Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Judul / pokok pembahasan : Disentri


Sub judul / sub pokok pembahasan :
1. Pengertian Disentri
2. Penyebab Disentri
3. Tanda dan Gejala Penyakit Disentri
4. Cara Mencegah Disentri
Waktu : 20 menit
Tempat :
Sasaran :

I. Tujuan Penyuluhan Umum (TPU)


Setelah mengikuti penyuluhan selama + 20 menit Peserta dapat mengerti dan
memahami Disentri.

II. Tujuan Penyuluhan Khusus (TPK)


A. Setelah diberikan penyuluhan selama + 3 menit Peserta, dapat menyebutkan
pengertian Disentri dengan menggunakan bahasa sendiri dengan benar.
B. Setelah diberikan penyuluhan selama + 3 menit Peserta dapat menyebutkan
dengan penuh semangat penyebab Disentri
C. Setelah diberikan penyuluhan selama + 5 menit Peserta, dapat menjelaskan
tanda dan gejala penyakit demam berdarah.
D. Setelah mengikuti penyuluhan selama + 5 menit Peserta dapat
mendemonstrasikan cara mencegah Penyakit Disentri dengan benar.

III. Materi Penyuluhan


Materi penyuluhan terdiri dari:
A. Pengertian Disentri
B. Penyebab penyakit Disentri
C. Tanda dan Gejala Penyakit Disentri
D. Cara Mencegah Disentri

IV. Kegiatan Penyuluhan


A. Pembuka ( 2 menit )

Penyuluh Peserta
1. Memberikan salam pembuka kepada 1. Menjawab salam pembukan dari
peserta penyuluhan. panitia penyuluhan.
2. Melaksanakan pengabsenan kepada 2. Peserta dapat memperhatikan panitia
peserta. penyuluhan.
3. Melakukan apersepsi sebelum 3. Peserta dapat menyimak apa yang
pemberian materi penyuluhan. disampaikan oleh panitia penyuluhan.

B. Acara Inti ( 16 menit )


Penyuluh Peserta
1. Menjelaskan materi tentang 1. Peserta menyimak dan
Disentri memperhatikan apa yang
disampaikan oleh panitia
2. Memberikan pertanyaan
penyuluhan
pertanyaan kepada peserta.
2. Menjawab pertanyaan-
3. Mendemonstrasikan materi yang pertanyaan yang dilontarkam oleh
harus didemonstrasikan. panitia penyuluhan.
3. Dapat mendemonstrasikan materi
yang yang didemonstrasikan
panitia.

C. Penutup ( 2 menit )
Penyuluh Peserta
1. Petugas menyampaikan 1. Peserta menyimak dan
rangkuman materi yang telah memperhatikan apa yang
disampaikan. disampaikan oleh panitia
2. Petugas mengevaluasi acara
penyuluhan
penyuluhan 2. Peserta menyimak dan
3. Memberikan salam penutup
memperhatikan apa yang
kepada peserta penyuluhan.
disampaikan oleh panitia
penyuluhan
3. Menjawab salam penutup dari
panitia penyuluhan.

V. Media dan Alat


Media dan alat yang diperlukan dalam kegiatan penyuluhan demam berdarah
yaitu:
A. Media diantaranya:
1. Power Point
2. Leaflet
3. Poster
B. Alat diantaranya:
1. Speaker
2. Microphone
3. Spidol
4. Bolpoint
5. Laptop

VI. Metode
Metode yang digunakan dalam penyuluhan kali ini yaitu metode kelompok yakni
kelompok besar, dimana yang akan dilakukan yaitu:
A. Ceramah
B. Tanya jawab
C. Demonstrasi

VII. Sumber
http://jenispenyakit.blogspot.com/2009/08/penyakit-disentri-amuba.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Disentri
http://www.kesehatan123.com/1914/mengenal-penyakit-hingga-penyebab-disentri/

LAMPIRAN MATERI

Disentri merupakan peradangan pada usus besar yang ditandai dengan sakit
perut dan buang air besar yang encer secara terus menerus (diare) yang
bercampur lendir dan darah. Berdasarkan penyebabnya disentri dapat dibedakan
menjadi dua yaitu disentri amuba dan disentri basiler. Penyebab yang paling
umum yaitu adanya infeksi parasit Entamoeba histolytica yang menyebabkan
disentri amuba dan infeksi bakteri golongan Shigella yang menjadi penyebab
disentri basiler.

Kuman-kuman tersebut dapat tersebar dan menular ke orang lain melalui


makanan dan air yang sudah terkontaminasi kotoran dan juga lalat.

