Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN DIGESTIVE SYNDROME

No. Dokumen :
No. Revisi :0
Tanggal Terbit : 5 AGUSTUS 2016
SOP
Halaman : 1/2

Kepala
UPTD Puskesmas
UPTD Kedungrejo
PUSKESMAS
KEDUNGREJO
Dr. FERDAUS
NIP. 19700530 200701 1 008

1. Pengertian Digestive Syndrome :


Intoleransi makanan adalah gejala-gejala yang terjadi akbibat
reaksi tubuh terhadap makanan tertentu. Intoleransi bukan
merupakan alergi makanan. Hal ini terjadi akibat kekurangan
enzim yang diperlukan untuk mencerna makanan tertentu.
Intoleransi terhadap laktosa gula susu, atau yang umum
digunakan, terhadap agen penyedap monosodium glutamat
(MSG), atau terhadap antihistamin ditemukan di keju lama,
anggur, bir, dan daging olahan. Gejala intoleransi makanan
kadang-kadang mirip dengan gejala yang ditemukan pada alergi
makanan.
Malabsorbsi adalah suatu keadaan terdapatnya gangguan pada
proses absorbsi dan digesti secara normal pada satu atau lebih zat
gizi.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penanganan Digestive


Syndrome (intoleransi makanan dan malabsorbsi makanan)

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas tentang penanganan Digestive


Syndrome (intoleransi makanan dan malabsorbsi makanan)

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014 tentang


Panduan Praktik Klinis Bagi Petugas di Fasilisitas Kesehatan
Primer
5. Prosedur 1. Petugas melakukan anamnesa
Gejala-gejala yang mungkin terjadi adalahtenggorokan terasa
gatal, nyeri perut, perut kembung, diare, mual muntah, atau
dapat disertai kram perut.
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik

1/3
Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan nyeri tekan abdomen,
bising usus meningkat dan mungkin terdapat tanda-tanda
dehidrasi.
3. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang
Laboratorium: fungsi prankeas, asam empedu, toleransi
laktosa dan xylose, absorbsi pankreas, absorbsi B12
4. Petugas menegakkan diagnosa
5. Petugas memberikan terapi
a. Pembatasan nutrisi tertentu
b. Suplemen vitamin dan mineral
c. Suplemen enzim pencernaan
d. Tata laksana farmakologi: Antibiotik diberikan jika
malabsorbsi disebakan oleh overgrowth bakteri
enterotoksigenik: E. colli, K. Pneumoniae dan
Enterrobacter cloacae
6. Petugas melakukan Konseling dan edukasi
a. Keluarga ikut membantu dalam hal pembatasan nutrisi
tertentu pada pasien.
b. Keluarga juga mengamati keadaaan pasien selama
pengobatan.

7. Diagram Alir
Anamnesa :
Tenggorokan terasa gatal, nyeri perut, perut kembung, diare, mual
muntah, atau dapat disertai kram perut.

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaanpenunjang

Diagnosa
Terapi
a. Pembatasan nutrisi tertentu
b. Suplemen vitamin dan mineral
c. Suplemen enzim 2/3
pencernaan
d. Tata laksana farmakologi: Antibiotik diberikan jika malabsorbsi
disebabkan oleh overgrowth bakteri enterotoksigenik: E. colli, K.
Pneumoniae dan Enterrobacter cloacae
Konseling dan Edukasi

Semua proses ditulis dlam rekam medis

8. Unit Terkait 1. UGD


2. Poli Umum
3. Poli KIA
4. Pustu
5. Ponkesdes/Polindes
6. Rekaman Historis Diberlakukan
Halaman Yang dirubah Perubahan
Tgl.

3/3

Anda mungkin juga menyukai