Makalah Anfis Sistem Pencernaan
Makalah Anfis Sistem Pencernaan
A. Latar Belakang
Anatomi adalah suatu ilmu yang mempelajari susunan tubuh manusia dengan jalan
memotong dan menguraikan bagian-bagian tubuh dan hubungan bagiannya satu
sama lain, sedangkan Fisiologi adalah mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia
dalam keadaan normal. Tubuh terbentuk atas atas banyak jaringan dan organ,
masing-masing dengan fungsinya yang khusus untuk dilaksanankan. Fisiologi sistem
pencernaan manusia terdiri dari beberapa organ yang terdiri dari; mulut, faring,
esofagus, lambung, usus halus, usus besar, rectum dan anus. Semua sistem
pencernaan itu akan bekerja sesuai dengan tugasnya, namun tetap saling berkaitan
untuk mencerna semua makanan yang masuk ke dalam tubuh.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Apa pengertian dari sistem pencernaan?
2. Apa fungsi sistem pencernaan?
3. Bagaimana gambaran garis besar dari saluran pencernaan?
4. Apa saja organ-organ yang terdapat dalam system pencernaan?
E. Metode Penyusunan
Metode penyusunan dalam makalah ini menggunakan dua metode, yaitu:
1. Referensi Buku
2. Browsing Internet
Kelompok dalam penyusunan makalah ini menggunakan metode pencarian
internet dengan sumber terpercaya yaitu karya tulis dalam bentuk pdf.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini terdiri dari bab I, II, dan III, sebagai berikut:
Bab I Pendahuluhan, terdiri dari: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penulisan makalah, manfaat penulisan makalah,
metode penyusunan, sistematika penulisan.
d. Serosa
Serosa (adventisia), lapisan keempat dan paling luar yang disebut juga
peritoneum viseral. Lapisan ini terdiri dari membrane serosa jaringan ikat
renggang yang dilapisi epithelium skuamosa simple. Di bawah area diafragma
dan dalam lokasi tempat epithelium skuamosa dan menghilang dan jaringan
ikat bersatu dengan jaringan ikat di sekitarna area tersebut disebut sebagai
adventisia.
2. Peritoneum, mesenterium, dan omentum abdominopelvis adalah membrane erosa
terlebar dalam tubuh.
a. Peritoneum Parietal
Peritonium parietal melapisi rongga abdominopelvis.
b. Peritonium Viseral
Peritoneum viseral membungkus organ dan terhubungkan ke peritoneum parietal
oleh berbagai lipatan.
c. Rongga Peritoneal
Rongga Peritoneal adalah ruang potensial antara visceral dan peritoneum
parietal.
d. Mesenterium dan Omentum
Mesentrium dan Omentium adalah lipatan jaringan peritoneal berlapis ganda
yang merefleks balik dari peritoneum visceral. Lipatan ini berfungsi untuk
mengikat organ-organ abdominal satu sama lain dan melabuhkannya ke dinding
abdominal belakang. Pembuluh darah limfatik, dan saraf terletak dalam lipatan
peritoneal.
1) Omentum besar adalah lipatan ganda berukuran besar yang melekat pada
duodenum, lambung dan usus besar. Lipatan ini tergantung seperrti celemek
di atas usus.
2) Omentum kecil menopang lambung dan duodenum sehingga terpisah dari
hati.
3) Mesokolon melekatnya kolon ke dinding abdominal belakang.
4) Ligamen falsimoris melekatkan hati ke dinding abdominal depan dan
difragma.
e. Retroperitoneal
Organ yang tidak terbungkus peritoneum, tetapi hanya tertutup olehnya disebut
retroperitoneal (di belakang peritoneum). Yang termasuk retroperitoneal antara
lain; pankreas, duodenum, ginjal, rectum, kandung kemih, dan beberapa organ
reproduksi perempuan.
b. Kelenjar Saliva
b. Gigi
Gigi terletak di rahang atas (maxila) dan rahang bawah (mandibula). Sebuah
gigi mempunyai mahkota, leher dan akar (radik) terbuat dari bahan yang
sangat keras disebut dentin dan dalam strukturnya terdapat rongga pulpa.
