Anda di halaman 1dari 6

TINJAUAN PUSTAKA

Peranan CT Scan Kepala dalam


Diagnosis Nyeri Kepala Kronis
Albert Susanto
Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta, Indonesia

ABSTRAK
Nyeri kepala kronis mengenai 5% populasi umum dan berpotensi menyebabkan disabilitas. Dokter dan pasien cenderung mencemaskan
penyebab serius seperti tumor otak. Peranan pencitraan radiologis dalam mendiagnosis kelainan nyeri kepala kronis masih rendah namun
bermanfaat dalam mengeksklusi penyebab sekunder. Pemeriksaan neurologis normal menurunkan kemungkinan ditemukannya abnormalitas
pada pencitraan sebesar 30%.

Kata kunci: Nyeri kepala kronis, US Headache Consortium, tanda bahaya nyeri kepala, tanda peringatan nyeri kepala

ABSTRACT
Chronic headache affects up to 5% of the population and can lead to significant disability. Both physician and patient are usually cautious on
possibility of serious cause, such as brain tumor, and make referral to radiological investigation. The diagnostic yield of neuroimaging in chronic
headache is low, but can be used to exclude secondary causes of chronic headache. Normal neurologic examination reduce the probability of
finding intracranial abnormality to 30%. Albert Susanto. The Role of Brain CT Scan in Chronic Headache.

Key words: Chronic headache, US Headache Consortium, headache red flag, headache yellow flag

PENDAHULUAN Peranan pencitraan radiologi pada nyeri Nyeri kepala kronis bukanlah diagnosis,
Nyeri kepala merupakan salah satu gejala kepala kronis dapat mengeksklusi kelainan melainkan kategori berisi berbagai kelainan
yang paling sering ditemui dalam praktik patologis, namun peranannya dalam yang merepresentasikan nyeri kepala primer
dokter umum, dengan tingkat konsultasi diagnosis masih rendah. Lagipula, terdapat dan sekunder. Penyebab sekunder harus
4,4 dari 100 pasien. Di Inggris, gejala nyeri risiko ditemukan abnormalitas secara disingkirkan sebelum ditegakkan diagnosis
kepala merupakan 22% penyebab rujukan kebetulan yang dapat mencemaskan pasien. penyebab primer. Penyakit ini menyebabkan
ke spesialis neurologi. Nyeri kepala primer US Headache Consortium Guidelines dan disabilitas dan menurunnya kualitas hidup
biasanya bersifat paroksismal, namun 3% Scottish Intercollegiate Guidelines Network tidak berkaitan dengan kesehatan fisik dan mental,
populasi umum memiliki nyeri kepala merekomendasikan penggunaan pencitraan begitu pula dengan fungsi secara fisik, sosial,
primer yang bersifat kronis.1 Nyeri kepala untuk nyeri kepala kronis tanpa tanda dan pekerjaan.4
kronis adalah nyeri pada kepala berdurasi neurologis fokal.3
lebih dari 15 hari dalam sebulan dan Epidemiologi dan Faktor Risiko
dirasakan lebih dari 3 bulan4. Kondisi ini Penggunaan pencitraan pada nyeri kepala Nyeri kepala dapat menjadi gejala dari
sering terjadi, mengenai 5% populasi adalah untuk mengurangi tingkat rujukan ke penyakit serius yang mengancam nyawa,
umum dan berpotensi menyebabkan spesialis, mempermudah rujukan ke bidang seperti tumor otak, namun pada kebanyakan
disabilitas. 1,2 Tension-type headache yang tepat, dan meningkatkan kecepatan kasus merupakan kelainan jinak yang meliputi
kronis dan migren adalah dua jenis nyeri diagnosis dengan dibantu opini konsultan.3 nyeri kepala primer seperti migren dan
kepala yang paling sering ditemui, baik tension-type headache (TTH).5,6
pada praktik dokter umum maupun klinik Dalam makalah ini akan dibicarakan
spesialis. 1,2 peranan CT-scan dalam penegakan diagnosis Nyeri kepala termasuk dalam 10 kelainan
nyeri kepala kronis utama penyebab disabilitas, dan termasuk
Walaupun nyeri kepala dapat ditangani dalam 5 kelainan utama penyebab disabilitas
pada praktik umum, namun dokter sering NYERI KEPALA KRONIS pada wanita.5,6 Nyeri kepala kronis dialami
sulit menentukan diagnosis dan klasifikasi Definisi oleh kurang lebih 4% populasi dunia.7 Hal ini
nyeri kepala. Dokter serta pasien cenderung Nyeri kepala kronis adalah nyeri pada kepala merupakan masalah paling sering ditemui di
mencemaskan penyebab serius seperti tumor yang berlangsung lebih dari 15 hari tiap bulan pusat pengobatan nyeri kepala, dengan 0,5%
otak.2,3 selama lebih dari 3 bulan.4 populasi memiliki intensitas nyeri sedang
Alamat korespondensi email: albert_susanto@yahoo.com

