Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

CRYPTOGAMAE

Disusun Oleh :
Ratri Arbia Nisita
1307025071

LABORATORIUM FISIOLOGI
PROGRAM STUDI BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2014

0
Jurnal Praktikum Cryptogamae
Laboratorium Fisiologi
Semester III. TA 2014/2015
Email : rattri.arbia22@gmail.com

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir
praktikum Cryptogamae ini dengan tepat waktu.
Adapun tujuan dari penyusunan laporan ini ini yaitu agar pembaca dapat mengetahui
dan mempelajari tentang materi perkuliahan yang tidak dipelajari di dalam kelas, sebagai
bentuk praktek dan pengenalan kelompok yang termasuk di dalam kelompok Cryptogamae.
Penulis mengucapkan banyak berterima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah
Cryptogamae, asisten praktikum dan semua pihak yang telah membimbing penulis, sehingga
penulis dapat mengetahui lebih dalam lagi tentang Cryptogamae dan tersusunya laporan akhir
ini sebagai hasil dari praktek yang telah penulis selesaikan dalam kurun satu semester ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini terdapat masih banyak
kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan dalam pembuatan laporan akhir pada materi
praktikum yang lainnya.
Penulis juga berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat pada
umumnya dan bagi mahasiswa/i Universitas Mulawarman Fakultas MIPA, program studi
Biologi pada khususnya agar dapat dijadikan pengetahuan dasar dan refrensi pembanding.

Samarinda, November 2014

Penulis

1
Jurnal Praktikum Cryptogamae
Laboratorium Fisiologi
Semester III. TA 2014/2015
(rattri.arbia22@gmail.com)
LEMBAR PENYERAHAN
JURNAL PRAKTIKUM CRYPTOGAMAE

Disusun Oleh:

NAMA NIM
Ratri Arbia Nisita 1307025071

Jurnal Praktikum Cryptogamae ini telah diserahkan di Samarinda pada


tanggal 1 Desember 2014 dan telah memenuhi syarat.

Mengetahui,

Asisten I Asisten II

ACC Desy Desy Riananda


NIM:1107025042

Asisten III
Junita Susilaning P.
NIM:1207025006703

Asisten IV

R Siti Hadijah
NIM:1207025021
Fitri Handayani
NIM:1207025001

Menyetujui Atas Nama,

Pembimbing Mata Kuliah Pembimbing Mata Kuliah

Dr. Medi Hendra, M.Si Drs. Dwi Susanto, M.Si


NIP. 19710516 199903 1 003 NIP. 19681225 199403 1 001
Mengetahui
Kepala Laboratorium Fisiologi

Drs. Dwi Susanto, M.Si


NIP. 19681225 199403 1 001
2
Jurnal Praktikum Cryptogamae
Laboratorium Fisiologi
Semester III. TA 2014/2015
(rattri.arbia22@gmail.com)
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i


KATA PENGANTAR........................................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................................. iii
DAFTAR ISI......................................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR............................................................................................................ v
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................................ vi

KEGIATAN I
ABSRAK CYANOPHYTA (GANGGANG HIJAU BIRU).......................................... 1

KEGIATAN II
ABSTRAK CHLOROPHYTA (GANGGANG HIJAU)............................................... 6

KEGIATAN III
ABSTRAK PHAEOPHYTA (GANGGANG COKLAT).............................................. 11

ACC Desy
KEGIATAN IV
ABSTRAK RHODOPHYTA (GANGGANG MERAH).............................................. 16

KEGIATAN V
ABSTRAK BRYOPHYTA (LUMUT)............................................................................ 23

KEGIATAN VI
ABSTRAK PTERIDOPHYTA (PAKU-PAKUAN .. 29

3
Jurnal Praktikum Cryptogamae
Laboratorium Fisiologi
Semester III. TA 2014/2015
(rattri.arbia22@gmail.com)
DAFTAR GAMBAR

1. CYANOPHYTA (GANGGANG HIJAU BIRU)


Gambar 1.1 Anabaena cycadae...........................................................3
Gambar 1.2 Nostoc sp......................................................................3
Gambar 1.3 Oscillatoria sp................................................................4
2. CHLOROPHYTA (GANGGANG HIJAU)
Gambar 2.1 Chlorella sp...................................................................8
Gambar 2.2 Spirogyra sp...................................................................8
Gambar 2.3 Navicula sp...................................................................8
Gambar 2.4 Clostarium sp................................................................9
3. PHAEOPHYTA (GANGGANG COKLAT)
Gambar 3.1 Turbinaria sp..................................................................13
Gambar 3.2 Sargasum sp...................................................................13
Gambar 3.3 Dictyota sp....................................................................14
Gambar 3.4 Padina sp......................................................................14
4. RHODOPHYTA (GANGGANG MERAH)

ACC Desy
Gambar 4.1 Hypnea choroides............................................................18
Gambar 4.2 Euchema sp...................................................................18
Gambar 4.3 Galaxaura sp.................................................................19
Gambar 4.4 Chondrus cruspus............................................................19
Gambar 4.5 Farlowia compressa.........................................................20
Gambar 4.6 Champia parvula............................................................20
5. BRYOPHYTA (LUMUT)
Gambar 5.1 Fissidens arcticus............................................................25

R
Gambar 5.2 Famili samatophylloceae...................................................25
Gambar 5.3 Mitthyridium sp...............................................................26
Gambar 5.4 Caudalejunea lehmania ...................................................26
Gambar 5.5 Calymperes ternum sp......................................................27
6. PTERIDOPHYTA (PAKU-PAKUAN)
Gambar 6.1 Lycopodium cernuum L.....................................................31
Gambar 6.2 Lygodium circinatum........................................................32
Gambar 6.3 Neprolepis sp.................................................................32
Gambar 6.4 Gleichenia linearis..........................................................33
Gambar 6.5 Drymoglossum piloselloides 33

4
Jurnal Praktikum Cryptogamae
Laboratorium Fisiologi
Semester III. TA 2014/2015
(rattri.arbia22@gmail.com)
DAFTAR LAMPIRAN
1. LAMPIRAN FOTO CYANOPHYTA (GANGGANG HIJAU BIRU).....
2. LAMPIRAN FOTO CHLOROPHYTA (GANGGANG HIJAU).............
3. LAMPIRAN FOTO PHAEOPHYTA (GANGGANG COKLAT)..........35
4. LAMPIRAN FOTO RHODOPHYTA (GANGGANG MERAH)...........36
5. LAMPIRAN FOTO BRYOPHYTA (LUMUT)..................................
6. LAMPIRAN FOTO PTERIDOPHYTA (PAKU-PAKUAN).................37

Identifikasi Cyanophyta Akar Pakis Haji, Air sawah dan Tanah Lembab

Ratri Arbia Nisita


1307025071
Program Studi Biologi, Laboratorium Fisiologi FMIPA
Universitas Mulawarman Samarinda 75123
2014
ABSTRAK

ACC Desy
Identifikasi cyanophyta akar pakis haji, air sawah dan tanah lembab oleh Ratri Arbia
N. 2014. Cyanophyta sering juga disebut sebagai alga hijau biru, merupakan organisme
prokariotik yang mempunyai klorofil a, dan dalam proses fotosintesisnya membebaskan
oksigen. Dinding sel tersusun oleh alanin, glukosamin, asam muramik, asam glutamat, dan
asam diaminopimelat. Dinding sel bagian luar seringkali dikelilingi selaput bergelatin.
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenali beberapa jenis alga yang tergolong alga
hijau biru dan bentuk dari alga hijau biru. Praktikum ini dilaksanakan pada hari rabu, 24

R
September 2014. Bertempat di Laboratorium Fisiologi, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Mulawarman Samarinda. dan bentuk ganggang hijau biru ada
bermacam-macam yaitu bentuk bersel satu misalnya pada Chroococcus dan Gleocapsa.
Berbentuk berupa filamen Oscillatoria sp., Nostoc sp.dan Anabaena sp.
Key word: Chroococcus, Gleocapsa, Cycas rumpii
PENDAHULUAN kebiru-biruan, yang disebabkan suatu
pigmen tambahan selain klorofil dan
Sejak lama organisme ini disebut alga karotenoid. Kadang-kadang pigmen merah
(ganggang) karena mereka mirip dengan juga ada dan variasi dalam perbandingan
alga lainnya dalam hal habitatnya dan pigmen-pigmen ini menghasilkan kisaran
dalam cara fotosintesisnya. Meskipun yang sangat luas dalam hal warna pada
demikian, alga hijau-biru ini adalah tumbuhan kelas ini. Laut Merah diberi
prokariota dan dengan demikian jauh lebih nama demikian karena kadang-kadang
dekat kerabatnya dengan bakteri daripada ganggang hijau-biru ini terdapat dalam
dengan alga lainnya yang bersifat jumlah amat besar, sehingga pigmen merah
eukariotik. Untuk alasan inilah, para yang lebih banyak itu jadi tampak
peneliti sekarang lebih suka menggunakan (Kimball, 1987).
pemakaian istilah Cyanobacteria (bakteri Cyanophyta sering(b juga disebut
hijau-biru) untuk organisme itu (Kimball, sebagai alga hijau biru, merupakan
1987). organisme prokariotik yang mempunyai
Kelompok yang beranggotakan 1.500 klorofil a dan dalam proses fotosintesisnya
spesies ini biasanya bercirikan warna hijau membebaskan oksigen. Pigmen dari alga
5
Jurnal Praktikum Cryptogamae
Laboratorium Fisiologi
Semester III. TA 2014/2015
(rattri.arbia22@gmail.com)
kelompok ini terdapat di dalam tilakoid, Hal yang menjadi latar belakang dari
tidak membentuk platida. Pigmen-pigmen percobaan ini adalah untuk mengetahui
yang terkandung dalam kelompok alga jenis Cyanophyta apa yang terdapat di
tersebut meliputi klorofil a (hijau), karoten dalam akar Cycas rumpii, air sawah dan
(jingga), fikosianin (biru), dan fikoeretrin tanah lembab. Tujuan dari praktikum ini
(merah). Cadangan makanannya berupa adalah untuk mengenali beberapa jenis
polyglucan dan butir butir Cyanophycin. alga yang tergolong alga hijau biru dan
Dinding sel tersusun oleh alanin, bentuk dari alga hijau biru dari masing-
glukosamin, asam muramik, asam masing sampel yang digunakan yaitu akar
glutamat, dan asam diaminopimelat. Cycas rumpii, air sawah dan tanah lembab.
Dinding sel bagian luar seringkali
dikelilingi selaput bergelatin (Latifah,
2004). METODE
Habitat anggota Cyanophyta bervariasi, Waktu dan Tempat
dapat ditemukan di perairan dengan Praktikum ini dilaksanakan pada hari
salinitas yang bervariasi, juga di temukan rabu, 24 September 2014. Bertempat di
di dalam tanah. Beberapa ditemukan di Laboratorium Fisiologi, Fakultas
atmosfer. Ada juga jenis-jenis yang Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

ACC Desy
ditemukan di sumber air panas yang Universitas Mulawarman Samarinda.
suhunya 73 - 74C. Sejumlah alga hijau Alat dan Bahan
biru tumbuh berasosiasi dengan organisme Alat yang digunakan dalam praktikum
lain, misalnya Anabaena yang hidup pada ini adalah silet, tissue, mikroskop stereo,
akar Cycas rumpii dan paku air Azolla kaca preparat, kaca penutup, pipet, beaker
(Latifah, 2004). glass dan alat tulis. Bahan yang digunakan
Beberapa ciri-ciri dari ganggang hijau- adalah akar dari Cycas rumpii (pakis haji),
biru adalah sebagai berikut: air sawah, tanah lembab dan Aquades.

