Anda di halaman 1dari 13

PETUNJUK PENERAPAN PENDEKATAN

PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN) DAN


PENILAIAN ACUAN PATOKAN (PAP)

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN


FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2000
PETUNJUK PENERAPAN PENDEKATAN PENILAIAN ACUAN
NORMA (PAN) DAN PENILAIAN ACUAN PATOKAN (PAP)

1. Pendahuluan
Untuk membantu para dosen di lingkungan USU dalam memilih pendekatan
penilaian yang cocok untuk mata kuliahnya sehingga pengambilan keputusan
seorang mahasiswa dinyatakan lulus atau tidak lulus benar-benar sesuai dengan
prestasi yang dicapainya maka dirasakan perlu untuk membuat Petunjuk
Penerapan Pendekatan Penilaian PAN & PAP.

Pengambilan keputusan yang tepat oleh seorang dosen di dalam menentukan


tingkat keberhasilan mahasiswa akan menentukan indeks prestasi mahasiswa
tersebut ini akan berdampak terhadap peningkatan indeks prestasi mahasiswa
USU secara keseluruhan. Dalam petunjuk ini akan dijelaskan secara singkat
tentang : jenis pendekatan, tujuan, cara pemilihan, implikasi dan contoh
penerapan pendekatan penilaian.

2. Jenis-jenis Pendekatan Penilaian


Dikenal dua jenis pendekatan penilaian yaitu:

(1) Penilaian Acuan Norma (PAN)


(2) Penilaian Acuan Patokan (PAP)

Kedua pendekatan ini berbeda dalam tujuan, cara penerapan dan bagaimana
menginterpretasikan hasil penilaian.

(1) Penilaian Acuan Norma (PAN) Pendekatan penilaian yang membandingkan


hasil pengukuran seseorang dengan hasil pengukuran yang diperoleh orang-
orang lain dalam kelompoknya.
(2) Penilaian Acuan Patokan (PAP) Pendekatan penilaian yang membandingkan
hasil pengukuran seseorang dengan patokan "batas lulus" yang telah
ditetapkan.

3. Tujuan Pemakaian Pendekatan Penilaian


Tujuan utama pemakaian PAN adalah untuk mengklasifikasikan mahasiswa.
PAN dirancang untuk membedakan pencapaian nilai mahasiswa yang tinggi
dengan yang rendah dan untuk membuat ranking pencapaian prestasi
mahasiswa.
Sedangkan tujuan penggunaan PAP adalah untuk menentukan apakah seorang
mahasiswa sudah menguasai tujuan instruksional yang telah ditetapkan. Dosen

Petunjuk PAN dan PAP - 2


dapat memilih PAP bila mereka ingin mengetahui sejauh mana mahasiswa tetah
menguasai keterampilan yang diharapkan dapat dicapai. Informasi ini berguna
untuk memerlukan seberapa baik mahasiswa lelah mempelajari kurikulum dan
sebaik mana 'sekolah' mengajarkan kurikulum.

4. Cara Pemilihan Pendekatan Penilaian


Untuk memilih pendekatan penilaian yang akan digunakan dosen, diperlukan
beberapa pertimbangan.

4.1 Pertimbangan Pemilihan Pendekatan Penilaian PAN

Pendekatan penilaian PAN dapat dipakai untuk semua matakuliah dari


matakuliah yang sangat teoritis (penuh materi kognitif sampai ke mata kuliah
yang paling praktis (penuh muatan keterampilan).

PAN dapat dipakai bila mata kuliah tersebut bukan rnerupakan prasyarat mata
kuliah yang lain atau mata kuliah pada tingkat yang lebih tinggi.

Hasil ujian mahasiswa diperiksa dan angka hasil ujian disusun dalam bentuk
kurva normal dan dihitung angka rata-rata dan simpangan bakunya. PAN
menghasilkan kurve normal karena pendekatan ini pada dasarnya tidak
mengkaitkan dengan proses belajar mengajar. PAN membiarkan mahasiswa
berkembang normal atau apa adanya sehingga dalam kelompok mahasiswa itu
masih terdapat perbedaan yang luas antara mereka yang mencapai hasil belajar
tinggi dan mereka yang mencapai hasil belajar yang rendah. Makin normal kurve
yang dihasilkan oleh hasil pengukuran menunjukkan ujian yang dipergunakan
makin baik, dan makin baik sistem pengajaran yang diselenggarakan.

4.2 Pertimbangan Pemilihan Pendekatan Penilaian PAP

PAP tidak menggunakan angka rata-rata yang dihasilkan dalam kelompok yang
diuji melainkan telah terlebih dahulu ditetapkan kriteria keberhasilan yaitu batas
lulus. penguasaan tujuan instruksional (bahan pelajaran). Mahasiswa yang telah
mencapai batas ini dianggap telah berhasil dalam belajar dan diperkenankan
mempelajari bahan pelajaran yang lebih tinggi sedang yang belum mencapai
dianggap belum berhasil.

Dengan demikian bila dosen ingin menggunakan PAP maka dalam proses
pengajarannya dosen tidak bisa begitu saja membiarkan mahasiswa menjalani
sendiri proses belajanya, melainkan terns menerus secara langsung atau tidak
langsung merangsang dan memeriksa kemajuan belajar mahasiswa. Dosen
membantu mahasiswa melewati tahap pengajaran sampai berhasil.

Pendekatan ini menuntut usaha yang lebih terarah dan terencana sejak sebelum,
selama, dan seusai penyelenggaraan pengajaran. Dalam pelaksanaannya bila

Petunjuk PAN dan PAP - 3


dosen menggunakan PAP harus melaksanakan Formatif Test dan Sumatif Test.
Ujian pembinaan (formatif test) dilaksanakan pada tahap tertentu selagi proses
pengajaran masih berlangsung dengan tujuan memeriksa kemajuan mahasiswa
dalam tahap tersebut. Usaha ini mencegah mahasiswa dari kondisi terlanjur tidak
menguasai dengan baik bahan kuliah seperti yang dituntut oleh tujuan
instruksional.

Hasil ujian pembinaan dipakai sebagai petunjuk apakah mahasiswa memerlukan


bantuan dalam menjalani proses belajamya atau tidak. Ujian sumatif
dilaksanakan pada akhir proses pengajaran. Ujian ini meliputi semua bahan yang
diajarkan dengan tujuan menguji apakah mahasiswa telah menguasai seluruh
bahan dengan baik. Dengan kala lain ujian ini bertujuan untuk memeriksa
apakah tujuan instruksional telah tercapai sesuai patokan yang ditetapkan.

PAP tidak hanya menentukan segi mutu hasil belajar mahasiswa tapi juga dalam
jumlah mahasiswa yang berhasil. Dosen yang menggunakan PAP dengan baik
tidak akan menaikkan/menurunkan bates lulus dalam usahanya untuk
sebanyaknya mungkin mahasiswa yang tutus. Dosen ini tidak menghendaki
adanya penyebaran hasil belajar yang merata dan rendah ke tinggi tapi
sebanyak mungkin mahasiswa mencapai hasil belajar yang tinggi.

PAP dapat dipakai bila matakuliah tersebut merupakan prasyaraat matakuliah


yang lain atau pede tingkat yang lebih lanjut dengan jumlah mahasiswa yang
tidak terlalu besar (kurang dan 40 offing).Dosen harus memiliki keterampilan
dalam menyusun pengajaran dan penilaiannya serta diperlukan sumber dan
sarana belajar mengajar yang cukup.

Disamping itu penilaian harus bersifat terbuka. Mahasiswa perlu mengetahui


proses penilaian, kriteria keberhasilan dan hasil penilaian. Untuk mencapai hasil
semaksimal mungkin maka pelaksanaan Sistem Kredit Semester harus
dilaksanakan secara penuh yaitu menyelenggarakan tatap muka, kegiatan
terstruktur tidak terjadwal dan kegiatan mandiri secara konsekuen.

5. Implikasi Pendekatan Penilaian

5.1 Penerapan PAN

Pengajaran yang menerapkan pendekatan PAN merumuskan tujuan


instruksional dan ini digunakan sebagai pusat atau arah pengajaran serta
pedoman dalam pembuatan soal ujian. Namun pada proses akhir penilaian yaitu
pemberian arti kepada angka perolehan mahasiswa make tujuan instruksional
tidak lagi dipedomani.

