UNTUK KEADILAN
SURAT TUNTUTAN
SUYATMI
UNTUK KEADILAN
SURAT TUNTUTAN
Nomor Register Perkara: 666/Pid.B/2007/PN.Jkt.Tim
PENDAHULUAN
Puji syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
bimbingannya, perjalanan sidang sejauh ini telah berjalan dengan lancar dan tanpa masalah
yang berarti.
Dalam perjalanan panjang sejarah bangsa ini yang telah memakan waktu setengah abad
lebih, bangsa kita silih berganti, mengalami suatu proses panjang, suka dan duka, pahit dan
manis, yang semua itu tentunya harus menjadi bekal dalam perjalanan kita untuk
melangkah kedepan, guna menampak ke hari esok yang lebih baik dari kemarin. Apa yang
baik terus kita lakukan dan apa yang buruk harus kita tinggalkan.
Pada sidang yang lalu Ketua Majelis Hakim telah menyatakan bahwa proses pembuktian
atas perkara ini dianggap selesai, maka kini sesuai pasal 182 ayat (1) Kitab Undang-
Undang Hukum Acara Pidana tiba saatnya bagi kami selaku Penuntut Umum untuk
mengajukan tuntutan pidana (requisitoir).
Namun sebelum kami memasuki uraian pokok materi tuntutan pidana ini, pertama-tama
terlebih dahulu kami ingin menyampaikan penghargaan terutama kepada majelis Hakim
yang telah bijaksana memimpin persidangan ini sehingga sidang dapat berjalan dengan
lancar dan tidak terdapat kesulitan yang berarti, kepada tim Penasehat Hukum Terdakwa
yang telah dengan gigih memperjuangkan hak dan kedudukan kliennya dalam persidangan
dengan tertib dan sopan, serta kepada sidang yang telah mengikuti jalannya rangkaian
persidangan dengan khidmat dan sopan tanpa mengganggu jalannya persidangan, untuk
semua itu kami ucapkan terima kasih.
1
SURAT DAKWAAN
A. IDENTITAS TERDAKWA
Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam
B. PENAHANAN
2007
November 2007
Desember 2007
C. DAKWAAN:
KESATU
PRIMAIR:
-------- Bahwa ia Terdakwa SUYATMI pada jam 14.30 hari Selasa tanggal 13 November
2007 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan November tahun 2007, bertempat
2
di Jalan Eretan I No.1 RT.009/01 Kelurahan Balekambang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta
Timur, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang termasuk dalam daerah hukum
Pengadilan Negeri Jakarta Timur yang berwenang memeriksa dan mengadili, dengan
sengaja dan dengan direncanakan lebih dahulu menghilangkan nyawa orang lain yang
perbuatan tersebut dilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai berikut: -----------------------
- Bahwa berdasarkan Kartu Keluarga atas nama kepala keluarga ISMAIL dengan nomor
317507070819990001, Terdakwa dan korban ISMAIL tinggal di sebuah kontrakan
yang beralamat di Jalan Eretan I No.1 RT 009/01 Kelurahan Balekambang, Kecamatan
Kramat Jati, Jakarta Timur;
- Bahwa pada hari Minggu tanggal 11 November 2007, pukul 12.00 WIB, Terdakwa
bertemu dengan salah seorang temannya bernama Saksi Abdul di kontrakan Terdakwa
karena setiap hari Minggu, Abdul selalu mengunjungi kontrakan Terdakwa;
- Bahwa pada pertemuan tersebut, Terdakwa menceritakan kepada Saksi Abdul mengenai
kekerasan fisik yang akhir-akhir ini dilakukan korban ISMAIL kepada Terdakwa;
- Bahwa setelah itu, saksi Abdul memberi saran kepada Terdakwa agar Terdakwa
memberikan pelajaran kepada korban ISMAIL;
- Bahwa pada hari Selasa tanggal 12 November 2007, pukul 09.00 WIB, bertempat di
depan kontrakan Terdakwa, Terdakwa membeli pisau dapur bermerek Vacenza dengan
panjang 25 sentimeter kepada penjual pisau keliling bernama Saksi Iyem;
- Terdakwa menyuruh saksi Iyem untuk mengasahnya agar pisau tersebut tajam;
- Bahwa sambil menunggu pisau selesai diasah, Terdakwa mengirim pesan singkat
kepada teman Terdakwa bernama Saksi Saodah, dengan isi sebagai berikut:
(SAODAH) (SUYATMI)
- Bahwa pada hari Senin tanggal 12 November 2007, pukul 16.45 WIB, Saodah
mengunjungi kontrakan Terdakwa;
3
- Bahwa dalam pertemuan tersebut, Terdakwa menceritakan kepada saksi Saodah bahwa
Terdakwa sudah tidak tahan lagi dengan perlakuan korban ISMAIL kepada Terdakwa,
sekaligus menyampaikan niatnya untuk membunuh korban ISMAIL;
- Bahwa pada hari Selasa tanggal 13 November 2007 pukul 14.30 WIB, Terdakwa
terbangun dari tidurnya dan melihat korban ISMAIL tidur di sebelahnya;
- Bahwa pada saat itu, pintu kamar Terdakwa dalam keadaan terbuka, dan Terdakwa
melihat pisau dapur yang dibeli Terdakwa sebelumnya terletak di meja makan;
- Bahwa kemudian Terdakwa menghampiri meja makan tersebut;
- Bahwa Terdakwa sempat mengambil pisau dapur tersebut dan berpikir untuk
membunuh korban ISMAIL, tapi tidak lama kemudian Terdakwa kembali meletakkan
pisau tersebut di meja makan;
- Bahwa akhirnya Terdakwa memutuskan untuk mengambil kembali pisau tersebut.
- Terdakwa kembali ke kamar, dan menusuk leher korban ISMAIL;
- Bahwa berdasarkan hasil visum et repertum No. 280/VeR/RSUPNCM/XII/2007 tanggal
14 November 2007 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Rana Melinia, dokter pada
Rumah Sakit Umum Cipto Mangunkusumo, hasil pemeriksaan luar jenazah
menerangkan bahwa:
o Benda-benda disekitar jenazah: Jenazah menggunakan kaos oblong
berwarna putih tidak bermotif, celana pendek hitam tidak bermotif, celana
dalam warna hitam;
o Identitas jenazah:
Bentuk wajah oval; rambut hitam keriting; alis hitam; mata berwarna
hitam;
Kulit berwarna sawo matang;
Jenis kelamin laki-laki
o Luka di bagian leher sebelah kanan; bekas tusukan benda tajam di leher
sepanjang 6 sentimeter yang menyebabkan ruptur arteri carotis
communis.
o Pembusukan jenazah tidak ada.
Kesimpulan:
Telah diperiksa jenazah seorang laki-laki umur 36 Tahun bernama ISMAIL pada
pemeriksaan luar jenazah didapatkan:
-------- Perbuatan terdakwa diatur dan diancam pidana berdasarkan ketentuan Pasal
340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana -------------------------------------------------------
4
SUBSIDAIR:
-------- Bahwa ia Terdakwa SUYATMI pada jam 14.30 hari Selasa tanggal 13 November
2007 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan November tahun 2007, bertempat
di Jalan Eretan I RT 009/01 No.1 Kelurahan Balekambang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta
Timur atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang termasuk dalam daerah hukum
Pengadilan Negeri Jakarta Timur yang berwenang memeriksa dan mengadili dengan
sengaja merampas nyawa orang lain yang perbuatan tersebut dilakukan oleh terdakwa
dengan cara sebagai berikut: ----------------------------------------------------------------------------
- Bahwa berdasarkan Kartu Keluarga atas nama kepala keluarga ISMAIL dengan nomor
317507070819990001, Terdakwa dan korban ISMAIL tinggal di sebuah kontrakan
yang beralamat di Jalan Eretan I RT 009/01 Kelurahan Balekambang, Kecamatan
Kramat Jati, Jakarta Timur;
- Bahwa pada hari Minggu tanggal 11 November 2007, pukul 12.00 WIB, Terdakwa
bertemu dengan salah seorang temannya bernama Saksi Abdul di kontrakan Terdakwa
karena setiap hari Minggu, Abdul selalu mengunjungi kontrakan Terdakwa;
- Bahwa pada pertemuan tersebut, Terdakwa menceritakan kepada Saksi Abdul mengenai
kekerasan fisik yang akhir-akhir ini dilakukan korban ISMAIL kepada Terdakwa;
- Bahwa setelah itu, saksi Abdul memberi saran kepada Terdakwa agar Terdakwa
memberikan pelajaran kepada Korban ISMAIL;
- Bahwa pada hari Selasa tanggal 12 November 2007, pukul 09.00 WIB, bertempat di
depan kontrakan Terdakwa, Terdakwa membeli pisau dapur bermerek Vacenza dengan
panjang 25 sentimeter kepada penjual pisau keliling bernama Saksi Iyem;
- Terdakwa menyuruh saksi iyem untuk mengasahnya agar pisau tersebut tajam;
- Bahwa sambil menunggu pisau selesai diasah, Terdakwa mengirim pesan singkat
kepada teman Terdakwa bernama Saksi Saodah, dengan isi sebagai berikut:
(SAODAH) (SUYATMI)
5
- Bahwa pada hari Senin tanggal 12 November 2007, pukul 16.45 WIB, Saodah
mengunjungi kontrakan Terdakwa;
- Bahwa dalam pertemuan tersebut, Terdakwa menceritakan kepada saksi Saodah bahwa
Terdakwa sudah tidak tahan lagi dengan perlakuan korban ISMAIL kepada Terdakwa,
sekaligus menyampaikan niatnya untuk membunuh korban ISMAIL;
- Bahwa pada hari Selasa tanggal 13 November 2007 pukul 14.30 WIB, Terdakwa
terbangun dari tidurnya dan melihat korban ISMAIL tidur di sebelahnya;
- Bahwa pada saat itu, pintu kamar Terdakwa dalam keadaan terbuka, dan Terdakwa
melihat pisau dapur yang dibeli Terdakwa sebelumnya terletak di meja makan;
- Bahwa kemudian Terdakwa menghampiri meja makan tersebut;
- Bahwa Terdakwa sempat mengambil pisau dapur tersebut dan berpikir untuk
membunuh korban ISMAIL, tapi tidak lama kemudian Terdakwa kembali meletakkan
pisau tersebut di meja makan;
- Bahwa akhirnya Terdakwa memutuskan untuk mengambil kembali pisau tersebut.
- Terdakwa kembali ke kamar, dan menusuk leher korban ISMAIL;
- Bahwa berdasarkan hasil visum et repertum No. 290/VeR/RSUPNCM/XII/2007 tanggal
14 November 2007 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Rana Melinia, dokter pada
Rumah Sakit Umum Cipto Mangunkusumo, hasil pemeriksaan luar jenazah
menerangkan bahwa:
o Benda-benda disekitar jenazah: Jenazah menggunakan kaos oblong
berwarna putih tidak bermotif, celana pendek hitam tidak bermotif, celana
dalam warna hitam;
o Identitas jenazah:
Bentuk wajah oval; rambut hitam keriting; alis hitam; mata berwarna
hitam;
Kulit berwarna sawo matang;
Jenis kelamin laki-laki
o Luka di bagian leher sebelah kanan; bekas tusukan benda tajam di leher
sepanjang 6 sentimeter yang menyebabkan ruptur arteri carotis
communis.
o Pembusukan jenazah tidak ada.
