Anda di halaman 1dari 15

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MODEL PEMBELAJARAN DISKUSI KELAS BEACH BALL (BESAR)


MATERI SEL VOLTA

Oleh PKB 2015:


1. MIFTACHUL AMALIYAH (15030194031)
2. SITI NUR LATIFAH (15030194038)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN KIMIA
2017
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : XI / 1
Sub Materi Pokok : Sel Volta
Alokasi Waktu : 1 x 45 menit

A. KOMPETENSI INTI
KI 1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 :Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 :Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan

B. KOMPETENSI DASAR
1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat koligatif larutan, reaksi redoks,
keragaman sifat unsur, senyawa makromolekul sebagai wujud kebesaranTuhan
YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil
pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
Indikator:
1.1.1 Menunjukkan rasa syukur terhadap kebesaran tuhan YME atas adanya
keteraturan dalam reaksi redoks sehingga terciptanya berbagai produk
untuk kehidupan sehari-hari

2.1 Menunjukkan perilaku responsive dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud
kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.
Indikator:
2.1.1. Menunjukkan sikap responsif akan fenomena yang ada dalam
memecahkan masalah.
2.1.2. Menunjukkan sikap proaktif akan fenomena yang ada dalam
memecahkan masalah.

3.1 Mengevaluasi gejala atau proses yang terjadi dalam contoh sel elektrokimia (sel
volta) yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator :
3.1.1 Menjelaskan aplikasi sel volta atau galvani dalam kehidupan sehari-
hari.

3.2 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi.


Indikator:
3.2.1 Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi.

4.1 Memecahkan masalah terkait dengan perhitungan sel volta.


Indikator:
4.1.1 Menjelaskan pengertian dari elektrokimia.
4.1.2 Mendeskripsikan konsep sel volta atau galvani.
4.1.3 Menuliskan lambang sel dan reaksi-reaksi yang terjadi pada sel volta
melalui sel volta dan sel galvani.
4.14 Menentukan katode dan anode dari suatu reaksi berdasarkan harga
potensial elektrode standar (E0) pada sel volta.
4.1.5. Menentukan reaksi yang dapat berlangsung spontan atau tidak spontan
berdasarkan harga potensial reduksi pada sel volta.
4.2 Mengajukan ide atau gagasan untuk mencegah dan mengatasi terjadinya korosi.
Indikator:
4.2.1 Menjelaskan ide atau gagasan cara untuk mengatasi terjadinya korosi.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1.1.1.1 Siswa mampu bersyukur atas keagungan Tuhan Yang Maha Esa akan
adanya keteraturan reaksi redoks
2.1.1.1 Siswa mampu bersikap responsif akan adanya fenomena yang ada
dalam memecahkan masalah secara diskusi.
2.1.1.2 Siswa mampu bersikap pro aktif akan adanya fenomena yang ada
dalam memecahkan masalah secara diskusi.
3.1.1.1 Siswa mampu menjelaskan contoh atau aplikasi sel volta atau sel
galvani dalam kehidupan sehari-hari melalui diskusi.
3.1.2.1 Siswa mampu menjelaskan beberapa cara untuk mencegah terjadinya
korosi melalui diskusi.
4.1.1.1 Siswa mampu menjelaskan pengertian atau definisi elektrokimia.
4.1.1.2 Siswa mampu mendeskripsikan konsep sel volta atau galvani
4.1.1.3. Siswa menuliskan lambang sel dan reaksi-reaksi yang terjadi pada sel
volta melalui sel volta dan sel galvani.
4.1.1.4. Siswa mampu menentukan katode dan anode dari suatu reaksi
berdasarkan harga potensial elektrode standar (E0) pada sel volta.
4.1.1.5 Siswa mampu menentukan reaksi yang dapat berlangsung spontan atau
tidak spontan berdasarkan harga reduksipada sel volta.
4.1.2.1 Siswa mampu menjelaskan ide atau gagasan cara untuk mencegah
terjadinya korosi.

D. MATERI PEMBELAJARAN
Proses elektrokimia berlangsung dalam suatu sel elektrokimia. Ada dua jenis sel
elektrokimia,yaitu sel Volta dan sel elektrolisis. Dan pada pemebelajaran ini akan dibahas
tentang sel volta. Sel Volta merupakan jenis sel elektrokimia yang dapat menghasilkan
energi listrik dari reaksi redoks yang berlangsung spontan. Sel Volta juga disebut dengan sel
Galvani. Penamaan sel Volta dan sel Galvani diberikan untuk menghargai jasa penemu
kedua sel ini,yaitu Alexander Volta dan Luigi Galvani.

