Makalah Golongan 14 Dan 15
Makalah Golongan 14 Dan 15
Oleh
Kelompok VIII
Kelas A
Diara (1313023077)
PENDIDIKAN KIMIA
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG
2015
2
I. PENDAHULUAN
Mineral germanium sangat langka tetapi unsur ini didistribusikan dalam jumlah
luas (seperti Ga). Mineral germanium diperoleh dari abu atubara tetapi sekarang
biasanya dari gas limbah pengolahan bijih seng. Timah umumnya terdapat di
kasiterit SnO2, dan timah menjadi satu- satunya sumber penting dari unsur sejak
dahulu. Unsur timbal merupakan unsur yang paling melimpah diantara unsur
logam golongan 14 dan 15, yaitu sebesar 13 ppm. Bismuth biasanya ditemukan
sebagai bismit (-Bi2O3), bismutinit (Bi2S3), bismutit [(BiO)2CO3], dan sangat
jarang ditemukan dalam bentuk aslinya.
II. PEMBAHASAN
1. Germanium (Ge)
Kelimpahan germanium dikerak bumi sekitar 1,6 ppm. Hanya ada
dalam beberapa bentuk mineral seperti argyrodite, briartite, germanite,
dan renierite. Beberapa bijih seng-tembaga-timbal mengandung cukup
germanium yang dapat diekstraksi dari bijih besi akhirnya.
Kebanyakan bijih besi dari germanium berupa sulfida. Bijih besi
sulfidanya diubah menjadi oksida besi dengan pemanasan di udara,
proses ini dikenal dengan pemanggangan:
GeS2 + 3 O2 GeO2 + 2 SO2
2. Timah (Sn)
4
Sedangkan cara yang modern dan sering dipakai baru-baru ini adalah
dengan menggunakan metode tanur bergaung(reverberatory) yang
dilakukan pada temperatur 1200-1300 C. Namun, menggunakan
metode modern ini terasa sulit dilakukan, karena adanya unsur besi
sebagai pengotor bijih yang mengakibatkan hasil yang diperoleh
5
3. Timbal (Pb)
Timbal didapatkan dari galena (PbS) dengan proses pemanggangan.
Anglesite, cerussite, dan minim adalah mineral-mineral timbal yang
lazim ditemukan. Anglesite merupakan mineral timbal yang
mengandung timbal sulfat PbSO4. Mineral ini terjadi sebagai hasil
oksidasi mineral gelena akibat pengaruh cuaca. Warna mineral ini dari
putih, abu-abu, hingga kuning, jika tidak murni maka warnanya abu-
abu gelap. Mineral ini memiliki spesifik grafiti 6,3 dengan kandungan
timbal sekitar 73%.
Pada proses reduksi ini, silikat akan akan diubah oleh air kapur (CaO)
menjadi PbO, yang kemudian akan tereduksi oleh batubara sehingga
menjadi logam timbel(Pb). Sedangkan kapurnya diubah menjadi
kalsium silikat sebagai ampas. Dengan reaksi sebagai berikut:
PbSiO3 (s) + CaO (s) PbO (s) + CaSiO3 (s)
Ada alternatif lain pada proses reduksi adalah dengan pemakaian biji
galena yang segar sebagai konduktor pengganti batubara, dengan
reaksi sebagai berikut :
PbS (s) + 2PbO (s) Pb (l) + SO2 (g)
Namun dalam tahap ini belum dihasilkan logam timbel yang murni,
dan masih mengandung banyak unsur pengotornya, seperti tembaga,
perak, zink, arsen, antimon, dan juga bismut. Oleh karena itu masih
diperlukan proses pemurnian yang banyak, yaitu logam timbel yang
dihasilkan pada reaksi diatas tersebut dilelehkan paa temperatur
dibawah titik leleh tembaga, hal ini dilakukan agar tembaga
pengotornya akan mengkristal sehingga dapat dipisahkan. Tahap
berikutnya, meniupkan udara diatas permukaan lelehan timbel tersebut
sehingga pengotor (arsen dan antimon) akan diubah menjadi arsenat
dan antimonatnya sebagai oksidanya masing-masing. Kemudian untuk
pengotor bismut dapat dipisahkan dengan cara mengeluarkannya dari
tabung, karena bismut berada dalam keadaan buih. Untuk memisahkan
kotoran emas dan atau perak hrus dengan penambahan 1-2% zink, agar
pengotor dapat leleh bersama dengan lelehan zink. Kemudian
campuran didinginkan dari suhu 480 C-420C, sehingga logam emas
dan atau peraknya akan terbawa dalam zink yang akan terlebih dahulu
mengkristal sehingga akan lebih mudah untuk dipisahkan dari lelehan
timbel. Jika ada kelebihan zink didalam lelehan timbel, dapat
dipisahkan dengan teknik penyulingan hampa(pada tekanan yang
sangat rendah).