R
1. Intinya tidak diselubungi oleh Dalam praktikum ini ada tiga bahan yang
membran harus diamati yaitu akar Cycas rumpii, air
2. Dinding sel terletak di antara sawah dan tanah lembab, untuk akar Cycas
plasmalema dan selubung lendir rumpii, di potong tipis secara melintang
3. Beberapa ganggang hijau biru yang akar dari Cycas rumpii, kemudian di
berkoloni dengan bentuk filamen letakkan di atas kaca preparat lalu ditetesi
memiliki heterotista dan spora istirahat. aquadest dan di tutup menggunakan cover
Heterotista adalah sel yang lebih tebal glass kemudian diamati dengan mikroskop
dan tidak memiliki inti. Spora istirahat dan digambar objek yang di dapat. Untuk
merupakan spora yang dindingnya air sawah, diteteskan menggunakan pipet
sangat tebal dan di dalamnya berisi sel. air sawah di atas kaca preparat, kemudian
(Tjitrosoepomo, 1994). diamati dengan mikroskop kemudian
Kelompok ganggang ini mempunyai digambar objek yang di dapat dan untuk
warna biru-hijau, dan sebagian besar hidup tanah lembab, di campur tanah lembab
pada air tawar, sedang yang hidup di laut dengan aquadest secukupnya, kemudian
hanya sebagian kecil saja. Warna kebiru- diaduk dan diteteskan di atas kaca preparat
biruan pada ganggang ini disebabkan oleh menggunakan pipet, kemudian diamati
pigmen yang disebut fikobilin. Di antara dengan mikroskop dan digambar objek
jenis ganggang ini dapat hidup pada air yang di dapat.
yang bertemperatur tinggi sampai 85C,
yaitu yang didapatkan pada sumber air HASIL DAN PEMBAHASAN
panas, air pendingin dan sebagainya
(Tjitrosoepomo, 1994). Dari hasil pengamatan di peroleh hasil :

2
Jurnal Praktikum Cryptogamae
Laboratorium Fisiologi
Semester III. TA 2014/2015
(rattri.arbia22@gmail.com)
Gambar 1.1 Anabaena cycadaceae

Perbesaran 40 x 10
Keterangan :
Perbesaran 40 x 10 1. Selubung
Keterangan : 2. Filamen
1. Sel vegetatif
2. Akinet Ciri-ciri :
3. Heterocyst 1. Ukuran koloni mikroskopis dan
4. Epidermis makroskopis
5. Kambium 2. Anggotanya berbentuk filament

ACC Desy
6. Koloni Anabaena Klasifikasi :
7. Anabaena kingdom : Plantae
Akinet : berfungsi sebagai metabolisme sel divisi : Cyanophyta
perlindungan dalam perkembangbiakan sel kelas : Cyanophyceae
dan cadangan makanan. ordo : Hormogonales
Heterocyst : berfungsi untuk hetrogen family : Nostocaceae
Ciri-ciri : genus : Nostoc
1. Selnya tidak mepunya inti yang

R
spesies : Nostoc sp.
jelas
2. Koloni jenis ini bersifat
Gambar 1.3 Oscillatoria sp.
mikroskopis
3. Kebanyakan dijumpai hidup di air
dengan beberapa jenis bersimbiosis
dengan tumbuhan lain
4. Sel-selnya bulat dan tiap sel di
balut lender
5. Mempunyai struktur tubuh yang
prokariotik dan dalam sel-sel
tersendiri
Klasifikasi :
kingdom : Plantae
divisi : Schizophyta
Kelas : Cyanophyceae
Ordo : Hormogonales
family : Nostocaceae
genus : Anabaena
spesies : Anabaena cycadaceae
Perbesaran 40 x 10
Gambar 1.2 Nostoc sp.
Keterangan :
1. Filamen
3
Jurnal Praktikum Cryptogamae
Laboratorium Fisiologi
Semester III. TA 2014/2015
(rattri.arbia22@gmail.com)
2. Selubung sehingga menyebabkan tanah menjadi
subur.
Ciri-ciri : Dari praktikum yang telah dilakukan
1. Sel-selnya bulat merupakan ditemukan 3 macam spesies Cyanophyta
benang-benang dan membentuk pada sampel air yang telah dibawa yaitu air
koloni yang berlendir. sawah, tanah lembab dan pakis haji (Cycas
2. Pada jarak-jarak tertentu pada rumphii). Pada air sawah ditemukan
benang-benang itu terdapat sel-sel Oscillatoria sp., pada tanah lembab
yang dindingnya tebal. ditemukan Nostoc sp. dan pada pakis haji
3. Kehilangan zat-zat warna yang (Cycas rumphii) ditemukan Anabaena
berguna untuk asimilasi hingga cicadae.
kelihatan kekuningan dan Pada spesies Anabaena cycadae yang
dinamakan heterosista. ditemukan dan tampak terlihat yaitu
4. Heterosista ini dalam keadaan adanya sel vegetatif, akinet dan heterocyst.
khusus dapat tumbuh menjadi Didalam spesies ini akinet berfungsi
benang baru tetapi filament belum sebagai cadangan makanan, akinet
dikenal dan biasanya lekas mati merupakan dinding kuat dan tebal
5. Hidup ditanah lembab sehingga tahan terhadap kondisi yang tidak

ACC Desy
menguntungkan seperti kekeringan, panas,
Klasifikasi : dingin atau kekurangan makanan.
kingdom : Plantae Sedangkan untuk heterocyst adalah sel
divisi : Schizophyta berdinding tebal pada beberapa jenis
kelas : Cyanophyceae cyanobacteria berbentuk filamen.
ordo : Hormogonales Terbentuk dari penebalan sel vegetatif.
family : Oscillatoriceae Heterocyst merupakan sel yang lebih besar
genus : Oscillatoria daripada sel tetangganya. Fungsi
spesies : Oscillatoria sp.

R
utama heterocyst adalah mengubah
Secara umum Cyanophyta memiliki nitrogen di alam menjadi amonia melaui
inti sel dan tidak memiliki membran proses fiksasi nitrogen.
(prokariot), juga tidak memiliki plastid. Pada spesies Oscillatoria sp. yang
Seperti yang diketahui secara umum terlihat jelas bagiannya yaitu filamen dan
Cyanophyta bersel satu tetapi ada juga selubung. Untuk spesies ini trikoma
yang bersel banyak yang membentuk tampak jelas, dan beberapa trikoma dalam
seperti benang dan koloni. Cyanophyta selubung itu tunggal. Terdapat filamen
juga memiliki klorofil sehingga juga dapat yang mengandung sebuah paket trikoma
melakukan proses fotosintesis. Akan tetapi yang banyak.
pigmen yang paling dominan berupa Pada spesies Nostoc sp. yang terlihat
fikosianin yang mengakibatkan warna jelas bagiannya yaitu filamen dan
hijau kebiruan. Tak hanya itu, pada selubung. Untuk spesies ini trikoma
Cyanophyta terdapat pigmen yang lain tampak jelas, dan beberapa trikoma dalam
meski jumlahnya tidak mendominasi selubung itu tunggal. Terdapat filamen
warna yang tampak dan memberikan yang mengandung sebuah paket trikoma
warna ganggang menjadi hijau kebiruan yang banyak.
karena karoten dan fikoeretin. Jika Disebut ganggang hijau biru karena
ditelusuri ganggang hijau biru yang berwarna hijau kebiruan. Warna itu
uniseluler contohnya Gleocapsa, alga hijau diakibatkan oleh warna klorofil dan
biru yang hidup berkoloni misalnya pada pigmen biru. Ganggang hijau biru banyak
Spirulina dan ganggang hijau biru yang dijumpai di tempat-tempat lembab,
berbentuk benang misalnya Anabaena sp. misalnya diatas tanah, batu, sawah,
yang mampu mengikat nitrogen dari udara
4
Jurnal Praktikum Cryptogamae
Laboratorium Fisiologi
Semester III. TA 2014/2015
(rattri.arbia22@gmail.com)
tembok, parit dan di laut. Jika mengering Latifah, Eva. 2004. Biologi 2. Bandung :
koloni ganggang hijau biru mengelupas Remaja Rosdakarya.
seperti kerak. Ganggang hijau biru
biasanya hidup di lingkungan yang sedikit Tjjitrosoepomo, Gembong. 1994.
asam hingga basa, selain hidup bebas Taksonomi Tumbuhan.Yogyakarta :
ganggang hijau biru juga ada yang hidup UGM Press.
bersimbiosis mutualisme dengan
organisme lain.
Ada beberapa faktor yang
menyebabkan kesalahan dalam praktikum,
yang pertama adalah tumbuhan Hydrilla
yang digunakan tidak segar, sehingga
kloroplas tidak terlihat jelas, yang kedua
adalah kurang telitinya praktikan dalam
melakukan penyayatan pada daun Rhoeo
discolor dan pada umbi Allium cepa,
sehingga butuh beberapa kali sayatan
untuk mendapatkan sayatan yang tipis.

ACC Desy
KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan yang telah
dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa
beberapa jenis yang tergolong ganggang
hijau biru yaitu Oscillatoria sp., Nostoc sp.
dan Anabaena sp dan bentuk ganggan
hijau biru ada bermacam-macam yaitu

R
bentuk bersel satu misalnya pada ordo
Chroococcus dan Gleocapsa. Berbentuk
berupa filamen Oscillatoria sp., Nostoc
sp.dan Anabaena sp. Spesies ganggang
hijau biru yang dapat diamati pada saat
praktikum yaitu Anabaena cycadae yang
memiliki bagian-bagian tubuh berupa
heterokista, akinet dan sel vegetative
kemudian Oscillatoria sp. yang memiliki
bagian tubuh berupa trikoma, selubung dan
filamen begitupun juga dengan Nostoc sp.
yang memiliki bagian tubuh berupa
trikoma, selubung dan filamen.

DAFTAR PUSTAKA

Kimball, J. W. 1993. Biologi jilid 1.


Jakarta: Erlangga.

5
Jurnal Praktikum Cryptogamae
Laboratorium Fisiologi
Semester III. TA 2014/2015
(rattri.arbia22@gmail.com)

Identifikasi jenis chlorophyta yang terdapat pada air kolam, air rawa dan air parit