Pada sel Volta,anoda adalah kutup negatif dan katoda adalah kutup postif. Anoda dan
katoda yang berupa logam dicelupkan kedalam larutan elektrolit yang mengandung masing-
masing ion logamnya. Kedua larutan dihubungkan dengan jembatan garam, sedangkan
kedua elektroda dihubungkan dengan kawat. Listrik yang dihasilkan diukur dengan
Voltmeter yang dipasang pada kawat. Contoh reaksi redoks spontan dalam sel Volta yang
menghasilkan energi listrik adalah reaksi antara seng dan tembaga.

1. Notasi sel volta


Rangkaian sel volta
dapat ditulis dalam bentuk notasi
atau diagram sel. Dalam menuliskan diagram sel, anoda dituliskan di sebelah kiri dan
katoda di sebelah kanan yang dipisahkan oleh jembatan garam. Jembatan garam
dilambangkan dengan dua garis sejajar (||). Secara umum, notasi sel dituliskan sebagai
berikut:

anoda | Larutan | | Larutan | katoda

sehingga pada sel volta di atas dituliskan dalam bentuk notasi sel :
Zn | Zn2+ | | Cu2+ | Cu
Notasi tersebut menyatakan bahwa pada anoda terjadi reaksi oksidasi Zn menjadi Zn 2+ ,
sedangkan di katoda terjadi reduksi ion Cu2+ menjadi Cu.

2. Potensial Elektroda Standar


Pada sel volta yang tersusun dari Pada sel volta yang tersusun dari elektroda Zn
dan Cu, ternyata elektroda Zn mengalami oksidasi. Hal ini menunjukkan bahwa logam
Zn lebih cenderung mengalami oksidasi dibandi kan logam Cu. Untuk membandingkan
kecenderungan logam-logam mengalami oksidasi digunakan elektroda hydrogen sebagai
pembanding yang potensial elektrodanya adalah 0 volt. Potensial sel yang dihasilkan oleh
elektroda logam dengan elektroda hidrogen pada kondisi standar, yaitu pada suhu 25C,
tekanan gas 1 atmosfer dan konsentrasi ion-ion 1M disebut potensial elektroda standar
logam tersebut dan diberi lambang E.

Potensial elektrode berkaitan dengan reaksi redoks sehingga ada dua jenis
potensial elektrode, yaitu potensial reduksi dan potensial oksidasi . potensial oksidasi
merupakan nilai yang sama dengan potensial reduksi dengan tanda berlawanan.

E oksidasi = E reduksi

Contoh :

Reaksi reduksi : Zn2+ + 2e Zn E = -0,76 volt

Reaksi oksidasi : Zn Zn2+ + 2e E = +0,76 volt

3. Potensial Sel
Perbedaan potensial dari kedua elektroda (katoda dan anoda) disebut beda
potensial atau potensial sel standar yang diberi lambar Esel.

Esel = E katoda Eanoda


Katoda merupakan tempat terjadi reaksi reduksi sehingga mempunyai E lebih
besar, sedangkan anoda merupakan tempat terjadi reaksi oksidasi sehingga mempunyai
harga E lebih kecil.

Potensial sel dapat digunakan untuk memperkirakan spontan tidaknya suatu reaksi
redoks. Reaksi redoks berlangsung spontan bila Esel > 0 (positif) dan tidak spontan bila
Esel < 0 (negatif).

4. Deret Volta

Li K Ba Sr Ca Na Mg Al Mn Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn Pb H Sb Bi Cu Hg Ag Pt
Pada Deret Volta, unsur logam dengan potensial elektrode lebih negatif ditempatkan di
bagian kiri, sedangkan unsur dengan potensial elektrode yang lebih positif ditempatkan di
bagian kanan.

