OLEH :
NIM : 4163111042
KELAS : REG.DIK-C
JURUSAN : MATEMATIKA
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat serta karuniaNya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah critical jurnal report teori
bilangan ini dengan baik dan meskipun masih dengan banyak kekurangan .
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah teori bilangan
yang telah memberikan arahan dan bimbingan untuk dapat mengerjakan tugas ini sehingga
critical jurnal report ini dapat selesai sebagaimana mestinya sesuai dengan arahan yang telah
diberikan oleh dosen. Makalah critical jurnal report teori bilangan ini dimaksudkan untuk
meningkatkan kekritisan mahasiswa dalam memahami maupun mempelajari sebuah jurnal
sehingga dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan jurnal tersebut dengan cara mengkritisi
setiap bagian-bagian dalam jurnal.
Saya berharap semoga makalah critical jurnal ini dapat bermanfaat bagi setiap individu
yang membutuhkannya dan juga untuk menambah wawasan serta pengetahuan bagi yang
membacanya. Saya juga berharap semoga makalah critical jurnal ini dapat dipahami oleh
siapapun yang membacanya.
BAB I
PEDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jurnal adalah sebuah laporan peneliti tentang hasil penelitian yang telah dilakukan secara ilmiah.
Pada dasarnya, sebagian besar jurnal penelitian dapat dipertanggungjawabkan keilmiahannya
tergantung dari metode yang dipakai dalam pembuatan dan penyusunan laporan jurnal penelitian.
Banyak manfaat yang didapatkan dari sebuah jurnal, yaitu sebagai bahan yang shahih dan ilmiah
untuk dijadikan referensi pengambilan keputusan, sebagai bahan referensi penelitian yang
akan menguji keshahihan yang sudah diyakini benar sebelumnya, dan media bertukar
informasi, memaparkan secara ilmiah berdasarkan fakta yang ada.
Di dalam pembelajaran matematika terkhusus bagian teori bilangan, banyak penelitian-
penelitian yang membahas tentang bilangan-bilangan hingga kepada notasi-notasi yang
digunakan dalam pembelajaran matematika. Maka dari itu, bayak juga orang-orang yang
melakukan penelitian tentang hal tersebut dan hasil dari penelitian tersebut dijadikan sebagai
sebuah jurnal yang cukup mendukung sebagai alat bantu dalam pembelajaran.
Namun disamping itu, perlu dilakukan critical jurnal untuk meninjau kesesuaian konsep
dasar yang disampaikan pada suatu jurnal dengan cara mengkritisi setiap bagian-bagian yang
disajikan dalam jurnal. Critical jurnal ini juga dilakukan untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah teori bilangan.
Critical jurnal dilakukan dengan cara mereview sebuah jurnal dan kemudian memberikan
komentar terhadap jurnal dengan cara mengkritisi isi yang disajikan dalam artikel.
B. Tujuan
Untuk menelusuri kesesuaian konsep dasar yang disampaikan pada jurnal dengan bahan ajar lain
(buku/bahan ajar lainnya).
Untuk meninjau kesesuaian penelitian jurnal yang dilakukan.
Untuk mengkritisi tiap bagian jurnal
C. Rumusan Masalah
Bagaimana konsep dasar serta metode yang digunakan pada jurnal ?
Apa kelemahan dan kelebihan dari jurnal ?
Bagaimana implikasi/analisis mahasiswa pada jurnal tersebut?
BAB II
IDENTITAS JURNAL DAN HASIL REVIEW
IDENTITAS JURNAL
Judul : Suatu Kelas Bilangan Bulat dan Perannya Dalam Mengkonstruksi Bilangan
Prima
Download : http://www.google.co.id/fmipa.um.ac.id/209.html
Tahun : 2013
HASIL REVIEW
A. Ringkasan/Kajian Inti Sari Bab Pendahuluan Riset
1. Latar Belakang
Teori bilangan adalah suatu topik yang berumur sangat tua yang merupakan salah
satu fondasi dari perkembangan matematika. Ada banyak topik menarik dalam
matematika yang bermula hanya dari pertimbangan teoretik, dan pada akhirnya
menemukan sisi terapannya. Seperti contohnya kajian mengenai bilangan-bilangan
prima. Bilangan-bilangan prima merupakan topik menarik karena sifat uniknya, yaitu
bilangan yang mempunyai tepat 2 faktor; 1 dan bilangan itu sendiri. Akan tetapi,
belakangan orang mengetahui bahwa peran bilangan prima sangat penting dalam
teknologi komunikasi dan informasi atau kriptografi.
Pada tulisan ini diperkenalkan suatu klas dari bilangan-bilangan bulat positif
yang mempunyai sifat bahwa jumlah dari faktor-faktor sejatinya sama dengan suatu
bilangan prima. Ditemukan bahwa bilangan-bilangan dari klas ini ternyata berhubungan
erat dengan kons-truksi bilangan-bilangan prima.
Bagian berikut dari tulisan ini akan membahas tentang definisi-definisi dasar,
notasi-notasi, serta teori-teori dasar, yang detailnya akan disajikan pada Bagian II. Hasil-
hasil studi dan pembahasannya akan diuraikan pada Bagian III. Selanjutnya, pada Bagian
IV akan dipaparkan beberapa catatan dan simpulan. Perlu disampaikan bahwa pada
seluruh isi tulisan ini sebutan bilangan prima nantinya sering hanya disebut prima saja.
