Anda di halaman 1dari 2

1.

Apa yang dimaksud dengan SP2KP


2. Kapan SP2KP mulai diberlakukan di Indonesia?
3. Apa tujuan dibuatnya SP2KP
4. Apa saja lingkup dalam SP2KP
5. Apa kelebihan system SP2KP
6. Apa yang harus dipersiapkan untuk menjalankan system SP2KP
7. Apa saja manfaat SP2KP untuk pasien dan perawat
8. Mengapa banyak rumah sakit yang kesulitan dalam menerapkan SP2KP
9. Apa peran PP dalam system SP2KP

JAWAB :

1. SP2KP (Sistem Pemberian Pelayanan Keperawatan Professional) adalah sebuah sistem


dalam pemberian pelayanan keperawatan di ruang rawat yang dapat memungkinkan
perawat dalam pelaksanaan asuhan keperawatan secara profesional bagi pasien. SP2KP
merupakan pengembangan dari MPKP (Model Praktek Keperawatan Profesional) dimana
dalam SP2KP terjadi kerjasama professional antara perawat primer (PP) dan perawat
asosiet (PA) serta tenaga kesehatan lainnya. SP2KP ini memiliki system pengorganisasian
yang baik dimana semua komponen yang terlibat dalam pelaksanaan asuhan keperawatan
diatur secara profesional (Sitorus, 2006).
2. Sejak tahun 2006
3. upaya untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan sehingga pelayanan keperawatan
menjadi efektif dan efisien (Budi, 2009).
4. SP2KP mempunyai lingkup yang meliputi aplikasi nilai-nilai profesional dalam praktik
keperawatan, manajemen dan pemberian asuhan keperawatan, serta pengembangan
professional diri (Suhartati, 2009).
5. a. Perawat di ruangan yang menetapkan system SP2KP memiliki 54 perawat dengan 18
lulusan Ners , 5 perawat lulusan S.Kep. Sedangkan ruangan yang tidak menggunakan
system SP2KP, didominasi oleh lulusan DIII sebanyak 23 orang, untuk lulusan Ners 6
orang, S.Kep 5 orang
b. Prinsip pendokumentasian yang professional yaitu proses dan hasil dokumentasi
dipengauhi oleh pengetahuan, ketrampilan, pendidikan dan pengalaman perawat (Wahid,
2010).
6.
1. Membentuk satu kelompok kerja/tim/panitia
2. Melakukan penilaian tentang mutu asuhan keperawatan sat ini
3. Presentasi tentang SP2KP dan hasil penilaian mutu asuhan keperawatan saat ini kepada
pimpinan RS dan staf keperawatan
4. Menetapkan ruang rawat untuk implementasi SP2KP
5. Mengidentifikasi jumlah pasien diruang rawat yang akan direncanakan berdasar derajat
ketergantungan
6. Menetapkan jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan
7. Menyepakati kriteria CCM, PP/PP pemula dan PA di ruang SP2KP/ ruang rawat SP2KP
8. Mengembangkan standar renpra (SAK) untuk beberapa kasus utaman disetiap ruang rawat
9. Menyepakati format-format dokumentasi keperawatan
10. Mengidentifikasi fasilitas pendukung yang dibutuhkan

7. Pasien di rumah sakit menjadi merasa lebih diperhatikan karena rumah sakit telah
menggunakan metode yang lebih professional.
8. Karena SDM yang tersedia kurang memadai untuk menerapkan system SP2KP

9. Peran PP dalam SP2KP


Dalam pengembangan konsep SP2KP, perawat PP berugas dalam menjalankan komunikasi
dengan tenaga kesehatan lain seperti dokterm, ahli gizi, farkamasi, dll. Dalam hal ini, perawat PP
bertugas untuk memberikan hasil pemeriksaannya berdasarkan hasil pengkajiannya dan yang
berhubungan dengan perawatannya pasien, sehingga dapat membantu dalam memutuskan
tindakan medis nantinya.

Dapus

Sitorus, Ratna Dr, 2006, Model Praktik Keperawatan Profesional di Rumah Sakit,.
Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta.

Lya.W.N., Emawaty W., Nurjuah. (2012). Analisa Pelaksanaan Pemberian Pelayanan


Keperawatan di Ruang Murai I dan Murai II RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau. Diakses pada
24 Februari 2017 dari : http://download.portalgaruda.org/article.php?article=32277&val=2290

Anda mungkin juga menyukai