SAP Disentri
SAP Disentri
Penyuluh Peserta
1. Memberikan salam pembuka kepada 1. Menjawab salam pembukan dari
peserta penyuluhan. panitia penyuluhan.
2. Melaksanakan pengabsenan kepada 2. Peserta dapat memperhatikan panitia
peserta. penyuluhan.
3. Melakukan apersepsi sebelum 3. Peserta dapat menyimak apa yang
pemberian materi penyuluhan. disampaikan oleh panitia penyuluhan.
C. Penutup ( 2 menit )
Penyuluh Peserta
1. Petugas menyampaikan 1. Peserta menyimak dan
rangkuman materi yang telah memperhatikan apa yang
disampaikan. disampaikan oleh panitia
2. Petugas mengevaluasi acara
penyuluhan
penyuluhan 2. Peserta menyimak dan
3. Memberikan salam penutup
memperhatikan apa yang
kepada peserta penyuluhan.
disampaikan oleh panitia
penyuluhan
3. Menjawab salam penutup dari
panitia penyuluhan.
VI. Metode
Metode yang digunakan dalam penyuluhan kali ini yaitu metode kelompok yakni
kelompok besar, dimana yang akan dilakukan yaitu:
A. Ceramah
B. Tanya jawab
C. Demonstrasi
VII. Sumber
http://jenispenyakit.blogspot.com/2009/08/penyakit-disentri-amuba.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Disentri
http://www.kesehatan123.com/1914/mengenal-penyakit-hingga-penyebab-disentri/
LAMPIRAN MATERI
Disentri merupakan peradangan pada usus besar yang ditandai dengan sakit
perut dan buang air besar yang encer secara terus menerus (diare) yang
bercampur lendir dan darah. Berdasarkan penyebabnya disentri dapat dibedakan
menjadi dua yaitu disentri amuba dan disentri basiler. Penyebab yang paling
umum yaitu adanya infeksi parasit Entamoeba histolytica yang menyebabkan
disentri amuba dan infeksi bakteri golongan Shigella yang menjadi penyebab
disentri basiler.
Disentri basiler biasanya menyerang secara tiba tiba sekitar dua hari setelah
kemasukan kuman/bakteri Shigella.
Gejalanya yaitu:
Demam
Mual dan muntah-muntah
Diare dan tidak napsu makan
Bila tidak segera diatasi, dua atau tiga hari kemudian keluar darah, lendir atau
nanah dalam feses penderita
Pada disentri basiler, penderita mengalami diare yang hebat yaitu mengeluarkan
feses yang encer hingga 20-30 kali sehari sehingga menjadi lemas, kurus dan
mata cekung karena kekurangan cairan tubuh (dehidrasi).
Penderita disentri harus segera mendapat perawatan, yang perlu dihindari adalah
mencegah terjadinya dehidrasi karena dapat berakibat fatal. Dalam keadaan
darurat, dehidrasi yang ringan dapat diatasi dengan pemberian cairan elektrolit
(oralit) untuk mengganti cairan yang hilang akibat diare dan muntah-muntah.
1. Dehidrasi
3. Kejang
7. Malnutrisi/malabsorpsi
8. Hipoglikemia
9. Prolapsus rektum
12. Ameboma
15. Peritonitis
Berikut ini beberapa jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengatasi
diare, yaitu :
1. DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava)
Khasiat & Efek : sebagai astringent/pengelat (mengerutkan selaput lendir usus
sehingga dapat mengurangi pengeluaran cairan), anti-diare, disentri, anti-
radang, dan menghentikan pendarahan.
2. SAMBILOTO (Andrographis paniculata)
Khasiat & Efek : sebagai antiradang, antibakteri, penawar racun. berkhasiat
mengatasi diare, disentri basiler, radang usus, dan lain-lain.
3. KUNYIT (Curcuma longa)
Khasiat & efek : sebagai anti-radang, anti-bakteri, astringent/pengelat.
Berkhasiat mengatasi disentri, diare, radang usus, gangguan pencernaan, dan
lain-lain.
4. KULIT DELIMA (Punica granatum)
Khasiat & Efek: sebagai astingent/pengelat, anti-diare dan disentri, antibakteri.
5. TEH (Thea chinensis)
Khasiat & efek : sebagai pengelat usus/astringent, anti-bakteri. Teh pekat
Berkhasiat mengatasi diare, disentri, radang usus, gangguan pencernaan.
Dosis : 10-15 gram kering atau 60-120 krokot segar, direbus, airnya diminum.