Anda di halaman 1dari 25

KEJAKSAAN NEGERI JAKARTA TIMUR

Jln. D. I. Panjaitan, By Pass, Jakarta Timur, DKI Jakarta, Indonesia

Telp/Fax: (021) 8196007

UNTUK KEADILAN

SURAT TUNTUTAN

NOMOR REGISTER PERKARA: 666/Pid.B/2007/PN.Jkt.Tim

ATAS NAMA TERDAKWA

SUYATMI

JAKSA PENUNTUT UMUM

LADY ARIANITA, S.H., LL.M.

RIZKI AMALIA YULIANI, S.H., M.H.

MUHAMMAD ARIEL INSANI, S.H., LL.M.

Jakarta, 22 Januari 2008


KEJAKSAAN NEGERI JAKARTA P-42
TIMUR

UNTUK KEADILAN

SURAT TUNTUTAN
Nomor Register Perkara: 666/Pid.B/2007/PN.Jkt.Tim

PENDAHULUAN

Majelis Hakim yang mulia,


Penasehat Hukum yang kami hormati,
Sidang yang kami muliakan,

Puji syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
bimbingannya, perjalanan sidang sejauh ini telah berjalan dengan lancar dan tanpa masalah
yang berarti.

Dalam perjalanan panjang sejarah bangsa ini yang telah memakan waktu setengah abad
lebih, bangsa kita silih berganti, mengalami suatu proses panjang, suka dan duka, pahit dan
manis, yang semua itu tentunya harus menjadi bekal dalam perjalanan kita untuk
melangkah kedepan, guna menampak ke hari esok yang lebih baik dari kemarin. Apa yang
baik terus kita lakukan dan apa yang buruk harus kita tinggalkan.

Pada sidang yang lalu Ketua Majelis Hakim telah menyatakan bahwa proses pembuktian
atas perkara ini dianggap selesai, maka kini sesuai pasal 182 ayat (1) Kitab Undang-
Undang Hukum Acara Pidana tiba saatnya bagi kami selaku Penuntut Umum untuk
mengajukan tuntutan pidana (requisitoir).

Namun sebelum kami memasuki uraian pokok materi tuntutan pidana ini, pertama-tama
terlebih dahulu kami ingin menyampaikan penghargaan terutama kepada majelis Hakim
yang telah bijaksana memimpin persidangan ini sehingga sidang dapat berjalan dengan
lancar dan tidak terdapat kesulitan yang berarti, kepada tim Penasehat Hukum Terdakwa
yang telah dengan gigih memperjuangkan hak dan kedudukan kliennya dalam persidangan
dengan tertib dan sopan, serta kepada sidang yang telah mengikuti jalannya rangkaian
persidangan dengan khidmat dan sopan tanpa mengganggu jalannya persidangan, untuk
semua itu kami ucapkan terima kasih.
1
SURAT DAKWAAN

A. IDENTITAS TERDAKWA

Nama Lengkap : SUYATMI

Tempat Lahir : Tegal, Jawa Tengah

Umur/ Tanggal Lahir : 32 tahun / 11 April 1975

Jenis Kelamin : Perempuan

Kebangsaan : Indonesia

Jl. Eretan I No.1, RT 009/01 Kelurahan Balekambang,


Tempat Tinggal :
Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur

Agama : Islam

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Pendidikan : SD (Sekolah Dasar)

B. PENAHANAN

1. Penyidik : Ditahan di rutan polsek sejak 13 November 19 November

2007

2. Perpanjangan PU : Ditahan di rutan polsek sejak 20 November 2007 26

November 2007

3. Penuntut Umum : Ditahan di rutan polsek sejak 27 November 2007 3

Desember 2007

C. DAKWAAN:

KESATU

PRIMAIR:

-------- Bahwa ia Terdakwa SUYATMI pada jam 14.30 hari Selasa tanggal 13 November
2007 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan November tahun 2007, bertempat
2
di Jalan Eretan I No.1 RT.009/01 Kelurahan Balekambang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta
Timur, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang termasuk dalam daerah hukum
Pengadilan Negeri Jakarta Timur yang berwenang memeriksa dan mengadili, dengan
sengaja dan dengan direncanakan lebih dahulu menghilangkan nyawa orang lain yang
perbuatan tersebut dilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai berikut: -----------------------

- Bahwa berdasarkan Kartu Keluarga atas nama kepala keluarga ISMAIL dengan nomor
317507070819990001, Terdakwa dan korban ISMAIL tinggal di sebuah kontrakan
yang beralamat di Jalan Eretan I No.1 RT 009/01 Kelurahan Balekambang, Kecamatan
Kramat Jati, Jakarta Timur;
- Bahwa pada hari Minggu tanggal 11 November 2007, pukul 12.00 WIB, Terdakwa
bertemu dengan salah seorang temannya bernama Saksi Abdul di kontrakan Terdakwa
karena setiap hari Minggu, Abdul selalu mengunjungi kontrakan Terdakwa;
- Bahwa pada pertemuan tersebut, Terdakwa menceritakan kepada Saksi Abdul mengenai
kekerasan fisik yang akhir-akhir ini dilakukan korban ISMAIL kepada Terdakwa;
- Bahwa setelah itu, saksi Abdul memberi saran kepada Terdakwa agar Terdakwa
memberikan pelajaran kepada korban ISMAIL;
- Bahwa pada hari Selasa tanggal 12 November 2007, pukul 09.00 WIB, bertempat di
depan kontrakan Terdakwa, Terdakwa membeli pisau dapur bermerek Vacenza dengan
panjang 25 sentimeter kepada penjual pisau keliling bernama Saksi Iyem;
- Terdakwa menyuruh saksi Iyem untuk mengasahnya agar pisau tersebut tajam;
- Bahwa sambil menunggu pisau selesai diasah, Terdakwa mengirim pesan singkat
kepada teman Terdakwa bernama Saksi Saodah, dengan isi sebagai berikut:

No. Pengirim Penerima Isi Pesan Waktu (WIB)

1. +6281399721148 +6281286612023 Dah qm dmn? q 09.15


mau curhat
(SUYATMI) (SAODAH)

2. +6281286612023 +6281399721148 lg gawe mi, emg 09.17


knp?
(SAODAH) (SUYATMI)

3. +6281399721148 +6281286612023 nnti ke kontrakan q 09.18


dums abis gawe
(SUYATMI) (SAODAH)

4. +6281286612023 +6281399721148 k 09.19

(SAODAH) (SUYATMI)

- Bahwa pada hari Senin tanggal 12 November 2007, pukul 16.45 WIB, Saodah
mengunjungi kontrakan Terdakwa;
3
- Bahwa dalam pertemuan tersebut, Terdakwa menceritakan kepada saksi Saodah bahwa
Terdakwa sudah tidak tahan lagi dengan perlakuan korban ISMAIL kepada Terdakwa,
sekaligus menyampaikan niatnya untuk membunuh korban ISMAIL;
- Bahwa pada hari Selasa tanggal 13 November 2007 pukul 14.30 WIB, Terdakwa
terbangun dari tidurnya dan melihat korban ISMAIL tidur di sebelahnya;
- Bahwa pada saat itu, pintu kamar Terdakwa dalam keadaan terbuka, dan Terdakwa
melihat pisau dapur yang dibeli Terdakwa sebelumnya terletak di meja makan;
- Bahwa kemudian Terdakwa menghampiri meja makan tersebut;
- Bahwa Terdakwa sempat mengambil pisau dapur tersebut dan berpikir untuk
membunuh korban ISMAIL, tapi tidak lama kemudian Terdakwa kembali meletakkan
pisau tersebut di meja makan;
- Bahwa akhirnya Terdakwa memutuskan untuk mengambil kembali pisau tersebut.
- Terdakwa kembali ke kamar, dan menusuk leher korban ISMAIL;
- Bahwa berdasarkan hasil visum et repertum No. 280/VeR/RSUPNCM/XII/2007 tanggal
14 November 2007 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Rana Melinia, dokter pada
Rumah Sakit Umum Cipto Mangunkusumo, hasil pemeriksaan luar jenazah
menerangkan bahwa:
o Benda-benda disekitar jenazah: Jenazah menggunakan kaos oblong
berwarna putih tidak bermotif, celana pendek hitam tidak bermotif, celana
dalam warna hitam;
o Identitas jenazah:
Bentuk wajah oval; rambut hitam keriting; alis hitam; mata berwarna
hitam;
Kulit berwarna sawo matang;
Jenis kelamin laki-laki
o Luka di bagian leher sebelah kanan; bekas tusukan benda tajam di leher
sepanjang 6 sentimeter yang menyebabkan ruptur arteri carotis
communis.
o Pembusukan jenazah tidak ada.

Kesimpulan:

Telah diperiksa jenazah seorang laki-laki umur 36 Tahun bernama ISMAIL pada
pemeriksaan luar jenazah didapatkan:

A. Luka dileher: bekas tusukan benda tajam, sepanjang 6 sentimeter yang


menyebabkan rupture arteri carotis communis.
B. Pembusukan jenazah tidak ada
Kelainan pada poin A menyebabkan kematian .

-------- Perbuatan terdakwa diatur dan diancam pidana berdasarkan ketentuan Pasal
340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana -------------------------------------------------------
4
SUBSIDAIR:

-------- Bahwa ia Terdakwa SUYATMI pada jam 14.30 hari Selasa tanggal 13 November
2007 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan November tahun 2007, bertempat
di Jalan Eretan I RT 009/01 No.1 Kelurahan Balekambang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta
Timur atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang termasuk dalam daerah hukum
Pengadilan Negeri Jakarta Timur yang berwenang memeriksa dan mengadili dengan
sengaja merampas nyawa orang lain yang perbuatan tersebut dilakukan oleh terdakwa
dengan cara sebagai berikut: ----------------------------------------------------------------------------

- Bahwa berdasarkan Kartu Keluarga atas nama kepala keluarga ISMAIL dengan nomor
317507070819990001, Terdakwa dan korban ISMAIL tinggal di sebuah kontrakan
yang beralamat di Jalan Eretan I RT 009/01 Kelurahan Balekambang, Kecamatan
Kramat Jati, Jakarta Timur;
- Bahwa pada hari Minggu tanggal 11 November 2007, pukul 12.00 WIB, Terdakwa
bertemu dengan salah seorang temannya bernama Saksi Abdul di kontrakan Terdakwa
karena setiap hari Minggu, Abdul selalu mengunjungi kontrakan Terdakwa;
- Bahwa pada pertemuan tersebut, Terdakwa menceritakan kepada Saksi Abdul mengenai
kekerasan fisik yang akhir-akhir ini dilakukan korban ISMAIL kepada Terdakwa;
- Bahwa setelah itu, saksi Abdul memberi saran kepada Terdakwa agar Terdakwa
memberikan pelajaran kepada Korban ISMAIL;
- Bahwa pada hari Selasa tanggal 12 November 2007, pukul 09.00 WIB, bertempat di
depan kontrakan Terdakwa, Terdakwa membeli pisau dapur bermerek Vacenza dengan
panjang 25 sentimeter kepada penjual pisau keliling bernama Saksi Iyem;
- Terdakwa menyuruh saksi iyem untuk mengasahnya agar pisau tersebut tajam;
- Bahwa sambil menunggu pisau selesai diasah, Terdakwa mengirim pesan singkat
kepada teman Terdakwa bernama Saksi Saodah, dengan isi sebagai berikut:

No. Pengirim Penerima Isi Pesan Waktu (WIB)

1. +6281399721148 +6281286612023 Dah qm dmn? q 09.15


mau curhat
(SUYATMI) (SAODAH)

2. +6281286612023 +6281399721148 lg gawe mi, emg 09.17


knp?
(SAODAH) (SUYATMI)

3. +6281399721148 +6281286612023 nnti ke kontrakan q 09.18


dums abis gawe
(SUYATMI) (SAODAH)

4. +6281286612023 +6281399721148 k 09.19

(SAODAH) (SUYATMI)

5
- Bahwa pada hari Senin tanggal 12 November 2007, pukul 16.45 WIB, Saodah
mengunjungi kontrakan Terdakwa;
- Bahwa dalam pertemuan tersebut, Terdakwa menceritakan kepada saksi Saodah bahwa
Terdakwa sudah tidak tahan lagi dengan perlakuan korban ISMAIL kepada Terdakwa,
sekaligus menyampaikan niatnya untuk membunuh korban ISMAIL;
- Bahwa pada hari Selasa tanggal 13 November 2007 pukul 14.30 WIB, Terdakwa
terbangun dari tidurnya dan melihat korban ISMAIL tidur di sebelahnya;
- Bahwa pada saat itu, pintu kamar Terdakwa dalam keadaan terbuka, dan Terdakwa
melihat pisau dapur yang dibeli Terdakwa sebelumnya terletak di meja makan;
- Bahwa kemudian Terdakwa menghampiri meja makan tersebut;
- Bahwa Terdakwa sempat mengambil pisau dapur tersebut dan berpikir untuk
membunuh korban ISMAIL, tapi tidak lama kemudian Terdakwa kembali meletakkan
pisau tersebut di meja makan;
- Bahwa akhirnya Terdakwa memutuskan untuk mengambil kembali pisau tersebut.
- Terdakwa kembali ke kamar, dan menusuk leher korban ISMAIL;
- Bahwa berdasarkan hasil visum et repertum No. 290/VeR/RSUPNCM/XII/2007 tanggal
14 November 2007 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Rana Melinia, dokter pada
Rumah Sakit Umum Cipto Mangunkusumo, hasil pemeriksaan luar jenazah
menerangkan bahwa:
o Benda-benda disekitar jenazah: Jenazah menggunakan kaos oblong
berwarna putih tidak bermotif, celana pendek hitam tidak bermotif, celana
dalam warna hitam;
o Identitas jenazah:
Bentuk wajah oval; rambut hitam keriting; alis hitam; mata berwarna
hitam;
Kulit berwarna sawo matang;
Jenis kelamin laki-laki
o Luka di bagian leher sebelah kanan; bekas tusukan benda tajam di leher
sepanjang 6 sentimeter yang menyebabkan ruptur arteri carotis
communis.
o Pembusukan jenazah tidak ada.

Kesimpulan:

Telah diperiksa jenazah seorang laki-laki umur 36 Tahun bernama ISMAIL pada
pemeriksaan luar jenazah didapatkan:

A. Luka dileher: bekas tusukan benda tajam, sepanjang 6 sentimeter yang


menyebabkan ruptur arteri carotis communis.