Kesimpulan:
Telah diperiksa jenazah seorang laki-laki umur 36 Tahun bernama ISMAIL pada
pemeriksaan luar jenazah didapatkan:
-------- Perbuatan terdakwa diatur dan diancam pidana berdasarkan ketentuan Pasal
338 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana -------------------------------------------------------
LEBIH SUBSIDAIR:
-------- Bahwa ia terdakwa SUYATMI pada jam 14.30 hari Selasa tanggal 13 November
2007 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan November tahun 2007, bertempat
di Jalan Eretan I RT 009/01 No.1 Kelurahan Balekambang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta
Timur atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang termasuk dalam daerah hukum
Pengadilan Negeri Jakarta Timur yang berwenang memeriksa dan mengadili melakukan
penganiayaan yang mengakibatkan mati yang perbuatan tersebut dilakukan oleh terdakwa
dengan cara sebagai berikut: ----------------------------------------------------------------------------
- Bahwa berdasarkan Kartu Keluarga atas nama kepala keluarga ISMAIL dengan nomor
317507070819990001, Terdakwa dan korban ISMAIL tinggal di sebuah kontrakan
yang beralamat di Jalan Eretan I RT 009/01 Kelurahan Balekambang, Kecamatan
Kramat Jati, Jakarta Timur;
- Bahwa pada hari Minggu tanggal 11 November 2007, pukul 12.00 WIB, Terdakwa
bertemu dengan salah seorang temannya bernama Saksi Abdul di kontrakan Terdakwa
karena setiap hari Minggu, Abdul selalu mengunjungi kontrakan Terdakwa;
- Bahwa pada pertemuan tersebut, Terdakwa menceritakan kepada Saksi Abdul mengenai
kekerasan fisik yang akhir-akhir ini dilakukan korban ISMAIL kepada Terdakwa;
- Bahwa setelah itu, saksi Abdul memberi saran kepada Terdakwa agar Terdakwa
memberikan pelajaran kepada Korban ISMAIL;
- Bahwa pada hari Selasa tanggal 12 November 2007, pukul 09.00 WIB, bertempat di
depan kontrakan Terdakwa, Terdakwa membeli pisau dapur bermerek Vacenza dengan
panjang 25 sentimeter kepada penjual pisau keliling bernama Saksi Iyem;
- Terdakwa menyuruh saksi iyem untuk mengasahnya agar pisau tersebut tajam;
- Bahwa sambil menunggu pisau selesai diasah, Terdakwa mengirim pesan singkat
kepada teman Terdakwa bernama Saksi Saodah, dengan isi sebagai berikut:
7
(SUYATMI) (SAODAH) dums abis gawe
(SAODAH) (SUYATMI)
- Bahwa pada hari Senin tanggal 12 November 2007, pukul 16.45 WIB, Saodah
mengunjungi kontrakan Terdakwa;
- Bahwa dalam pertemuan tersebut, Terdakwa menceritakan kepada saksi Saodah bahwa
Terdakwa sudah tidak tahan lagi dengan perlakuan korban ISMAIL kepada Terdakwa,
sekaligus menyampaikan niatnya untuk membunuh korban ISMAIL;
- Bahwa pada hari Selasa tanggal 13 November 2007 pukul 14.30 WIB, Terdakwa
terbangun dari tidurnya dan melihat korban ISMAIL tidur di sebelahnya;
- Bahwa pada saat itu, pintu kamar Terdakwa dalam keadaan terbuka, dan Terdakwa
melihat pisau dapur yang dibeli Terdakwa sebelumnya terletak di meja makan;
- Bahwa kemudian Terdakwa menghampiri meja makan tersebut;
- Bahwa Terdakwa sempat mengambil pisau dapur tersebut dan berpikir untuk
membunuh korban ISMAIL, tapi tidak lama kemudian Terdakwa kembali meletakkan
pisau tersebut di meja makan;
- Bahwa akhirnya Terdakwa memutuskan untuk mengambil kembali pisau tersebut.
- Terdakwa kembali ke kamar, dan menusuk leher korban ISMAIL;
- Bahwa berdasarkan hasil visum et repertum No. 290/VeR/RSUPNCM/XII/2007 tanggal
14 November 2007 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Rana Melinia, dokter pada
Rumah Sakit Umum Cipto Mangunkusumo, hasil pemeriksaan luar jenazah
menerangkan bahwa:
o Benda-benda disekitar jenazah: Jenazah menggunakan kaos oblong
berwarna putih tidak bermotif, celana pendek hitam tidak bermotif, celana
dalam warna hitam;
o Identitas jenazah:
Bentuk wajah oval; rambut hitam keriting; alis hitam; mata berwarna
hitam;
Kulit berwarna sawo matang;
Jenis kelamin laki-laki
o Luka di bagian leher sebelah kanan; bekas tusukan benda tajam di leher
sepanjang 6 sentimeter yang menyebabkan ruptur arteri carotis
communis.
o Pembusukan jenazah tidak ada.