4. Bismuth
Sumber utama dari bismut adalah yang terdapat dalam keadaan bebas
dan bijih sebagai sulfide yang dikenal dengan nama bismutinit (Bi 2S3),
bismuth (BiO3), serta bismutit (BiO)2CO3. Negara yang kaya bijih ini
Bolivia, Tasmania, Canada, dan Amerika Serikat. Kebanyakan bismut
yang diproduksi di Amerika didapatkan sebagai hasil produksi
penyulingan timbal, tembaga, seng, perak dan bijih emas.
Unsur Kelimpahan
Germanium 1.5 ppm
Timah 2.1 ppm
Timbel 13 ppm
Bismut 0.008 ppm
Berikut adalah sifat kimia dan fisika unsur Ge, Sn, Pb, dan Bi
Karakteristika Ge Sn Pb Bi
Nomor atom 32 50 82 83
Konfigurasi [18Ar] [36Kr] 4d10 [54Xe] 4f14 [54Xe]
elektronik 3d10 4s2 5s2 5p2 5d10 6s2 6p2 4f14 5d10 6s2
4p2 6p2
Titik leleh C 938 232 327 271
Titik didih C 2833 2270 1620 1560
Densitas (g/cm3) 5,323 5,75 11,29 9,80
6,97
7,28
Jari-jari atomik 125 141 175 155
(pm)
Jari-jari ionik M2+ 93 93 120 96 (M3+)
/pm 54 (M4+)
Energi ionisasi 762,2 708,6 715,6 703,3
9
Pada unsur golongan 14 (Ge, Sn, dan Pb) nomor atomnya semakin
bertambah besar.sedangkan pada 1 periode pada Pb dan Bi juga
mengalami kenaikan nomor atom.
Timah dan timbel merupakan suatu logam dalam golongan 14, sedangkan
germanium merupakan metalloid atau disebut juga semi logam. Timah dan
timbel merupakan unsur yang lunak dan memiliki titik leleh rendah,
sehingga mudah ditempa menjadi bentuk piringan, dan juga tahan terhadap
korosi. Dan bismut merupakan logam.
Titik didih pada golongan 14 dari atas kebawah akan semakin turun atau
kecil, hal ini disebabkan karena jari-jari atom yang semakin besar
sehingga jika jari-jarinya besar maka energi pemutusannya akan semakin
kecil karena akan lebih mudah terputus/terlepas, sehingga titik didihnya
akan semakin kecil. Sedangkan pada Satu periode dari kiri ke kanan akan
semakin besar titik didihnya, seperti pada unsur Pb dan Bi karena jari-jari
atom Pb lebih besar daripada Bi maka energi pemutusan ikatan Bi akan
lebih sulit daripada Pb, sehingga menyebabkan titik didihnya semakin
besar karena daya tarik inti yang semakin kuat. Begitupun dengan titik
leburnya dari atas kebawah akan semakin kecil, dan dari kiri ke kanan
akan semakin besar. Hal ini juga erat kaitannya karena timah membentuk
struktur koordinasi 12 yang terdistrosi (bukan murni).
Kerapatan pada golongan 14 dari atas kebawah akan semakin besar, hal ini
erat kaitannya dengan massa unsur yang semakin besar dan volume yang
10
Jari-jari atomiknya akan semakin besar dari atas kebawah pada golongan
14, hal ini berkaitan dengan nomor atom yang semakin besar dari atas
kebawah.
Ada anomali pada logam timbal, pada logam timbal seharusnya energi
ionisasinya menjadi lebih besar dari pada timah, dan juga titik lelehnya
yang seharusnya lebih kecil, namun pada kenyataannya logam timbal
memiliki titik leleh yang lebih besar daripada timah, hal ini disebabkan
karena adanya efek prisai yang buruk pada logam timbal, dimana pada
logam Pb memiliki konfigurasi elektron [ 54Xe] 4f14 5d10 6s2 6p2 sedangkan
11
Mengapa pada timah dapat stabil pada bilangan oksidasi +2 dan +4? Hal
ini karena pada bilangan oksidasi +2 pasangan lembam ns 2 tidak terlibat
dalam pembentukan ikatan, sedangkan pada bilangan oksidasi +4
pasangan lembam berpartisipasi dalam pembentukan ikatan.
