BHAYANGKARA TK II
SARTIKA ASIH BANDUNG PENGORGANISASIAN INSTALASI INTENSIVE CARE UNIT
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perawatan intensif merupakan pelayanan keperawatan yang saat ini sangat perlu di
bertujuan untuk memberikan asuhan bagi pasien dengan penyakit berat yang potensial
reversible, memberikan asuhan bagi pasien yang perlu di observasi tepat dengan atau
pelayanan kesehatan bagi pasien dengan potensial atau adanya kerusakan organ
umumnya paru mengurangi kesakitan dan kematian yang dapat dihindari pada pasien-
terhadap perawat di ruang intensif sangat tinggi. Untuk itu perawat intesif di tuntut
mampu bekerja mandiri, membuat keputusan yang cepat dan tepat, serta berkolaborasi
BAB II
Rumah Sakit Bhayangkara Tk. II Sartika Asih Bandung yang berkedudukan dibawah
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat melalui Kabiddokkes menyelenggarakan kegiatan
pelayanan kedokteran kepolisian untuk mendukung tugas operasional Polri dan pelayanan
kesehatan Kepolisian bagi pegawai negeri pada Polri dan keluarganya serta masyarakat
umum secara prima.
Rumah Sakit Bhayangkara Tk. II Sartika Asih Bandung telah ditetapkan menjadi
Badan Layanan Umum sesuai Keputusan Menteri Keuangan No. 265/KMK.05/2011
tanggal 15 Agustus 2011 tentang Penetapan Rumah Sakit Bhayangkara Bandung pada
Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai Instansi Pemerintah yang menerapkan
Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
Awal mulanya berdiri dari sebuah klinik yang didirikan pada tanggal 15 Maret 1957
terletak diatas lahan Eigendom No.159 Jalan H. Wasid No.1 dan dikelola oleh sebuah
yayasan Kesejahteraan Pegawai Polisi Karesidenan Priangan dibawah pimpinan K.B.P
Moestafa Pane, yang tujuan utamanya adalah memelihara kesejahteraan dan
perekonomian dalam arti seluas-luasnya, termasuk pula perawatan kesejahteraan bagi
anggotanya.
Yayasan tersebut mendirikan sebuah klinik yang diberi nama Klinik Bersalin Budi
Bakti, awalnya berjalan dari sebuah pelayanan terhadap perawatan ibu hamil dan
pertolongan persalinan oleh tenaga bidan dan asistennya. Seiring dengan perkembangan
selanjutnya dan sesuai dengan kebutuhan dinas maka Pimpinan Daerah Angkatan
Kepolisian Jawa Barat pada akhir tahun 1968 menambah bangunan dan mengembangkan
klinik bersalin tersebut menjadi sebuah rumah sakit yang diresmikan pada tanggal 21 Mei
1969 dengan nama Rumah Sakit Sartika Asih. Dengan demikian mulailah RS. Sartika
Asih memberikan pelayanan rawat jalan dan rawat inap bagi pasien serta pemeriksaan
laboratorium sederhana.
Pada tahun 1970 Rumah Sakit Sartika Asih mengembangkan kemampuan fasilitas
kesehatan dan pelayanan kesehatan dimulai dengan ditetapkannya Rumkitpol Sartika
Asih sebagai Rumkit ABRI tingkat IV dengan kapasitas 50 tempat tidur pasien
berdasarkan S.K. Menhankam/Pangab No.Skep/226/a/II/1977. Perkembangan rumah
sakit ini ditunjang oleh dokter-dokter yang mendalami dan mengembangkan diri dalam
berbagai disiplin ilmu kedokteran dengan mengikuti pendidikan spesialis dibeberapa
Fakultas Kedokteran. Pada tahun 1985 Rumkitpol Sartika Asih telah dapat melaksanakan
fungsi sebagai Rumah Sakit Tingkat III Plus. Seiring dengan berkembangnya kebutuhan
dan kemampuan Rumkitpol Sartika Asih maka dilakukan penambahan tenaga dokter dan
keterampilan paramedis.
