Definisi hukum
untuk mencari definisi hukum karena menurut Prof. Mr. Dr. L.j.
2 | Hukum bisnis
larangan) yang mengurus tata tertib suatu masyarakat
tertentu.
5. M.H Tirtaatmidjaja dalam bukunya Pokok-Pokok Hukum
mengganti kerugian
3 | Hukum bisnis
UNSUR-UNSUR HUKUM
Tujuan Hukum
4 | Hukum bisnis
Kansil (1997) mengemukakan bahwa dalam pergaulan
masyarakat.
melanggar peraturan.
5 | Hukum bisnis
Sejalan dengan Kansil, Said Sampara dkk. Mengemukakan
6 | Hukum bisnis
dan ketentraman masyarakat dengan melindungi kepentingan-
dalam masyarakat.
Sumber-Sumber Hukum
tersebut.
7 | Hukum bisnis
Sumber hukum formal adalah sumber hukum yang
Undang-Undang (Statue)
Kebiasaan (Custom)
sebagai hukum.
8 | Hukum bisnis
pembelian dan hal ini terjadi berulang-ulang yang dilakukan juga
Yurisprudensi
agung;
2. karena pertimbangan teknis
3. karena sependapat
Traktat (Treaty)
9 | Hukum bisnis
perjanjian internasional. Apabila dibuat oleh dua negara maka
10 | H u k u m b i s n i s
hukum mempunyai pengaruh yang sangat besar, terutama
Kaidah Hukum
11 | H u k u m b i s n i s
tekanan agar kaida-kaidah hukum itu d hormati dan ditaati
12 | H u k u m b i s n i s
Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, dan Undang-
Asas-Asas Hukum
13 | H u k u m b i s n i s
perjanjian. Di sisi lain, terdapat KUHD yang mengatur hubungan
pasal dalam KUHD maka yang berlaku adalah pasal dalam KUHD.
14 | H u k u m b i s n i s
Asas Lex Posteriori Derogat Legi Priori
Menurut Bentuknya
undangan.
2. Hukum tidak tertulis (Unstatutery Law, Unwritter Law), yaitu
Menurut Sumbernya
15 | H u k u m b i s n i s
1. Undang-Undang
2. Kebiasaan
3. Yurisprudensi
4. Traktat
5. Doktrin
negara
2. Hukum internasional, yaitu hukum yang mengatur hubungan
Menurut Isinya
16 | H u k u m b i s n i s
negara dengan perorangan (warga negara). Hukum publik
Subjek Hukum
17 | H u k u m b i s n i s
kedudukan sebagai ahli waris). Kedudukan sebagai subjek hukum
18 | H u k u m b i s n i s
hanya merupakan embrio yang kemudian berkembang menjadi
berikut :
19 | H u k u m b i s n i s
hukum. Badan hukum dilahirkan oleh hukum atau undang-
sebelumnya.
Contoh :
tentang Yayasan.
20 | H u k u m b i s n i s
subjek hukum pada saat akta pendirian badan tersebut
Objek Hukum
Benda adalah sesuatu yang dapat dihaki oleh orang atau dapat
21 | H u k u m b i s n i s
1980 : 60). Dapat juga dikatakan bahwa benda adalah segala
BAB II
zaman Hindia-Belanda.
22 | H u k u m b i s n i s
Dalam hubungan ini, terdapat dua istilah yang hampir sama,
23 | H u k u m b i s n i s
Berdasarkan pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa
24 | H u k u m b i s n i s
berisi apa saja bahkan diperbolehkan untuk membuat ketentuan-
pihak untuk :
persyaratannya
4. Menentukan bentuk perjanjian, yaitu secara tertulis
atau lisan.
kesusilaan.
