STRATEGI PEMBELAJARAN
OLEH :
KELOMPOK 1
KENDARI
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Pengelolaan Kelas & Pengelolaan Laboratorium ini dengan seksama dan tepat
pada waktu yang telah ditentukan. Makalah ini disusun dengan maksud untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah strategi pembelajaran dan menambah
pengetahuan bagi para pembacanya.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Siti Mutiara Ningsih
Asshagab sebagai dosen mata kuliah Pengelolaan Laboratorium yang telah
membimbing kami, dan ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu kelancaran penyusunan makalah ini. Kami
berharap agar makalah ini dapat diterima dan bermanfaat bagi mahasiswa
khususnya dan pembaca pada umumnya, sebagai salah satu sumber
pengetahuan dan bahan pembelajaran.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
PENGELOLAAN KELAS
PENGELOLAAN LABORATORIUM
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah adalah tempat belajar bagi siswa, dan tugas guru adalah sebagian besar
terjadi dalam kelas adalah membelajarkan siswa dengan menyediakan kondisi belajar
yang optimal. Kondisi belajar yang optimal dicapai jika guru mampu mengatur siswa dan
sarana pengajaran serta mengendalikanya dalam situasi yang menyenangkan untuk
mencapai tujuan pelajaran. Bukan hanya kelas, namun laboratorium sangat diperlukan
sebagai sarana ataupun prasana oleh pihak sekolah sebagai tempat pembelajaran untuk
siswa melakukan eksperimen, sehingga dapat meningkatkan pengetahuannya..
Laboratorium harus dilestarikan dan dikelola oleh pihak sekolah karena sangat diperlukan
untuk meningkatkan kualitas pendidikan ataupun proses belajar.
Dalam kelas segala aspek pembelajaran bertemu dan berproses, guru dengan
segala kemampuannya, murid dengan segala latar belakang dan potensinya, kurikulum
dengan segala komponennya, metode dengan segala pendekatannya, media dengan segala
perangkatnya, materi serta sumber pelajaran dengan segala pokok bahasannya bertemu
dan berinteraksi di dalam kelas. Oleh karena itu, selayaknya kelas dimanajemeni secara
baik dan professional.
Kegiatan guru di dalam kelas meliputi dua hal pokok, yaitu mengajar dan
mengelola kelas. Kegiatan mengajar dimaksudkan secara langsung menggiatkan siswa
mencapai tujuan seperti menelaah kebutuhan siswa, menyusun rencana pelajaran,
menyajikan bahan pelajaran kepada siswa, mengajukan pertanyaan kepada siswa, menilai
kemajuan siswa adalah contoh-contoh kegiatan mengajar. Kegiatan mengelola kelas
bermaksud menciptakan dan mempertahankan suasana (kondisi) kelas agar kegiatan
mengajar itu dapat berlangsung secara efektif dan-efisien. Memberi ganjaran dengan
segera, mengembangkan hubungan yang baik antara guru dan siswa, mengembangkan
aturan permainan dalam kegiatan kelompok adalah contoh-contoh kegiatan mengelola
kelas.
Di sini jelas bahwa baik pengelolaan kelas dan pengelolaan laboratprium yang
efektif merupakan persyaratan mutlak bagi terciptanya proses belajar mengajar yang
efektif pula. Maka dari itu pentingnya pengelolaan kelas dan laboratorium guna
menciptakan suasana kelas/lab yang kondusif demi meningkatkan kualitas pembelajaran.
Pengelolaan kelas menjadi tugas dan tanggung jawab guru dengan memberdayakan
segala potensi yang ada dalam kelas demi kelangsungan proses pembelajaran. Hal ini
berarti setiap guru dituntut secara profesional mengelola kelas sehingga terciptanya
suasana kelas yang kondusif guna menunjang proses pembelajaran yang optimal
menuntut kemampuan guru untuk mengetahui, memahami, memilih, dan menerapkan
pendekatan yang dinilai efektif menciptakan suasana kelas yang kondusif.
B. Rumusan Masalah
PENGELOLAAN KELAS
PENGELOLAAN LABORATORIUM
BAB II
PEMBAHASAN
PENGELOLAAN KELAS & PENGELOLAAN LABORATORIUM
PENGELOLAAN KELAS
A. Pengertian Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas adalah salah satu usaha yang dilakukan oleh penanggung
jawab kegiatan belajar mengajar atau yang membantu dengan maksud agar dicapai
kondisi yang optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang
diharapkan.
Prosedur kelas harus dimonitor dengan baik. Guru juga harus berespons
kepada hampir setiap penyimpangan peraturan atau prosedur. Ketika guru
mengumumkan bahwa kelas atas siswa individu tidak benar mengikuti prosedur,
pendekatan terbaik adalah untuk meminta siwa menetapkan prosedur yang benar dan
kemudian mempraktikkannya.