RATRI ARBIA NISITA


1307025071
Program Studi Biologi, Laboratorium Fisiologi FMIPA
Universitas Mulawarman Samarinda 75123
2014
ABSTRAK
Identifikasi jenis Chlorophyta yang terdapat pada air kolam, air rawa dan air parit.
Oleh Ratri Arbia N. 2014. Praktikum ini bertujuan untuk mengenali beberapa jenis alga yang
tergolong alga hijau. Pengamatan dilakukan di Laboratorium Fisiologi, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mulawarman pada hari Rabu, 1 Oktober 2014,
pukul 13.00-15.00 WITA. Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah dengan cara
meneteskan satu pipet air sampel ke kaca preparat lalu ditutup dengan kaca penutup,
kemudian diamati dengan menggunakan mikroskop secara menyeluruh (zig-zag). Dari hasil
pengamatan yang telah dilakukan ditemukan 4 macam spesies Chlorophyta pada sampel air
yang telah dibawa yaitu air parit, air kolam dan air rawa. Pada air parit ditemukan spesies
Spirogyra sp. dan Navicula sp. lalu pada air kolam di temukan Chlorella sp. dan terakhir pada
air rawa ditemukan Closterium sp.
Key word: Chlorella, Closterium, Navicula
PENDAHULUAN kelompok yaitu Cyanophyta, Chlorophyta,
Euglenophyta, phyrophyta, Crysophyta,
Chlorophyta merupakan kelompok alga Phaeyophyta, Rhodophyta. Kelompok
yang paling besar, berwarna hijau karena organisme yang besar ini disebut alga hijau
memiliki pigmen fotosintesis yang terdapat atau Chlorophyta, terutama terdiri dari
pada plastida yang terdiri dari Klorofil a spesies-spesies air tawar. Sebagian
dan Klorofil b, lutein dan xantofil. ganggang hijau mengandung satu kloroplas
Memiliki bentuk yang bervariasi baik dari yang berisikan pusat-pusat pembentukan
jenis ganggang yang bersel satu, pati yang dinamakan pirenoid. Alga hijau
berkelompok, berfilamen, tabung dan dinamai berdasarkan kloroplasnya yang
lembaran. Diantara anggotanya ada yang berwarna hijau rumput itu yang sangat
memiliki satu inti dan ada pula yang mirip dengan kloroplas dari organisme
memiliki banyak inti (Michael, 1986). yang secara tradisional kita sebut
Sejak lama organisme ini disebut alga tumbuhan dalam hal ultrastruktur dan
(ganggang) karena mereka mirip dengan komposisi pigmennya (Michael, 1986).
alga lainnya dalam hal habitatnya dan Banyak spesies alga yang terdiri dari
dalam cara fotosintesisnya. Meskipun sel tunggal dapat berbentuk seperti bola,
demikian, alga hijau-biru ini adalah batang, gada atau kumparan. Alga dapat
prokariota dan dengan demikian jauh lebih motil maupun nonmotil, uniseluler atau
dekat kerabatnya dengan bakteri daripada membentuk koloni multiseluler dengan
dengan alga lainnya yang bersifat ukuran yang beragam. Alga mengandung
eukariotik (Kimball, 1987). nucleus yang dibatasi membran, pati dan
Alga dalam istilah indonesia sering butir-butir. Setiap sel memiliki satu atau
disebut dengan ganggang, ganggang lebih kloroplas yang dapat berbentuk pita
merupakan tumbuhan talus karena belum atau cakram-cakram terpisah. Didalam
memiliki akar, batang dan daun sejati. Alga matriks kloroplas terdapat gelembung
(ganggang) dapat dibedakan menjadi 7
Jurnal Praktikum Cryptogamae
Laboratorium Fisiologi
Semester III. TA 2014/2015
(rattri.arbia22@gmail.com)
pipih bermembran (tilakoid) yang berisi beberapa jenis alga (ganggang) yang
klorofil dan pigmen situs reaksi cahaya tergolong alga hijau (Chlorophyta) dari
pada fotosintesis. Alga memiliki morfologi masing-masing sampel yang digunakan
hanya berupa filament atau batang lunak yaitu air sawah, air kolam, air parit dan air
tidak berjaringan. Sebagian dari golongan rawa.
alga memiliki sifat fotoautotrofik, METODE
miksotrofik yaitu memperoleh energi baik
dari hasil fotosintesis atau pengambilan Waktu dan Tempat
karbon organiknya secara osmotrofi, Praktikum ini dilaksanakan pada hari
mizotrofi atau fagotrofi (Subandi, 2012). Rabu, 1 September 2014. Bertempat di
Sel-selnya mempunyai kloroplas yang Laboratorium Fisiologi, Fakultas
berwarna hijau, mengandung klorofil a dan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
b serta karotenoid. Pada kloroplasnya Universitas Mulawarman Samarinda.
terdapat pirenoid tepung dan minyak
(Tjitrosoepomo, 1994). Alat dan Bahan
Perkembangbiakan dari Chlorophyceae Alat yang digunakan dalam praktikum
terbagi menjadi dua, yaitu : ini adalah silet, tissue, mikroskop stereo,
- Aseksual dengan zoospora, yang kaca preparat, kaca penutup, pipet, beaker
bentuknya seperti buah per dengan 3-4 glass dan alat tulis. Bahan yang digunakan
bulu cambuk mempunyai 2 vakuola adalah air sawah, air kolam, air rawa dan
kontraktil, suatu bintik mata merah. air parit.
- Seksual dengan anisogami. Gamet
menyerupai zoospora, selalu bergerak Cara Kerja
bebas, gamet sering tidak bergerak, Metode yang digunakan dalam
jadi merupakan suatu oogonium praktikum ini adalah dengan cara
(Tjitrosoepomo, 1994). meneteskan satu pipet air sampel ke kaca
Chlorophyceae terdiri atas sel-sel kecil preparat lalu ditutup dengan kaca penutup,
yang merupakan koloni berbentuk benang lalu diamati dengan menggunakan
yang bercabang-cabang atau tidak, ada mikroskop secara menyeluruh (zig-zag),
pula yang membentuk koloni yang pengamatan dilakukan dari perbesaran
menyerupai kormus tumbuhan tingkat yang paling kecil hingga yang paling besar,
tinggi. Biasanya hidup dalam air tawar dan kemudian digambar objek yang di dapat
merupakan suatu penyusun plankton atau dari hasil pengamatan.
sebagai bentos. Yang bersel besar ada yang
hidup di air laut, terutama dekat pantai. HASIL DAN PEMBAHASAN
Ada jenis-jenis Chlorophyceae yang hidup Dari hasil pengamatan di peroleh hasil :
pada tanah-tanah yang basah bahkan ada di
antaranya yang tahan akan kekekeringan.
Sebagian lainnya hidup bersimbiosis dalam Gambar 2.1 Chlorella sp.
Lichenes, ada lagi yang interselular pada
binatang rendah (Tjitrosoepomo, 2013). 1
Kloroplas yang terkandung dalam
ganggang hijau memiliki ultrastuktur dan
komposisi pigmen yang mirip seperti
kloroplas tumbuhan darat. Alga hijau
terbagi menjadi dua kelompok utama yaitu,
Chlorophyta dan Charophyta (Campbell
et,all, 2012). Perbesaran 40 x 10
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk
Ditemukan di air kolam
mengenali dan mengetahui ciri-ciri dan
Jurnal Praktikum Cryptogamae
Laboratorium Fisiologi
Semester III. TA 2014/2015
(rattri.arbia22@gmail.com)
Keterangan : 1. Kloroplas berbentuk cawan Klasifikasi :
pita melengkung kingdom : Plantae
Spesies Chlorella sp. memiliki bentuk Divisi : Chlorophyta
klorofil yang seperti cawan atau pita Kelas : Chlorophyceae
melengkung (mangkuk) yang menjadi ciri Ordo : Zygnemetales
khas dari spesies tersebut. Spesies family : Zygnemetaceae
Chlorella sp. merupakan salah satu genus : Spirogyra
anggota dari chlorophyceae memiliki nilai spesies : Spirogyra sp.
gizi sangat tinggi dibandingkan dengan
jenis jasad lainnya. Gambar 2.3 Navicula sp.
Sel-selnya kecil, spheres sampai elips
melebar, mempunyai kloroplas berbentuk
cawan pita melengkung (mangkuk).
Klasifikasi :
kingdom : Plantae
divisi : Chlorophyta
kelas : Chlorophyceae 1
ordo : Chlorococcales
family : Oocystaceae
genus : Chlorella
spesies : Chlorella sp.

Gambar 2.2 Spirogyra sp.

Perbesaran 40 x 10
1
Ditemukan di air parit
Keterangan : 1. Kloroplas
Pada spesies Navicula sp. yang terlihat
jelas bagiannya hanya klorofil nya saja.
Sebenarnya spesies ini tidak termasuk
Perbesaran 40 x 10 dalam Chlorophyta tetapi masuk ke dalam
ganggang emas atau Chrysophyta.
Ditemukan di air parit Memiliki pigmen karoten, disamping
Keterangan : 1. Kloroplas berbentuk spiral adanya klorofil, mengandung zat kersik,
Spesies Spirogyra sp. terlihat memiliki yaitu silikat, bermanfaat sebagai bahan
kloroplas yang berbentuk spiral, dimana lapisan pada dinamit, bahan penggosok
bentuk itu adalah ciri khas dari spesies dan saringan.
tersebut yang mempunyai ciri-ciri filamen Klasifikasi :
tersusun dari sel-sel yang panjangnya kingdom : Plantae
hampir sama dengan lebar atau panjang sel divisi : Chrysophyta
beberapa kali lebarnya. kelas : Bacillariophyceae
Filamen tersusun dari sel-sel yang ordo : Naviculales
panjangnya hampir sama dengan lebar atau family : Naviculaceae
panjang sel beberapa kali lebarnya, dinding genus : Navicula
sel terdiri dari 3 lapisan, klorolasnya Spesies : Navicula sp.
berbentuk spiral. Gambar 2.4 Closterium sp.
Jurnal Praktikum Cryptogamae
Laboratorium Fisiologi
Semester III. TA 2014/2015
(rattri.arbia22@gmail.com)
d. Pada sel reproduktif yang motil
terdapat pigmen yang disebut stigma
(bintik mata merah).
e. Di dalam sitoplasma sel yang dapat
bergerak terdapat vakuola kontraktil,
Vakuola kontraktil berfungsi sebagai
alat osmoregulasi.
1 f. Inti sel alga hijau memiliki dinding,
Perbesaran 40 x 10 sehingga bentuknya tetap. Inti yang
demikian disebut eukarion.
Ditemukan di air rawa g. Pada alga hijau yang motil terdapat dua
Keterangan : 1. Kloroplas flagela yang sama panjang.
Spesies Closterium sp. dapat terlihat Dari praktikum yang telah dilakukan
memiliki kloroplas yang membentuk ditemukan 4 macam spesies Chlorophyta
seperti garis vertikal yang terdapat di pada sampel air yang telah dibawa yaitu air
bagian tengah badan nya, habitat asli dari parit, air kolam dan air rawa. Pada air parit
spesies ini adalah danau air tawar. ditemukan spesies Spirogyra sp dan
Bentuk memanjang dan berbentuk Navicula sp, lalu pada air kolam di
seperti bulan sabit, mempunyai klorofil, temukan Chlorella sp dan terakhir pada air
habitat di danau air tawar rawa ditemukan Closterium sp.
Hal yang menjadi faktor kesalahan
Klasifikasi : dalam praktikum kali ini adalah kurang
kingdom : Plantae telitinya praktikan dalam mengamati
Divisi : Charophyta sampel air sawah, sehingga pada air sawah
Kelas : Bacillariophyceae yang seharusnya ada terdapat spesies dari
Ordo : Zygnemophyceae Chlorophyta tidak ditemukan.
family : Closteriaceae
genus : Closterium KESIMPULAN
spesies : Closterium sp.
Dari hasil pengamatan yang telah
Chlorophyceae atau biasa dikenal dilakukan ditemukan 4 macam spesies
sebagai alga hijau. Pigmen dari kloroplas Chlorophyta pada sampel air parit
(chloroplast) yakni bentuk sel yang ditemukan spesies Spirogyra sp dan
mengandung pigmen untuk fotosintesis Navicula sp, lalu pada air kolam di
mencakup dua jenis klorofil yakni klorofil- temukan Chlorella sp dan terakhir pada air
a dan klorofil-b dan berbagai karotinoid. rawa ditemukan Closterium sp. Ciri-ciri
Warna kuning dan oranye dari pigmen dari Chlorophyta adalah memiliki klorofil
karotinoid tertutup oleh berlimpahnya a dan b, bentuk tubuhnya ada yang bula,
klorofil yang berwarna hijau. berbentuk tabung dan bersel satu.
Ciri-ciri Chlorophyta adalah sebagai
berikut : DAFTAR PUSTAKA
a. Ada yang bersel satu, ada yang
membentuk koloni. Kimball, J. W. 1993. Biologi jilid 1.
b. Bentuk tubuhnya ada yang bulat, Jakarta: Erlangga.
filamen, lembaran, dan ada yang Campbell, et,all. 2004. Biologi jilid II.
menyerupai tumbuhan tinggi. Jakarta: Erlangga
c. Bentuk dan ukuran kloroplas beraneka Michael, P. J. 1986. Dasar-dasar
ragam, ada yang seperti mangkok, mikrobiologi. Jakarta: UI press
busa, jala, atau bintang. Tjitrosoepomo, G. 1994. Taksonomi
Tumbuhan. Yogyakarta: UGM Press
Jurnal Praktikum Cryptogamae
Laboratorium Fisiologi
Semester III. TA 2014/2015
(rattri.arbia22@gmail.com)
Jurnal Praktikum Cryptogamae
Laboratorium Fisiologi
Semester III. TA 2014/2015
(rattri.arbia22@gmail.com)
Jurnal Praktikum Cryptogamae
Laboratorium Fisiologi
Semester III. TA 2014/2015
(rattri.arbia22@gmail.com)
Identifikasi Beberapa Jenis Ganggang Yang Termasuk Phaeophyta

