Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa ,karnanya saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Cidera Hamstring pada Cabang Olahraga Atletik
Lari Jarak Pendek.
Dengan selesainya makalah ini.Tujuan saya menulis makalah ini untuk
memenuhi tugas akhir mata kuliah Pencegahan Dan Perawatan Cidera Olahraga.
Harapan saya menyusun makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan juga bisa
mendapat nilai yang baik untuk mencapai kelulusan.
Dalam menyusun makalah ini, saya menyadari masih banyak kekurangan dan
keterbatasan, namun saya mengharapkan saran dan kritik dari dosen dan rekan
rekan pembaca demi perbaikan pada penyusunan makalah untuk yang berikutnya.

1
KATA PENGANTAR ................................................................................................. 1
DAFTAR ISI ................................................................................................................. 2

BAB I Pendahuluan
A.Latar Belakang Masalah ............................................................................................. 3
B.Tujuan Masalah ........................................................................................................... 3

BAB II Kajian Pustaka


A.Atletik Lari Jarak Pendek............................................................................................ 4
B.Cidera Olahraga .......................................................................................................... 5
C.Penyebab Terjadinya Cidera Olahraga........................................................................ 5
D.Cidera Otot paha / Cidera Hamstring ......................................................................... 7
E.Pertolongan Pertama ................................................................................................... 9.
F.Pengobatan Lanjutan Cedera Hamstring.. 9
G.Contoh Kasus ..................................................................................10

BAB III Penutup


A.Kesimpulan ................................................................................................................ 11
B.Saran ........................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 13

2
BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah


Olahraga merupakan suatu hal yang wajib kita lakukan agar tubuh menjadi
bugar,termasuk juga ada banyak jenis permainan olahraga contohnya seperti olahraga
yang akan di bahas di makalah ini,yaitu olahraga atletik.pada olahraga atletik seorang
atlet akan dipaksa untuk menggunakan semua bagian anggota geraknya termasuk
pada otot bagian seluruh kakinya dan dari akibat itu seorang atlet dapat mengalami
cidera pada otot pahanya saat menggunakannya untuk berlari,entah itu cidera yang
ringan ataupun parah.
Cidera yang mungkin akan dapat dialami oleh seorang atlet Aletik adalah cidera
hamstring yaitu merupakan cedera yang terjadi pada sekelompok otot yang terdapat di
paha bagian belakang, yaitu semitendinosus, semimembranosus, biceps femoris.
Fungsi otot-otot ini adalah untuk menekuk sendi lutut (knee flexion) dan meluruskan
sendi panggul (hip extension),

Cedera tersebut terjadi karena otot-otot mengalami beban kerja yang melebihi
kapasitasnya (overload) atau karena merespons beban besar secara mendadak. Nah,
cedera ini sering terjadi pada orang yang dituntut melakukan lari cepat (sprint), seperti
dalam olahraga renang,sepak bola, bola basket, dan balap lari. Seseorang berisiko
mengalami cedera hamstring apabila kurang melakukan pengkondisian sebelum
bertanding sehingga hamstringnya tegang (tight) atau terjadi ketidakseimbangan antar
otot (imbalance). Cedera hamstring juga rentan terjadi pada otot yang mengalami
kelelahan (fatigue).
Jenis cedera hamstring ini dapat berupa regangan/tarikan (strain), robekan,
hingga tercabutnya otot dari perlekatannya di tulang (avulsion injury). Cedera hamstring
yang berat berupa robekan total (total rupture) atau avulsion injury menyebabkan atlet
kehilangan fungsi otot hamstring yang mengalami cedera itu.
"Lokasi cedera hamstring yang tersering adalah pada pertengahan otot dan tempat
pertemuan antara otot dan tendonnya,

B. Tujuan Masalah
Tujuan dari rumusan masalah diatas adalah agar kita mengetahui cidera
hamstring terjadi disebabkan karena apa, bagian otot mana yang mengalami masalah
dan beagaimana cara mengatasi cidera tersebut. Dengan uraian dalam makalah ini
diharapkan kita bisa mengetahui dan menangani serta memberikan pertolongan
pertama apabila kita menemukan ada atlet lari yang mengalami cidera hamstring dalam
aktifitasnya baik pada saat latihan maupun pada saat bertanding.

