Latar Belakang
Lidah mertua masuk ke Indonesia sekitar tahin 1980-an dengan jenis laurentii dan
trifasciata. Pamor lidah mertua semakin meroket karena penelitian NASA yang
menyebutkan, bahan aktif pregnan glikosida yang terdapat di lidah mertua mampu
menyerap 107 unsur yang terkandung dalam polusi udara. Maka, tidak salah kalau
kita dianjurkan untuk meletakkan lidah mertua di dalam ruangan.
Antipolutan
Banyak kotakota di dunia memiliki kualitas udara yang buruk. Zat-zat pencemar
udara yang paling sering dijumpai di lingkungan perkotaan adalah SO 2, NO dan NO2,
CO, O3, SPM (Suspended Particulate Matter) dan Pb (Lead). Polutan-polutan
tersebut juga menyebabkan hujan asam, global warming, dan anomali iklim El Nino-
La Nina yang merusak lingkungan hidup. Hal ini menyebabkan filter polutan secara
alami sudah jauh berkurang sehingga menyebabkan kanker paru (Bronchogenic
Carsinomas).
Dari hasil studi literatur diketahui bahwa tanaman lidah mertua (Sansevieria sp)
memiliki zat aktif pregnane glikosid (Purwanto, 2006). Polutan yang telah diserap
kemudian dikirim ke akar, pada bagian akar, mikroba melakukan proses
detoksifikasi. Proses detoksifikasi ini mempergunakan zat aktif pregnane glikosid.
Melalui proses ini, mikroba akan menghasilkan suatu zat yang diperlukan oleh
tanaman seperti asam amino, gula, dan asam organik. Setelah didetoksifikasi juga
dihasilkan udara yang telah bersih.
Konsep ecocity mampu menyediakan lahan hijau terbuka yang lebih luas untuk
ditanami Sansevieria sp sehingga bisa mendukung untuk mengoptimalkan fungsi
Sansevieria sp. Selian itu kosen ini mampu meningkatkan kesdaran masyarakat
akan pentingnya kesehatan lingkungan.
Penangkal Radiasi
Tanpa kita sadari, sebenarnya kita dikelilingi oleh berbagai radiasi. Aktivitas yang kita
lakukan dimana pun seperti di kantor, di lapangan, di rumah, di pasar dan lain
tempat, ternyata selalu ada radiasi. Radiasi yang ada di sekitar kita ini dihasilkan
oleh berbagai sumber energi. Listrik, peralatan elektronik, panas, cahaya dan
berbagai gelombang elektromagnetik merupakan sumber radiasi yang sangat dekat.
Radiasi dalam istilah fisika, pada dasarnya adalah suatu cara perambatan energi
dari sumber energi yang telah disebutkan di atas ke lingkungan sekitarnya tanpa
memerlukan media. Sedangkan dalam istilah sehari-hari, radiasi selalu
diasosiasikan sebagai radioaktif dan salah satu sumber radiasi pengion seperti
reactor nuklir. Selain radiasi, banyak energi yang bisa dipindahkan dengan cara
konduksi, kohesi dan konveksi.Radiasi sendiri terbagi menjadi dua golongan yaitu
radiasi yang bersumber dari alam dan radiasi yang berasal dari buatan manusia.
Ada tiga sumber utama radiasi yang bersumber dari radiasi alam (bukan buatan
manusia) yaitu :
1. Sumber radiasi kosmis
Berasal dari luar angkasa, sebagian dari ruang antar bintang dan juga matahari
dengan berbagai jenis sinarnya. Radiasi dari sinar matahari mengandung energi
yang sangat tinggi terutama sinar ultra violet. Apabila berinteraksi dengan inti atom
stabil di atmosfir dapat membentuk inti radioaktif seperti Carbon-14, Helium-3,
Natrium-22 dan Be-7. Besarnya tingkat radiasi dapat dipengaruhi oleh letak
geografis suatu wilayah, ketinggian tempat dan langsung atau tidaknya radiasi
diterima.
2. Sumber radiasi terrestrial
Secara alami radiasi dipancarkan oleh radionuklida dalam kerak bumi yang sudah
ada sejak bumi terbentuk. Jenisnya adalah deret uranium, yaitu peluruhan berantai
mulai Uranium-238, Plumbum-206, deret Actinium (U-235, Pb-207) dan deret
Thorium (Th-232, Pb-208). Radiasi terbesar yang diterima manusia berasal dari
Radon (R-222) dan Thoron (Ra-220) sebab kedua nuklida ini berbentuk gas
sehingga mampu menyebar kemana-mana. Tingkat radiasi yang dipancarkan
dipengaruhi oleh konsentrasi radiasi yang terdapat di kerak bumi, seperti di Pocos
de Caldas dan Guarapari dari Brazil. Kemudian Kerala dan Tamil Madu di India serta
Ramsar di Iran. Tempat tersebut memiliki pancaran radiasi di atas rata-rata.