RATRI ARBIA NISITA


1307025071
Program Studi Biologi, Laboratorium Fisiologi FMIPA
Universitas Mulawarman Samarinda 75123
2014
ABSTRAK
Identifikasi beberapa jenis ganggang yang termasuk Phaeophyta oleh Ratri Arbia N.
2014. Praktikum ini bertujuan untuk mengenali ciri-ciri dan beberapa jenis alga yang
tergolong alga coklat (Phaeophyta). Pengamatan dilakukan di Laboratorium Fisiologi,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mulawarman pada hari Rabu,
8 Oktober 2014, pukul 13.00-15.00 WITA. Metode yang digunakan dalam praktikum ini
adalah dengan cara menggunakan sampel awetan basah dari beberapa jenis dari divisi
phaeophyta yaitu Sargassum sp., Turbinia sp., Dictyota sp. dan Padina sp. diperhatikan
bentuknya secara rinci, bentuk percabangan nya, kemudian digambar jenis-jenis alga tersebut
dan dituliskan karakteristik jenis-jenis alga yang diamati. Berdasarkan pengamatan diperoleh
ciri-ciri yaitu semua spesies memiliki gelembung udara kecuali Padina sp. semua spesies
memiliki holdfast sebagai alat pelekat pada substrat kasar contohnya batu karang, pada
Padina sp. terdapat rambut-rambut konsentris, pada Dictyota sp. terdapat percabangan
dikotom pada ujung nya, bentuk talus dari Turbinaria sp. lateral seperti daun.
Key word: Sargassum, Turbinaria, Padina, Dictyota
PENDAHULUAN sampai makroskopik. Kebanyakan bersifat
autotrof. Tubuhnya selalu berupa talus
Phaeophyceae adalah ganggang yang yang multiseluler yang berbentuk filamen,
berwarna pirang. Dalam kromatofora nya lembaran atau menyerupai semak (pohon)
terkandung klorofil a, karotin dan xantofil, yang dapat mencapai beberapa puluh
tetapi terutama fukoxantin yang menutupi meter, terutama jenis-jenis yang hidup
warna lainnya dan yang menyebabkan didaerah beriklim dingin. Sel vegetatif
ganggang itu kelihatan berwarna pirang mengandung kloroplas berbentuk bulat
(Tjitrosoepomo, 2014). Semua alga coklat panjang, seperti pita, mengandung klofil
multiseluler, bentuk-bentuk yang hampir serta xantofil (Subandi, 2012).
seperti tumbuhan semata-mata ditemukan Phaeophyceae kebanyakan hidup
di air asin (Kimball, 1987). dalam air laut, hanya beberapa macam saja
Sejak lama organisme ini disebut alga yang hidup dalam air tawar. Di lautan
(ganggang) karena mereka mirip dengan daerah iklim sedang dan dingin talusnya
alga lainnya dalam hal habitatnya dan dapat mencapai ukuran yang amat besar
dalam cara fotosintesisnya. Meskipun dengan bentuk yang berbeda-beda.
demikian, alga ini adalah prokariota dan Phaeophyceae tergolong dalam benthos,
dengan demikian jauh lebih dekat mempunyai alat yang melekat pada batu-
kerabatnya dengan bakteri daripada dengan batu atau kayu, sering juga sebagai epifit
alga lainnya yang bersifat eukariotik atas ganggang lain bahkan ada yang
(Kimball, 1987). endofitik (Tjitrosoepomo, 1994).
Bentuk tubuhnya seperti tumbuhan Tubuhnya selalu berupa talus yang
tinggi. Ganggang coklat ini mempunyai multiseluler yang berbentuk filamen,
talus (tidak ada bagian akar, batang dan lembaran atau menyerupai semak/pohon
daun), terbesar diantara semua ganggang yang dapat mencapai beberapa puluh
ukuran tulusnya mulai dari mikroskopik
Jurnal Praktikum Cryptogamae
Laboratorium Fisiologi
Semester III. TA 2014/2015
(rattri.arbia22@gmail.com)
meter, terutama jenis-jenis yang hidup Cara Kerja
didaerah beriklim dingin (Subandi, 2012).
Ciri-ciri alga cokelat adalah sebagai Metode yang digunakan dalam
berikut : praktikum ini adalah dengan cara
a. Ukuran talus mulai dari mikroskopis mengamati beberapa jenis alga yang telah
sampai makroskopis. Berbentuk tegak, diawetkan secara rinci, kemudian
bercabang, atau filamen tidak digambar jenis-jenis alga tersebut dan
bercabang. dituliskan karakteristik jenis-jenis alga
b. Memiliki kloroplas tunggal. Ada yang diamati.
kloroplas yang berbentuk lempengan
diskoid (cakram) dan ada pula yang HASIL DAN PEMBAHASAN
berbentuk benang.
c. Memiliki pirenoid yang terdapat di Dari hasil pengamatan di peroleh hasil :
dalam kloroplas. Pirenoid merupakan Gambar 3.1 Sargassum sp.
tempat menyimpan cadangan makanan.
Cadangan makanan yang terdapat pada
alga ini berupa laminarin.
d. Bagian dalam dinding sel tersusun dari
lapisan selulosa, sedangkan bagian luar
tersusun dari gumi. Pada dinding sel
dan ruang antarsel terdapat asam
alginat (algin).
e. Mempunyai jaringan transportasi air
dan zat makanan yang analog dengan
jaringan transportasi pada tumbuhan
darat (Subandi, 2012).
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk
mengenali ciri-ciri dan jenis-jenis alga
yang tergolong alga coklat (Phaeophyta)
dari bahan alga yang telah diawetkan, yaitu
Sargassum sp., Turbinia sp., Dictyota sp.
dan Padina sp. Keterangan : 1. Talus utama 2. Gelembung
udara 3. Daun semu
METODE Sargasum sp. memiliki sumbu utama
berbentuk silindris, percabangan lateral
Waktu dan Tempat seperti daun, gelembung udara, berbentuk
bulat dan mempunyai reseptakel.
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Ciri-ciri dari Sargasum sp. adalah
Rabu, 8 Oktober 2014. Bertempat di terdiferensiasi menjadi holdfast, tumbuh
Laboratorium Fisiologi, Fakultas lambat dan bersifat parenial (tahunan) dan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, talusnya rontok secara musiman setiap
Universitas Mulawarman Samarinda. tahun.

Alat dan Bahan Klasifikasi :


kingdom : Plantae
Alat yang digunakan dalam praktikum divisi : Phaeophyta
ini adalah alat tulis, penggaris dan buku kelas : Phaeophyceae
gambar untuk menggambar objek yang ordo : Fucales
telah diamati. Bahan yang digunakan famili : Sargasaceae
adalah awetan Sargassum sp., Turbinaria genus : Sargasum
sp., Dictyota sp. dan Padina sp. spesies : Sargasum sp.
Jurnal Praktikum Cryptogamae
Laboratorium Fisiologi
Semester III. TA 2014/2015
(rattri.arbia22@gmail.com)

Gambar 3.2 Turbinaria sp.

Keterangan : 1. Holdfast 2. Percabangan


dikotom
Spesies Dictyota sp. memiliki tubuh
tegak seperti semak, berwarna coklat
kehijauan, dan talusnya bercabang
dikotom.
Ciri-ciri dari spesies ini adalah arah
tumbuh tegak seperti semak, hidupya
menempel pada inang, talusnya bercabang
Keterangan : 1. Holdfast 2. Talus utama 3.
dikotom dan distribusinya luas.
Percabangan talus 4. Gelembung udara 5.
Percabangan lateral 6. Tonjolan talus Klasifikasi :
Spesies Turbinaria sp. arah tumbuh kingdom : Plantae
nya tegak, terdapat talus utama, divisi : Phaeophyta
percabangannya lateral menyerupai daun, kelas : Phaeophyceae
mempunyai gelembung udara reseptakel ordo : Dictyotales
serta memiliki holdfast famili : Dictyotaceae
Ciri-ciri dari Sargasum sp. yaitu genus : Dictyota
tumbuh tegak, berwarna coklat, Spesies : Dictyota sp.
percabangannya lateral yang tumbuh
menyerupai daun, mempunyai gelembung
udara reseptakel dan bentuk holdfastnya
bercabang.

Klasifikasi :
kingdom : Plantae Gambar 3.4 Padina sp.
Divisi : Phaeophyta
Kelas : Phaeophyceae
Ordo : Fucales
famili : Sargasaceae
genus : Turbinaria
spesies : Turbinaria sp.

Gambar 3.3 Dictyota sp.

Keterangan : 1. Holdfast 2. Rambut-


rambut konsentris 3. Lembaran talus yang
berbentuk kipas
Jurnal Praktikum Cryptogamae
Laboratorium Fisiologi
Semester III. TA 2014/2015
(rattri.arbia22@gmail.com)
Pada Padina sp. bagian yang agak yang dapat meningkatkan daya tumbuh
kasar saat di pegang merupakan deretan tanaman untuk tumbuh, berbunga dan
rambut-rambut konsentris, rambut-rambut berbuah.
konsentris tersebut berfungsi sebagai c. Dapat dimanfaatkan dalam industri
tempat gametangia dan sporangia. makanan.
Ciri-cirinya adalah bentuknya seperti d. Dalam industri farmasi, dapat
kipas, dalam bentuk cluster (kelompok), digunakan sebagai bahan pembuat
pada talus terdapat deretan rambut-rambut bahan biomaterial untuk teknik
konsentris serta banyak dijumpai di batu pengobatan.
karang. Phaeophyta memilki bagian yang
bernama holdfast dibagian bawah dekat
Klasifikasi : dengan akar, Holdfast bukan merupakan
kingdom : Plantae akar seperti yang dimiliki tumbuhan
divisi : Phaeophyta tingkat tinggi yang berfungsi menyerap air
kelas : Phaeophyceae atau nutrien. Holdfast dapat berekspansi
ordo : Dictyotales kesegala arah dan hanya berfungsi sebagai
famili : Dictyotaceae alat penempel atau pelekat pada substrat
genus : Padina yang keras contohnya seperti batu karang,
spesies : Padina sp. agar tidak gampang terbawa arus ombak di
Phaeophyta atau alga coklat umumnya laut, karena sebagian besar habitat
merupakan bentuk yang kompleks Phaeophyta berada di laut.
dibandingkan dengan alga lainnya. Pada umumnya Phaeophyta
Tumbuhan ini memiliki ukuran beberapa mempunyai gelembung udara (air bladder).
millimeter sampai 70 meter. Saprofit Air bladder ini fungsinya sebagai
maupun gametofit yang telah dewasa pelampung agar tumbuhan ini tetap berada
mempunyai bentuk tertentu, mengalami pada permukaan air laut.
deferensiasi menjadi bagian yang tegak Hal yang menjadi faktor kesalahan
dan alat pelekat (holdfast). dalam praktikum kali ini adalah kurang
Struktur anatomi thallus untuk tiap telitinya praktikan dalam mengamati objek
jenis alga makroskopis berbeda-beda. Ada sehingga kesulitan saat menggambar detail
thallus yang memiliki percabangan dan ada dari objek tersebut.
pula yang tidak. Phaeophyceae memiliki
beberapa percabangan talus yaitu KESIMPULAN
percabangan lateral yang seperti daun,
dimana struktur tumbuh dari alga tersebut Dari hasil pengamatan yang telah
tumbuh dari kedua sisi sumbu alga tersebut dilakukan ciri-ciri dari semua spesies
dan percabangan dikotom, dimana pada memiliki gelembung udara kecuali Padina
bagian ujung ganggang tersebut tumbuh sp. semua spesies memiliki holdfast
dua cabang yang sama besar. sebagai alat pelekat pada substrat kasar
Beberapa fungsi Phaeophyta dalam contohnya batu karang, pada Padina sp.
kehidupan sehari-hari adalah sebagai terdapat rambut-rambut konsentris, pada
berikut : Dictyota sp. terdapat percabangan dikotom
a. sumber alginat banyak dimanfaatkan pada ujung nya, bentuk talus dari
dalam dunia industri tekstil untuk Turbinaria sp. lateral seperti daun.
memperbaiki dan meningkatkan
kualitas bahan industri. DAFTAR PUSTAKA
b. Dapat digunakan sebagai pupuk
organik karena mengandung bahan- Kimball, J. W. 1993. Biologi jilid 1.
bahan mineral seprti potasium dan Jakarta: Erlangga.
hormon seperti auxin dan sylokinin Campbell, et,all. 2004. Biologi jilid II.
Jakarta: Erlangga
Jurnal Praktikum Cryptogamae
Laboratorium Fisiologi
Semester III. TA 2014/2015
(rattri.arbia22@gmail.com)
Michael, P. J. 1986. Dasar-dasar
mikrobiologi. Jakarta: UI press
Subandi. 2012. Mikrobiologi. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Tjitrosoepomo, G. 1994. Taksonomi
Tumbuhan. Yogyakarta: UGM
Press
Jurnal Praktikum Cryptogamae
Laboratorium Fisiologi
Semester III. TA 2014/2015
(rattri.arbia22@gmail.com)
Identifikasi Beberapa Jenis Ganggang Yang Termasuk Dalam Divisi Rhodophyta

