Anda di halaman 1dari 3

1. Jelaskan perbedaan dari formal dan informal contract !

Jawaban :

Formal contract, yaitu perjanjian yang memerlukan bentuk atau cara-cara tertentu.
Formal contract dibagi menjadi tiga jenis yaitu :

a. Contracts under seal yaitu kontrak dalam bentuk akta autentik.

b. Recognizance yaitu pengakuan di muka siding pengadilan.

c. Negotiable instrument yaitu berita acara negosiasi.


Sedangkan Informal contract, yaitu kontrak yang dibuat dalam bentuk lazim atau
informal

Formal Contract Informal Contract

- Mengikat secara hukum - Kekuatan hukumnya tidak tergantung


- Dibuat secara tertulis
dari bentuk tertulis
- Terdapat tandatangan, cap ibu jari,
- Terdapat pemenuhan persyaratan mutlak
atau materai yang sah - Dapat dibuat secara lisan maupun
- Dibuat dihadapan pejabat pembuat
tertulis
akta - Terdapat suatu penawaran dari suatu
penerimaan
- Tidak harus dibuat dihadapan pejabat
pembuat akta

2. Jelaskan tujuan dilaksanakannya negosiasi dalam penyusunan kontrak dan bagaimana


strategi dalam memenangkan suatu negosiasi!
Jawaban :

Tujuan diadakannya negosiasi adalah untuk mempertemukan dua kepentingan yang


berbeda, untuk memertimbangkan penawaran-penawaran sampai suatu penawaran
diterima, dan untuk mencari kesepakatan yang sifatnya win-win solution, menyetujui
bagaimana cara membagi sebuah sumber yang terbatas, seperti tanah, atau properti,
atau waktu, menciptakan sesuatu yang baru ketika kedua belah pihak akan
melakukannya dengan cara mereka sendiri, dan menyelesaikan masalah atau
perselisihan antara kedua belah pihak.

Strategi dalam memenangkan suatu negosiasi adalah

a. Membangun kepercayaan
b. Memenangkan commitment
c. Mengelola tantangan
d. Mengkompromikan jalan keluar
e. Memiliki keunggulan daya saing
f. Keyakinan diri yang kuat
g. Kreativitas yang fleksibel
h. Kesabaran
3. Bagaimanakah langkah-langkah penyusunan kontrak yang baik?
Jawaban :
Langkah-langkah penyusunan kontrak yang baik yaitu
a) Pemahaman akan latar belakang transaksi
Latar belakang yang merupakan keinginan dari para pihak untuk mengadakan
transaksi yang akan dirumuskan dalam bentuk kontrak, menetapkan judul dari suatu
kontrak yang mencerminkan esensi ketentuan-ketentuan dari kontrak yang
bersangkutan.
b) Pemahaman akan latar belakang transaksi
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah wawasan bidang transaksi yang akan
dirumuskan, pengetahuan dan kemampuan berpikir secara yuridis. Kurangnya
kemampuan, pengetahuan dan wawasan berakibat kerugian yang besar, karena
transaksi yang dituju menjadi bias
c) Pengenalan dan pemahaman akan para pihak
Dalam menyusun suatu kontrak, harus mengenal mitranya dengan baik terlebih
dahulu, pengenalan mitra dengan baik, para pihak akan mengetahui identifikasi mitra
sehingga dapat diketahui apa usaha yang dimilikinya, seberapa canggih kemampuan
profesionalnya, berapa besar pangsa pasar yang dikuasainya, dan pengalamannya.
Dengan mengetahui secara baik, barulah para pihak dapat bekerjasama.
d) Pengenalan dan pemahaman akan objek transaksi
Dalam melakukan penyusunan yang perlu kita pahami adalah objek dari transaksi itu
sendiri, seperti bisnis apa yang akan dijalani bersama-sama dengan mitra, prosedur
kerja apa yang harus dilalui, bagaimana cara kerja unsur-unsurnya, dan bagaimana
viability atau tingkat kemungkinan sukses dari bisni tersebut.
e) Penyusunan garis besar transaksi
Diperlukannya skema transaksi yang transparan dan konklusif. Proyek merupakan
setimbun tindakan dan langkah yang harus dilaksanakan itu dirumuskan dalam
kontrak sebagai deretan dari aneka hak dan kewajiban yang timbal balik sifatnya.
f) Perumusan pokok-pokok kontrak
Dalam penyusunan suatu kontrak haruslah mengetahui dan menentukan pokok-pokok
kontrak, yaitu mana pesan yang menonjol, yang merupakan pokok dari suatu kontrak,
dalam keadaan ideal, pesan pokok dari para pihak bersifat komplementer, dalam arti
pesan pokok dari yang satu mengimbangi pesan pokok dari pihak yang lain. Setelah
pesan pokok yang menonjol, kemudian langkah selanjutnya merumuskan pokok-
pokok dari suatu kontrak. Pokok-pokok tersebut harus dirumuskan dengan cermat dan
akurat, dikarenakan :
Pertama, rumusan tentang pokok-pokok kontrak itu menentukan keruntutan
(kesinambungan logis) dari ketentuan-ketentuan pelaksanaan dari suatu kontrak.
Kedua, keruntutan itu menentukan apakah hubungan timbal balik dari berbagai hak
dan kewajiban yang akan berlaku bagi para pihak ditetapkan secara adil dan asuk
akal. Keruntutan ini perlu diperhatikan, karena kadang-kadang dapat terjadi bahwa
suatu pihak memang hendak mempecundangi pihak lain jauh hari sebelum mereka
benar-benar saling mengikatkan diri.
4. Posisi Kasus :
Anda adalah calon pengusaha yang telah menikah dan berencana mendirikan perusahaan
yang bergerak dibidang konveksi. Untuk keperluan tersebut anda meminjam modal
berupa uang kepada pengusaha lain dengan menjaminkan sebidang tanah dan beberapa
kendaraan. Untuk membangun tempat usaha, anda sudah membayar DP 25% dari harga
tanah dan bangunan yang hendak dibeli. Penjualnya baru bisa memberikan kepada anda
tanah dan bangunan tersebut 2 bulan lagi, karena masih disewakan kepada pihak lain.
Disamping itu, pasangan anda memiliki sebidang tanah yang dibeli setahun setelah
perkawinan. Untuk menambah modal anda dan pasangan berniat menjual tanah tersebut .
namun pasangan anda tidak dapat mengikuti proses jual beli tanah tersebut karena sedang
berada di luar negeri hingga 5 bulan kedepan.
Buatlah kontrak-kontrak yang diperlukan untuk kondisi tersebut di atas!

Anda mungkin juga menyukai