192 CDK-214/ vol. 41 no. 3, th. 2014


TINJAUAN PUSTAKA

hingga berat.6,7 Tiga subtipe nyeri kepala yang Tabel 1 Diagnosis banding nyeri kepala harian yang lebih dari 3 bulan9
sering ditemui adalah migren, tension-type
Nyeri kepala primer Nyeri kepala sekunder
headache (TTH), dan nyeri kepala yang tidak
terklasifikasi.7 Nyeri kepala persisten harian baru Nyeri kepala post meningitis
Migren kronis Meningitis kronis
TTH kronis Primer dengan rebound obatobatan
Secara global, persentase populasi dewasa Campuran Neoplasma
dengan nyeri kepala aktif adalah 47% untuk Hemicrania continua Hematoma subdural kronis
Nyeri kepala post trauma
nyeri kepala secara umum, 10% untuk migren, Sinusitis sphenoid
38% untuk TTH dan 3% untuk nyeri kepala Hipertensi
kronis.6 TTH adalah bentuk nyeri kepala paling Sindrom tekanan cairan serebrospinal
Diseksi arteri servikal
sering dan menyebabkan disabilitas yang Pseudotumor serebri
lebih besar daripada migren pada populasi.6 Thrombosis vena serebral
Malformasi arteriovena
Malformasi Chiari
Diagnosis nyeri kepala kronis didapatkan 2 Arteritis temporal
kali lebih banyak pada wanita (5% wanita dan Cervicogenic
2,8% laki laki). Nyeri kepala kronis ditemukan Disfungsi sendi temporomadibular

33% lebih banyak pada ras Kaukasia (4,4%)


