Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENDAHULUAN
I. Landasan Teori
Engergi berasal dari bahasa Yunani, yaitu ergon yang berarti kerja. Jadi, energi
didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja atau usaha. Energi merupakan
sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan di alam ini, terutama bagi kehidupan
manusia, karena segala sesuatu yang kita lakukan memerlukan energi.
Energi di kehidupan ini banyak kita temukan dalam berbagai bentuk, seperti kalor
( panas ), matahari, listrik dan tidak terlupakan adalah energi kinetik dan energi potensial
yang merupakan penyusun dari energi mekanik. Kedua energi tersebut banyak sekali
ditemukan di kehidupan, namun banyak yang kita tidak sadari, sehingga dengan
diadakannya praktikum ini sy berharap bisa mengimplentasikan di kehidupan sehari-hari
dan mengetahui penerapannya.
a.) Energi Potensial
Energi potensial adalah energi yang dimiliki suatu benda akibat adanya
pengaruh tempat atau kedudukan dari benda tersebut. Energi potensial disebut juga
dengan energi diam karena benda yang dalam keaadaan diam dapat memiliki energi. Jika
benda tersebut bergerak, maka benda itu mengalami perubahan energi potensial menjadi
energi gerak. Contoh misalnya seperti buah kelapa yang siap jatuh dari pohonnya, cicak
di plafon rumah, dan lain sebagainya.
Ep = m g h

Keterangan

m=massa(kg)

g=percepatan gravitasi(m/s2)

h=ketinggian(m)

b.) Energi Kinetik


Energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda karena geraknya misalnya
anak panah yang lepas dari busur memiliki kecepatan dan massa tertentu maka anak
panah tersebut memiliki energi kinetik yang besarnya berbanding lurus dengan massa
serta kecepatan kuadrat. Dalam persamaan

Ek = mv2
Keterangan

Ek= energi kinetik(Joule)

m=massa(kg)

ENERGI KINETIK 1
v=kecepatan(m/s)

c.) Energi Mekanik

Energi mekanik adalah jumlah total dari energipotensial dengan energi kinetik
atau
Em= Ep + Ek

Menurut hukum kekekalan energi mekanik bahwa jumlah energi mekanik


selalu tetap dengan syarat tidak ada gaya luar yang bekerja pada sistem.

Em1 =Em2
Ep1 + Ek1 = Ep2 + Ek2
m g h1 + mv12 = m g h2 + mv22

II. Tujuan Percobaan


Menentukan energi kinetik benda yang meluncur.

BAB II
METODOLOGI

I. Waktu dan Tempat Praktikum


Hari / Tanggal : Rabu / 11 Maret 2015
Pukul : 10.30 13.00 WITA
Tempat Praktikum : Laboratorium Fisika Sma Negeri 1 Biau
II. Alat dan Bahan
1.) Mobil mainan
2.) Papan luncur

ENERGI KINETIK 2
3.) Meteran
4.) Stopwatch
5.) Balok
6.) Kayu penyangga
III. Cara Kerja
1.) Menyusun peralatan seperti pada gambar

2.) Menandai pada papan luncur garis start dan garis finish
3.) Mengukur panjang lintasan papan luncur , kemudian mencatat panjang
lintasan.
4.) Mencatat massa mobil mainan yang telah ditimbang.
5.) Menempatkan papan luncur pada balok penyangga pada posisi A
6.) Melepaskan mobil mainan dari garis start, kemudian mencatat waktu yang
diperlukan untuk mencapai garis finish.
7.) Mengulangi percobaan diatas sebanyak tiga kali, kemudian menghitung
waktu rata ratanya.
8.) Mengulangi langkah 3 5 untuk papan luncur pada penyangga diposisi B dan
C.
9.) Menghitung besar Energi Mekanik , tanpa menghiraukan kemiringan papan
luncur.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

I. Hasil
Diketahui :
s = 42 cm = 0,42 m
m = 95 gram = 0,95 kg
hA = 0,05 m hB = 0,06 m hC = 0,07 m
t1A = 4,4 s t1B = 3 s t1c = 2,1 s
t2A = 4,3 s t2B = 3 s t2c = 2,2 s
t3A = 4,1 s t3B = 3 s t3c =2,2 s

Ditanya : VA= .. m/s EKA = . J


VB= .. m/s EKB = . J
VC = .. m/s EKC = . J
EMA = . J EPA = .. J
EMB = . J EPB =J
EMC = J EPC =J
Penyelesaian :
Posisi A

ENERGI KINETIK 3
t 1+ t 2+t 3
T = EP=m . g . h
3
4,4+ 4,3+4,1
= = 4,27 s = 0,95 . 10 . 0,05
3
s
v= = 0,475 = 0,5
t
0,42
= = 0,098 m/s EM =EP+ EK
4,27
1
EK = mv 2
= 0,5 + 0,005 = 0,505
2

1
= 0,95 . 0,0982 = 0,00456
2
= 0,005 J

Posisi B
t 1+ t 2+t 3
T = EP=m . g . h
3
3+ 3+3
= =3s = 0,95 . 10 . 0,06
3
s
v= = 0,57 = 0,6
t
0,42
= = 0,14 m/s EM =EP+ EK
3
1
EK = mv 2
= 0,6 + 0,009 = 0,609
2