Parasit Entamoeba hystolytica hidup dalam usus besar, parasit tersebut


mempunyai dua bentuk, yaitu bentuk yang bergerak dan bentuk yang tidak
bergerak. Parasit yang berbentuk tidak bergerak tidak menimbulkan gejala,
sedangkan bentuk yang bergerak bila menyerang dinding usus penderita
Tanda gejala:
Mulas
Perut kembung
Suhu tubuh meningkat
Serta diare yang mengandung darah dan bercampur lender
Mamun diarenya tidak terlalu sering.

Disentri basiler biasanya menyerang secara tiba tiba sekitar dua hari setelah
kemasukan kuman/bakteri Shigella.
Gejalanya yaitu:
Demam
Mual dan muntah-muntah
Diare dan tidak napsu makan
Bila tidak segera diatasi, dua atau tiga hari kemudian keluar darah, lendir atau
nanah dalam feses penderita
Pada disentri basiler, penderita mengalami diare yang hebat yaitu mengeluarkan
feses yang encer hingga 20-30 kali sehari sehingga menjadi lemas, kurus dan
mata cekung karena kekurangan cairan tubuh (dehidrasi).

Langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi penyakit


disentri yaitu dengan memperhatikan pola hidup sehat dan bersih, seperti selalu
menjaga kebersihan makanan dan minuman dari kontaminasi kotoran dan
serangga pembawa kuman, menjaga kebersihan lingkungan, membersihkan
tangan secara baik sesudah buang air besar atau menjelang makan atau ketika
memegang makanan yang akan dimakan.
Penyakit ini umumnya lebih cepat menyerang anak-anak. Kuman kuman
masuk ke dalam organ pencernaan yang mengakibatkan pembengkakan dan
pemborokan sehingga timbul peradangan pada usus besar.

Penderita disentri harus segera mendapat perawatan, yang perlu dihindari adalah
mencegah terjadinya dehidrasi karena dapat berakibat fatal. Dalam keadaan
darurat, dehidrasi yang ringan dapat diatasi dengan pemberian cairan elektrolit
(oralit) untuk mengganti cairan yang hilang akibat diare dan muntah-muntah.

Komplikasi dari Disentri:

1. Dehidrasi

2. Gangguan elektrolit, terutama hiponatremia

3. Kejang

4. Protein loosing enteropathy


5. Sepsis dan DIC

6. Sindroma Hemolitik Uremik

7. Malnutrisi/malabsorpsi

8. Hipoglikemia

9. Prolapsus rektum

10. Reactive arthritis

11. Sindroma Guillain-Barre

12. Ameboma

13. Megakolon toksik

14. Perforasi lokal

15. Peritonitis

Cara menangani penyakit disentri Selain mendapat perawatan dari dokter


ataupun tim medis lainya, kita bias melakukan perawatan seperti:
Makanan yang dimakan haruslah yang lunak dan tidak memiliki rasa yang
tajam
Berprotein tinggi yang diperlukan untuk proses penyembuhan
Pemberian air minum yang banyak agar tidak terjadi dehidrasi.

Tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi disentri


dan diare diantaranya mempunyai efek sebagai adstringent (pengelat) yaitu dapat
mengerutkan selaput lendir usus sehingga mengurangi pengeluaran cairan diare
dan disentri, selain itu juga mempunyai efek sebagai antiradang, dan antibakteri.

Berikut ini beberapa jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengatasi
diare, yaitu :
1. DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava)
Khasiat & Efek : sebagai astringent/pengelat (mengerutkan selaput lendir usus
sehingga dapat mengurangi pengeluaran cairan), anti-diare, disentri, anti-
radang, dan menghentikan pendarahan.
2. SAMBILOTO (Andrographis paniculata)
Khasiat & Efek : sebagai antiradang, antibakteri, penawar racun. berkhasiat
mengatasi diare, disentri basiler, radang usus, dan lain-lain.
3. KUNYIT (Curcuma longa)
Khasiat & efek : sebagai anti-radang, anti-bakteri, astringent/pengelat.
Berkhasiat mengatasi disentri, diare, radang usus, gangguan pencernaan, dan
lain-lain.
4. KULIT DELIMA (Punica granatum)
Khasiat & Efek: sebagai astingent/pengelat, anti-diare dan disentri, antibakteri.
5. TEH (Thea chinensis)
Khasiat & efek : sebagai pengelat usus/astringent, anti-bakteri. Teh pekat
Berkhasiat mengatasi diare, disentri, radang usus, gangguan pencernaan.
Dosis : 10-15 gram kering atau 60-120 krokot segar, direbus, airnya diminum.

Anda mungkin juga menyukai