B. Pembusukan jenazah tidak ada


6
Kelainan pada poin A menyebabkan kematian.

-------- Perbuatan terdakwa diatur dan diancam pidana berdasarkan ketentuan Pasal
338 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana -------------------------------------------------------

LEBIH SUBSIDAIR:

-------- Bahwa ia terdakwa SUYATMI pada jam 14.30 hari Selasa tanggal 13 November
2007 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan November tahun 2007, bertempat
di Jalan Eretan I RT 009/01 No.1 Kelurahan Balekambang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta
Timur atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang termasuk dalam daerah hukum
Pengadilan Negeri Jakarta Timur yang berwenang memeriksa dan mengadili melakukan
penganiayaan yang mengakibatkan mati yang perbuatan tersebut dilakukan oleh terdakwa
dengan cara sebagai berikut: ----------------------------------------------------------------------------

- Bahwa berdasarkan Kartu Keluarga atas nama kepala keluarga ISMAIL dengan nomor
317507070819990001, Terdakwa dan korban ISMAIL tinggal di sebuah kontrakan
yang beralamat di Jalan Eretan I RT 009/01 Kelurahan Balekambang, Kecamatan
Kramat Jati, Jakarta Timur;
- Bahwa pada hari Minggu tanggal 11 November 2007, pukul 12.00 WIB, Terdakwa
bertemu dengan salah seorang temannya bernama Saksi Abdul di kontrakan Terdakwa
karena setiap hari Minggu, Abdul selalu mengunjungi kontrakan Terdakwa;
- Bahwa pada pertemuan tersebut, Terdakwa menceritakan kepada Saksi Abdul mengenai
kekerasan fisik yang akhir-akhir ini dilakukan korban ISMAIL kepada Terdakwa;
- Bahwa setelah itu, saksi Abdul memberi saran kepada Terdakwa agar Terdakwa
memberikan pelajaran kepada Korban ISMAIL;
- Bahwa pada hari Selasa tanggal 12 November 2007, pukul 09.00 WIB, bertempat di
depan kontrakan Terdakwa, Terdakwa membeli pisau dapur bermerek Vacenza dengan
panjang 25 sentimeter kepada penjual pisau keliling bernama Saksi Iyem;
- Terdakwa menyuruh saksi iyem untuk mengasahnya agar pisau tersebut tajam;
- Bahwa sambil menunggu pisau selesai diasah, Terdakwa mengirim pesan singkat
kepada teman Terdakwa bernama Saksi Saodah, dengan isi sebagai berikut:

No. Pengirim Penerima Isi Pesan Waktu (WIB)

1. +6281399721148 +6281286612023 Dah qm dmn? q 09.15


mau curhat
(SUYATMI) (SAODAH)

2. +6281286612023 +6281399721148 lg gawe mi, emg 09.17


knp?
(SAODAH) (SUYATMI)

3. +6281399721148 +6281286612023 nnti ke kontrakan q 09.18

7
(SUYATMI) (SAODAH) dums abis gawe

4. +6281286612023 +6281399721148 k 09.19

(SAODAH) (SUYATMI)

- Bahwa pada hari Senin tanggal 12 November 2007, pukul 16.45 WIB, Saodah
mengunjungi kontrakan Terdakwa;
- Bahwa dalam pertemuan tersebut, Terdakwa menceritakan kepada saksi Saodah bahwa
Terdakwa sudah tidak tahan lagi dengan perlakuan korban ISMAIL kepada Terdakwa,
sekaligus menyampaikan niatnya untuk membunuh korban ISMAIL;
- Bahwa pada hari Selasa tanggal 13 November 2007 pukul 14.30 WIB, Terdakwa
terbangun dari tidurnya dan melihat korban ISMAIL tidur di sebelahnya;
- Bahwa pada saat itu, pintu kamar Terdakwa dalam keadaan terbuka, dan Terdakwa
melihat pisau dapur yang dibeli Terdakwa sebelumnya terletak di meja makan;
- Bahwa kemudian Terdakwa menghampiri meja makan tersebut;
- Bahwa Terdakwa sempat mengambil pisau dapur tersebut dan berpikir untuk
membunuh korban ISMAIL, tapi tidak lama kemudian Terdakwa kembali meletakkan
pisau tersebut di meja makan;
- Bahwa akhirnya Terdakwa memutuskan untuk mengambil kembali pisau tersebut.
- Terdakwa kembali ke kamar, dan menusuk leher korban ISMAIL;
- Bahwa berdasarkan hasil visum et repertum No. 290/VeR/RSUPNCM/XII/2007 tanggal
14 November 2007 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Rana Melinia, dokter pada
Rumah Sakit Umum Cipto Mangunkusumo, hasil pemeriksaan luar jenazah
menerangkan bahwa:
o Benda-benda disekitar jenazah: Jenazah menggunakan kaos oblong
berwarna putih tidak bermotif, celana pendek hitam tidak bermotif, celana
dalam warna hitam;
o Identitas jenazah:
Bentuk wajah oval; rambut hitam keriting; alis hitam; mata berwarna
hitam;
Kulit berwarna sawo matang;
Jenis kelamin laki-laki
o Luka di bagian leher sebelah kanan; bekas tusukan benda tajam di leher
sepanjang 6 sentimeter yang menyebabkan ruptur arteri carotis
communis.
o Pembusukan jenazah tidak ada.

Kesimpulan:

8
Telah diperiksa jenazah seorang laki-laki umur 36 Tahun bernama ISMAIL pada
pemeriksaan luar jenazah didapatkan:

A. Luka dileher: bekas tusukan benda tajam, sepanjang 6 sentimeter yang


menyebabkan rupture arteri carotis communis.
B. Pembusukan jenazah tidak ada
Kelainan pada poin A menyebabkan kematian.

-------- Perbuatan terdakwa diatur dan diancam pidana berdasarkan ketentuan Pasal
351 ayat (3) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana ---------------------------------------------

ATAU

KEDUA

-------- Bahwa ia terdakwa SUYATMI pada jam 14.30 hari Senin tanggal 13 November
2007 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan November tahun 2007, bertempat
di Jalan Eretan I RT 009/01 No.1 Kelurahan Balekambang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta
Timur atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang termasuk dalam daerah hukum
Pengadilan Negeri Jakarta Timur yang berwenang memeriksa dan mengadili melakukan
perbuatan kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga yang menyebabkan matinya korban
yang perbuatan tersebut dilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai berikut: ---------

- Bahwa berdasarkan Buku Kutipan Akta Nikah No: 198/17/VIII/1999, Terdakwa dan
korban ISMAIL adalah suami-isteri;
- Bahwa berdasarkan Kartu Keluargaatas nama ISMAIL dengan nomor
317507070819990001, Terdakwa dan korban ISMAIL tinggal di sebuah kontrakan
yang beralamat di Jalan Eretan I RT 009/01 Kelurahan Balekambang, Kecamatan
Kramat Jati, Jakarta Timur;
- Bahwa pada hari Minggu tanggal 11 November 2007, pukul 12.00 WIB, Terdakwa
bertemu dengan salah seorang temannya bernama Saksi Abdul di kontrakan Terdakwa
karena setiap hari Minggu, Abdul selalu mengunjungi kontrakan Terdakwa;
- Bahwa pada pertemuan tersebut, Terdakwa menceritakan kepada Saksi Abdul mengenai
kekerasan fisik yang akhir-akhir ini dilakukan korban ISMAIL kepada Terdakwa;
- Bahwa setelah itu, saksi Abdul memberi saran kepada Terdakwa agar Terdakwa
memberikan pelajaran kepada Korban ISMAIL;
- Bahwa pada hari Selasa tanggal 12 November 2007, pukul 09.00 WIB, bertempat di
depan kontrakan Terdakwa, Terdakwa membeli pisau dapur bermerek Vacenza dengan
panjang 25 sentimeter kepada penjual pisau keliling bernama Saksi Iyem;
- Terdakwa menyuruh saksi iyem untuk mengasahnya agar pisau tersebut tajam;
- Bahwa sambil menunggu pisau selesai diasah, Terdakwa mengirim pesan singkat
kepada teman Terdakwa bernama Saksi Saodah, dengan isi sebagai berikut:

9
No. Pengirim Penerima Isi Pesan Waktu (WIB)

1. +6281399721148 +6281286612023 Dah qm dmn? q 09.15


mau curhat
(SUYATMI) (SAODAH)

2. +6281286612023 +6281399721148 lg gawe mi, emg 09.17


knp?
(SAODAH) (SUYATMI)

3. +6281399721148 +6281286612023 nnti ke kontrakan q 09.18


dums abis gawe
(SUYATMI) (SAODAH)

4. +6281286612023 +6281399721148 k 09.19

(SAODAH) (SUYATMI)