1. Germanium
Germanium sedikit lebih reaktif dan elektropositif dibandingkan
dengan Si; germanium larut dalam H2SO4 pekat panas dan HNO3 tetapi
tidak bereaksi dengan air atau dengan asam encer atau alkali kecuali
dengan pengoksidasi kuat seperti H2O2 atau NaOCl. Germanium
teroksidasi menjadi GeO2 di udara dengan panas bereaksi dengan H2S
dan gas S menghasilkan GeS2; C12 dan Br2 menghasilkan GeX4 ; pada
pemanasan dan HC1 memberikan GeC14 dan GeHCl3. Alkil halida
bereaksi dengan Ge panas (seperti dengan Si) untuk memberikan
halida organogermanium.
GeF2 berupa volatil padatan putih dari GeF4 pada bubuk Ge di 150-
3000, memiliki struktur yang unik yaitu trigonal piramida (GeF 3)
memberikan 2 atom F untuk membentuk rantai spiral yang tak
terbatas. GeC12 berwarna Kuning Pucat dapat diperoleh pada suhu 3000
atau dengan dekomposisi termal dari GeHCl 3 pada 700. Reaksi khas ini
dirangkum dalam skema:
13
GeBr2 dibuat dengan reduksi GeBr4 atau GeHBr3 dengan Zn, atau
dengan reaksi HBr pada kelebihan Ge pada 4000, yang merupakan
padatan kuning, yang disproportiosi untuk Ge dan GeBr 4 pada suhu
1500, dengan menambahkan HBr pada 400, dan hidrolisis dengan
Ge(OH)2 kuning yang tidak stabil. Pembuatan GeI2 diperoleh dari
reduksi GeI4 dengan larutan H3PO2 pada larutan HI untuk mencegah
hidrolisis; GeI2 menyublim untuk memberikan kristal oranye-kuning
cerah, kristal ini stabil diudara dan disproportionasi terjadi hanya
ketika pemanasan di atas ~5500. GeI2 dioksidasi menjadi Ge14 pada
larutan KI atau HCl menghasilkan ligan-ligan nitrogen dan bereaksi
dengan C2H2 pada 1400 untuk menghasilkan senyawa yang pada
2. Timah (Sn)
Timah dapat membentuk senyawa dengan tingkat oksidasi +2 dan +4.
Pelepasan dua elektron membentuk timah(II) atau stano lebih mudah
daripada pelepasan empat elektron dengan membentuk timah(IV) atau
stani. Oleh karena itu, timah(II) umumnya lebih bersifat ionik
sedangkan timah(IV) lebih bersifat kovalen. Sifat kovalen timah(IV)
membentuk hibridisasi sp3-tetrahedron. Timah(IV) relatif stabil,
berbeda dengan timbel(IV), dan oleh karena itu timah(II) bersifat
sebagai reduktor.
Garam stano yang lain adalah stano sulfida, SnS, yag berupa padatan
coklat tua, dan sering digunakan untuk menguji adanya ion Sn 2+.
Garam ini dapat diperoleh dari larutan timah(II) yang dialiri gas
hidrogen sulfida.
Seperti halnya stano oksida, stani oksida juga bereaksi dengan asam,
dan basa yang membentuk ion stanat, [Sn(OH)6]2-, yang juga sering
ditulis dengan formula SnO32-, menurut persamaan reaksi:
SnO2(s) + 4H3O+(aq) Sn4+(aq) + 6H2O(l)
SnO2(s) + 2OH-(aq) +2H2O(l) [Sn(OH)6]2-(aq)
Endapan stani sulfida juga larut dalam asam klorida pekat membentuk
ion heksaklorostanat(IV) menurut persamaan reaksi:
SnS2(s) + 6 HCl(pekat) + 2H2O(l) [SnCl6]2-(aq) + 2H2S(g) + 2H3O+(aq)
Timah bereaksi cepat dengan Cl2 dan Br2 pada temperatur rendah
dan dengan F2 dan I2 pada suhu tinggi menghasilkan SnX 4. Reaksi
ini bereaksi hebat pada S dan Se, untuk menghasilkan kalkogen Sn2
dan Sn4 dan dengan Te dari Sn dan Te.
3. Timbal (Pb)
Timbal(II) bukan merupakan reduktor yang baik tidak seperti halnya
timah(II), melainkan timbel(IV) merupakan oksidator yang lebih baik
dibanding dengan timah(IV).