Kesimpulan:
8
Telah diperiksa jenazah seorang laki-laki umur 36 Tahun bernama ISMAIL pada
pemeriksaan luar jenazah didapatkan:
-------- Perbuatan terdakwa diatur dan diancam pidana berdasarkan ketentuan Pasal
351 ayat (3) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana ---------------------------------------------
ATAU
KEDUA
-------- Bahwa ia terdakwa SUYATMI pada jam 14.30 hari Senin tanggal 13 November
2007 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan November tahun 2007, bertempat
di Jalan Eretan I RT 009/01 No.1 Kelurahan Balekambang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta
Timur atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang termasuk dalam daerah hukum
Pengadilan Negeri Jakarta Timur yang berwenang memeriksa dan mengadili melakukan
perbuatan kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga yang menyebabkan matinya korban
yang perbuatan tersebut dilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai berikut: ---------
- Bahwa berdasarkan Buku Kutipan Akta Nikah No: 198/17/VIII/1999, Terdakwa dan
korban ISMAIL adalah suami-isteri;
- Bahwa berdasarkan Kartu Keluargaatas nama ISMAIL dengan nomor
317507070819990001, Terdakwa dan korban ISMAIL tinggal di sebuah kontrakan
yang beralamat di Jalan Eretan I RT 009/01 Kelurahan Balekambang, Kecamatan
Kramat Jati, Jakarta Timur;
- Bahwa pada hari Minggu tanggal 11 November 2007, pukul 12.00 WIB, Terdakwa
bertemu dengan salah seorang temannya bernama Saksi Abdul di kontrakan Terdakwa
karena setiap hari Minggu, Abdul selalu mengunjungi kontrakan Terdakwa;
- Bahwa pada pertemuan tersebut, Terdakwa menceritakan kepada Saksi Abdul mengenai
kekerasan fisik yang akhir-akhir ini dilakukan korban ISMAIL kepada Terdakwa;
- Bahwa setelah itu, saksi Abdul memberi saran kepada Terdakwa agar Terdakwa
memberikan pelajaran kepada Korban ISMAIL;
- Bahwa pada hari Selasa tanggal 12 November 2007, pukul 09.00 WIB, bertempat di
depan kontrakan Terdakwa, Terdakwa membeli pisau dapur bermerek Vacenza dengan
panjang 25 sentimeter kepada penjual pisau keliling bernama Saksi Iyem;
- Terdakwa menyuruh saksi iyem untuk mengasahnya agar pisau tersebut tajam;
- Bahwa sambil menunggu pisau selesai diasah, Terdakwa mengirim pesan singkat
kepada teman Terdakwa bernama Saksi Saodah, dengan isi sebagai berikut:
9
No. Pengirim Penerima Isi Pesan Waktu (WIB)
(SAODAH) (SUYATMI)
- Bahwa pada hari Senin tanggal 12 November 2007, pukul 16.45 WIB, Saodah
mengunjungi kontrakan Terdakwa;
- Bahwa dalam pertemuan tersebut, Terdakwa menceritakan kepada saksi Saodah bahwa
Terdakwa sudah tidak tahan lagi dengan perlakuan korban ISMAIL kepada Terdakwa,
sekaligus menyampaikan niatnya untuk membunuh korban ISMAIL;
- Bahwa pada hari Selasa tanggal 13 November 2007 pukul 14.30 WIB, Terdakwa
terbangun dari tidurnya dan melihat korban ISMAIL tidur di sebelahnya;
- Bahwa pada saat itu, pintu kamar Terdakwa dalam keadaan terbuka, dan Terdakwa
melihat pisau dapur yang dibeli Terdakwa sebelumnya terletak di meja makan;
- Bahwa kemudian Terdakwa menghampiri meja makan tersebut;
- Bahwa Terdakwa sempat mengambil pisau dapur tersebut dan berpikir untuk
membunuh korban ISMAIL, tapi tidak lama kemudian Terdakwa kembali meletakkan
pisau tersebut di meja makan;
- Bahwa akhirnya Terdakwa memutuskan untuk mengambil kembali pisau tersebut.
- Terdakwa kembali ke kamar, dan menusuk leher korban ISMAIL;
- Bahwa berdasarkan hasil visum et repertum No. 290/VeR/RSUPNCM/XII/2007 tanggal
14 November 2007 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Rana Melinia, dokter pada
Rumah Sakit Umum Cipto Mangunkusumo, hasil pemeriksaan luar jenazah
menerangkan bahwa:
o Benda-benda disekitar jenazah: Jenazah menggunakan kaos oblong
berwarna putih tidak bermotif, celana pendek hitam tidak bermotif, celana
dalam warna hitam;
o Identitas jenazah:
Bentuk wajah oval; rambut hitam keriting; alis hitam; mata berwarna
hitam;
10
Kulit berwarna sawo matang;
Jenis kelamin laki-laki
o Luka di bagian leher sebelah kanan; bekas tusukan benda tajam di leher
sepanjang 6 sentimeter yang menyebabkan ruptur arteri carotis
communis.
o Pembusukan jenazah tidak ada.
Kesimpulan:
Telah diperiksa jenazah seorang laki-laki umur 36 Tahun bernama ISMAIL pada
pemeriksaan luar jenazah didapatkan:
-------- Perbuatan terdakwa diatur dan diancam pidana berdasarkan ketentuan Pasal
44 ayat (3)Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan
Dalam Rumah Tangga. ---------------------------------------------------------------------------------
FAKTA-FAKTA PERSIDANGAN
A. Keterangan Saksi-Saksi
1. Saksi ABDUL di persidangan dengan dibawah sumpah, pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa SAKSI membenarkan keterangannya dalam BAP;
- Bahwa benar sebelum menandatangani BAP, saksi membaca kembali BAP
tersebut dan selanjutnya SAKSI menandatanginya;
- Bahwa SAKSI mengenal TERDAKWA;
- Bahwa SAKSI tidak memiliki hubungan sedarah atau semenda dengan
TERDAKWA;
- Bahwa SAKSI pertama kali mengenal TERDAKWA semasa masih bekerja
di salah satu toko di WTC Mangga Dua pada tahun 1999, kemudian sering
berkomunikasi melalui pesan singkat, telepon, dan sering bertemu hingga
sekarang;
- Bahwa SAKSI terakhir bertemu dengan TERDAKWA 2 hari sebelum
kejadian pembunuhan ISMAIL pada tanggal 11 November 2007;
- Bahwa SAKSI dalam pertemuannya dengan TERDAKWA menjelaskan
mengenai cerita dari TERDAKWA yang baru saja bertengkar dengan
suaminya, dimana SAKSI merasa kasihan dengan kondisi TERDAKWA
11
yang sedang hamil dan memberikan saran untuk memberikan pelajaran
kepada suaminya;
- Bahwa SAKSI menjelaskan TERDAKWA setuju atas saran dari SAKSI
dengan mengatakan bahwa KORBAN pantas untuk dihabisi;
- Bahwa SAKSI menyatakan TERDAKWA sering bercerita mengenai
pertengkarannya dengan suaminya ISMAIL, namun sejak hamil
TERDAKWA sering bercerita mengenai ISMAIL yang selalu memukul,
menendang, menyundut rokok, dan karena perilaku suaminya tersebut,
TERDAKWA menjadi takut kalau penyiksaan itu terus berlanjut maka
TERDAKWA akan mengalami keguguran.
2. Saksi IYEM di persidangan dengan dibawah sumpah, pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut:
12
- Bahwa benar sebelum menandatangani BAP, saksi membaca kembali BAP
tersebut dan selanjutnya saksi menandatanganinya;
- Bahwa SAKSI mengenal TERDAKWA;
- Bahwa SAKSI tidak memiliki hubungan sedarah, semenda, dan pekerjaan
dengan TERDAKWA;
- Bahwa SAKSI mengenal TERDAKWA saat TERDAKWA bekerja di
Mangga Dua dan setelah TERDAKWA menikah TERDAKWA tinggal
berdekatan dengan kontrakan SAKSI, dan karena itu TERDAKWA sering
ke kontrakan SAKSI untuk cerita-cerita;
- Bahwa SAKSI mengatakan TERDAKWA bercerita kepada SAKSI saat
SAKSI datang ke kontrakan TERDAKWA, dan TERDAKWA bercerita
sudah tidak kuat ditindas suaminya dan TERDAKWA mengatakan ingin
membunuh suaminya;
- Bahwa SAKSI pada tanggal 13 November 2007 setelah selesai bekerja pergi
ke kontrakan TERDAKWA pada pukul 14.30;
- Bahwa SAKSI mengatakan saat SAKSI sampai di kontrakan TERDAKWA,
SAKSI melihat pintu kontrakan TERDAKWA terbuka dan SAKSI juga
mendengar ada suara teriakan. Kemudian karena SAKSI penasaran, SAKSI
masuk ke dalam kontrakan TERDAKWA. Ketika SAKSI masuk, SAKSI
melihat TERDAKWA sedang keluar dari kamar menuju dapur sambil
membawa pisau yang berlumuran darah, dan saat itu SAKSI memanggil
TERDAKWA namun TERDAKWA tidak menghiraukan SAKSI. Lalu
SAKSI berjalan menuju kamar TERDAKWA dan disana SAKSI melihat
suami TERDAKWA telah berdarah-darah dengan posisi nungging dan tidak
bergerak lagi;
- Bahwa SAKSI membenarkan gambar yang diperlihatkan dalam sidang;
- Bahwa SAKSI mengetahui jika TERDAKWA sering mengalami kekerasan
sejak TERDAKWA menikah, namun sejak TERDAKWA hamil kekerasan
yang dialaminya semakin parah;
- Bahwa SAKSI mengatakan TERDAKWA sering dipukuli dan ditendangi
perutnya oleh suaminya;
- Bahwa SAKSI mengatakan tangan TERDAKWA patah karena melindungi
perutnya yang sedang hamil;
- Bahwa SAKSI mengatakan pernah melihat secara langsung kekerasan
tersebut, dan terkadang SAKSI mengetahuinya dari cerita TERDAKWA
kepada SAKSI;
- Bahwa SAKSI mengatakan merasa kasihan kepada TERDAKWA karena
kehamilannya dan takut apabila TERDAKWA mengalami keguguran bila
terus mendapat kekerasan.