- Bahwa pada hari Senin tanggal 12 November 2007, pukul 16.45 WIB, Saodah
mengunjungi kontrakan Terdakwa;
- Bahwa dalam pertemuan tersebut, Terdakwa menceritakan kepada saksi Saodah bahwa
Terdakwa sudah tidak tahan lagi dengan perlakuan korban ISMAIL kepada Terdakwa,
sekaligus menyampaikan niatnya untuk membunuh korban ISMAIL;
- Bahwa pada hari Selasa tanggal 13 November 2007 pukul 14.30 WIB, Terdakwa
terbangun dari tidurnya dan melihat korban ISMAIL tidur di sebelahnya;
- Bahwa pada saat itu, pintu kamar Terdakwa dalam keadaan terbuka, dan Terdakwa
melihat pisau dapur yang dibeli Terdakwa sebelumnya terletak di meja makan;
- Bahwa kemudian Terdakwa menghampiri meja makan tersebut;
- Bahwa Terdakwa sempat mengambil pisau dapur tersebut dan berpikir untuk
membunuh korban ISMAIL, tapi tidak lama kemudian Terdakwa kembali meletakkan
pisau tersebut di meja makan;
- Bahwa akhirnya Terdakwa memutuskan untuk mengambil kembali pisau tersebut.
- Terdakwa kembali ke kamar, dan menusuk leher korban ISMAIL;
- Bahwa berdasarkan hasil visum et repertum No. 290/VeR/RSUPNCM/XII/2007 tanggal
14 November 2007 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Rana Melinia, dokter pada
Rumah Sakit Umum Cipto Mangunkusumo, hasil pemeriksaan luar jenazah
menerangkan bahwa:
o Benda-benda disekitar jenazah: Jenazah menggunakan kaos oblong
berwarna putih tidak bermotif, celana pendek hitam tidak bermotif, celana
dalam warna hitam;
o Identitas jenazah:
Bentuk wajah oval; rambut hitam keriting; alis hitam; mata berwarna
hitam;
10
Kulit berwarna sawo matang;
Jenis kelamin laki-laki
o Luka di bagian leher sebelah kanan; bekas tusukan benda tajam di leher
sepanjang 6 sentimeter yang menyebabkan ruptur arteri carotis
communis.
o Pembusukan jenazah tidak ada.

Kesimpulan:

Telah diperiksa jenazah seorang laki-laki umur 36 Tahun bernama ISMAIL pada
pemeriksaan luar jenazah didapatkan:

A. Luka dileher: bekas tusukan benda tajam, sepanjang 6 sentimeter yang


menyebabkan rupture arteri carotis communis.
B. Pembusukan jenazah tidak ada
Kelainan pada poin A menyebabkan kematian .

-------- Perbuatan terdakwa diatur dan diancam pidana berdasarkan ketentuan Pasal
44 ayat (3)Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan
Dalam Rumah Tangga. ---------------------------------------------------------------------------------

FAKTA-FAKTA PERSIDANGAN
A. Keterangan Saksi-Saksi
1. Saksi ABDUL di persidangan dengan dibawah sumpah, pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa SAKSI membenarkan keterangannya dalam BAP;
- Bahwa benar sebelum menandatangani BAP, saksi membaca kembali BAP
tersebut dan selanjutnya SAKSI menandatanginya;
- Bahwa SAKSI mengenal TERDAKWA;
- Bahwa SAKSI tidak memiliki hubungan sedarah atau semenda dengan
TERDAKWA;
- Bahwa SAKSI pertama kali mengenal TERDAKWA semasa masih bekerja
di salah satu toko di WTC Mangga Dua pada tahun 1999, kemudian sering
berkomunikasi melalui pesan singkat, telepon, dan sering bertemu hingga
sekarang;
- Bahwa SAKSI terakhir bertemu dengan TERDAKWA 2 hari sebelum
kejadian pembunuhan ISMAIL pada tanggal 11 November 2007;
- Bahwa SAKSI dalam pertemuannya dengan TERDAKWA menjelaskan
mengenai cerita dari TERDAKWA yang baru saja bertengkar dengan
suaminya, dimana SAKSI merasa kasihan dengan kondisi TERDAKWA

11
yang sedang hamil dan memberikan saran untuk memberikan pelajaran
kepada suaminya;
- Bahwa SAKSI menjelaskan TERDAKWA setuju atas saran dari SAKSI
dengan mengatakan bahwa KORBAN pantas untuk dihabisi;
- Bahwa SAKSI menyatakan TERDAKWA sering bercerita mengenai
pertengkarannya dengan suaminya ISMAIL, namun sejak hamil
TERDAKWA sering bercerita mengenai ISMAIL yang selalu memukul,
menendang, menyundut rokok, dan karena perilaku suaminya tersebut,
TERDAKWA menjadi takut kalau penyiksaan itu terus berlanjut maka
TERDAKWA akan mengalami keguguran.
2. Saksi IYEM di persidangan dengan dibawah sumpah, pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa benar SAKSI membenarkan keterangannya dalam BAP;


- Bahwa benar sebelum menandatangani BAP, SAKSI membaca kembali
BAP tersebut dan selanjutnya SAKSI menandatanganinya;
- Bahwa SAKSI mengenal TERDAKWA;
- Bahwa SAKSI tidak memiliki hubungan sedarah atau semenda dengan
TERDAKWA;
- Bahwa benar SAKSI merupakan seorang penjual dan tukang asah pisau
keliling yang biasa berjualan di daerah tempat tinggal TERDAKWA;
- Bahwa SAKSI mengenal TERDAKWA hanya sebagai orang yang sering
memakai jasa SAKSI untuk membeli dan mengasah pisau;
- Bahwa benar SAKSI bertemu dengan TERDAKWA pada tanggal 12
November 2007;
- Bahwa benar TERDAKWA membeli pisau kepada SAKSI;
- Bahwa menurut SAKSI saat itu TERDAKWA ingin membeli pisau yang
sangat tajam;
- Bahwa menurut SAKSI setelah melihat pisau yang akan dibeli,
TERDAKWA merasa kurang puas dengan ketajaman pisau tersebut
sehingga meminta SAKSI untuk mengasahnya kembali;
- Bahwa menurut SAKSI, TERDAKWA membeli pisau yang tajam tersebut
untuk memotong sesuatu;
- Bahwa benar pisau yang dibeli TERDAKWA adalah pisau dapur bekas
dengan merek Vacenza dengan ukuran 25 cm;
- Bahwa benar SAKSI mengetahui barang bukti pisau dapur bermerk Vacenza
berukuran 25 cm.
3. Saksi SAODAH di persidangan dengan dibawah sumpah, pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa saksi membenarkan keterangannya dalam BAP;