3
A. Atletik Lari Jarak Pendek
Lari sprint atau lari jarak pendek adalah lari yang menempuh jarak antara 50 m sampai
dengan jarak 400 m. oleh karena itu kebutuhan utama untuk lari jarak pendek adalah
kecepatan. Kecepatan dalam lari jarak pendek adalah hasil kontraksi yang kuat dan
cepat dari otot-otot yang diubah menjadi gerakan halus lancer dan efisien dan sangat
dibutuhkan bagi pelari untuk mendapatkan kecepatan yang tinggi. Seoarang pelari jarak
pendek (sprinter) yang potensial bila dilihat dari komposisi atau susunan serabut otot
persentase serabut otot cepat (fast twitch) lebih besar atau tinggi dengan kemampuan
sampai 40 kali perdetik dalam vitro disbanding dengan serabut otot lambat (slow twitch)
dengan kemampuan sampai 10kali perdetik dalam vitro. Oleh karena itu seorang pelari
jarak pendek itu dilahirkan /bakat bukan dibuat. Suatu analisis structural prestasi lari
jarak pendek dan kebutuhan latihan dan pembelajaran untuk memperbaiki harus dilihat
sebagai suatu kombinasi yang kompleks dari proses-proses biomekanika, biomotor,
dan energetic. Lari jarak pendek bila dilihat dari tahap-tahap berlari terdiri dari beberapa
tahap yaitu:

tahap reaksi dan dorongan (reaction dan drive)

tahap percepatan (acceleration)

tahap transisi/perubahan (transition)

tahap kecepatan maksimum (speed maximum)

tahap pemeliharaan kecepatan (maintenance speed)

finish Tujuan lari jarak pendek adalah untuk memaksimalkan kecepatan


horizontal, yang dihasilkan dari dorongan badan ke depan.

Kecepatan lari ditentukan oleh panjang langkah dan frekuensi langkah (jumlah langkah
persatuan waktu). Oleh karena itu, seorang pelari jarak pendek harus dapat
meningkatkan satu atau kedua-duanya.

Nomor-nomor pada lari jarak pendek yaitu : 100 m, 200 m, dan 400 m. Dengan lebar
lintasan 1,22 m, dan tinggi tiang finish 1,50 m.
Sebelum melakukan sprint, pelari (sprinter) harus melakukan tahap persiapan terlebih
dahulu. Pada tahap ini yang ditekankan adalah sikap relaksasi, yaitu dengan menarik
napas agar pelari dapat lebih relaks. Adapun gerakannya yaitu, mengangkat kedua
tangan sambil menarik napas, dilanjutkan dengan menurunkan tangan dengan memulai
sikap start serta menghembuskan napas seiring dengan gerakan tangan ke bawah.

4
Teknik yang harus dikuasai oleh pelari cepat (sprint) adalah start atau tolakan, lari
sprint, dan finish. Start lari jarak pendek yaitu start jongkok. Start ini terbagi menjadi tiga
jenis yaitu : start pendek, start menengah, dan start panjang. Penamaan start tersebut
tergantung pada penempatan lutut kaki belakang. Seorang pelari bebas menentukan
jenis start yang akan digunakan dalam lari jarak pendek.

B. Cedera Olah Raga

Cedera pada sistem otot dan rangka tubuh yang disebabkan oleh kegiatan olah-
raga.Cedera adalah suatu akibat daripada gaya-gaya yang bekerja pada tubuh atau
sebagian daripada tubuh dimana melampaui kemampuan tubuh untuk mengatasinya,
gaya-gaya ini bisa berlangsung dengan cepat atau jangka lama
Cedera sering dialami oleh seorang atlit, seperti cedera goresan, robek pada
ligamen, atau patah tulang karena terjatuh. Cedera tersebut biasanya memerlukan
pertolongan yang profesional dengan segera. Banyak sekali permasalahan yang
dialami oleh atlit olahraga, tidak terkecuali dengan sindrom ini. Sindrom ini bermula dari
adanya suatu kekuatan abnormal dalam level yang rendah atau ringan, namun
berlangsung secara berulang-ulang dalam jangka waktu lama. Jenis cedera ini
terkadang memberikan respon yang baik bagi pengobatan sendiri
Cedera Olahraga adalah rasa sakit yang ditimbulkan karena olahraga, sehingga
dapat menimbulkan cacat, luka dan rusak pada otot atau sendi serta bagian lain dari
tubuh. Cedera olah raga yang sering terjadi adalah:
- Patah tulang karena tekanan
- Shin splints
- Tendinitis
- Lutut pelari
- Cedera urat lutut
- Punggung altit angkat besi
- Sikut petenis
- Cedera kepala
- Cedera kaki.