Pada tanggal 22 Juli 1989 dengan S.K. Kapolri Pol. : Skep/262/VI/1989 status
Rumkitpol Sartika Asih dikukuhkan menjadi Rumkitpol Tingkat III dengan kapasitas 75
tempat tidur pasien, dengan struktur organisasi dan personil yang baru.
Pada bulan Agustus 2000, lokasi RSSA dipindahkan dari Jl. H. Wasyid No. 1 ke Jl.
Mohamad Toha No. 369 Bandung, diatas lahan seluas 8083 M, mendiami bangunan
bekas Logistik Polda Jabar.
Seiring perkembangan Rumah Sakit Bhayangkara Sakit Asih pada tahun 2009
berhasil lulus akreditasi 5 pelayanan dasar yang penilaiannya dilakukan oleh komisi
akreditasi dengan Sertifikat No. : YM.01.10/III/2098/09.
Rumah Sakit yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
(PPK-BLU) berdasarkan PMK No.265/KMK.05/2011. Sehingga adanya flexibilitas
dalam pengelolaan keuangannya agar lebih efektif dan efisien dalam menunjang tugas
dan fungsi Rumah Sakit.
Sejak itu Rumah Sakit Bhayangkara Tk. II Sartika Asih Bandung melakukan
peningkatan dan pengembangan pelayanan menuju Rumah Sakit dengan Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum / PK-BLU yang merupakan elemen utama untuk
mencapai VISI Rumah Sakit Bhayangkara Bandung saat ini yaitu menjadi Rumah Sakit
Unggulan Dalam Pelayanan Kesehatan dan Dukungan Kedokteran Kepolisian di Jawa
Barat Tahun 2015, agar dapat tetap bersaing dalam era pertumbuhan pasar yang agresif
seperti saat ini. Semua organisasi termasuk rumah sakit harus mampu menerapkan
perilaku positif terhadap perubahan.
BAB III
Untuk itu Rumah Sakit Bhayangkara Tk. II Sartika Asih Bandung harus memiliki Visi
dan Misi yang jelas guna menciptakan suatu pelayanan kesehatan yang efektif dan
efisien.
Visi Rumah Sakit mengalami perubahan yang semula sasaran konsumennya hanya di
Bandung Selatan, meluas menjadi di Jawa Barat.
1. VISI
Menjadi Rumah Sakit Unggulan Dalam Kegiatan Pelayanan Kedokteran Kepolisian
dan Pelayanan Kesehatan di Jawa Barat.
2. MISI
a. Menyelenggarakan pelayanan kedokteran kepolisian Seluruh Jajaran Wilayah
Hukum POLDA JABAR.
b. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepada pegawai negeri polri Dan
keluarganya serta masyarakat umum.
c. Menyelenggarakan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Bidang
Layanan Kesehatan melalui Penerapan Praktik Bisnis Yang Sehat.
d. Mewujudkan Klasifikasi Rumah Sakit C+ Menjadi B.
e. Menyelenggarakan Tata Kelola Klinis dan Tata Kelola Rumah Sakit Sesuai
Dengan Standar Akreditasi Versi 2012.
3. PRIORITAS
a. Peningkatan kemampuan pelayanan kesehatan dan dokpol dalam mendukung
tugas opsnal polri (pengamanan tahapan pemilu dan penanggulangan
terorisme);
b. Peningkatan kegiatan dokpol dengan pemenuhan sarana dan prasana dokpol;
c. Penguatan Sisbinpers dalam rangka pencapaian Reformasi Birokrasi Polri
(RBP) melalui pembangunan zona integritas menuju organisasi yang handal
dan bebas dari KKN;
d. Penguatan kerja sama di bidang pelayanan kesehatan dan pendidikan dalam
rangka peningkatan kualitas pelayanan publik;
e. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan melalui spesialisasi, profesi
keperawatan, apoteker, diklat, siang klinik dan seminar/workshop;
f. Peningkatan aksesbilitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang
didukung penguatan bidang humas, sistem informasi manajemen rumah sakit
(website, billing system, SIRS);
g. Penguatan sistem pengawasan yang efektif melalui audit internal dan audit
eksternal;
h. Mewujudkan rumah sakit yang terakreditasi versi 2012;
i. Mewujudkan sistem administrasi keuangan rumah sakit melalui satu pintu
secara transparan dan akuntabel untuk pencegahan tindakan KKN;
j. Menciptakan rumah sakit yang bersih, indah dan nyaman;
k. Meminimalisir keluhan pasien masyarakat polri dan masyarakat umum
menuju zero complain;
l. Pemenuhan penambahan SDM medis, paramedis dan non medis melalui
pengajuan, pengangkatan PHL rumkit menjadi PNS dan Kemitraan.