2. Rumusan Masalah
Bagaimana peran bilangan bulat dalam mengkonstruksi bilangan prima ?
3. Tujuan Riset
Untuk membahas bilangan-bilangan bulat positif S yang mempunyai sifat bahwa jumlah
Sebelum membuktikan teorema di atas, diingatkan bahwa jika p = 2 dan 2k 1 adalah prima,
maka kita berurusan dengan prima-prima Merssene. Kasus khusus ini akan diformulasikan
sebagai sebuah akibat (corollary) dari teorema ini. Lebih jauh, sebagaimana dinyatakan
sebelumnya, dapat diamati bahwa teorema ini menyodorkan suatu cara untuk menghasil-kan
bilangan-bilangan prima.
Bukti. Amati bahwa
p k+11
= pk
p1
k k
= ( p p
p k 1
Oleh karena itu diperoleh bahwa adalah prima jika dan hanya jika pk pk
p1
juga prima. Dengan menggunakan Teorema 3.1 diperoleh bahwa 75 = 16807 adalah
5
7 1
bilangan sumprime karena 71 = 2801 merupakan sebuah prima.
k
Akibat 3.2 2 adalah sumprime jika dan hanya jika adalah prima, untuk suatu bilangan
bulat positif k.
Teorema 3.3 Misalkan p dan q merupakan bilangan-bilangan prima berbeda. Maka, pq
adalah sumprime jika dan hanya jika p + q + 1 adalah prima.
Proof.
Perhatikan bahwa karena p dan q adalah prima-prima berbeda, maka diperoleh
(pq) pq = 1 + p + q + pq - pq
=1+p+q
Itu berarti, (pq) pq prima jika dan hanya jika p + q +1 prima.
Sebagai contoh, 11 dan 31 adalah prima-prima berbeda dan 11 + 31 + 1 = 43
adalahprima. Berdasarkan pada teorema di atas didapatkan bahwa 11 31 = 341 adalah
sumpime. Catat bahwa 1 + p + q= (p) + q((p) p). Dengan menggunakan ekspresi
yang serupa, Theorem 3.3 dapat diperumum menjadi teorema berikut ini.
Dengan meniru pembuktian dari teorema ini, hasil di atas dapat diperumum sebagaimana
diformulasikan berikut ini.
Teorema 3.5 Misalkan p1, p2, , pk adalah k buah prima berbeda. Maka, p1p2pk
adalah sumprime jika dan hanya jika (p1p2pk 1) + pk ( (p1p2pk 1) p1p2pk
1) adalah prima.
Bukti. Dengan menggunakan Theorem 2.1 pada Bagian II, Teorema 3.5 ini dapat
dibuktikan segera.
Teorema 3.6 Misalkan p dan q merupakan dua prima berbeda, dan misalkan t dan k
merupakan bilangan-bilangan bulat positif. Maka, hasil kali plpk adalah sumprime, jika
pl +1 ( qk 1 ) +q k+1 ( p l1 ) +1 pl q k
dan hanya jika ( p1 ) (q1) adalah prima.
pl +1 ( qk 1 ) +q k+1 ( p l1 ) +1 pl q k
= ( p1 ) (q1)
A. Kesimpulan
Setelah melakukan review terhadap jurnal serta mengkritik jurnal (critical journal), maka
dapat disimpulkan bahwa jurnal tersebut memiliki kelebihan serta kelemahannya masing-
masing. Jurnal tersebut sudah bagus terutama dalam hal penyampaian pendahuluan serta
kajian pustakanya dikarenakan memiliki kesinambungan yang baik, begitu juga dengan hasil
dan pembahasan yang disajikan oleh penulis, berkaitan dengan topic utama dalam jurnal. Di
samping itu, terdapat juga beberapa kelemahan jurnal. Setelah melakukan kritik terhadap
jurnal juga menjadi diketahui bahwa sebuah jurnal juga dapat dipakai sebagai bahan ajaran
maupun pembelajaran karena jika belajar melalui jurnal sudah merupakan hal yang lebih
baik karena dalam hal tersebut, pembaca langsung memperoleh ilmu dari tinjauan
(penelitian) langsung yang dilakukan sehingga menjadi lebih mudah untuk memahami
sebuah topic. Hanya saja, kelemaham yang terdapat ketika menggunakan jurnal sebagai
bahan ajaran maupun pembelajaran yaitu terletak pada kajian pustaka jurnal karena tidak
dapat dipastikan penulis jurnal memuat kajian pustaka dari sumber yang terpercaya.
B. Saran
Saran untuk critical jurnal ini ialah sebaiknya peneliti menggunakan cara-cara yang lebih
banyak lagi untuk memcahkan masalah keterbagian. Di samping itu, diharapkan juga peneliti
menambahkan metode penelitian dalam penelitian yang dilaksanakan serta sebaiknya penulis
memaparkan kajian pustaka yang lebih lengkap lagi untuk membantu pembaca lebih
memahami akan topic penelitian yang dibahas.