Anda di halaman 1dari 4

Kata Pengantar

Penilaian dan Profesi Penilai telah semakin berperan penting dalam


berbagai aspek perekonomian dan pembangunan negara, dimulai dari
antara lain kepentingan penjaminan pinjaman, manajemen aset,
penawaran saham ke bursa, tindakan korporasi hingga penilaian dalam
rangka pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum,
serta pelaporan Nilai Wajar dalam Pelaporan Keuangan. Obyek penilaian
yang dinilai juga lebih beragam tidak hanya aset berwujud tapi juga
mencakup aset tak berwujud, bisnis/saham perusahaan, hak kepemilikan
finansial serta liabilitas (kewajiban). Kesemuanya membutuhkan standar
penilaian yang mampu memberikan pedoman pelaksanaan yang benar
dan dapat dipertanggungjawabkan dengan dilandasi oleh Kode Etik
sebagai landasan moral dan etik bagi Penilai.

Kami bersyukur kepada Tuhan YME bahwa akhirnya Kode Etik Penilai
Indonesia dan Standar Penilaian Indonesia Edisi VI yang merupakan
penyempurnaan dari KEPI dan SPI 2013 telah dapat diselesaikan. KEPI dan
SPI ini merujuk kepada International Valuation Standards 2013 yang
dikeluarkan oleh International Valuation Standards Council pada Juli
2013, serta menggunakan referensi dari standar-standar penilaian
lainnya di dunia, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi
penilaian di Indonesia.

KEPI dan SPI memiliki peran penting bagi pelaku penilaian (para Penilai),
maupun pengguna jasa, Pemerintah, lembaga-lembaga terkait lainnya
serta seluruh stakeholders. KEPI merupakan landasan moral sedangkan
SPI merupakan panduan praktek penilaian bagi Penilai di Indonesia, serta
dari sisi pengguna jasa menjadi acuan dalam memahami dan
memanfaatkan hasil penilaian. Sementara itu, dari sisi Pemerintah
maupun lembaga terkait lainnya, KEPI dan SPI ini dapat menjadi acuan
dalam melaksanakan pengawasan dan pengembangan profesi Penilai di
Indonesia.
KEPI dan SPI Edisi VI dibuat dengan mengikuti sistematika International
Valuation Standards dimana KEPI merupakan bagian yang terpisah dari
SPI, namun dicetak dalam satu kesatuan.

SPI Edisi VI disusun lebih dengan azas principle base dengan sebagian
Standar Penerapan dan Standar Teknis yang juga memberikan pengaturan
dari sisi pelaksanaan penilaian (rules base). Di dalam SPI ini digunakan
terminologi aset yang memiliki pengertian yang sama dengan properti,
meliputi Real Properti, Personal Properti, Badan Usaha dan Hak
Kepemilikan Finansial.

Pada KEPI dan SPI Edisi VI ini sudah dilakukan perubahan dan
penambahan standar baru untuk bagian KEPI, KPUP, Standar Umum, serta
sebagian Standar Penerapan dan Standar Teknis. Bagian Standar
Penerapan dan Standar Teknis yang masih menggunakan SPI 2007 dapat
dilihat pada lampiran Tabel Penjelasan Perubahan.

KEPI dan SPI edisi VI terdiri dari:


Pendahuluan
Kode Etik Penilai Indonesia (KEPI)
Standar Penilaian Indonesia (SPI)
Konsep dan Prinsip Umum Penilaian (KPUP)
Jenis Properti
Standar Umum:
SPI 101 Nilai Pasar Sebagai Dasar Penilaian
SPI 102 Dasar Penilaian Selain Nilai Pasar
SPI 103 Lingkup Penugasan
SPI 104 Implementasi
SPI 105 Pelaporan Penilaian
Standar Penerapan:
SPI 201 Penilaian untuk Pelaporan Keuangan
SPI 202 Penilaian untuk Tujuan Penjaminan Utang
SPI 203 Penilaian Aset Sektor Publik
Standar Teknis:
SPI 300 Penilaian Real Properti
SPI 301 Penilaian Hak Sewa
SPI 302 Penilaian Properti Agri
SPI 303 Penilaian Properti dengan Bisnis Khusus
SPI 304 Penilaian Massal
SPI 305 Penilaian Properti Industri Pertambangan
SPI 306 Penilaian Terhadap Pengadaan Tanah Bagi
Pembangunan untuk Kepentingan Umum
SPI 310 Penilaian Personal Properti
SPI 311 Penilaian Mesin dan Peralatan
SPI 320 Penilaian Aset Takberwujud
SPI 330 Penilaian Bisnis
SPI 340 Penilaian Instrumen Keuangan
SPI 350 Pendekatan Biaya untuk Aset Berwujud
SPI 351 Analisis Discounted Cash Flow (DCF)
SPI 360 Analisis Penggunaan Tertinggi dan Terbaik
(Highest and Best Use Analysis)
SPI 361 Opini Kewajaran
SPI 362 Inspeksi dan Hal yang Dipertimbangkan
SPI 363 Kaji Ulang Penilaian
SPI 364 Jasa Konsultansi

Penyempurnaan KEPI dan SPI merupakan suatu kegiatan yang bersifat


terus menerus untuk memenuhi tuntutan dan perkembangan profesi
Penilaian dan kebutuhan industri sektor keuangan, dunia bisnis maupun
kebutuhan sektor Publik dan Swasta.

Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak, terutama kepada


Pusat Pembinaan Profesi Keuangan (PPPK) Sekretariat Jenderal
Kementerian Keuangan Republik Indonesia sebagai instansi pembina
profesi Penilai yang telah sangat membantu dalam penyelesaian KEPI dan
SPI Edisi VI ini serta proses diseminasi dan sosialisasinya. Selain itu, kami
juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu memberikan saran dan masukan dalam penyempurnaan KEPI
dan SPI ini.
Dengan diberlakukannya KEPI dan SPI Edisi VI, diharapkan bahwa Penilai
akan memiliki profesionalisme yang lebih tinggi dan dapat memiliki
kesetaraan dengan Penilai di dunia Internasional serta memiliki daya
saing tinggi. Semoga Penilai Indonesia akan terus berkembang maju dan
semakin berperan penting dalam pembangunan nasional yang
berkelanjutan (sustainable development) menuju Indonesia makmur dan
sejahtera.

Jakarta, 1 Juli 2015

Komite Penyusun Standar Penilaian Masyarakat Profesi Penilai


Indonesia Indonesia

Rengganis Kartomo, MAPPI (Cert) Hamid Yusuf, MAPPI (Cert)


Ketua Ketua Umum

Mengetahui :
Kepala Pusat Pembinaan Profesi Keuangan
Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan RI

Langgeng Subur

Anda mungkin juga menyukai