Asas Konsensualisme
pihak. Dengan kata lain, perjanjian itu sudah sah apabila sudah
25 | H u k u m b i s n i s
Terdapat pengecualian dalam asas konsensualisme, yakni
tersebut batal.
bagi para pihak. Dalam pengertian ini, apabila salah satu pihak
26 | H u k u m b i s n i s
mendapat perlindungan hukum dari negara yang bersangkutan
buat.
berikut :
27 | H u k u m b i s n i s
Pada janji ini, seseorang membuat suatu perjanjian yang
2. Perjanjian Garansi
28 | H u k u m b i s n i s
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata di dalam pasal 1320
Kata Sepakat
29 | H u k u m b i s n i s
penawaran tersebut merupakan penerimaan (acceptance).
Kecakapan
cakap.
30 | H u k u m b i s n i s
1. Orang yang belum dewasa atau anak dibawah umur
(minderjarig)
perwakilan, yaitu orang tua atau wali atau orang dewasa lain
subjektif.
Hal Tertentu
31 | H u k u m b i s n i s
Yang dimaksud dengan hal tertentu dalam pasal 1320
32 | H u k u m b i s n i s
yang sah dan patut atau pantas. Halal adalah tidak bertentangan
dilaksanakan.
33 | H u k u m b i s n i s
hukum. Dengan kata lain, sejak perjanjian itu lahir, perjanjian itu
dianggap tidak pernah ada. Hal ini karena tidak ada pihak yang
Menurut Isinya
yaitu :
wanprestasi.
Hapusnya Perikatan
berikut :
34 | H u k u m b i s n i s
1) Pembayaran
Pembayaran adalah pelunasan utang atau tindakan
KUHPerdata.
Berkaitan dengan hal pembayaran, dikenal sebuah istilah
setempat.
3) Novasi (Pembaruan Utang)
Novasi adalah perjanjian antara debitur dan kreditur saat
yang baru.
4) Perjumpaan Utang (kompensasi)
Kompensasi adalah penghapusan masing-masing utang
yang sudah dapat ditagih secara timbal balik antara debitur dan
kreditur.
5) Percampuran Utang
35 | H u k u m b i s n i s
Percampuran utang adalah percampuran kedudukan antara
debitur.
8) Batal atau pembatalan
Pembatalan diartikan sebagai pembatalan perjanjian-
36 | H u k u m b i s n i s
suatu waktu tertentu dan atas syarat-syarat yang ditentukan
oleh undang-undang.
BAB III
SOMASI
A. Somasi
37 | H u k u m b i s n i s
Istilah penyataan lalai atau somasi merupakan terjemahan
Perdata dan pasal 1243 KUH Perdata. Somasi adalah teguran dari
apel;
prestasi;
38 | H u k u m b i s n i s
diharapkan prestasi. Momentum adanya somasi ini apabila
B. Wanprestasi
1. Pengertian Wanprestasi
atau tidak.
39 | H u k u m b i s n i s
Ada empat akibat adanya wanprestasi, yaitu sebagai
berikut.
waktunya.
KUH Perdata)
c. Beban resiko beralih untuk kerugian debitur, jika halangan itu
memaksa.
d. jika perikatan lahir dari perjanjian timbal balik, kreditur dapat
40 | H u k u m b i s n i s
a. Kreditur dapat meminta pemenuhan prestasi saja
dari debitur.
b. Kreditur dapat menuntut prestasi disertai ganti rugi
1 November 1918).
d. Kreditur dapat menuntut pembatalan perjanjian.
e. Kreditur dapat menuntut pembatalan disertai ganti
yang terdiri atas costs (biaya) and Damages (ganti rugi), serta
dipertanggungjawabkan, yaitu :
1602 KUHPerdata);
41 | H u k u m b i s n i s
Di dalam hukum Common Law, jika terjadi wanprestasi
C. GANTI RUGI
Ada dua sebab timbulnya ganti rugi, yaitu ganti rugi karena
wanprestasi diatur dalam Buku III KUH Perdata, yang dimulai dari
Pasal 124 KUH Perdata s.d. Pasal 1252 KUH Perdata. Sedangkan
42 | H u k u m b i s n i s
adalah suatu bentuk ganti rugi yang dibebankan kepada orang
43 | H u k u m b i s n i s
2. Keuntungan yang sedianya akan diperoleh (Pasal 1246
44 | H u k u m b i s n i s
BAB IV
Bentuk-Bentuk Perusahaan
Defini Perusahaan
45 | H u k u m b i s n i s
barang-barang, menyerahkan barang-barang, atau mengadakan
perjanjian-perjanjian perdagangan.
