TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
BAB I
EXECUTIVE SUMMARY
lebih dari suatu lapangan migas secara terpadu dalam suatu wilayah kerja (WK)
untuk memproduksikan cadangan migas. POD dapat dilakukan pada suatu lapangan
yang baru ditemukan dan akan dikembangkan namun dapat juga dilakukan pada
lapangan yang tepat untuk lapisan-lapisan penghasil minyak dan gas melalui
mengenai lapangan yang distudi meliputi sejarah singkat lapangan, lokasi lapangan,
tujuan dari dilakukannya POD serta metodologi studi yang dilakukan, kajian
geologi dan geofisika, potensi reservoir dan produksi, skenario pengembangan dan
analisis keekonomian.
terletak pada bagian timur Afrika. Produksi pada lapangan MLW ini dihasilkan dari
reservoir Carboniferus F Sands (F1a, LF1b, F2a). Pada reservoir MLW F1a,
terdapat beberapa sumur yang telah dibor, yaitu TRMLW-1, TRMLW-8, TRMLW-
1
2
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
MLW-1, diikuti dengan sumur MLW-2 dan MLW-3 pada tahun 2000. Kemudian
program fasa kedua menambahkan 3 sumur tambahan pada tahun 2006, yaitu
sumur producer pada tahun 2011, yaitu sumur MLW-7 dan MLW-9, serta satu
BAB II
GEOLOGICAL FINDINGS AND REVIEW
3
4
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
Gambar 2.1
Cekungan Berkine
penyumbang utama dry gas. Kedua batuan induk tersebut telah menghasilkan
sejumlah besar hidrokarbon sejak Kimmerian hingga akhir masa structural dari
Gambar 2.2
Peta Kedalaman Lapangan TRMLW-F1a
Gambar 2.3
Tabel 2.1
Tabel 2.2
Jari-Jari Pengurasan
Production Well re (m)
MLW-2 565.17
MLW-5 453.58
Gambar 2.4
Penampang Samping Lapisan F1-a
10
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
Tabel 2.3
Perhitungan Volume Bulk Lapisan F1-a
melihat sifat-sifat fisik reservoir berupa Volume Shale (Vsh), Porositas (), dan
Saturasi Air (Sw), serta penyebaran Permeabilitas (k) pada lapisan prospek. Selain
itu, analisa petrofisika juga dilakukan untuk mendapatkan nilai Ketebalan (h),
Gross Sand (interval reservoir kotor), Net Sand (net reservoir), dan Net Pay.
Sehingga selanjutnya data-data hasil interpretasi tersebut dapat di-cut off (diberikan
batasan atau limitasi) sehingga data-data yang tidak memenuhi syarat cut off
tersebut tidak akan diikutsertakan dalam perhitungan dan analisa lebih jauh dari
Pengukuran sifat fisik batuan, meliputi: Volume Shale (Vsh), Porositas (),
Gambar 2.5
dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana keadaan batuan pada lapisan yang akan
diteliti atau dikembangkan, di antaranya untuk mengetahui ada atau tidaknya zona
porous atau tidaknya lapisan tersebut, serta apakah isi kandungannya minyak, air,
atau gas. Hal-hal tersebut dapat dianalisa melalui data logging yang tersedia. Data-
data logging yang tersedia adalah Gamma Ray Log pada track 1; Resistivity Log
(ILD, ILM, dan ILS) pada track 2; serta Neutron Log dan Density Log pada track
3.
True Vertical Depth (m-SSTVD) dari tiap-tiap sumur. Terdapat 2 lapisan yaitu F1-
a dan F1-b di mana Lapisan F1-b memiliki kedalaman yang tipis dan dominan shale.
Oleh karena itu, kedalaman lapisan tiap-tiap sumur dapat dikorelasikan. Dari hasil
korelasi dapat diperkirakan penyebaran dari ketebalan net sand dan zona dari satu
sumur ke sumur lain yang dikorelasikan. Namun, yang akan dianalisa pada
Gambar 2.6
Dari hasil korelasi didapat ketebalan zona prospek Lapisan F1-a pada
Tabel 2.4
sandstone. Pada dasarnya sandstone tidak ada yang benar-benar clean sandstone,
selalu ada sedikit volume shale di dalamnya. Begitu pun dengan Lapisan F1-a ini,
terdapat sisipan-sisipan shale di dalamnya. Maka dari itu volume shale pada lapisan
mana sebelumnya haruslah ditentukan nilai sand baseline (GR minimum) dan shale
Perhitungan volume shale (Vsh) dari Gamma Ray Log dapat dilakukan
nilai ketebalan (h) untuk mendapatkan data volume shale tiap sumur dengan
Hasil perhitungan volume shale untuk tiap sumur dapat dilihat hasilnya pada
Tabel 2.6.
17
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
Tabel 2.5
TRMLW 1 18.57%
TRMLW 8 17.14%
TRMLW 7 26.78%
TRMLW 5 7.34%
TRMLW 2 16.74%
TRMLW 3 16.74%
2.9.4 Porositas
sumur akan dihitung nilai porositas efektifnya dari hasil log RHOB dan juga NPHI
selanjutnya.
Dalam mengevaluasi hasil log ini, dilakukan analisa kuantitatif melalui data
log RHOB dan NPHI yang memperhitungkan volume shale. Langkah-langkah yang
perlu dilakukan yaitu menghitung nilai PorD dan PorN yang kemudian dikoreksi
18
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
dengan nilai ketebalan (h) untuk mendapatkan data porositas efektif tiap sumur
Tabel 2.6
Porositas Efektif
Sumur
Rata-rata
TRMLW 1 17.13%
TRMLW 8 19.46%
TRMLW 7 14.28%
TRMLW 5 23.08%
TRMLW 2 20.63%
TRMLW 3 17.43%
20
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
Perhitungan saturasi air pada formasi yang dipengaruhi oleh shale dapat
saturasi air untuk setiap lapisan prospek di setiap sumur pada Lapangan TRMLW
Indonesia.
menggunakan metode Simandoux ini adalah adalah Resistivitas air formasi (Rw),
Resistivitas batuan (Rt), Resistivitas Shale (Rsh), porositas efektif (eff), dan
Volume Shale (Vsh) yang diperoleh dari hasil data logging di setiap sumur.
Data resistivitas air (Rw) didapatkan dari data Rw yang dihitung pada tiap
berikut.
Ts = temperatur permukaan, C
Rw = resisvitas air, m
saturasi air untuk setiap sumur ditampilkan pada tabel sebagai berikut.
22
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
Tabel 2.7
Saturasi Air
Sumur
Rata-rata
TRMLW 1 37.14%
TRMLW 8 39.55%
TRMLW 7 27.69%
TRMLW 5 22.47%
TRMLW 2 25.71%
TRMLW 3 32.60%
mendapatkan nilai saturasi air rata-rata untuk Lapisan F1-a, yaitu 30.86%.
2.9.6 Permeabilitas
dengan pendekatan Wyllie & Rose karena tidak adanya data core. Maka dari itu,
dari data yang ada, yaitu data porositas dan saturasi air maka dapat ditentukan nilai
melakukan plot antara kedalaman dan saturasi air, kemudian ditarik suatu garis saat
23
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
saturasi air cenderung stabil. Berikut ini akan ditampilkan satu contoh grafik
Sw
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1
3218
3238
3258
Depth (m)
3278
3298
3318
3338
3358
Swirr
Gambar 2.7
Tabel 2.8
Permeabilitas
Sumur
Rata-rata (mD)
TRMLW 1 84.64
TRMLW 8 236.68
TRMLW 7 68.81
TRMLW 5 504.00
TRMLW 2 498.09
TRMLW 3 383.03
Ketebalan zona prospek pada tiap sumur untuk Lapisan F1-a telah diketahui
setiap kedalaman pada zona prospek tersebut tidaklah dapat dipakai semua untuk
prospek yang telah dilakukan cut off. Cut off ini sangatlah penting untuk
memberikan batas minimal maupun maksimal dari data-data yang diinginkan. Pada
25
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
perhitungan kali ini, cut off yang dilakukan menggunakan tiga buah parameter,
Di mana data yang diambil harusnya memiliki volume shale yang lebih kecil
sama dengan 0.4; porositas efektif lebih besar sama dengan 0.06; dan saturasi air
Setelah dilakukan cut off itu pun, banyak data-data yang tidak memenuhi
didapatkan juga net pay. Berikut merupakan net pay zona prospek pada setiap
Tabel 2.9
TRMLW 1 16 6
TRMLW 8 12 8
TRMLW 7 12 6
TRMLW 5 16 14
TRMLW 2 18 14
26
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
TRMLW 3 18 6
Setelah dilakukan cut off, selanjutnya dihitung nilai porositas efektif rata-
rata, saturasi air rata-rata, dan juga nilai permeabilitas rata-rata. Berikut merupakan
hasil data final setelah di-cut off dan dirata-ratakan untuk Lapisan F1-a.
