Anda di halaman 1dari 24

M a t e m a t i ka Ke l a s 7 S em e s t e r G a s a l |

2016

Lusy Nurindah Sari


BAB 10
GARIS DAN SUDUT

A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN

Kompetensi Dasar
3.10 Menganalisis hubungan antar sudut sebagai akibat dari dua garis
sejajar yang dipotong oleh garis transversal

4.10 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan hubungan antar


sudut sebagai akibat dari dua garis sejajar yang dipotong oleh garis
transversal

Indikator Pencapaian
3.10.1 Mengetahui kedudukan dua garis (sejajar, berhimpit, berpotongan,
bersilangan) melalui benda kongkrit
3.10.2 Menjelaskan pengertian dan jenis-jenis sudut
3.10.3 Menjelaskan hubungan antar sudut
3.10.4 Menemukan hubungan sudut-sudut pada dua garis sejajar
4.10.1. Menentukan hubungan antar sudut yang terjadi jika dua garis sejajar
dipotong oleh garis lain

Pendidikan Matematika 5B UIN Walisongo


1
M a t e m a t i ka Ke l a s 7 S em e s t e r G a s a l |
2016

B. PETA KONSEP

GARIS DAN
GARIS DAN
SUDUT
SUDUT

Garis
Garis Sudut
Sudut

Hubungan
Hubungan Antar
Antar Hubungan Antar
Hubungan Antar
Membagi Garis
Membagi Garis Ukuran Sudut
Ukuran Sudut Melukis Sudut
Melukis Sudut
Garis
Garis Sudut
Sudut

Sudut
Sudut
Kedudukan
Kedudukan Perbandingan
Berpenyiku &
Berpenyiku &
Garis
Garis Segmen Garis
Berpelurus
Berpelurus

Sudut Bertolak
Sudut Bertolak
Belakang
Belakang

Sudut Dua Garis


Sudut Dua Garis
Sejajar
Sejajar Yang
Yang
Dipotong
Dipotong Garis
Garis
Lain
Lain

Pendidikan Matematika 5B UIN Walisongo


2
M a t e m a t i ka Ke l a s 7 S em e s t e r G a s a l |
2016

C. WAWASAN

Tsabit bin Qurrah lahir pada tahun 833 di Haran, Mesopotamia. Ia


dikenal sebagai ilmuwan muslim ahli
geometri terbesar pada masa itu. Tsabit
merupakan salah satu penerus karya al-
Khawarizmi. Beberapa karyanya
diterjemahkan dalam bahasa Arab dan
Latin, Adapun karya yang
diterjemahkannya berjudul On the
Promises of Euclid; on the Propositions of
Euclid dan sebuah buku tentang sejumlah
dalil dan pertanyaan yang muncul jika
dua buah garis lurus dipotong oleh garis ketiga. Hal tersebut merupakan
salah satu bukti dari pernyataan Euclides yang terkenal di dunia ilmu
pengetahuan. Selain itu, Tsabit juga pernah menerjemahkan sebuah buku
geometri yang berjudul Introduction to the Book of Euclid.

Buku Elements karya Euclides merupakan sebuah titik awal dalam


kajian ilmu geometri. Tsabit bin Qurrah pun tidak mau ketinggalan
mengembangkan dalil baru tersebut. Ia mulai mempelajari dan mendalami
masalah bilangan irasional. Dengan metode geometri, ia ternyata mampu
memecahkan soal khusus persamaan pangkat tiga. Sejumlah persamaan
geometri yang dikembangkan Tsabit bin Qurrah mendapat perhatian dari
sejumlah ilmuwan muslim, terutama para ahli matematika, disebabkan Tsabit
bin Qurrah sangat menguasai semua buku karya ilmuwan asing yang pernah
diterjemahkannya.