12
- Bahwa benar sebelum menandatangani BAP, saksi membaca kembali BAP
tersebut dan selanjutnya saksi menandatanganinya;
- Bahwa SAKSI mengenal TERDAKWA;
- Bahwa SAKSI tidak memiliki hubungan sedarah, semenda, dan pekerjaan
dengan TERDAKWA;
- Bahwa SAKSI mengenal TERDAKWA saat TERDAKWA bekerja di
Mangga Dua dan setelah TERDAKWA menikah TERDAKWA tinggal
berdekatan dengan kontrakan SAKSI, dan karena itu TERDAKWA sering
ke kontrakan SAKSI untuk cerita-cerita;
- Bahwa SAKSI mengatakan TERDAKWA bercerita kepada SAKSI saat
SAKSI datang ke kontrakan TERDAKWA, dan TERDAKWA bercerita
sudah tidak kuat ditindas suaminya dan TERDAKWA mengatakan ingin
membunuh suaminya;
- Bahwa SAKSI pada tanggal 13 November 2007 setelah selesai bekerja pergi
ke kontrakan TERDAKWA pada pukul 14.30;
- Bahwa SAKSI mengatakan saat SAKSI sampai di kontrakan TERDAKWA,
SAKSI melihat pintu kontrakan TERDAKWA terbuka dan SAKSI juga
mendengar ada suara teriakan. Kemudian karena SAKSI penasaran, SAKSI
masuk ke dalam kontrakan TERDAKWA. Ketika SAKSI masuk, SAKSI
melihat TERDAKWA sedang keluar dari kamar menuju dapur sambil
membawa pisau yang berlumuran darah, dan saat itu SAKSI memanggil
TERDAKWA namun TERDAKWA tidak menghiraukan SAKSI. Lalu
SAKSI berjalan menuju kamar TERDAKWA dan disana SAKSI melihat
suami TERDAKWA telah berdarah-darah dengan posisi nungging dan tidak
bergerak lagi;
- Bahwa SAKSI membenarkan gambar yang diperlihatkan dalam sidang;
- Bahwa SAKSI mengetahui jika TERDAKWA sering mengalami kekerasan
sejak TERDAKWA menikah, namun sejak TERDAKWA hamil kekerasan
yang dialaminya semakin parah;
- Bahwa SAKSI mengatakan TERDAKWA sering dipukuli dan ditendangi
perutnya oleh suaminya;
- Bahwa SAKSI mengatakan tangan TERDAKWA patah karena melindungi
perutnya yang sedang hamil;
- Bahwa SAKSI mengatakan pernah melihat secara langsung kekerasan
tersebut, dan terkadang SAKSI mengetahuinya dari cerita TERDAKWA
kepada SAKSI;
- Bahwa SAKSI mengatakan merasa kasihan kepada TERDAKWA karena
kehamilannya dan takut apabila TERDAKWA mengalami keguguran bila
terus mendapat kekerasan.

13
B. Keterangan Ahli
AHLI dr. Rana Melinia di persidangan dengan dibawah sumpah, pada
pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa AHLI tidak kenal dengan terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga;
- Bahwa AHLI memberikan keterangan sebagai AHLI atas nama pribadi sesuai
surat penugasan dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto
Mangunkusumo Nomor: RSCM-65/DKK2108/2007 tanggal 30 November 2007
untuk menjelaskan hasil Visum et Repertum Nomor:
280/VeR/RSUPNCM/XII/2007 atas nama ISMAIL;
- Bahwa AHLI menamatkan studi pendidikan Sarjana Kedokteran di Universitas
Indonesia, kemudian melanjutkan Magister Kedokteran Spesialis Forensik di
Universitas Indonesia dan pendidikan Doktor Ilmu Kodokteran di Universitas
Indonesia dengan judul disertasi Penelitian Sebab Kematian Kasus Akibat
Kecelakaan Lalu Lintas Yang Masuk Di Laboratorium Ilmu Kedokteran FK UI
Salemba Tahun 1995;
- Bahwa AHLI menjelaskan secara singkat disertasinya menjelaskan tentang
pemeriksaan otopsi terhadap tubuh mayat yang meliputi pemeriksaan terhadap
bagian luar maupun dalam, dengan tujuan menemukan adanya cedera sebagai
penyebab kematian akibat kecelakaan lalu lintas;
- Bahwa AHLI sudah dua kali menjadi ahli di persidangan, di Pengadilan Negeri
Depok dan Pengadilan Negeri Jakarta Timur;
- Bahwa AHLI menjelaskan mengenai hasil Visum et Repertum Nomor:
280/VeR/RSUPNCM/XII/2007 atas nama ISMAIL sebagai berikut:
Visum et Repertum dilakukan pada tanggal 14 November 2007 pukul 02:51
WIB pada seorang laki-laki berusia tiga puluh enam tahun. Dari hasil
pemeriksaan ditemukan tampak satu buah luka tusuk di bagian leher sebelah
kanan, panjang luka enam sentimeter dan lebar luka nol koma lima sentimeter,
dan tampak adanya pendarahan pasif. Luka tersebut membuat adanya ruptur
arteri carotis communis yang mengakibatkan kematian ISMAIL pada tanggal
13 November 2007 dengan perkiraan waktu kematian pukul 14.37 WIB;
- Bahwa AHLI menjelaskan mengenai ruptur arteri carotis communis yang
menjadi penyebab kematian ISMAIL sebagai berikut:
Yang dimaksud dengan ruptur adalah robek atau koyaknya jaringan secara
paksa. Arteri merupakan pembuluh darah yang keluar dari jantung yang
membawa darah ke seluruh tubuh dan alat tubuh. Arteri terbesar yang ada dalam
tubuh adalah aorta, yang keluar langsung dari ventrikel kiri jantung. Arteri
carotis communis merupakan bagian pembuluh darah yang merupakan
percabangan aorta tersebut, berguna untuk memasok darah ke kepala dan
bagian lengan. Ketika pembuluh darah arteri karotis terpotong, maka pasokan

14
darah ke otak segera terhenti. Hal tersebut karena di dalam darah kita tahu ada
oksigen yang sudah melarut untuk dipasok ke otak. Sehingga efek yang
ditimbulkan sama dengan ketika trakea terpotong atau tersumbat dan
mengakibatkan seseorang bisa pingsan, berhenti bernafas, berhenti detak
jantungnya, hingga akhirnya meninggal.

C. Keterangan Terdakwa
Terdakwa di persidangan dengan dibawah sumpah pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut :

- Bahwa TERDAKWA membenarkan keterangannya yang ia berikan dalam BAP


yang dibuat dan ditandatangani oleh penyidik;
- Bahwa benar sebelum menandatangani BAP, TERDAKWA membaca kembali
BAP tersebut dan selanjutnya saksi menandatanganinya;
- Bahwa benar TERDAKWA bertemu dengan saksi Abdul pada tanggal 11
November 2007;
- Bahwa benar TERDAKWA mengatakan kepada saksi Abdul, ia dipukuli oleh
ISMAIL dan saksi Abdul menyuruh untuk memberi pelajaran kepada Ismail.
- Bahwa benar TERDAKWA bertemu dengan saksi Iyem pada tanggal 12
November 2007;
- Bahwa benar TERDAKWA membeli pisau dari saksi Iyem dan memintanya
untuk mengasahnya agar tajam sehingga apabila ada kesempatan TERDAKWA
dapat membunuh Ismail;
- Bahwa benar TERDAKWA bertemu dengan saksi Saodah pada tanggal 12
November 2007;
- Bahwa benar TERDAKWA mengatakan kepada saksi Saodah ia dipukuli oleh
Ismail dan meminta saksi Saodah agar memberi pertimbangan untuk membunuh
ismail;
- Bahwa benar TERDAKWA memikirkan mengenai pembunuhan terhadap Ismail
selama dua hari;
- Bahwa benar TERDAKWA mengatakan telah membunuh Ismail pada tanggal
13 November 2007, dan TERDAKWA mengatakan melakukan hal tersebut
karena disiksa dan untuk melindungi janinnya;
- Bahwa TERDAKWA mengatakan ia sering ditendang, dimarahi, diludahi oleh
Ismail yang mengakibatkan tangannya patah;
- Bahwa TERDAKWA mengatakan sudah tidak kuat lagi disiksa oleh Ismail.
TERDAKWA tertekan dengan perlakuan Ismail terhadapnya sehingga untuk
melindungi dirinya dan bayinya TERDAKWA terpaksa membunuh Ismail;
- Bahwa benar TERDAKWA mengetahui pisau yang digunakan untuk
membunuh Ismail;

15
- Bahwa benar TERDAKWA mengatakan pernah melapor ke Kantor Urusan
Agama karena sudah tidak kuat lagi disiksa oleh Ismail;
- Bahwa benar TERDAKWA mengatakan membunuh Ismail untuk melindungi
nyawa TERDAKWA dan nyawa bayi yang dikandungnya;
- Bahwa benar TERDAKWA mengatakan tidak pernah melapor ke polisi
dikarenakan takut dipukul oleh Ismail.

