Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

INFLUENZA

Topik : Influenza

Subtopik : Pengertian penyakit, penyebab penyakit, faktor resiko, tanda dan


gejala, jenis-jenis komplikasi, cara pencegahan, cara perawatan dan
pengobatan.

Sasaran : Masyarakat desa A

Hari, tanggal : Senin, 29 September 2014

Waktu : 09.00 - selesai

Tempat : Balai Desa A

Penyuluh : Diana Nathania, Lisnia Dwi Saharaningrum, Nastiti Dwi Ayuningtyas

A. TUJUAN UMUM

Setelah peserta penyuluhan mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan mereka dapat


memahami dan mengerti tentang konsep Influenza.

B. TUJUAN KHUSUS

Setelah mengikuti penyuluhan tentang Influenza, masyarakat desa A diharapkan dapat:

a. Memahami pengertian Influenza


b. Memahami penyebab Influenza
c. Memahami tanda dan gejala Influenza
d. Memahami cara pengobatan Influenza
e. Memahami cara pencegahan Influenza

C. MATERI PENYULUHAN
a. Pengertian penyakit Influenza
b. Penyebab penyakit Influenza
c. Faktor resiko penyebab penyakit Influenza
d. Tanda dan gejala yang timbul pada penyakit Influenza
e. Jenis-jenis komplikasi pada penyakit Influenza
f. Cara pencegahan penyakit Influenza
g. Cara perawatan dan pengobatan penyakit Influenza

D. METODE PENYULUHAN
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
c. Demonstrasi

E. MEDIA PENYULUHAN
a. Materi SAP
b. Leaftlet
c. Lembar Balik

F. KEGIATAN PENYULUHAN
N Tahap
Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran media
o Pengkajian
1 Pembukaan 5 Menit 1. Membuka acara 1. Menjawab Materi SAP
2. topik dan dengan salam dan
mengucapkan salam mendengarkan
dan perkenalan perkenalan.
3. Menyampaikan tujuan 2. Mendengarkan
Penyuluhan kepada penyampaian
sasaran topik dan
4. Kontrak waktu untuk tujuan
kesepakatan 3. Menyetujui
penyuluhan dengan kesepakatan
sasaran pelaksanaan
Penkes
2 Kegiatan Inti 45 Menit 1. Mengkaji ulang 1. Menyampaikan Lembar Balik
tingkat pengetahuan tujuan yang Leaflet
sasaran didapat.
2. Menjelaskan 2. Menanyakan
pengertian Influenza, hal hal yang
penyebab Influenza, belum
tanda dan gejala dipahami.
Influenza, cara
pengobatan Influenza,
cara pencegahan
Influenza
3. Memberikan
kesempatan kepada
sasaran untuk
menanyakan hal hal
yang belum dipahami
3 Evaluasi / 10 Menit 1. Memberikan 1. Menjawab Lembar Balik
Penutup pertanyaan kepada pertanyaan Leaflet
sasaran tentang materi 2. Mendengarkan
yang telah kesimpulan
disampaikan oleh 3. Menjawab
penyuluh salam.
2. Menyimpulkan materi
3. Menutup acara dengan
mengucapkan salam

G. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Persiapan materi
b. Persiapan media
c. Kelengkapan alat
d. Daftar hadir untuk bukti pendokumentasian
e. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Balai Desa A
2. Evaluasi Proses
a. Penyuluhan dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Peserta penyuluhan antusias terhadap materi
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta memahami dan mengerti tentang influenza
b. Peserta hadir saat pertemuan

H. REFERENSI

Djojodibroto, Darmanto. 2007. Respirologi (Respiratory Medicine). Jakarta:EGC.

Soemantri, Irman. 2007. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem
Pernapasan. Jakarta:Salemba Medika.

