Makalah Tugas PL Iv B1
Makalah Tugas PL Iv B1
PENGOLAHAN LIMBAH
Disusun oleh :
UNIVERSITAS PAKUAN
KATA PENGANTAR
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara agraris yang mayoritas
penduduknya menggantungkan diri pada sektor pertanian.
Seiring dengan meningkatnya hasil pertanian guna
memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, maka kebutuhan
akan tersedia pupuk yang berkualitas dengan harga yang
terjangkau sangatlah mutlak diperlukan. Pupuk memegang
peranan penting dalam peningkatan kualitas produksi hasil
pertanian. Salah satu jenis pupuk yang banyak digunakan
oleh petani adalah pupuk urea, yang berfungsi sebagai
sumber nitrogen bagi tanaman. Dalam peternakan, urea
merupakan nutrisi makanan ternak yang dapat meningkatkan
produksi susu dan daging. Selain itu, pupuk urea memiliki
prospek yang cukup besar dalam bidang industri, antara lain
sebagai bahan dalam pembuatan resin, produk-produk cetak,
pelapis, perekat, bahan anti kusut dam membantu dalam
pencelupan di pabrik tekstil. Dengan demikian, kebutuhan
pupuk urea setiap tahun semakin bertambah besar.Urea
adalah suatu senyawa berbentuk kristal putih, bersifat basa,
yang dihasilkan dari reaksi dehidrasi ammonium carbamat,
sedangkan ammonium carbamat sendiri dihasilkan dari reaksi
ammoniak dengan carbon dioksida pada suhu dan tekanan
yang tinggi. Ammonium tersebut dapat diperoleh dari gas
alam yang sebagian besar mengandung metana, sedangkan
CO2 yang digunakan sebagai pereaksi dalam pembuatan urea
diperoleh dari hasil samping dari pembuatan ammoniak.
2NH3 + CO2 NH2COONH4 HN2CONH2 + H2O
Pupuk urea adalah pupuk buatan yang merupakan
pupuk tunggal, mengandung unsur hara utama nitrogen,
berbentuk butiran (prill) atau grintilan (granular). Urea
memiliki rumus kimia CO(NH2)2.
PEMBAHASAN
a. Pembuatan Amonia
1. Desulfurisasi.
Pressure : 35 40 kg/cm2G
CH4 + N2 CO + 2H2 + N2
1. Reaksi Desulfurisasi
2. Reaksi Reforming
katalis Ni
CH4 + udara CO + 2H2 +aN2
o
1730 F
3. Reaksi shift
CO + H2O katalis FeO + Cr2O3 CO2 + H2 H=-
9,2 kkal
o
400 C
4. Reaksi Metanasi
a. CO + 3H2 Katalis Ni CH4 +H2O (eksoterm)
o
315 C
b. CO2 +4H2 CH4 +2H2O
Bahan baku : Gas CO2 dan Liquid NH3 yang di supply dari
Pabrik Amoniak. Proses pembuatan Urea di bagi menjadi 6
Unit yaitu :
Diagram Pembuatan Urea
1. Sintesa Unit
Unit ini merupakan bagian terpenting dari pabrik Urea,
untuk mensintesa dengan mereaksikan Liquid NH3 dan gas
CO2 didalam Urea Reaktor dan kedalam reaktor ini
dimasukkan juga larutan Recycle karbamat yang berasal dari
bagian Recovery.
Tekanan operasi disintesa adalah 175 Kg/Cm2 G. Hasil
Sintesa Urea dikirim ke bagian Purifikasi untuk dipisahkan
Ammonium Karbamat dan kelebihan amonianya setelah
dilakukan Stripping oleh CO2.
2. Purifikasi Unit
Amonium Karbamat yang tidak terkonversi dan
kelebihan Ammonia di Unit Sintesa diuraikan dan dipisahkan
dengan cara penurunan tekanan dan pemanasan dengan 2
step penurunan tekanan, yaitu pada 17 Kg/Cm2 G. dan 22,2
Kg/Cm2 G. Hasil peruraian berupa gas CO2 dan NH3 dikirim
kebagian recovery, sedangkan larutan Ureanya dikirim ke
bagian Kristaliser.