13
B. Keterangan Ahli
AHLI dr. Rana Melinia di persidangan dengan dibawah sumpah, pada
pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa AHLI tidak kenal dengan terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga;
- Bahwa AHLI memberikan keterangan sebagai AHLI atas nama pribadi sesuai
surat penugasan dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto
Mangunkusumo Nomor: RSCM-65/DKK2108/2007 tanggal 30 November 2007
untuk menjelaskan hasil Visum et Repertum Nomor:
280/VeR/RSUPNCM/XII/2007 atas nama ISMAIL;
- Bahwa AHLI menamatkan studi pendidikan Sarjana Kedokteran di Universitas
Indonesia, kemudian melanjutkan Magister Kedokteran Spesialis Forensik di
Universitas Indonesia dan pendidikan Doktor Ilmu Kodokteran di Universitas
Indonesia dengan judul disertasi Penelitian Sebab Kematian Kasus Akibat
Kecelakaan Lalu Lintas Yang Masuk Di Laboratorium Ilmu Kedokteran FK UI
Salemba Tahun 1995;
- Bahwa AHLI menjelaskan secara singkat disertasinya menjelaskan tentang
pemeriksaan otopsi terhadap tubuh mayat yang meliputi pemeriksaan terhadap
bagian luar maupun dalam, dengan tujuan menemukan adanya cedera sebagai
penyebab kematian akibat kecelakaan lalu lintas;
- Bahwa AHLI sudah dua kali menjadi ahli di persidangan, di Pengadilan Negeri
Depok dan Pengadilan Negeri Jakarta Timur;
- Bahwa AHLI menjelaskan mengenai hasil Visum et Repertum Nomor:
280/VeR/RSUPNCM/XII/2007 atas nama ISMAIL sebagai berikut:
Visum et Repertum dilakukan pada tanggal 14 November 2007 pukul 02:51
WIB pada seorang laki-laki berusia tiga puluh enam tahun. Dari hasil
pemeriksaan ditemukan tampak satu buah luka tusuk di bagian leher sebelah
kanan, panjang luka enam sentimeter dan lebar luka nol koma lima sentimeter,
dan tampak adanya pendarahan pasif. Luka tersebut membuat adanya ruptur
arteri carotis communis yang mengakibatkan kematian ISMAIL pada tanggal
13 November 2007 dengan perkiraan waktu kematian pukul 14.37 WIB;
- Bahwa AHLI menjelaskan mengenai ruptur arteri carotis communis yang
menjadi penyebab kematian ISMAIL sebagai berikut:
Yang dimaksud dengan ruptur adalah robek atau koyaknya jaringan secara
paksa. Arteri merupakan pembuluh darah yang keluar dari jantung yang
membawa darah ke seluruh tubuh dan alat tubuh. Arteri terbesar yang ada dalam
tubuh adalah aorta, yang keluar langsung dari ventrikel kiri jantung. Arteri
carotis communis merupakan bagian pembuluh darah yang merupakan
percabangan aorta tersebut, berguna untuk memasok darah ke kepala dan
bagian lengan. Ketika pembuluh darah arteri karotis terpotong, maka pasokan
14
darah ke otak segera terhenti. Hal tersebut karena di dalam darah kita tahu ada
oksigen yang sudah melarut untuk dipasok ke otak. Sehingga efek yang
ditimbulkan sama dengan ketika trakea terpotong atau tersumbat dan
mengakibatkan seseorang bisa pingsan, berhenti bernafas, berhenti detak
jantungnya, hingga akhirnya meninggal.
C. Keterangan Terdakwa
Terdakwa di persidangan dengan dibawah sumpah pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut :
15
- Bahwa benar TERDAKWA mengatakan pernah melapor ke Kantor Urusan
Agama karena sudah tidak kuat lagi disiksa oleh Ismail;
- Bahwa benar TERDAKWA mengatakan membunuh Ismail untuk melindungi
nyawa TERDAKWA dan nyawa bayi yang dikandungnya;
- Bahwa benar TERDAKWA mengatakan tidak pernah melapor ke polisi
dikarenakan takut dipukul oleh Ismail.
B. BARANG BUKTI:
1. 1 (satu) buah pisau dapur bermerk Vacenza sepanjang 25 sentimeter;
2. 1 (satu) buah kaos oblong berwarna putih polos berlumuran darah;
3. 1 (satu) buah celana pendek berwarna hitam polos;
4. 1 (satu) buah celana dalam berwarna hitam;
5. 1 (satu) buah sprei berlumuran darah korban;
6. 1 (satu) buah telepon genggam jenis Nokia 2300 milik Terdakwa.
ANALISIS FAKTA
- Bahwa berdasarkan keterangan saksi ABDUL, keterangan saksi IYEM, keterangan
saksi SAODAH, serta alat bukti surat berupa Buku Kutipan Akta Nikah No:
198/17/VIII/1999, Terdakwa dan korban ISMAIL merupakan pasangan suami-istri
yang menikah pada tanggal 7 Agustus 1999;
- Bahwa berdasarkan keterangan saksi ABDUL, keterangan saksi IYEM, keterangan
saksi SAODAH, serta alat bukti surat berupa Kartu Keluarga atas nama kepala
keluarga ISMAIL dengan Nomor 317507070819990001, Terdakwa dan korban
ISMAIL tinggal di sebuah kontrakan yang beralamat di Jalan Eretan I No.1 RT
009/01 Kelurahan Balekambang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur;
16
- Bahwa berdasarkan keterangan saksi IYEM, keterangan terdakwa SUYATMI, dan
barang bukti pisau dapur bermerk Vacenza sepanjang 25 sentimeter, pada tanggal
12 November 2007 bertempat di depan kontrakan Terdakwa, Terdakwa membeli
pisau dapur bekas bermerek Vacenza sepanjang 25 sentimeter dan mengasahnya
sebanyak 2 (dua) kali;
- Bahwa berdasarkan keterangan saksi SAODAH, alat bukti surat berupa transkrip
Pesan Singkat dari Terdakwa kepada saksi SAODAH, dan keterangan Terdakwa
SUYATMI, pada tanggal 12 November 2007 pukul 09.15 WIB, Terdakwa meminta
saksi SAODAH untuk datang ke kontrakan terdakwa sehabis bekerja;
- Bahwa berdasarkan keterangan saksi SAODAH dan keterangan Terdakwa
SUYATMI, pada tanggal 12 November 2007 saksi SAODAH datang ke kontrakan
terdakwa SUYATMI sehabis bekerja, dan pada pertemuan tersebut Terdakwa
SUYATMI menyampaikan niatnya untuk membunuh korban ISMAIL;
- Bahwa berdasarkan keterangan saksi SAODAH dan keterangan Terdakwa
SUYATMI, pada tanggal 13 November 2007 pukul 14.30 saksi SAODAH datang
ke kontrakan SUYATMI dan melihat TERDAKWA keluar dari kamar menuju
dapur sambil membawa pisau yang berlumuran darah, serta melihat korban ISMAIL
di dalam kamar telah berlumuran darah dan dalam posisi nungging diatas kasur
yang juga penuh darah;
- Bahwa berdasarkan keterangan saksi IYEM dan keterangan Terdakwa SUYATMI,
pisau yang digunakan oleh Terdakwa SUYATMI untuk membunuh korban ISMAIL
adalah pisau yang dibeli Terdakwa SUYATMI dari saksi IYEM;
- Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa, alat bukti surat berupa Berita Acara
Pemotretan Tempat Kejadian Perkara, serta alat bukti surat berupa Visum et
Repertum No. 290/VeR/RSUPNCM/XII/2007 tanggal 14 November 2007 atas
nama ISMAIL yang ditandatangani oleh dr. Rana Melinia, korban ISMAIL
meninggal seketika akibat tusukan yang dilakukan Terdakwa pada bagian leher
korban;
ANALISIS YURIDIS
Majelis Hakim yang mulia,
Penasehat Hukum yang kami hormati,
Sidang yang kami muliakan,
Oleh karena dakwaan kesatu kami disusun dalam bentuk dakwaan subsidaritas, maka kami
harus terlebih dahulu membuktikan dakwaan Primair terlebih dahulu, yaitu melanggar
Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, dengan uraian sebagai berikut:
Dalam dakwaan Primair, terdakwa melanggar pasal 340 Kitab Undang-undang Hukum
Pidana, yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut:
Barangsiapa;
Dengan sengaja;
Dengan rencana terlebih dahulu;
Merampas nyawa orang lain.
Bahwa menurut pendapat Prof. Van Hamel yang dikutip Jan Remmelink dalam
bukunya Hukum Pidana: Komentar atas Pasal-Pasal Terpenting dari Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana Belanda dan Padanannya dalam Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana Indonesia, mengatakan bahwa kemampuan untuk bertanggung jawab
(toerekeningsvatbaarheid) adalah suatu kondisi kematangan dan kenormalan psikis yang
mencakup tiga kemampuan lainnya, yakni: (a) memahami arah tujuan faktual dari tindakan
sendiri; (b) kesadaran bahwa tindakan tersebut secara sosial dilarang; (c) adanya kehendak
bebas berkenaan dengan tindakan tersebut;
Bahwa menurut pasal 330 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang menjelaskan
bahwa Yang belum dewasa adalah mereka yang belum mencapai umur genap dua puluh
satu tahun dan tidak kawin sebelumnya, sesuai dengan usia yang diterangkan oleh
Terdakwa maka Terdakwa sudah cakap hukum dan dapat mempertanggungjawabkan
perbuatannya;
Bahwa pengertian tentang apa yang dimaksud dengan sengaja atau opzet itu tidak
dirumuskan dalam Kitab Undang Undang Hukum Pidana, maka dengan demikian harus
dicari dari doktrin-doktrin yang ada atau menurut pengertian ilmu hukum pidana, maka
didapatlah apa yang dimaksud dengan sengaja yaitu suatu niat yang pasti (dengan penuh
kesadaran) untuk mencapai suatu keadaan atau akibat yang diharapkan dapat terjadi yang
pengusahaannya kearah itu dapat dilakukan dengan berbagai cara. Menurut teori dan
doktrin dikenal ada 3 jenis kesengajaan yaitu: (1) Kesengajaan sebagai maksud (opzet als
oogmerk/dolus directus eisten grades), yang berarti kesengajaan yang akibatnya benar-
benar diharapkan atau diinginkan terjadi, sebagai tujuan tunggalnya, jadi tidak ada maksud
atau tujuan lain dari pelaksanaan perbuatan yang disengaja itu; (2) Kesengajaan sebagai
keharusan (opzet bij zekerheidbewustzijn/dolus directus zweiten grades) yang berarti suatu
kesengajaan yang pasti/harus disadari akan mengakibatkan sesuatu, tetapi akibat yang
timbul ini bukanlah tujuannya, jadi ada maksud dan tujuan lain dari pelaksaan kesengajaan
itu; (3) Kesengajaan sebagai kemungkinan (opzet bij mogelijkheidbewustzijn/dolus
eventualis), yang berarti suatu kesengajaan yang telah disadari oleh pelakunya sebagai hal
yang mungkin akan mengakibatkan terjadinya sesuatu akan tetapi kesengajaan itu tetap
dilakukannya juga demi terlaksananya maksud dan tujuan yang lain yang benar-benar
menjadi tujuan utama dari kesengajaan itu;
19
Bahwa berdasarkan keterangan saksi ABDUL, Terdakwa bertemu dengan saksi
ABDUL pada tanggal 11 November 2007, dalam pertemuan tersebut Terdakwa bercerita
baru saja bertengkar dengan suaminya, dimana saksi ABDUL merasa kasihan terhadap
kondisi Terdakwa yang sedang hamil dan memberikan saran untuk memberikan pelajaran
kepada suaminya, Terdakwa setuju atas saran dari saksi ABDUL dengan mengatakan
bahwa korban ISMAIL pantas untuk dihabisi dan memiliki maksud untuk membunuh
korban ISMAIL.
Bahwa terdapat yurisprudensi mengenai penjelasan pasal ini yaitu H.R. 22 Maret
1909, W.8851. Untuk dapat diterima mengenai adanya perencanaan terlebih dahulu atau
voorbedachte raad diperlukan suatu jangka waktu singkat ataupun panjang untuk
mempertimbangkan secara tenang dan mempertimbangkan kembali secara tenang pula. Si
pelaku haruslah dapat meyakinkan dirinya akan arti dan akibat dari perbuatannya dalam
suatu suasana yang memungkinkannya untuk memikirkan kembali rencananya. Selain itu,
20
H.R. 2 Desember 1940, 1941 No.293 menyebutkan apabila di dalam putusan Hakim
ditetapkan bahwa pembunuhan itu telah dilakukan setelah mengadakan pertimbangan
secara tenang dan direncanakan pelaksanaan untuk membunuh korban sesuai dengan
rencana yang telah dibuatnya, setelah ia meyakinkan dirinya akan arti dan akibat dari
perbuatannya di dalam suatu suasana yang memungkinkannya untuk memikirkan kembali
mengenai rencananya itu.