Tabel 2.10
Net Net
Volume K avg
Well Sand Pay avg Sw avg
Shale (mD)
(m) (m)
LAPISAN
9 17.22% 18.67% 30.86% 295.88
F1-a
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
BAB III
DESKRIPSI RESERVOIR
Lapangan TRMLW di bor pertama kali pada tahun 1998, pada lapangan ini
terdapat 3 lapisan reservoir yang dianggap prospek yaitu Lapisan F1a, F1b dan F2a
namun seiring berjalannya waktu lapisan F1b dan F2a dibawah garis OWC.
Terdapat 8 Sumur pada lapangan ini dimana terdapat 2 sumur yang masih aktif
berproduksi, 3 di antaranya merupakan sumur injeksi dan 2 diantaranya shut off.
Pada bab ini akan menjelaskan mengenai kondisi reservoir yang mencakup
initial condition, rock charateristic, fluid properties dan drive mechanism
Tabel 3.1
Intial Condition
Parameter F1a
Pi, psia 4672.8
27
28
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
Dari data yang dihasilkan di atas, dapat disimpulkan jika kondisi reservoir
bersifat saturated, dimana tekanan awal reservoir lebih kecil jika dibandingkan
dengan tekanan bubble point.
Pressure
0
500
1000
Depth ( m)
1500
2000
2500
3000
3500
2617 3117 3617 4117 4617 5117
Pressure (psia)
pressure
Gambar 3.1
Tabel 3.2
Tekanan Reservoir
Tabel 3.3
42 <oAPI< 55
1.5 < Boi < 3.0 Rbbl/STB
900 < Rsi < 3500 SCF/STB
3000 < Pb < 7500 psia
150 < Tr < 300o F
Dengan perhitungan PVT yang ada lapangan TRMLW F1 sendiri memiliki
data sebagai berikut
Tabel 3.4
Summary Sifat Fisik Fluida Reservoir ( Volatile Oil )
o
Parameter API Boi Rsi Pb Tr
Nilai 42.3 1.70719 1272.793 5546.276 208.2038
Tabel 3.5
kelarutan gas dalam minyak didapat dari hasil perhitungan dengan memakai
korelasi Lasater. Dimana data Rsi awal sudah diketahui sebesar 2726 scf/stb namun
dalam perhitungannya didapat bahwa tekanan Bubble Point jauh melampui
tekanan reservoir awal maka dari itu Rsi yang diketahui sebesar 2726 dianggap
menjadi Rsb dan Rsi dihitung menggunakan persamaan Vasquez and Beggs.
Perhitungan Tekanan Bubble Point dapat dilihat di lampiran C.1 dan limitasi
pemilihan metode lasater untuk perhitungan Pb pada lampiran C.2
Tabel 3.6
Gambar 3.2
Pressure VS RS
1400
MLW F1a
1200
1000
Rs ( Scf/Stb)
800
600
400
200
0
0 1000 Pressure
2000 ( Psia)
3000 4000 5000
Gambar 3.3
Tekanan VS Rs
Tabel 3.7
Data Tekanan Vs Rs
P Rs
4672,738 1272,793042
4522,738 1224,441389
4372,738 1176,388735
4222,738 1128,643394
4072,738 1081,214216
3922,738 1034,110639
3772,738 987,3427539
3622,738 940,9213776
3472,738 894,8581356
34
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
3322,738 849,1655611
3172,738 803,85721
3022,738 758,9477962
2872,738 714,4533529
2722,738 670,3914257
2572,738 626,7813061
2422,738 583,6443174
2272,738 541,0041669
2122,738 498,887387
1972,738 457,3238953
1822,738 416,3477155
1672,738 375,9979253
1522,738 336,3199264
1372,738 297,3671918
1222,738 259,2037383
1072,738 221,9077573
922,738 185,5771804
772,738 150,338706
622,738 116,3635535
472,738 83,89789287
322,738 53,33122711
bbl/stb. Diketahui jika Boi adalah 2.52 bbl/stb, namun di karenakan pengubahan
Rsi menjadi Rsb maka Boi sebesar 2,52 diubah menjadi Bob dimana Boi akan di
cari dengan menggunakan persamaan vasquez
Tabel 3.8
Harga Faktor Volume Formasi
Zona Pi (psi) Pb (psi) Bob Boi T (oF) API
F1a 4672.8 5546.276 2.502 1.705 208.3 42.3
Gambar 3.4
Vasquez and Beggs untuk Bo dalam keadaan saturated
Pressure VS Bo
1,8 MLW F1a
1,6
1,4
1,2
Bo ( bbl/stb)
1
0,8
0,6
0,4
0,2
0
0 1000 2000 3000 4000 5000
Pressure
Gambar 3.5
Pressure Vs Bo
36
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
Tabel 3.9
Data Tekanan vs Bo
P Bo
4672,738 1,707185662
4522,738 1,684031383
4372,738 1,661020285
4222,738 1,638156351
4072,738 1,615443819
3922,738 1,592887209
3772,738 1,570491352
3622,738 1,548261429
3472,738 1,526203006
3322,738 1,504322086
3172,738 1,48262516
3022,738 1,461119274
2872,738 1,439812106
2722,738 1,418712058
2572,738 1,397828369
2422,738 1,377171248
2272,738 1,35675205
2122,738 1,33658348
1972,738 1,316679864
1822,738 1,297057496
1672,738 1,277735089
1522,738 1,258734384
1372,738 1,240080988
1222,738 1,221805558
1072,738 1,203945536
37
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
922,738 1,186547819
772,738 1,169673081
622,738 1,153403313
472,738 1,137856399
322,738 1,123218861
Tabel 3.10
Pressure VS Viscosity
MLW F1a
0,6
Uo (Centipoise)
0,4
0,2
0
0 1000 2000 3000 4000 5000
Pressure
Viscosity
Gambar 3.6
Tabel 3.11
99 4,21%
Maka dari itu dengan perbedaan yang sangat jauh, kami sepakat
menggunakan OOIP simulasi sebagai dasar OOIP kami dikarenakan keakuratan
OOIP simulasi yang lebih baik.
Gambar 3.7
Dari gambar diatas dapat di lihat bahwa EUR sebesar 1.8 Juta stb
dengan Remaining Reserve sebesar 460.631 stb. Jika kita hitung Recovery Factor
pada keadaan berikut maka di dapat Recovery Factor Sebesar
18.055.800
= = 18.237%
99.000.000
Gambar 3.8
19.422.500
= = 19,62%
99.000.000
tabel 3.9 dapat dilihat bahwa RF TRMLW F1 diantara Solution Gas Drive dan Gas
Cap Drive.
Secara Teori sangatlah tidak mungkin reservoir dengan keadaan awal
saturated tidak terdapat gas cap. Namun menurut hipotesa penulis dapat di
simpulkan jika pada reservoir ini terdapat Gas Cap dalam jumlah sangat kecil
karena perhitungan Jumlah Gas Cap (M) merupakan perbandingan Produksi Gas
dibaagi dengan Produksi Minyak. Maka dari itu hasil yang di dapat sangatlah kecil
maka di lapangan di anggap jika gas cap tidak ada.
Lapangan TRMLW F1 sendiri sudah melakukan injeksi gas untuk
meningkatan produksi minyak, maka dari itu terdapat indikasi perubahan drive
mechanism. Dikaenakan gas cap yang terproduksi akan menjadi miscible gas yang
terlarut sehingga dapat dianggap bahwa Drive Mechanism TRMLW F1
merupakan Solution Gas Drive Reservoir dengan Gas Cap yang sangat kecil.
45000 Oil
Rate 6000
40000 GOR
5000
35000
Oil Rate ( Bopd)
30000 4000
25000
3000
20000
15000 2000
10000
1000
5000
0
0
-5000 -1000
Gambar 3.9
Grafik Qo, GOR, VS Time
43
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
Tabel 3.12
Recovery Factor tiap Drive Mechanism
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
BAB IV
RESERVE & PRODUCTION FORECAST
Penentuan cadangan dalam reservoir merupakan salah satu hal yang sangat
penting untuk mengetahui seberapa besar jumlah hidrokarbon yang terdapat di
dalam reservoir. Nilai perolehan minyak (recovery factor) dapat digunakan
sebagai parameter untuk menentukan tenaga dorong suatu reservoir. Ramalan
perkiraan kelakuan laju produksi merupakan hal yang sangat penting untuk
menentukan skenario pengembangan selanjutnya dan juga untuk mengetahui nilai
EUR (Estimated Ultimate Recovery) yang digunakan untuk melakukan
perhitungan nilai perolehan minyak. Untuk mengoptimalisasikan pengurasan
fluida dalam reservoir, dilakukan skenario untuk mendapatkan keekonomisan
yang layak dalam hal pengembangan suatu lapangan.
4.1 Reserve
Lapangan TRMLW terdiri dari 5 sumur (2 producer dan 3 shut-in) yang
pernah berproduksi dengan ketebalan dan data sumur yang berbeda beda, namun
dengan lapisan yang sama yaitu F1a. Untuk melakukan perhitungan cadangan
dibutuhkan nilai bulk volume, porositas, saturasi air, danfaktor volume formasi.
