VI.
Alat : Bahan :
VI.
- Tabung reaksi - HgCl2 0,2 M
VI.
- Rak tabung reaksi - Pb asetat 0,2 M VI.
Xi
x 100 =Y
V
i = 1% sd 5% susu
Larutan 1 (1% larutan susu) = 2,5 ml (dimasukkan kedalam labu ukur 250 ml +
aquadest)
Larutan 2 (2% larutan susu) = 5 ml (dimasukkan kedalam labu ukur 250 ml +
aquadest)
Larutan 3 (3% larutan susu) = 7,5 ml (dimasukkan kedalam labu ukur 250 ml +
aquadest)
Larutan 4 (4% larutan susu) = 10 ml (dimasukkan kedalam labu ukur 250 ml +
aquadest)
Larutan 5 (5% larutan susu) = 12,5 ml (dimasukkan kedalam labu ukur 250 ml +
aquadest)
M HgCl2 = 0,2 M
Jawab:
X (gr ) 1000
M= x
Mr V
X (gr) 1000
0,2 M = x
271,5 250
X (gr)
0,2 M = x4
271,5
54,32=X ( gr ) x 4
X = 13,57 gr
C. Pembuatan Pb(CH3COO)2
M Pb(CH3COO)2 = 0,2 M
Jawab:
X (gr ) 1000
M= x
Mr V
X (gr ) 1000
0,2 M = x
379,34 250
X (gr )
0,2 M = x4
37,934
75,868= X ( gr) x 4
X = 18,965 gr
X. Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan reaksi uji protein, yaitu
pengendapan dengan logam, dimana pengendapan dengan logam sendiri, pada pH
di atas titik isoelektrik protein bermuatan negatif, sedangkan di bawah titik
isoelektrik protein bermuatan positif.Sehingga untuk mengendapkan protein
dengan ion logam diperlukan pH larutan di atas titik isoelektrik, sedangkan untuk
pengendapan protein dengan ion negative memerlukan pH larutan di bawah titik
+
isoelektrik. Ion- ion positif yang dapat mengendapkan protein adalah A g , C
2+ 2+ , 2+ , 2+ 2+ 2+
a , Z H P ,C ,F e . Sedangkan ion-ion
n g b u
negatif yang dapat mengendapkan protein adalah ion salisilat, trikloroasetat, pikrat,
tanat dan sulfosalisilat.
Semua protein yang ditambahkan dengan senyawa logam yaitu Pb asetat dan
HgCl2 mengalami pengendapan. Reaksi yang terjadi antara garam logam berat akan
mengakibatkan terbentuknya garam protein-logam yang tidak larut . Protein yang
tercampur oleh senyawa logam berat akan terdenaturasi. Hal ini terjadi pada
albumin yang terkoagulasi setelah ditambahkan HgCl2 dan Pb-asetat. Senyawa-
senyawa logam tersebut akan memutuskan jembatan garam dan berikatan dengan
protein membentuk endapan logam proteinat.
Pada uji pengendapan protein dengan logam masing masing tabung telah di
l2
beri larutan protein dan di tambahkan HgC 5 tetes, dan dengan prosedur yang
sama tabung lain nya juga diberi larutan protein dan ditambahkan Pb-asetat 5 tetes
dan terjadi endapan yang terikat dalam reaksi ini ditandai dengan adanya endapan
putih. Adanya endapan disebabkan karena adanya kemampuan protein atau asam
amino untuk berikatan dengan ion logam
Uji Pengendapan oleh ion logam akan mengalami pengendapan karena
mengalami titik isolistrik sehingga pH larutan berada di atas pH isolistrik kemudian
gumpalan larut kembali sehingga terjadi pengendapan. Logam berat dapat
mengendapkan protein dengan cara menaikkan pH di atas titik isolistrik. Tingkat
keasaman atau pH ketika terjadi keadaan isolistrik itulah yang disebut sebagai pH
isolistrik (pI). Besarnya pH isoelektrik untuk albumin adalah sebesar 3,5 - 4,5. Pada
pengamatan yang dilakukan terhadap semua bahan uji menunjukkan reaksi positif
dengan terjadinya endapan dan adanya perubahan warna. Berarti percobaan yang
dilakukan telah sesuai dengan teori.
XI. Kesimpulan
1. Reaksi yang terjadi antara garam logam berat akan mengakibatkan terbentuknya
garam protein-logam yang tidak larut.
2. Pada uji pengendapan logam, reaksi ditandai dengan adanya endapan putih. Adanya
endapan disebabkan karena adanya kemampuan protein atau asam amino untuk
berikatan dengan ion logam
l2
Larutan Susu 1-5 % + HgC & Larutan Susu 1-5 % + Pb(CH3COO)2
LAMPIRAN II
Gambar Alat
1. Apa hasilnya ?
Jawab : yang teradi pada percobaan ini yaitu saat sampel ditambahkan HgCl 2
maka warna berubah menjadi putih, tetapi campuran reaksi tersebut belum
membeku atau masih dalam keadaan encer. Dan saat ditambahkan dengan Pb
(CH3COO)2, warna pada campuran kemudian berubah menjadi putih, dan
terbentuk endapan putih.
2. Terangkan mengapa putih telur digunakan sebagai antidote pada keracunan Pb
dan Hg !
Jawab : Karena protein yang terdapat dalam putih telur berfungsi sebagai
biokatalis pengganti se-sel yang telah rusak akibat gas-gas kimia beracun dari Pb
dan Hg, selain itu putih telur juga digunakan sebagai antidotum terhadap
keracunan logam berat karena putih telur mengandung albumin, sehingga
apabila tubuh keracunan logam berat maka ion logam berat tersebut akan
bereaksi dengan albumin membentuk koagulan sehingga logam berat tersebut
tidak akan mengganggu atau merusak aktivitas enzim lain di dalam tubuh.
LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM BIOKIMIA I
DISUSUN OLEH:
NIM : 06101381419048
Kelompok : 3 (Tiga)
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2016