Bahwa jangka waktu itu bukan menjadi kriteria bagi pembunuhan dirancangkan
terlebih dulu. Jangka waktu dapat dipergunakaan sebagai petunjuk, adanya dirancangkan
terlebih dulu, tetapi tidak merupakan bukti. Direncanakan terlebih dulu memang terjadi
pada seseorang dalam suatu keadaan dimana mengambil putusan untuk menghilangkan
jiwa seseorang ditimbulkan oleh hawa nafsunya dan dibawah pengaruh hawa nafsu itu juga
dipersiapkan pelaksanaannya, setelah mana dilakukan pelaksanaannya. Sehingga yang
terpenting adalah: (a) merencanakan kehendak atau maksud terlebih dahulu; (b)
merencanakan harus dalam keadaan tenang; (c) untuk kemudian dilaksanakan secara
tenang;
21
SUYATMI meminta kepada Saksi IYEM untuk mengasah lagi pisau yang sebelumnya
telah diasah tersebut. Setelah merasa puas Terdakwa SUYATMI membayar pisau tersebut.
Bahwa berdasarkan keterangan saksi ABDUL, saksi IYEM, dan saksi SAODAH,
serta berdasarkan keterangan Ahli terdapat sebuah jangka waktu bagi Terdakwa untuk
memikirkan dengan tenang mengenai pembunuhan yang dilakukan. Selain itu, dalam
melakukan tindak pidana ini, Terdakwa SUYATMI telah merencanakan kehendak untuk
membunuh korban terlebih dahulu. Terdakwa SUYATMI telah merencanakan pembunuhan
tersebut dengan cara menusuk Pisau yang telah diasahnya hingga tajam.
Bahwa menurut S.R. Sianturi, tindakan yang dilarang adalah merampas jiwa
(nyawa) orang lain sedangkan cara merampas itu tidak disebutkan, karenanya segala cara
merampas nyawa haruslah merupakan tindakan yang spontan atau setidaknya dapat
digolongkan spontan.
Bahwa dalam H.R. 23 Juli 1937,1938 No. 869 Hakim dapat menganggap bahwa
tertuduh itu mengetahui bahwa dengan melakukan tusukan dengan mempergunakan sebuah
pisau yang besar terhadap perut si korban, ia telah menyebabkan kematian si korban itu.
Dari keadaan-keadaan yang menunjukkan bahwa tertuduh telah melakukan tindakan
tersebut dengan sengaja, dapat diambil kesimpulan bahwa tertuduh telah menghendaki
akibat tersebut;
Dengan terbuktinya seluruh unsur dalam dakwaan primair, maka dakwaan primair terbukti
secara sah dan meyakinkan, dan dengan terbuktinya dakwaan primair tersebut, dakwaan
subsidair tidak perlu untuk dibuktikan lagi.
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian tersebut diatas, kami Penuntut Umum berkesimpulan bahwa Terdakwa
SUYATMI telah terbukti bersalah secara sah dan meyakinkan menurut hukum melakukan
tindak pidana dengan sengaja dan dengan direncanakan lebih dahulu menghilangkan nyawa
orang lain, sesuai dengan dakwaan primair Penuntut Umum.
TUNTUTAN PIDANA
Kini tiba saatnya bagi kami Penuntut Umum untuk menuntut pidana terhadap Terdakwa
sepadan dengan tindak pidana yang ia lakukan. Namun sebelum menuntut, izinkan kami
untuk menyampaikan hal-hal yang dapat dijadikan pertimbangan dalam pengajuan tuntutan
tindak pidana ini yaitu:
23
Hal-hal yang meringankan:
1. Terdakwa mengakui perbuatannya saat pemeriksaan di persidangan;
2. Terdakwa belum pernah memiliki catatan perbuatan pidana sebelumnya;
3. Terdakwa berlaku sopan dalam persidangan;
4. Terdakwa belum pernah dipidana sebelumnya.
Berdasarkan uraian tersebut, kami Jaksa Penuntut Umum dalam perkara ini, dengan
memperhatikan ketentuan Undang-Undang yang bersangkutan:
MENUNTUT
Agar Majelis Hakim pada Pengadilan Negeri Jakarta Timur yang memeriksa dan mengadili
perkara ini memutus:
1. Menyatakan Terdakwa SUYATMI terbukti bersalah secara sah dan meyakinkan
menurut hukum dengan sengaja dan dengan direncanakan lebih dahulu
menghilangkan nyawa orang lain sesuai dengan dakwaan primair Penuntut Umum;
2. Menjatuhkan pidana penjara selama 20 (dua puluh) tahun dikurangi selama
Terdakwa berada dalam masa penahanan;
3. Memerintahkan Terdakwa untuk tetap ditahan;
4. Menetapkan agar seluruh alat bukti dan barang bukti diatas dirampas oleh Negara
untuk dimusnahkan;
5. Membebankan Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 6.000,00
(enam ribu rupiah).
Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya.
PENUTUP
Demikian surat tuntutan pidana ini kami bacakan dan diserahkan dalam sidang hari ini,
tanggal 3 Januari 2008. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan kekuatan lahir dan
kekuatan batin serta keteguhan iman kepada Majelis Hakim dalam memutuskan perkara ini
sesuai rasa keadilan yang berkembang dalam masyarakat.
24