19
Ada tiga macam oksida timbel yang penting yaitu PbO yang berwarna
kuning, PbO2 yang berwarna coklat, dan Pb3O4 yang berwarna merah
meni. Timbel (II) oksida yang mempunyai struktur sama dengan
timah(II) oksida, dapat diperoleh dari pemanasan timbel dengan udara:
2Pb(s) + O2(g) 2PbO(s)
Pb3O4 dapat diperoleh dari oksidasi PbO dalam udara terbuka dengan
pemanasan pada temperatur sekitar 400-500 0C, menurut persamaan
reaksi:
6PbO(s) + O2(g) 2Pb3O4(s)
Kuning merah
Kristal timbel(II) nitrat, tak berwarna dan mudah larut dalam air, dapat
diperoleh dari reaksi timbel(II) oksida dengan asam nitrat. Garam ini
ternyata mudah terhidrolisis dalam air membentuk endapan putih
hidroksinitrat, kecuali jika larutan dibuat sedikit asam dengan asam
nitrat.
Pb(NO3)2(aq) + 2H2O(l) Pb(OH)(NO3) (s) + NO3-(aq) + H3O+(aq)
Persamaan reaksi kesetimbangan di atas mudah dipahami bahwa
dengan penambahan sedikit asam nitrat ke dalam larutan akan
mencegah terjadinya hidrolisis.
Padatan timbel(II) nitrat juga tidak stabil pada temperatur agak tinggi,
dan seperti halnya dengan senyawa nitrat dari logam- logam berat
lainnya, akan terurai menjadi oksidanya dengan membebaskan gas
coklat, NO2, menurut persamaan reaksi:
2Pb(NO3)2 (s) 2PbO(s) + 4 NO2(g) + O2(g)
21
Larutan timbel(II) yang paling stabil dalam air adalah larutan timbel
asetat, Pb(CH2COO)2. Oleh karena itu, larutan ini sering disediakan
untuk menguji timbel(II).
Seperti halnya timah(II), timbel(II) juga diendapkan oleh ion sulfida
dengan warna hitam, menurut persamaan reaksi umum:
M2+(aq) + S2-(aq) MS(s) (M = Sn/ Pb)
4. Bismuth (Bi)
Bismuth terdapat dalam senyawaannya dengan tingkat oksidasi +3 dan
+5. Senyawa bismuth dengan tingkat oksidasi +5 (NaBiO 3, BiF5)
bersifat oksidator kuat. Semua garam bismuth (III) halida dapat
dijumpai, namun hanya BiF3 saja yang ditemui sebagai garam. Seperti
halnya pada timah dan timbal, bismuth (III) lebih stabil daripada
bismuth (V).
Bismut larut dalam asam sulfat pekat atau asam nitrat, untuk
membentuk solusi yang mengandung Bismut (III). Reaksi dengan
asam klorida dalam kehadiran oksigen maka akan menghasilkan
bismut (III) klorida.
4Bi (s) + 3O2(g) + 12HCl (aq) 4BiCl3 (aq) + 6H2O (l)
E. Kegunaan Unsur-unsur
a. Germanium
Adapun kegunaan germanium adalah sebagi berikut :
1. Kristal germanium digunakan pada alat detektor frekuensi radio
yang tinggi dan sinyal-sinyal radar
2. Kristal germanium digunakan pada pembuatan piranti
semikonduktor, seperti transistor
3. Germanium oksida digunakan dalam pembuatan kaca optik dan
pengobatan anemia.
4. Dalam senyawanya germanium digunakan sebagai agen kemotrapi
5. Digunakan sebagai lensa kamera wide-angle dan microscope
objectives
b. Timah
Adapun kegunaan unsur dan senyawaan timah adalah sebagai berikut:
1. Dalam bentuk lembaran, timah digunakan untuk lapisan pelindung
kaleng atau bejana dari tembaga agar lebih kuat dan tahan abrasi
karena dari uap SnCl4 dihembuskan pada permukaan kaca atau
gelas yang baru terbentuk yang kemudian akan bereaksi dengan
molekul air pada permukaan kaca atau gelas membentuk lapisan
SnO2, lapisan tipis SnO2 ini dapat memperkuat kaca atau gelas
seperti pada kacamata.
