F. Indikator luar.
Titrasi yang menggunakan indikator ini adalah titrasi Nitrimetri yang
menggunakan larutan baku Natrium Nitrit (NaNO2) untuk penetapan kadar zat uji
/ senyawa yang mempunyai gugus Amine primer aromatik, seperti Sulfadiazin,
Sulfasetamid, Sulfamerazin, Sulfasomidin pada suhu dibawah 15O C. Biasanya
digunakan pasta kanji iodida atau kertas kanji iodida. Titik akhir titrasi ditetapkan
dengan mencelupkan batang gelas yang ujungnya runcing kedalam larutan yang
dititrasi, lalu digoreskan pada pasta kanji iodida atau kertas kanji iodida. Bila
belum tampak perubahan warna biru, titrasi dilanjutkan perlahan sambil diaduk.
Lalu diambil lagi larutan tadi dan digoreskan lagi. Titik akhir titrasi tercapai
apabila terjadi warna biru seketika dan hal ini dapat ditunjukkan lagi stelah larutan
dibiarkan selama 1 menit.
Reaksi yang terjadi :
Indikator kertas kanji iodida dibuat dengan menetesi / merendam kertas pada
larutan kanji dan larutan KI . sedangkan pasta kanji iodida dibuat dengan cara
mencampur kanji dengan KI dalam cawan porselin dan diaduk dengan sedikit air
hingga terbentuk pasta.
G. Indikator dalam.
Titrasi yang menggunakan indidkator ini adalah titrasi Nitrimetri. untuk penetapan
kadar zat uji / senyawa yang mempunyai gugus Amine primer aromatik. Biasanya
digunakan ( Tropeolin oo dan Methylen blue ). Berdasarkan terjadinya
perubahan warna dari warna merah ungu menjadi biru karena reaksi yang terjadi
antara indikator dengan NaNO2. Mula-mula pada awal titrasi warna larutan
berwarna merah ungu kemudian dengan kelebihan setetes NaNO2 maka akan
terjadi warna biru.
Dalam titrasi diazotasi, digunakan dua macam indikator, yaitu indikator dalam
dan indikator luar. Sebagai indikator dalam digunakan campuran indikator tropeolin oo
dan metilen biru, yang mengalami perubahan warna dari ungu menjadi biru kehijauan.
Sedangkan untuk indikator luarnya digunakan kertas kanji iodida . (Wunas, 1986 : 116)
Indikator Dalam
Indikator dalam terdiri atas campuran tropeolin OO dan metilen biru. Tropeolin
OO merupakan indicator asam-basa yang berwarna merah dalam suasana asam dan
berwarna kuning bila dioksidari oleh adanya kelebihan asam nitrit, sedangkan metilen
biru sebagai pengkontras warna sehingga pada titik akhir titrasi akan terjadi perubahan
dari ungu menjadi biru sampai hijau tergantung senyawa yang dititrasi.
Pemakaian kedua indicator ini ternyata memiliki kekuarangan. Pada indikator luar
harus dikerahui dulu perkiraan jumlah titran yang diperlukan, sebab kalau tidak tahu
perkiraan jumlah titra yang dibutuhkan, maka sering melakukan pengujian apakah
sudah tercapai titik akhir titrasi atau belum. Di samping itu, kalau sering melakukan
pengujian, dikhawatirkan akan banyak larutan yang dititrasi (sampel) yang hilang pada
saat pengujian titik akhir sementara itu pada pemakaian indicator dalam walaupun
pelaksanaannya mudah tetapi seringkali untuk mengatasi hal ini, maka digunakan