4.1.1 Perhitungan Hydrocarbon-Inplace
Untuk menghitung jumlah hidrokarbon awal yang berada pada
reservoir dapat digunakan banyak metode. Metode yang digunakan untuk
menghitung OOIP (Original Oil In Place) yang digunakan ada dengan
metode volumetric. Dalam metode volumetric dibutuhkan data parameter
bulk bolume, porositas, saturasi air, dan faktor volume formasi minyak.
Data bulk volume diperoleh dari divisi geologi dan data porositas dan
saturasi air diperoleh dari divisi penilaian formasi sedangkan data faktor
volume formasi diperoleh dari hasil perhitungan divisi reservoir.
Tabel 4-1
Initial Oil In-Place dan Kumulatif Produksi Minyak
44
45
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
OOIP Remaining
Np
Lapisan Volumetrik RF (%) Reserves
(MMSTB)
(MMSTB) (MMSTB)
Tabel 4.3
46
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
Remaining Reserve
EUR NP
Lapisan RR (MMSTB)
(MMSTB) (MMSTB)
F1a 19,4225 17,595 1,827
Tabel 4.4
Recovery Factor
Zone RF
F1a 20.42%
Tabel 4.5
Estimate Ultimate Recovery
OOIP EUR
Lapisan
(MMSTB) (MMSTB)
F1a 99 19,4225
Gambar 4.1
Kurva DCA Lapisan F1a
Pada base case, nilai kumulatif produksi dari semua sumur / 1 lapisan
yaitu 17,59 MMSTB yang merupakan belum optimum dari cadangan yang ada.
Maka dari itu dilakukan skenario pengembangan lapangan agar remaining reserve
48
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
yang tersisa dapat terkuras secara optimal dan nilai kumulatif produksi bertambah
setiap tahunnya.
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
BAB V
5.1 Pendahuluan
Dalam proses usaha perolehan minyak dan gas kegiatan pertama yang
kegiatan pemboran perlu adanya suatu perencanaan yang tepat agar dapat dicapai
suatu hasil yang optimum, dimana pekerjaan yang kita lakukan agar tidak
dampak yang buruk kepada alam sekitar. Dalam suatu perencanaan pemboran
a) Kondisi Lingkungan
berhubungan dengan kondisi fisik atau lingkungan dari lokasi pemboran tersebut
pemboran onshore berbeda dengan proses pemboran offshore, dan jenis lumpur
49
50
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
yang dipakai pada zona shale akan berbeda ketika pemboran menembus zona
lapisan sand.
b) Parameter Pemboran
dan dirubah sesuai kebutuhan. Parameter ini meliputi: weight on bit (WOB),
desain lumpur pemboran, dan desain bottom hole assembly (BHA). Seluruh
dan drilling program yang dimulai dari datangnya alat-alat berat untuk
5.2 Pemboran
pemilihan casing yang baik, bagaimana penyusunan drill string yang efektif, serta
bagaimana lumpur yang akan digunakan pada tiap lapisan formasi, karena hal
adalah aspek lingkungan dan kesamaan semua faktor itu yang akan menjadi
yang dimulai dari datangnya alat-alat berat untuk pengeboran sampai sumur itu
pemboran yang akan dilakukan. Jika tidak tepat, akan menyebabkan rendahnya
laju penembusan, keadaan formasi yang membahayakan dan tingginya biaya yang
pemboran, mulai dari sistem angkat, sistem putar, sistem sirkulasi, dan sistem
BOP. Dari penentuan horse power sistem angkat dan sistem putar dapat
menggambarkan kebutuhan operasi yang harus dipenuhi. Kapasitas rig harus lebih
hasil akhirnya adalah biaya pemboran yang melebihi jumlah yang diperlukan.
Kurangnya pengeluaran biaya pada tahap awal dalam proses perencanaan sumur
hampir selalu menimbulkan biaya pemboran menjadi lebih tinggi dari yang
Gambar 5.1
berlokasi di Algeria dan berdekatan dengan kota Hassi Messaoud. Lapangan ini
termasuk ke dalam konsensi Blok 405-a yang terletak pada Berkine Basin. Blok
405-a ini terletak di pusat basin yang merupakan bagian dari basin Intracratonic
Ghadames di Sahara Platform. Berkine basin meliputi wilayah sekitar 70.000 km2
dibatasi oleh
TRMLW 2, TRMLW 5. Pada lapisan ini, sudah terdapat 4 sumur injeksi yaitu
agar dapat meningkatkan hasil produksi pada lapisan F1-a ini sebesar 424.240,69
BOPD.
penambahan satu sumur baru guna pengurasan lebih lanjut yaitu sumur TRMLW-
10 (Infill).
kegiatan pemboran seperti klasifikasi sumur yang akan dilakukan, tipe rig yang
yang dilakukan, target kedalaman yang akan dicapai, perkiraan waktu yang akan
dihabiskan, dan estimasi biaya yang dikeluaran oleh sumur tersebut. Pada sumur
infill TRMLW F1-a ini memiliki kedalaman hingga 3300 m atau 10827,3 ft TVD
yang terdiri atas 4 trayek pemboran yang dapat dilihat dalam tabel 5.2
54
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
Tabel 5.1
Tabel 5.2
CASING Interval TVD (ft) Length Casing (ft) Hole Size (Inch)
Conductor 0-902,28 902,28 26''
Surface 0-4265,3 4265,3 17-1/2"
Intermediate 0-7218,2 7218,2 12-1/4"
Liner 7218,2-10827,3 3609,1 8-1/2"
keefektifan dan keekonomisan selama pemboran. Dalam hal ini sumur TRMLW-
casing 13 3/8 untuk kedalaman 0 4265,3 ft, intermediate casing 9 5/8 untuk
grade casing yang cocok dan ekonomis digunakan yaitu grade J-55 untuk
conductor casing , L-80 untuk surface casing, L-80 untuk intermediate casing,
Tabel 5.3
Berat Casing
Casing Design
Gambar 5.2
TABEL 5.4
57
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
MUD PROGRAM
Mud Properties Hole 26 " Hole 17 1/2" Hole 12 1/4" Hole 8 1/2"
KCL Polymer +
Mud Type Spud Mud KCL Polymer KCL Polymer
ClayTrol
Interval (ft TVD) 0 902,28 902,28 4265,3 4265,3-7218,2 7218,2 10827,3
merupakan pengendalian sumur pertama pada saat terjadinya peristiwa kick. Oleh
sebab itu, perlu adanya suatu perencanaan program lumpur pemboran yang
matang.
Pada operasi pemboran infill pada lapangan TRMLW lapisan F1-a ini,
menggunakan lumpur berbahan dasar fresh water mud. Penggunaan fresh water
TRMLW dan lebih ekonomis apabila dilihat dari faktor keekonomisannya. Pada
ppg dengan komposisi bentonite dan air untuk menembus kedalaman trayek
merupakan lumpur paling umum yang digunakan dalam suatu operasi pemboran.
Pada operasi pemboran lapisan F1-a ini, dengan penambahan zat additif berupa
KCL Polymer ini dengan tujuan agar lumpur ini bersifat tidak reaktif terhadap
shale apabila menembus lapisan tersebut. Ion Potassium (K+) akan mengikat Ion
Sodium yang terdapat pada batuan shale sehingga dapat mencegah terjadinya
yang lebih berat sebesar 9,2 ppg. Pada trayek ini digunakan natural mud, dimana
natural mud yang digunakan ini dengan tujuan untuk membor secara cepat.
Natural mud ini ditambahkan beberapa zat additif lainnya sepertihalnya Pac L,
sebesar 9,2 ppg, 9,4 ppg, dan 8,84 ppg. Pada trayek pemboran casing liner ini,
pemasangan casing. Desain semen untuk operasi pemboran infill pada sumur
TRMLW lapisan F1-a ini menggunakan semen kelas G jenis Portland. Semen
8.000 ft dan apabila ditambahkan dengan berbagai zat additif lainnya dapat
digunakan untuk kedalaman trayek pemboran yang lebih dalam. Disamping itu,
semen kelas ini cukup kuat dan ekonomis serta umum digunakan di dunia.