Sudut pandang ini tidak jauh berbeda dengan yang dipakai oleh
perusahaan adalah
yang tetap dan terus menerus dan yang didirikan, bekerja serta
46 | H u k u m b i s n i s
berkedudukan dalam wilayah Negara Republik Indonesia untuk
pemilik modalnya.
47 | H u k u m b i s n i s
Dalam ilmu hukum, dikenal dengan dua subjek hukum,
yaitu orang dan badan hukum. Badan hukum atau legal entity
perdata.
48 | H u k u m b i s n i s
Perseroan Terbatas. Koperasi dinyatakan sebagai badan hukum
pengurus-pengurusnya.
terdiri dari tiga jenis, yaitu swasta nasional, swasta asing, dan
49 | H u k u m b i s n i s
seluruh atau sebagian besar sahamnya milik negara atau
pemerintah.
Bentuk-Bentuk Perusahaan
50 | H u k u m b i s n i s
mengenal dan menerima bentuk perusahaan perseorangan. Pada
keluarga)
2) Pengelolaannya sederhana
3) Modalnya relatif tidak terlalu besar
4) Kelangsungan perusahaannya tergantung kepada para
pemiliknya
5) Nilai penjualannya dan nilai tambah yang diciptakan
relatif kecil
51 | H u k u m b i s n i s
Menurut purwosutjipto, pemilik perusahaan dagang
1). Pembukuan
52 | H u k u m b i s n i s
Sebagaimana yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa
ekstern.
pihak ketiga)
Perbuatan pengusaha atau pembantunya terhadap pihak
53 | H u k u m b i s n i s
perbuatan melawan hukum sehingga akibatnya berbeda pula,
anata lain :
a) Terhadap perikatan-perikatan yang timbul dari
sebagai berikut :
perusahaan
54 | H u k u m b i s n i s
Selain memiliki kelebihan, perusahaan dagang juga memiliki
berikut :
55 | H u k u m b i s n i s
1). Perjanjian, yaitu adanya kesepakatan diatara orang-
56 | H u k u m b i s n i s
statur (gerant statutaire) ialah pada saat persekutuan perdata
persekutuan perdata.
57 | H u k u m b i s n i s
1). Apabila seorang sekutu mengadakan hubungan hukum
persekutuan perdata).
lainnya apabila :
58 | H u k u m b i s n i s
2. Musnahnya barang atau telah diselesaikannya usaha
didirikan.
3. Kehendak dari seorang atau beberapa orang sekutu.
4. Salah satu sekutu meninggal dunia atau di bawah
59 | H u k u m b i s n i s
perusahaan. Para pendiri firma umumnya telah saling kenal dan
saling percaya.
2. Perjanjian firma dapat dilakukan, baik dihadapan notaris
terbatas.
60 | H u k u m b i s n i s
diumumkan dalam berita negara Republik Indonesia. Selama
61 | H u k u m b i s n i s
a) Perikatan yang dilakukan oleh sekutu yang diberikan hak
berikut :
62 | H u k u m b i s n i s
Selain memiliki keunggulan, persekutuan firma juga memiliki
bersifat
tanggung-renteng.
didirikan;
b) Musnahnya barang atau telah diselesaikannya usaha yang
Vennootschap)
63 | H u k u m b i s n i s
Persekutuan komanditer (CV) adalah persekutuan firma yang
badan usaha bisnis yang didirikan dan dimiliki oleh dua orang
secara khusus dan hanya dapat dilakukan oleh badan usaha PT.
Pendirian CV
64 | H u k u m b i s n i s
tetapi, ketiadaan akta yang demikian tidak dapat dikemukakan
a) Wajib mengurus CV
b) Berhak memasukkan uang atau kekayaan lainnya kepada
CV
c) Wajib bertanggung jawab secara tangung renteng atas
65 | H u k u m b i s n i s
a) Wajib menyerahkan uang atau kekayaan lainnya kepada
CV
b) Wajib bertanggung jawab atas kewajiban persekutuan
tanggung renteng.