3. Kristaliser Unit
Larutan Urea dari unit Purifikasi dikristalkan di bagian
ini secara vacum, kemudian kristal Ureanya dipisahkan di
Centrifuge. Panas yang di perlukan untuk menguapkan air
diambil dari panas Sensibel Larutan Urea, maupun panas
kristalisasi Urea dan panas yang diambil dari sirkulasi Urea
Slurry ke HP Absorber dari Recovery.
4. Prilling Unit
Kristal Urea keluaran Centrifuge dikeringkan sampai
menjadi 99,8 % berat dengan udara panas, kemudian
dikirimkan kebagian atas prilling tower untuk dilelehkan dan
didistribusikan merata ke distributor, dan dari distributor
dijatuhkan kebawah sambil didinginkan oleh udara dari
bawah dan menghasilkan produk Urea butiran (prill). Produk
Urea dikirim ke Bulk Storage dengan Belt Conveyor.
5. Recovery Unit
Gas Ammonia dan Gas CO2 yang dipisahkan dibagian
Purifikasi diambil kembali dengan 2 Step absorbasi dengan
menggunakan Mother Liquor sebagai absorben, kemudian
direcycle kembali ke bagian Sintesa.
2. Kolam Netralisasi
Unit ini berfungsi untuk menetralkan air buangan yang bersifat
asam atau basa, yang berasal dari : regenerasi unit penukar ion di unit
demineralisasi. Untuk mencapai pH netral ( = 7,0 ) kolam ini dilengkapi
dengan mixer dan perlengkapan untuk menambahkan asam sulfat atau kaustik
seperti yang diinginkan. Kapasitas kolam adalah 100.000 galon, cukup untuk
waktu ritensi 3 4 jam. Keluaran dari kolam ini dialirkan ke kolam
equalisasi/stabilisasi.
3. Unit Sanitasi
Unit ini dirancang untuk memproses air limbah sanitasi dengan
sistem lumpur aktif, dilanjutkan dengan aerasi udara dan klorinasi. Unit ini
mempunyai kapasitas retensi desain sekitar 50.000 galon. Keluaran kolam ini
dialirkan ke kolam stabilisasi.
3. Limbah Padat
Limbah katalis bekas berasal dari pabrik ammonia yang
mengandung oksida -oksida dari : Ni, Zn, Cu, Fe, Mo, Co.
Diatasi dengan penyimpanan sementara ditempat yang
aman kemudian dijual kembali. Limbah debu urea berasal
dari unit pengantongan. Diatasi dengan pemasangan
peralatan dust collector, dehumidifier dan exhaust fan, urea
dust dan waste dilarutkan kembali kemudian di recycle.
BAB III
3.1. KESIMPULAN
Urea adalah pupuk buatan hasil persenyawaan NH3 dengan CO2 dan
bahan dasarnya biasanya berasal dari gas alam. Bahan baku dalam pembuatan
urea adalah gas CO2 dan NH3 cair yang dipasok dari pabrik amoniak. Proses
pembuatan urea dibagi menjadi enam unit. Unit-unit proses tersebut adalah
sintesa unit, purifikasi unit, kristaliser unit, prilling unit, recovery unit, dan
terakhir proses kondesat treatment unit.
3.2. SARAN
Limbah industri harus ditangani dengan baik dan serius. Pelaku
industri harus melakukan cara-cara pencegahan pencemaran lingkungan dengan
melaksanakan teknologi bersih, memasang alat pencegahan pencemaran,
melakukan proses daur ulang dan yang terpenting harus melakukan pengolahan
limbah industri guna menghilangkan bahan pencemaran atau paling tidak
meminimalkan bahan pencemaran hingga batas yang diperbolehkan. Di samping
itu perlu dilakukan penelitian atau kajian-kajian lebih banyak lagi mengenai
dampak limbah industri yang spesifik (sesuai jenis industrinya) terhadap
lingkungan serta mencari metode atau teknologi tepat guna untuk pencegahan
masalahnya.
DAFTAR PUSTAKA
Marsono Sigit P. 2002. Pupuk Akar: Jenis dan Aplikasi. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Sholikin Riadhus. 2005. Laporan Praktek Kerja di Unit Urea PT.PUPUK KUJANG
Cikampek Jawa Barat. Laporan Praktek Kerja. Jurusan Teknik Kimia.
Universitas Diponegoro. Semarang.
Sulanjanaet all. 2005. Makalah Industri Pupuk dan Amonia. Bandung; Jurusan
Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.
Sutedjo MM. 1994. Pupuk dan Cara Pemupukan. Jakarta: Riheka Cipta.