ALAT BUKTI SURAT DAN BARANG BUKTI


A. ALAT BUKTI SURAT:
1. 1 (satu) buah Buku Kutipan Akta Nikah No: 198/17/VIII/1999;
2. 1 (satu) buah Kartu Keluarga atas nama kepala keluarga ISMAIL dengan nomor
317507070819990001;
3. 1 (satu) buah Transkrip Pesan Singkat antara SUYATMI dengan SAODAH
pada tanggal 12 November 2007 yang dikeluarkan oleh PT Telekomunikasi
Selular;
4. 1 (satu) buah Visum et Repertum No. 280/VeR/RSUPNCM/XII/2007 tanggal 14
November 2007 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Rana Melinia, dokter
pada Rumah Sakit Umum Cipto Mangunkusumo.

B. BARANG BUKTI:
1. 1 (satu) buah pisau dapur bermerk Vacenza sepanjang 25 sentimeter;
2. 1 (satu) buah kaos oblong berwarna putih polos berlumuran darah;
3. 1 (satu) buah celana pendek berwarna hitam polos;
4. 1 (satu) buah celana dalam berwarna hitam;
5. 1 (satu) buah sprei berlumuran darah korban;
6. 1 (satu) buah telepon genggam jenis Nokia 2300 milik Terdakwa.

ANALISIS FAKTA
- Bahwa berdasarkan keterangan saksi ABDUL, keterangan saksi IYEM, keterangan
saksi SAODAH, serta alat bukti surat berupa Buku Kutipan Akta Nikah No:
198/17/VIII/1999, Terdakwa dan korban ISMAIL merupakan pasangan suami-istri
yang menikah pada tanggal 7 Agustus 1999;
- Bahwa berdasarkan keterangan saksi ABDUL, keterangan saksi IYEM, keterangan
saksi SAODAH, serta alat bukti surat berupa Kartu Keluarga atas nama kepala
keluarga ISMAIL dengan Nomor 317507070819990001, Terdakwa dan korban
ISMAIL tinggal di sebuah kontrakan yang beralamat di Jalan Eretan I No.1 RT
009/01 Kelurahan Balekambang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur;

16
- Bahwa berdasarkan keterangan saksi IYEM, keterangan terdakwa SUYATMI, dan
barang bukti pisau dapur bermerk Vacenza sepanjang 25 sentimeter, pada tanggal
12 November 2007 bertempat di depan kontrakan Terdakwa, Terdakwa membeli
pisau dapur bekas bermerek Vacenza sepanjang 25 sentimeter dan mengasahnya
sebanyak 2 (dua) kali;
- Bahwa berdasarkan keterangan saksi SAODAH, alat bukti surat berupa transkrip
Pesan Singkat dari Terdakwa kepada saksi SAODAH, dan keterangan Terdakwa
SUYATMI, pada tanggal 12 November 2007 pukul 09.15 WIB, Terdakwa meminta
saksi SAODAH untuk datang ke kontrakan terdakwa sehabis bekerja;
- Bahwa berdasarkan keterangan saksi SAODAH dan keterangan Terdakwa
SUYATMI, pada tanggal 12 November 2007 saksi SAODAH datang ke kontrakan
terdakwa SUYATMI sehabis bekerja, dan pada pertemuan tersebut Terdakwa
SUYATMI menyampaikan niatnya untuk membunuh korban ISMAIL;
- Bahwa berdasarkan keterangan saksi SAODAH dan keterangan Terdakwa
SUYATMI, pada tanggal 13 November 2007 pukul 14.30 saksi SAODAH datang
ke kontrakan SUYATMI dan melihat TERDAKWA keluar dari kamar menuju
dapur sambil membawa pisau yang berlumuran darah, serta melihat korban ISMAIL
di dalam kamar telah berlumuran darah dan dalam posisi nungging diatas kasur
yang juga penuh darah;
- Bahwa berdasarkan keterangan saksi IYEM dan keterangan Terdakwa SUYATMI,
pisau yang digunakan oleh Terdakwa SUYATMI untuk membunuh korban ISMAIL
adalah pisau yang dibeli Terdakwa SUYATMI dari saksi IYEM;
- Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa, alat bukti surat berupa Berita Acara
Pemotretan Tempat Kejadian Perkara, serta alat bukti surat berupa Visum et
Repertum No. 290/VeR/RSUPNCM/XII/2007 tanggal 14 November 2007 atas
nama ISMAIL yang ditandatangani oleh dr. Rana Melinia, korban ISMAIL
meninggal seketika akibat tusukan yang dilakukan Terdakwa pada bagian leher
korban;

ANALISIS YURIDIS
Majelis Hakim yang mulia,
Penasehat Hukum yang kami hormati,
Sidang yang kami muliakan,

Dalam dakwaan kami, Terdakwa didakwa dengan dakwaan kombinasi, yaitu:


KESATU
Primair : Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
Subsidair : Pasal 338 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
Lebih Subsidair : Pasal 351 ayat (3) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
17
ATAU
KEDUA : Pasal 44 ayat 3 Undang-Undang Pemberantasan dan
Pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.

Oleh karena dakwaan kesatu kami disusun dalam bentuk dakwaan subsidaritas, maka kami
harus terlebih dahulu membuktikan dakwaan Primair terlebih dahulu, yaitu melanggar
Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, dengan uraian sebagai berikut:

Dalam dakwaan Primair, terdakwa melanggar pasal 340 Kitab Undang-undang Hukum
Pidana, yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut:
Barangsiapa;
Dengan sengaja;
Dengan rencana terlebih dahulu;
Merampas nyawa orang lain.

Ad.a. Unsur Barangsiapa

Bahwa menurut Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No.1398 K/Pid/1994 tanggal


30 Juni 1995 yang dimaksud dengan Barang siapa adalah setiap orang atau siapa saja
pelaku tindak pidana sebagai subyek hukum yang dapat dipertanggungjawabkan menurut
hukum atas segala tindakannya;

Bahwa menurut pendapat Prof. Van Hamel yang dikutip Jan Remmelink dalam
bukunya Hukum Pidana: Komentar atas Pasal-Pasal Terpenting dari Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana Belanda dan Padanannya dalam Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana Indonesia, mengatakan bahwa kemampuan untuk bertanggung jawab
(toerekeningsvatbaarheid) adalah suatu kondisi kematangan dan kenormalan psikis yang
mencakup tiga kemampuan lainnya, yakni: (a) memahami arah tujuan faktual dari tindakan
sendiri; (b) kesadaran bahwa tindakan tersebut secara sosial dilarang; (c) adanya kehendak
bebas berkenaan dengan tindakan tersebut;

Bahwa dalam Memorie van Toelichting (MvT), seseorang dikatakan tidak


bertanggung jawab dalam hal: (a) Pembuat tidak diberi kemerdekaan memilih antara
berbuat atau tidak berbuat apa yang undang-undang larang atau peritahkan; dan (b)
Pembuat ada di dalam suatu keadaan tertentu sehingga ia tidak dapat menginsyafi bahwa
perbuatannya bertentangan dengan hukum dan ia tidak mengerti akibat perbuatannya itu
(nafsu psikologis, gila, pikiran tersesat, dan lain sebagainya);

Bahwa Terdakwa SUYATMI dipersidangan telah menerangkan tentang identitas


dirinya, yaitu nama lengkap SUYATMI, tempat lahir di Tegal, umur 32 tahun, tanggal lahir
18
11 April 1975, jenis kelamin perempuan, kebangsaan Indonesia, tempat tinggal di Jalan
Eretan I No. 1 RT 009/01 Kelurahan Balekambang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur,
Agama Islam dan pekerjaan ibu rumah tangga sebagaimana tersebut di atas, yang ternyata
adalah sama dengan yang disebutkan oleh Penuntut Umum dalam surat sehingga tidak
terdapat error in persona atau kekeliruan dalam mengadili;

