Kami bersyukur kepada Tuhan YME bahwa akhirnya Kode Etik Penilai
Indonesia dan Standar Penilaian Indonesia Edisi VI yang merupakan
penyempurnaan dari KEPI dan SPI 2013 telah dapat diselesaikan. KEPI dan
SPI ini merujuk kepada International Valuation Standards 2013 yang
dikeluarkan oleh International Valuation Standards Council pada Juli
2013, serta menggunakan referensi dari standar-standar penilaian
lainnya di dunia, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi
penilaian di Indonesia.
KEPI dan SPI memiliki peran penting bagi pelaku penilaian (para Penilai),
maupun pengguna jasa, Pemerintah, lembaga-lembaga terkait lainnya
serta seluruh stakeholders. KEPI merupakan landasan moral sedangkan
SPI merupakan panduan praktek penilaian bagi Penilai di Indonesia, serta
dari sisi pengguna jasa menjadi acuan dalam memahami dan
memanfaatkan hasil penilaian. Sementara itu, dari sisi Pemerintah
maupun lembaga terkait lainnya, KEPI dan SPI ini dapat menjadi acuan
dalam melaksanakan pengawasan dan pengembangan profesi Penilai di
Indonesia.
KEPI dan SPI Edisi VI dibuat dengan mengikuti sistematika International
Valuation Standards dimana KEPI merupakan bagian yang terpisah dari
SPI, namun dicetak dalam satu kesatuan.
SPI Edisi VI disusun lebih dengan azas principle base dengan sebagian
Standar Penerapan dan Standar Teknis yang juga memberikan pengaturan
dari sisi pelaksanaan penilaian (rules base). Di dalam SPI ini digunakan
terminologi aset yang memiliki pengertian yang sama dengan properti,
meliputi Real Properti, Personal Properti, Badan Usaha dan Hak
Kepemilikan Finansial.
Pada KEPI dan SPI Edisi VI ini sudah dilakukan perubahan dan
penambahan standar baru untuk bagian KEPI, KPUP, Standar Umum, serta
sebagian Standar Penerapan dan Standar Teknis. Bagian Standar
Penerapan dan Standar Teknis yang masih menggunakan SPI 2007 dapat
dilihat pada lampiran Tabel Penjelasan Perubahan.
Mengetahui :
Kepala Pusat Pembinaan Profesi Keuangan
Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan RI
Langgeng Subur