Secara mekanik memecahkan makanan menjadi partikel yang lebih kecil,
membentuk bolus makanan, lalu bolus tersebut kemudian ditelan. Ada 2
macam gigi :
c. Gambar Gigi
a.) Gigi sulung (gigi sementara) atau yang disebut juga gigi susu mulai
tumbuh pada anak umur 6-8 bulan, jumlahnya 20 buah lengkap pada
umur 2,5 tahun, 10 pada tiap rahang, 1 karina atau gigi taring, 2 molar
atau graham.
b.) Gigi tetap (gigi permanen) tumbuh pada umur 6-18 tahun jumlahnya
lebih banyak yaitu 32 buah, 16 pada tiap rahang, ditengah kesamping
berturut-turut : 2 insisivus, 1 taring, 2 premolar (graham depan) dan 3
molar (graham belakang) yang berangsur-angsur mengganti gigi
sementara.
Gigi seri (insisivus) untuk memotong makanan
Gigi taring (kaninus) untuk menusuk dan mengoyakkan makanan
Gigi graham (premolare dan molare) berfungsi untuk mengunyah
makanan yang sudah terpotong-potong.
b. Faring
Faring atau tekak terletak di belakang hidung, mulut, dan laring
(tenggorokan). Faring berupa saluran yang berbentuk kerucut dari bahan
membrane berotot (muskulo membranosa) dengan bagian terlebar di sebelah
atas dan berjalan dari dasar tengkorak sampai diketinggian vertebra servikal
keenam, yaitu ketinggin tulang rawan krikoid, tempat faring bersambung
dengan usofagus. Dalam faring ini terjadi proses menelan (deglutisi)
menggerakkan makanan dari faring menuju esofagus.
Faring manusia secra konvensional dibagi menjadi tiga bagian: nasofaring,
orofaring, dan laringofaring. Faring merupakan bagian dari sistem
pencernaan dan juga sistem pernafasan; itu juga penting dalam vokalisasi.
Bagian-bagian faring :
Nasofaring (Nasopharynx)
Nasofaring adalah bagian yang paling ke arah kepala faring. Ia meluas dari
dasar tengkorak ke permukaan atas langit-langit lunak. Amandel faring,
lebih sering disebut sebagai kelenjar gondok, adalah struktur jaringan
limfoid yang terletak di dinding posterior nasofaring. Polip atau lendir dapat
menghambat nasofaring, seperti dapat hambatan akibat infeksi saluran
pernapasan atas. Tabung Eustachian yang menghubungkan telinga tengah
dengan faring, terbuka ke dalam nasofaring. Pembukaan dan penutupan
tabung Eustachian berfungsi untuk menyamakan tekanan udara di telinga
tengah dengan suasana ambient.
Orofaring (Oropharynx)
Karena makanan dan udara melewati faring, flap dari jaringan ikat yang
disebut epiglotis menutup lebih glotis ketika makanan ditelan untuk
mencegah aspirasi. Orofaring dilapisi oleh epitel berlapis keratin non
skuamosa. Orofaring atau mesopharynx terletak di belakang rongga mulut,
membentang dari uvula ke tingkat tulang hyoid. Ini membuka anterior,
melalui faucium tanah genting, ke dalam mulut, sedangkan pada dinding
lateral, antara lengkungan palatoglossal dan lengkungan Palatopharyngeal,
adalah tonsilpalatine. Dinding anterior terdiri dari dasar lidah dan
Valleculaepiglottic. Dinding lateral terdiri dari tonsil, fossa tonsil, dan tonsil
(faucial) pilar. Dinding superior terdiri dari permukaan inferior langit-langit
lunak dan uvula.
Laringofaring (Hipypharynx)
d. Gambar Faring
c. Esofagus (kerongkongan)
Esophagus adalah tuba muscular, panjangnya sekitar 25 cm dan berdiameter
2,54 cm. esofagus berawal pada area laringofaring, melewati difragma dan
hiatus esophagus (lubang) pada area sekitar vertebra toraks kesepuluh, dan
membuka kearah lambung. Fungsi esophagus menggerakkan makanan dari
faring ke lambung melalui gerak peristalsis. Mukosa esophagus
memproduksi sejumlah besar mukus untuk melumasi dan melindungi
esofagus.
e. Gambar esofagus
2. Lambung
Regia-regia lambung terdiri dari bagian jantung, fundus, badan organ, dan
bagian pilorus. Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui
otot berbentuk cincin (sfinter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam
keadaan normal, sfinter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam
kerongkongan.
A. Bagian jantung lambung adalah area di sekitar pertemuan esophagus dan
lambung.