dibandingkan dengan ras Afrika Amerika Untuk nyeri kepala yang memenuhi kriteria kedua adalah nyeri kepala tersebut
(3,3%); 30% wanita dan 25% laki laki dengan primer, peranan tes diagnostik berkurang merepresentasikan nyeri kepala baru tipe
nyeri kepala kronis memenuhi kriteria IHS seiring dengan makin lamanya nyeri kepala sekunder.
untuk migren (dengan atau tanpa aura). diderita (rendah pada nyeri kepala selama
Masyarakat berpendidikan rendah memiliki 3 bulan, dan secara signifikan lebih rendah Kemungkinan nyeri kepala sekunder lebih
prevalensi tertinggi nyeri kepala kronis7. pada nyeri kepala yang sudah ada selama 1 besar jika memiliki beberapa karakteristik,
tahun).5,8,9 Nyeri kepala persisten baru adalah antara lain muncul dengan selang waktu
Secara keseluruhan, faktor risiko yang nyeri kepala yang onsetnya terjadi setiap hari yang singkat dengan kelainan yang
berkaitan dengan nyeri kepala kronis adalah selama 3 hari, bertahan lebih dari 3 bulan, mungkin menjadi penyebabnya; eksaserbasi
jenis kelamin wanita, edukasi rendah, status dengan paling tidak dua dari karakteristik nyeri kepala sangat menonjol (atau berbeda
sosioekonomi rendah, riwayat cedera berikut: lokasi bilateral; kualitas menekan/ dari gangguan primer); ada bukti kuat yang
kepala, obesitas (indeks massa tubuh >30), mengikat (tidak berdenyut); intensitas mendukung penyebab kausatif potensial
mendengkur (sleep apnea), peristiwa hidup ringan atau sedang; dan tidak ditingkatkan nyeri kepala tersebut; atau perubahan
yang membuat stres, konsumsi kafein tinggi, oleh kegiatan harian seperti berjalan atau nyeri kepala setelah gangguan kausatif
penggunaan berlebihan obat obatan secara memanjat.9 ditangani.8
akut, dan depresi.4,6,7
Pertimbangan untuk diagnosis nyeri Strategi penting untuk mengindentifikasi
Klasifikasi kepala primer antara lain: riwayat penyakit, atau mengeksklusi nyeri kepala sekunder
Klasifikasi dari nyeri kepala saat ini berdasarkan pemeriksaan fisik dan neurologis yang tidak adalah dengan mencari tanda-tanda bahaya
ICHD edisi kedua (2004)8 (Lampiran 1 dan 2). mengimplikasikan gangguan sekunder; nyeri kepala (headache red flag), baik melalui
kelainan sekunder mungkin dapat riwayat penyakit, maupun pemeriksaan fisik
Diagnosis dipertimbangkan, namun dieksklusi melalui dan pemeriksaan neurologis. Keberadaan
Tantangan terpenting dalam diagnosis nyeri investigasi yang tepat; atau gangguan kelainan ini meningkatkan kemungkinan
kepala adalah mengeksklusi nyeri kepala sekunder memang ada, namun serangan adanya kelainan medis yang serius atau
sekunder yang disebabkan oleh gangguan nyeri kepala primer tidak muncul untuk kondisi neurologis yang dapat berkontribusi
organik. Nyeri kepala dapat menjadi gejala pertama kali pada selang waktu yang singkat terhadap nyeri kepala dan membutuhkan
dari kelainan yang jinak (misal sinusitis) dengan gangguan kausatif.5,8 pemeriksaan yang lebih lanjut. Gejala lain yang
atau merupakan gejala kelainan yang perlu diperhatikan adalah keberadaan tanda
mengancam nyawa (seperti pecahnya Diagnosis nyeri kepala sekunder pada pasien peringatan nyeri kepala (headache yellow
aneurisma intrakranial dengan perdarahan yang sebelumya telah diketahui memiliki flag). (Tabel 2) Indikator tanda peringatan
subaraknoid).4,7 kelainan nyeri kepala primer dapat cukup tidak sekuat tanda bahaya.5
sulit. Diagnosis nyeri kepala sekunder dapat
Sebelum diagnosis nyeri kepala primer diduga bila pasien mengalami nyeri kepala Peranan CT-scan Kepala dalam diagnosis
dapat ditegakkan, penyebab sekunder harus tipe baru untuk pertama kali. Bila nyeri kepala nyeri kepala kronis
dipertimbangkan.4 Diagnosis melalui eksklusi menjadi lebih berat berhubungan dengan Karakter nyeri kepala yang membutuhkan
kelainan sekunder berdasarkan riwayat dan penyebab nyeri kepala yang diketahui, maka evaluasi diagnostik dengan pencitraan antara
pemeriksaan yang normal, dan pertimbangan ada 2 kemungkinan; pertama, perburukan lain perkembangan nyeri kepala yang secara
matang penggunaan tes diagnostik. Algoritma merupakan eksaserbasi nyeri kepala primer progresif menjadi makin sering dan parah
diagnosis dijelaskan pada Gambar 1. yang telah ada sebelumnya. Kemungkinan dalam jangka waktu 3 bulan, adanya gejala