PENGELOLAAN LABORATORIUM
Dalam pengelolaan laboratorium, pengelolaannya meliputi beberapa aspek yaitu sebagai
berikut:
B. Perencanaan
Perencanaan merupakan sebuah proses pemikiran yang sistematis, analitis, logis tentang
kegiatan yang harus dilakukan, langkah-langkah, metode, SDM, tenaga dan dana yang dibutuhkan
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan secara efektif dan efisien.
Perencanaan ini dimaksudkan untuk merencakan konsep dari suatu laboratorium itu
sendiri. Pada umumnya bentuk, ukuran dan tata ruang suatu laboratorium didesain
sedemikian rupa sehingga pemakai laboratorium mudah melakukan aktivitasnya.
Disamping bentuk, ukuran laboratorium perlu mendapat perhatian, karena fungsi
laboratorium di sekolah-sekolah tidak hanya digunakan untuk percobaan yang bersifat
individual. Umumnya laboratorium digunakan untuk berbagai kegiatan percobaan dalam
konteks proses belajar mengajar. Jumlah siswa yang melebihi kapasiitas ruangan
laboratorium dalam satu kali percobaan akan mengganggu kenyamanan dan jalannya
percobaan atau aktivitas lainnya. Sebuah laboratorium dengan ukuran lantai seluas 100
m2 dapat digunakan oleh sekitar 40 orang siswa, dengan rasio setiap siswa
menggunakan tempat seluas 2,5 m2dari keseluruhan luas laboratorium. Laboratorium
untuk keperluan praktikum mahasiswa membutuhkan ukuran lebih luas lagi, misalnya
3 4 m2 untuk setiap mahasiswa.
C. Penataan
Tata letak peralatan adalah suatu bentuk usaha pengaturan penempatan peralatan
di laboratorium, sehingga laboratorium tersebut berwujud dan memenuhi persyaratan
untuk beroperasi. Kata pengaturan dalam kalimat di atas mengandung makna yang
sangat luas, yaitu bahwa dalam mewujudkan suatu laboratorium yang layak operasi
diperlukan penempatan perlatan yang tersusun yang rapi berdasar kepada proses dan
langkah-langkah penggunaan/aktivitas dalam laboratorium yang diharapkan, begitu pula
dengan daerah kerja harus memiliki luas yang memungkinkan
pengguna/pekerja/operator dapat bergerak bebas, aman dan nyaman, di samping lalu
lintas bahan yang akan digunakan dapat sampai ke tempat kerja dengan mudah dan
lancar.
Tujuan Tata Letak laboratorium :
a. Mengurangi hambatan dalam upaya melaksanakan suatu pekerjaan yang menjadi
tanggung jawabnya.
b. Memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna/pekerja/operator.
c. Memaksimalkan penggunaan peralatan.
d. Memberikan hasil yang maksimal dengan pendanaan yang minimal.
e. Mempermudah pengawasan.
Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam menyusun tata letak peralatan dan perabotan
laboratorium adalah:
a. Mudah dilihat.
b. Mudah dijangkau.
c. Aman untuk alat.
d. Aman untuk pemakai.
D. Pengadministrasian
Pengadministrasian sering juga disebut sebagai kegiatan menginventaris.
Inventaris adalah suatu kegiatan dan usaha untuk menyediakan catatan tentang keadaan
semua fasilitas, barang-barang yang dimiliki sekolah. Bagi SMA yang mempunyai
beberapa lab sangat penting untuk mendata fasilitas/menginventaris alat dan bahan lab
untuk kegiatan pembelajaran siswa. Dengan kegiatan invetarisasi yang memadai akan
dapat diperoleh pedoman untuk mempersiapan anggaran atau mempersiapkan kegiatan
pada tahun yang akan datang.
Catatan inventaris yang baik akan mempermudah pergantian tanggung jawab
dari pengelola yang satu ke yang lainnya. Inventaris juga akan mempermudah untuk
mengetahui dimana suatu peralatan akan ditempatkan. Dengan demikian akan
mempermudahkan pengontrolan, seperti terhadap kehilangan yang disebabkan oleh
kecerobohan atau kecurian.
Menurut Instruksi Mendikbud No. 4/M/1980 tentang tata pelaksanaan dan
pelaporan hasil inventarisasi barang milik/kekayaan negara di lingkungan Depdikbud,
maka ada beberapa daftar alat inventarisasi yang harus digunakan atau diisi,
diantaranya:
a. Buku Induk Barang Inventaris
b. Buku Catatan Barang Inventaris
c. Buku Golongan Barang Inventaris
d. Laporan Triwulan Mutasi barang
e. Daftar Isian Barang
f. Daftar Rekapitulasi barang Inventaris
A. Kesimpulan
B. Saran
Menurut pendapat kelompok kami peran guru atau pendidik sebagai
penanggung jawab dalam kegiatan belajar mengajar hendaknya mampu
mengolah kelas maupun laboratorium dengan baik dan optimal karena
pengelolaan kelas maupun laboratorium yang baik dan optimal merupakan
keberhasilan bagi seorang guru dalam mengelola kelas maupun
laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA