Teori Bilangan
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
PSPM A 2019
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena kasih karunia Nya ,
tugas Critical Book Report ini dapat terselesaikan dengan baik. Dalam Critical Book
Report ini kami mengulas materi tentang Teori Bilangan.
Dalam penyusunan tugas ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi.
Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain
berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang-orang terdekat, sehingga kendala-
kendala yang kami hadapi teratasi.
Kami juga berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan tugas ini, dan salah satunya ada dosen pengampu mata kuliah Kimia
umum dan juga kepada teman-teman yang ikut berpartisipasi dalam membantu
menyelesaikan tugas ini.
Semoga tugas Critical Book Report ini dapat bermanfaat dan dapat menambah
wawasan pengetahuan bagi semua pembaca, terlebih bagi kami khususnya. kami
mohon maaf apabila terdapat kekurangan dalam tugas ini, kami sangat mengharapkan
tanggapan, kritik, dan saran dari pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bilangan pada awalnya hanya dipergunakan untuk mengingat jumlah, namun
dalam perkembangannya setelahpara pakar matematika menambahkan
perbendaharaan simbol dan kata-kata yang tepat untuk mendefenisikan bilangan
maka matematika menjadi hal yang sangat penting bagi kehidupan dan tak bisa kita
pungkiri bahwadalam kehidupan keseharian kita akan selalu bertemu dengan yang
namanya bilangan, karena bilangan selalu dibutuhkan baik dalam teknologi, sains,
ekonomi ataupun dalam dunia musik, filosofi dan hiburan serta banyak aspek
kehidupan lainnya. Bilangan dahulunya digunakan sebagai simbol untuk
menggantikan suatu benda misalnya kerikil, ranting yangmasing-masing suku atau
bangsa memiliki cara tersendiri untuk menggambarkan bilangan dalam bentuk
simbol.
Dalam pembelajaran matematika telah kita ketahui ada macam-macam bentuk
bilangan. Seperti bilangan genap, ganjil, bulat asli, real dan salah satunya yakni
bilangan prima. Sejak sekolah dasar tentu kita telah mengetahui apa itu bilangan
prima. Bilangan prima yakni bilangan yang hanya mempunyai dua fakor yakni satu
dan dirinya sendiri. Bagi sebagian orang tentu belum banyak yang tau tentang
manfaat dan keuntngan apa saja yang dapat dihasilkan dengan operasi pada
bilangan prima, bagaimana sejarah bilangan prima dari awal, sifat sifat bilangan
prima, cara menentukan bilangan prima dll. Dengan makalah ini akan dibahas lebih
lanjut tentang bilangan prima.
B. Tujuan Penulisan
Lemma 4.1
Setiap bilangan bulat lebih besar dari 1 memiliki setidaknya satu pembagi utama.
Teorema 4.1
Jika n adalah bilangan komposit, maka n harus memiliki pembagi utama p sedemikian
rupa sehingga p ≤ √ n. Primality Test Jika bilangan bulat n> 1 tidak memiliki pembagi
utama p sehingga p≤ √ n maka n adalah bilangan prima.
Teorema 5.1
Jika a dan b adalah bilangan bulat dan r adalah sisanya ketika b dibagi dengan a, maka
ada pembagi umum a dan b juga akan membagi r.
Konsekuensi 5.1
Jika a dan b adalah bilangan bulat, dan r adalah sisanya ketika b dibagi dengan a, maka
gcd(a, b) = gcd (a, r).
Teorema 5.2
Jika a adalah bilangan bulat positif dan a│b, maka gcd (a, b) = a.
5.4 Lebih Lanjut Tentang Lebih Banyak Solusi untuk ax + by = gcd (a, b)
Teorema 5.4
ax + by = gcd (a, b) ). Jika x = x0 , y = y0 adalah salah satu solusi untuk persamaan ini,
maka
x = x0 +bn, y = y0 - an
juga merupakan solusi, untuk bilangan bulat apa pun n.
5.5 Bagaimana Jika ax + by ≠ gcd (a, b)?
Teorema 5.6
Biarkan d = gcd (a, b). Jika d ∤ c, maka tidak ada solusi integer untuk ax + by = c.
Teorema 5.7
Pertimbangkan persamaan ax + by = c Biarkan d = gcd (a, b). Jika d│c, maka
persamaan ini memiliki setidaknya satu solusi integer. Jika (x 0, y0) adalah solusi untuk
ax + by = gcd (a, b) dan c = dk, maka solusi diberikan oleh x = kx0 , y = ky0.
Teorema 5.8.
Ketika ax + by = c. memiliki solusi integer Biarkan d = gcd (a, b).
1. Jika d│c, maka ax + by = c akan memiliki setidaknya satu solusi integer.
2. Jika d ∤ c, maka ax + by = c tidak memiliki solusi integer.
Teorema 5.9
Biarkan ax + by = c di mana d = gcd (a, b) dan d│c. Maka jika Jika x = x 0 , y = y0
adalah satu solusi persamaan ini, semua solusi memiliki bentuk x = x 0 + b/d n, y = y0 –
a/d n
di mana n adalah bilangan bulat.
Lemma 3.5
Jika a-b-c adalah triple Pythagoras primitif, maka (c + b) dan (c - b) adalah
relatif prima.
Lemma 3.6
Jika a-b-c adalah triple Pythagoras primitif, maka (c + b) dan (c - b) keduanya
kotak yang sempurna.
Teorema 3.6
Jika a-b-c adalah PPT, maka ada bilangan bulat s> t≥ 1 dengan s dan t aneh dan
s 2−t 2 s 2+t 2
gcd (s, t) =1 sehingga a = st, b = ,dan c = .
2 2
Teorema 3.7
s 2−t 2
Tiga dari bilangan bulat a, b, c membentuk PPT jika dan hanya jika a,= st, , b =
2
,dan
s 2+t 2
c= di mana s dan t adalah bilangan bulat ganjil sehingga s> t≥ l dan gcd (s, t) =
2
1.
BAB III
KEUNGGULAN BUKU
(a) Menurut saya kelengkapan Bab 4 dan Bab 5 untuk menjelaskan isi utama cukup
lengkap dan memberikan pengertian, teorema , contoh dan cara untuk menjawab soal
yang diberikan sudah sangat jelas
(b) Keterkaitan Bab 4 dan Bab 5 sudah ada kerkaitannya karena sama menjelaskan
tentang bilangan, walaupun beda pembahasan.
(c) Kelayakan isi layak untuk pembaca membaca buku ini
(d) Bahasa dalam buku ini sangat layak di karena semua dunia dapat mengetahuinya
dikarenakan bahasa inggris termasuk bahasa internasional
(e) Untuk penyajian menurut saya cukup layak untuk dibaca
BAB IV
KELEMAHAN BUKU
(a) Buku ini cukup layak tetapi cukup sulit untuk dipahami pembaca
(b) Bahasa,lambang dan symbol sedikit sulit untuk dipahami pembaca
(c) Penyajian kurang cukup terstruktur dan tidak menarik membuat pembaca sedikit
bosan membaca jika lama-lama.
BAB V
IMPLIKASI
(a) Teori/konsep
Dalam buku ini menurut saya sudah memberikan teori dan konsep yang bagus untuk
kita sebagai mahasiswa atau pembaca memecahkan masalah soal yang diberikan
untuk melatihankan kita
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari buku ini yaitu sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangannya
masing-masing. Materinya sudah lengkap padat, tepat dan dapat dipahami oleh pembaca.
4.2 Saran
Sebaiknya kita sebagai mahasiswa harus bersungguh-sungguh dalam belajar untuk
mencapai keberhasilan kita dan sering membaca untuk menambah ilmu pengetahuan dan
sebaiknya lebih dibuat menarik lagi penyajian materinya agar pembaca dapat lebih mudah
memahaminya.
BAB VII
SOAL LATIHAN
1. Ingat bahwa bilangan bulat utama harus lebih besar dari 1, jadi 1 tidak dianggap a
sebagai bilangan prima. Jelaskan mengapa teorema dasar aritmatika akan
melakukannya tidakbenar jika 1 adalah bilangan prima?
Penyelesaian :
Bilangan prima adalah bilangan yang dapat dibagi oleh bilangan bulat itu
sendiri.Teorema dasar aritmatika menyatakan bahwa1 adalah bukan bilangan prima
karena menurut
Definisi 4.1. Prima
P Integer ¿ 1adalah bilangan prima jika dan hanya jika satu-satunya pembagi positif P
adalah 1 dan P. Integer yang lebih besar dari 1, yang bukan prima disebut komposit.
Definisi 4.2. Komposit
Integer m ¿ 1 adalah komposit jika dan hanya jika m ¼ a.b dimana keduanya 1
¿ a< mdan 1<b< m. Karena definisi prima dan komposit keduanya menentukan
bilangan bulat lebih besar dari 1 bilangan bulat 1 bukanlah bilangan prima atau
komposit.
2. Temukan faktorisasi utama 294 dan kemudian gunakan untuk mendaftar semua
pembagi 294.
Penyelesaian :
Anda dapat melihat bahwa 294 dapat dibagi oleh 2 dan 7
Cara untuk sampai ke faktorisasi utama 294 adalah :
294 ¼ 2 A' 147 ¼ 2 A' 3 A' 49 ¼ 2 A' 3 A ' 7 A' 7
Jadi, faktorisasi utama dari 294 dapat juga dituliskan dengan = 2×3 × 7× 7
= 2×3 × 72
3. Tentukan faktorisasi utama 140 dan kemudian gunakan untuk mendaftar semua
pembagi 140.
Penyelesaian:
Faktor suatu bilangan adalah bilangan yang dapat habis membagi bilangan
tersebut. Untuk memperoleh faktor dari suatu bilangan, kita cari kemungkinan-
kemungkinan perkalian dua bilangan yang menghasilkan bilangan-bilangan tersebut.
Perkalian dua buah bilangan asli, yang menghasilkan 140 adalah
1 ×140
2 ×70
4 ×35
5 ×28
7 ×20
10 ×14
Jadi faktor dari 140 adalah {1, 2, 4, 5, 7, 10, 14, 20, 28, 35, 70, 140} dari
faktor 140 tersebut yang merupakan bilangan prima adalah 2, 5, 7 sehingga faktor
prima dari 140 adalah {2, 5, 7}
Menggunakan pohon faktor
140
2 70
2 35
5 7
2 56
2 28
2 14
2 7
5. 315
Penyelesaian
Menggunakan Pohon Faktor
315
3 105
3 35
5 7
6. 1040
Penyelesaian
Menggunakan Pohon Faktor 1040
2 520
2 260
2 130
2 65
5 13
7. 7429
Penyelesaian :Menggunakanpohonfaktor
7429
7429
1
8. 561
Penyelesaian :Menggunakanpohonfaktor
561
3 187
11
17
Jadi faktor dari 3649 adalah {1, 41, 89, 3649}, ini berarti 3649 bukan
merupakan bilangan prima karena 3649 dapat dibagi.
Menggunakan pohon faktor.
3649
41 89
Jadi faktorisasi utama dari 3649 adalah 41 dan 89.
10. Jelaskan semua bilangan bulat dengan tepat dua pembagi positif. Berikan beberapa
spesifik contoh dan formula umum.
Penyelesaian :
Semua bilangan bulat dengan tepat dua pembagi positif yaitu bilangan prima
Hal ini sesuai dengan Definisi 4.1: prima :
Bilangan bulat P > 1 adalah bilangan prima jika dan hanya jika satu- satunya pembagi
positif p adalah 1 dan p (setiap bilangan bulat positif lainnya yang memiliki hanya 2
pembagi positif , yaitu hanya terbagi 1 dan dirinya sendiri disebut bilangan prima)
Contohnya yaitu : 2 ,3 , 5, 7… dst adalah bilangan prima
Bukti :
2=1x2
3=1x3
5=1x5
7=1x7
…Dst
Dari beberapa contoh diatas tampak jelas bahwa bilangan prima memiliki 2 pembagi
positif, yaitu hanya terbagi 1 dan dirinya sendiri.
Formula umum : menentukan bilangan prima atau komposit dapat menggunakan
Primality Test Jika bilangan bulat n > 1 tidak memiliki pembagi utama p sehingga p
≤ √ n, maka n adalah bilangan prima. Atau banyaknya pembagi dari suatu bilangan
dapat dicari dengan melakukan faktorisasi prima. Sebuah bilangan yang dapat
direpresentasikan sebagai2a +3b +5 c (dan seterusnya) akan memiliki pembagi sebanyak
(a+1) x (b+1) x (c+1) dst
11. Jelaskan semua bilangan bulat dengan tepat tiga pembagi positif. Berikan beberapa
spesifik contoh dan formula umum.
Penyelesaian :
Semua bilangan bulat dengan tepat dibagi tiga yaitu bilangan komposit
Hal ini sesuai dengan Definisi 4.2: komposit
Bilangan bulat m > 1 adalah komposit jika dan hanya jika m = a . b dimana keduanya 1
< a < m dan 1 < b < m.(Bilangan bulat yang lebih besar dari 1, yang bukan prima
disebut komposit.)
Contohnya yaitu : 4, 9 dan 25
Bukti :
4=1x2x2
9=1x3x3
25 = 1 x 5 x 5
...Dst
Dari beberapa contoh diatas tampak jelas bahwa bilangan tersebut adalah bilangan
komposit (karena tidak prima) yang memiliki 3 pembagi positif.
Formula umum : menentukan bilangan prima atau komposit dapat menggunakan
Primality Test. Jika bilangan bulat n > 1 tidak memiliki pembagi utama p sehingga p
≤ √ n, maka n adalah bilangan prima.
Atau banyaknya pembagi dari suatu bilangan dapat dicari dengan melakukan faktorisasi
prima.Sebuah bilangan yang dapat direpresentasikan sebagai2a +3b +5 c(dan seterusnya)
akan memiliki pembagi sebanyak (a+1) x (b+1) x (c+1) dst
12. Jelaskan semua bilangan bulat dengan tepat empat pembagi positif. Berikan
beberapa spesifik contoh dan formula umum.
Penyelesaian :
Dengan menggunakan tabel di bawah ini yang mencantumkan semua pembagi positif
sebagai contoh angka 1 hingga 15 yang memiliki 4 pembagi positif. Pembagi bilangan
bulat n adalah bilangan bulat m , yang n / m adalah bilangan bulat lagi (yang tentunya juga
merupakan pembagi n ). Jika m adalah pembagi dari n maka begitu juga - m . Dengan
ketentuan tabel sebagai berikut:
d ( n ) adalah jumlah pembagi positif n , termasuk 1 dan n itu sendiri
σ ( n ) adalah jumlah dari pembagi positif n , termasuk 1 dan n itu sendiri
s ( n ) adalah jumlah dari pembagi n yang tepat , yang tidak termasuk n itu
sendiri; yaitu, s ( n ) = σ ( n ) - n
angka sempurna sama dengan jumlah pembagi yang tepat; yaitu, s ( n ) = n
jumlah yang kurang lebih besar dari jumlah pembagi yang tepat; yaitu, s ( n ) < n
bilangan prima hanya memiliki 1 dan dirinya sebagai pembagi; yaitu, d ( n ) = 2. Bilangan
prima selalu kurang karena s ( n ) = 1
suatu bilangan luhur memiliki jumlah pembagi yang sempurna, yaitu d ( n ) = angka
sempurna , dan yang pembagi bilangannya bertambah menjadi bilangan sempurna lain,
yaitu σ ( n ) = bilangan sempurna
1 hingga 15
σ
Pemb d ( s (
n ( n Catatan
agi n ) n )
)
kurang , sangat
1 1 1 1 0 berlimpah , sangat
komposit
kurang, sangat
berlimpah, prima , sangat
2 1, 2 2 3 1
komposit, unggul sangat
komposit
kurang, sangat berlimpah,
3 1, 3 2 4 1
prima
kurang, sangat