CDK-214/ vol. 41 no. 3, th. 2014 193


TINJAUAN PUSTAKA

Pasien nyeri kepala


Headache Consortium menyimpulkan tidak
ada informasi cukup untuk mengestimasi
kemungkinan patologi intrakranial yang
Riwayat yang komprehensif dan penting di antara pasien nyeri kepala non-
pemeriksaan (umum dan neurologis)
migren dan pemeriksaan neurologisnya
normal.3,9
Klasifikasi nyeri kepala
Walaupun MRI memperlihatkan resolusi
kontras jaringan lunak yang lebih tinggi
Diagnosis nyeri kepala Diagnosis nyeri kepala primer dibandingkan CT-scan, hampir semua kondisi
Nyeri kepala sambaran petir
tidak pasti yang diketahui atau dicurigai mengancam nyawa dengan gejala nyeri
kepala dapat terlihat dengan CT-scan non-
- -
Bendera merah/kuning selain Gangguan nyeri kepala primer? Lakukan pemeriksaan radiologis (CT- kontras.
sambaran petir (migren, TTH, kluster dll) scan lebih dipilih daripada MRI) +/-LP

Pasien dengan nyeri kepala hebat tiba-tiba


+
(thunderclap headache) dan memiliki kelainan
+ Gejala atipikal
neurologis, perlu menjalani pemeriksaan
Lakukan pemeriksaan radiologis (MRI
lebih dipilih daripada CT-scan) +/-LP +
CT-scan untuk mendeteksi perdarahan
subarachnoid atau perdarahan intraserebral.
Pertimbangan lain +
Bila ditemukan perdarahan subaraknoid, perlu
dilakukan pemeriksaan lanjutan menggunakan
-
Obati sebagai nyeri kepala primer
CT angiography untuk mencari aneurisma.
+ atau observasi Bila CT-scan non-kontras menunjukkan hasil
negatif, dapat dilakukan pungsi lumbal dalam
Definisi pasti diagnosis penyebab
48 jam untuk mengeksklusi kemungkinan
nyeri kepala perdarahan subaraknoid. CT-scan juga dapat
mendeteksi berbagai perdarahan intrakranial
+ -
lainnya.10 CT-scan otak juga berperan untuk
Obati gangguan nyeri kepala Pemeriksaan tambahan yang
sekunder yang tepat memungkinkan, atau observasi mendeteksi lesi massa atau hidrosefalus, dan
untuk mendeteksi apakah pungsi lumbal
Gambar 1 Algoritma evaluasi pasien nyeri kepala5 aman dilakukan. Sebagian besar tumor
intrakranial yang dapat menyebabkan nyeri
Tabel 2 Tanda peringatan nyeri kepala5 kepala dapat dideteksi dengan CT-scan non-
kontras, karena telah tumbuh cukup besar dan
Bendera Kuning Pertimbangan
atau menunjukkan efek desak ruang disertai
-Gangguan yang terkait tidur (misal obstructive sleep apnea)
Membangunkan pasien dari tidur malam hari -Rebound withdrawal headache
edema peri-tumoral. CT-scan lanjutan dengan
-Hipertensi yang terkontrol buruk kontras dapat mengkonfirmasi keberadaan
-Trauma kepala tumor tersebut.10
Onset baru dari nyeri kepala pada satu sisi (selalu -Diseksi
terjadi pada sisi yang sama) -Aneurisma intrakranial
-Karsinoma paru Prinsip umum berdasarkan konsensus tata
-Hipotensi intrakranial spontan laksana untuk membuat keputusan mengenai
Nyeri kepala postural
-Pasca pungsi lumbal pencitraan neurologis pada pasien nyeri
kepala11,12:
neurologis, adanya tanda tanda neurologis Presentasi berbagai nyeri kepala sekunder 1. Pemeriksaan harus dihindari bila tidak
fokal atau lateralisasi, papiledema, nyeri kepala dapat menyerupai nyeri kepala primer, mengarah kepada perubahan tata laksana
yang bertambah parah atau bertambah seperti pada malformasi arteriovenosa 2. Pemeriksaan tidak direkomendasikan bila
ringan dengan posisi berdiri atau berbaring, (arteriovenous malformations, AVM), pasien tidak memiliki kemungkinan memiliki
nyeri kepala yang diprovokasi oleh manuver neoplasma, pseudotumor serebri, diseksi abnormalitas yang lebih besar dibandingkan
Valsava seperti batuk atau bersin, gejala arteri servikalis, trombosis vena serebral, dan dengan populasi umum
sistemik atau demam, atau adanya riwayat arteritis temporal. 3. Pemeriksaan/keadaan yang normalnya
nyeri kepala dengan onset tiba tiba atau tidak direkomendasikan berdasarkan populasi
onset setelah umur 50 tahun.4 Nyeri kepala Hanya sedikit studi yang membahas tes umum, dapat dikecualikan. Misalnya pada
pada Valsava/batuk meningkatkan kecurigaan diagnostik spesifik untuk nyeri kepala kronis. pasien yang tidak fungsional karena rasa takut
pada malformasi hindbrain atau lesi massa, Peranan CT dan MRI kepala pada pasien nyeri terhadap patologi serius, atau bila dokter
gangguan oksipitoservikal atau peningkatan kepala yang pemeriksaan neurologisnya memiliki kecurigaan walaupun tidak terdapat
tekanan intrakranial.5 normal mungkin hanya sekitar 2%.9 US prediktor yang kuat.