RATRI ARBIA NISITA


1307025071
Program Studi Biologi, Laboratorium Fisiologi FMIPA
Universitas Mulawarman Samarinda 75123
2014
ABSTRAK
Identifikasi beberapa jenis ganggang yang termasuk Rhodophyta oleh Ratri Arbia N.
2014. Praktikum ini bertujuan untuk mengenali ciri-ciri dan beberapa jenis alga yang
tergolong dalam alga merah (Rhodophyta). Pengamatan dilakukan di Laboratorium Fisiologi,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mulawarman pada hari Rabu,
15 Oktober 2014, pukul 13.00-15.00 WITA. Metode yang digunakan dalam praktikum ini
adalah dengan cara menggunakan sampel awetan basah dari beberapa jenis divisi
Rhodophyta, yaitu Hypnea choiroides, Euchema isiforme, Galaxaura sp., Champia parvula,
Farlowia compressa dan Chondrus crispus. Diperhatikan bentuknya, bentuk percabangan
nya, kemudian digambar jenis-jenis alga tersebut dan dituliskan karakteristik jenis-jenis alga
yang diamati. Berdasarkan pengamatan diperoleh Hypnea choiroides memiliki ciri-ciri
percabangan dikotom, memiliki gelembung udara, ciri-ciri pada Euchema isiforme banyak
mengandung cabang bulat, meruncing ke ujungnya, biasanya padat tertutup dengan spina dan
anak-anak cabang tertentu yang tersusun dalam lingkaran membentuk buku atau ruas pada
bagian ujung cabang, ciri-ciri pada Galaxaura sp. adalah bentuk tubuh seperti pohon, warna
merah keunguan dan licin serta mengadakan percabangan dikotom secara teratur, kemudian
pada Champia parvula memiliki gelembung udara, segmen panjang dan lebar, terisi dengan
lendir berair, berwarna merah muda, percabangan dikotom dan berbentuk seperti akar,
Farlowia compressa memiliki talus yang tipis, berupa lembaran, seperti plastik dan warna
kecoklatan, serta Chondrus crispus memiliki talus sering berumpun, biasanya memiliki
cabang, helaian rata diakhir dan pangkalnya menyempit serta tangkai bertulang.
Key word: Sargassum, Turbinaria, Padina, Dictyota
PENDAHULUAN bersel tunggal. Talus mempunyai bentuk
yang beranekaragam. Sel memiliki plastida
Alga dibagi menjadi tujuh divisi, yang mengandung klorofil a, d, dan
yaitu Chlorophyta, Euglenophyta, pigmen fotosintetik lainnya yaitu xantofil,
Pyrophyta, Chrysophyta, Phaeophyta, fikobiliprotein (fikoeritrin dan fikosianin).
Cyanophyta dan Rhodophyta. Alga yang Jumlah kedua pigmen ini sangat banyak
banyak ditemukan di habitat air laut sehingga menutupi klorofil dan
ada tiga division, yaitu Chlorophyta, menyebabkan ganggang ini berwarna
Phaeophyta dan Rhodophyta. Alga merah merah. Semua pigmen berada dalam
atau Rhodophyta adalah salah satu filum tilakoid kecuali fikobilinprotein yang
dari alga berdasarkan zat warna atau terdapat pada bagian permukaan. Pigmen-
pigmentasi yang mana warna merah pigmen ini dapat mengabsorpsi cahaya
pada alga ini disebabkan oleh pigmen energi matahari yang kemudian cahaya itu
fikoeritrin dalam jumlah banyak ditransfer ke klorofil a, sehingga adanya
(Tjitrosoepomo, 1994). pigmen ini mempunyai pengaruh langsung
Rhodophyta merupakan ganggang dalam proses fotosintesis (Dewi 2006).
merah yang memiliki thallus bersel banyak Walaupun sebagian besar ganggang
(multiseluler), hanya beberapa jenis yang merah hiup di laut banyak terdapat dilaut
Jurnal Praktikum Cryptogamae
Laboratorium Fisiologi
Semester III. TA 2014/2015
(rattri.arbia22@gmail.com)
tropika. Sebagian kecil hidup di air tawar Spora atau gamet tidak berflagel, jadi
yang dingin dengan aliran deras dan tidak dapat bergerak aktif.
banyak oksigen. Selain itu ada pula yang Tujuan dari praktikum ini adalah untuk
hidup diair payau. Ganggang merah yang mengenali ciri-ciri dan jenis-jenis alga
banyak ditemukan di lautdalam adalah yang tergolong alga merah (Rhodophyta).
Gelidium dan Gracilar, sedangkan
Eucheuma spinosum ditemukan di laut METODE
dangkal. Alga Merah (Rhodophyta)
berwarna merah sampai ungu,tetapi pada Waktu dan Tempat
juga yang lembayung atau kemerah- Praktikum ini dilaksanakan pada hari
merahan. Kromatofora berbentuk cakram Rabu, 15 Oktober 2014. Bertempat di
atau lembaran dan mengandung k lorofil a, Laboratorium Fisiologi, Fakultas
klorofil b, serta karotenoid. Akan tetapi, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
warna lain tertutup oleh warna merah Universitas Mulawarman Samarinda.
fikoeritrin sebagai pigmen utama yang
mengadakan fluoresensi (Kimball, 1993). Alat dan Bahan
Rhodophyta mempunyai satu kelas Alat yang digunakan dalam praktikum
yaitu Rhodophyceae. Kelas ini mempunyai ini adalah alat tulis, penggaris dan buku
2 anak kelas, yaitu anak kelas Bungioidae gambar untuk menggambar objek yang
dan anak kelas Plorideae (Smith, 1955). telah diamati. Bahan yang digunakan
Adapun cici-ciri Rhodophyta secara adalah awetan basah Hypnea choiroides,
spesifik dipaparkan sebagai berikut: Euchema isiforme, Galaxaura sp.,
- Mengandung kloroplas berisi Champia parvula, Farlowia compressa
fikoeretrin lebih banyak dibandingkan dan Chondrus crispus.
klorofil, ada karotenoid, sedikit
fikosianin. Cara Kerja
- Kebanyakan hidup di air laut, yaitu Metode yang digunakan dalam
laut dalam yang hanya dapat dicapai praktikum ini adalah dengan cara
oleh cahaya bergelombang pendek. mengamati beberapa jenis alga yang telah
Hidup sebagai bentos, melekat pada diawetkan, kemudian digambar jenis-jenis
substrat dengan benang/cakram alga tersebut dan dituliskan karakteristik
pelekat. jenis-jenis alga yang diamati.
- Bersifat autotrof, tetapi ada yang
heterotrof. Yang heterotrof tidak
berkromatofora dan hidup sebagai
parasit pada ganggang lain.
- Hasil asimilasi berupa tepung floridae
(mirip glikogen) dan floridosida
(senyawa gliserin dan galaktosa) serta
tetes minyak. Kadang terdapat HASIL DAN PEMBAHASAN
pirenoid.
Dari hasil pengamatan di peroleh hasil :
- Dinding sel ganggang merah terdiri
atas selulosa (sebelah dalam) dan Gambar 4.1 Hypnea choiroides
pektin berlendir (sebelah luar.
- Bentuk talus beraneka ragam dengan
jaringan tubuh yang belum bersifat
parenkim tetapi hanya berupa
plektenkim.
- Reproduksi aseksual dengan spora,
dan seksual dengan cara oogami.
Jurnal Praktikum Cryptogamae
Laboratorium Fisiologi
Semester III. TA 2014/2015
(rattri.arbia22@gmail.com)

Keterangan: 1. Holdfast
2. Talus
Keterangan: 1. Holdfast 3. Substrat
2. Talus 4. Gelembung udara
3. Percabangan dikotom 5. Percabangan dikotom
4. Berbentuk seperti akar 6. Spina
5. Substrat Ciri-ciri dari Euchema isiforme yaitu
Ciri-ciri dari Hypnea choiroides adalah banyak mengandung cabang bulat,
percabangan dikotom, bentuknya meruncing ke ujungnya, biasanya padat
menyerupai akar, memiliki gelembung tertutup dengan spina dan anak-anak
udara dan percabangan banyak. cabang tertentu yang tersusun dalam
lingkaran membentuk buku atau ruas pada
Klasifikasi : bagian ujung cabang.
kingdom : Plantae Euchema adalah alga merah yang biasa
divisi : Rhodophyta ditemukan di bawah air surut rata-rata pada
kelas : Rhodophyceae pasut bulat-setelah.
ordo : Hypneales Klasifikasi :
family : Hypnea kingdom : Plantae
genus : Hypnea divisi : Phaeophyta
spesies : Hypnea choroides kelas : Phaeophyceae
ordo : Gigartinales
Gambar 4.2 Euchema isiforme family : Soliariaceae
genus : Euchema
spesies : Euchema isiforme

Gambar 4.3 Galaxaura sp


Jurnal Praktikum Cryptogamae
Laboratorium Fisiologi
Semester III. TA 2014/2015
(rattri.arbia22@gmail.com)

Keterangan : 1. Holdfast
2. Talus
3. Substrat
4. Gelembung udara
5. Percabangan dikotom
Ciri-cirinya adalah memiliki
gelembung udara, segmen panjang dan
lebar, terisi dengan lendir berair, berwarna
Keterangan: 1. Holdfast merah muda, percabangan dikotom dan
2. Percabangan dikotom berbentuk seperti akar.
3. Substrat
4. Segmen Klasifikasi :
5. Bentuk seperti pohon kingdom : Plantae
6. Talus divisi : Rhodophyta
Ciri-ciri dari spesies ini adalah tumbuh kelas : Rhodoophyceae
tegak seperti semak, berwarna coklat ordo : Fucales
kehijauan, hidupya menempel pada inang, family : Champiaceae
talusnya bercabang dikotom dan genus : Champia
distribusinya luas. spesies : Champia parvula
Klasifikasi :
kingdom : Plantae Gambar 4.5 Farlowia compressa
divisi : Rhodophyta
kelas : Rhodophyceae
ordo :-
family :-
genus : Galaxaura
Spesies : Galaxaura sp.

Gambar 4.4 Champia parvula


Keterangan : 1. Holdfast
2. Substrat
3. Talus
4. Gelembung udara
Jurnal Praktikum Cryptogamae
Laboratorium Fisiologi
Semester III. TA 2014/2015
(rattri.arbia22@gmail.com)
5. Percabangan dikotom kingdom : Plantae
Ciri-ciri Farlowia compressa adalah divisi : Rhodophyta
memiliki percabangan dikotom. Tetapi kelas : Rhodophyceae
yang membedakan ganggang ini dengan ordo : Gigartinales
ganggang yang lain yaitu, ganggang ini family : Gigartnaceae
memiliki bentuk tubuh yang tipis. genus : Chondrus
Ganggang ini memiliki ciri-ciri seperti spesies : Chondrus crispus
plastik, berwarna merah kecoklatan Rhodophyta merupakan suatu golongan
memiliki spina atau silia dan tubuhnya ganggang yang berwarna merah sampai
berbentuk tipis. ungu, kadang-kadang juga lembayung atau
pirang kemerahan. Selnya mempunyai
Klasifikasi : kromatofor yang berbentuk cakram atau
kingdom : Plantae suatu lembaran dan di dalamnya
divisi : Rhodophyta terkandung beberapa macam zat warna
kelas : Rhodophyceae antara lain klorofil a, karotenoid, tetapi
ordo : Florideophycidae kedua warna itu tertutup oleh suatu zat
family : Domunticeae warna merah, yaitu fikoeritrin. Pada jenis
genus : Farlowia tertentu terdapat pula warna biru yang
spesies : Farlowia compressa terdiri dari fikosianin (Dewi, 2006).
Gambar 4.6 Chondrus crispus Kebanyakan dari Rhodophyta bersifat
autotrof, yang tidak mempunyai zat warna
heterotrof, yaitu sebagai parasit pada
ganggang lain. Kelompok ini memiliki
thallus yang umumnya bersel banyak.
Thallus mempunyai bentuk yang beraneka
ragam. Sel dengan plastid yang
mengandung klorofil dan pigmen lain yaitu
fikobilin protein yang terdiri dari
fikoeritrin (bewarna merah) dan fikosianin
(bewarna biru). Jumlah pigmen lain
banyak menyebabkan warna merah pada
ganggang ini (Tjitrosoepomo, 1994).
Dalam reproduksinya tidak mempunyai
stadium gamet bulu cambuk. Rhodophyta
umumnya hidup di laut, dari 2500 spesies
kurang dari sepertiganya hidup dalam air
tawar. Tersebar luas di lauta khususnya di
Keterangan : 1. Holdfast daerah yang lebih panas. Alga merah
2. Substrat sangat berlimpah pada perairan pantai
3. Talus bersuhu hangat di laut tropis. Akan tetapi,
4. Percabangan dikotom ada juga beberapa spesies yang hidup di air
Ciri-ciri dari Chondrus crispuss adalah tawar yang dingin dengan aliran deras
memiliki percabangan yang dikotom. dan banyak oksigen serta ada pula yang
Thallusnya berumpun seperti tulang hidup di tanah lembab dan air payau
berwarna kehijau-hijauan serta menyerupai (Tjitrosoepomo, 1994).
karang kecil. Habitatnya berada di tepi Kebanyakan hidup dalam air laut
atau garis pantai dan helaian rata di akhir terutama dalam lapisan-lapisan air yang
dan pangkalnya menyempit dan tangkai dalam, yang hanya dapat dicapai oleh
nya bertulang. cahaya bergelombang pendek. Mereka
Klasifikasi : mendominasi sepanjang daerah pesisir dan
Jurnal Praktikum Cryptogamae
Laboratorium Fisiologi
Semester III. TA 2014/2015
(rattri.arbia22@gmail.com)
landas kontinental tropis, subtropis dan Litoral di Beberapa Pantai
daerah air dingin (Kimball, 1993). Kecamatan Buleleng, Kabupaten
Hal yang menjadi faktor kesalahan Buleleng. Tidak diterbitkan
dalam praktikum kali ini adalah kurang Kimball, J. W. 1993. Biologi jilid 1.
telitinya praktikan dalam mengamati objek Jakarta: Erlangga.
sehingga kesulitan saat menggambar detail Michael, P. J. 1986. Dasar-dasar
dari objek tersebut. mikrobiologi. Jakarta: UI press
Smith, G. M. 1955. Cryptogamae Botani
Alga dan Fungi. New Delhi: Tata
KESIMPULAN Mc.
Berdasarkan pengamatan diperoleh Tjitrosoepomo, G. 1994. Taksonomi
Hypnea choiroides memiliki ciri-ciri Tumbuhan. Yogyakarta: UGM
percabangan dikotom, bentuknya Press
menyerupai akar, memiliki gelembung
udara dan percabangan banyak, ciri-ciri
pada Euchema isiforme banyak
mengandung cabang bulat, meruncing ke
ujungnya, biasanya padat tertutup dengan
spina dan anak-anak cabang tertentu yang
tersusun dalam lingkaran membentuk buku
atau ruas pada bagian ujung cabang, ciri-
ciri pada Galaxaura sp. adalah bentuk
tubuh seperti pohon, warna merah
keunguan, segmen mudah patah dan licin
serta mengadakan percabangan dikotom
secara teratur, kemudian pada Champia
parvula memiliki gelembung udara,
segmen panjang dan lebar, terisi dengan
lendir berair, berwarna merah muda,
percabangan dikotom dan berbentuk
seperti akar, Farlowia compressa memiliki
talus yang tipis, berupa lembaran, seperti
plastik dan warna kecoklatan, serta
Chondrus crispus memiliki talus sering
berumpun, biasanya memiliki cabang,
helaian rata diakhir dan pangkalnya
menyempit serta tangkai bertulang.
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Puspita. 2006. Keanekaragaman