Pendidikan Matematika 5B UIN Walisongo


3
M a t e m a t i ka Ke l a s 7 S em e s t e r G a s a l |
2016

D. MATERI

Gambar 10.1 Gambar 10.2


Bentuk-bentuk bangunan dalam matematika maupun dalam kehidupan
sehari-hari sangat dipengaruhi oleh besar sudut pada bangun itu. Perhatikan
sudut yang dibentuk antara baut dan kunci pasnya pada Gambar 10.1. Sudut-
sudut pada baut dan kunci pas harus sama besarnya sehingga kunci pas
tersebut dapat digunakan untuk membuka bautnya. Perhatikan pula rel
kereta api seperti pada Gambar 10.2 diatas, bahwa dalam kehdupan sehari-
hari banyak kita temukan penggunaan atau penerapan konsep garis sejajar
yang dipotong oleh garis lain.
Untuk mengetahui lebih jauh tentang garis dan sudut, mari kita lakukan
kegiatan berikut.

HIDUP DI DUNIA DAN AKHIRAT MEMERLUKAN ILMU


Barang siapa ingin (memperoleh kebahagiaan) di dunia, hendaklah ia
berilmu, barang siapa ingin (memperoleh kebahagiaan) di akhirat,
hendaklah ia berilmu, dan barang siapa ingin memperoleh keduanya
(kebahagiaan di dunia dan di akhirat) hendaklah ia berilmu.
(HR Ahmad)

Pendidikan Matematika 5B UIN Walisongo


4
M a t e m a t i ka Ke l a s 7 S em e s t e r G a s a l |
2016

10.1 KEDUDUKAN DUA GARIS




tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak
dapat mendahului siang. dan masing-masing beredar pada garis edarnya.
(QS. Yaasiin:40)

Tahukah kamu ! Dalam QS. Yaasiin: 40 terdapat kata yang


berarti Garis edar dimana matahari dan bulan bergerak dari satu tempat ke
tempat yang lain atau dari satu titik ke titik yang lain sepanjang garis edar
yang ditetapkan. Dalam matematika, garis itu sendiri di definisikan sebagai
Himpunan titik-titik yang anggotanya terdiri dari lebih dari satu buah titik.

Titik-titik tersebut berderet ke kedua arah yang berlawanan sampai


jauh tak terhingga. Garis diberi nama dengan menggunakan huruf kecil
seperti g, h, k, dan seterusnya, atau dua buah huruf kapital seperti AB, AC, BC,
dan seterusnya. Pada gambar di bawah ini diperlihatkan dua buah garis, yaitu
garis h dan garis AB.

Bagaimanakah dengan kedudukan dua buah garis ?


Gambar 10.3
Coba perhatikan Gambar 10.4 di bawah!

Pendidikan Matematika 5B UIN Walisongo


5
M a t e m a t i ka Ke l a s 7 S em e s t e r G a s a l |
2016

Gambar 10.4

Sekarang jika kotak tersebut digambar, maka akan berbentuk seperti gambar
balok di bawah ini.

Gambar 10.5

1. Garis yang melalui AB dan garis yang melalui DC adalah dua garis yang
sejajar (tidak berpotongan). Mengapa? Coba carilah pasangan-
pasangan garis lain yang sejajar! dan disebut segmen garis (segmen) AB
dan DC.

AB DC dibaca segmen AB kongruendengan segmen DC. Segmen AB


dan segmen BA adalah segmen yang sama sehingga dapat ditulis AB =
BA (karena keduanya merupakan himpunan titik-titik yang sama),

Pendidikan Matematika 5B UIN Walisongo


6
M a t e m a t i ka Ke l a s 7 S em e s t e r G a s a l |
2016

sedangkan AB dan DC dan adalah segmen berbeda dan tidak dapat


ditulis sebagai AB = DC . Carilah segmen lain yang sama!.
2. Garis yang melalui AB dan garis yang melalui AD adalah dua garis yang
berpotongan. Mengapa? Coba carilah pasangan-pasangan garis lain
yang berpotongan!. AB dan AD adalah dua segmen.
3. Garis yang melalui AB dan FG adalah dua garis yang bersilangan (tidak
sejajar dan juga tidak berpotongan). Mengapa? Coba carilah pasangan-
pasangan garis lain yang bersilangan!
4. Untuk setiap tiga titik berbeda pada suatu garis, salah satu tiik terletak
antara dua titik lainnya.