C. Penyebab Terjadinya Cedera Olahraga


Cedera olah raga disebabkan oleh:
1.Metode latihan yang salah
2.Kelainan struktural yang menekan bagian tubuh tertentu lebih banyak daripada
bagian tubuh lainnya
3.Kelemahan pada otot, tendon dan ligamen.
Kebanyakan cedera ini disebabkan oleh penggunaan jangka panjang, dimana terjadi
pergerakan berulang yang menekan jaringan yang peka.

5
1.Metode Latihan Yang Salah.

Metode latihan yang salah merupakan penyebab paling sering dari cedera pada otot
dan sendi. Penderita tidak memberikan waktu pemulihan yang cukup setelah
melakukan olah raga atau tidak berhenti berlatih ketika timbul nyeri.

Setiap kali otot tertekan oleh aktivitas yang intensif, beberapa otot mengalami cedera
dan otot yang lainnya menggunakan cadangan energinya yang tersimpan sebagai
glikogen karbohidrat.
Penyembuhan serat-serat otot dan penggantian glikogen memerlukan waktu lebih dari
2 hari.

Sebagian besar program olah raga diselenggarakan secara bergantian; hari ini
melakukan latihan berat, hari berikutnya beristirahat atau melakukan latihan ringan.
Hanya perenang yang bisa melakukan latihan yang berat dan ringan setiap hari tanpa
mengalami cedera. Kemungkinan daya ampung dari air membantu melindungi otot dan
sendi para perenang.

2.Kelainan Struktural.

Kelainan struktural bisa menyebabkan seseorang lebih peka terhadap cedera olah raga
karena adanya tekanan yang tidak semestinya pada bagian tubuh tertentu.
Misalnya, jika panjang kedua tungkai tidak sama, maka pinggul dan lutut pada tungkai
yang lebih panjang akan mendapatkan tekanan yang lebih besar.

Faktor biokimia yang menyebabkan cedera kaki, tungkai dan pinggul adalah pronasi
(pemutaran kaki ke dalam setelah menyentuh tanah).
Pronasi sampai derajat tertentu adalah normal dan mencegah cedera dengan cara
membantu menyalurkan kekuatan menghentak ke seluruh kaki.
Pronasi yang berlebihan bisa menyebabkan nyeri pada kaki, lutut dan tungkai.
Pergelangan kaki sangat lentur sehingga ketika berjalan atau berlari, lengkung kaki
menyentuh tanah dan kaki menjadi rata.

Jika seseorang memiliki pergelangan kaki yang kaku, maka akan terjadi kebalikannya,
yaitu pronasi yang kurang.
Kaki tampak memiliki lengkung yang sangat tinggi dan tidak dapat menyerap
goncangan dengan baik, sehingga meningkatkan resiko terjadinya retakan kecil dalam
tulang kaki dan tungkai (fraktur karena tekanan)

3.Kelemahan Otot, Tendon & Ligamen.


Jika mendapatkan tekanan yang lebih besar daripada kekuatan alaminya, maka otot,

6
tendon dan ligamen akan mengalami robekan.
Sendi lebih peka terhadap cedera jika otot dan ligamen yang menyokongnya lemah.
Tulang yang rapuh karena osteoporosis mudah mengalami patah tulang (fraktkur).
Latihan penguatan bisa membantu mencegah terjadinya cedera.
Satu-satunya cara untuk memperkuat otot adalah berlatih melawan tahanan, yang
secara bertahap kekuatannya ditambah.