2. Lapisan tebal dari SnO2 digunakan sebagai lapisan penghantar arus
listrik dan juga digunakan pada kaca jendela pada kocpit pesawat
terbang. Yaitu dengan aliran arus listrik akan terjadi panas pada
kaca yang selanjutnya akan mencegah terjadinya pengembunan uap
air pada kaca jendela kocpiy tersebut.
3. SnCl4 juga digunakan sebagai katalisator dalam reaksi organik
seperti pada pembuatan asam asetat, asam oksalat, dan asam
stearat.
23
c. Timbel
Adapun kegunaan unsur dan senyawaan timbel sebagai berikut :
1. Timbel digunakan sebagai bahan pengisi baterai dan pelapis kabel
listrik
2. Digunakan dalam pipa, tank dan alat sinar X
3. Timbel digunakan untuk melindungi bahan-bahan radioaktif karena
memiliki kerapatan yang tinggi dan Karena timbel merupakan
salah satu bahan paduan yang mempunyai kemampuan yang sangat
tinggi untuk menahan sinar-X dan sinar-
4. Timbel digunakan sebagai bingkai-bingkai kaca berwarna yang
dibentuk sebagai lukisan pada jendela kaca, karena timbel dapat
membentuk lapisan timbel oksida atau timbel karbonat yang
melapisi secara kuat, sehingga reaksi tidak akan berlanjut.
5. Digunakan untuk perekat komponen elektronika pada PCB (timah
solder) bahan solder yang terbentuk dari Sn-Pb dengan kadar Sn
24
d. Bismut
Adapun kegunaan unsur dan senyawaan bismut adalah sebagai berikut:
1. Digunakan sebagai bahan obat-obatan dan kosmetik yaitu pada
bismut oxinitrar dan bismutil nitrat
2. Digunakan sebagai piringan pipa stereo yaitu pada aloi bismut
dengan timbel Stibium
3. Digunakan pada alat ukur listrik karena rendahnya titik leleh aloi
dengan Pb Sn Cd
4. Digunakan pada alat fluoroskopi.
5. pengobatan sinar X, pembalut luka dan pengobatan penyakit sifilis.
Pada dunia kedokteran
6. Bismut mengembang 3.22% jika dipadatkan. Sifat ini membuat
campuran logam bismut cocok untuk membuat cetakan tajam
barang-barang yang dapat rusak karena suhu tinggi
7. Garamnya yang mudah larut membentuk garam basa yang tidak
terlarut jika ditambah air, suatu sifat yang kadang-kadang
digunakan dalam deteksi
8. Bismuth subsalicylate (Pepto-Bismol) tersedia di Amerika
mengandung dua ramuan (bahan-bahan) yang berpotensi aktif,
bismuth dan salicylate (aspirin). Efektif digunakan pada diare
wisatawan dan perawatan dari infeksi H. pylori dari lambung.
Diperkirakan ia mempunyai beberapa sifat-sifat seperti antibiotik
yang mempengaruhi bakteri-bakteri yang menyebabkan diare.
9. Salicylate adalah anti-peradangan dan dapat mengurangi sekresi air
degan mengurangi peradangan. Bismuth juga mungkin secara
langsung mengurangi sekresi air oleh usus.
26
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan makalah ini adalah:
1. Unsur-unsur Germanium, Timah, Timbel, dan Bismut sulit ditemukan
dalam senyawa murninya, kebanyakan unsur-unsur tersebut ditemukan
dalam senyawaannya
2. Unsur murninya dapat diperoleh dari senyawaannya dengan cara
mengisolasi senyawaannya tersebut
3. Timbal merupakan unsur yang memiliki kelimpahan yang paling besar
diantara Germanium, Timah, dan Bismut. Kelimpahannya mencapai 13
ppm didalam kerak bumi. Sedangkan logam bismut merupakan unsur
yang memiliki kelimpahan paling kecil diantara Ge, Sn, dan Pb.
Dimana kelimpahannya hanya mencapai 0.008 ppm didalam kerak
bumi.
4. Terdapat anomali pada logam Pb, dimana berkaitan dengan konfigurasi
elektron Pb dengan yang lainnya. Dimana Pb merupakan logam yang
memiliki efek perisai yang sangat buruk dibandingkan dengan Sn
5. Unsur logam golongan 14 dan 15 dapat bereaksi dengan hidrogen,
halogen, dan oksigen
6. Dalam bentuk garam- garamnya, unsur- unsur golongan 14 dan 15
dapat larut dalam air
7. Dalam bentuk senyawanya, unsur- unsur golongan 14 dan 15 sangat
berguna dalam kehidupan.
1.
27
DAFTAR PUSTAKA