Tiga Macam CV
a) CV diam-diam
CV diam-diam adalah CV yang belum menyatakan dirinya
66 | H u k u m b i s n i s
komanditer. Hal ini karena seorang atau beberapa orang
ketiga.
c) CV dengan saham
CV dengan saham adalah CV yang terang-terangan yang
saham.
Keunggulan CV
Kelemahan CV
67 | H u k u m b i s n i s
Berakhirnya CV
68 | H u k u m b i s n i s
digolongkan sebagai sebuah badan hukum, tidak demikian
badan hukum.
dengan PT.
BAB V
Pengertian
69 | H u k u m b i s n i s
Perseroan Terbatas (PT) (yang selanjutnya disebut perseroan)
pelaksanaannya.
70 | H u k u m b i s n i s
1. Persyaratan perseroan sebagai badan hukum belum
perseroan; atau
4. Pemegang saham yang bersangkutan, baik langsung
Pendirian Perseroan
71 | H u k u m b i s n i s
berbeda dengan bentuk-bentuk usaha lainnya, yaitu firma dan
sebuah perseroan, yaitu : (1) didirikan oleh dua orang atau lebih
perseroan.
PT.
72 | H u k u m b i s n i s
keputusan Menteri Hukum dan HAM maka perseroan tersebut
3. Pendaftaran Perseroan
Indonesia
73 | H u k u m b i s n i s
Pengumuman dilakukan pada waktu paling lambat 14
Modal
74 | H u k u m b i s n i s
sesuai dengan harga pasar atau oleh ahli yang tidak terafiliasi
saham perseroan.
2. Hubungan dengan perseroan karena adanya
komisaris.
3. Hubungan pengendalian dengan perseroan, baik
Penanaman Modal
75 | H u k u m b i s n i s
Keputusan RUPS untuk penambahan modal dasar adalah sah
Saham
76 | H u k u m b i s n i s
Undang Perseroan Terbatas atau anggaran dasar. Selanjutnya,
RUPS
c. hak untuk menerima dividen yang dibagikan
d. hak untuk menerima sisa kekayaan hasil likuidasi
pemegangnya hak yang sama. Dalam hal terdapat lebih dari satu
77 | H u k u m b i s n i s
Klasifikasi saham sebagaimana disebutkan di atas, antara
lain :
dalam likuidasi.
Organ Perseroan
78 | H u k u m b i s n i s
Rapat umum pemegang saham adalah organ perseroan
untuk :
komisaris
2. Menyetujui pengabungan, peleburan, pengambilalihan, dan
pemisahan
3. Menyetujui pengajuan permohonan agar perseroan
dinyatakan pailit,
4. Menyetujui perpanjangan jangka waktu berdirinya
perseroan,
5. Mengubah anggaran dasar
6. Membubarkan perseroan
RUPS terdiri atas RUPS tahunan dan RUPS lainnya atau yang
79 | H u k u m b i s n i s
didahului oleh pemanggilan RUPS. Lebih lanjut, penyelenggaraan
Dewan Komisaris
80 | H u k u m b i s n i s
dua anggota dewan komisaris atau lebih, tanggung jawab
dewan komisaris.
lebih. Dewan komisaris yang terdiri atas lebih dari satu orang
81 | H u k u m b i s n i s
dewan komisaris. Selanjutnya, tugas dan wewenang komisaris
dilakukan direksi.
terdiri atas seorang ahli syariah atau lebih yang diangkat oleh
82 | H u k u m b i s n i s
cakap melakukan perbuatan hukum, kecuali dalam waktu lima
sektor keuangan.
Direksi
83 | H u k u m b i s n i s
yang dipandang tepat adalah kebijakan yang antara lain
Dalam hal ini direksi terdiri atas dua anggota direksi atau
Syarat Direksi
84 | H u k u m b i s n i s
dinyatakan pailit, (2) menjadi anggota direksi atau anggota
pasal, diantaranya pasal 92 ayat (1) dan (2), pasal 97 ayat (1)
dan (2), dan pasal 98 ayat (1). Pasal 92 ayat (1) mengatur tugas
85 | H u k u m b i s n i s
dimaksud dalam pasal 92 ayat (1). Pernyataan ini kemudian
pengadilan.
perwakilan.