194 CDK-214/ vol. 41 no. 3, th. 2014


TINJAUAN PUSTAKA

Pertimbangan untuk tidak melakukan Tabel 3 Pertimbangan pemeriksaan diagnostik pada pasien nyeri kepala5
CT-scan kepala
Meningkatkan pemeriksaan diagnostik Menurunkan pemeriksaan diagnostik
Pada pasien nyeri kepala, banyak dokter
cenderung waspada berlebihan, dan merujuk Insentif finansial Disinsentif finansial
pasien untuk evaluasi pencitraan, seperti CT- Menenangkan pasien, keluarga dan penyedia rujukan Kurangnya keinginan pasien atau asuransi yang tidak
scan. Keputusan untuk melakukan CT-scan mendukung
seringkali dipengaruhi oleh alasan non-
Memenuhi ekspektasi pasien, dan relatif penyedia rujukan Risiko pemeriksaan diagnostik
medis, seperti ansietas pasien dan anggota
keluarganya, maupun kecemasan mediko- Memerlukan kepastian diagnostik Konsekuensi menemukan dan mencari kelainan yang
ditemukan secara tidak sengaja
legal (Tabel 3); konsekuensinya, kebanyakan
pemeriksaan ini hasilnya normal. Biaya CT- Masalah mediko-legal Menyebabkan tindakan medis yang salah/tidak perlu
scan cukup mahal, dan pada beberapa kasus Pertimbangan medis yang salah
memperlihatkan abnormalitas insidental,
yang dapat menyebabkan kecemasan dan
berujung pada pemeriksaan-pemeriksaan subaraknoid lebih jarang, sekitar 6-8 kasus per perdarahan subaraknoid.
tambahan yang tidak perlu.3,10 Di sisi lain, 100.000 penduduk tiap tahunnya.5,10 2. Onset nyeri kepala yang baru atau berbeda
hasil pemeriksaan yang normal dapat dari yang biasanya dirasakan. Peningkatan
menenangkan dan meningkatkan kepuasan Berdasarkan bukti-bukti yang ada, US frekuensi dan keparahan nyeri kepala mungkin
pasien. Pada studi di Inggris, 60% dari 109 Headache Consortium, the American College mengarah ke lesi desak ruang, hematoma
pasien takut terhadap kelainan serius, 40% of Emergency Physicians, dan the American subdural, atau penyalahgunaan obat.
meninggalkan klinik dalam keadaan takut, dan College of Radiology menyimpulkan bahwa CT- 3. Mual atau muntah, menandakan adanya
beberapa meminta pemeriksaan radiologis.11 scan pada pasien dengan keluhan nyeri kepala peningkatan intrakranial
tanpa keluhan lain tidak dianjurkan.3,9,10 4. Gejala dan tanda neurologis fokal, termasuk
Kebanyakan orang yang mencari pertolongan perubahan penglihatan yang progresif, tanda
medis untuk nyeri kepala kronis memiliki Peranan pemeriksaan pencitraan untuk iritasi meningeal, paralisis, kelemahan, ataksia
migren atau TTH.6 Kelainan tersebut memang evaluasi pasien nyeri kepala dengan atau hilangnya koordinasi, respon pupil yang
dapat menyakitkan, dan migren dapat muncul pemeriksaan neurologis normal cukup rendah. asimetris, hilangnya kemampuan sensoris
bersamaan dengan gejala yang mengganggu, Pencitraan tidak mempengaruhi tata laksana seperti baal, dan lain-lain.