3. Sumber radiasi internal yang berasal dari tubuh manusia sendiri
Sejak lahir manusia sudah mempunyai sumber radiasi, namun bisa dihasilkan oleh
makanan, pernapasan dan luka yang terjadi di tubuh. Radiasi internal ini terutama
diterima dari radionuklida C-14, H-3, K-40 dan Radon. Selain itu juga Pb-210 dan
Po-210 yang terdapat pada ikan dan kerang-kerangan. Sedangkan buah-buahan
biasanya mengandung radiasi dari unsur K-40.
Di samping radiasi yang berasal dari alam ada juga sumber radiasi yang dibuat
manusia. Ini yang sering mendatangkan bahaya besar. Radiasi buatan telah
diproduksi manusia sejak abad ke-20 dengan ditemukannya sinar-X oleh WC
Rontgen. Saat ini banyak sekali jenis sumber radiasi buatan manusia baik yang
berupa zat radioaktif atau sumber pembangkit radiasi lainnya seperti mesin sinar-X,
komputer dll.Radioaktif dibuat berdasarkan reaksi inti antara nuklida yang tidak
radioaktif dengan neutron yang biasa disebut dengan reaksi fisi di dalam reactor
atom. Radiasi buatan ini bisa memancarkan gelombang alpha, beta, gamma dan
neutron.
Belakangan tren yang berkembang adalah adanya reactor nuklir yang bisa
mengakibatkan efek buruk apabila terjadi kebocoran atau ledakan pada reaktornya.
Tak sedikit pula yang mengembangkannya menjadi senjata dengan berbagai
jenisnya.Pengalaman di Perang Dunia Kedua menunjukkan bahwa bom atom yang
dijatuhkan AS di Hiroshima dan Nagasaki Jepang sanggup memusnahkan kota
dalam waktu sekejap saja. Radiasi yang ditimbulkannya berakibat sangat buruk
pada diri manusia. Demikian pula dengan ledakan di reactor nuklir Chernobyl
dampaknya sangat dirasakan oleh mereka yang bertempat tinggal di sekitar
kawasan itu. Jadi sesungguhnya kita selalu bersentuhan dengan radiasi dengan
tingkat pancaran yang berbeda-beda.
Usaha preventif lebih baik dilakukan, salah satunya adalah dengan cara mengatur
pemakaian peralatan yang memancarkan radiasi agar tidak berlebihan dan jika perlu
memasang alat anti radiasi .Konon tanaman yang sering disebut sebagai "Lidah
Mertua" bisa mengurangi dampak radiasi dari peralatan elektronik di rumah kita
karena fungsinya yang mampu menyerap pancaran radiasi itu sendiri dari
sumbernya. Sansevieria andalan itu dari jenis Bolpho Pyllom asal Amerika. Jenis ini
adalah salah satu jenis sansevieria silindris langka yang biasa hidup di gurun pasir
(Sumber Depkes)
Tanaman asli benua Afrika ini memiliki manfaat untuk menyembuhkan berbagai
macam penyakit dan menjaga kesehatan tubuh bagi manusia. Seluruh bagian
tanaman ini dapat dijadikan sebagai obat herbal, kata Hj. Lien Said, Dewan
Penasehat Komunitas Pencinta Sansievieria (tanaman hias lidah mertua) Indonesia
(KOMPENSASI), saat ditemui Sinar Tani di Rumah Hortikultura, dalam pagelaran
Agrinex Expo 2010, di Senayan, Jakarta.
Di daerah Afrika, sansevieria telah lama digunakan oleh penduduk lokal sebagai
penghalau racun akibat gigitan ular dan serangga. Di beberapa daerah di negara-
negara Asia, getah tumbuhan ini digunakan sebagai cairan antiseptik dan daunnya
digunakan untuk membalut luka pada tindakan P3K, jelas Lien. Untuk pemakaian
obat luar, Lien mengatakan, daun Sansivieria yang telah dicuci bersih kemudian
digiling atau ditumbuk halus, kemudian ditempelkan pada bagian tubuh yang sakit.
Dengan pemakaian daun Sansievieria tumbuk ini, penyembuhan lukanya menjadi
lebih cepat dan lebih alami sehingga resiko efek samping bisa diminimalisir, jelas
Lien.
Selain sebagai obat luar, Lien mengungkapkan, bahwa Sansieviera ini juga
bermanfaat untuk mengobati penyakit dalam seperti diabetes. Bagi penderita
diabetes, daun tanaman Sansevieria trifasciata 'lorenttii' ini bisa menjadi obat
alternatif. Cara penggunaannya, beberapa lembar daun dipotong-potong dan
direbus dengan tiga gelas air hingga mendidih dan tersisa satu gelas. Sisa air
rebusan ini kemudian diminum kepada penderita, terang Lien. Selain daun, bagian
buah dan akar tanaman hias berdaun runcing ini juga dapat digunakan sebagai
obat-obatan. Bagian buahnya mengandung senyawa astrigen yang menyejukkan
sehingga dapat menurunkan panas, mencegah peradangan, mengobati batu ginjal,
radang tenggorokan dan peluruh urin. Bagian Akarnya yang memiliki rasa tawar
bermanfaat menurunkan tekanan darah, mengobati diare, sifilis serta wasir.
nisn
998544722
2