86 | H u k u m b i s n i s
tujuan serta kegiatan perseroan disebut sebagai tindakan ultra
beriktikad baik (in good faith) dan direksi yang bertindak dengan
vires cukup tegas dinyatakan dalam pasal 97 ayat (1), (2), dan
87 | H u k u m b i s n i s
Prinsip fiduaciary duties (tugas fidusia) adalah prinsip yang
pasal berikut :
pengadilan.
3. Pasal 97 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 yang
jawab.
88 | H u k u m b i s n i s
Lebih lanjut, tiga unsur penting dalam prinsip fiduciary
duties, antara lain duty ofskills and care, duty of loyalty, dan
89 | H u k u m b i s n i s
doctrine. Business judgment rule merujuk pada konsepsi bahwa
mengakibatkan kerugian:
telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau
90 | H u k u m b i s n i s
Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007. Hal-
pemerintah.
Laporan tahunan tersebut wajib ditandatangani oleh semua
laporan tahunan
Jika terdapat anggota direksi atau anggota dewan komisaris
91 | H u k u m b i s n i s
sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam memberikan
kepada masyarakat;
c. Perseroan merupakan perseroan terbuka;
d. Perseroan merupakan persero;
e. Perseroan mempunyai aset dan/atau jumlah
92 | H u k u m b i s n i s
Tanggung Jawab Direksi Emiten dan Perusahaan
diperiksa.
93 | H u k u m b i s n i s
Sertifikasi laporan keuangan ditujukan untuk meningkatkan
secara kelembagaan.
94 | H u k u m b i s n i s
telah diatur secara implisit tentang tanggung jawab tersebut,
bahwa :
tersebut;
b. Surat pernyataan tersebut ditandatangani oleh Direktur
Oxley Act (SOX) tahun 2002 atau disebut juga Public Company
95 | H u k u m b i s n i s
paling jauh jangkauannya AS SOX diundang karena semakin
renteng.
96 | H u k u m b i s n i s
Pihak yang dirugikan dapat menuntut kepada seluruh
97 | H u k u m b i s n i s
menghindarkan kerugian untuk diri sendiri atau pihak lain
rupiah).
BAB VI
KEPAILITAN
Dasar Hukum
Konsepsi
Pengertian
98 | H u k u m b i s n i s
Definisi kepailitan dalam UU kepailitan dan PKPU Bab 1 Pasal
99 | H u k u m b i s n i s
bila tidak dipenuhi memberi hak kepada Kreditor besar untuk
kreditur.
3. Memberikan perlindungan kepada kreditur yang beriktikad
pembatasan utang.
100 | H u k u m b i s n i s
3. Menghindari adanyan kecurangan-kecurangan yanf
kreditur.
Asas-asas Kepailitan
Asas Keseimbangan
101 | H u k u m b i s n i s
Asas Kelangsungan Usaha
digunakan.
Asas Keadilan
kreditur lainnya.
Asas Integrasi
Proses Kepailitan
Syarat-syarat Kepailitan
102 | H u k u m b i s n i s
Hal mengenai syarat untuk mengajukan permohonan
satu krediturnya.
3. Utang yang tidak dibayar lunas itu haruslah utang yang
103 | H u k u m b i s n i s
denda oleh instansi yang berwenang maupun karena
didahulukan.
2. Debitur sendiri
Seorang debitur dapat mengajukan permohonan
misalnya:
104 | H u k u m b i s n i s
a. Debitur melarikan diri.
b. Debitur menggelapkan bagian dari harta kekayaan.
c. Debitur mempunyai utang kepada Badan Usaha Milik
waktu atau
f. Dalam hal lainnya menurut kejaksaan merupakan
kepentingan umum.