Densitas semen yang digunakan ialah menggunakan dua densitas, yaitu 13,3 ppg
sebagai lead dan 15,6 ppg sebagai tail. Penggunaan dua densitas semen yang
berbeda dimaksudkan agar diperoleh kekuatan penyemenan yang lebih merata dan
ekonomis. Bagian bawah annulus (tail) disemen dengan 15,6 ppg yaitu sekitar
Tabel 5.5
CEMENTING PROGRAM
Hole Size 26 " 17 1/2" 12 1/4 " 8 1/2 "
Slurry Type Lead (Class G ) Lead (Class G ) Lead (Class G ) Lead (Class G )
Weight 13,3 ppg 13,3 ppg 13,3 ppg 13,3 ppg
Slurry Yield 7,73 gal/sak 7,73 gal/sak 7,73 gal/sak 7,73 gak/sak
Slurry Type Tail (Class G ) Tail (Class G ) Tail (Class G ) Tail (Class G )
Weight 15,6 ppg 15,6 ppg 15,6 ppg 15,6 ppg
Slurry Yield 8,83 gal/sak 8,83 gal/sak 8,83 gal/sak 8,83 gak/sak
Thickening Time > 4 hrs > 4 hrs > 4 hrs > 4 hrs
Compressive Strenght
1.200 psi 1.200 psi 1.200 psi 1.200 psi
@ 140 F
Latex & Latex &
Additive Material Lignosulfonate
CMHEC CMHEC
TOTAL SEMEN
Hole 26" Hole 17 1/2" Hole 12 1/4" Hole 8 1/2"
BBL 344,27 717,42 534,88 111,78
GRAND TOTAL 1.708,34 bbl
Tabel 5.5
(Tabel Lanjutan)
Tabel 5.6
Bit Program
Bit Program
Hole Bit Specification IADC
Tabel 5.6
Bit Program
(Tabel Lanjutan)
Pemilihan rock bit 20 dan hole opener 26 karena untuk membuat lubang
pada casing 20 yang dipasang dengan cara dipancang menggunakan drive pipe.
62
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
Kemudian rock bit 17-1/2 digunakan pada trayek hole 17-1/2, sebab formasi
pada trayek ini tidak terlalu keras sehingga penggunaan rock bit masih sangat
PDC bit. Selanjutnya pada trayek 12-1/4 digunakan PDC bit 12-1/4, sebab
pada trayek ini, menggunakan PDC bit agar menghemat drilling rig time dan cost
pada saat tripping out untuk menggantikan rock bit yang tumpul. Pada trayek
terakhir yaitu 8-1/2 menggunakan PDC bit 8-1/2, sebab pahat jenis rock bit
tidak digunakan lagi pada trayek ini karena kondisi batuan pada formasi ini sudah
sangat keras dan sangat tidak efisien apabila menggunakan rock bit apabila dilihat
Tabel 5.7
Tabel 5.8
Tabel Drill Collar UNIT Drill Pipe UNIT Total Weight DC+DP UNIT
Length 656,20 Ft Length 10.171,10 ft Weight 265.003,12 lb
Weight 150,00 kg/m Weight 198.336,45 lb
45,72 kg/ft
101,60 lb/ft
66.666,67 Lb
dengan memperhitungkan beban antara casing dan drill string maka telah
diperoleh nilai beban terberat pada casing apabila dibandingkan terhadap beban
drill string yang terdiri atas drill pipe dan drill collar. Diperoleh beban casing
Sehingga beban pada casing intermediate menjadi acuan dalam penentuan daya
yang terbesar adalah 1.032,87 HP, sehingga rig yang digunakan pada pemboran
sumur infill ini adalah rig dengan daya sebesar 1.500 HP.
BOP atau blow out preventer merupakan salah satu alat yang sangat
penting digunakan dalam proses pemboran. Alat ini berfungsi sebagai pertahanan
64
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
dalam mencegah terjadinya semburan liar atau blow out. Oleh karena itu sebelum
di lakukan pemasangan BOP perlu di lakukan pemilihan rating BOP yang tepat
agar dapat berhasil menahan tekanan apabila terjadi semburan liar. Susunan dan
rangkaian jenis dari BOP disesuaikan dengan keadaan tekanan reservoir dan
dikalikan dengan nilai safety factor. Untuk sumur TRMLW-10 ini memiliki
dengan safety factor sebesar 2 untuk mendapatkan rating BOP yang tepat untuk
tersebut susunan BOP yang diangap paling tepat untuk digunakan adalah sebagai
berikut :
Tabel 5.9
BOP Design
BOP DESIGN
Casing Pressure
Description
Size Rating
BOP yang digunakan memiliki rating sebesar 10.000 psia untuk menghindari
Gambar 5.3
X-Mastree
66
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
X-mastree yang akan digunakan adalah Dual Arm 3-1/8x 2-1/16 dengan
mencapai target adalah 47 hari. Drilling schedule ini dibuat sebagai target waktu
untuk kerja nyata saat berlangsungnya proses di lapangan. Berikut adalah tabel
Tabel 5.10
Drilling Time
Durasi Kumulatif Depth
Aktivitas
(hari) (hari) (ft)
Preparation
Rig Move, Rig Up & Testing Tools (Preparation) 3 3 0
Set 20" Conductor (Pailling with Pipe Drive) 2 5 492,15
Drill 17 1/2" Hole (Surface Casing) 8 13 4.265,3
Run & Cement 13 3/8" , Run CBL +VDL & Casing Test
2 15 4.265,3
BOP
Drill 12 1/4" Hole (Intermediate Casing) 10 25 7.218,2
Run & Cement 9 5/8", Run CBL+VDL & Casing Test
2 27 7.218,2
BOP
Drill 8 1/2" Hole (Liner Casing) 12 39 10.827,3
Running Liner 7", Cement & Run CBL, VDL 2 41 10.827,3
Sirkulasi ganti isi lubang dengan CF 0,5 41,5 10.827,3
Run Production String (Tubing), Set X-mastree 0,5 42 10.827,3
67
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
demobilisasi rig, dengan kedalaman total pemboran mencapai 10.827,3 ft. Berikut
Duration (Days)
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
0
Set 20" Conductor
2000
6000
Bor Lubang 12 1/4"
8000
Bor Lubang 8 1/2"
10000
12000
Gambar 5.4
Time Vs Depth
Tabel 5.11
BUDGET
UNIT
No DESCRIPTION NEW PURCHASE GRAND TOTAL
OF
ISSUE QTY U.P AMOUNT
TANGIBLE COST
1 CASING
CSG 20" Feet 492,15 150 73822,5
CSG 13 3/8" Feet 4.265,3 150 639.795
CSG 9 5/8" Feet 7.218,2 120 866.184
7" Liner Feet 3.609,1 100 360.910
Tubing 2-7/8" Feet 3.253,25 30 97.598
Permanent Packer 38.000
4 WELL EQUIPMENT - SURFACE 100.000
WELL EQUIPMENT - SUB
5 76.000
SURFACE
TOTAL $2.252.309,00
INTANGIBLE COST
PREPARATION AND
4 EXECUTION
Surveys 18.000
69
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
Tabel 5.11
(Lanjutan)
5 DRILLING OPERATION
Well Insurance $ 7 10827,3 75791,1
Rig Contract (1500 HP) 47 52500 2.467.500
Rig Mob Demob 210.000
PDC Bit 12-1/4" 30.000 30.000
PDC Bit 8.5" 30.000 30.000
Rock Bit 26" 10.000
Rock Bit 17-1/2" 10.000
Mud Tank 350
Mud Program 70.769
Mud Engineer days 50 300 15.000
Cementing Program 81.257
Basic Cementing Service days 50 3000 150.000
Mixing Truck days 50 300 15.000
Drilling Engineer (Standby) person 2 1000 96.000
6 Formation Evaluation
CBL VDL 120.000
Well Testing 1 75000 75.000
7 Completion
Perforation and Wireline
Service 1 95000 95.000
Cased hole electrical logging
service 50.000
8 General
HSE 20.000
Crew Payment person 14 1200 16.800
70
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
Tabel 5.11
(Lanjutan)
5.4.1.9 Komplesi
produksi. Untuk mendapatkan hasil produksi yang optimum dan mengatasi efek
negatif dari setiap lapisan produktif maka harus dilakukan pemilihan metode
komplesi sumur yang tepat dan ukuran peralatan yang sesuai untuk setiap sumur.
Tidak ada dua jenis well completion yang sama persis antara sumur satu dengan
yang lainnya, tetapi pada umumnya selalu bervariasi tergantung dari faktor yang
aliran fluida dari formasi produktif pada dasar sumur ke permukaan sebaik
mungkin.
71
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
sudah ditentukan. Pada sumur infill terdapat satu lapisan produktif sehingga
pemilihan tipe komplesi yang digunakan adalah single string single completion
Gambar 5.5
dimana perforasi adalah proses pelubangan dinding sumur (casing dan lapisan
Sehingga gas bumi dapat mengalir ke dalam sumur melalui lubang perforasi ini.
