Anda di halaman 1dari 4

Pembuatan Slide MDT (Differential Count)

Landasan teori :
Sel darah pada umumnya dikenal ada tiga tipe yaitu: eritrosit, lekosit dan trombosit. Eritrosit
manusia dalam keadaan normal berbentuk cakram bulat bikonkaf dengan diameter 7,2 m tanpa
inti, lebih dari separoh komposisi eritrosit terdiri dari air (60%) dan sisanya berbentuk substansi
koloidal padat. Sel ni bersifat elastis dan lunak. Lekosit (sel darah putih) terdapat pada bagian
pinggir sel darah, lekosit ini dibagi menjadi dua yaitu granulosit dan agranulosit.
Granulosit terbagi menjadi tiga yaitu Netrofil (terbanyak) berbentuk bulat dengan diameter
10-12 m, Eosinofil yang strukturnya lebih besar daripada netrofil (10-15 m) dan Basofil
(paling sedikit) dengan ukuran hampir sama dengan netrofil tetapi basofil sangat sulit ditemukan.
Agranulosit dibagi menjadi dua yaitu Limfosit yang mempunyai ukuran yang bevariasi, inti bulat
sitoplasma mengelilingi inti seperti cincin dan berperan penting dalam imunitas tubuh, dan
Monosit (sel lekosit terbesar), intinya berbentuk oval kadang terlipat-lipat dapat bergerak dengan
membentuk pseudopodia. Tipe ketiga yaitu Trombosit (disebut juga keping darah), berbentuk
sebagai keping-keping sitoplasma lengkap dengan membran yang mengelilinginya, Trombosit
terdapat khusus pada sel darah mammalia.
Untuk melihat struktur sel-sel darah dengan mikroskop cahaya pada umumnya dibuat sediaan
apus darah. Sediaan apus darah ini tidak hanya digunakan untuk mempelajari sel darah tapi juga
digunakan untuk menghitung perbandingan jumlah masing-masing sel darah. Pembuatan
preparat apus darah ini menggunakan suatu metode yang disebut metode oles (metode smear)
yangmerupakan suatu sediaan dengan jalan mengoles atau membuat selaput (film) dan substansi
yang berupa cairan atau bukan cairan di atas gelas benda yang bersih dan bebas lemak untuk
kemudian difiksasi dan diwarnai.
Hasil pewarnaan dengan Giemsa pada darah manusia akan memperlihatkan eritrosit
berwarna merah muda, nukleolus lekosit berwarna ungu kebiru-biruan, sitoplasma lekosit
berwarna sangat ungu muda, granula dari lekosit eosinofil berwarna ungu tua, granula dari
lekosit netrofil dan lekosit basofil berwarna ungu
Alat dan Bahan :
a. Obyek Glass

b. Pipet Pasteur
c. Mikroskop
d. Batang pengaduk kaca
e. Rak pengecatan
f. Cat Wright (Reagen)
g. Aquades
h. kasa alkohol
i. Buffer phosphat (Reagen)
j. Darah EDTA (Bahan Pemeriksaan)
Langkah Kerja :
a. Sampel darah dibuat apusan kemudian dibiarkan mengering di udara
b. Apusan kemudian dicat dengan Wright atau Giemsa
c. Dicuci dengan air mengalir kemudian dikeringkan diudara
d. Dilihat di bawah mikroskop dengan perbesaran 10 X kemudian 100 X

Hasil :
Dari hasil pengamatan ditemukan akanrosit, beberapa fragmented cell dan neutrofil segmen.

Kesimpulan :
Pada hasil pengamatan ditemukan akantosit, fragmented cell, burr cell yang menandakan kesan
anemia hemolitik.

Anda mungkin juga menyukai