B. Fundus adalah bagian yang menonjol ke sisi kiri atas mulut esophagus.
C. Badan lambung adalah bagian yang terilatasi di bawah fundus, yang
membentuk dua pertiga bagian lambung. Tepi meial badan lambung yang
konkaf disebut kurvatur kecil: tepi lateral badan lambung yang konveks
disebut kurvatur besar.
D. Bagian pylorus lambung menyempit di ujung bawah lambung dan
membuka ke duodenum. Antrum pylorus mengarah ke mulut pylorus
yang dikelilingi sfinger pylorus muscular tebal. Lambung berfungsi
diantaranya dalah sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara
ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim, memproduksi
kimus dan mucus, factor intrinsic (menghasilkan vitamin B12), disgesti
protein, dan absorpsi.
f. Gambar lambung
3. Usus Halus
Gambaran umum mengenai usus halus adalah tuba terlilit yang merentang
dari sfingter pylorus sampai ke katup ileosekal, tempatnya menyatu dengan
usus besar. Diameter usus halus kurang lebih 2,5 cm dan panjangnya 3-5 m.
Secara umum proses pencernaan dalam tubuh adalah dimulaidari lambung
melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang
merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam
duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa di cerna oleh usus
halus. Jika penuh, duodenum akan megirimkan sinyal kepada lambung untuk
berhenti mengalirkan makanan. Dinding usus kaya akan pembuluh darah
yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding
usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu
melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga
melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.
Fungsi usus halus adalah diantaranya secara selektif mengabsorpsi produk
digesti, usus halus juga mengakhiri proses pencernaan makanan yang
dimulai di mulut dan lambung. Proses ini diselesaikan oleh enzim usus dan
enzim pancreas serta dibantu empedu dalam hati.
g. Gambar usus halus
4. Pankreas
Pankreas merupakan suatu organ yang terdiri dari 2 jaringan dasar :
o Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
o Pulau pankreas, menghasilkan hormon. Pankreas melepaskan enzim
pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke dalam
darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein,
karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam
bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk
inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran
pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium
bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan cara
menetralkan asam lambung.
h. Gambar Pankreas
5. Hati
Hati merupakan sebuah organ yang besar dan memiliki berbagai fungsi,
beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan. Zat-zat gizi dari
makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah
yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang
bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam
hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh
kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah. Hati melakukan proses
tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya dengan zat-zat gizi,
darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.
i. Gambar hati
7. Usus Besar
Begitu materi dalam saluran pencernaan masuk ke usus besar, sebagian
nutrient telah dicerna dan di absorpsi dan hanya menyisakan zat-zat yang
tidak tercerna. Usus besar tidak memiliki vili, plicae cilculares (lipatan
sirkular) dan diameternya lebih lebar, panjantnya lebih pendek, dan daya
renggangnya lebih besar disbandingkan usus halus. Usus besar terdiri dari
sekum (kantong tertutup yang menggantung di bawah area katup ileosekal),
kolon (kolon asenden, kolon tranversa, kolon desenden), rectum (bagian
saluran dengan panjang 12-13cm, yang berakhir pada saluran anal dan
membuka ke eksterior di anus.
Usus besar berfungsi diantaranya adalah:
1. Usus besar mengabsorpsi 80% sampai 90% air dan elektrolit dari kimus
yang tersisa dan mengubah kimus dari cairan menjadi massa semi padat.
2. Usus besar hanya memproduksi mucus. Sekresinya tidak mengandung
enzim atau hormone pencernaan.
3. Sejumlah bakteri dalam kolon mampu mencerna sejumlah kecil selulosa
dan memproduksi sedikit kalori nutrient bagi tubuh dalam setiap hari.
Bakteri juga memproduksi vitamin (K, riboflavin, dan tiamin) dan
berbagai gas.
4. Usus besar juga mengekskresi sisa dalam bentuk feses.
Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah
kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Biasanya rektum ini kosong karena tinja
disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon
desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan
untuk buang air besar (BAB). Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa
menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami
kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk menunda BAB.
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah
keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan
sebagian lannya dari usus. Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar
anus tetap tertutup.
1. Definisi Metabolisme
Metabolisme adalah proses pemecahan zat-zat gizi di dalam tubuh untuk
menghasilkan energy atau untuk pembentukan struktur tubuh. Suatu rentetan
reaksi kimia dari awal hingga akhir yang terjadi alam metabolisme dinamakan
jalur metabolisme. Jalur metabolisme. Jalur metabolisme terdiri atas reaksi-
reaksi anabolisme dan katabolisme. Reaksi anabolisme adalah reaksi
membangun dari ikatan sederhana ke ikatan lebih besar dan kompleks misalnya
glukosa diubah menjadi glikogen; asam lemak dan gliserol diubah menjadi
trigliserida; serta asam amino menjadi protein. Proses anabolisme memerlukan
energi.
