Daftar Isi
Daftar Isi ................................................................................................................. 1
Tinjauan Kapal ....................................................................................................... 2
1. Karakteristik Kapal........................................................................................ 2
2. Klasifikasi Kapal ........................................................................................... 3
3. Karakteristik Muatan ..................................................................................... 6
Tinjauan Pelabuhan ............................................................................................... 7
1. Fasilitas Pelabuhan ...................................................................................... 8
Alur Pelayaran ................................................................................................. 9
Kolam Pelabuhan/Terminal Khusus Batubara ................................................. 9
Luas Kolam .................................................................................................... 10
Kolam Putar (Turning Basin) .......................................................................... 10
Area Bongkar Muat ........................................................................................ 10
Area Tambat .................................................................................................. 10
Kedalaman Kolam ......................................................................................... 10
Fasilitas Gedung Perkantoran ....................................................................... 11
2. Peralatan Pelabuhan .................................................................................. 11
3. Penanganan Kapal di Pelabuhan ............................................................... 14
4. Penanganan Muatan di Pelabuhan ............................................................ 16
Balikpapan Coal Terminal (BCT) .......................................................................... 17
1. Fasilitas di Balikpapan Coal Terminal (BCT) .............................................. 18
2. Peralatan Balikpapan Coal Terminal (BCT) ................................................ 19
3. Penanganan Kapal ..................................................................................... 20
4. Penanganan Muatan .................................................................................. 21
Daftar Pustaka .................................................................................................... 22
Tinjauan Kapal
Tongkang digunakan untuk mengangkut barang pada perairan yang tidak
terlalu bergelombang atau perairan yang tenang, seperti di sungai atau kanal.
Tongkang memiliki bentuk yang hampir menyerupai balok, sehingga hambatan
tongkang di air menjadi besar. Jika hambatan besar, maka dibutuhkan tenaga atau
power dar tug boat yang besar. Jika tongkang ditarik pada area laut, maka
dibutuhkan tenaga tug boat yang lebih besar dibandingkan dengan tongkang yang
ditarik oleh tug boat di sungai. Hal ini dikarenakan di laut memiliki gelombang yang
dapat menambah hambatan tongkang dalam berlayar.
Sumber : https://www.bayan.com.sg
1. Karakteristik Kapal
Barge atau Ponton adalah suatu jenis kapal yang dengan lambung datar atau
suatu kotak besar yang mengapung, digunakan untuk mengangkut barang dan
ditarik dengan kapal tunda atau digunakan untuk mengakomodasi pasang-surut
seperti pada dermaga apung. Barge sendiri tidak memiliki sistem pendorong
(propulsi) seperti kapal pada umumnya. Pembuatan barge juga berbeda karena
hanya konstruksi saja, tanpa sistem seperti kapal pada umumnya. Barge sendiri
umum digunakan untuk mengangkut muatan dalam jumlah besar seperti kayu,
batubara, pasir dan lain-lain.
Secara teknis desain barge banyak digunakan pada transportasi saat ini, hal
ini dikarenakan barge memiliki beberapa keunggulan dari bentuknya. Terdapat
beberapa keunggulan dan kekurangan dari barge jika dibandingkan dengan
bentuk kapal konvensional pada umumnya dapat menjadi dasar pemilihan
menggunakan barge sebagai moda transportasi yang tepat. Beberapa
keunggulan dan kekurangan dari barge adalah sebagai berikut :
Kelebihan
1. Memiliki bentuk overhull yang sederhana sehingga meminimalkan harga
produksi.
2. Bentuk yang besar memiliki kestabilan melintang yang bagus.
3. Memiliki Cb yang besar sehingga gaya angkat besar.
Kekurangan
2. Klasifikasi Kapal
Berdasarkan jenisnya kapal tongkang dapat di klasifikasikan sebagai berikut :
a. ITB (Integrated Tug-Barge)
ITB (Integrated Tug-Barge) merupakan kesatuan antara kapal tunda dan
tongkang yang terkunci bersama-sama dalam kesatuan yang kaku dan
menjadikannya sebagai satu kapal. Beberapa keuntungan penggunaan ITB
(Integrated Tug-Barge) di daerah perairan dangkal:
ITB memiliki ukuran yang relatif lebih pendek daripada kapal tunda
konvensional.