Alga Makroskopis Pada Zone
Jurnal Praktikum Cryptogamae
Laboratorium Fisiologi
Semester III. TA 2014/2015
(rattri.arbia22@gmail.com)
Identifikasi Beberapa Jenis Bryophyta
Ratri Arbia Nisita
1307025071
Program Studi Biologi, Laboratorium Fisiologi FMIPA
Universitas Mulawarman Samarinda 75123
2014
ABSTRAK
Identifikasi Beberapa Jenis Bryophyta oleh Ratri Arbia N. 2014. Praktikum ini
bertujuan agar dapat mengetahui ciri-ciri tumbuhan yang tergolong dalam tumbuhan lumut
(Bryophyta). Pengamatan dilakukan di Laboratorium Fisiologi, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mulawarman pada hari Rabu, 22 Oktober 2014, pukul
13.00-15.00 WITA. Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah digunakan awetan
kering dari Caudalejeunea lehmannia, Calymperes terenum, Mitthyridium sp., Fissidens
articus, dan Sopterygium minutirameum, diamati masing-masing spesies, kemudian digambar
jenis-jenis lumut tersebut dan dituliskan karakteristik jenis-jenis lumut yang telah diamati.
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan di dapatkan kesimpulan bahwa ciri-ciri dari
Caudalejeunea lehmannia adalah terditribusi di daerah tropis, non-vaskular, bentuk daun
oval, percabangan interhalar dan bentuk sel daun isodiametri. Ciri-ciri dari Calymperes
terenum adalah hidup di tempatlembab, ujung daun lancip, tegolong non-vaskular, tidak
memiliki tangkai daun dan daun bertumpu. Ciri-ciri dari Mitthyridium sp. adalah tumbuh
merayap, bercabang tegak, memberkas, berwarna hijau atau kekuningan, lamina
bergelombang, pangkalnya terdapat sel-sel jernih, kapsul silindris dan sel alar berukuran
besar. Ciri-ciri dari Fissidens articus adalah tubuhnya berupa talus, berbentuk lembaran daun
dengan pertulangan atau alur yang lebar, sel multiseluler, hidup berkoloni dan hidup autotrop
dan ciri-ciri pada Sopterygium minutirameum berwarna hijau muda, daun berbentuk oval dan
habitatnya pada batu.
Key word: Caudalejeunea, Calymperes, Mitthyridium, Fissidens, Sopterygium
PENDAHULUAN mempunyai akar sejati, hanya ada rhizoid
(Birsyam, 2004).
Bryophyta adalah tumbuhan darat Tumbuhan lumut mempunyai daur
berklorofil yang tumbuh di tempat-tempat hidup yang terdiri atas generasi sporofit
lembab.Tumbuhan lumut mempunyai (generasi yang menghasilkan spora) dan
pergiliran generasi dari sporofit diploid generasi gametofit (generasi yang
dengan gametofit yang haploid. Meskipun menghasilkan gamet). Generasi gametofit
sporofit secara morfologi dapat dibedakan tumbuhan lumut memiliki ukuran yang
dari gametofit (heteromorf), tetapi sporofit lebih besar sehingga dapat di amati dengan
ini tidak pernah merupakan tumbuhan mata telanjang. Perlu dikatahui juga
mandiri yang hidup bebas. Sporofit bahwa generasi gametofit (haploid)
tumbuhnya selalu dalam ikatan dengan erupakan generasi dominan pada
gametofit, yang berupa tumbuhan mandiri, tumbuhan lumut. Sporofit umumnya lebih
menyediakan nutrisi bagi sporofit.Pada kecil dan daur hidupnya lebih
lumut, gametofitlah yang dominan. singkat. Generasi gametofit : pembentukan
Beberapa tumbuhan lumut masih gamet (tumbuhan lumut- arkegonium +
mempunyai talus, tidak mempunyai akar, anteridium-ovum + sperma-zigot).
batang, dan daun. Bryophyta yang dapat Generasi sporofit: pembentukan spora
dibedakan batang, dan daunnya, belum

23
Jurnal Praktikum Cryptogamae
Laboratorium Fisiologi
Semester III. TA 2014/2015
(rattri.arbia22@gmail.com)
yaitu: sporogonium-sporaprotonema ditemukannya.Beberapa jenis dengan air,
(Prowel, 2010). seperti Fontinalis antipyretica, dan
Lumut daun terdiri atas lebih kurang Sphagnum tinggal / menghuni rawa
12.000 jenis dan tersiar kemana mana. (Prowel, 2010).
lumut itu dapat tumbuh di atas tanah-tanah Tujuan dari praktikum ini adalah untuk
yang gundul yang periodic mengalami mengenali ciri-ciri dan jenis-jenis dari
masa kekeringan, bahkan di atas pasing Bryophyta.
yang bergerak pun tumbuhan ini dapat
hidup. Selain itu lumut dapat pula kita METODE
temukan di antara rumput-rumput, di atas
cadas, pada batang-batang dan cabang- Waktu dan Tempat
cabang, bahkan ada yang ada pada daun- Praktikum ini dilaksanakan pada hari
daun pohon-pohonan, di rawa-rawa, tetapi Rabu, 22 Oktober 2014. Bertempat di
jarang dalam air (Kimball, 1987). Laboratorium Fisiologi, Fakultas
Dibandingkan dengan alga, jamur dan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
tumbuhan tingkat tinggi maka lumut Universitas Mulawarman Samarinda.
merupakan golongan yang kecil.
Bryophyta adalah tumbuhan darat Alat dan Bahan
berklorofil yang tumbuh ditempat-tempat Alat yang digunakan dalam praktikum
lembab. Tumbuhan lumut mempunyai ini adalah mikroskop, jarum pentul, alat
pergiliran generasi dari sporofit diploid tulis, penggaris dan buku gambar untuk
dengan gametofit yang haploid. Meskipun menggambar objek yang telah diamati.
sporofit secara morfologi dapat dibedakan Bahan yang digunakan adalah awetan
dari gemetofit tetapi sporofit tidak pernah kering dari Caudalejeunea lehmannia,
merupakan tumbuhan yang mandiri yang Calymperes terenum, Mitthyridium sp.,
hidup bebas. Pada lumut, gametofitlah Fissidens articus, dan Sopterygium
yang dominan (Prowel, 2010). minutirameum.
Lumut merupakan jenis tumbuhan
rendah yang beradaptasi dangan linkungan Cara Kerja
di darat dan juga mempunyai Metode yang digunakan dalam
tingkat perkembangan lebih tinggi dari praktikum ini adalah dengan cara
pada Thalophyta. Pada umumnya mengamati beberapa jenis awetan kering
tumbuhan lumut menyukai tempat-tempat dari lumut (Bryophyta), kemudian
lembab dan basah di dataran rendah hingga digambar jenis-jenis lumut tersebut dan
dataran tinggi. Tumbuhan lumut berwarna dituliskan karakteristik jenis-jenis lumut
hijau karena mempunyai sel-sel dengan yang diamati.
plastida yang menghasilkan klorofil a dan
b. Lumut bersifat autotrof. Lumut HASIL DAN PEMBAHASAN
merupakan tumbuhan peralihan antara Dari hasil pengamatan di peroleh hasil :
tumbuhan lumut berkormus dan bertalus.
Lumut dapat beradaptasi untuk tumbuh di Gambar 5.1 Caudalejeunea lehmannia
tanah, belum mempunyai jaringan
pengangkut, sudah memiliki dinding sel
yang terdiri dari selulosa (Prowel, 2010).
Lumut ditemukan terutama di area
sedikit cahaya / ringan dan lembab. Lumut
umum di area berpohon-pohon dan di tepi
arus. Lumut juga ditemukan di batu, jalan
di kota besar. Beberapa bentuk mempunyai
menyesuaikan diri dengan kondisi-kondisi

24
Jurnal Praktikum Cryptogamae
Laboratorium Fisiologi
Semester III. TA 2014/2015
(rattri.arbia22@gmail.com)
daun lancip, tegolong nonvascular, tidak
memiliki tangkai daun dan daun bertumpu.

Klasifikasi :
kingdom : Plantae
divisi : Bryophyta
kelas : Bryopsida
ordo : Potriales
family : Calymperaceae
genus : Calymperes
spesies : Calymperes terenum

Keterangan: 1. Sel alar Gambar 5.3 Mitthyridium sp.


2. Tepi daun
3. Basal
4. Ujung daun
5. Cancellina
Ciri-ciri dari Caudalejeunea lehmannia
adalah terditribusi di daerah tropis, non
vascular, bentuk daun oval, percabangan
interhalar dan bentuk sel daun isodiametri.
Keterangan: 1. Sel akar
Klasifikasi : 2. Tepi daun
kingdom : Plantae 3. Basal
divisi : Hepaticaphyta 4. Ujung daun
kelas : Hepaticapsida 5. Daun
ordo : Jungermaniales 6. Batang tubuh
family : Lejuneaceae 7. Ibu tulang daun (Costa)
genus : Caudalejeuna 8. Benang submikoskopis
spesies : Caudalejeuna lehmannia Ciri-ciri dari spesies ini adalah tumbuh
merayap, bercabang tegak, memberkas,
Gambar 5.2 Calymperes terenum berwarna hijau atau kekuningan, lamina
bergelombang, pangkalnya terdapat sel-sel
jernih, kapsul silindris dan sel alar
berukuran besar.

Klasifikasi :
kingdom : Plantae
divisi : Bryophyta
kelas : Bryopsida
ordo :-
family : Calymporaceae
genus : Mitthyridium
Spesies : Mitthyridium sp.
Gambar 5.4 Fissidens articus
Keterangan: 1. Daun
2. Cancellina
3. Basal
Ciri-ciri dari Calymperes terenum
adalah hidup di tempat yang lembab, ujung
25
Jurnal Praktikum Cryptogamae
Laboratorium Fisiologi
Semester III. TA 2014/2015
(rattri.arbia22@gmail.com)
3. Basal
4. Ujung daun
Ciri-ciri Semalophylloceae adalah
berwarna hijau muda, daun berbentuk oval
dan habitatnya pada batu.