Bahwa menurut pasal 330 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang menjelaskan
bahwa Yang belum dewasa adalah mereka yang belum mencapai umur genap dua puluh
satu tahun dan tidak kawin sebelumnya, sesuai dengan usia yang diterangkan oleh
Terdakwa maka Terdakwa sudah cakap hukum dan dapat mempertanggungjawabkan
perbuatannya;

Bahwa selama pemeriksaan dipersidangan Terdakwa juga dapat menerangkan


dengan jelas dan terang mengenai segala hal yang berhubungan dengan dakwaan yang
diajukan kepadanya sehingga Terdakwa merupakan orang yang sehat baik jasmani maupun
rohaninya dan mampu mengemban hak dan kewajiban sebagai subjek hukum;

Bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, unsur barangsiapa telah


terbukti secara sah dan meyakinkan;

Ad.b. Unsur Dengan sengaja

Bahwa pengertian tentang apa yang dimaksud dengan sengaja atau opzet itu tidak
dirumuskan dalam Kitab Undang Undang Hukum Pidana, maka dengan demikian harus
dicari dari doktrin-doktrin yang ada atau menurut pengertian ilmu hukum pidana, maka
didapatlah apa yang dimaksud dengan sengaja yaitu suatu niat yang pasti (dengan penuh
kesadaran) untuk mencapai suatu keadaan atau akibat yang diharapkan dapat terjadi yang
pengusahaannya kearah itu dapat dilakukan dengan berbagai cara. Menurut teori dan
doktrin dikenal ada 3 jenis kesengajaan yaitu: (1) Kesengajaan sebagai maksud (opzet als
oogmerk/dolus directus eisten grades), yang berarti kesengajaan yang akibatnya benar-
benar diharapkan atau diinginkan terjadi, sebagai tujuan tunggalnya, jadi tidak ada maksud
atau tujuan lain dari pelaksanaan perbuatan yang disengaja itu; (2) Kesengajaan sebagai
keharusan (opzet bij zekerheidbewustzijn/dolus directus zweiten grades) yang berarti suatu
kesengajaan yang pasti/harus disadari akan mengakibatkan sesuatu, tetapi akibat yang
timbul ini bukanlah tujuannya, jadi ada maksud dan tujuan lain dari pelaksaan kesengajaan
itu; (3) Kesengajaan sebagai kemungkinan (opzet bij mogelijkheidbewustzijn/dolus
eventualis), yang berarti suatu kesengajaan yang telah disadari oleh pelakunya sebagai hal
yang mungkin akan mengakibatkan terjadinya sesuatu akan tetapi kesengajaan itu tetap
dilakukannya juga demi terlaksananya maksud dan tujuan yang lain yang benar-benar
menjadi tujuan utama dari kesengajaan itu;
19
Bahwa berdasarkan keterangan saksi ABDUL, Terdakwa bertemu dengan saksi
ABDUL pada tanggal 11 November 2007, dalam pertemuan tersebut Terdakwa bercerita
baru saja bertengkar dengan suaminya, dimana saksi ABDUL merasa kasihan terhadap
kondisi Terdakwa yang sedang hamil dan memberikan saran untuk memberikan pelajaran
kepada suaminya, Terdakwa setuju atas saran dari saksi ABDUL dengan mengatakan
bahwa korban ISMAIL pantas untuk dihabisi dan memiliki maksud untuk membunuh
korban ISMAIL.

Bahwa berdasarkan keterangan saksi SAODAH bahwa Terdakwa SUYATMI


bercerita kepada Saksi SAODAH tentang keluarganya, namun saat itu Terdakwa
SUYATMI bercerita tidak seperti biasanya kepada Saksi SAODAH sembari menangis
histeris, dan Terdakwa SUYATMI mengatakan ingin membunuh korban ISMAIL.

Bahwa berdasarkan pembuktian yang telah dilakukan oleh Penuntut Umum,


Terdakwa memiliki unsur kesengajaan dalam melakukan perbuatan ini, yaitu kesengajaan
sebagai maksud, karena dalam melakukan tindak pidana ini Terdakwa benar-benar
mengharapkan atau menginginkan akibatnya terjadi sebagai tujuan tunggalnya, sehingga
tidak ada maksud atau tujuan lain dari pelaksanaan perbuatan yang disengaja itu;

Bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, unsur dengan sengaja


telah terbukti secara sah dan meyakinkan;

Ad.c. Unsur Dengan rencana terlebih dahulu

Bahwa menurut Soesilo, direncanakan terlebih dahulu (voorbedachte raad) antara


timbulnya maksud untuk membunuh dengan pelaksanaannya itu masih ada tempo bagi si
pembuat untuk dengan tenang memikirkan misalnya dengan cara bagaimanakah
pembunuhan itu akan dilakukan. Tempo ini tidak boleh terlalu sempit, akan tetapi
sebaliknya juga tidak perlu terlalu lama, yang terpenting ialah apakah didalam tempo itu si
pembuat dengan tenang masih dapat berpikir-pikir, yang sebenarnya ia masih ada
kesempatan untuk membatalkan niatnya untuk membunuh itu, akan tetapi tidak ia
pergunakan.

Bahwa terdapat yurisprudensi mengenai penjelasan pasal ini yaitu H.R. 22 Maret
1909, W.8851. Untuk dapat diterima mengenai adanya perencanaan terlebih dahulu atau
voorbedachte raad diperlukan suatu jangka waktu singkat ataupun panjang untuk
mempertimbangkan secara tenang dan mempertimbangkan kembali secara tenang pula. Si
pelaku haruslah dapat meyakinkan dirinya akan arti dan akibat dari perbuatannya dalam
suatu suasana yang memungkinkannya untuk memikirkan kembali rencananya. Selain itu,
20
H.R. 2 Desember 1940, 1941 No.293 menyebutkan apabila di dalam putusan Hakim
ditetapkan bahwa pembunuhan itu telah dilakukan setelah mengadakan pertimbangan
secara tenang dan direncanakan pelaksanaan untuk membunuh korban sesuai dengan
rencana yang telah dibuatnya, setelah ia meyakinkan dirinya akan arti dan akibat dari
perbuatannya di dalam suatu suasana yang memungkinkannya untuk memikirkan kembali
mengenai rencananya itu.

Bahwa menurut Dading, perbedaan antara pembunuhan dan pembunuhan


dirancangkan terlebih dulu terletak dalam apa yang terjadi didalam diri si pelaku sebelum
pelaksanaan menghilangkan jiwa seseorang. Untuk pembunuhan dirancangkan terlebih
dulu diperlukan berpikir secara tenang bagi pelaku. Didalam pembunuhan biasa,
pengambilan keputusan untuk menghilangkan jiwa seseorang dan pelaksanaannya
merupakan suatu kesatuan, sedangkan pada pembunuhan dirancangkan terlebih dulu kedua
hal itu terpisah oleh suatu jangka waktu yang diperlukan guna berpikir secara tenang
tentang pelaksanaannya, juga waktu untuk memberi kesempatan guna membatalkan
pelaksanaannya.

Bahwa jangka waktu itu bukan menjadi kriteria bagi pembunuhan dirancangkan
terlebih dulu. Jangka waktu dapat dipergunakaan sebagai petunjuk, adanya dirancangkan
terlebih dulu, tetapi tidak merupakan bukti. Direncanakan terlebih dulu memang terjadi
pada seseorang dalam suatu keadaan dimana mengambil putusan untuk menghilangkan
jiwa seseorang ditimbulkan oleh hawa nafsunya dan dibawah pengaruh hawa nafsu itu juga
dipersiapkan pelaksanaannya, setelah mana dilakukan pelaksanaannya. Sehingga yang
terpenting adalah: (a) merencanakan kehendak atau maksud terlebih dahulu; (b)
merencanakan harus dalam keadaan tenang; (c) untuk kemudian dilaksanakan secara
tenang;

Bahwa berdasarkan keterangan saksi ABDUL, Terdakwa SUYATMI bertemu


dengan saksi ABDUL pada tanggal 11 November 2007, dalam pertemuan tersebut
Terdakwa menceritakan baru saja bertengkar dengan suaminya, dimana saksi ABDUL
merasa kasihan terhadap kondisi Terdakwa SUYATMI yang sedang hamil dan memberikan
saran untuk memberikan pelajaran kepada suaminya, Terdakwa setuju atas saran dari saksi
ABDUL dengan mengatakan bahwa korban ISMAIL pantas untuk dihabisi dan berdasarkan
gelagat dan gerak-geriknya Terdakwa SUYATMI memiliki maksud untuk membunuh
korban ISMAIL.