72
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
Bottom hole completion yang di lakukan pada sumur TRMLW F1-a ini adalah
perforated liner completion yaitu liner di set sampai kedalaman 10.827,3 ft TVD,
dengan oil water contact (OWC) pada lapisan TRMLW-10 yaitu 10.755,12 ft
TVD, dan zona yang akan di perforasi adalah pada interval 10.633,06 ft TVD
10.680,31 ft TVD.
agar sumur tersebut dapat diproduksikan. Pada umumnya teknik perforasi secara
mengimbangi tekanan sumur agar tidak terjadi blow out. Titik perforasi
ditentukan 10% dari ketebalan payzone, yaitu diambil 5% dari top depth payzone
Tabel 5.12
Well Perforation Profile
Lapisan F1-a
Sumur Unit
Feet
Top Depth 10.630,44
Bottom Depth 10.682,94
TRMLW-10 Thickness 52,50
Perforasi 10.633,06-10.680,31
Thick perfo 47,25
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
BAB VI
SURFACE FACILITIES
fluida di sumur produksi yang terletak pada lapangan minyak yang dialirkan
melalui pipa penyalur ke stasiun pengumpul atau Blok Station (BS). Stasiun
pengumpul ini berfungsi sebagai tempat untuk memisahkan air, minyak dan
secara sembur alam (natural flow) atau secara sembur buatan (artificial lift)
minyak, gas dan air. Pemisahan tersebut diperlukan karena tujuan kita
untuk diolah di Kilang atau dijual sebagai komoditas export. Air juga harus
73
74
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
dipisahkan dari minyak karena sebagai komoditas yang akan dijual maka
telah ditentukan. Dan air formasi yang terproduksikan tersebut juga harus
HSSE merupakan ilmu dan seni dalam pengelolaan bahaya dan resiko agar
tercipta kondisi tempat kerja yang aman dan sehat. Safety Induction adalah sesi
baru ataupun kepada visitor, dimana dalam training ini dibahas tentang hal-hal yang
Sepatu Safety
Helm Safety
Kacamata Safety
3. Daerah Bahaya :
perawatan sumur
4. Daerah Aman :
sumur
lapangan
7. Memperhatikan arah angin pada windsocks bila terjadi kebocoran gas dan
8. Dilarang merokok
9. Dilarang memotret dan mengaktifkan alat komunikasi non gas proof dalam
12. Bila menemukan atau melihat Unsafe Action dan Unsafe Conditions,
DEHYDRATOR
TRLMW 5 200 psi
COOLER
COMP 1
TRLMW 6
COOLER
CONTROL VALVE
TRLMW 7
SCRUBBER
TRLMW- 8
SCRUBBER
WATER
SHIPING
80 psi GAS TANK
WATER
STORAGE STORAGE
TANK TANK
WATER TANK
SHIPING
CENTRIFUGAL PUMP TANK
PENAMPUNGAN
DI SPOSAL TRLMW 3
SEMENTARA
CENTRIFUGAL PUMP
KILANG
Gambar 6.1
6.4.1 Wellhead
rangkaian pipa di dalam sumur. Wellhead terdiri dari beberapa bagian yaitu
christmas tree, tubung hanger, choke, adapter, blow out preventer, dan
flange. Fungsi dari Kepala sumur adalah untuk menahan tekanan tinggi,
Gambar 6.2
Wellhead
6.4.2 Manifold
78
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
manifold adalah jajaran pipa alir dari produksi tiap-tiap sumur yang
Secara lengkap header dapat terdiri dari produksi header, test header, dan
rendah
kemudian diarahkan.
Gambar 6.3
Manifold
6.3.3 Flowline
Gambar 6.4
Flowline
Pada lapangan ini telah dihitung jarak dari setiap sumur ke gathering station
dan di hitung juga butuh berapa joint pipa dalam lapangan ini, perhitungan bisa
dilihat di tabel dibawah ini.
Tabel 6.1
6.3.4 Separator
memisahkan fluida produksi menjadi air, minyak dan gas, yang berprinsip
Sesuai dengan bentuknya, separator dapat dibagi dalam tiga jenis yaitu :
1. Separator vertikal
2. Separator Horizontal
3. Separator spherical
mempertimbangkan produksi oil, gas, dan water yang dapat ditampung oleh
separator sebesar 7000 bbl. Ukuran tersebut dipilih lebih besar dari produksi
dimana terdiri dari high sparator (200 psi) dan low separator (80 psi), dimana
tujuam dari 2 stage karena produksi gas yang cukup besar dan beberapa
pertimbangan lainnya.
82
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
Gambar 6.5
Horizontal Separator
Gambar 6.6
Chart Separator Horizontal
Dari Chart diatas Kita bisa menentukan ukuran dari separator high pressure
dan low pressure dimana ukurannya adalah.
Tabel 6.2
Ukuran High Pressure Separator
83
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
Tabel 6.3
Ukuran Low Pressure Separator
DIAMETER SEPARATOR LOW PRESSURE
QL 7000
RETENTION TIME 1 minute
LIQUID DEPTH IN 14 in
SEPARATOR OD 24 in
Length 10 ft
Gambar 6.7
Chart Separator Test
Dari chart tersebut kita bisa menentukan ukuran dari separator test, dan ukurannya
sebagai berikut.
84
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
Tabel 6.4
Ukuran Separator Test
DIAMETER SEPARATOR
QL 1600
RETENTION TIME 1 minute
LIQUID DEPTH IN 10 in
SEPARATOR OD 16 in
Length 10 ft
6.3.5 Scrubber
Gas yang sudah dipisahkan dari liquidnya di separator, kemudian kembali
difilter di gas scrubber. Gas scrubber digunakan untuk meyakinkan bahwa gas tidak
mengandung material atau liquid yang dapat merusak peralatan, sehingga scrubber
Gambar 6.8
Gas Scrubber
Gas scrubber ini juga terdiri dari tipe vertikal, sama seperti halnya pada
separator. Gas yang sudah direfilter di gas scrubber, kemudian disalurkan Gas
85
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
sehingga dapat di salurkan sesuai kebutuhan, baik sebagai gas injeksi atau
kebutuhan lainnya.
6.3.6 Dehydrator
terkandung di dalam natural gas. Air merupakan zat yang paling umum yang
mengontaminasi hydrocarbon ketika diproduksi dari sumur. Ada dua alasan utama
Hidrat merupakan padatan yang terbentuk oleh kombinasi air (90%) dengan
molekul kecil dari hydrocarbon (10%). Hidrat tumbuh sebagai Kristal yang dapat
menjadi sumbatan pada orifice, valve dan daerah lainnya yang tidak mengalami
2. Menghindari Korosi
Korosi sering terjadi ketika liquid water hadir bersama dengan gas asam.
Kebersamaan ini akan cenderung membentuk larutan asam yang sangat korosif,
terutama untuk baja karbon yang biasanya digunakan dalam pembangunan fasilitas
Gambar 6.9
Dehydrator
6.3.7 Kompresor
Pemampat atau kompresor adalah alat mekanik yang berfungsi untuk
meningkatkan tekanan fluida mampu mampat, yaitu gas atau udara. tujuan
meningkatkan tekanan dapat untuk mengalirkan atau kebutuhan proses dalam suatu
system proses yang lebih besar (dapat system fisika maupun kimia contohnya pada
Dalam hal ini kompresor bertujuan untuk meningkatkan tekanan gas untuk
proses penginjeksian gas yang terproduksi dari sumur produksi. Dalam hal ini
Tabel 6.5
87
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
Ukuran Kompresor
GAS
PERHITUNGAN COMPRESSOR
Tipe kompresor 2 stage
P discharge 4662.00 psia
P separator 200.00 psia
Compressor ratio
R 2.86
storage tank ini hamir seluruhnya minyak, dimana ukuran storage tank
Gambar 6.10
Storage Tank
Didalam lapangan pengembangan ini memiliki spesifikasi ukuran tangki
sebagai berikut.
Tabel 6.6
Ukuran Storage Tank
OIL
TRMLW 2 DAN TRMLW 5
Qo Total 6317,37 bopd
Kapasitas tanki 94760,55 bbl
15 hari dinagi 3 tanki 35000,00 bbl
5564,56 m3
Tinggi tanki 15,00 m 49,215 ft
diameter tanki 21,74 m 71,3248 ft
jari - jari tanki 10,87 m
89
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
datang dari sumur-sumur minyak setelah separator. Disamping itu, wash tank juga
Cara kerja:
Liquid yang masuk melalui inlet line dari gas boot akan disebarkan oleh
spreader kearah dasar tanki, kemudian liquid yang telah tersebar naik keatas, air
yang secara gravity lebih berat akan turun kebawah dan minyak yang lebih riang
akan naik keatas kemudian mengalir melewati spill over ke shipping tank atau tanki
berikutnya. Disetiap wash tank, kolom air panas akan selalu dijaga pada ketinggian
tertentu, karena ia berguna untuk mengikat partikel-partikel air yang masih terdapat
dalam crude oil (emulsi) pada saat crude oil tersebut bergerak melewati kolom air
panas naik ke permukaan. Ketinggian kolom air didalam wash tank akan
Untuk menentukan tinggi kolom air yang baik didalam sebuah wash tank
agar menghasilkan water cut yang baik biasanya perlu dengan trial and error
atau percobaan, hal ini dilakukan dengan cara merubah level water leg, yaitu untuk
menaikkan water leg, atau mengurangi spacer (O-Ring) pada water leg untuk
menaikkan water level, atau mengurangi spacer untuk menurunkan water level
Gambar 6.11
Wash tank
6.3.10 Skim Tank
Skim tank berfungsi untuk memisahkan minyak dan air setelah di
Gambar 6.12
Skim Tank
6.3.11 Water Tank
Dimana tank ini sudah berisi air sepenuhnya yang dialiri oleh skim
tank, dari skim tank ini air sudah bisa diinjeksukan ke sumur injeksi atau
sumur disposal. Surge tank juga bisa disebut tanki penampung air
sementara. Air dari surge tank bisa dialiri ke flowline sampai sumur injeksi.