4 1, 2, 4 3 7 3 berlimpah, komposit ,
sangat komposit
5 1, 5 2 6 1 kurang, prima
sempurna , sangat
1, 2, 3, berlimpah, komposit,
6 4 12 6
6 sangat komposit, unggul
sangat komposit
7 1, 7 2 8 1 kurang, prima
1, 2, 4, kurang, sangat berlimpah,
8 4 15 7
8 komposit
9 1, 3, 9 3 13 4 kurang, komposit
1 1, 2, 5, kurang, sangat berlimpah,
4 18 8
0 10 komposit
1
1, 11 2 12 1 kurang, prima
1
agung , berlimpah , sangat
1, 2, 3,
1 berlimpah, komposit,
4, 6, 6 28 16
2 sangat komposit, unggul
12
sangat komposit
1
1, 13 2 14 1 kurang, prima
3
1 1, 2, 7,
4 24 10 kurang, komposit
4 14
1 1, 3, 5,
4 24 9 kurang, komposit
5 15
Sehingga dapat disimpulkan bilangan bulat dengan tepat empat pembagi positif
adalah bilangan komposit. Bilangan komposit adalah bilangan bulat positif yang dapat
dibentuk dengan mengalikan dua bilangan bulat positif yang lebih kecil. Setara, itu
adalah bilangan bulat positif yang memiliki setidaknya satu pembagi selain 1 dan itu
sendiri. Setiap bilangan bulat positif adalah komposit, prima , atau unit 1, sehingga
bilangan komposit persis angka yang bukan prima dan bukan satuan. Dari angka 1 –
15 contoh angka yang merupakan bilangan dengan tepat 4 pembagi positif yakni 6, 8,
10, 14, dan 15.
Formula umum : menentukan bilangan prima atau komposit dapat
menggunakan Primality Test. Jika bilangan bulat n > 1 tidak memiliki pembagi utama
p sehingga p≤ √ n, maka n adalah bilangan prima. Atau banyaknya pembagi dari suatu
bilangan dapat dicari dengan melakukan faktorisasi prima.Sebuah bilangan yang dapat
direpresentasikan sebagai2a +3b +5 c(dan seterusnya) akan memiliki pembagi sebanyak
(a+1) x (b+1) x (c+1) dst.
13. Temukan semua pembagi positif dari bilangan bulat n jika n = p3 dimana p adalah
bilangan prima.
Penyelesaian :
Definisi Bilangan Prima :
Bilangan bulat P > 1 adalah bilangan prima jika dan hanya jika satu- satunya pembagi
positif p adalah 1 dan p (setiap bilangan bulat positif lainnya yang memiliki hanya 2
pembagi positif , yaitu hanya terbagi 1 dan dirinya sendiri disebut bilangan prima).
P = { 2,3,5,7,11 , 13 ,17 ,19 , 23 , … }
Maka jika n = p3 dengan n adalah bilangan bulat positif dan p adalah bilangan prima.
Misalkan p = 23= 8 , pembagi 1,2,4, dan 8
3
p = 3 =27 , pembagi 1,3, 9, dan 7
p = 53=125 , pembagi 1,5,25, dan 125
maka, semua pembagi positif dari bilangan bulat n adalah 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 25, 125
dengan p = 2,3,5 .
14. Temukan semua pembagi positif bilangan bulat n jika n= 5q dengan q adalah
bilangan prima.
Dik : q adalah bilangan prima
n∈Z
Penyelesaian :
Ambil, q bilangan prima, sehingga
Untuk q=2 Untuk q=3 Untuk q=5
n=5.2 n=5.3 n=5.5
n=10 n=15 n=25
44 130
2 22 2 65
11 13
2 5
44 = 22 x 11
130 = 2 x 5 x 13
FPB = 2 (gcd)
Penyelesaian :
Pertama kita dapat mencari angka yg sama, yaitu; 2, 7 dan 11 .
Lalu kita cari angka yang memiliki pangkat terkecil dari angka yang sama tersebut.
KEPUSTAKAAN
Forman Sylvia & Agnes M. Rash, 2015, The Whole Truth About Whole Numbers, New
York : springer Cham Heidelberg.