Anda di halaman 1dari 5

Penatalaksanaan Kanker Serviks

Tiga jenis utama dari pengobatan untuk kanker serviks adalah operasi, radioterapi, dan
kemoterapi.

1. Stadium pra kanker hingga 1A biasanya diobati dengan histerektomi. Bila


pasien masih ingin memiliki anak, metode LEEP atau cone biopsy dapat menjadi pilihan.

Biopsi Cone. Selama operasi ini, dokter menggunakan scalpel untuk mengambil selembar
jaringan serviks berbentuk cone dimana abnormalitas ditemukan

Loop electrosurgical excision procedure (LEEP). Teknik ini menggunakan lintasan kabel
untuk memberikan arus listrik, yang memotong seperti pisau bedah , dan mengambil sel dari
mulut serviks

2. Untuk stadium IB dan IIA kanker serviks:

Bila ukuran tumor < 4cm: radikal histerektomi ataupun radioterapi dengan/tanpa
kemoterapi

Bila ukuran tumor >4cm: radioterapi dan kemoterapi berbasis cisplatin, histerektomi,
ataupun kemo berbasis cisplatin dilanjutkan dengan histerektomi

3. Kanker serviks stadium lanjut (IIB-IVA) dapat diobati dengan radioterapi dan kemo
berbasis cisplatin.

4. Pada stadium sangat lanjut (IVB), dokter dapat mempertimbangkan kemo dengan
kombinasi obat, misalnya hycamtin dan cisplatin.

Jika kesembuhan tidak dimungkinkan, tujuannya pengobatan adalah untuk mengangkat atau
menghancurkan sebanyak mungkin sel-sel kanker. Kadang-kadang pengobatan ditujukan untuk
mengurangi gejala-gejala. Hal ini disebut perawatan paliatif.

Faktor-faktor lain yang mungkin berdampak pada keputusan pengobatan Anda termasuk usia
Anda, kesehatan Anda secara keseluruhan, dan preferensi Anda sendiri. Seringkali cukup bijak
untuk mendapatkan pendapat kedua (second opinion) yang memberikan Anda perspektif lain dari
penyakit Anda.

Pembedahan untuk Kanker Serviks

Ada beberapa jenis operasi untuk kanker serviks. Beberapa melibatkan pengangkatan rahim
(histerektomi), yang lainnya tidak. Daftar ini mencakup jenis operasi yang paling umum untuk
kanker serviks.
Cryosurgery

Sebuah probe metal yang didinginkan dengan nitrogen cair dimasukkan ke dalam vagina dan
pada leher rahim. Ini membunuh sel-sel abnormal dengan cara membekukan mereka.
Cryosurgery digunakan untuk mengobati kanker serviks yang hanya ad adi dalam leher rahim
(stadium 0), tapi bukan kanker invasif yang telah menyebar ke luar leher rahim.

Bedah Laser

Sebuah sinar laser digunakan untuk membakar sel-sel atau menghapus sebagian kecil dari
jaringan sel rahim untuk dipelajari. Pembedahan laser hanya digunakan sebagai pengobatan
untuk kanker serviks pra-invasif (stadium 0).

Konisasi

Sepotong jaringan berbentuk kerucut akan diangkat dari leher rahim. Hal ini dilakukan dengan
menggunakan pisau bedah atau laser tau menggunakan kawat tipis yang dipanaskan oleh listrik
(prosedur ini disebut LEEP atau LEETZ). Pendekatan ini dapat digunakan untuk menemukan
atau mengobati kanker serviks tahap awal (0 atau I). Hal ini jarang digunakan sebagai satu-
satunya pengobatan kecuali untuk wanita dengan kanker serviks stadium dini yang mungkin
ingin memiliki anak. Setelah biopsi, jaringan (berbentuk kerucut) diangkat untuk diperiksa di
bawah mikroskop. Jika batas tepi dari kerucut itu mengandung kanker atau pra-sel kanker,
pengobatan lebih lanjut akan diperlukan untuk memastikan bahwa seluruh sel-sel kankernya
telah diangkat.

Histerektomi

Histerektomi sederhana: Rahim diangkat, tetapi tidak mencakup jaringan yang berada di
dekatnya. Baik vagina maupun kelenjar getah bening panggul tidak diangkat. Rahim dapat
diangkat dengan cara operasi di bagian depan perut (perut) atau melalui vagina. Setelah operasi
ini, seorang wanita tidak bisa menjadi hamil. Histerektomi digunakan untuk mengobati beberapa
kanker serviks stadium awal (I). Hal ini juga digunakan untuk stadium pra-kanker serviks (o),
jika sel-sel kanker ditemukan pada batas tepi konisasi.

Histerektomi radikal dan diseksi kelenjar getah bening panggul: pada operasi ini, dokter
bedah akan mengangkat seluruh rahim, jaringan di dekatnya, bagian atas vagina yang berbatasan
dengan leher rahim, dan beberapa kelenjar getah bening yang berada di daerah panggul. Operasi
ini paling sering dilakukan melalui pemotongan melalui bagian depan perut dan kurang sering
melalui vagina. Setelah operasi ini, seorang wanita tidak bisa menjadi hamil. Sebuah
histerektomi radikal dan diseksi kelenjar getah bening panggul adalah pengobatan yang umum
digunakan untuk kanker serviks stadium I, dan lebih jarang juga digunakan pada beberapa kasus
stadium II, terutama pada wanita muda.