92
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
Gambar 6.13
Water Tank
Tabel 6.7
Ukuran Water Tank
WATER
SELURUH SUMUR SEBELUM SHUT IN
Qw total 633,69 bwpd
Kapasitas tanki 633,69 bwpd
(per 5 hari) 3168,45 bwpd
3500,00 bwpd
556,46 m3
Tinggi Tanki 8,00 m
diameter tanki 9,41 m
jari - jari tanki 4,71 m
93
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
centrifugal pump ini sangat berguna ada saat memindahkan oil dari tangki
pengumpul ke kilang , atau bisa memomakan panas dari heater, atau memompakan
air menuju sumur injeksi. Bagian utama centrifugal pump yaitu impeller, impeller
terbagi 3 yaitu open impeller, semi open impeller dan closed impeller.
Gambar 6.14
Centrifugal Pump
H = (f x L x V2) / D x 2g
f = 0.04 / Re0.172
Re = V x D x /
Kinematic viscosity = 0.4 cp
1 cp = 0.000672 lb/ft.sec
water = 62.3 lb/cuft
1GPM = 34.286 BPD = 0.1337 cuft /minute
1 M = 3.281 Ft
1 Feet = 12 inch
Gravitasi g = 32.2 ft/sec 2
Tabel 6.8
Tabel Kehilangan Gesekan dari Storage Tank ke Pompa
Q (BOPD) GPM Q (CUFTPS) D (FT) 3.14 x D2/4 V (Ft/sec) Re No L (ft) f Z H fric. H total
6.500,00 189,58175 0,4224513 0,5 0,19625 2,152618296 177873,7356 600 0,005000815 20 0,43178762 61,917734
Tabel 6.9
Tabel Perhitungan Metoda Pemompaan Minyak Via Pipa Saluran
Q (BLPD) GPM Q (CUFTPS) D (FT) 3.14 x D2/4 V (Ft/sec) Re No L (ft) f Z H fric. H total
0 0 0,5 0,19625 0 0 1476450 0 100 0 100
50 0,1114167 0,5 0,19625 0,567728238 46912,14537 1476450 0,006289251 100 92,9485854 192,94859
100 0,2228333 0,5 0,19625 1,135456476 93824,29075 1476450 0,00558241 100 330,008873 430,00887
150 0,33425 0,5 0,19625 1,703184713 140736,4361 1476450 0,005206358 100 692,501053 792,50105
6.500,00 189,58175 0,4224513 0,5 0,19625 2,152618296 177873,7356 1476450 0,005000815 100 1062,5214 1162,5214
190 0,4233833 0,5 0,19625 2,157367304 178266,1524 1476450 0,004998919 100 1066,8103 1166,8103
192 0,42784 0,5 0,19625 2,180076433 180142,6382 1476450 0,004989924 100 1087,42738 1187,4274
195 0,434525 0,5 0,19625 2,214140127 182957,367 1476450 0,004976635 100 1118,68776 1218,6878
198 0,44121 0,5 0,19625 2,248203822 185772,0957 1476450 0,004963584 100 1150,34891 1250,3489
200 0,4456667 0,5 0,19625 2,270912951 187648,5815 1476450 0,004955011 100 1171,67847 1271,6785
240 0,5348 0,5 0,19625 2,725095541 225178,2978 1476450 0,004802036 100 1635,12804 1735,128
95
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
1800
1600
1400
1200
1000 GPM VS HFRIC
HFRIC
Gambar 6.15
Grafik Metoda Pemompaan Minyak Via Pipa Saluran
Dari metoda pengurasan tanki kita bisa mengetahui spesifikasi dari pompa dan
grafik diatas didapat dari chart pompa untuk menentukan ukuran impeler pompa
terbaik untuk mendistribusikan oil dari storage tank ke kilang minyak. Dan chart
bisa dilihat dibawah ini.
Gambar 6.15
Chart Pompa
96
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
Dan dari chart tersebut didapat berapa jam pompa dihidupkan dalam sehari
dan didapat adalah sebagai berikut .
Tabel 6.10
Perhitungan Ukuran dan Waktu Pemompaan
Waktu
D impeller GPM bopd
Pemompaan
6 1/2 128 4388.60 7.97
7 1/2 148 5074.32 6.89
8 1/2 177 6068.62 5.77
dapat diketahui apakah proyek ini layak dikembangkan atau tidak. Sebagai
intangible cost
97
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
Tabel 6.11
Biaya Fasilitas Produksi Base Case
BASE CASE
Price per Unit Total Price
FASILITAS Unit Notes
(US) (US)
Production Facility
Manifold 2 $21.200 $42.400 BUY
Wellhead 9 $10.000 $90.000 BUY
flowline (joint) (ukuran 4) 2500 $100 $250.000,00 BUY
Test Separator 1 $100.000 $100.000 BUY
High Pressure Separator and Low Pressure
2 $80.000 $160.000 BUY
Separator
Scrubber 2 $30.000 $60.000 BUY
dehydrator 2 $120.000 $240.000 BUY
Flare Pit 1 $2.000 $2.000 BUY
turbin 1 $160.000 $160.000 BUY
compressor low pressure 1 $50.000 $50.000 BUY
compressor medium pressure 1 $100.000 $100.000 BUY
compressor high pressure 1 $160.000 $160.000 BUY
Oil Storage Tank 2 $797.500 $1.595.000 BUY
generator and power plant 1 $200.000 $200.000 BUY
cooler 3 $59.700 $179.100 BUY
centrifugal pump 4 $25.000 $100.000 BUY
control room and electrical 1 $200.000 200.000 BUY
wash tank 1 $60.000 $220.000 BUY
skimer tank 1 $60.000 $60.000 BUY
water tank 1 $10.000 $10.000 BUY
OVERALL COST $3.978.500
98
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
Tabel 6.12
Biaya Fasilitas Produksi Skenario 1
Price per Unit Total Price
FASILITAS Unit Notes
(US) (US)
CAPITAL
Wellhead 9 $10,000 $90,000 BUY
flowline (joint) 118 $100 $11,800.00 BUY
OVERALL COST $101,800.00
NON CAPTAL
pigging 1 $335,000 $335,000 BUY
calibration gauging tape 2 $500 $1,000 BUY
service skimer tank 1 $5,000 $5,000 BUY
separator services 3 $10,000 $30,000 BUY
HSSE 1 $50,000 $50,000 BUY
other maintenance 1 $50,000 $50,000 BUY
OVERALL COST $471,000
Tabel 6.13
Biaya Fasilitas Produksi Skenario 2
Price per Unit Total Price
FASILITAS Unit Notes
(US) (US)
CAPITAL
Wellhead 9 $10,000 $90,000 BUY
flowline (joint) 425 $100 $42,500.00 BUY
OVERAL COST $132,500.00
NON CAPITAL
pigging 1 $335,000 $335,000 BUY
calibration gauging tape 2 $500 $1,000 BUY
service skimer tank 1 $5,000 $5,000 BUY
HSSE 1 $50,000 $50,000 BUY
separator services 3 $10,000 $30,000 BUY
other maintenance 1 $50,000 $50,000 BUY
OVERALL COST $471,000
BAB VII
SKENARIO PENGEMBANGAN LAPANGAN
99
100
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
Tabel 7.1
Lapisan yang diproduksi Tiap Sumur
Sumur Zona yang Terproduksi
TRMLW-2 F1a
TRMLW-5 F1a
Gambar 7.1
Grafik Forecast Lapisan F1a
Tabel 7.2
101
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
NP Base Case
Base Case
Year Sumur 5 Sumur 2 Base Case ( MSTB )
2016 33,049 59,930 92,979
2017 52,669 95,771 148,440
2018 39,226 71,593 110,819
2019 29,215 53,521 82,736
2020 21,808 40,104 61,912
2021 16,192 29,884 46,076
2022 12,059 22,341 34,400
2023 8,110 16,702 24,812
2024 6,703 12,513 19,216
2025 4,979 9,323 14,302
2026 2,285 6,971 9,256
2027 0 5,212 5,212
2028 0 3,028 3,028
Total 654,06
7.2.2 Skenario 1
Pada skenario 1 ini pengembangan yang dilakukan adalah infill
pada beberapa zona. Hal ini dilakukan dengan tujuan menguras remaining
reserve sebanyak-banyaknya dengan waktu sesingkat-singkatnya agar
dapat meminimalisir biaya peralatan, sewa, dsb. Setelah diteliti lebih
lanjut, maka zona F1a akan dilakukan penambahan sumur infill yaitu
TRMLW-10. Skenario 1 (base case + 1 infill) ini dilakukan pada bulan
Agustus 2016 dengan memberikan waktu untuk drilling selama 50 hari
,sehingga produksi skenario baru dapat diperoleh pada bulan Januari
2017
102
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
SKENARIO-1:F1a
1000
Oil Rate (Cal. Day) ( bbl/d ) SKENARIO-1:F1a
800
600
400
200
0
2016 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Date
Gambar 7.2
DCA Lapisan F1a Skenario 1
7.2.3 Skenario 2
Sudah dijelaskan sebelumnya skenario 2 yang diajukan ini adalah
skenario 1 + 1 infill dan perforasi. Zona yang akan diperdalam
pengeborannya adalah zona F1a. Infill drill dilakukan pada sumur
TRMLW-10 dan TRMLW-11.
