Anda di halaman 1dari 6

Makalah Farmakognosi 1

Expression minyak Atsiri

Oleh
Ayu saraswati 1120194
Novalia Tungka 1120404
Bayu andy prasetyo 110114453
Gabri farhan ari 110114454
Jemmy jonathan W 110114512
PENGEPRESAN MEKANIS (MECHANICAL EXPRESSION)
Pengepresan mekanis merupakan suatu cara ekstraksi minyak atau lemak, terutama untuk
bahan yang berasal dari biji-bijian. Cara ini dilakukan untuk memisahkan minyak dari bahan
yang berkadar minyak tinggi (30-70 persen). Pada pengepresan mekanis ini diperlukan perlakuan
pendahuluan sebelum minyak atau lemak dipisahkan dari bijinya. Perlakuan pendahuluan
tersebut mencakup pembuatan serpih, perajangan dan penggilingan serta tempering atau
pemasakan.
Tahap-tahap yang dilakukan dalam proses pemisahan minyak dengan cara pengepresan mekanis
dapat dilihat pada Gambar.

Dua cara yang umum dalam pengepresan mekanis, yaitu pengepresan hidraulik (hydraulic
pressing) dan pengepresan berulir (expeller pressing).

a. Pengepresan Hidraulik (Hydraulic Pressing)


Pada cara hydraulic pressing, bahan dipres dengan tekanan sekitar 2000 pound/inch2 (140,6
kg/cm = 136 atm). Banyaknya minyak atau lemak yang dapat diekstraksi tergantung dari
lamanya pengepresan, tekanan yang dipergunakan, serta kandungan minyak dalam bahan asal.
Sedangkan banyaknya minyak yang tersisa pada bungkil bervariasi sekitar 4 sampai 6 persen,
tergantung dari lamanya bungkil ditekan di bawah tekanan hidraulik.
b. Pengepresan Berulir (Expeller Pressing)
Cara expeller pressing memerlukan perlakuan pendahuluan yang terdiri dari proses pemasakan
atau tempering. Proses pemasakan berlangsung pada temperatur 240F (115,5C) dengan
tekanan sekitar 15-20 ton/inch2. Kadar air minyak atau lemak yang dihasilkan berkisar sekitar
2,5-3,5 persen, sedangkan bungkil yang dihasilkan masih mengandung minyak sekitar 4-5
persen.
Cara lain untuk mengekstraksi minyak atau lemak dari bahan yang diduga mengandung minyak
atau lemak adalah gabungan dari proses wet rendering dengan pengepresan secara mekanik atau
dengan sentrifusi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses


pengepresan antara lain:

1.Tekanan
yang digunakanSemakin besar tekanan yang digunakan, maka jumlah minyak atsiri yang
dihasilkan akan semakin banyak sampai minyak atsiri yang ada di dalam kulit jeruk habis.

2. Ukuran partikel
Untuk kulit jeruk yang ukurannya relatifbesar harus dikecilkan agar mudah dibentuk
menjadi flake yang memiliki luas permukaan yang lebih besar, sehingga dapat mudah dipres dan
akan meningkatkan yield minyak.

3. Moisture content
Moisture content pada bahan berpengaruh terhadap yield minyak hasil pengepresan.
Semakin besar moisture content, maka yield minyak yang dihasilkan akan lebih rendah, namun
dibutuhkan tekanan pengepresan yang lebih kecil.
4. Suhu dan waktu pemanasan
Suhu dan waktu pemanasan mempengaruhi yield, karena dengan pemanasan ini dapat
memecah sel tumbuhan dan dapat juga mengkoagulasi protein yang ada dalam kulit, sehingga
viskositas minyak turun dan mempercepat aliran minyak ke luar. Pada suhu yang tinggi dan lama
mungkin memberi efek negatif pada kualitas minyak hasil pengepresan