a. Tiga segmen berbeda: AB, AC , BC


b. Tiga sinar berbeda: sinar AD, sinar DA, sinar BD
c. Garis: garis AD, garis BC, garis BD
5. Suatu segmen memiliki dua titik akhir dan dapat diukur panjangnya.
Panjang segmen AB kita notasikan dengan AB = AB. Misalnya AB = AB
= 3.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa :
1. Dua Garis Sejajar
Dua garis dikatakan sejajar jika kedua garis tersebut tidak memiliki titik
persekutuan /titik potong.
2. Dua Garis Berpotongan
Dua garis dikatakan berpotongan, jika kedua garis tersebut memiliki
satu titik persekutuan/titik potong.
3. Dua garis berhimpit
Dua garis dikatakan berhimpit, jika kedua garis tersebut memiliki lebih
dari satu titik persekutuan/titik potong.

Pendidikan Matematika 5B UIN Walisongo


7
M a t e m a t i ka Ke l a s 7 S em e s t e r G a s a l |
2016

10.2 SUDUT DAN JENIS-JENIS SUDUT

A. Pengertian Sudut
Di sekolah dasar kamu telah mengenal pengertian sudut. Untuk
mengingat kembali, perhatikan dan lakukan kegiatan seperti Gambar
10.6

Gambar 10.6
Gambar 10.5(b) merupakan salah satu contoh dari sudut. Dalam
Matematika, sudut terbentuk dari dua sinar yang titik pangkalnya
berimpit, seperti tampak pada gambar di bawah ini.

Gambar 10.7

Berdasarkan Gambar 10.7 di atas, maka bagian-bagian sudut terdiri dari dua
buah kaki sudut, titik sudut, dan daerah sudut.

Secara matematis, sudut dapat didefinisikan sebagai berikut.

Pendidikan Matematika 5B UIN Walisongo


8
M a t e m a t i ka Ke l a s 7 S em e s t e r G a s a l |
2016

Sudut ialah suatu daerah asal yang terbentuk dari pertemuan/perpotongan


dua garis pada satu titik

Jadi, dalam memberikan pengertian tentang sudut, dapat kita simpulkan


sebagai berikut :

Kaki sudut adalah sinar garis yang membentuk suatu sudut.


Titiksudut adalah titik potong pangkal sinar dari kaki sudut.
Daerah sudut yaitu daerah yang terbentuk antara dua kaki sudut.

B. Jenis-Jenis Sudut
Coba kita perhatikan QS. Al-Mujaadilah: 11 !







Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:
"Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah
akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah
kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang
yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang
kamu kerjakan.

Di dalam QS. Al-Mujaadilah ayat 11 diatas dijelaskan bahwa Allah


SWT meninggikan derajat orang-orang yang beriman dan berilmu. Mari
kita pelajari jenis-jenis sudut berdasarkan konsep QS Al-Mujaadilah:11 !
1. Sudut Lancip

Pendidikan Matematika 5B UIN Walisongo


9
M a t e m a t i ka Ke l a s 7 S em e s t e r G a s a l |
2016

adalah sudut yang kurang dari 90 derajat. Dapat dikategorikan bahwa


sudut lancip ini termasuk orang-orang yang kurang berilmu dan tidak
beriman. Mengapa demikian ? Batas minimal orang dikatakan
beriman jika mencapai sudut 90 derajat.
2. Sudut Siku-siku
adalah sudut yang tepat 90 derajat. Dapat dikategorikan bahwa sudut
siku-siku ini termasuk orang-orang yang iman dan ilmunya pas-pasan,
karena tidak melebihi batas minimal
3. Sudut tumpul
adalah sudut yang lebih dari 90 derajat. Semakin besar (tinggi) suatu
sudut jika melebihi 90 derajat maka akan membentuk sudut tumpul,
jadi orang-orang yang beriman dan berilmu adalah orang-orang yang
mempunyai sudut tumpul karena Allah telah meninggikan derajatnya.
4. Sudut lurus
adalah sudut yang tepat 180 derajat. semakin kuat imannya dan
semakin banyak ilmunya maka orang tersebut akan mempunyai sudut
lebih besar (tinggi) sampai mendekati 180 derajat atau bahkan bisa
sampai 180 derajat, sehingga orang-orang tersebut mempunyai sudut
lurus dan Allah akan selalu meluruskan jalannya menuju surga.