Reaksi katabolisme adalah reaksi yang memecah ikatan kompleks menjadi ikatan
lebih sederhana. Reaksi katabolisme biasanya melepaskan energi. Contoh reaksi
katabolisme adalah pemecehan glikogen menjadi glukosa, trigliserida menjadi
gliserol dan asam lemak serta protein menjadi asam amino.
3. Proses Metabolisme
Metabolisme zat-zat energy karbohidrat, lemak, dan protein beserta interaksinya
dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Pencernaan karbohidrat menghasilkan glukosa. Sebagian dari glukosa disimpan
sebagai glikogen, dan sebagian dibawa ke otak dan lain-lain sel. Di dalam sel
glukosa mengalami glikolisis, yaitu dipecah menjadi piruvat dan asetil KoA
untuk menghasilkan energy. Asetil KoA memasuki siklus TCA (Krebs) dan RTE
(Rantai Transpor Elektron) untuk menghasilkan lebih banyak energi. Glukosa
melalui piruvat dapat diubah menjadi gliserol dan melalui asetil KoA menjadi
asam lemak. Jadi kelebihan karbohidrat dapat diubah menjadi lemak
(lipogenesis).
Pencernaan lemak menghasilkan gliserol dan asam lemak. Sebagian kembali
dirakit kembali dalam hati dan disimpan sebagai lemak di dalam sel-sel lemak.
Sebagian dari asam lemak diubah menjadi asetil KoA, memasuki siklus TCA dan
RTE untuk menghasilkan energi atau membentuk bahan-bahan keton. Sebagian
dari gliserol diubah menjadi piruvat yang dapat diubah menjadi glukosa atau
asetil KoA untuk menghasilkan energi.
Pencernaan protein menghasilkan asam amino. Sebagian besar asam amino
digunakan untuk pembangunan protein tubuh. Bila ada kelebihan atau bila tidak
tersedia cukup karbohidrat dan lemak untuk kebutuhan energi, sebagian dari
asam amino dipecah melalui jalur yang sama dengan glukosa untuk
menghasilkan energi. Asam amino lain, langsung memasuki siklus TCA untuk
menghasilkan energi.
Asetil KoA memegang peranan sentral dalam metabolisme energi. Semua
metabolisme energi melalui asetil KoA. Walaupun karbohidrat, lemak, dan
protein memasuki siklus TCA melalui jalur yang berbeda, cara menghasilkan
energy setelah itu adalah sama untuk ketiga jenis zat gizi pembentuk energi.
Di antara berbagai ikatan mengandung energi.
n. Metabolisme Energi
3. Anak Sekolah
Anak sekolah membutuhkan jumlah yang sama dengan penyediaan makanan
dasar yang dibutuhkan oleh anak usia preschool. Tapi kebutuhan lebih banyak
darianakpreschool.
Contoh :
Susu satu gelas, daging 6-8 potong, sayur 1/3 - 1/2 gelas, roti 1 - 2 iris, sereal '/2
- 1 mangkok.
4. Adolesence
Remaja membutuhkan energi untuk kebutuhan mereka dan didalam makanannya
membutuhkan susu, daging, sayuran hijau dan kuning. Orang tua dianjurkan
memberikan sayur dan buah.
5. Dewasa Muda
Harus terjadi keseimbangan antara intake makanan dengan jumlah kalori yang
keluar, khususnya pada wanita hamil dan menyusui.
Wanita hamil dan menyusui membutuhkan :
Protein
Calsium dan fosfor
Magnesium 150 mg/hari
Besi
Iodine 175 mg/hari
Seng 5 mg lebih banyak dari kebutuhan seharinya untuk pembentukan
jaringan baru.
7. Manula
Terjadi perubahan fisiologis seperti: kurangnya gigi, kurangnya kemampuan
merasa dan mencium yang dapat berpengaruh pada kebiasaan makanan.