B. MOTTO
Aman Nyaman Sejahtera.
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK II SARTIKA ASIH BANDUNG
KARUMKIT
KAUR WAS BIN KAUR WAS OPS YAN KAUR REN KAUR MIN KAUR KEU KAUR TU KAUR SIM & RM KAUR DIKLIT
KAUR YANMED KAUR YANWAT KAUR KAUR JANG MED KAUR JANG UM
YANDOKPOL
INSTALASI
Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Sartika Asih Bandung INSTALASI
INSTALASI
SMF
KA. IRJA AKBP IGD
drg. KES GILUT FARMASI CSSD, GAS MEDIK &AMLBN
NELSON
1. KSM Dokter Umum SITUMORANG,
2. KSM Dokter Gigi, Orthodonti Ka. IRNA ICU NARKOBA & PPT LABORATORIUM IPPRS, IPKL & INST. AIR
Sp.BM
3. KSM Bedah Umum, Bedah Orthopaedi
RS. BHAYANGKARA TK II
SARTIKA ASIH BANDUNG PENGORGANISASIAN INSTALASI INTENSIVE CARE UNIT
BAB V
KARUMKIT
KARU ICU
Sulys Tiawati,S.Kep.,Ners
WAKARU ICU
Santi Sriwidayanti,AMK
BAB VI
URAIAN JABATAN
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan potensi yang sangat penting bagi kemajuan suatu organisasi
atau instansi, begitupun untuk rumah sakit.
Rawat inap, mempunyai tugas menyediakan fasilitas dan kebutuhan untuk menyelenggarakan kegiatan
bagi pasien gawat darurat dibantu oleh kepala ruangan/penanggungjawab ruangan berkoordinasi dalam
bidang keperawatan, SDM Keperawatan, pelayanan medis, SDM medis dan mutu pelayanan dengan
Kassubbid Yan Med Dok Pol.
3. Wewenang :
a. Memberikan saran kepada Karumkit dan Kasubid Dok Pol dalam hal yang berhubungan
dengan proses pelayanan.
a. Bertanggung Jawab mengelola Alat Kesehatan ruangan ICU pada sore hari.
diagnosis keperawatan, perencanaan, tindakan keperawatan serta evaluasi pada pasien ICU.
2. Uraian Tugas :
b. Merencanakan asuhan yang akan diberikan kepada pasien dalam satu shift
c. Melakukan evaluasi kerja tim Memeriksa kelengkapan status dan asuhan keperawatan
f. Melaksanakan semua program perawatan sesuai rencana keperawatan yang disepakati oleh
tim
pasien
ICU
3. Kewenangan :
Bersama Kepala Ruangan memberikan bimbingan, pengawasan dan pembinaan kepada pelaksana.
D. Ketua Tim
1. Tugas Pokok :
a. Bertanggung jawab terhadap terlaksananya asuhan dalam setiap shift jaga.
b. mengelola pelayanan dan asuhan keperawatan secara komprenhensif meliputi pengkajian,
diagnosis keperawatan, perencanaan, tindakan keperawatan serta evaluasi pada pasien
ICU.
