oleh Tuhan. Tetapi kalau sesudah itu mereka kafir lagi, rnenolak
dan ingkar lagi, niscaya mereka pun telah terhitung menjadi orang fasik.
Jangan kecewa jika janji itu dicabut oleh Tuhan kembali.

C. 7 komponen Strategi Perjuangan Muhammadiyah

1. pokok pikiran pertama: Hidup manusia harus berdasar tauhid

2. pokok pikiran Kedua: Hidup manusia itu bermasyarakat

7
3. pokok pikiran Ketiga: hanya hukum Allah yang sebenar-benarnyalah satu-
satunya yang dapat dijadikan sendi untuk membentuk pribadi yang utama
dan mengatur ketertiban hidup bersama (masyarakat) dalam menuju hidup
bahagia dan sejahtera yang hakiki, didunia dan akhirat.

4. pokok pikiran Keempat: berjuang menegakkan dan menjunjung tinggi


agama Islam untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya,
adalah wajib, sebagai ibadah kepada Allah berbuat ihsan dan islah kepada
manusia/masyarakat.

5. pokok pikiran Kelima: berjuang menegakkan dan menjunjung tinggi


agama Islam untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya,
hanyalah akan berhasil bila dengan mengikuti jejak (ittiba) perjuangan
para Nabi terutama perjuangan Nabi Besar Muhammad SAW.

6. pokok pikiran Keenam: perjuangan mewujudkan pokok pikiran tersebut


hanyalah akan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan berhasil,
bila dengan cara berorganisasi. Organisasi adalah satu-satunya alat atau
cara perjuangan yang sebaik-baiknya.

7. pokok pikiran Ketujuh: pokok pikiran/ prinsip/ pendirian seperti yang


diuraikan dan diterangkan dimuka itu adalah yang dapat untuk
melaksanakan ideloginya terutama untuk mencapai tujuan yang menjadi
cita-citanya ialah terwujudnya masyaraka yang adil dan makmur lahir dan
batin yang diridhai Allah ialah masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

BAB III
PENUTUP

A. Keimpulan
Jadi Strategi Perjuangan Muhammadiyah memperkuat dakwah dibidang
pendidikan guna memerangi penyakit agama al: Tahayul, Bidah, Churafat (TBC)
dari kesemua langkah dan juga Khittah, semua menuju kepada pendidikan, ini
bearti Muhammadiyah memilih pencegahan terhadap TBC dengan merubah pola

8
fikir masyarakat tentang hal tersebut, langkah ini menjadi efektif karena akan
meminimalisir konflik,

B. Saran
Setelah membaca makalah ini diharapkan mahasiswa dapat membedakan
yang tahayul dan yang bukan.dan dapat ikut serta meneruskan perjuangan
muhammadiyah

DAFTAR PUSTAKA

1. www.Menjelaskan Strategi Perjuangan Muhammadiyah.com


2. www.Menjelaskan QS.ASSHOF 4 dan ANNUR 55 sebagai landasan
strategi perjuangan Muhammadiyah.com
3. www. Fxpro-indonesia.com

9
10

Anda mungkin juga menyukai