Sudoyono, Aru W, dkk. 2006. Buku Ajar: Ilmu Penyakit Dalam, Jilid III, Edisi IV.
Jakarta:Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Sudoyono, Aru W, dkk. 2009. Buku Ajar: Ilmu Penyakit Dalam, Jilid III, Edisi V.
Jakarta:Interna Publishing.
LAMPIRAN
INFLUENZA

A. Pengertian
Influenza yang lebih sering dikenal sebagai flu adalah penyakit saluran pernapasan
akut yang disebabkan oleh virus influenza A, B, dan C. Penyakit ini tersebar di seluruh dunia
dan menyebabkan penyakit dan kematian yang perlu mendapat perhatian khusus. Nama
influenza pertama kali digunakan oleh orang Italia pada abad kedelapan belas yang
mengatakan penyakit ini sebagai the influence of heavenly bodies. (Helwiyah, S.Kp,
Influenza, 107).

B. Penyebab
Virus influenza merupakan virus yang kompleks dan terus-menerus berubah. Struktur
fisik virus ini cenderung mengalami perubahan-perubahan kecil pada antigen permukaan
selama fase replikasi yang dapat meyebabkan virus menginvasi sistem kekebalan pejamu. Hal
ini menjelaskan bahwa seseorang yang terinfeksi dapat mengalami reinfeksi pada tahun
berikutnya meskipun sudah punya antibodi terhadap virus pertama. Virus influenza
digolongkan dalam kelompok virus RNA (Ribose Nucleic Acid) dan dibagi atas tiga tipe,
yaitu A, B, dan C. Virus dengan tipe A dan B bisa menyebabkan epidemik, khususnya saat
musim salju di negara dengan empat musim. Sedangkan virus influenza tipe C hanya
menyebabkan masalah pernafasan yang ringan, dan diduga bukan penyebab dari epidemik.
Virus influenza A dibagi lagi dalam subtipe berdasarkan dua antigen permukaan,
hemaglutinin (H) dan neuraminidase (N). Virus influenza B tidak dibagi lagi dalam subtipe.
Selanjutnya virus influenza A dan B dikelompokkan berdasarkan karakteristik antigeniknya.
Virus influenza dengan antigen permukaan baru merupakan varian virus yang telah ada,
berasal dari perubahan antigen yang cepat terjadi karena mutasi yang terjadi pada saat
replikasi. Virus influenza B mengalami perubahan antigen lebih lambat dibanding dengan
virus influenza A.

C. Faktor Risiko
Siapa saja bisa, terutama jika itu terjadi dalam suatu komunitas (kantor, asrama, dan
sekolahan). Ini bisa terjadi karena penyebaran virus melalui cairan yang keluar sewaktu
penderita bersin, berbicara, dll. Apalagi jika kita berada dengan penderita dalam ruangan
yang ber-AC (tertutup) dan tidak mendapat sinar matahari.Namun demikian ada kelompok
orang yang disebut berisiko tinggi, yaitu mereka yang menderita :
a). Penyakit paru menahun, seperti asma, emfisema, bronkitis kronik, bronkiektasi,
tuberkulosis, atau fibrosis kistik.
b). Penyakit jantung.
c). Penyakit ginjal kronik.
d). Penyakit kencing manis maupun gangguan metabolik menahun lainnya.
e). Anemia berat.
f). Mempunyai penyakit atau sedang menjalani terapi untuk menekan kekebalan
tubuh.
g). Berusia lebih dari 50 tahun.

D. Tanda dan Gejala


Tanda dan gejala dapat berupa:
a). Demam mendadak disertai menggigil.
b). Sakit kepala.
c). Badan lemah.
d). Nyeri otot dan sendi.
Gejala ini bertahan selama 3-7 hari. Bila penyakit bertambah berat, gejala tersebut
diatas akan berganti dengan gejala penyakit saluran pernafasan seperti batuk, pilek dan
sakit tenggorokan. Kadang-kadang juga disertai gejala sakit perut, mual dan muntah. Pada
pemeriksaan fisik terlihat muka kemerahan, mata kemerahan dan berair serta kelenjar
getah bening leher dapat teraba.