Syarat syarat minyak atsiri

1. Harus jernih, tidak berwarna, kalau perlu setelah pemanasan.Kejernihan dapat dibuktikan
dengan carameneteskan 1 tetes minyak atsiri keatas permukaan air, permukaan air tidak
keruh.Minyak menguap umumnya tidak berwarna, hanya beberapa yang sesui dengan warna
aslinya.Oleum bergamottae berwarna hijau karena klorofilnya terlarutkedalamnya. Oleum
kajuputi berwarna hijau karena senyawatembaga dari alat penyulingnya terlarut kedalamnya.
Minyak atsiri akan berwarna kuning atau kuning kecoklatan karenasudah terurai atau teroksidasi.

2. Mudah larut dalam Chloroform atau Eter.

3. Minyak atsiri yang diperoleh dari penyulingan uap harus bebasminyak lemak. Hal ini
dibuktikan dengan cara meneteskankeatas kertas perkamen tidak meninggalkan noda transparan.

4. Harus kering, karena air akan mempercepat reaksi oksidasisehingga minyak akan
berwarna. Kekeringan dibuktikandengan cara mengocok sejumlah minyak atsiri dengan larutan
Natrium Klorida jenuh vbolume sama, biarkan memisah,volume air tidak boleh bertambah.5.Bau
dan rasa seperti simplisia.Bau diperiksa dengan cara mencampurkan satu tetes minyak atsiri
dengan 10 ml air. Rasa diperiksa dengan mencampur satu tetes minyak atsiri dengan 2 gram
gula.

Contonya pengambialan minyak atsiri dari kulit dari jeruk

minyak kulit jeruk dengan metode mekanik,merupakan pengambilan minyak kulit jeruk
dengan cara mekanik yaitu mengambil minyak kulit jeruk tanpa menggunakan campuran bahan
kimia. Kulit jeruk termasuk golongan citrus, dimana ekstraksi minyak tidak tahan panas, maka
ekstraksi yang digunakan secara mekanik yaitu pengepresan.
Pada percobaan ini, pertama kulit jeruk direndam dengan NaHCO3, tujuan perendaman
untuk membuat kulit jeruk lunak dan melunakkan dinding-dinding sel kulit jeruk sehingga ketika
pengepresan sel-sel tersebut mudah pecah dan minyak kuilt jeruk lebih mudah keluar Setelah
perendaman kulit jeruk dipotong-potong untuk memperluas permukaan serta memudahkan untuk
dipress. Kulit jeruk dpress dengan variabel kekuatan yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Pada saat
pengempaan, minyak kulit jeruk dialiri air dingin agar kulit jeruk dapat mengimbibisi air
sehingga mempermudah keluarnya minyak atsiri. Minyak yang dihasilkan berwarna coklat keruh
karena masih bercampur dengan kotoran. Setelah itu dilakukan dekantasi untuk memisahkan air
dan minyak, dekantasi dilakukan di lemari pendingin agar minyak tidak rusak terkontaminasi
dengan udara. Minyak kulit jeruk mudah teroksidasi dengan udara dengan menggunakan lemari
pendingin diharapkan tidak mudah terkontaminasi dengan udara. Setelah itu terbentuk 2 lapisan;
fraksi air di bagian bawah dan fraksi minyak di bagian atas, kemudian lapisan minyak dipisahkan
dari lapisan air. Minyak yang masih ada endapan tersebut dipindahkan pada kuvet untuk
didiamkan di lemari pendingin agar endapan dan minyak mudah terpisah selama 1 malam.
Setelah 1 malam kuvet diambil dari lemari pendingin dan terdapat sedikit sekali minyak pada
bagian atas campuran.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Dosen Praktikum Satuan
Operasi. Petunjuk
Praktik um Teknologi
Minyak Atsiri. 2013. Prodi Teknik Kimia, FT-Unnes.
http://www.dispertan.jawatengah.go.id/index.php?option=com_
content&task=view&id=67&Itemid=45. [16 maret 2016]

Anda mungkin juga menyukai