Batas lulus yang dipakai tidak lagi memperhatikan penguasaan tujuan


instruksional tapi pada angka rata-rata dan besamya simpangan baku. Lazimnya

Petunjuk PAN dan PAP - 4


batas lulus ditetapkan berdasarkan persentase jumlah mahasiswa yang akan
diluluskan dalam ujian yang sedang berlangsung.

Penetapan persen kelulusan ditentukan oleh dosen dan disepakati oleh


Bagian/Jurusan/Fakultas. Untuk menetapkan persentase jumlah mahasiswa
yang diluluskan dapat dilakukan dengan beberapa cara.

Cara Pertama: Penetapan persentase mahasiswa yang diluluskan (A, B+, B, C+,
C) : 70% dengan cara mengurut nilai tertinggi sampai yang terendah.

Contoh:
Banyaknya Nilai
10 % Teratas A
10% B+
20 % Dibawahnya {
10% B
20% C+
40 % Dibawahnya {
20% C
20 % Dibawahnya lagi D
10 % Terbawah E

Cara Kedua: Menggunakan perhitungan nilai rata-rata dan SD yang diperoleh.


Cara kedua ini berbeda dengan cara pertama, dan persentase kelulusan
mungkin tidak sama dibandingkan bila dilakukan dengan cara pertama.

Contoh:
Batas Daerah Dalam Kurve Nilai

A
> x + 1.5 SD B+
x+1SD --------- x + 1.5 SD B
x + 0.5 SD --------- x + 1 SD C+
x --------- x + 0.5 SD C
x - 0.5 SD --------- x D
x - 1.5 SD --------- x - 0.5 SD E
< x 1.5 SD

Dalam pelaksanaan penyusunan soal ujian yang akan menggunakan


pendekatan penilaian PAN maka sebaiknya memperhatikan distribusi jumlah
soal kategori 'mudah', 'sedang', 'sukar' yaitu 25% soal kategori 'mudah', 50% soal
kategori sedang, dan 25% 'sukar'.

5.2 Penerapan PAP

Petunjuk PAN dan PAP - 5


Dosen harus menetapkan Tujuan Instruksional matakuliah, dan batas lulusnya
dalam pencapaian tujuan instruksional.

Penetapan patokan "batas lulus. tergantung pada sifat mata kuliah. Bila
diperlukan penguasaan yang akurat/keterampilan yang tinggi maka 'batas lulus'
akan lebih tinggi dibanding matakuliah yang mensyaratkan keterampilan yang
tidak terlalu tinggi. Batas lulus dapat saja 55%, 60% dan 80% penguasaan tujuan
instruksional. 'Batas lulus' ini ditetapkan dosen dan disepakati oleh Bagian,
Jurusan dan Fakultas.

Di bawah ini ada dua contoh penetapan batas lulus derajat penguasaan tujuan
instruksional dengan PAP.

Contoh-1: Batas Lulus 55% Contoh-2: Batas Lulus 60%

A = 85 -100% A = > - 90%


B+ = 80 - 84% B+ = 85 - 89%
B = 70 - 79% B = 80 - 84%
C+ = 65 - 69% C+ = 70 - 79%
C = 55 - 64% C = 60 - 69%
D = 45 - 54% D = 50 - 59%
E = < 45% E = < 50%

6. Contoh Penerapan Pendekatan Penilaian PAP/PAP

6.1 Penerapan PAP

Seorang dosen mengajarkan suatu matakuliah dengan jumlah mahasiswa 30


orang. Dosen menetapkan Tujuan Instruksional matakuliah dan melaksanakan
pengajarannya dengan memberikan perkuliahan dan latihan agar Tujuan
Instruksional matakuliah dapat dicapai oleh mahasiswa.