ITB dapat mengatur power kapal dengan sendirinya
Kemampuan manuever ITB lebih baik.
Sumber : http://www.globalsecurity.org
Sumber : http://146.148.50.186/log/
Sumber : http://blog.alatberat.com
Sumber : http://www.indonesiacoalbarge.com
3. Karakteristik Muatan
Menurut BC (Bulk Carrier) CODE (2001; 67) dijelaskan bahwa muatan curah
batubara mempunyai stowage factor 0.79 to 1.53 m3/t, yang dapat mengeluarkan
gas methane yaitu gas yang dapat menyebabkan ledakan atau kebakaran. Batu
bara merupakan muatan berbahaya, batu bara termasuk kelas ke IV yaitu
Flamable Solid ( benda padat yang dapat menyala). Batu bara merupakan
senyawa Carbon(C) yang sangat berbahaya. Untuk itu penanganan batu bara di
atas kapal harus benar-benar diperhatikan, setiap Negara mempunyai peraturan
mengenai pengamanan pemuatan muatan berbahaya ini. Peraturanya meliputi
kemasan, penataan selama pengangkutan dan penyimpanannya.
Some coals may be liable to self heating that could lead to spontanious in the cargo
space. Flammable and toxic gas, including carbon monoxide, may be produced. Carbon
monoxide is an oudourless gas, slightly lighter than air and has flammable limits in air
of 12% to 75% by volume, it is toxic by inhalation, with an affinity for blood
haemoglobin over 200 times that of oxygen. (BC CODE; 2001; 69)
Pada deck besi kapal yang mengangkut batu bara harus di tutup terapan untuk
mengurangi panas. Peralatan yang diperlukan disiapkan agar dapat dipergunakan
setiap waktu jika melakukan pemeriksaan. Pada jenis kelas suhu muatan tertentu
batu bara dapat terbakar dengan sendiri, sehingga jika pelayaran panjang, harus
diatur sebelum pemuatan, agar dapat diukur suhu muatan yang berada didasar
palka maupun yang berada di tiap sudut dari palka sehingga jika ada kenaikan suhu
dapat segera diketahui. Selain dengan thermometer (alat untuk mengukur suhu),
kapal-kapal curah pada umumnya dilengkapi dengan alat yang disebut multi gas
detector, yaitu alat yang mempunyai multi fungsi untuk mendeteksi kandungan gas
dalam ruang palka, data yang dapat dilihat dari alat tersebut adalah
suhu/temperature, carbon monoksida (CO) , oksigen (O2) dan asam sulfida (H2S).
Tinjauan Pelabuhan
Pelabuhan khusus diselenggarakan untuk kepentingan sendiri guna
menunjang kegiatan tertentu. Pelabuhan ini tidak boleh digunakan untuk
kepentingan umum, kecuali dalam keadaan tertentu dengan ijin pemerintah.
Pelabuhan khusus dibangun oleh suatu perusahaan baik pemerintah maupun
swasta, yang berfungsi untuk prasarana pengiriman hasil produksi perusahaan
tersebut.
dengan penggunaan pipa atau alat pembawa lainnya seperti belt conveyor. Untuk
terminal pembongkaran dilengkapi dengan crane yang terletak sepanjang dermaga
dengan menggunakan rel. Pada crane tersebut akan digantugkan grab yang dapat
dinaik turunkan di kapal untuk mengeruk muatan. Kemudian hasil dari grab tersebut
akan dituangkan ke lapangan penimbunan, atau langsung ke alat pengangkut di
darat.
Sumber : https://id.foursquare.com
1. Fasilitas Pelabuhan
Pelabuhan/terminal khusus batubara mempunyai dermaga yang dilengkapi
dengan fasilitas bongkar-muat barang. Terminal khusus batubara dapat berada di
pantai atau estuari sungai besar. Daerah perairan pelabuhan/terminal khusus
batubara harus cukup tenang sehingga memudahkan bongkar muat barang.
Pada dasarnya pelabuhan/terminal khusus batubara barang harus mempunyai
kelengkapan-kelengkapan berikut ini:
a. Dermaga harus panjang dan harus dapat menampung seluruh panjang kapal
atau setidak-tidaknya 80% dari panjang kapal. Hal ini disebabkan karena
muatan kapal dibongkar muat melalui bagian muka, belakang dan tengah kapal.
b. Mempunyai halaman dermaga yang cukup lebar untuk keperluan bongkar muat
batubara. Batubara yang akan dimuat disiapkan di atas dermaga dan kemudian
diangkat dengan crane ataupun manual masuk ke kapal
c. Mempunyai gudang transito/penyimpanan/stockfile di belakang halaman
dermaga.
d. Tersedia jalan dan halaman untuk pengambilan/pemasukan batubara dari dan
ke stockfile serta mempunyai fasilitas untuk reparasi.
Alur Pelayaran
Alur pelayaran digunakan untuk mengarahkan kapal yang akan masuk ke
kolam pelabuhan/terminal khusus batubara. Perairan di sekitar alur harus cukup
tenang terhadap pengaruh gelombang dan arus laut. Perencanaan alur pelayaran
didasarkan ukuran kapal terbesar yang akan masuk ke kolam pelabuhan/terminal
khusus batubara. Parameter bagi perencanaan kedalaman dan lebar alur adalah
sebagai berikut:
Bathimetri laut (kedalaman perairan).
Elevasi muka air rencana yang ada (hasil analisa pasang surut).
Kondisi angin di perairan (arah dan kecepatan).
Arah, kecepatan dan tinggi gelombang pada perairan (hasil peramalan
gelombang).
Arus yang terjadi di perairan.
Ukuran kapal rencana dan rencana manuver yang diperbolehkan.
Jumlah lintasan kapal yang melalui alur pelayaran.
Angka kemudahan pengontrolan kemudi kapal rencana.
Trase (alignment) alur pelayaran dan stabilitas bahan dasar perairan.
Navigasi yang mudah dan aman.
a. Kedalaman Alur
Kedalaman air diukur terhadap muka air referensi nilai rerata dari muka air
surut terendah pada saat pasang kecil (neap tide) dalam periode panjang yang
disebut LWS (Low Water Spring).
b. Lebar Alur
Lebar alur pelayaran dihitung dengan memakai persamaan sebagai berikut:
1. Alur pelayaran untuk satu kapal
Lebar = 1,5B + 1,8B + 1,5B
Cukup luas sehingga dapat menampung semua kapal yang datang berlabuh
dan masih dapat bergerak dengan bebas.
Cukup lebar sehingga kapal dapat melakukan manuver dengan bebas yang
merupakan gerak melingkar yang tidak terputus.
Cukup dalam sehingga kapal terbesar masih bisa masuk ke dalam kolam
pelabuhan/terminal khusus batubara pada saat air surut.
Luas Kolam
Untuk perencanaan luas kolam yang ada, kemudahan manuver kapal
menjadi salah satu faktor yang perlu diperhatikan. Sehingga perlu adanya
pembuatan perencanaan kolam sebagai berikut:
Perlu disediakan kolam putar untuk manuver kapal.
Perlu adanya area bongkar muat kapal.
Perlu disediakan area tambat terpisah dengan area bongkar.
Area Tambat
Bila kolam direncanakan untuk dapat menampung kapal bertambat dengan
catatan tidak mengganggu kegiatan bongkar muat dan manuvering kapal yang
akan keluar masuk kolam pelabuhan/terminal khusus batubara, maka luas area
tambat yang dibutuhkan adalah:
AT = n.(1,5.L) x (4/3.B)
di mana:
L = panjang kapal (m)
B = lebar kapal (m)
Kedalaman Kolam
Kedalaman kanal dan pelabuhan/terminal khusus batubara ditentukan oleh
faktor-faktor draft kapal dengan muatan penuh, tinggi gelombang maksimum,
tinggi ayunan kapal (squat) dan jarak aman antara lunas dan dasar perairan.
d. Gardu PLN
Bangunan ini digunakan untuk menempatkan panel distribusi listrik dari dan
ke kompleks Pelabuhan/terminal khusus batubara. Bangunan ini memiliki
tegangan yang tinggi sehingga di tempatkan pada daerah yang aman dan jauh
dari gangguan.