Trachelektomi

Sebuah prosedur yang disebut trachelectomy radikal memungkinkan wanita muda tertentu
dengan kanker stadium awal untuk dapat diobati dan masih dapat mempunyai anak. Metode ini
melibatkan pengangkatan serviks dan bagian atas vagina dan meletakkannya pada jahitan
berbentuk seperti kantong yang bertindak sebagai pembukaan leher rahim di dalam rahim.
Kelenjar getah bening di dekatnya juga diangkat. Operasi ini dilakukan baik melalui vagina
ataupun perut.

Ekstenterasi Panggul

Selain mengambil semua organ dan jaringan yang disebutkan di atas, pada jenis operasi ini:
kandung kemih, vagina, dubur, dan sebagian usus besar juga diangkat. Operasi ini digunakan
ketika kanker serviks kambuh kembali setelah pengobatan sebelumnya.

Jika kandung kemih telah diangkat, sebuah cara baru untuk menyimpan dan membuang air kecil
diperlukan. Sepotong usus pendek dapat digunakan untuk membuat kandung kemih baru. Urine
dapat dikosongkan dengan menempatkan sebuah tabung kecil (disebut kateter) ke dalam lubang
kecil di perut tersebut (disebut: urostomi). Atau urin bisa mengalir ke kantong plastik kecil yang
ditempatkan di bagian depan perut.

Radioterapi untuk Kanker Serviks

Radioterapi adalah pengobatan dengan sinar berenergi tinggi (seperti sinar-X) untuk membunuh
sel-sel kanker ataupun menyusutkan tumornya. Sebelum radioterapi dilakukan, biasanya Anda
akan menjalani pemeriksaan darah untuk mengetahui apakah Anda menderita Anemia. Penderita
kanker serviks yang mengalami perdarahan pada umumnya menderita Anemia. Untuk itu,
transfusi darah mungkin diperlukan sebelum radioterapi dijalankan.

Pada kanker serviks stadium awal, biasanya dokter akan memberikan radioterapi (external
maupun internal). Kadang radioterapi juga diberikan sesudah pembedahan. Akhir-akhir ini,
dokter seringkali melakukan kombinasi terapi (radioterapi dan kemoterapi) untuk mengobati
kanker serviks yang berada antara stadium IB hingga IVA. Yaitu, antara lain bila ukuran
tumornya lebih besar dari 4 cm atau bila kanker ditemukan telah menyebar ke jaringan lainnya
(di luar serviks), misalnya ke kandung kemih atau usus besar.
Radioterapi ada 2 jenis, yaitu radioterapi eksternal dan radioterapi internal. Radioterapi
eksternal : berarti sinar X diarahkan ke tubuh Anda (area panggul) melalui sebuah mesin besar.

Radioterapi internal : berarti suatu bahan radioaktif ditanam ke dalam rahim/leher rahim Anda
selama beberapa waktu untuk membunuh sel-sel kankernya. Salah satu metode radioterapi
internal yang sering digunakan adalah brachytherapy.

Brachytherapy untuk Kanker Serviks

Brachytherapy telah digunakan untuk mengobati kanker serviks sejak awal abad ini. Pengobatan
yang ini cukup sukses untuk mengatasi keganasan di organ kewanitaan. Baik radium dan cesium
telah digunakan sebagai sumber radioaktif untuk memberikan radiasi internal

Efek Samping Radioterapi Ada beberapa efek samping dari radioterapi, yaitu:

Kelelahan

Sakit maag

Sering ke belakang (diare)

Mual

Muntah

Perubahan warna kulit (seperti terbakar)

Kekeringan atau bekas luka pada vagina yang menyebabkan senggama menyakitkan

Menopause dini

Masalah dengan buang air kecil

Tulang rapuh sehingga mudah patah tulang

Rendahnya jumlah sel darah merah (anemia)

Rendahnya jumlah sel darah putih

Pembengkakan di kaki (disebut lymphedema)

Kemoterapi untuk Kanker Serviks

Kemoterapi adalah penggunaan obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker. Biasanya obat-
obatan diberikan melalui infuse ke pembuluh darah atau melalui mulut. Setelah obat masuk ke
aliran darah, mereka menyebar ke seluruh tubuh. Kadang-kadang beberapa obat diberikan dalam
satu waktu.
Kemoterapi dapat menyebabkan efek samping. Efek samping ini akan tergantung pada jenis obat
yang diberikan, jumlah/dosis yang diberikan, dan berapa lama pengobatan berlangsung. Efek
samping bisa termasuki:

Sakit maag dan muntah (dokter bisa memberikan obat mual/muntah)

Kehilangan nafsu makan

Kerontokan rambut jangka pendek

Sariawan

Meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi (kekurangan sel darah putih)

Pendarahan atau memar bila terjadi luka (akibat kurang darah)

Sesak napas (dari rendahnya jumlah sel darah merah)

Kelelahan

Menopause dini

Hilangnya kemampuan menjadi hamil (infertilitas)

Anda mungkin juga menyukai