D. Cidera Otot paha / Cidera Hamstring

DEFINISI
Otot hamstring merupakan otot-otot pada paha bagian belakang. Otot hamstring
menggerakkan pinggul dan lutut ke arah belakang. Cedera hamstring seringkali terjadi
saat otot hamstring berkontraksi secara tiba-tiba dan keras. Hal ini menyebabkan
timbulnya rasa nyeri yang tiba-tiba di paha bagian belakang.
Cedera hamstring bisa dibedakan menjadi tiga yaitu:

Tingkat 1: Otot-otot hamstring hanya tertarik ringan atau menegang. Kaki yang
cedera masih dapat menanggung beban. Biasanya, masa penyembuhan hanya
beberapa hari.

Tingkat 2: Robeknya sebagian otot-otot hamstring.Terasa lebih nyeri, tampak


bengkak, memar, dan kaki yang cedera lebih lemah saat menahan beban. Masa
penyembuhan bisa beberapa minggu hingga beberapa bulan.

7
Tingkat 3: Seluruh otot-otot hamstring robek. Sangat nyeri, bengkak, memar,
terasa sensasi robekan saat cedera, dan kaki tidak dapat digunakan sama sekali
untuk berjalan. Masa penyembuhan bisa beberapa minggu hingga beberapa
bulan

PENYEBAB
Cedera bisa terjadi saat kerja dari otot hamstring melampaui kemampuannya, sehingga
otot menjadi terlalu teregang dan bisa mengalami robekan.
Seseorang lebih mungkin untuk mengalami cedera hamstring jika bermain sepak
bola,Atletik, basket, football, tenis, atau olahraga serupa yang membutuhkan lari cepat,
kemudian berhenti tiba-tiba dan lari kembali. Cedera hamstring juga bisa terjadi pada
pelari dan penari. Hal ini terjadi akibat adanya risiko terjadinya regangan yang
berlebihan pada otot hamstring, sehingga bisa menyebabkan cedera.
Faktor risiko lain terjadinya cedera hamstring antara lain :

Riwayat cedera hamstring sebelumnya. Hal ini membuat seseorang lebih rentan
untuk mengalaminya lagi.

Kelenturan yang buruk, sehingga otot bisa mengalami cedera saat melakukan
aktivitas tertentu.

Ketidakseimbangan otot. Jika otot paha bagian depan (otot quadriceps) lebih
kuat dan lebih berkembang dibandingkan dengan otot hamstring, maka risiko
terjadinya cedera hamstring lebih besar.

Tidak melakukan pemanasan sebelum berolahraga.

GEJALA
Cedera hamstring biasanya menimbulkan rasa nyeri yang tajam pada paha bagian
belakang secara tiba-tiba. Cedera yang ringan mungkin tidak akan menimbulkan nyeri
yang hebat. Tetapi, cedera yang berat bisa membuat seseorang tidak dapat berjalan,
atau bahkan berdiri.
Gejala-gejala cedera hamstring yang bisa terjadi :

rasa nyeri yang muncul secara tiba-tiba pada saat berolahraga, bersamaan
dengan adanya sensasi robekan pada paha bagian belakang

rasa nyeri pada paha bagian belakang dan bokong bawah saat berjalan,

8
meluruskan tungkai, atau membungkuk

pembengkakan dan rasa nyeri, biasanya muncul dalam waktu beberapa jam

memar atau perubahan warna pada paha bagian belakang

kelemahan otot

ketidakmampuan untuk menahan berat pada tungkai yang cedera

E. Pertolongan Pertama

Berikut beberapa langkah penyembuhan cedera hamstring. Mulai dari derajat


keparahan ringan hingga yang paling parah :
Istirahatkan kaki ketika serangan rasa nyeri pada otot paha mulai terasa. Jika sedang
berlari, atur irama henti secara perlahan agar otot tidak terkejut.
Jika rasa sakit tidak mereda, maka kompres dengan es batu pada bagian yang
cedera. Gunanya agar otot kembali rileks.
Lilit perban elastis pada bagian otot paha yang cedera untuk menghindarkan
terjadinya pembengkakan.
Gunakan tongkat ketika berjalan agar beban tubuh bertumpu pada tongkat, bukan
pada kaki.
Melakukan perenggangan ringan pada kaki setiap pagi dan sore hati.
Melakukan terapi fisik berdasarkan saran dokter.
Melakukan operasi pembedahan untuk memperbaiki struktur otot yang rusak jika
dibutuhkan

F. Pengobatan Lanjutan Cedera Hamstring

9
Penderita cedera hamstring diharuskan untuk tidak melakukan aktivitas berat hingga
otot pulih kembali. Selain itu, ada beberapa cara yang bisa dtempuh untuk menangani
cedera hamstring yaitu:

Konsumsi obat-obatan, untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan. Misalnya


ibuprofen atau acetaminophen.

Kompres dengan es batu, lakukan beberapa kali dalam sehari untuk


mengurangi rasa nyeri dan pembengkakan.

Gunakan tongkat penyangga, agar kaki yang cedera tidak menopang bobot
tubuh seluruhnya.

Balut dan angkatlah kaki yang cedera, untuk meminimalisir pembengkakan.

Pembedahan untuk melekatkan kembali otot-otot hamstring tertarik sepenuhnya


dari tulang panggul atau tulang kering. Pembedahan juga bisa menangani otot
yang robek cukup parah.

Terapi fisik, dengan melakukan latihan yang didesain untuk meningkatkan


fleksibilitas serta menguatkan otot-otot hamstring.

G. Contoh Kasus
Mengalami Cedera Hamstring Saat Lomba Lari Cepat 400 Meter

Saat mengikuti lomba lari cepat 400 meter, Derek menciptakan sebuah kisah fenomenal
sekalipun ia berada di urutan terakhir saat mencapai garis finish. Seperti atlet lari pada
umumnya, Derek juga punya ambisi untuk jadi juara. Tapi siapa sangka, ketika
menempuh jarak 150 meter, tiba-tiba ia merasakan sakit tak tertahankan di kakinya.
Seolah terbakar rasanya. Bukannya berhenti atau menyerah, dia berusaha tertatih-tatih
melanjutkan larinya.

10
Derek menceritakan pada Daily Mail bahwa saat itu ia merasa sangat percaya diri. Saat
pistol tanda perlombaan dimulai meletus, ia langsung semangat untuk bisa secepat
mungkin sampai di garis finish.Kemudian ia mendengar seperti ada sesuatu yang
pecah dan rasa sakit menjalar di kakinya, seperti baru ditembak. Rupanya ia
mengalami cedera hamstring (cedera yang menimpa tiga kelompok otot yang ada di
paha bagian belakang).

Aku pernah cedera hamstring sebelumnya dan rasa sakitnya sangat menyiksa: seperti
ada orang yang menusukkan pisau membara ke bagian belakang lutut dan
memuntirnya, terang Derek menjelaskan rasa sakit yang dideritanya.

BAB III
Penutup

A.Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat kita ketahui penyebab terjadinya cidera terjadi
karena kelelahan otot,kurangnya peregangan otot/pemanasan sebelum melakukan
aktifitas dan cidera dapat terjadi kepada siapapun selama dia melakukan aktifitas yang
berlebihan.Maka jika terjadi cidera terhadap atlet kita harus melakukan pertolongan
pertama untuk mencegah parahnya cidera yang dialami oleh atlet.
Cedera hamstring yang dialami, dapat segera kembali beraktifitas, namun tetap
harus melalui tahapan yang benar sesuai kebutuhan dan kondisi. Dan prinsip-prinsip

11
latihan harus dipatuhi agar tidak memperlambat penyembuhan dan atlet bisa kembali
ke kondisi yang prima.

B.Saran
Berikut saran yang dapat dipergunakan agar dapat mencegah terjadinya cidera
pada saat melakukan aktifitas olahraga,khususnya pada olahraga sepakbola.
1) Sebelum melakukan olahraga harus pemanasan/peregangan otot terlebih dahulu
2) Jika perlu sampai suhu badan naik atau berkeringat
3) Jangan melakukan/memaksakan olahraga melebihi kemampuan
4) Melakukan latihan dan istirahat yang cukup
5) Jangan melakukan olahraga jika tubuh tidak dalam keadaan fit

DAFTAR PUSTAKA

https://www.deherba.com/apa-itu-cedera-hamstring-dan-bagaimana-cara-
menyembuhkannya.html

http://www.alodokter.com/cedera-hamstring

https://aturanpermainan.blogspot.co.id/2016/01/pengertian-lari-jarak-pendek.html

12
13

Anda mungkin juga menyukai