1251 1364 1 PB PDF
1251 1364 1 PB PDF
Patofisiologi dan
Diagnosis Asites pada Anak
Brigitta Godong
Abstrak: Asites adalah masalah yang sering dialami anak-anak dengan penyakit hati. Asites
terbentuk melalui berbagai proses yang kompleks yang melibatkan hati dan ginjal, serta
komponen sistemik, hemodinamik, dan neurohormonal. Teori dasar pembentukan asites yang
paling banyak dianut kini adalah akibat vasodilatasi arteri perifer. Komplikasi tersering dan
terpenting dari asites adalah cairan asites yang terinfeksi, atau biasa disebut spontaneous
bacterial peritonitis (SBP). Tinjauan pustaka ini menampilkan penjelasan sederhana mengenai
patofisiologi terkini dari asites, beberapa kemungkinan penyebab asites, cara menegakkan
diagnosis melalui pemeriksaan fisik, pemeriksaan radiologi, dan parasentesis cairan asites.
J Indon Med Assoc. 2013;63:32-6.
Kata kunci: asites, anak, spontaneous bacterial peritonitis
Brigitta Godong
Abstract: Ascites is a common clinical problem in children with liver diseases. Ascites accumula-
tion is formed by a complex process involving liver, renal, as well as systemic, hemodynamic and
neurohormonal factors. The peripheral arterial vasodilatation hypothesis is the most accepted
pathophysiological basis. The most important complication of ascites is spontaneous infection of
the fluid which are mentioned as spontaneous bacterial peritonitis (SBP).
This review summarizes the pathophysiologic mechanism for ascites, a comprehensive list of
reported etiologies, characteristics findings for diagnosis on physical examination, diagnostic
imaging and abdominal paracentesis. J Indon Med Assoc. 2013;63:32-6.
Keywords: ascites, in children, spontaneous bacterial peritonitis
Diagnosis dan di sekitar hati tampak seperti pita yang sonolusen. Asites
Tahap awal untuk menegakkan diagnosis asites pada yang banyak akan menimbulkan gambaran usus halus seperti
anak adalah dengan melakukan anamnesis mengenai lollipop.
perjalanan penyakit. Saat melakukan anamnesis sebaiknya Pemeriksaan USG juga dapat menemukan gambaran
dokter mencari tahu faktor risiko yang dapat menyebabkan infeksi, keganasan dan/atau peradangan sebagai penyebab
gangguan pada hati, seperti: riwayat kolestasis neonatal, jaun- asites. Asites yang tidak mengalami komplikasi gambaran
dice, hepatitis kronik, riwayat transfusi atau suntikan, atau USG umumnya anekoik homogen, dan usus tampak bergerak
riwayat keluarga dengan penyakit hati. Selain itu, biasanya bebas. 9 Asites yang disertai keganasan atau infeksi akan
perlu ditanyakanapakah terjadi peningkatan berat badan yang memperlihatkan gambaran ekostruktur cairan heterogen, dan
berlebihan.7 tampak debris internal. Usus akan terlihat menempel
Tahap selanjutnya adalah melakukan pemeriksaan fisik sepanjang dinding perut belakang; pada hati atau organ lain;
yang menyeluruh. Pada awal pemeriksaan fisik, perlu atau dikelilingi cairan..
dibedakan apakah pembesaran perut yang terjadi karena Namun demikian, USG memiliki keterbatasan untuk
asites, atau penyebab lain seperti: kegemukan, obstruksi usus, mendeteksi asites pada pasien obesitas, dan asites yang
atau adanya massa di abdomen. Flank dullness yang biasanya terlokalisir karena gelombang ultrasound dapat terhalang
terdapat pada 90% pasien dengan asites merupakan tes yang oleh jaringan lemak dan gas di dalam lumen. 1
paling sensitif, sedangkan shifting dullness lebih spesifik
CT Scan
tetapi kurang sensitif.
Tes lain yang bisa dilakukan untuk mengetahui asites CT Scan memberikan gambaran yang jelas untuk asites.
pada anak adalah melalui pemeriksaan puddle sign.1 Puddle Asites dalam jumlah yang sedikit akan tampak terlokalisasir
sign ini bisa digunakan untuk mengetahui asites pada jumlah pada area perhepatik kanan, subhepatik bawah, dan pada
yang masih sedikit (+120 ml). Untuk melakukan pemeriksaan kavum douglas.9 Densitas dari gambaran CT Scan dapat
ini posisi pasien harus bertumpu pada siku dan lutut selama memberi arahan tentang penyebab dari asites.13
pemeriksan. MRI
Pemeriksaan fisik yang menyeluruh dan seksama dapat
memberi arahan mengenai penyebab asites. Tanda-tanda dari MRI adalah pemeriksaan yang sangat baik digunakan
penyakit hati kronis adalah eritema palmaris, spider naevi, dalam mendeteksi cairan di rongga peritoneum. Pada anak-
jaundice. Splenomegali dan pembesaran venakolateral anak pemeriksaan MRI ini lebih disukai karena waktu
merupakan indikasi telah terjadi peningkatan tahanan vena pemeriksaan yang lebih singkat.1
porta. Asites yang disebabkan oleh gagal jantung kronis,
memberikan tambahan temuan pemeriksaan fisik berupa Abdominal Parasentesis
peningkatan tahanan vena jugularis. Pembesaran KGB m Abdominal parasentesis umum dikerjakan pada pasien
mengacu pada limfoma atau TBC. dengan asites yang belum diketahui penyebabnya, dan pada
pasien dengan penambahan jumlah asites yang sangat
Pemeriksaan Penunjang cepat,perburukan klinis, disertai demam dan nyeri perut.
Setelah anamnesis dan pemeriksan fisik penegakan di- Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi terjadinya spon-
agnosis dapat dibantu oleh pemeriksaan penunjang, berupa taneous bacterial peritonitis (SBP).1 Cairan asites kemudian
pemeriksaan radiologi, dan laboratorium. Pemeriksaan dikirim untuk mengetahui jumlah sel, albumin, kultur asites,
radiologi yang dapatdilakukan meliputi pemeriksaan rontgen protein total, gram stain dan sitologi.
toraks dan abdomen, USG, CT-Scan dan MRI abdomen.1
Pemeriksaan cairan asites meliputi: :
Rontgen toraks dan abdomen Inspeksi
Asites masif mengakibatkan elevasi difragma dengan Sebagian besar cairan asites berwarna transparan dan
atau tanpa adanya efusi pleura. Pada foto polos abdomen kekuningan. Warna cairan akan berubah menjadi merah muda
asites ditandai dengan adanya kesuraman yang merata, batas jika terdapat sel darah Merah >10 000/l, dan menjadi merah
organ jaringan lunak yang tidak jelas, seperti: otot psoas, jika SDM >20 000/l. Cairan asites yang berwarna merah
liver dan limpa. Udara usus juga terlihat mengumpul di tengah akibat trauma akan bersifat heterogen dan akan membeku,
(menjauhi garis lemak preperitoneal), dan bulging flanks.13 tetapi jika penyebabnya non trauma akan bersifat homogen
dan tidak membeku. Cairan asites yang keruh menunjukan
USG adanya infeksi.9
USG adalah cara paling mudah dan sangat sensitif,
karena dapat mendeteksi asites walaupun dalam jumlah yang Hitung jumlah sel
masih sedikit (kira kira 5-10ml). Apabila jumlah asites sangat Cairan asites yang normal biasanya mengandung <500
sedikit, maka umumnya akan terkumpul di Morison Pouch, leukosit/mm3 dan <250 PMN leukosit/mm3. Apabila jumlah