Gambar 10.8

10.3 HUBUNGAN ANTAR SUDUT

Pendidikan Matematika 5B UIN Walisongo


10
M a t e m a t i ka Ke l a s 7 S em e s t e r G a s a l |
2016

Coba Perhatikan gambar rangkaian gerakan sholat dibawah ini !

Gambar 10.10 Gambar 10.9


Dalam kehidupan sehari-hari, Gambar rangkaian sholat diatas
menggambarkan hubungan antar sudut. Seperti terlihat pada Gambar 10.9
terdapat pasangan sudut yang saling bepelurus atau membentuk sudut lurus
dan Pada gambar 10.10 terdapat pasangan sudut yang saling berpenyiku atau
membentuk sudut siku-siku.
Mari kita pelajari Sekarang!



Shalat adalah cahaya.
Jangan pernah merasa shalat itu beban,
karna hakikatnya shalat itulah yang
meringankan beban

Pendidikan Matematika 5B UIN Walisongo


11
M a t e m a t i ka Ke l a s 7 S em e s t e r G a s a l |
2016

Untuk memahami pasangan sudut, terdapat 3 macam hubungan aantar


sudut, dianataranya :
1. Pasangan Sudut yang Saling Berpelurus (Bersuplemen)
Perhatikan gambar di bawah ini.

Garis AB merupakan garis lurus, sehingga besar AOB = 180. Pada


garis AB, dari titik O dibuat garis melalui C, sehingga terbentuk AOC
danBOC.
AOC merupakan pelurus atau suplemen dari BOC. Demikian pula
sebaliknya, BOC merupakan pelurus atau suplemen AOC, sehingga
diperoleh:
AOC + BOC = AOB
a + b = 180
atau dapat ditulis:
a =180b
b=180a
Dari uraian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut. Sudut yang satu
merupakan pelurus dari sudut yang lain.

Jumlah dua sudut yang saling berpelurus


(bersuplemen) adalah 180

Pendidikan Matematika 5B UIN Walisongo


12
M a t e m a t i ka Ke l a s 7 S em e s t e r G a s a l |
2016

Contoh Soal
Perhatikan gambar disamping. Hitunglah
nilai a dan tentukan pelurus dari sudut a.
Penyelesaian:
Berdasarkan gambar diperoleh bahwa
3a + 2a = 180
5a = 180
a = 180/5
a = 36
Pelurus sudut a = 180 36 = 144
2. Pasangan Sudut yang Saling Berpenyiku (Berkomplemen)
Perhatikan gambar di bawah ini.

Pada gambar di atas terlihat PQR merupakan sudut siku-siku,


sehingga besar PQR = 90. Jika pada PQR ditarik garis dari titik
sudut Q, akan terbentuk dua sudut, yaitu PQS dan RQS. Dalam hal ini
dikatakan bahwa PQS merupakan penyiku (komplemen) dari RQS,
demikian pula sebaliknya. Sehingga diperoleh:
PQS + RQS = PQR
x + y = 90,
x =90y
y=90x
Dari uraian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut. Sudut yang satu
merupakan penyiku dari sudut yang lain.

Pendidikan Matematika 5B UIN Walisongo


13
M a t e m a t i ka Ke l a s 7 S em e s t e r G a s a l |
2016

Jumlah dua sudut yang saling berpenyiku (berkomplemen)


adalah 90 .

Contoh soal:

Perhatikan gambar di samping.


Berdasarkan gambar di atas hitunglah
nilai x; berapakah penyiku sudut x;
dan berapakah pelurus dari penyiku x?
Penyelesaian:
x + 3 x = 90
4 x = 90
x = 22,5
penyiku dari x = 90 - 22,5 = 67,5
pelurus dari penyiku x = 180 - 67,5 = 112,5
3. Pasangan Sudut yang Saling Bertolak Belakang
Perhatikan gambar di bawah ini.