e. Gudang Peralatan
Bangunan ini digunakan untuk penyimpanan perlengkapan-perlengkapan
operasional peralatan bantu bongkar muat barang. Selain itu, bangunan ini juga
dapat difungsikan sebagai bengkel tempat perbaikan peralatan bantu angkat
yang ada di pelabuhan/terminal khusus batubara.
f. Bak Penampungan Air
Merupakan ruang untuk menyimpan atau menampung air, baik sebagai
persediaan air bersih maupun untuk kepentingan pelabuhan/terminal khusus
batubara lainnya. Bak penampung air ini letaknya diupayakan dekat dengan
rumah pompa. Bak penampung air ini merupakan salah satu fasilitas penunjang
instalasi air bersih yang ada di daerah lingkungan kerja daratan dari suatu
pelabuhan/terminal khusus batubara.
2. Peralatan Pelabuhan
Menurut Istopo (1999;17) Alat-alat yang tersedia digunakan untuk
menyelenggarakan kegiatan bongkar muat:
a. Floating Crane
Floating Crane adalah alat bongkar muat yang dirancang khusus di atas
tongkang atau kapal dan dapat bergerak dengan menggunakan baling-baling
sendiri ataupun ditarik, dan dikombinasikan dengan menggunakan penggaruk
(grab bucket) untuk mengambil muatan dari tongkang ke kapal.
Sumber : https://www.bayan.com.sg
b. Loader/Unloader Vehicle
Loader/Unloader Vehicle adalah kendaraan yang di pakai dalam pemuatan
curah batu bara yang berfungsi mengumpulkan muatan yang bersebaran yang
ada di dalam tongkang sehingga muatan dapat terjangkau oleh crane untuk di
muat ke kapal. Dan kendaraan ini juga berfungsi untuk meratakan muatan yang
ada di dalam ruang muat agar dapat digunakan secara optimal.
Sumber : https://www.bayan.com.sg
c. Electrical Grab
Electrical Grab adalah alat berupa singkup baja yang digerakkan dengan
katrol untuk mengeruk dan menggenggam batubara yang akan dipindahkan
dari tongkang dari tempat penumpukan ke atas kapal. Grab tersebut digunakan
untuk membongkar maupun memuat batubara.
Sumber : https://www.bayan.com.sg
d. Hopper
Hopper adalah wadah atau bejana yang diisi dari atas dan lubang
pengeluaran dibagian bawah. Alat ini biasa digunakan untuk penanganan
bongkar muat curah kering/basah. Bagian atas hopper mempunyai luas
permukaan yang besar sedangkan bagian bawah hopper mempunyai luas
permukaan yang kecil, sehingga saat muatan keluar dari hopper tidak terlalu
berantakan. Hopper pada umumnya digunakan untuk memuat batubara ke atas
truk atau ke atas conveyor.
Gambar 11 Hopper
Sumber : https://www.bayan.com.sg
e. Conveyor
Sebagai fasilitas lanjutan dari jalannya angkutan batubara, fasilitas conveyor
mengangkut batubara dengan sistem ban berjalan dari lokasi dumping
batubara di ujung jalan angkut menuju ke stockpile di area Tersus. Conveyor
dapat membentang dengan sangat panjang tergantung dari luas terminal
batubara tersebut. Conveyor juga dapat digunakan untuk mengangkut barang
barang curah padat lainnya selain batubara.
Gambar 12 Conveyor
Sumber : https://www.bayan.com.sg
dermaga, proses tambat akan dilakukan, sehingga proses bongkar muat batu bara
dapat segera dilakukan.
Proses bongkar muatan pada tongkang batubara dapat dilakukan dengan
menggunakan crane dari pelabuhan, untuk memuat muatan pada tongkang
batubara dapat dilakukan dengan menggunakan conveyor belt. Saat proses
bongkar muat, mesin utama dan mesin bantu kapal tunda dimatikan dan untuk
kebutuhan listrik dapat didapatkan dari pelabuhan. Pelayanan yang dapat
diberikan pelabuhan untuk kapal tunda selain kebutuhan listrik adalah kebutuhan
bahan bakar, air bersih dan pengolahan sampah dari kapal.