4. Bank Indonesia
Dalam hal debitur adalah bank, permohonan pernyataan
105 | H u k u m b i s n i s
mengenai pencabutan izin usaha bank, pembubaran badan
undangan.
(Bapepam-LK).
Dalam hal debitur adalah perusahaan efek, bursa efek,
106 | H u k u m b i s n i s
yang wilayah hukumnya meliputi daerah tempat kedudukan
dan secepatnya pula dapat dieksekusi. Hal ini sesuai dengan isi
107 | H u k u m b i s n i s
Permohonan pernyataan pailit harus dikabulkan apabila
Ayat (5)
Ayat (6)
Ayat (7)
108 | H u k u m b i s n i s
dilaksanakan terlebih dahulu meskipun terhadap putusan
Upaya Hukum
pernyataan pailit.
109 | H u k u m b i s n i s
kasasi diterima oleh MA. Terhadap putusan atas permohonan
110 | H u k u m b i s n i s
pemberesan dalam ketentuan ini adalah penguangan aktiva
Akibat Kepailitan
dalam harta pailit. Dengan kata lain, akibat putusan pailit dan
111 | H u k u m b i s n i s
dan keluarganya, dan bahan makanan untuk 30 (tiga puluh) hari
112 | H u k u m b i s n i s
Asas actio pauliana tersebut juga diberlakukan dalam
tersebut dibuat;
113 | H u k u m b i s n i s
2. Merupakan pembayaran atas pemberian jaminan untuk
dapat ditagih.
kepentingan
114 | H u k u m b i s n i s
debitur lebih dari 50% (lima puluh persen) dari model
tersebut;
c) perorangan yang suami atau istri, anak angkat, atau
hukum tersebut;
115 | H u k u m b i s n i s
d) debitur adalah anggota direksi atau pengurus pada badan
Dalam hal suami atau istri dinyatakan pailit maka istri atau
atau warisan. Apabila benda milik istri atau suami telah dijual
oleh suami atau istri dan harganya belum dibayar atau utang
tersebut.
116 | H u k u m b i s n i s
suami atau istri yang dinyatakan pailit. Demikian juga dengan
dinyatakan pailit.
Jenis-jenis Kreditur
Kreditur Konkuren
117 | H u k u m b i s n i s
dengan istilah hukum dalam sistem common law sebagai
unsecured creditor.
Kreditur Preferen
secured creditor.
Kreditur Separatis
preferen.
118 | H u k u m b i s n i s
pengertian untuk menguangkan aset dan pasiva harta pailit.
perundang-undangan; atau
3. terdaftar pada kementerian yang lingkup tugas dan
perundang-undangan
119 | H u k u m b i s n i s
2. Membuat pencacatan harta pailit paling lambat dua hari
sebagai kurator.
3. Membuat daftar yang menyatakan sifat, jumlah piutang
peninjauan kembali.
5. Menyimpan sendiri uang, perhiasan, efek, dan surat
ditentukan lain.
6. Melakukan rapat pencocokan perhitungan (verifikasi)
120 | H u k u m b i s n i s
keadaan di luar kepailitan persetujuan atau pemberitahuan
121 | H u k u m b i s n i s
seperlunya mengenai cara pemberesan harta pailit. Apabila
122 | H u k u m b i s n i s
tercapai maka penjualan di bawah tangan dapat dilakukan
1. Kreditur separatis
pajak.
2. Kreditur preferen
mereka.
3. Kreditur konkuren
Berakhirnya Kepailitan
123 | H u k u m b i s n i s
segera setelah daftar pembagian penutup menjadi mengikat
berkewajiban
kepailitan
3. Menyerahkan semua buku dan dokumen mengenai harta
BAB VII
PERLINDUNGAN KONSUMEN
Pengertian Konsumen
124 | H u k u m b i s n i s
tanpa si konsumen merupakan pembeli dari barang dan/atau
jasa tersebut.
barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi
125 | H u k u m b i s n i s
tidak hanya individu (orang), tetapi juga suatu perusahaan yang
126 | H u k u m b i s n i s
Di Australia, dalam Trade Practices Act 1974 Konsumen
dengan pembeli.