Pada gambar di atas, garis KM dan LN saling berpotongan di titik O. Dua


sudut yang letaknya saling membelakangi disebut dua sudut yang saling
bertolak belakang, sehingga diperoleh sudut KON bertolak belakang
dengan sudut LOM; sudut NOM bertolak belakang dengan sudut KOL
Bagaimana besar sudut yang saling bertolak belakang? Agar dapat
menjawabnya, perhatikan uraian berikut.

Pendidikan Matematika 5B UIN Walisongo


14
M a t e m a t i ka Ke l a s 7 S em e s t e r G a s a l |
2016

KOL + LOM = 180 (berpelurus)


LOM = 180 KOL ........................... (i)
NOM + LOM = 180 (berpelurus)
LOM = 180 MON ......................... (ii)

Dari persamaan (i) dan (ii) diperoleh:


LOM= LOM180 KOL= 180 MON
NOM =KOL, Jadi, besar KOL = besar MON.

Sekarang perhatikan uraian berikut.


MON + KON = 180 (berpelurus)
MON = 180 KON ........................... (a)
MON + LOM = 180 (berpelurus)
MON = 180 LOM ......................... (b)
Dari persamaan (a) dan (b) diperoleh:

MON= MON
180 KON= 180 LOM
LOM=KON. Jadi, besar KON = besar LOM.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut. Jika dua garis
berpotongan maka dua sudut yang letaknya saling membelakangi titik
potongnya disebut dua sudut yang bertolak belakang.

Dua sudut yang saling bertolak belakang adalah sama besar.

Pendidikan Matematika 5B UIN Walisongo


15
M a t e m a t i ka Ke l a s 7 S em e s t e r G a s a l |
2016

Contoh Soal
Perhatikan gambar disamping.
Diketahui besar SOP = 45. Tentukan
besar ROQ, SOR, dan POQ.
Penyelesaian:
Diketahui:
SOP = 45
ROQ= SOP(bertolak belakang)
ROQ = 45

SOP + SOR = 180 (berpelurus)


45 + SOR = 180
SOR = 180 45
SOR =135

POQ = SOR (bertolak belakang)


POQ = 135

Pendidikan Matematika 5B UIN Walisongo


16
M a t e m a t i ka Ke l a s 7 S em e s t e r G a s a l |
2016

10.4 HUBUNGAN SUDUT-SUDUT PADA DUA GARIS SEJAJAR

Sebelumnya sudah membahas materi hubungan antar sudut, akan


tetapi sekarang juga tetap membahas materi tentang hubungan antar sudut.
Pembahasan kali ini lebih memfokuskan bagaimana hubungan antar sudut
jika sudut-sudut tersebut sehadap dan berseberangan dan bagaiman jika
sudut-sudut tersebut luar sepihak dan dalam sepihak ? Mari kita pelajari
sekarang !

1. Sudut-SudutSehadap
Sekarang coba perhatikan gambar di
samping garis m // n dan dipotong oleh
garis l. Titik potong garis l terhadap
garis m dan n berturut-turut di titik P
dan titik Q. Pada gambar di atas, tampak
bahwa sudut P2 dan sudut Q2
menghadap arah yang sama. Demikian
juga sudut P1 dan sudut Q1, sudut P3 dan sudut Q3, serta sudut P4 dan
sudut Q4. Sudut-sudut yang demikian dinamakan sudut-sudut sehadap.
Sudut sehadap besarnya sama, jadi, dapat dituliskan:
P1 sehadap dengan Q1 dan P1 = Q1
P2 sehadap dengan Q2 dan P2 = Q2
P3 sehadap dengan Q3 danP3 = Q3
P4 sehadap dengan Q4 dan P4 = Q4
Contoh soal
Perhatikan gambar di bawah ini.
a. Sebutkan pasangan sudut-sudut sehadap.
b. Jika besar K1 = 102, tentukan besar
L1, K2, dan L2.