Sumur TRMLW-10 akan di bor Agustus 2016 dan mulai
berproduksi di Januari 2017 sedangkan sumur Infill 2 yaitu sumur
TRMLW-11 akan di bor pada agustus 2018 dan akan mulai berproduksi di
bulan Januari 2019.
Berikut ini merupakan grafik produksi yang didapat dari Decline
Curve Analysis pada skenario 2:
103
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
SKENARIO-2:F1a
1000
Oil Rate (Cal. Day) ( bbl/d ) SKENARIO-2:F1a
800
600
400
200
0
2016 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Date
Gambar 7.2.2
DCA Zona F1a Skenario 2
Tabel 7.3
Perbandingan NP
PENGEMBANGAN NP TOTAL (BBL)
Base Case 654,06
Base Case + 1 Infill (Skenario 1) 1.077.323,16
Skenario 1 + 1 Infill (Skenario 2) 1.305.344,86
1500
Cumm. Oil Prod. (Mbbl)
Wellbore BASECASE-1
Wellbore SKENARIO-1
1200 Wellbore SKENARIO-2
900
600
300
0
2016 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Date
Gambar 7.3
Grafik Perbandingan NP
Tabel 7.4
Produksi tiap skenario
OOIP Produksi (STB)
skenario
(STB) economic limit contract end
base case 654.06 654.94
base case + 1 infill
1.077.323,16 1.079.175,69
(skenario 1) 99.000.000
Skenario 1 + 1 infill
1.305.344,86 1.308.176,30
(skenario 2)
Tabel 7.5
Np Current dan RF tiap skenario
Np Current (STB) RF (%)
economic
history contract end economic limit contract end
limit
18.249.058 18.249.935 18,433 18,434
17.595.000 18.672.323,16 18.674.175,69 18,86 18,863
18.900.344,86 18.903.176,30 19,09 19,094
Dapat dilihat bahwa RF pada saat kondisi mencapai end contract lebih
tinggi dibandingkan dengan economic limit pada setiap skenario. Ini disebabkan
karena masih adanya aliran minyak dibawah ketentuan economic limit (10 bbl/day)
hingga mencapai end contract.
Berikut merupakan grafik laju produksi dari awal hingga akhir kontrak yang
dapat menunjukkan adanya penambahan produksi saat pengembangan dilakukan :
106
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
200,00
Produksi
180,00
160,00
Laju Produksi Minyak (Mbbl/month)
140,00
120,00
history
100,00
skenario 2
80,00 skenario 1
40,00
20,00
-
Jun-
Jun-
Jun-
Jun-
Jun-
Jun-
Jun-
Jun-
Jun-
Jun-
Jun-
Jun-
Jun-
Jun-
Jun-
Jun-
Jun-
Jun-
Jun-
Jun-
Jun-
Jun-
Jun-
Jun-
Jun-
Jun-
Year
Gambar 7.4
BAB VIII
8.1 PENDAHULUAN
Pada bab VIII ini akan dibahas mengenai segala sesuatu yang
berkaitan dengan Health Safety and Environment (HSE) yang meliputi
kesehatan, keamanan, dan lingkungan, baik dari segi pencegahan,
penanggulangan, maupun peraturan-peraturan yang berlaku sebagai acuan
dalam melaksanakan kegiatan. Plan of Development (POD) atau yang
dimaksud dengan rencana pengembangan lapangan, dengan pendekatan
fungsi manajemen yaitu Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling
(POAC). Bila semua fungsi tersebut dilakukan semaksimal dan sebaik
mungkin maka akan dihasilkan pengembangan lapangan yang terbaik.
Dalam pelaksaannya, HSE atau health, safety, environment akan berperan
dalam semua unsur tersebut.Dengan kerja sama dan komitmen seluruh
personel rig yang ada, program HSE ini dapat dilaksanakan untuk
membantu kelancaran pemboran sumur eksplorasi dan memperoleh hasil
seperti yang diharapkan dengan Zero Accident.
107
108
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
1 A. Di darat
c. berpotensi menimbulkan
dampak sosial dan ekonomi
d. pertimbangan ekonomis
2). lapangan gas 30 MMSCFD a. Berpotensi menimbulkan
Bumi dampak terhadap kualitas
air, udara dan tanah
b. Berpotensi menyebabkan
perubahan ekosistem
c. berpotensi menimbulkan
dampak sosial dan ekonomi
d. pertimbangan ekonomis
B. Di laut
1) Lapangan 15.000 BOPD a. Berpotensi menimbulkan
minyak bumi dampak terhadap kualitas
air, udara dan tanah
2) Lapangan 90 MMSCFD b. Berpotensi menyebabkan
gas bumi perubahan ekosistem
menimbulkan gangguan
aktivitas nelayan
8.2 Aplikasi Health, Safety, and Environment untuk APD, SOP, dan
lingkungan
Aplikasi dari HSE meliputi manusia, barang, dan lingkungan hidup.
Oleh karena itu terdapat beberapa poin yang menjadi bahasan penting dari
para pengawas HSE.
Pakaian Pelindung
Pakaian kerja (wearpack), dipakai di tubuh secara
keseluruhan untuk melindungi tubuh kita terimbas oleh kecelakaan.
122
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
Flaring
Gas yang terbawa ke permukaan bersamaan dengan minyak
mentah saat memproduksi minyak, kadang dibuang dengan cara
flaring ke atmosfer. Flaring merupakan cara yang aman yang
digunakan pada fasilitas minyak dan gas untuk memastikan gas dan
hidrokarbon lainnya dibuang dengan aman ketika terjadi keadaan
darurat, kesalahan pada peralatan, maupun terjadi gangguan.
Flaring yang dilakukan secara terus menerus kurang baik
bila masih ada pilihan lainnya. Pilihan lain bisa berupa penggunaan
gas untuk kebutuhan energi, injeksi gas untuk menjaga tekanan
reservoir, meningkatkan produksi dengan gas lift, atau mengekspor
gas untuk fasilitas yang berdekatan.
127
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY 127
TEAM 15
Gas hidrogen Sulfida dapat menjadi salah satu bahaya paling ganas
dan mematikan dalam industri minyak dan gas. Contohnya seperti H2S, gas
asam dan hidrogen sulfureted, Gas H2S ditemukan dalam proses
pengeboran minyak, gas dibentuk oleh dekomposisi bahan organik yang
mengandung belerang.Gas hidrogen sulfida (H2S) merupakan gas beracun
yang dapat dijumpai di lokasi pengeboran. Bilamana jumlah gas yang
terserap ke dalam sistem peredaran darah melampaui kemampuan oksidasi
dalam darah maka akan menimbulkan peracunan terhadap sistem syaraf.
Sesak napas terjadi secara singkat dan segera diikuti kelumpuhan
(paralysis) pernapasan pada konsentrasi yang lebih tinggi. Kematian akan
terjadi akibat kelemasan (asphyxiation) jika penderita tidak segera
dipindahkan ke udara segar dan diberikan/dibantu dengan pernapasan
buatan.
1. H2S sangat beracun, tak berwarna dan merupakan gas yang mudah
terbakar.
2. Pada konsentrasi tinggi dapat menyebabkan pingsan / kehilangan
kesadaran
3. Pengendalian yang baik dengan cara pengujian H2S dengan
menggunakan Gas Detector ( Kalibrasi harus dilakukan rutin). Jika
Paparan H2S tinggi, maka Tenaga kerja tidak diijinkan bekerja
diaera tersebut kecuali dengan persyaratan khusus
4. Rig pengeboran harus dilengkapi dengan tetap monitor H2S
elektronik, bersama dengan alarm terdengar dan visual.
5. Indikator angin Setidaknya dua arah harus diinstal di lokasi terlihat
dari lantai rig, shaker serpih, dan tangki lumpur.
132
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
6. Tersedia satu blower yang terletak di lantai rig. Blower juga sangat
dianjurkan pada shale shaker, lumpur tangki dan lantai ruang bawah
tanah
7. Tanda-tanda peringatan H2S harus terletak tidak lebih dari satu mil
dari sumur.