2. Tanggung jawab :
3. Uraian Tugas :
a. Melakukan pembagian kerja tim berdasarkan jumlah bed pasien
b. Merencanakan asuhan yang akan diberikan kepada pasien dalam satu shift
c. Melakukan evaluasi kerja tim Memeriksa kelengkapan status dan asuhan keperawatan
d. Melakukan validasi terhadap pengkajian yang sudah dilaksanakan
e. bertindak sebagai anggota tim ICU di semua jensi pelayanan
f. melaksanakan semua program perawatan sesuai rencana keperawatan yang disepakati oleh
tim
g. melaksanakan re-evaluasi pasien dengan mengusulka program keperawatan selanjutnya bagi
pasien
h. bertanggungjawab atas pelaksanaan program perawatan ICU kepada coordinator pelayanan
ICU
i. melaksanakan pelatihan bagi tenaga perawat dilingkungan pelayan ICU
4. Kewenangan :
Bersama Kepala Ruangan memberikan bimbingan, pengawasan dan pembinaan kepada
pelaksana
E. Perawat Pelaksana
1. Tugas Pokok :
mengelola pelayanan dan asuhan keperawatan secara komprenhensif meliputi pengkajian,
diagnosis keperawatan, perencanaan, tindakan keperawatan serta evaluasi pada pasien ICU.
2. Uraian Tugas
a. bertindak sebagai anggota tim ICU di semua jensi pelayanan
b. melaksanakan semua program perawatan sesuai rencana keperawatan yang disepakati oleh
tim
c. melaksanakan re-evaluasi pasien dengan mengusulka program keperawatan selanjutnya bagi
pasien
d. bertanggungjawab atas pelaksanaan program perawatan ICU kepada coordinator pelayanan
ICU
e. melaksanakan pelatihan bagi tenaga perawat dilingkungan pelayan ICU
BAB VII
INTERNAL
PERAWAT / BIDAN
EKSTERNAL
RUJUKAN HORIZONTAL
RUJUKAN VERTIKAL
RUJU
BAB VIII
Dalam upaya mempersiapkan tenaga yang handal, perlu kiranya melakukan kegiatan menyediakan,
mempertahankan sumber daya manusia yang tepat bagi organisasi.
Atas dasar tersebut adanya perencanaan SDM, yaitu proses mengantisipasi dan menyiapkan
perputaran orang ke dalam, di dalam dan keluar organisasi. Tujuannya adalah mendayagunakan sumber-
sumber seefektif mungkin sehingga pada waktu yang tepat dapat disediakan sejumlah orang yang sesuai
dengan persyaratan jabatan.
Perencanaan bertujuaan untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan organisasi dalam
mencapai sasarannya melalui strategi pengembangan kontribusi.
A. Pola Ketenagaan
Pada Instalasi ICU memerlukan tenaga-tenaga professional. Diantaranya seorang dokter anastesi
yang menjabat sebagai kepala instalasi, diantaranya dokter-dokter spesialis sebagai pelaksana di
poliklinik, dokter umum dan perawat sebagai asisten dalam pelaksanaan pelayanan di poliklinik.
Berikut ini tenaga-tenaga profesioanal yang bertugas di Instalasi ICU :
Nama Pendidikan Sertifikasi Jumlah
Jabatan Kebutuhan
KEPALA INSTALASI S2 Spesialis/ S1 STR,SIK 1
Kedokteran
KEPALA RUANGAN S1 Ners STR,SIK 1
Keperawatan
WAKIL KEPALA D3 Keperawatan STR, SIK 1
RUANGAN
4. Perawat Pelaksana
Perawat S1 Ners dan D3 Keperawatan
a. Tes tertulis
b. Tes tertulis diberikan sebelum Tes wawancara
Tes ini dilakukan untuk mengetahui peminatan terhadap penyelenggaraan ICU,
pandangan terhadap penyelenggaraan ICU yang berorientasi terhadap kepuasan pelanggan.
Dalam bentuk essay terdiri dari berbagai soal, dengan materi soal sesuai dengan
kompetensi yang harus dimiliki oleh tenaga medis, Keperawatan seperti yang sudah
disebutkan sebelumnya. Batas kelulusan adalah 70% benar.
c. Tes keterampilan
Tes keterampilan yang diujikan meliputi
Kompeten dalam tindakan sesuai dengan profesi
Kompeten dalam transfer pasien
d. Tes kesehatan
Standar yang harus dimiliki oleh pegawai di ICU :
Sehat
Tidak buta warna
Berpenampilan rapi dan menarik
D. Pengembangan SDM
Untuk meningkatkan mutu pelayanan di Instalasi ICU khususnya dan Rumah Sakit Bhayangkara
Tingkat II Sartika Asih Bandung umumnya diperlukan pembinaan/ pengembangan kompetensi tenaga
medis maupun keperawatan. Pembinaan / pengembangan dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan.