E. Komplikasi
Untuk anak-anak dan orang dewasa, influenza adalah penyakit yang bisa sembuh
sendiri dalam satu minggu. Namun untuk orang yang tidak sehat atau daya tahannya
menurun, influenza bisa berakibat fatal. Tanda-tanda yang disebutkan di atas bisa menjadi
sangat parah, dan mungkin terjadi komplikasi seperti pneumonia, sinusitis, dan radang
dalam telinga. Kebanyakan komplikasinya adalah infeksi kuman karena daya tahan tubuh
menjadi menurun untuk melawan kuman-kuman yang masuk.

G. Pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
1. Minta vaksin flu
Bagi yang sudah uzur dianjurkan untuk mendapatkan suntikan vaksin flu selama
musim flu datang. Namun, tidak semua jenis virus bisa ditangkal dengan vaksin flu. Dari
waktu ke waktu vaksin flu disempurnakan dengan kandungan jenis-jenis vaksin oleh tipe
virus flu yang tengah menimbulkan wabah. Namun, selain berbeda tipe virusnya, bukan
kejadian jarang muncul jenis virus yang lolos dari upaya penangkalan, saking beragamnya
jenis dan strain virus flu yang ada. Belum lagi kemungkinan virusnya berubah tabiat
(mutasi), sehingga sebuah vaksin menjadi tak lagi poten menangkalnya.
2. Jauhi diri dari paparan dingin

Orang Barat menjuluki flu sebagai catch cold atau terpapar dingin. Memang,
semakin lama dan sering tubuh terpapar yang serba dingin (udara, air mandi, ruangan
berpendingin, minuman dingin, angin), semakin lemah ketahanan tubuh, dan kian rentan
untuk gampang terserang virus (apa saja). Kita tahu, bibit penyakit virus hanya bisa
dilawan dengan mengandalkan daya tahan tubuh. Kalau daya tahan menurun, pertahanan
tubuh akan jebol, dan flu atau penyakit oleh virus lainnya berpotensi bakal menjangkiti.
Hanya bila pertahanan tubuh kokoh saja, virus yang sudah masuk ke dalam tubuh akan
bisa ditumpas dan orang batal jatuh sakit flu. Itu sebab selama tubuh hanya ditumpangi
oleh virus flu saja, pemberian obat antibiotika, yang paling kuat sekalipun, menjadi
mubazir karena virus tak bisa ditumpas oleh antibiotika jenis dan generasi apa pun. Selain
sia-sia mengeluarkan uang untuk yang tak perlu, tubuh sudah dibebani oleh efek samping
antibiotikanya.

Kasus flu sejatinya tidak perlu diberi antibiotika. Di Indonesia, flu umumnya
dianggap penyakit enteng. Orang masih tetap melakukan aktivitas hariannya di kantor,
sekolah, dan kegiatan luar rumah lainnya. Penyakit flu yang tadinya hanya dihuni oleh
virus saja, akibat tubuh dalam kondisi sudah diperlemah oleh serangan virus, bibit
penyakit lain akan mudah ikut mendompleng memasuki tubuh, lalu muncul penyakit baru.
Dengan cara itu, penyakit flu di Indonesia umumnya sering berkepanjangan, dan malah
bisa berkomplikasi. Tidak jarang flu berkembang menjadi infeksi THT lain (infeksi
tenggorok, kerongkongan, hidung, atau congekan), selain kemungkinan terinfeksi oleh
kuman pendompleng yang memasuki paru-paru juga (bronchopneumonia, pneumonia). Itu
pula alasan kenapa mereka yang sedang flu sebaiknya tinggal di rumah. Selain berpotensi
merugikan diri sendiri, dalam keadaan flu berada di luar rumah akan menyebarkan
virusnya ke udara di sekitar pasien, terlebih bila berada di ruangan (yang dirancang
tertutup tak berventilasi) berpendingin.