Semakin ke kiri kedudukan suatu logam dalam deret tersebut, maka

Logam semakin reaktif (semakin mudah melepas elektron)


Logam merupakan reduktor yang semakin kuat (semakin mudah mengalami
oksidasi)
Sebaliknya, semakin ke kanan kedudukan suatu logam dalam deret tersebut, maka

Logam semakin kurang reaktif (semakin sulit melepas elektron)


Logam merupakan oksidator yang semakin kuat (semakin mudah mengalami reduksi

5. Aplikasi Sel Volta


Sel volta dibagi menjadi tiga bagian, yaitu Sel Volta Primer, Sel Volta Sekunder,
Sel Bahan Bakar. Ketiga bagian tersebut juga memiliki contoh masing-masing lagi.
Contoh dari Sel Volta Primer yaitu
1. Sel Kering Seng Karbon
2. Baterai Merkuri
3. Baterai Perak Oksida
4. Baterai Litium
E. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan Scientific Approach
2. Model diskusi dengan menggunakan Beach Ball
3. Metode ceramah, diskusi kelompok dan tanya jawab.
F. MEDIA ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN
Media pembelajaran
- Power point
- Bola
Alat pembelajaran
- Laptop
- LCD
Sumber pembelajaran
- Buku bahan ajar kimia
- Buku-buku rujukan lain yang releven
- Lembarr kerja siswa

G. Kegiatan Pembelajaran
Tahapan Kegiatan Alokasi waktu
Pendahuluan o Guru mengucapkan salam kepada siswa 10 menit
o Guru menanyakan kabar siswa
o Guru membimbing siswa untuk berdoa
sebelum memulai kegiatan belajar
mengajar
o Guru memeriksa kehadiran siswa
o Guru mengingatkan kembali materi
sebelumnya(apersepsi)
o Guru memotivasi siswa dengan
memberikan suatu fenomena
Fase-1 : mengklarifikasi maksud dan
establishing set
o Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
dan model pembelajaran beach ball
o Guru membagi sisa menjadi beberapa
kelompok besar
o Guru meminta siswa duduk dengan
kelompok dan model tempat duduk
menjadi huruf U
o Guru membagikan LKS kepada siswa

Fase-2 mengarahkan diskusi


o Guru menyampaikan aturan dan tata cara
diskusi kelas menggunakan tipe Beach Ball.
Aturaannya sebagai berikut :
1. Guru memberikan bola kepada siswa
untuk mengawali diskusi dengan
acak dengan menggunakan musik.
2. Saat musik berhenti, siswa yang
mendapat bola harus menjawab
pertanyaan.
3. Hanya siswa yang mendapat bola
yang boleh menjawab.
4. Jika ada siswa lain yang ingin
berpendapat, maka harus meng-
acungkan tangan terlebih dahulu
sebelum mendapat lemparan bola.
5. Musik kembali dinyalakan dan bola
kembali dilempar ke siswa.

Fase-3 : menyelenggarakan diskusi


Kegiatan inti 30 menit
o Guru meminta siswa membuka LKS yang
telah dibagikan.
o Guru memberikan waku kepada siswa
untuk mendiskusikan materi yang ada di
LKS dan soal-soal yang ada di LKS
o Guru mulai melemparkan bola ke satu
siswa dan mulai memutar musik
o Siswa yang mendapat bola saat musik
berhenti harus menjawab pertanyaan
yang diberikan (mengkomunikasikan)
o Guru memberikan unpan balik pada hasil
kelompok siswa dan menyampaikan
penguatan atas pendapat kelompok
dengan gagasan mereka sendiri

Fase-4 : mengakhiri diskusi


Penutup o Siswa bersama guru membuat 5 menit
kesimpulan hasil diskusi
o Guru menutup diskusi dan
menyampaikan makna diskusi hari ini
mengenai materi sel volta.

Fase-5 Debriefing
o Siswa memberikan tanggapan terhadap
proses diskusi kelas tipe beach ball yang
telah dilaksanakan.
o Guru meminta siswa mempelajari materi
selanjutnya.
o Guru mengakhiri pembelajaran dengan
mengucap salam.
PENILAIAN AFEKTIF

Peniliaian KI 1 Dan KI 2

Lembar Penilaian Afektif


Nama :
Kelas :
No. Absen :