Tujuan pendidikan dan pelatihan adalah :
a. Untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan pelaksanaan tugas dapat meningkatkan
efektifitas dan efisiensi kerja
b. Menambah pengetahuan wawasan bidang pelayanan di Instalasi ICU :
1) Pendidikan
Tenaga/SDM di Instalasi ICU berdasarkan kompetensi harus berpendidikan untuk tenaga
Dokter S2 spesialis, S1 Kedokteran, S1 Keperawatan, D3 Keperawatan, namun jika pegawai
ingin meningkatkan wawasannya ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi pihak rumah sakit akan
memberikan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan dengan syarat telah bekerja di Rumah
Sakit Bhayangkara Tingkat Ii Sartika Asih Bandung minimal 2 tahun dan Nilai Prestasi Kerja
(NPK) minimal 80.
2) Pelatihan
Pelatihan untuk peningkatan kompetensi pegawai di Instalasi ICU dilaksanakan melalui :
Internal trainning yaitu program pelatihan yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit
Bhayangkara Tingkat II Sartika Asih Bandung setiap 3 bulan sekali
Eksternal trainning yaitu program yang diselenggarakan oleh pihak ke tiga.
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
Seluruh personil baik medis maupun paramedis mengacu pada tugas dan tanggung jawab yang sesuai
dengan profesi dan kompetensinya.
Seluruh personil memahami Visi dan Misi Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Sartika Asih
Bandung agar bertanggung jawab terhadap profesinya sehingga tercapai tujuan yang diharapkan.
Seluruh personil mengetahui struktur organisasi dan alur tanggung jawab agar memahami prosedur
kerja sehingga melaksanakan tugas dengan baik dan bertanggung jawab.
Seluruh personil mengetahui sarana dan prasarana yang tersedia di ruangan masing-masing untuk
membantu kelancaran tugasnya.
Seluruh personil mengetahui metode kerja yang berlaku agar dapat menjalankan tugas dengan baik.
Tabel 10.1
Tabel Orientasi Pada SDM ICU
Tabel 10.2
Tabel Orientasi Staf Administrasi dan Registrasi ICU
BAB X
PERTEMUAN/RAPAT
A. Rapat Rutin
Rapat rutin diselenggarakan pada :
Waktu :
Jam :
Tempat :
Peserta :
Materi :
1. Evaluasi kinerja instalasi ICU
2. Evaluasi SDM Instalasi ICU
3. Evaluasi terhadap pasien dan pelaksanaan pelayanan ICU
4. Perencanaan dan upaya peningkatan kerja SDM di Instalasi ICU
5. Rekomendasi dan solusi untuk peningkatan kinerja pelayanan instalasi
Kelengkapan rapat : undangan daftar hadir , notulen rapat, laporan , rekomendasi kepada pimpinan.
B. Rapat Insidentif
Rapat insidentif diselenggarakan pada :
Waktu : sesuai kebutuhan
Jam : sesuai undangan
Tempat : Instalasi ICU
Peserta : ka Instalasi ICU dan staf karyawan
Materi : sesuai dengan masalah yang perlu dibahas
Kelengkapan rapat: undangan daftar hadir, notulen rapat, laporan, rekomendasi kepada pimpinan.
BAB XI
PELAPORAN
A. Laporan Harian
Laporan harian Instalasi ICU meliputi
1. Laporan Jumlah kunjungan
2. Laporan Jumlah Rujukan
3. Jumlah diagnose yang ditemukan
4. Permasalahan yang ditemukan
B. Laporan Bulanan
Laporan bulanan terdiri dari laporan kinerja mutu pelayanan Instalasi ICU
C. Laporan Tahunan
Instalasi ICU membuat laporan tahunan terdiri dari laporan kinerja mutu pelayanan yang
dibandingkan dengan target Mutu di Instalasi ICU