3. Perkuat tubuh

Dengan beristirahat dan menu bergizi tinggi selama musim hujan, tubuh diperkuat
ketahanannya. Selain dengan cara menghangatkan tubuh (minum hangat, mandi hangat,
balur obat gosok), pilih pula menu bergizi tinggi, khususnya berpotein tinggi (telur, susu,
daging), tak cukup menu sayur-mayur belaka (sayur bening).
Orang Barat biasa menghidangkan sup ayam hangat selama tubuh terpapar di udara
dingin. Hindarkan mandi hujan, embusan angin, berada di udara terbuka. Buat kita dapat
memilih minuman penghangat badan (wedang jahe, bandrek, bajigur, atau sekoteng),
khususnya sehabis tubuh mandi hujan, berenang dingin, wisata pantai.

4. Hindari pergi ke tempat-tempat keramaian

Selagi musim hujan, dan banyak orang sedang sakit flu, sebaiknya tidak bepergian
ke tempat-tempat keramaian kalau tidak perlu sekali. Kalau bisa ditunda sebaiknya tidak
mengunjungi pasar tradisional, supermarket, mal, bioskop, terminal, stasiun, ruang tunggu
puskesmas, rumah sakit, sekolah, ruang pesta. Di tempat-tempat orang berkerumun, virus
flu, termasuk jenis virus lain, terbang bertebaran di udara, dan hidung kita menghirup
udaranya.

5. Kurangi rokok dan alkohol

Kedua jenis zat ini berpotensi menurunkan ketahanan tubuh. Merokok melukai
selaput lendir saluran napas, sehingga menjadikan saluran napas lebih rentan dimasuki
virus. Ruangan yang berasap rokok, memperlemah kondisi saluran napas orang-orang
yang menghirupnya juga (passive smoker).

6. Rajin mencuci tangan dengan sabun

Tangan dan jemari kita dapat menjadi sumber pemindahan virus yang melekat dari
lingkungan tempat kita melakukan aktivitas, seperti kantor, sekolah, dan kamar kecil di
tempat-tempat umum. Studi tentang ini sudah dikerjakan sewaktu SARS mewabah dulu.
Tangan kita tentu bersentuhan dengan pegangan pintu kamar mandi, pintu mobil, tombol
lift, gagang telepon, lembaran atau kepingan uang, permukaan meja, kursi, dan segala
yang disentuh banyak orang. Dari sana virus yang sudah mencemari segala yang disentuh
(oleh pengidap flu) bisa berpindah ke jemari tangan kita. Pengidap flu perlu tahu diri untuk
tidak seenaknya bersin dan batuk-batuk di rungan yang banyak orangnya, selain
sepatutnya rajin membasuh tangan juga (sebab pasti sudah memegang liang hidung dan
mulutnya yang bervirus). Orang lain yang berdekatan dengan pasien flu, berbicara, dan
terancam cemaran virusnya, perlu lebih sering membasuh tangan, dan tidak sembarang
memegang hidung (mengupil, membersihkan liang hidung), atau mulut. Biasakan
menggunakan saputangan, atau tisu, untuk membersihkan liang hidung atau mulut. Lewat
kedua liang itulah virus flu akan memasuki tubuh, termasuk virus flu burung (avian
influenzae).

7. Membersihkan liang hidung setiap pulang bepergian

Selama bepergian ke luar rumah, terlebih selama musim flu berjangkit, nyaris tak
ada udara yang tidak tercemar virus flu, terlebih di lingkungan yang ada pasien flu.
Hampir pasti udara yang kita hirup selama di luar rumah, ada virus flunya. Termasuk bila
di rumah ada yang sedang sakit flu.

Bagaimanapun keadaannya, jauh lebih baik bila segera membersihkan liang hidung
dengan sabun, setiap kali pulang bepergian, sambil berulang-ulang dengan cara sekuat-
kuatnya mengembus-embuskan udara hidung selama dibersihkan. Dengan cara demikian
sekurang-kurangnya gerombolan virus yang mungkin sudah mengendon di situ akan
terpelanting keluar dari liang hidung sebelum sempat bersarang, dan berbiak.