Bahwa berdasarkan keterangan saksi IYEM, Terdakwa SUYATMI membeli pisau


dapur bekas bermerek Vacenza dengan panjang 25 sentimeter, kemudian Terdakwa
SUYATMI meminta kepada Saksi IYEM untuk mengasahnya, setelah diasah Terdakwa

21
SUYATMI meminta kepada Saksi IYEM untuk mengasah lagi pisau yang sebelumnya
telah diasah tersebut. Setelah merasa puas Terdakwa SUYATMI membayar pisau tersebut.

Bahwa berdasarkan keterangan saksi SAODAH, Terdakwa SUYATMI bercerita


kepada Saksi SAODAH tentang keluarganya, namun saat itu Terdakwa SUYATMI
bercerita tidak seperti biasanya kepada Saksi SAODAH sembari menangis histeris, dan
Terdakwa SUYATMI mengatakan akan membunuh korban ISMAIL.

Bahwa berdasarkan keterangan saksi ABDUL, saksi IYEM, dan saksi SAODAH,
serta berdasarkan keterangan Ahli terdapat sebuah jangka waktu bagi Terdakwa untuk
memikirkan dengan tenang mengenai pembunuhan yang dilakukan. Selain itu, dalam
melakukan tindak pidana ini, Terdakwa SUYATMI telah merencanakan kehendak untuk
membunuh korban terlebih dahulu. Terdakwa SUYATMI telah merencanakan pembunuhan
tersebut dengan cara menusuk Pisau yang telah diasahnya hingga tajam.

Bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, unsur dengan rencana


terlebih dahulu telah terbukti secara sah dan meyakinkan;

Ad.d. Unsur Merampas nyawa orang lain

Bahwa kejahatan ini dinamakan pembunuhan berencana karena diperlukan


perbuatan yang mengakibatkan kematian orang lain, sedangkan kematian itu disengaja
artinya dimaksud termasuk dalam niatnya;

Bahwa menurut S.R. Sianturi, tindakan yang dilarang adalah merampas jiwa
(nyawa) orang lain sedangkan cara merampas itu tidak disebutkan, karenanya segala cara
merampas nyawa haruslah merupakan tindakan yang spontan atau setidaknya dapat
digolongkan spontan.

Bahwa dalam H.R. 23 Juli 1937,1938 No. 869 Hakim dapat menganggap bahwa
tertuduh itu mengetahui bahwa dengan melakukan tusukan dengan mempergunakan sebuah
pisau yang besar terhadap perut si korban, ia telah menyebabkan kematian si korban itu.
Dari keadaan-keadaan yang menunjukkan bahwa tertuduh telah melakukan tindakan
tersebut dengan sengaja, dapat diambil kesimpulan bahwa tertuduh telah menghendaki
akibat tersebut;

Bahwa berdasarkan keterangan saksi SAODAH, saat sampai di kontrakan Terdakwa


SUYATMI, saksi SAODAH melihat pintu kontrakan Terdakwa SUYATMI terbuka dan
mendengar ada suara teriakan. Kemudian karena saksi SAODAH penasaran, saksi
SAODAH masuk ke dalam kontrakan Terdakwa SUYATMI. Di dalam kontrakan
22
Terdakwa, saksi SAODAH melihat Terdakwa SUYATMI sedang berjalan keluar dari
kamar menuju dapur sambil membawa pisau yang berlumuran darah. Lalu saksi SAODAH
berjalan menuju kamar Terdakwa SUYATMI dan melihat suami Terdakwa SUYATMI
telah berdarah-darah dalam posisi nungging di atas kasur yang juga penuh darah.

Bahwa berdasarkan alat bukti surat berupa visum et repertum No.


280/VeR/RSUPNCM/XII/2007 tanggal 14 November 2007 yang dibuat dan ditandatangani
oleh dr. Rana Melinia, dokter pada Rumah Sakit Umum Cipto Mangunkusumo atas nama
jenazah bernama ISMAIL, korban ISMAIL telah hilang nyawanya akibat tusukan pada
bagian leher korban;

Bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, unsur merampas nyawa


orang lain telah terbukti secara sah dan meyakinkan;

Dengan terbuktinya seluruh unsur dalam dakwaan primair, maka dakwaan primair terbukti
secara sah dan meyakinkan, dan dengan terbuktinya dakwaan primair tersebut, dakwaan
subsidair tidak perlu untuk dibuktikan lagi.

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian tersebut diatas, kami Penuntut Umum berkesimpulan bahwa Terdakwa
SUYATMI telah terbukti bersalah secara sah dan meyakinkan menurut hukum melakukan
tindak pidana dengan sengaja dan dengan direncanakan lebih dahulu menghilangkan nyawa
orang lain, sesuai dengan dakwaan primair Penuntut Umum.

TUNTUTAN PIDANA

Kini tiba saatnya bagi kami Penuntut Umum untuk menuntut pidana terhadap Terdakwa
sepadan dengan tindak pidana yang ia lakukan. Namun sebelum menuntut, izinkan kami
untuk menyampaikan hal-hal yang dapat dijadikan pertimbangan dalam pengajuan tuntutan
tindak pidana ini yaitu:

Hal-hal yang memberatkan:


1. Terdakwa telah melakukan sebuah tindak pidana yang melanggar Hak Asasi
Manusia yang dimiliki korban;
2. Perbuatan Terdakwa ini dapat meresahkan masyarakat sekitar.

23
Hal-hal yang meringankan:
1. Terdakwa mengakui perbuatannya saat pemeriksaan di persidangan;
2. Terdakwa belum pernah memiliki catatan perbuatan pidana sebelumnya;
3. Terdakwa berlaku sopan dalam persidangan;
4. Terdakwa belum pernah dipidana sebelumnya.

Berdasarkan uraian tersebut, kami Jaksa Penuntut Umum dalam perkara ini, dengan
memperhatikan ketentuan Undang-Undang yang bersangkutan:

MENUNTUT

Agar Majelis Hakim pada Pengadilan Negeri Jakarta Timur yang memeriksa dan mengadili
perkara ini memutus:
1. Menyatakan Terdakwa SUYATMI terbukti bersalah secara sah dan meyakinkan
menurut hukum dengan sengaja dan dengan direncanakan lebih dahulu
menghilangkan nyawa orang lain sesuai dengan dakwaan primair Penuntut Umum;
2. Menjatuhkan pidana penjara selama 20 (dua puluh) tahun dikurangi selama
Terdakwa berada dalam masa penahanan;
3. Memerintahkan Terdakwa untuk tetap ditahan;
4. Menetapkan agar seluruh alat bukti dan barang bukti diatas dirampas oleh Negara
untuk dimusnahkan;
5. Membebankan Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 6.000,00
(enam ribu rupiah).
Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya.

PENUTUP

Demikian surat tuntutan pidana ini kami bacakan dan diserahkan dalam sidang hari ini,
tanggal 3 Januari 2008. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan kekuatan lahir dan
kekuatan batin serta keteguhan iman kepada Majelis Hakim dalam memutuskan perkara ini
sesuai rasa keadilan yang berkembang dalam masyarakat.

Jakarta, 22 Januari 2008

Rizki Amalia Yuliani, S.H., M.H.

JAKSA MUDA NIP. 19790702 2003122 1 002

24

Anda mungkin juga menyukai