127 | H u k u m b i s n i s
consumer, yang bersangkutan tidak dapat menuntut pelaku
1. Asas manfaat
2. Asas keadilan
128 | H u k u m b i s n i s
dapat memperoleh haknya dan menunaikan kewajibannya secara
seimbang.
3. Asas keseimbangan
129 | H u k u m b i s n i s
1. The right to safe product
konsumen;
4. Pendidikan konsumen;
130 | H u k u m b i s n i s
kepada organisasi tersebut untuk menyuarakan pendapatnya
kepentingan mereka.
pasal 5).
Hak Konsumen
131 | H u k u m b i s n i s
1. Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan
konsumen
7. Hak untuk diperlakukan dan dilayani secara benar dan
mestinya;
9. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan lainnya.
132 | H u k u m b i s n i s
jelas tidak layak untuk diedarkan dalam masyarakat.
rugi.
Kewajiban Konsumen
133 | H u k u m b i s n i s
1. Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan
bagi dirinya.
134 | H u k u m b i s n i s
2. Hak untuk mendapatkan perlindungan hukum dari
perundang-undangan lainnya.
135 | H u k u m b i s n i s
Menyangkut hak pelaku usaha yang tersebut pada huruf
pelaku usaha yang disebut pada huruf b,c, dan d tersebut adalah
dan pemeliharaan;
3. memperlakukan atau melayani konsumen secara benar
136 | H u k u m b i s n i s
4. menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi
perjanjian.
Penjelasan :
Huruf c
Huruf e
137 | H u k u m b i s n i s
hukum perjanjian. Ketentuan tentang iktikad baik ini diatur dalam
138 | H u k u m b i s n i s
BAB VIII
Sengketa Bisnis
ekonomi pasar).
139 | H u k u m b i s n i s
Mengingat kegiatan bisnis semakin meningkat dari hari ke hari
sebagai berikut.
1. Sengketa perniagaan
2. Sengketa perbankan
3. Sengketa keuangan
5. Sengketa perindustrian
6. Sengketa KHI
7. Sengketa konsumen
8. Sengketa kontrak
140 | H u k u m b i s n i s
9. Sengketa pekerjaan
1. Adjudikatif
win-win solution
3. Quasi adjudikatif
141 | H u k u m b i s n i s
Cara penyelesaian sengketa bisnis ini mengombinasikan
formal.
Pengadilan Umum
142 | H u k u m b i s n i s
Pengadilan Negeri bertugas dan berwenang memeriksa,
(majelis hakim)
c. Para pihak tidak terlibat dalam pembuatan keputusan
d. Isi keputusan win-lose solution
e. Sifat keputusan memaksa dan mengikat (coercive and
binding)
f. Orientasi pada fakta hukum (fact orientation mencari
Pengadilan Niaga
antara lain :
143 | H u k u m b i s n i s
a. Prosesnya sangat formal
b. Keputusan dibuat pihak ketiga yang ditunjuk oleh
and binding)
e. Orientasi pada fakta hukum (fact orientation
Arbitrase
Penyelesaian Sengketa.
kepada hukum acara perdata, namun hal itu tentu saja sudah
Pengertian Arbitrase
144 | H u k u m b i s n i s
Arbitrase berasal dari kata arbiter yang berarti wasit.
Objek Arbitrase
145 | H u k u m b i s n i s
hukum dan peraturan perundang-undangan, sepenuhnya
perdamaian.
bahwa:
pihak .
Pengadilan Negeri dalam perjanjian ini. Hal ini juga berarti bahwa
146 | H u k u m b i s n i s
Berdasarkan penjelasan di atas, beberapa prinsip yang
peradilan
2. Keinginan untuk menyelesaikan sengketa di luar
yang bersangkutan.
4. Para pihak yang menunjuk atau menentukan para arbiter
mereka masing-masing.
7. Penyelesaian sengketa melalui arbitrase dapat dilakukan
147 | H u k u m b i s n i s
keterangan tertulis mengenai suatu persoalan khusus
dan kepatutan.