8. Berkumur-kumur dan tidak kurang tidur

Virus flu memasuki tubuh lewat liang hidung dan rongga mulut. Selain saluran
hidung harus terjaga bersih, mulut pun perlu kokoh pertahanannya. Untuk itu ada baiknya
lebih sering berkumur. Selain bisa memilih seduhan daun sirih (ada daya antisepsisnya),
dapat juga memakai obat kumur yang dibeli bebas di apotek. Dengan cara demikian kita
berupaya mengenyahkan bibit penyakit yang mungkin sudah mulai mengendap di rongga
mulut, termasuk bila yang masuk virus flu.

Selain berkumur, tentu menggosok gigi, khususnya sebelum tidur malam. Rongga
mulut yang kotor juga memperlemah ketahanannya. Terlebih pada mereka yang sudah
tidak memiliki amandel (kelenjar tonsilnya sudah diangkat), sehingga tak punya pasukan
penjaga rongga mulutnya dari ancaman bibit penyakit. Termasuk mereka yang gigi-
geliginya sudah keropos, terinfeksi, dan membusuk akar giginya. Mereka lebih rentan
terinfeksi rongga mulutnya.

9. Lakukan olah napas

Daya tahan tubuh juga membutuhkan asupan oksigen yang lebih penuh. Upaya
olah napas, yakni dengan cara menghela napas (di udara segar terbuka) seberapa dalam
kita mampu, dan menahannya seberapa lama kita bisa, akan lebih membugarkan paru-paru
dan ajarkan juga batuk efektif. Paru-paru yang bugar, yang lebih deras aliran darahnya,
dan meningkat sistem kekebalan lokalnya, akan lebih diberdayakan untuk mampu
mengenyahkan bibit penyakit. Untuk menyempurnakan hasil olah napas, sertai pula
dengan gerak badan yang memadai seperti berjalan kaki dan bersenam. Faktor stres fisik,
selain stres mental, juga menambah rentan tubuh seseorang terserang virus flu. Keletihan
yang berlebihan (akibat bekerja maupun latihan fisik) tidak dianjurkan selama musim flu.

10. Cukup tidur dan tidak begadang

Tantangan orang sekarang adalah acap tergoda oleh begitu banyak iming-iming
tontonan televisi, hiburan, dan kegiatan bareng di luar rumah di waktu jeda. Salah satu
ancaman penyakit yang banyak menimpa orang sekarang sering sebab kekurangan waktu
jeda. Sudah letih di kesibukan siang hari, malamnya sering kurang waktu tidur. Alih-alih
sempat tidur siang (seperti orang dulu), tidur malam juga sering tak memadai. Kondisi
kurang jeda, kurang tidur, dan tidur pun tidak nyenyak (sebab stres, terlampau letih), yang
menambah rentan tubuh diserang virus umumnya, virus flu khususnya.

Bila mulai terasa badan mulai pegal-pegal, kepala pening, mata terasa panas, mulai
bersin dan batuk-batuk kecil, kemungkinan gejala awal flu. Itulah saatnya langsung minum
obat flu merek apa saja, dan tidur setelah makan sup atau minuman hangat. Biasanya
dengan cara itu flu batal muncul. Namun, obat warung tidak kuasa menahan laju
perjalanan penyakit flu bila sudah telanjur berat. Percuma terus mengonsumsi obat flu saja
bila flu sudah lebih dari seminggu, dan gejalanya bertambah berat. Lendir yang semula
bening encer sudah berubah kental berwarna, itu berarti flu sudah ditunggangi oleh bibit
penyakit lain. Inilah saatnya obat flu perlu didampingi oleh antibiotika.