Berhubung karena jumlah mahasiswa yang relatif sedikit dan dosen berkeinginan
agar jumlah mahasiswa yang lulus banyak jumlahnya, maka dosen menetapkan
pendekatan penilaian yang digunakan adalah PAP. Karena matakuliah ini bukan
merupakan prasyarat bagi mata kuliah diatasnya maka dosen menetapkan
'Batas Lulus' berupa penguasaan minimal 55% dengan kriteria PAP sebagai
berikut:
A = 85 -100 %
B+ = 80 - 84 %
B = 70 - 79 %
C+ = 65-69 %
C = 55-64 %
D = 45-54 %
E < 45%

Petunjuk PAN dan PAP - 6


Dosen menyelenggarakan ujian formatif, disamping ujian mid semester dan ujian
akhir semester. Untuk Ujian Mid Semester, jumlah skor mentah maksimal adalah
= 60, hasil Ujian Mid Semester berupa skor mentah dapat dilihat pada kolom
(3a).

Untuk Ujian Akhir Semester, jumlah skor maksimum adalah = 80 dan hasil Ujian
Akhir Semester berupa skor mentah dapat dilihat pada kolom (4a).
Hasil ujian tersebut sebagai contoh kasus dapat dilihat pada tabel1.

Tabel-1: Hasil Penilaian Menggunakan PAP

No. Nomor/Nama Mahasiswa Mid Sem U. Akhir Nilai Nilai


Akhir Dengan
huruf
1 2 3a 3b 4a 4b 5 6
1. Indra 55 91.67 65 81.25 84.72 B+
2. Wulan 53 88.33 62 77.50 81.11 B+
3. Puji 56 93.33 62 77.50 82.78 B+
4. Astri 51 85.00 62 77.50 80 B+
5. Tuti 50 83.33 59 73.75 76.94 B
6. Lestari 39 65.00 58 72.50 70 B
7. Robert 40 66.67 58 72.50 70.56 B
8. Tigor 53 86.33 56 70.00 76.11 B
9. Abadi 52 86.66 53 66.25 73.06 B
10. Henny 49 81.67 52 65.00 70.56 B
11. Sulastri 55 91.67 52 65.00 73.89 B
12 Rizal 58 96.67 52 65.00 75.56 B
13. Suriadi 47 78.33 50 65.50 67.78 C+
14. Budi 49 81.37 50 62.50 68.89 C+
15. Waluyo 30 50.00 48 60.00 56.67 C
16. Marzuki 43 71.67 37 46.25 54.72 D
17. Teddy 41 68.33 46 57.50 61.11 C
18. Agung 57 95.00 46 57.50 70 B
19. Wahyuni 50 83.33 46 57.50 66.11 C+
20. Nanang 48 80 46 57.50 65 C+
21. Wahyudi 40 66.67 45 56.25 59.72 C
22. Meida 39 65.00 45 56.25 59.17 C
23. Yusnani 45 75.00 44 55.00 61.67 C
24. Yusniar 56 93.33 44 55.00 67.78 C+
25. Hariani 39 65.00 44 55.00 58.33 C
26. Nani 44 73.33 42 52.50 59.44 C
27. Viktor 38 63.33 40 50.00 54.44 D
28. Ajeng 30 50.00 38 47.50 48.33 D
29. Bachtiar 45 75.00 38 47.50 56.67 C
30. Amelia 46 76.67 38 47.50 57.22 C

Petunjuk PAN dan PAP - 7


Hasil Penilaian dengan PAP

A = -
B+ = 4 orang (13.33%)
B = 9 orang (30%)
C+ = 5 orang (16.67%)
C = 9 orang (30%)
D = 3 orang (10%)
E = -

Dari data skor mentah tersebut hitunglah:

(1) Skor mentah yang dihaluskan untuk tiap skor mid tes. Hasilnya dapat dilihat
pada kolom (3b). Cara penghitungannya rnenggunakan rumus Penghalusan
Angka Mentah.

Rumus Penghalusan Angka Mentah

AMH = Angka/Skor mentah yang dihaluskan


AHU
AHU = Angka/Skor mentah hasil ujian
AMH = -------------- x Na
AM = Angka/Skor mentah maksimum
AM
Na = Nilai tertinggi

Contoh angka yang dihaluskan: mahasiswa No. 1


Skor mentah hasil ujian : mid semester: 55
Skor mentah maksimum : 60
Nilai tertinggi : 100

55
Angka mentah yang dihaluskan: ------ x 100 = 91.67
60

Selanjutnya dengan cara yang sama dihitung 'Angka Mentah yang


Dihaluskan' untuk skor mentah Ujian Akhir Semester. Hasilnya dapat dilihat
pada kolom (4b).