8. Setidaknya dua wilayah pengarahan yang ditunjuk aman dengan
setidaknya dua set mandiri alat pernapasan (SCBA itu) harus terletak
di daerah masing-masing
9. Semua personil yang bekerja di lokasi harus telah menyelesaikan
program pelatihan yang disetujui H2S
10. Wajib ekstra hati-hati jika berada di seluruh tempat-tempat rendah
seperti gudang bawah tanah, selokan, dll, karena H2S lebih berat
dari pada udara dan cenderung untuk mengumpulkan di daerah -
daerah terutama jika tidak ada blower di tempat
11. Semua personil harus menghindari memasuki setiap ruang terbatas,
seperti tank, kapal, atau daerah tertutup lain kecuali: (1) mereka
telah menerima pelatihan ruang entri terbatas, (2) mereka memiliki
ijin untuk masuk bila diperlukan, dan (3) ruang telah diuji dan
ditemukan aman untuk masuk.
Pembuatan AMDAL/UKL-UPL
133
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
Melakukan safety check list pada peralatan ( sertifikasi alat, safety pin,
safety chain pada saluran yang bertekanan, SILO Rig )
Menyediakan alat detector untuk gas beracun ( H2S, CO2 ) dan eksplosive
gas.
Sumur dinyatakan tidak ekonomis / dry hole, maka sumur harus ditutup
mengikuti prosedur yang baku sesuai SOP ( plug and abandent )
Pemilihan kualitas material yang baik sesuai dengan standar yang telah
ditentukan ( api, ansi, dll )
Peran Perusahaan
Peran Masyarakat
Peran Pemerintah
a. Fire Fighting
1. Pengembangan Masyarakat
2. Kesehatan
146
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
3. Infrastruktur
Kontribusi pada bidang infrastruktur di Hassi Massaoud meliputi,
pembiayaan pembuatan tempat ibadah, membantu pembuatan jalan yang
menghubungkan antar desa, memberi bantuan pembangkit listrik kecil
(genset), dan perlengkapan infrastruktur fasilitas umum dan lainnya.
Kontribusi infrastruktur diperlukan oleh masyarakat guna meningkatkan
taraf ekonomi dan ruang untuk bersosialisasi dengan sesama.
4. Pendidikan
5. Pengembangan Potensi
BAB IX
Penutupan sumur harus dilakukan dengan sangat serius agar tidak terjadi
kesalahan dalam pelaksanaan yang dapat membahayakan untuk warga dan
lingkungan sekitar. Dengan adanya restorasi pada site, diharapkan kondisi
lingkungan pada site tersebut dapat kembali seperti semula sebelum dilakukan
operasi pemboran dan produksi.
Dana ASR:
148
149
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
Aturan yang telah dibuat SKK Migas: PTK ASR No. 040/PTK/XI/2010
1. Pipa penyalur
2. Stasiun pengumpul / pemrosesan,
3. Tangki dan aksesoris
4. Terminal
5. Kabel power dan kontrol
6. Fasilitas penunjang (perumahan, workshop, jetty)
7. Fasilitas lain-lain
Abandonment sumur terjadi ketika sumur tersebut sudah tidak produktif atau
produksi hidrokarbon yang dihasilkan sudah tidak ekonomis lagi.
Hal yang harus diperhatikan ketika melakukan abandonment pada sumur adalah
memperhatikan kondisi mud pits agar harus dalam keadaan kering
Menghilangkan semua sampah-sampah yang ada dan peralatan yang terletak di
wilayah abandont well.
Sumur disemen di tiga titik rawan pada sumur, tebalnya sekitar 30 50 meter di
setiap titik penyemenan, letaknya yaitu di zona perforasi, trayek intermediate
casing, dan di permukaan, sedangkan utnuk chrismast tree harus dilepas atau
diangkat.
Pada proses penutupan sementara, formasi disemendi atas zona produktif.
Pada proses penutupan secara permanen maka disemenpada zona produktif.
Setelah semua proses selesai, untuk selanjutnya dibuat data laporan mengenai
abandonment sumur yang ditujukkan kepada Departemen Migas.
150
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
2. Biaya perizinan.
151
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
4. Biaya pembongkaran.
5. Biaya transportasi.
6. Biaya penyimpanan.
Tabel 9.1
Tabel Pengeluaran ASR
ASR Pengeluaran
A. Awal
B. Akhir
BAB X
PROJECT SCHEDULE
Gambar 10.1
Jadwal Skenario 1
152
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
BAB XI
LOCAL CONTENT
Sesuai dengan acuan SKK MIGAS mengenai penggunaan barang dan jasa
dalam proyek pengembangan Lapangan TRMLW. Pada Tabel 11.1 disajikan
secara terperinci Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk masing-
masing peralatan pada Lapangan TRMLW.
Tabel 11.1
TKDN Pengembangan Peralatan Pada Lapangan TRMLW
1 Perangkat Rig
a. Pemboran 65
b. Hoist 62
2 PSPU 40
3 Lumpur Pemboran 80
4 EWLPP 75
5 Tubular Goods 55
6 Wellhead 30
7 Flowline 53
8 Packer 0
9 Bit 0
10 Material Semen 100
11 Mud Logging 100
12 Top Drive 100
13 Casing 60
14 Cementing Acc 50
153
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
BAB XII
COMMERCIAL
Lapangan TRMLW-F1A ditandatangani pada Juni 2003 antara SKK Migas
atas nama pemerintah Indonesia dan Nurdira.Ltd sebagai kontraktor selama 30 tahun
dengan menggunakan sistem Production Sharing Contract (PSC) atau disebut juga
sistem kontrak bagi hasil. Perhitungan keekonomian proyek ini dimulai pada tahun
2016 dilanjutkan pengembangan lapangan untuk melihat komersialitas proyek ini ke
depan sampai akhir kontrak pada tahun 2033.
154
155
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
HSE $20.000
Basecase
Skenario 1 : Basecase + 1 Infill well
Skenario 2 : Skenario 1 + 1 infill well
Profil Produksi
Profil produksi minyak yang terdapat pada lapangan TRMLW-F1A
adalah sebagai berikut
156
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
92,979 0 0
2016
Biaya
157
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
Investasi
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
Insentif
Tidak ada Insentif dalam project ini
Perhitungan Keekonomian
Dalam perhitungan keekonomian lapangan TRMLW-F1A
menggunakan perhitungan dengan jenis kontrak PSC. Harga minyak
yang digunakan pada analisa keekonomian ini adalah asumsi yang
mengacu pada harga rata-rata ICP saat ini. Selama perhitungan ini
digunakan harga minyak yang tetap.
Gambar 12.1
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
Indikator Keekonomian
lapangan bernilai ekonomis atau tidak ekonomis. Indikator keekonomian
antara lain NPV (Net Present Value), ROR (Internal Rate of Return), POT (Pay
Out Time), dan Profit to Investment Ratio (PIR). Rincian indikator keekonomian
lapangan TRMLW-F1A tiap skenario tertera pada tabel berikut ini :
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
BASE CASE SKENARIO 1 SKENARIO 2
No Parameter Satuan
BASECASE+1 INFILL SKENARIO 1+ 1INFILL
- Contr.
12 MUS$ 8674 2299 4053
Equity
- Gov.
MUS$ 17491 6284 11079
Equity
Contractor:
- Net cash
MUS$ 3663 1184 -5110
Flow
(% thd. Gross
% 9% 4% -12%
rev.
13
- IRR % 120% 6% -20%
- NPV@10% MUS$ 1561 1184 -2891
POT Year 1,36 0,97 0,937
DMO FEE 711 367 711
Pemeritah :
- FTP MUS$ 6217 4038 3109
- Equity MUS$ 17491 6284 11079
- Tax MUS$ 2878 1177 1346
_ DMO 2132 1101 2133
14 - Net cash
MUS$ 28718 12600 17666
flow
(% thd.Gross
% 68% 46% 42%
rev.)
- Gov. PV
MUS$ 25255 11455 16060
10%
TOTAL 42457 27576 42461
MATCH MATCH MATCH
161
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
Sensitivitas Keekonomian
ROR
140%
120%
100%
80%
60%
40%
20%
0%
40% 60% 80% 100% 120% 140% 160%
Gambar 12.2
ROR Sensitivity Chart Skenario 1
162
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
Gambar 12.3
Contractor NPV@10% Sensitivity Chart Skenario 1
163
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
Gambar 12.4
Goverment NPV@10% Sensitivity Chart Skenario 1
Dilihat dari hasil cash flow dan parameter yang dilihat seperti NPV, ROR,
POT, dan PIR nya bahwa Skenario 1 memiliki nilai yang lebih baik untuk
dikembangkan, dengan investasi $2.307.274,75 dan memberikan NPV@10%
sebesar $1.184.154,71 , ROR 6% dan POT 0,969767379 tahun dengan government
take $12.599.959,48.
PLANT OF DEVELOPMENT
TRMLW FIELD
TRISAKTI UNIVERSITY
TEAM 15
BAB XIII
KESIMPULAN
13.1 Kesimpulan
13.2 Saran
164