10. Putusan diucapkan dalam waktu paling lama 30 (tiga
mengikat.
12. Dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari
Pengadilan Negeri.
13. Dalam hal para pihak tidak melaksanakan putusan
Klausula Arbitrase
148 | H u k u m b i s n i s
Pasal 1 bulir 3 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999
acta compromise.
1. pactum de compromitendo
149 | H u k u m b i s n i s
2. Acta compromise
sengketa.
Jenis-jenis Arbitrase
Nasional (Basyarnas).
2. Arbitrase institusional
150 | H u k u m b i s n i s
Arbitrase institusional merupakan lembaga atau badan
(Basyarnas).
151 | H u k u m b i s n i s
1. Court Of Arbitration of the Internasional Chamber of
Commerce (ICC);
Disputes (ISCID);
Law (UNCITRAL)
penilaian ahli.
152 | H u k u m b i s n i s
pengadilan, termasuk arbitrase merupakan bagian dari ADR.
153 | H u k u m b i s n i s
Mahkamah Agung, baik dengan cara kasasi maupun peninjauan
Negosiasi (Negotiation)
kesepakatan.
154 | H u k u m b i s n i s
outcome which acknowledge the differing prospective of those
155 | H u k u m b i s n i s
pihak yang saling bertentangan mencapai suatu kesepakatan
156 | H u k u m b i s n i s
Pasal 6 ayat (7) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang
didasarkan pada data riil yang akurat dan faktual sehingga setiap
2. Tidak sombong
157 | H u k u m b i s n i s
5. Komunikatif
peluang
berikut :
4. Kekuatan Legitimasi
158 | H u k u m b i s n i s
5. Kekuatan komitmen
Mediasi (mediation)
Pengertian Mediasi
159 | H u k u m b i s n i s
pihak yang bersengketa dengan dibantu oleh seorang pihak
160 | H u k u m b i s n i s
process. (Mediasi adalah sebuah proses yang relatif informal saat
berikut :
para pihak).
ketiga yang bersifat netral dan tidak memihak. Pihak ketiga ini
161 | H u k u m b i s n i s
dipersengketakan guna mencapai kesepakatan. Dalam
Karakteristik Mediasi
perbedaan.
3. Procedural Flexibility
162 | H u k u m b i s n i s
mediasi, prosedurnya ditetapkan oleh pihak-pihak yang
4. Norm Creating
hukum privat yang berlaku atau pada isi perjanjian atau kontrak
5. Person-Centered
6. Relationship-oriented
163 | H u k u m b i s n i s
(Voluntary), kepentingan harga dirinya terakomodasi, tidak ada
Dalam suasana konflik bukanlah hal yang mudah bagi para pihak
7. Future focus
mencari siapa yang salah dan benar atau siapa yang wanprestasi
dan siapa yang dirugikan atau yang dilanggar haknya pada masa
mereka.
164 | H u k u m b i s n i s
Salah satu alasan dipilihnya mekanisme mediasi maupun
sebagai berikut :
mendatang.
165 | H u k u m b i s n i s
5. Para pihak tidak memiliki permusuhan yang berlangsung
dalam waktu paling lama tiga puluh hari terhitung sejak tanggal
Konsiliasi
Pengertian Konsiliasi
166 | H u k u m b i s n i s
angka 10 Undang-undang Nomor 30 tahun 1999 tentang
( Penyelesaian) .
konsensus
167 | H u k u m b i s n i s
Konsiliator dapat menyarankan syarat-syarat penyelesaian
sebagai berikut :
masa mendatang.
6. Terdapat persoalan yang memungkinkan terjadinya
mendesak.
168 | H u k u m b i s n i s
Penilaian Ahli ( Expert Appraisal)
169 | H u k u m b i s n i s
Apabila sudah disepakati sejak awal untuk menggunakan
170 | H u k u m b i s n i s
DAFTAR PUSTAKA
171 | H u k u m b i s n i s
Rahardjo, H. Hukum Perjanjian di Indonesia. Jakarta: Pustaka
Yustisia, 2009
172 | H u k u m b i s n i s