(2) Berikutnya dihitung Nilai Akhir perolehan mahasiswa dengan rnembobot


'angka yang dihaluskan' hasil Ujian Mid Semester (kolom 3b) dengan 'angka
yang dihaluskan' hasil Ujian Akhir Semester (kolom 4b).

Pembobotan ini dapat dilakukan dengan beberapa cara dan tergantung pada
ujian-ujian dan tugas-tugas yang dinilai.

Contoh pembobotan:

Petunjuk PAN dan PAP - 8


a) Bila Ujian Mid Semester dilakukan satu kali maka pembobotan adalah
Ujian Mid : Ujian Akhir = 1: 2.
Dalam contoh kasus di atas mahasiswa no. 1 :
Nilai Ujian Mid Semester : 91.66
Nilai Ujian Akhir Semester : 81.25

(1 x91.66)+(2x81.25)
Nilai Akhir = -------------------------
3
= 84.72

b) Bila Ujian Mid Semester dilakukan dua kali dan diberikan tugas lain
(misalnya membuat makalah) yang juga dinilai, dan Ujian Akhir Semester,
maka pembobotan dapat ditetapkan dengan teknik prosentase.
Contoh :
- Rata-rata Ujian Mid I + Ujian Mid II = 30%
- Ujian Akhir Semester = 60%
- Tugas-tugas = 10%
Jumlah = 100%

Selanjutnya nilai akhir setiap mahasiswa dihitung dengan contoh pembobotan a,


hasilnya dapat dilihat pada kolom (5) Tabel1.

(3) Kemudian dosen akan menetapkan apakah mahasiswa tersebut melewati


batas lulus atau tidak melewati batas lulus dengan rnenggunakan kriteria
'Batas Lulus. yang telah ditetapkan di atas. Hasil penetapan kelulusan dapat
dilihat pada Tabel-1 kolom (6). Interpretasi atas hasil penetapan kelulusan
(pada kolom 6) terlihat bahwa tidak seorangpun mahasiswa yang
memperoleh nilai A. Namun yang tidak lulus hanya 3 orang, yaitu yang
mendapat nilai D. Dengan demikian dosen berhasil meluluskan 90%
mahasiswa, sesuai yang diinginkan dosen dimana presentase kelulusan
tinggi.

6.2 Penerapan PAN

Pada kasus di atas dimana jumlah peserta klas relatif keeil (30 mahasiswa) dan
proses pengajaran berlangsung dengan baik, apabila dosen menggunakan
Pendekatan Penilaian PAN maka hasilnya akan sangat berbeda (Iihat Tabel2).

Cara Pendekatan Penilaian PAN untuk kasus diatas adalah sebagai berikut:

(1) Proses pengolahan skor mentah sampai mendapat angka yang dihaluskan
baik untuk Ujian Mid Semester dan Ujian Akhir Semester menggunakan cara
yang sama. Hasilnya akan sama seperti yang tertera pada kolom (3b) dan
(4b) Tabel2.

Petunjuk PAN dan PAP - 9


(2) Selanjutnya perhitungan nilai akhir juga dilakukan dengan yang sama yaitu
dengan cara pembobotan antara Ujian Mid Semester dan Ujian Akhir
Semester. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel-2 kolom (5).