Perubahan fisiologis lainnya adalah:
Penurunan sekresi empedu dan asam lambung
Penurunan peristaltik
Berkurangnya sirkulasi
Menurunkan toleransi glukosa
Menurunkan massa tulang
BB turun
Pedoman nutrisi untuk manula menurut Raab dan Raab:
a. Mengurangi konsumsi lemak dengan minum susu rendah lemak, memakan
lebih banyak unggas-unggasan dan ikan dari pada daging merah. Batas porsi
daging adalah 4-6 ons perhari. Tambahan lemak yang terbatas dari butter,
margarin, dan salad berminyak.
b. Konsumsi makan penutup seperti buah segar atau kalengan, puding yang
dibuat dari susu rendah lemak lebih baik dari pada mengkonsumsi pie,
biscuit, cake atau es krim.
c. Yakinkan bahwa intake daging, unggas, ikan, telur dan keju cukup, karena
konsumsi makanan ini berkurang pada manula.
d. Karena toleransi glukosa menurunkan konsumsi karbohidrat komplek seperti
roti, sereal, beras, pasta, kentang dan kacang-kacangan lebih baik dari
makanan yang banyak mengandung gula.
e. Mengkonsumsi sekitar 800 mg kalsium untuk mencegah kerapuhan tulang.
Susu dan produk-produknya seperti keju, yoghurt, sup krim, puding susu,
produk susu yang dibekukan adalah sumber kalsium yang utama.
f. Cukup konsumsi vitamin D untuk mempertahankan keseimbangan kalsium.
Didapatkan dari susu. Bila susu dan produknya tidak dapat mentoleransi
defesiensi laktosa, suplemen vitamin D bisa diberikan.
g. Diet rendah garam pada manula yang menderita hipertensi dan penyakit
kardiovaskuler. Hindari sup kalengan, kecap, mustar, garam, rokok dan lain-
lain.
h. Penggunaan aspirin dapat menurunkan intake daging dan kebutuhan zat besi
akan meningkat.
i. Kesulitan mengunyah buah-buahan dan sayur-sayuran dapat menyebabkan
defesiensi vitamin A dan C, mineral dan serat. Buah dan sayur yang
dipotong, sayur berdaun hijau lebih baik. Dan mengganti daging, unggas,
ikan yang susah dikunyah.
j. Memperbanyak konsumsi makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
dan mengurangi penggunaan zat-zat laxatif.
Makanan sebaiknya :
a. Menarik, warna lebih ditonjolkan untuk menimbulkan selera makan.
b. Memasak makanan dengan baik, agar mudah dikunyah oleh gusi.
c. Menyedikan zat-zat makanan yang penting, baru kemudian yang
bergula/karbohidrat.
d. Tidak menyediakan teh, kopi pada sore dan malam hari yang dapat membuat
insomnia.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari pembahasan dalam bab 2 makalah ini, maka kesimpulan dari makalah ini
adalah:
1. Pengertian dari sistem perncernaan adalah sistem yang berfungsi untuk
melakukan proses makanan sehingga dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel
tubuh secara fisika maupun secara kimia.
2. Pengertian dari fisiologi pencernaan itu sendiri adalah mempelajari fungsi atau
kerja system pencernaan dalam keadaan normal.
3. Fungsi utama dari sistem pencernaan ini adalah untuk menyediakan makanan, air,
dan elektrolit bagi tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi.
Pencernaan berlangsung secara mekanik dan kimia, dan meliputi proses berikut:
(1) Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut,
(2) Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi.
makanan kemudian bercampur dengan saliva sebelum ditelan (menelan),
(3) Peristalsis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang
menggerakkan makanan tertelan melalui saluran pencernaan,
(4) Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul
kecil sehingga absorpsi dapat berlangsung,
(5) Absorpsi adalah penggerakan produk akhir penccernaan dari lumen saluran
pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan
oleh tubuh,
(6) Egesti (defekasi) adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga
bakteri, dalam bentuk feses dari saluran pencernaan.
B Saran
Dalam penyusunan makalah berjudul sistem pencernaan kelompok turut
menyarankan kepada:
1. Mahasiswa Keperawatan
Diharapkan dalam penyusunan makalah ini dapat dipertimbangkan juga sebagai
rangka pembelajaran mengenai sistem pencernaan.
2. Perawat
Diharapkan sebesar-besarnya dengan adanya penyusunan makalah ini kepada
perawat dalam kegiatannya memperhatikan aspek masalah yang terjadi pada
klien yang memiliki masalah pada sistem pencernaannya.
DAFTAR PUSTAKA
Bibliography
Almatsier, S. (2013). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka
Utama.