Klasifikasi :
kingdom : Plantae
divisi : Bryophyta
kelas : Bryopsida
ordo :-
family : Semalophylloceae
genus :-
spesies :-

Bryophyta adalah merupakan jenis


tumbuhan rendah yang beradaptasi dangan
Keterangan : 1. Sel alar linkungan darat dan mempunyai tingkay
2. Tepi daun perkembangan lebih tinggi dari pada
3. Basal Thalophyta. Pada umumnya tumbuhan
4. Ujung daun lumut menyukai tempat-tempat lembab
5. Kotak spora dan basah di dataran rendah hingga dataran
Ciri-cirinya adalah tubuhnya berupa tinggi. Tumbuhan lumut berwarna hijau
talus, berbentuk lembaran daun dengan karena mempunyai sel-sel dengan plastida
pertulangan atau alur yang lebar, sel yang menghasilkan klorofil a dan b. lumut
multiseluler, habitatnya di bebatuan, hidup bersifat autotrof. Lumut merupakan
berkoloni dan hidup autotrop. tumbuhan peralihan antara tumbuhan
lumut berkormus dan bertalus. Lumut
Klasifikasi : dapat beradaptasi untuk tumbuh di tanah,
kingdom : Plantae belum mempunyai jaringan pengangkut,
divisi : Bryophyta sudah memiliki dinding sel yang terdiri
kelas : Bryopsida dari selulosa.
ordo : Fissinales Bryophyta merupakan tumbuhan darat
family : Fissidentaceae berklorofil yang tumbuh di tempat-tempat
genus : Fissidens lembab.Tumbuhan lumut mempunyai
spesies : Fissidens articus pergiliran generasi dari sporofit diploid
dengan gametofit yang haploid. Meskipun
Gambar 5.5 Sopterygium minutirameum sporofit secara morfologi dapat dibedakan
dari gametofit (heteromorf), tetapi sporofit
ini tidak pernah merupakan tumbuhan
mandiri yang hidup bebas. Sporofit
tumbuhnya selalu dalam ikatan dengan
gametofit, yang berupa tumbuhan mandiri,
menyediakan nutrisi bagi sporofit.Pada
lumut, gametofitlah yang dominan.
Beberapa tumbuhan lumut masih
mempunyai talus, tidak mempunyai akar,
batang, dan daun. Bryophyta yang dapat
Keterangan : 1. Sel alur dibedakan batang, dan daunnya, belum
2. Tepi daun mempunyai akar sejati, hanya ada rhizoid.

26
Jurnal Praktikum Cryptogamae
Laboratorium Fisiologi
Semester III. TA 2014/2015
(rattri.arbia22@gmail.com)
Reproduksi lumut bergantian antara masih memerlukan air, sperma memiliki
fase seksual dan aseksual melalui flagela dan harus berenang dari
pergiliran keturunan atau metagenesis. anteridium ke arkegonium untuk
Reproduksi aseksual dengan spora haploid membuahi sel telur. Pada beberapa spesies
yang dibentuk dalam sporofit. Reproduksi lumut, setetes air hujan atau embun sudah
seksualnya dengan membentuk gamet- cukup untuk memungkinkan terjadinya
gamet dalam gametofit. Ada dua macam pembuahan. Dengan demikian, beberapa
gametangium yaitu arkegonium spesies lumut dapat hidup di gurun.
(gametangium betina) bentuknya seperti Sebagian besar lumut tidak memiliki
botol dengan bagian lebar yang disebut pembuluh, maka ketika air mengalir pada
perut, yang sempit disebut leher dan permukaan hamparan lumut, air akan
anteridium (gametangium jantan) meresap dan menyerap ke seluruh tubuh
berbentuk bulat seperti gada. Jika tumbuhan melalui proses difusi
anteridium dan arkegonium dalam satu (Soeratman, 1999).
individu tumbuhan lumut disebut berumah Dari praktikum yang telah dilakukan,
satu (monoesis). Jika dalam satu individu didapatkan hasil bahwa spesies Fissidens
hanya terdapat anteridium atau arkegonium cardicus yang memiliki bagian-bagian
saja tumbuhan lumut disebut berumah dua berupa sel alar, tepi daun, bassal dan
(diesis). ujung daun. Mitthyridium sp. yang
Berdasarkan dari habitat hidupnya, memiliki bagian-bagian berupa sel alar,
lumut dibagi menjadi dua yaitu: tepi daun, bassal, ujung daun, daun,
Lumut daun atau bisa juga disebut batang tubuh, ibu tulang daun, benang
musci, merupakan lumut dengan submikroskop. Caudalejeunea lehmannia
bentuk tallusnya yang yang memiliki bagian-bagian berupa sel
seperti tumbuhan kecil, yang alar, tepi daun, bassal, ujung daun dan
mempunyai batang semu tegak dan Calymperes ternum yang memiliki bagian-
lembaran daun yang tersusun spiral, bagian berupa daun, bassal, cancellina.
baik batang maupun daun belum Hal yang menjadi faktor kesalahan
memiliki jaringan pengangkut. Pada dalam praktikum ini adalah kurang
bagian dasar batang semu terdapat telitinya praktikan dalam memotong
rhizoid yang berupa benang halus dan bryophyta yang ada di bawah mikroskop,
berfungsi sebagai akar. Pada bagian sehingga potongan yang dihasilkan kurang
pucuk terdapat alat pembiakan maksimal dan agak susah saat diamati.
seksual berupa anteredium dan
arkegonium. Contohnya Spaghnum. KESIMPULAN
Lumut hati atau bisa juga disebut Dari hasil praktikum yang telah
Hepaticeae,merupakan lumut yang dilakukan di dapatkan kesimpulan bahwa
bentuk thallusnya pipih seperti ciri-ciri dari Caudalejeunea lehmannia
lembaran daun. Pada permukaan adalah terditribusi di daerah tropis, non-
ventral terdapat rhizoid dan pada vaskular, bentuk daun oval, percabangan
permukaan dorsal terdapat kuncup. interhalar dan bentuk sel daun isodiametri.
Anteredium memiliki tangkai yang Ciri-ciri dari Calymperes terenum adalah
disebut anteridiofor dan tangkai hidup di tempat yang lembab, ujung daun
arkegonium disebut arkegoniofor. lancip, tegolong non-vaskular, tidak
Lumut hati dapat dipakai sebagai memiliki tangkai daun dan daun
indikator daerah lembab dan basa bertumpu. Ciri-ciri dari Mitthyridium sp.
(Tjitrosoepomo, 1994). ini adalah tumbuh merayap, bercabang
Tumbuhan lumut merupakan tegak, memberkas, berwarna hijau atau
tumbuhan peralihan dari air ke daratan. kekuningan, lamina bergelombang,
Pada waktu berkembang biak, lumut pangkalnya terdapat sel-sel jernih, kapsul

27
Jurnal Praktikum Cryptogamae
Laboratorium Fisiologi
Semester III. TA 2014/2015
(rattri.arbia22@gmail.com)
silindris dan sel alar berukuran besar. Ciri-Birsyam, I. L. 1992. Botani Tumbuhan
ciri dari Fissidens articus adalah tubuhnya Rendah. Bandung: ITB.
berupa talus, berbentuk lembaran daun Kimball, J. W. 1987. Biologi jilid 1.
dengan pertulangan atau alur yang lebar, Jakarta: Erlangga.
sel multiseluler, habitatnya di bebatuan, Sianipar, Prowel. 2010. Biologi.
hidup berkoloni dan hidup autotrop dan Yogyakarta: Pustaka Book
ciri-ciri pada Sopterygium minutirameum Publisher.
adalah berwarna hijau muda, daun Soeratman. 1999. Penggelompokan
berbentuk oval dan habitatnya pada batu. Tumbuhan Bryophyta. Jakarta:
Erlangga
DAFTAR PUSTAKA Tjitrosoepomo, G. 1994. Taksonomi
Tumbuhan. Yogyakarta: UGM
Press
Identifikasi Jenis-jenis Dari Pteridophyta

Ratri Arbia Nisita


1307025035
Program Studi Biologi, Laboratorium Fisiologi FMIPA
Universiras Mulawarman- Samarinda 75123
2014

ABSTRAK

Disusun oleh Rita Ramadhani. 2014. Pteridophyta. Pteridophyta adalah sekelompok


tumbuhan dengan sistem pembuluh sejati (Tracheophyta, memiliki pembuluh kayu dan
pembuluh tapis) tetapi tidak menghasilkan biji untuk reproduksi seksualnya, kelompok
tumbuhan ini mempertahankan spora sebagai alat perbanyakan generatifnya, sama seperti
lumut dan fungi. Tujuan praktikum Pteridophyta yaitu untuk mengetahui beberapa jenis
tumbuhan paku-pakuan dan mengetahui berbagai bentuk dan ciri khas dari masing-masing
tumbuhan paku-pakuan. Praktikum Pteridophyta dilakukan pada hari Rabu, 29 Oktober 2014,
pada pukul 13.00-15.00 WITA, bertempat di Laboratorium Fisiologi, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mulawarman, Samarinda. Alat dan bahan yang di
gunakan yaitu alat tulis. Bahannya yaitu beberapa jenis. Cara kerjanya yaitu diamati beberapa
jenis tumbuhan paku-pakuan. Kemudian digambar jenis-jenis tumbuhan paku-pakuan dan
tuliskan karakteristik serta klasifikasinya. Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan
didapatkan kesimpulan bahwa ciri-ciri dari Lygodium circinnatum memiliki rhizoma yang
bergetah. Gleichenia linearis memiliki percabangan tangkai dikotom Pyrrosia Piloselloides
memiliki daun yang lebar dan berdaging. Lycopodium cernuum tumbuh hampir di seluruh
batang daun cabang, sedangkan Nephrilepis cordifolia ciri-ciri dari paku ini adalah sudah
memiliki urat daun.

Kata kunci: Lycopodium, Nephrilepis, Gleichenia, Pyrrosi


daun. Namun demikian, pada tumbuhan
PENDAHULUAN paku belum dihasilkan biji Seperti warga
divisidivisi yang telah dibicarakan
Tumbuhan paku merupakan suatu sebelumnya, alat perkembangbiakan
divisi yang warganya telah jelas tumbuhan paku yang utama adalah spora.
mempunyai kormus, artinya tubuhnya Oleh sebab itu, sementara ahli taksonomi
dengan nyata dapat dibedakan dalam tiga membagi dunia tumbuhan dalam dua
bagian pokoknya, yaitu akar, batang dan kelompok saja yang diberi nama

28
Jurnal Praktikum Cryptogamae
Laboratorium Fisiologi
Semester III. TA 2014/2015
(rattri.arbia22@gmail.com)
Cryptogamae dan Phanerogamae. perkembangbiakannya, maka sebagai
Cryptogamae (tumbuhan spora) meliputi tumbuhan berspora tergolong tumbuhan
yang sekarang kita sebut dibawah nama tingkat rendah. Namun, jika didasarkan
Schizophyta, Thallophyta, Bryophyta dan pada macam ada atau tidaknya system
Pteridophyta (Tjitrosoepomo, 1989). pembuluh, tumbuhan paku dapat
Tumbuhan paku merupakan digolongkan sebagai tumbuhan tingkat
komponen vegetasi yang lebih menonjol tinggi karena sudah mempunyai berkas
dari pada lumut, walaupun kelompok pembuluh (Aryanto, 2000).
tersebut jumlah jenisnya jauh lebih besar Seperti halnya dengan Bryophyta, di
(sekitar 20.000 jenis). Tumbuhan paku ada dalam siklus hidup Pteridophyta juga
yang hidup di air (hidrofit), hidup di terdapat pergantian generasi. Individu yang
tempat lembab (higrofit), hidup menempel menghasilkan gamet diberi nama gametofit
pada tumbuhan lain (epifit) dan ada yang dan merupakan generasi yang haploid.
hidup pada sisa-sisa tumbuhan lain atau Setelah terjadi fertilisasi akan terbentuk
sampah-sampah (saprofit) (Iqbal, 2008) zigot yang merupakan permulaan dari
Jenis paku yang menghasilkan spora keturunan (generasi) yang diploid.
berumah satu dan sama besar disebut paku Kemudian dari sini terbentuk individu
homospor, sporanya mempunyai sifat-sifat yang diploid dan diberi nama sporofit.
yang sama dan setelah berkecambah Sporofit merupakan individu yang
menghasilkan protalium dengan menghasilkan spora melalui pembelahan
anteridium dan arkegonium. Contoh paku reduksi. Jadi, spora ini merupakan
homospor dapat dijumpai pada Filicineae. permulaan dari generasi yang haploid. Dari
Paku yang protaliumnya tidak sama besar spora ini akan terbentuk protalium
dan berumah dua disebut paku heterospor, (protalus) melalui perkecambhan dari
contohnya pada Selaginellales dan spora (Suisetijiono, 2011).
Hydropteridales. Pemisahan jenis kelamin Tujuan praktikum Pteridophyta yaitu
telah terjadi pada pembentukan spora, untuk mengetahui beberapa jenis
selain berbeda jenis kelaminnya juga tumbuhan paku-pakuan dan mengetahui
berbeda ukurannya. Spora yang besar berbagai bentuk dan ciri khas dari masing-
dinamakan makrospora dan terbentuk masing tumbuhan paku-pakuan.
dalam macrosporangium dan pada waktu
perkecambahan tumbuh menjadi METODE
makroprotalium. Spora yang kecil disebut
mikrospora, dihasilkan dalam Waktu dan tempat
mikrosporangium. Mikrospora tumbuh Praktikum bryophyta dilaksanakan
menjadi mikroprotalium. Padanya terdapat pada hari Rabu, 29 Oktober 2014, pada
anteridium (Campbell et al., 2002). pukul 13.00-15.00 WITA, bertempat di
Tumbuhan paku (pteridophyta) dapat Laboratorium Fisiologi, Fakultas
digolongkan sebagai tumbuhan tingkat Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
rendah, karena meskipun tubuhnya sudah Universitas Mulawarman, Samarinda.
jelas mempunyai kormus, serta
mempunyai system pembuluh tetapi belum Alat dan bahan
ada menghasilkan biji dan alat Alat yang digunakan pada praktikum
perkembangbiakan yang lain. Alat ini adalah alat tulis, penggaris dan buku
perkembangbiakan tumbuhan paku yang gambar untuk menggambar objek yang
utama adalah spora. Jadi penempatan digunakan. Bahan yang digunakan adalah
tumbuhan paku ke dalam golongan tingkat beberapa jenis tumbuhan paku-pakuan
rendah atau tinggi bias berbeda-beda yaitu Lygodium circinatum, Gleichenia
tergantung sifat yang digunakan sebagai linearis, Nephrolepis cordifolia,
dasar. Jika didasarkan pada macam alat

29
Jurnal Praktikum Cryptogamae
Laboratorium Fisiologi
Semester III. TA 2014/2015
(rattri.arbia22@gmail.com)
Lycopodium cernuum dan Drymoglossum
piloselloides.

Cara kerja
Cara kerjanya yaitu diamati beberapa
jenis tumbuhan paku-pakuan. Kemudian
digambar jenis-jenis tumbuhan paku-
pakuan dan tuliskan karakteristik serta
klasifikasinya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 6.1 Lygodium circinnatum

Keterangan: 1. Akar
2. Batang
3. Daun
4. Ujung daun
5. Pangkal daun.
Klasifikasi
kingdom : Plantae
divisi : Pteridophyta
kelas : Gleicheuiopsida
ordo : Gleicheniales
Keterangan: 1. Akar famili : Gleichelliaceae
2. Batang genus : Gleichenia
3. Tulang daun spesies : Gleichenia linearis
4. Helai daun Daunnya menyirip berjajar dua.
5. Ujung daun Percabangan tangkai di kotom. Habitatnya
6. Tepi daun di tebing teduh dan lembab di ketinggian
7. Pangkal daun. 200-1500 m.
Klasifikasi
kingdom : Plantae Gambar 6.3 Pyrrosia Piloselloides
divisi : Pteridophyta
kelas : Pteridopsida
ordo : Schizaeales
famili : Schizaeaceae
genus : Lygodium
spesies : Lygodium circinnatum
Batang bulat. Memiliki rhizoma yang
bergetah. Permukaan daun atas hiaju tua,
di bawah hijau muda. Habitatnya di
pinggir jalan di samping parit di pinggir
jalan.

Gambar 6.2 Gleichenia linearis

30
Jurnal Praktikum Cryptogamae
Laboratorium Fisiologi
Semester III. TA 2014/2015
(rattri.arbia22@gmail.com)
Gambar 6.4 Lycopodium cernuum

Keterangan: 1. Lamina
2. Rimpang
3. Tepi daun merombak
4. Batang.
Klasifikasi
kingdom : Plantae
Keterangan: 1. Kotak spora
divisi : Pteridophyta
2. Batang
kelas : Polypodiapsida
3. Daun
ordo : Polypodisles
4. Akar.
famili : Polypodiaceae
Klasifikasi
genus : Pyrrosia
kingdom : Plantae
spesies : Pyrrosia piloselloides
divisi : Pteridophyta
Memiliki daun yang lebar dan
kelas : Lycopsida
berdaging. Warna daun hijau mengkilat
ordo : Lycopodiales
dengan rimpang yang menjalar. Rimpang
famili : Lycopdiaceae
berukuran kecil, tebal 1 mm dan
genus : Lycopodium
menyurupai serabut. Tepi daun berombak.
spesies : Lycopodium cernuum
Menempal pada substrat. Lamina bulat.
Daun tumbuh hampir di seluruh
Lamina berukuran 1,7-2 cm.
batang daun cabang. Bentuk daun

31
Jurnal Praktikum Cryptogamae
Laboratorium Fisiologi
Semester III. TA 2014/2015
(rattri.arbia22@gmail.com)
isomorfis. Memiliki percabangan di kotom. tumbuhan paku, generasi sporofit
Habitatnya di tempat sejuk dan lembab. merupakan generasiyang dominan dalam
Memiliki kandungan saponin dan daur hidupnya. Generasi gametofit
kardonolin. Akar serabut tampak kaku. dihasilkan oleh reproduksi aseksual dengan
Daun tunggal berupa sisik, kaku dan spora. Spora dihasilkan oleh pembelahan
berwarna hijau. sel induk spora yang terjadi di dalam
sporangium. Sporangium terdapat pada
Gambar 6.5 Nephrolepis codifolia sporofit (sporogonium) yang terletak di
daun atau di batang. Spora haploid (n)
yaitu protalium, sedangkan sporofitnya
adalah generasi diploid yaitu tumbuhan
paku.
Bila spora jatuh di tempat yang sesuai
maka akan menghasilkan alat kelamin
jantan (anteridium) dan alat kelamin betina
(arkegonium). Masing-masing alat kelamin
akan menghasilkan spermatozoid dan
ovum. Bila terjadi pembuahan ovum oleh
spermatozoid maka akan dihasilkan zigot.
Selanjutnya zigot akan tumbuh menjadi
embrio dan akhirnya menjadi tanaman
paku. Setelah dewasa, sporofil dari sporofit
akan menghasilkan spora yang terdapat di
dalam kotak spora. Kotak spora ini akan
Keterangan: 1. Batang
berkumpul di dalam sorus.
2. Ibu tulang daun
Jenis paku yang menghasilkan spora
3. Tangkai daun
berumah satu dan sama besar disebut paku
4. Akar
homospora, sporanya mempunyai sifat-
5. Daun
sifat yang sama dan setelah berkecambah
6. Ujung daun
menghasilkan protalium dengan
7. Pangkal daun
anteridium dan arkegonium. Contoh paku
8. Tepi daun.
homospora dapat dijumpai pada Filicineae.
Klasifikasi
Paku yang protaliumnya tidak sama besar
kingdom : Plantae
dan berumah dua disebut paku heterospora,
divisi : Pteridophyta
contohnya pada Selaginellales dan
kelas : Filicopsida
Hydropteridales. Pemisahan jenis kelamin
famili : Pryopteridaceae
telah terjadi pada pembentukan spora,
genus : Nephrolepis
selain berbeda jenis kelaminnya juga
spesies : Nephrilepis cordifolia
berbeda ukurannya. Spora yang besar
Ciri-ciri dari paku ini adalah sudah
dinamakan makrospora dan terbentuk
memiliki urat daun. Rhizoidnya sudah
dalam macrosporangium dan pada waktu
berkembang ke bentuk akar. Sudah
perkecambahan tumbuh menjadi
memiliki berkas pembuluh.
makroprotalium. Spora yang kecil disebut
Reproduksi Tumbuhan Paku
mikrospora, mikrospora tumbuh menjadi
Homospora (Pteridophyta) berkembang
mikroprotalium. Di dalam mikroprotalium
biak secara aseksual dan seksual.
terdapat anteridium.
Reproduksi aseksual dan seksual pada
Dalam kehidupan sehari-hari,
tumbuhan paku terjadi seperti pada lumut.
tumbuhan paku juga berperan dalam
Reproduksi tumbuhan paku menunjukkan
kehidupan, antara lain sebagai tanaman
adanya pergiliran antara generasi gametofit
hias, misalnya Adiantum cuneatum
dan generasi sporofit (metagenesis). Pada

32
Jurnal Praktikum Cryptogamae
Laboratorium Fisiologi
Semester III. TA 2014/2015
(rattri.arbia22@gmail.com)
(suplir), Asplenium nidus (paku sarang kotom. Untuk ciri-ciri dari Pyrrosia
burung) dan Platycerium biforme (paku Piloselloides adalah memiliki daun yang
simbar menjangan). Sebagai tanaman obat, lebar dan berdaging. Warna daun hijau
misalnya rimpang dari Aspidium filixmas mengkilat dengan rimpang yang menjalar.
(Dryopteris) yang mampu mengobati Rimpang berukuran kecil. Ciri-ciri dari
cacingan. Sebagai bingkai dalam karangan Lycopodium cernuum adalah daun tumbuh
bunga. Sebagai pupuk hijau dan sebagai hampir di seluruh batang daun cabang.
sayuran, contohnya adalah Marsilea Memiliki percabangan di kotom. Akar
crenata. serabut tampak kaku. Daun tunggal
Dari praktikum yang telah dilakukan berupa sisik, kaku dan berwarna hijau,
diketahui bahwa paku Lygodium sedangkan untuk Nephrilepis cordifolia
circinnatum adalah paku yang memiliki ciri-ciri dari paku ini adalah sudah
batang bulat. Memiliki rhizoma yang memiliki urat daun. Rhizoidnya sudah
bergetah. Permukaan daun atas hiaju tua, berkembang ke bentuk akar. Sudah
di bawah hijau muda. Habitatnya di memiliki berkas pembuluh.
pinggir jalan di samping parit di pinggir
jalan. Untuk ciri-ciri dari Gleichenia DAFTAR PUSTAKA
linearis daunnya menyirip berjajar dua.
Percabangan tangkai di kotom. Habitatnya Aryanto. 2000. Biologi Umum. Jakarta:
di tebing teduh dan lembab di ketinggian Erlangga.
200-1500 m. Untuk ciri-ciri dari Pyrrosia Campbell, N.A., J.B. Reece. & L.G.
Piloselloides adalah memiliki daun yang Mitchel. 2002. Biologi Edisi
lebar dan berdaging. Warna daun hijau Kelima Jilid II .Jakarta: Erlangga.
mengkilat dengan rimpang yang menjalar. Iqbal. 2008. Sistematika Tumbuhan.
Rimpang berukuran kecil, tebal 1mm dan Jakarta: Erlangga.
menyurupai serabut. Tepi daun berombak. Sulisetijono. 2011. Taksonomi Tumbuhan
Menempal pada substrat. Lamina bulat. Tinggi.Malang:UIN Press.
Lamina berukuran 1,7-2 cm. Ciri-ciri dari Tjitrosoepomo, G. 1989. Taksonomi
Lycopodium cernuum adalah daun tumbuh Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah
hampir di seluruh batang daun cabang. Mada University Press.
Bentuk daun isomorfis. Memiliki
percabangan di kotom. Habitatnya di
tempat sejuk dan lembab. Memiliki
kandungan saponin dan kardonolin. Akar
serabut tampak kaku. Daun tunggal
berupa sisik, kaku dan berwarna hijau,
sedangkan untuk Nephrilepis cordifolia
ciri-ciri dari paku ini adalah sudah
memiliki urat daun. Rhizoidnya sudah
berkembang ke bentuk akar. Sudah
memiliki berkas pembuluh.

KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan yang telah


dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa
ciri-ciri dari Lygodium circinnatum adalah
memiliki rhizoma yang bergetah.
Permukaan daun atas hiaju tua, di bawah
hijau muda. Untuk ciri-ciri dari Gleichenia
linearis memiliki percabangan tangkai di
33
Jurnal Praktikum Cryptogamae
Laboratorium Fisiologi
Semester III. TA 2014/2015
(rattri.arbia22@gmail.com)

LAMPIRAN
Kegiatan 3. Phaeophyta (Ganggang coklat)

Turbinaria sp. Dictyota sp.

Padina sp.
Sargassum sp.

34
Jurnal Praktikum Cryptogamae
Laboratorium Fisiologi
Semester III. TA 2014/2015
(rattri.arbia22@gmail.com)

Kegiatan 4. Rhodophyta (Ganggang merah)

Champia parvula Farlowia compressa

Chondrus cruspus Hypnea choroides

Euchema isiforme Galaxaura sp.

35
Jurnal Praktikum Cryptogamae
Laboratorium Fisiologi
Semester III. TA 2014/2015
(rattri.arbia22@gmail.com)
Kegiatan 6. Pteridophyta (Paku-pakuan)

Lycopodium cernuum L. Drymoglosum piloselloides

Neprolepis sp.

36
Jurnal Praktikum Cryptogamae
Laboratorium Fisiologi
Semester III. TA 2014/2015
(rattri.arbia22@gmail.com)
Glecheina linearis

37

Anda mungkin juga menyukai