Tabel-2: Hasil Penilaian Menggunakan PAN

No. Nomor/Nama Mahasiswa Mid Sem U. Akhir Nilai Nilai


Akhir Dengan
huruf
1 2 3a 3b 4a 4b 5 6
1. Indra 55 91.67 65 81.25 84.72 B+
2. Wulan 53 88.33 62 77.50 81.11 B+
3. Puji 56 93.33 62 77.50 82.78 B+
4. Astri 51 85.00 62 77.50 80 B+
5. Tuti 50 83.33 59 73.75 76.94 B
6. Lestari 39 65.00 58 72.50 70 B
7. Robert 40 66.67 58 72.50 70.56 B
8. Tigor 53 86.33 56 70.00 76.11 B
9. Abadi 52 86.66 53 66.25 73.06 B
10. Henny 49 81.67 52 65.00 70.56 B
11. Sulastri 55 91.67 52 65.00 73.89 B
12 Rizal 58 96.67 52 65.00 75.56 B
13. Suriadi 47 78.33 50 65.50 67.78 C+
14. Budi 49 81.37 50 62.50 68.89 C+
15. Waluyo 30 50.00 48 60.00 56.67 C
16. Marzuki 43 71.67 37 46.25 54.72 D
17. Teddy 41 68.33 46 57.50 61.11 C
18. Agung 57 95.00 46 57.50 70 B
19. Wahyuni 50 83.33 46 57.50 66.11 C+
20. Nanang 48 80 46 57.50 65 C+
21. Wahyudi 40 66.67 45 56.25 59.72 C
22. Meida 39 65.00 45 56.25 59.17 C
23. Yusnani 45 75.00 44 55.00 61.67 C
24. Yusniar 56 93.33 44 55.00 67.78 C+
25. Hariani 39 65.00 44 55.00 58.33 C
26. Nani 44 73.33 42 52.50 59.44 C
27. Viktor 38 63.33 40 50.00 54.44 D
28. Ajeng 30 50.00 38 47.50 48.33 D
29. Bachtiar 45 75.00 38 47.50 56.67 C
30. Amelia 46 76.67 38 47.50 57.22 C

Hasil Penilaian dengan PAP


A = 3 orang (10%)
B+ = 3 orang (10%)
B = 3 orang (10%)
C+ = 8 orang (26.67%)
C = 1 orang (3.33%)
D = 11 orang (36,67%)
E = 1 orang (3.33%)

Petunjuk PAN dan PAP - 10


(4) Dosen menetapkan kriteria penilaian PAN sebagai berikut: (Lihat Tabel-3
kolom 1)

A = > x + 1 1/2 SD
B+ = (x + 1 SD) - (x + 1 1/2 SD)
B = (x + 1 1/2 SD) - (x + 1 SD)
C+ = (x) - (x + 11/2 SD)
C = (x . 1/2 SO) - (x)
D = (x - 1 1/2 SD) - (x.-1/2 SD)
E = < (x - 1 Yz SO)

(5) Karena PAN menggunakan Kurve Normal sebagai acuan maka selanjutnya
dihitung Nilai Rata-Rata (Mean) dan Simpangan Baku (Standard Deviasi) dan
Nilai Akhir ke tigapuluh mahasiswa tersebut.

Perhitungan dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:


(a) Menggunakan Rumus

Xi (Xi-X)2
X = ------------ SD = ----------------
N N

(b) Menggunakan Kalkulator Contoh menghitung mean dan SD dengan


Kalkulator : FX. 3600 P langkah-Iangkah :
- Hidupkan kalkulator : ON
- Pastikan monitor tertera SD :

Dengan menekan: MODE 3

INV AC
1). Tekan :

2). Masukkan data: 55, 60, 75, 80, 50

55 RUN , 60 RUN
, 75, 75 RUN
, 80, 80 RUN
, 50, 50 RUN

3). Cek jumlah sampel : N

Tekan : KOUT 3 Apakah sudah cocok? = 5

4). Berapa Mean (X)


Tekan : INV 3 = 64

Petunjuk PAN dan PAP - 11


5). Berapa SD?

Tekan: INV 3 = 12.94

Untuk kasus di atas, masukkan data nilai akhir (kolom 5) ke dalam kalkulator,
caranya seperti contoh diatas.
Hasil perhitungan Mean dan SD menggunakan kalkulator, adalah:
Mean = 66.94
SD = 9.47
Ini menunjukkan hasil ujian kelompok tersebut baik (Nilai rata-rata 66.94).

(6) Kemudian hitung Batas Daerah dalam Kurve (lihat Tabel 3 kolom 2).
Selanjutnya supaya tidak terjadi tumpang tindih antara interval nilai A, B+, B,
C+, C, D dilakukan pembulatan, biasanya pada interval awal dari batas
daerah dalam kurve (lihat Tabel 3 kolom 3).

