Anda di halaman 1dari 4

Mengenal analisa TPC (Total Plate Count)

Oleh :

Ayu Endah Anugrahini, SP


BBPPTP Surabaya

Pertumbuhan mikroorganisme yang membentuk koloni dapat dianggap bahwa setiap


koloni yang tumbuh berasal dari satu sel, maka dengan menghitung jumlah koloni dapat
diketahui penyebaran bakteri yang ada pada bahan. Jumlah mikroba pada suatu bahan dapat
dihitung dengan berbagai macam cara, tergantung pada bahan dan jenis mikrobanya.

Metode penghitungan sel mikroorganisme di bagi menjadi 2 yaitu :

a. Secara tidak langsung yaitu jumlah mikroba dihitung secara keseluruhan baik yang mati atau
yang hidup atau hanya untuk menentukan jumlah mikroba yang hidup saja dengan
menggunakan Total Plate Count
b. Secara langsung yaitu jumlah mikroba dihitung secara keseluruhan, baik yang mati atau
yang hidup dengan alat Haemocytometer

Prinsip dari metode hitungan cawan adalah bila sel mikroba yang masih hidup
ditumbuhkan pada medium, maka mikroba tersebut akan berkembang biak dan membentuk
koloni yang dapat dilihat langsung, dan kemudian dihitung tanpa menggunakan mikroskop.
Metode ini merupakan cara paling sensitif untuk menentukan jumlah jasad renik, dengan
alasan:
- Hanya sel mikroba yang hidup yang dapat dihitung
- Beberapa jasad renik dapat dihitung sekaligus
- Dapat digunakan untuk isolasi, dan identifikasi mikroba karena koloni yang terbentuk
mungkin berasal dari mikroba yang mempunyai penampang spesifik (Dwidjoseputro,
2005).

Selain keuntungan-keuntungan tersebut diatas, metode hitungan cawan juga


mempunyai kelemahan sebagai berikut:
- Hasil perhitungan tidak menunjukkan jumlah sel yang sebenarnya, karena beberapa sel
yang berdekatan mungkin membentuk koloni.
- Medium dan kondisi inkubasi yang berbeda mungkin menghasilkan jumlah yang berbeda
pula.
- Mikroba yang ditumbuhkan harus dapat tumbuh pada medium padat dan membentuk
koloni yang kompak, jelas dan tidak menyebar.
- Memerlukan persiapan dan waktu inkubasi relatif lama sehingga pertumbuhan koloni
dapat dihitung (Dwidjoseputro, 2005).

Metode hitungan cawan dibedakan atas dua cara, yakni metode tuang (pour plate), dan
metode permukaan (surface / spread plate). Pada metode tuang , sejumlah sampel (1ml atau
0,1ml) dari pengenceran yang dikehendaki dimasukkan kecawan petri, kemudian ditambah
agar-agar cair steril yang didinginkan (47-50oC) sebanyak 15-20 ml dan digoyangkan supaya
sampelnya menyebar. Pada pemupukan dengan metode permukaan, terlebih dahulu dibuat
agar cawan kemudian sebanyak 0,1 ml sampel yang telah diencerkan dipipet pada permukaan
agar-agar tersebur. Kemudian diratakan dengan batang gelas melengkung yang steril. Jumlah
koloni dalam sampel dapat dihitung sebagai berikut.

(Dwidjoseputro, 2005).

Gambar. Pengenceran tanah 10, 10, 10


(file:///E:/Laporan%20Mikrobiologi%20Total%20Plate%20Count%20~%20Semua%20Core
tan%20Kuliah.htm)
Perhitungan secara tidak langsung : a) Penentuan V total, b) Turbidimetri c)
Penghitungan bakteri hidup (Irianto, 2007).

1. Perhitungan jumlah bakteri secara keseluruhan


a. Menghitung langsung secara mikroskopik
Pada cara ini dihitung jumlah bakteri dalam satuan isi yang sangat kecil untuk digunakan
kaca objek khusus yang bergaris.
b. Menghitung dengan cara kekeruhan
Cara ini menggunakan spektropometer atau nefelometer. Dasar teknik ini adalah
banyaknya cahaya yang diabsorpsi sebanding dengan banyaknya sel bakteri pada batas
batas tertentu.

2. Perhitungan jumlah bakteri hidup


a. Perhitungan jumlah mikroorganisme dengan cara viable count atau disebut juga sebagai
standar plate count didasarkan pada asumsi bahwa setiap sel mikroorganisme hidup
dalam suspensi akan tumbuh menjadi 1 (satu) koloni setelah diinkubasikan dalam ,edia
biakan dan lingkungan yang sesuai.
b. Perhitungan jumlah mikroorganisme hidup (viable count) adalah jumlah minimum
mikroorganisme. Hal ini disebabkan koloni yang tumbuh pada lempengan agar
merupakan gambaran mikroorganisme yang dapat tumbuh dan berbiak dalam media
dan suhu inkubasi tertentu.

Dalam perhitungan mikroorganisme sering kali diperlukan pengenceran. Dilaboratorium


pengenceran dilakukan dengan botol pengenceran seperti lazimnya dilakukan pada standar
plate count, namun dapat pula menggunakan tabung (Lay, 1994).
DAFTAR PUSTAKA
______________. 2011. Laporan Mikrobiologi Total Plate Count.
file:///E:/Laporan%20Mikrobiologi%20Total%20Plate%20Count%20~%20Semua%20Coretan%2
0Kuliah.htm

Dwidjoseputro, D. 2005. Dasar-dasar Mikrobiologi. Djambatan : Jakarta

Irianto, Koes. 2007. Mikrobiologi Menguak Dunia Mikroorganisme Jilid 1. CV Yarma Widya :
Bandung

Lay.BW. 1994. Analisis Mikroba di Laboratorium. Rajawali Pers. Jakarta


Pelczar, Michael J dan E.S.C. Chan. 2006. Dasar-dasar Mikrobiologi. Penerbit Universitas
Indonesia. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai