Diajukan sebagai Tugas Mata Kuliah Kepemimpinan dan Kepribadian Yang diampu oleh:
Harry Victor, Drs., M.Psi
Disusun Oleh:
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah kepemimpinan telah ada sejak manusia pertama kali hidup berkelompok dan telah menjadi
permasalahan sosial yang terjadi pada manusia yang hidup berkelompok. Akan tetapi pengertian dari
kepemimpinan itu sendiri masih sangat terbatas diketahui oleh masyarakat. Masalah kepemimpinan
merupakan hal yang sangat lambat dibahas dalam pertumbuhan ilmu, padahal ilmu kepemimpinan ini sangat
penting untung mengawali semua manejemen bidang ilmu lainnya.
Peranan-peranan yang dibutuhkan oleh seorang pemimpin di singgung dalam teori kepemimpinan
sebagai tipe seseorang menjadi seorang pemimpin. Banyaknya pemimpin yang kurang mengetahui tugasnya
sebagai pemimpin yang mengakibatkan tidak tercapainya tipe-tipe seorang pemimpin tersebut. Maka dari itu,
pendidikan akan kepemimpinan sangat dibutuhkan untuk modal dasar menjadi seorang pemimpin.
Seorang pemimpin akan memainkan peranan yang sangat dominan dalam kehidupan organisasinya.
Peranan tersebut tidak mengurangi peranan yang perlu dimainkan oleh para pelaksana. Peranan pimpinan
yang dominan tampak jelas apabila dikaitkan dengan keharusan berinteraksi dengan lingkungan yang selalu
berubah dan berkembang. Maka dari itu, perkembangan tersebut juga harus dimanfaatkan dengan baik.
Dalam kepemimpinan, pemimpin harus bisa mengajak semua anggota kelompoknya mengikuti apa
yang telah dikehendakinya. Dalam arti lain, pemimpin harus mampu membuat anggotanya percaya dengan
apa yang dia telah putuskan. Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar mereka
ini suka berusaha mencapai tujuan atau tujuan-tujan kelompok.1
1
Sunindia, SH., Dra Widiyanti, Kepemimpinan Dalam Masyarakat Modern. Asdi Mahasatya, Jakarta, 1993,
halaman 41
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI KEPEMIMPINAN
Istilah kepemimpinan berasal dari kata dasar pimpin yang artinya bimbingan atau tuntun. Dari kata
pimpin lahirlah kata kerja memimpin yang artinya membimbing atau menuntun dan kata benda
pemimpin yaitu orang yang berfungsi memimpin, atau orang yang membimbing atau menuntun. Di dalam
kehidupan sehari-hari dan juga dalam kepustakaan mencullah istilah yang serupa dengan itu dan kadang-
kadang dipergunakan silih berganti seakan-akan tidak ada bedanya satu dengan yang lain, yaitu pimpinan,
kepemimpinan dan kepemimpinan.
Selain itu banyak juga pendapat dari para tokoh mengenai arti dari kepemimpinan ini, yaitu:
Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi yang dijalankan dalam suatu situasi tertentu, serta diarahkan
melalui proses komunikasi, kearah pencapaian satu atau beberapa tujuan tertentu. (Tannenbaum, Weschler,
& Massarik, 1961:24)
2
Kepemimpinan adalah sebuah hubungan yang saling mempengaruhi di antara pemimpin dan pengikut
(bawahan) uang mengingatkan perubahan nyata yang mencerminkan tujuan bersamanya. (Joseph C. Rost.,
1993)
Kepemimpinan merupakan salah satu fenomena yang paling mudah diobservasi, tetapi menjadi salah satu
hal yang paling sulit untuk dipahami. (Richard L. Daft, 1999)
B. TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN
3
c. Kejadian-kejadian atau permasalahan yang dihadapi oleh suatu kelompok.
Jadi, teori ini berkesimpulan bahwa studi tentang kepemimpinan harus berkenaan dengan status, interaksi,
persepsi dan perilaku setiap individunya dalam hubungan dengan anggota-anggota lain dari kelompok yang
terorganisir. Jadi, kepemimpinan harus dipandang sebagai hubungan di antara orang-orang dan bukannya
sebagai sifat atau ciri dari seseorang individu yang terisolir.
C. BENTUK-BENTUK KEPEMIMPINAN
A. Kepemimpinan Diktatoris
Berperilaku sebagai penguasa tunggal yang tidak dapat diganti karena merasa bahwa dirinya diciptakan
untuk berkuasa. Setiap kehendak atau kemauan pemimpin diktatoris harus terlaksana, meskipun harus
dilaksanakan dengan menghalalkan segala cara. Orientasi gaya kepemimpinannya hanya pada hasil, tidak
peduli bagaimana cara mencapainya. Meskipun harus mengorbankan orang lain, khususnya anggota
organisasi. Bersembunyi dibalik slogan-slogan sebagai pelindung, penyelamat, pembeal, pahlawan, pemimpin
4
yang akan mewujudkan cita-cita bagi anggota organisasinya. Ucapan diberlakukan sebagai peraturan atau
undang-undang yang tidak boleh dibantah. Senjata utama dalam menjalankan kepemimpinannya adalah
ancaman hukuman yang berat bagi yang menentang atau berkhianat. Anggota organisasi tidak boleh
mengomentari ucapan, perkataan, keputusan, kebijakan karena dianggap sebagai pembangkangan atau
penghianatan.
KESIMPULAN
Berbagai macam teori dan pendekatan muncul untuk mengupas fenomena kepemimpinan. Teori-teori tersebut
berbeda dari sudut pandang dan perspektifnya dalam melihat kepemimpinan. Jika kita memandang seorang
pemimpin berdasarkan karakteristik sifat-sifat yang dimilikinya, maka kita cenderung menggunakan teori sifat.
Tetapi, jika kita melihat seorang pemimpin berdasarkan perilaku-perilaku yang dimunculkannya, maka kita lebih
cenderung melihat fenomena kepemimpinan dari teori perilaku. Telah kita jelaskan sebelumnya teori kepemimpinan
mempunyai beberapa macam, diantaranya:
Teori kepemimpinan membicarakan mengenai bagaimana seseorang menjadi pemimpin, atau bagaimana timbulnya
seorang pemimpin
Dari teori-teori diatas kita telah ketahui bahwa pemimpin-pemimpin yang berhasil pada suatu saat, ternyata kurang
berhasil bahkan mengalami kejatuhannya pada saat yang lain.
REFERENSI
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/195009011981032-
RAHAYU_GININTASASI/kepemimpinan.pdf