Tabel-3: Hasil Perhitungan Batas Daerah Kurve

1. Batas Daerah dalam Kurve 2. Hasil Perhitungan 3. Batas Daerah


Batas Daerah Kurve Kurve yang di
bulatkan
A = > X +1 SD A = > 81.15 A = > 81
B+ = (x + 1 SD) (X + 11/2 SD) B+ = 76.41 - 81.15 B+ = 76 - 80.99
B = (x + 1 SD) (x + 1 SD) B = 71.67 - 76.41 B = 71 - 75.99
C+ = (x) ( X + 1 SD) C+ = 66.94 - 71.67 C+ = 66 - 70.99
C = (x SD) (x) C = 62.20 - 62.20 C = 62 - 65.99
D = (x 1 SD) ( X SD) D = 52.73 - 62.20 D = 52 - 61.99
E = < ( X 1 SD) E < 52.73 E < 51.99

(7) Berikutnya ditetapkan tingkat keberhasilan (grading) berupa Nilai dengan


huruf dengan membandingkan nilai akhir dengan batas kurve yang sudah
dibulatkan (Tabel 3 kolom 3).

Interpretasi hasil Pendekatan Penilaian PAN pada kasus di atas menunjukkan


bahwa 3 orang mahasiswa mendapat nitai A, 1 orang mendapat nilai E, dan 11
orang mendapat nilai D. Jumlah yang tidak lulus mencapai 12 orang (yang
memperoleh D dan E), atau 40% mahasiswa 'tidak lulus'.

Dengan demikian bila dosen tersebut menggunakan Pendekatan Penilaian PAN


hasilnya akan cukup merugikan mahasiwa karena prosentase tidak lulus
demikian tinggi.
Bila dosen sudah mengajar dengan baik dan jumlah mahasiswa relatif kecil
sebaiknya menggunakan pendekatan penilaian PAP.

Petunjuk PAN dan PAP - 12


Apabila jumlah kelas besar dan kondisi tidak memungkinkan dosen untuk
memastikan kemajuan mahasiswa dalam pencapaian. Tujuan Instruksional
sehingga Hasil Ujian tidak dapat dipastikan memperoleh hasil memuaskan maka
Pendekatan Penilaian PAN merupakan salah satu alternatif pemecahan agar
diperoleh minimal 60 - 70% mahasiswa akan lulus, karena jika digunakan
pendekatan penilaian PAP kemungkinan sebagian besar mahasiswa tidak akan
dapat mencapai patokan Batas Lulus yang ditetapkan.

Untuk penerapan PAN ini, perlu diperhatikan hasil perhitungan mean atau nilai
rata-rata dari kelompok yang diuji, sebab bila nilai rata-rata sangat rendah
misalnya dibawah 50, maka perlu dikaji ulang soal-soal ujian. Mungkin ada soal-
soal ujian yang kurang bermutu ataupun kunci jawaban soal yang belum benar,
sehingga perlu dilakukan penskoran ulang. Namun bila soal dan kunci jawaban
soal sudah baik, hasil ujian rata-ratanya masih dibawah 50, penerapan PAN,
akan merugikan mutu kelulusan sebab yang memperoleh nilai jelek akan
mendapat grade yang tinggi, sehingga perlu dibuatkan modifikasi batas kurve
yang lebih realistik.

7. Penutup
Dalam menetapkan pendekatan penilaian yang akan digunakan faktor yang
diperlukan dipertimbangkan adalah motivasi dosen untuk mengajar dengan baik
agar mahasiswa dapat mencapai tujuan intruksional yang ditetapkan, disamping
faktor lain seperti sarana dan jumlah mahasiswa.

Hasil belajar mahasiswa ditentukan oleh proses belajar mengajar, soal ujian, dan
proses penilaian yang baik.

Hendaknya penetapan Batas Lulus, Presentase Kelulusan dan Pembobotan Nilai


Ujian dapat disepakati di tingkat Bagain, Jurusan dan Fakultas untuk dibakukan.

Petunjuk sederhana ini mungkin dapat membantu dosen dalam memberikan


penilaian sehingga Indeks Prestasi mahasiswa USU dapat meningkat dari tahun
ke tahun.

Petunjuk PAN dan PAP - 13

Anda mungkin juga menyukai