H. Perawatan dan Pengobatan


Selain itu, ada beberapa cara alami/ramuan yang mudah dibuat dan lebih aman
sebagai cara perawatan/jika sudah terkena flu, meliputi:

1. Air garam

Garam meja dapat menjadi obat saat terkena flu karena cuaca. Efek dehidrasi dari
garam dapat mengeluarkan cairan berlebih yang membuat tenggorokan bengkak sekaligus
mematikan kuman. Saat merasa tenggorokan tidak enak atau berdahak, buat larutan garam
dengan air hangat, dan kumur tiga kali sehari. Rasanya memang tidak terlalu enak, tapi
efeknya cepat dan sangat membantu mengobati gejala flu.
2. Penguapan

Pilek biasanya terjadi saat cuaca dingin. Karena itu menguapkan saluran
pernapasan dapat membantu angin dingin keluar dari tubuh. Buat ramuan uap Anda sesuai
selera. Cukup rebus daun mint, atau rosemary, dan hirup uapnya segera. Cara lain Anda
dapat mandi uap yang juga membantu meringankan sakit kepala dan dada sesak. Untuk
cara instan, menghisap permen mint dapat meredakan pilek Anda sementara. Atau bisa
juga dengan cara inhalasi sederhana yaitu menghirup uap dari air panas yang terlebih
dahulu dicampur dengan minyak kayu putih.

Carannya :

- Persiapkan alat dan bahan (baskom berisi air panas, minyak kayu putih,

kain/handuk kering).

- Campurkan minyak kayu putih dengan air panas dalam baskom dengan

perbandingan 2-3 tetes minyak kayu putih untuk 250 ml (1 gelas) air hangat.

- Tempatkan penderita dan campuran tersebut di ruangan tertutup supaya uap tidak

tercampur dengan udara bebas (bisa ditutupi dengan kain/handuk kering).

- Hirup uap dari campuran tersebut selama 5-10 menit atau penderita sudah

merasa lega dengan pernafasannya.

Kontra indikasi : pada balita karena bau minyak penghangat terlalu kuat serta risiko

kecelakaan terkena tumpahan air panas.

3. Air cayenne

Cayenne adalah sejenis rempah yang rasanya pedas dan tajam. Khasiatnya
meningkatkan aliran darah sehingga sel darah yang diperlukan untuk memerangi infeksi
dapat tersalur lebih cepat. Karena itu saat Anda merasa flu, segera minum larutan cayenne
yang dicampur air hangat. Secara instan mengobati sakit tenggorokan parah dan
meningkatkan sistem imun tubuh.
4. Bawang putih mentah

Bawang putih kaya antioksidan yang mendukung sistem imun. Sehingga


mengkonsumsi bawang putih mentah dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Begitu Anda
bersin, segera konsumsi bawang putih mentah yang sudah diiris tipis bersama biskuit
tawar. Napas Anda sedikit berbau tajam, tetapi tubuh Anda akan membaik.

5. Sirup batuk alami

Cukup tiga bahan alami untuk memerangi batuk, perasan jeruk lemon/nipis sebagai
sumber vitamin C dan anti bakteri, madu sebagai peningkat stamina yang memerangi
kelelahan, dan air hangat.

Caranya : Masukkan air perasan jeruk nipis ditambah madu ke dalam air hangat,

lalu aduk rata. Segera diminum.

Takaran minum/dosis :

- Bayi antara usia 6 bulan-1 tahun : 2 kali 1/2 sdt.

- Anak 1-3 tahun : 2 kali 1 sdt.

- Anak 4-5 tahun : 2 kali 1 1/2 sdt.

- Dewasa : 3 kali 1 sdm.

6. Campuran alkohol

Alkohol dalam dosis tepat membantu Anda untuk istirahat. Campurkan dengan
madu membantu Anda melawan rasa pegal dan mengeluarkan keringat yang membuat
demam. Campurkan sedikit whiskey, rum, atau brandy dengan satu sendok teh madu, tiga
sendok teh perasan lemon, dan teh favorit Anda (chamomile, teh mint).

7. Sup Ayam

Resep orang tua zaman dulu terbukti benar. Sup ayam dapat mengurangi inflamasi
dan mempercepat jalannya lendir. Untuk hasil terbaik, buat sendiri sup ayam yang terdiri
dari rebusan ayam, wortel, bawang merah, dan seledri. Rebus minimal 12 jam. Semakin
lama direbus, semakin banyak kebaikan protein ayam yang terlepas dari tulangnya.

Anda mungkin juga menyukai