Setelah tongkang batubara selesai melakukan proses bongkar muat,
tongkang batubara akan meninggalkan area pelabuhan. Proses melepas
tambatan dan menaikkan jangkar segera dilakukan setelah proses bongkar muat
dan pengurusan dokumen selesai. Setelah tongkang batubara melepaskan tali
tambatnya, tongkang batubara akan ditarik atau didorong keluar menuju area
pelabuhan dan dibantu kapal tunda yang disewakan dari pelabuhan. Saat
tongkang mendekati alur, pandu yang berasal dari pelabuhan kembali naik ke
kapal tunda untuk mengarahkan tongkang batubara melewati alur dengan selamat
dan tongkang batubara dapat meinggalkan area pelabuhan.
Sumber : http://www.indonesiacoalbarge.com/
Sumber : http://www.pusdiklat-minerba.esdm.go.id/
Sumber : https://www.bayan.com.sg
UNLOADING BERTH
Unloading 4,000 tonnes/hour
Type Liebherr Grab cranes
Acceptable Barges 3.000 12.000 DWT (2 Units)
STOCKPILING
Capacity 14 x 65.000 tonnes
ENTRY CHANNEL
Length 14,000 metres
Width 175 300 metres
Depth 13 metres
ARUS
Spring Tide 0.80 m/s max
Neap Tide 0.30 m/s max
Sumber : https://www.bayan.com.sg
Sumber : https://www.bayan.com.sg
Sumber : https://www.bayan.com.sg
Loader/Unloader Vehicle
Loader/Unloader Vehicle digunakan untuk membantu bongkar muat di
palkah kapal atau meratakan mengumpulkan batubara di lapangan
penumpukan.
Conveyor
Conveyor digunakan untuk memindahkan batubara dari lapangan
penumpukan ke barge.
3. Penanganan Kapal
Untuk menangani kapal maupun tongkang yang akan bersandar di
Balikpapan Coal Terminal, telah disediakan alur masuk sepanjang 14km
dengan lebar antara 175m hingga 300m dan mempunyai kedalaman sebesar
13m. Untuk kapal tunda yang beroperasi ada 3 kapal tunda yaitu 1 unit kapal
tunda dengan daya 870HP, 1 unit kapal tunda dengan daya 1700HP, dan 1 unit
kapal tunda dengan daya 2400HP. Jika kapal tersebut bersandar pada malam
hari maka harus dibantu dengan pilot dari pihak Balikpapan Coal Terminal. Saat
kapal sudah melewati alur dan sudah melakukan proses sandar di dermaga,
maka operasi bongkar muat dapat dilakukan. Namun proses bongkar muat
tidak dapat dilakukan satu hari penuh pada hari natal, tahun baru, idul adha,
dan idul fitri. Untuk bunkering kapal, pihak kapal harus menghubungi dan
mengkonfirmasi otoritas pelabuhan balikpapan.
4. Penanganan Muatan
Pada proses loading, Balikpapan Coal Terminal menggunakan Travelling
Luffing yang akan menyalurkan batubara langsung ke tongkang batubara.
Batubaru tersebut dapat berasal dari lapangan penumpukan maupun langsung
dari truk yang dimuat menggunakan alat Travelling Luffing.
Daftar Pustaka
(2008). Retrieved from www.shipstructure.org.
Iskandar. Irza, 2012, Analisis Penerapan Continuous Coal Transport Mode Untuk
Angkutan Batubara Di Sungai, Jurnal Teknik POMITS
Dalal NS, et al. Hydroxyl radical generation by coal mine dust: possible
implication to coal workerspneumoconiosis. Dalam:Setiawan B, dkk. Efek
inhalasi debu batubara terhadap stres klorinatif dan kerusakan endotel. J
Indon Med Assoc 2011;61(6):253-257
Kramadibrata, Soedjono, 1985. Perencanaan Pelabuhan.Ganeca Exact,Bandung.
http://www.pusdiklat-minerba.esdm.go.id/index.php/kerjasama/item/198-
penanganan-batubara-coal-handling
http://balikpapan.prokal.co/read/news/193776-siap-bawa-pembajak-berseragam-
ke-mabes-kapolda-sebar-nomor-hp