1
= 0,95 . 0,142 = 0,00931
2
= 0,009 J

Posisi C
t 1+ t 2+t 3
T = EP=m . g . h
3
2,1+2,2+2,2
= = 2,17 s = 0,95 . 10 . 0,07
3
s
v= = 0,665 =0,7
t
0,42
= = 0,2 m/s EM =EP+ EK
2,17
1
EK = mv 2
= 0,7 + 0,002 = 0,702
2

ENERGI KINETIK 4
1
= 0,95 . 0,192 = 0,017
2
= 0,002 J

Tabel Percobaan :
Panjang lintasan ( s ) = 42 cm = 0,42 m
Massa (m) = 95 gram = 0,95 kg
Posisi papan Ketinggian Waktu yang diperlukan Kelajuan
Luncur (h)m T1 T2 T3 T ( v ) m/s EK EP EM
A1 0,05 4,4 4,27 0,98 0,005 0,5 0,505
A2 0,05 4,3
A3 0,05 4,1
B1 0,06 3 3 0,14 0,009 0,6 0,609
B2 0,06 3
B3 0,06 3
C1 0,07 2,1 2,17 0,19 0,002 0,7 0,702
C2 0,07 2,2
C3 0,07 2,2

II. Pembahasan
Energi kinetik dan energi potensial yang merupakan penyusun dari energi
mekanik merupakan energi yang sering ditemukan dalam kehidupan. Namun,
kadang kita tidak menyadari kehadiran kedua energi tersebut. Energi potensial
sering terjadi disekeliling kita contohnya buah kelapa yang jatuh, dsb. Sementara
contoh dari energi kinetik seperti anak panah yang lepas dari busur, mobil mainan
yang meluncur, dsb. Dalam praktikum yang membahas tentang benda yang
meluncur ini, telah dibuktikan dengan melakukan beberapa percobaan yang
ditanyakan. Bahwa mobil mainan yang diluncurkan dipapan luncur mempunyai
energi kinetik, energi potensial dan energi mekanik. Demikian pula dengan

ENERGI KINETIK 5
bantuan stopwatch dapat dengan mudah mengetahui waktu yang diperlukan benda
untuk meluncur. Sehingga , kelajuan benda yang dicari dapat diketahui. Tanpa
kelajuan, energi kinetik benda yang meluncur tidak dapat diketahui. Jadi, sebelum
mencari Energi kinetik,, terlebih dahulu untuk mencari kelajuan benda.

Soal :
1.) Dimanakah posisi mainan sehingga EK = 0 ? mengaapa demikian ?
2.) Dimanakah posisi mainan sehingga EP = 0 ? mengapa demikian ?
3.) Tulislah bunyi hukum kekekalan Energi Mekanik !

Jawab

1.) Posisi benda sehingga EK = 0 yaitu pada saat mobil mainan diletakkan pada
bagian atas bidang miring , ketika benda belum dilepaskan, benda tersebut
memiliki EP maksimum. Pada titik itu EK-nya = 0 karena benda masih diam.
Total Energi Mekanik benda = Energi Potensial (EM = EP).

2.) Posisi benda pada saat EP = 0 dan EK bernilai maksimum yaitu pada saat mobil
mainan di posisi akhir lintasan. hal ini karena Semakin ke bawah, jumlah
EP makin berkurang, sedangkan jumlah EK semakin meningkat. Ketika tiba
pada akhir lintasan (kedudukan akhir di mana h 2 = 0), semua EP berubah
menjadi EK. . Total Energi Mekanik = Energi Kinetik.

3.) Bunyi hukum kekekalan energi mekanik

Jika pada suatu sistem hanya bekerja gaya gaya dalam yang bersifat
konservatif. Maka, energi mekanik pada posisi apa saja selalu tetap. Artinya
energi mekanik sistem pada posisi akhir sama dengan energi mekanik sistem
pada posisi awal.

ENERGI KINETIK 6
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

I. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1.) Semakin tinggi lintasan semakin cepat kelajuan benda yang meluncur.
2.) Pada kedudukan awal Energi kinetik benda = 0 karena kelajuan benda = 0
( diam ). Sedangkan Energi potensial mencapai nilai maksimum. Sama dengan
energi mekaniknya.
3.) Pada akhir lintasan , energi potensial benda = 0 dan energi kinetik mencapai nilai
maksimum.
4.) Semakin kebawah, jumlah Energi potensial semakin berkurang sedangkan jumlah
Energi kinetik semakin meningkat.
5.) Semakin keatas, jumlah energi kinetik semakin berkurang sedangkan jumlah
energi potensial semakin meningkat.

II. Saran
Dibutuhkan ketelitian dalam melakukan praktikum ini. Gangguan dari lingkungan
sekitar dan ketidakfokusan dalam melakukan percobaan hanya akan mengganggu
konsentrasi peneliti. Ketelitian menggunakan alat dan bahan yang terdapat dalam
laboratorium juga harus diperhatikan. Penggunaan alat dan bahan dilaboratorium
harus digunakan dengan sangat hati hati untuk meminimalisir kerusakan alat dan
bahan tersebut. Selain itu waktu yang telah diberikan harus dimaksimalkan sebaik
mungkin

ENERGI KINETIK 7
DAFTAR PUSTAKA

http://ryanhady.blogspot.com/2014/12/laporan-praktikum-fisika-energi-kinetik.html

ENERGI KINETIK 8

Anda mungkin juga menyukai