Penyelesaian:
Berdasarkan gambar di samping
diperoleh
a. K1 sehadap dengan L1
K2 sehadap dengan L2

Pendidikan Matematika 5B UIN Walisongo


17
M a t e m a t i ka Ke l a s 7 S em e s t e r G a s a l |
2016

K3 sehadap dengan L3
K4 sehadap dengan L4
b. JikaK1 = 102 maka
L1 = K1 (sehadap) = 102
K2 = 180 K1 (berpelurus) = K2 = 180 102 = K2 =
78
L2 = K2 (sehadap) = L2 = 78

2. Sudut Dalam Bersebrangan dan Luar Bersebrangan

Pada gambar disamping, besar P3 = Q1 dan P4= sudut Q2. Pasangan


sudut P3 dan sudut 1, serta sudut P4 dan sudut Q2 disebut sudut-sudut
dalam berseberangan. Jika dua buah garis sejajar dipotong oleh garis lain,
besar sudut-sudut dalam berseberangan yang terbentuk adalah sama besar.

Sekarang perhatikan pasangan sudut P1 dan sudut Q3, serta sudut P2


dan sudut Q4. Pasangan sudut tersebut
adalah sudut-sudut luar berseberangan,
di mana sudut P1 = sudut Q3 dan sudut
P2 = sudut Q4. Jika dua buah garis
sejajar dipotong oleh garis lain maka
besar sudut-sudut luar berseberangan
yang terbentuk adalah sama besar.
Contoh soal
Perhatikan gambar samping
a. Sebutkan pasangan sudut- sudut dalam berseberangan.
b. Jika A1 = 75, tentukan besar: A2; A3; dan B4.
Penyelesaian:
a. Pada gambar di atas diperoleh
A1 dalam berseberangan dengan B3;
A2 dalam berseberangan dengan B4.
b. Jika A1 = 75 maka:
A2 = 180 sudut A1 (berpelurus)

Pendidikan Matematika 5B UIN Walisongo


18
M a t e m a t i ka Ke l a s 7 S em e s t e r G a s a l |
2016

A2 = 180 75
A2 = 105
A3 = A1 (bertolak belakang) = 75
B4 = A2 (dalam berseberangan) =
105

3. Sudut-Sudut Dalam Sepihak dan Luar Sepihak


Perhatikan Gambar disamping. Pada gambar tersebut garis m // n
dipotong oleh garis l di titik P dan Q. Perhatikan sudut P3 dan sudut Q2.
Kedua sudut tersebut terletak di dalam garis m dan n serta terhadap
garis l keduanya terletak di sebelah kanan (sepihak). Pasangan sudut
tersebut dinamakan sudut-sudut dalam sepihak.
Perhatikan kembali P1 dengan Q4 dan P2 dengan Q3 pada
Gambar tersebut. Pasangan sudut
tersebut disebut sudut-sudut luar
sepihak.
Dengan demikian diperoleh:
P3 dalam sepihak dengan Q2;
P4 dalam sepihak dengan Q1:
P1 luar sepihak dengan Q4;
P2 luar sepihak dengan Q3;
Jika dua buah garis sejajar dipotong oleh garis lain maka jumlah sudut-
sudut dalam sepihak atau luar sepihak adalah 180.
Contoh Soal
Pada Gambar di atas, garis p // q dan garis r memotong garis p dan q di
titik R dan S.
a. Tentukan pasangan sudut-sudut dalam sepihak.
b. Jika S1 = 120, tentukan R2 dan R3.
Penyelesaian:
a. Berdasarkan gambar di samping diperoleh

Pendidikan Matematika 5B UIN Walisongo


19
M a t e m a t i ka Ke l a s 7 S em e s t e r G a s a l |
2016

R2 dalam sepihak dengan S1;


R3 dalam sepihak dengan S4.
b. Jika S1 = 120 maka
R2 + S1 = 180 (dalam sepihak)
R2 = 180 S1
R2 = 180 120
R2 = 60
R3 =S1 (dalam berseberangan)
R3 = 120

Pendidikan Matematika 5B UIN Walisongo


20
M a t e m a t i ka Ke l a s 7 S em e s t e r G a s a l |
2016

E. RANGKUMAN

1. Duah buah garis dapat berkedudukan sebagai


a. Garis sejajar
b. Garis berpotongan
c. Garis Berimpit
2. Sudut adalah suatu daerah asal yang terbentuk dari
pertemuan/perpotongan dua garis pada satu titik. Jenis-jenis sudut ada
4 macam yaitu sudut lancip, sudut siku-siku, sudut tumpul, sudut luurs.
3. Hubungan antar sudut terdapat pasangan sudut yang saling
berpelurus atau membentuk sudut lurus, saling berpenyiku atau
membentuk sudut siku-siku, dan saling bertolak belakang.
4. Hubungan antar sudut yang terjadi jika dua garis sejajar dipotong oleh
garis lain:
a. Sudut sehadap : Jika dua buah garis sejajar dipotong oleh garis
lain, maka sudut-sudut yang sehadap sama besar
b. Sudut dalam bersebrangan : Jika dua buah garis sejajar dipotong
oleh garis lain, maka sudut-sudut dalam bersebrangan sama
besar
c. Sudut luar bersebrangan : Jika dua buah garis sejajar dipotong
oleh garis lain, maka sudut-sudut luar bersebrangan sama besar
d. Sudut dalam sepihak: Jika dua buah garis sejajar dipotong oleh
garis lain, maka sudut-sudut ldalam sepihak adalah 180
e. Sudut luar sepihak: Jika dua buah garis sejajar dipotong oleh garis
lain, maka sudut-sudut luar sepihak adalah 180

Pendidikan Matematika 5B UIN Walisongo


21
M a t e m a t i ka Ke l a s 7 S em e s t e r G a s a l |
2016

F. UJI KOMPETENSI

1. Perhatikan gambar di samping


Besar ABD adalah .
A. 98
B. 105
C. 112
D. 119
2. Perhatikan gambar di samping
Nilai y adalah .
A. 24
B. 25
C. 26
D. 34
3. Perhatikan gambar di samping
Besar pelurus sudut SQR adalah .
A. 101
B. 100
C. 95
D. 92
4. Perhatikan gambar di samping
Besar sudut nomor 1 adalah 95, dan besar
sudut nomor 2 adalah 110. Besar sudut
nomor 3 adalah .
A. 5
B. 15
C. 25
D. 35

Pendidikan Matematika 5B UIN Walisongo


22
M a t e m a t i ka Ke l a s 7 S em e s t e r G a s a l |
2016

5. Perhatikan gambar disamping


Besar BCA adalah
A. 70
B. 100
C. 110
D. 154
6. Perhatikan gambar disamping Besar P3
adalah .
A. 37
B. 74
C. 106
D. 148
7. Perhatikan gambar disamping Besar
pelurus sudut KLN adalah .
A. 31
B. 72
C. 85
D. 155
8. Perhatikan gambar disamping Besar
penyiku SQR adalah .
A. 9
B. 32
C. 48
D. 58

Pendidikan Matematika 5B UIN Walisongo


23
M a t e m a t i ka Ke l a s 7 S em e s t e r G a s a l |
2016

Janganlah Masalah Hari Esok Menjadi Beban


Fikiranmu, Keperluan Esok Hari Sudah Ada
Jatah Rizki Yang Baru.
Percayalah akan takdir-Nya

By Lusi Nurindah S

Daftar Pustaka:
Adinawan, Cholik Sugijono. MATEMATIKA 1B Untuk SMP Kelas VII Semester
2. (Jakarta: ERLANGGA, 2007)
Rahman, Abdur Asari, DKK. MATEMATIKA SMP/MTs Kelas VII Semester 2.
(Jakarta:Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016)

Online, Mafia. Hubungan Antar Sudut.


http://mafia.mafiaol.com/2013/01/hubungan-antarsudut.html.
Diakses Tanggal 19 Desember 2014, Pukul 14.00 WIB

Pendidikan Matematika 5B UIN Walisongo


24

Anda mungkin juga menyukai