No Aspek yang dinilai Skor


1 2 3
.
1 Religius
2. Kehadiran siswa
3. Keaktifan
No Aspek yang Skor
1 2 3
. dinilai
1 Religius Tidak memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan
arahan doa dan arahan doa namun arahan doa dan
bergurau saat doa tidak berdoa dengan berdoa dengan
sedang berlangsung. khusyuk khusyuk
2. Kehadiran siswa Terlambat lebih dari 5 Terlambat lebih dari Tepat waktu
menit 10 menit
3. Keaktifan Pasif dalam Sudah mulai Sudah menunjukkan
menyampaikan suatu menunjukkan sikap sikap aktif dan sudah
pendapat aktif namun belum sering menyampaikan
terlalu sering pendapat
menyampaikan
pendapat

jumlah skor
Nilai= x 10 0
skor total

Keterangan :
Baik : 66 100
Cukup : 34 65
Kurang baik : 0 - 33
No.
Soal dan Jawaban Skor
Soal
1 Diberikan data beberapa potensial standar sebagai 25
berikut:

(I) Ag+ + e Ag E = + 0,80 V


(II) Mg2+ + 2e Mg E = 2,37 V
(III) Cu2+ + 2e Cu E = + 0,34 V
(IV) Zn2+ + 2e Zn E = 0,76 V

Tentukan:
a) Potensial sel yang diperoleh jika digunakan elektrode
I dan II
b) Potensial sel yang diperoleh jika digunakan elektrode
I dan III

Pembahasan :

a) Ag+ + e Ag E = + 0,80 V
Mg2+ + 2e Mg E = 2,37 V
Esel = +0,80 (2,37) = +3,17 V

b) Ag+ + e Ag E = + 0,80 V
Cu2+ + 2e Cu E = + 0,34 V
Esel = +0,80 0,34 = 0,46 V

2 Tiga logam L, M, P dapat membentuk ion-ion positif L2+ , 20


M2+, P+. Diketahui sbb:

L2+ (aq) + P(s) tidak terjadi reaksi


2P+ (aq) + M(s) M2+ (aq) + 2P(s)
M2+ (aq) + L (s) M(s) + L2+ (aq)
Urutan ketiga loga sesuai dengan potensial elektrode
yang meningkat ialah
Pembahasan :
Reaksi akan berlangsung jika logam disebelah kiri deret
volta mendesak ion sebelah kanannya. Sebaliknya, reaksi
tidak akan berlangsung jika ion di sebelah kiri
direaksikan dengan logam di sebelah kanan. Jawaban L,
M, P
3 15
Jika diketahui harga E Zn = - 0,76 volt dan E Sn = -
0,14 volt, berdasarkan gambar di atas notasi sel vota dari
reaksi tersebut adalah ....

Sn Zn

Pembahasan
Zn(s) Zn2+(aq) | | Sn2+(aq) Sn(s)

4 Logam A dapat mendesak logam B dari larutannya, 20


logam C dapat mendesak logam B dari larutannya ,
logam C tidak dapat mendesak logam A dari larutannya.
Urutan potensial reduksi yang semakin negatif dari ketiga
logam tersebut adalah...

Pembahasan :
Pembahasan
Dalam deret volta logam yang terletak sebelah kiri
memiliki tingkat oksidasi lebih tinggi dibandingkan
dengan logam yang berada di sebelah kanannya ( logam
kiri mereduksi ion logam sebelah kanannya)
Maka urutan ketiga logam dalam deret volta A - C -
B , Sehingga urutan berdasarkan E0 adalah B - C - A

5 Diketahui data sebagai berikut 20


Fe2+ / Fe E0 = -0,44 V
Ni2+ / Ni E0 = -0,25 V
Sn2+ / Sn E0 = -0,14 V
Pb2+ / Pb E0 = -0,13 V
Mg2+ / Mg E0 = -2,37 V
Cu2+ / Cu E0 = +0,34 V
Berdasarkan harga E0 di atas, manakah logam yang dapat
memberikan perlindungan katodik terhadap besi ?

Pembahasan
logam yang dapat memberikan perlindungan katodik
terhadap besi berarti agar logam besi tidak terokdidasi,
maka dipilih logam lain dengan harga E0 yang lebih kecil
dibandingkan dengan E0 besi untuk pelindungan,
sehingga yang paling tepat adalah logam Mg.

jumlah skor
Nilai= x 10 0
skor total

Keterangan :
Baik : 66 100
Cukup : 34 65
Kurang baik : 0 - 33

Anda mungkin juga menyukai