seperti gangguan penglihatan. Namun, yang nyeri kepala primer, sehingga tidak ada alasan 5. Perubahan status mental (mengantuk,
dibutuhkan dokter untuk mendiagnosis untuk melakukan pemeriksaan radiologi pada kebingungan, gangguan memori, atau hilang
kelainan tersebut adalah riwayat yang jelas pasien ini.10 kesadaran).
dan pemeriksaan neurologis. Pemeriksaan 6. Onset setelah usia 50 tahun, yang dapat
CT-scan jarang sekali dapat menerangkan Indikasi CT-scan pada nyeri kepala mengindikasikan lesi massa intrakranial.
mengapa nyeri kepala muncul atau membantu Rekomendasi penggunaan pencitraan pada 7. Nyeri kepala setelah trauma kepala. Nyeri
mengatasi gejala. Studi menunjukkan bahwa pasien nyeri kepala kronis dari U.S. Headache kepala pasca-trauma dapat mengarah ke
orang dengan riwayat medis normal dan Consortium dijelaskan pada tabel 4. perdarahan subaraknoid, hematoma subdural,
pemeriksaan neurologis normal, pemeriksaan hematoma epidural, perdarahan intraserebral,
radiologisnya tidak menunjukkan kelainan Minoritas nyeri kepala digolongkan sebagai diseksi arteri (karotis atau vertebra), sindrom
serius. Pemeriksaan neurologis normal sekunder, akan tetapi termasuk dalam kategori postconcussion.
menurunkan kemungkinan penemuan yang dapat membahayakan nyawa sehingga 8. Papiledema, mengindikasikan pe-
abnormalitas intrakranial pada pencitraan tidak boleh terlewatkan. Nyeri kepala sekunder ningkatan tekanan intrakranial, misalnya pada
radiologi sebesar 30%.5,10,12 memiliki beberapa tanda bahaya, yaitu gejala lesi massa inrakranial.
atau tanda yang mengindikasikan penyebab 9. Nyeri kepala saat aktivitas fisik, aktivitas
Pada studi Ambulatory Sentinel Practice serius yang bahkan dapat mengancam seksual, atau batuk.
Network di Amerika dan Kanada, ekspektasi nyawa. Tanda bahaya ini memerlukan 10. Tanda atau gejala sistemik. Demam, infeksi,
pasien dan faktor mediko-legal menjadi 17% investigasi lebih lanjut, termasuk pemeriksaan ruam, kaku kuduk; dapat mengindikasikan
alasan dilakukannya CT-scan pada pasien radiologis.9 meningitis atau ensefalitis.
nyeri kepala. Indikasi utama pemeriksaan 11. Onset nyeri kepala pada pasien penyakit
pencitraan pasien nyeri kepala adalah adanya Beberapa tanda bahaya yang sering muncul tertentu sebelumnya, seperti infeksi HIV atau
kecurigaan tumor intrakranial (49% total adalah5,10: kanker, yang memiliki risiko tinggi kelainan
rujukan) atau perdarahan subarachnoid (9% 1. Onset tiba-tiba sebagai nyeri kepala intrakranial.
total rujukan). Di Amerika, kasus tumor otak paling parah sepanjang hidup, dikenal juga
berkisar 49 kasus per 100.000 penduduk tiap sebagai nyeri kepala seperti tersambar Beberapa tanda dan gejala neurologis
tahun, dan hanya 8,2% dari pasien tersebut petir. Merupakan nyeri kepala yang sangat meningkatkan kemungkinan ditemukannya
yang gejala pertama dan satu satunya menyakitkan, mencapai intensitas maksimal kelainan pada saat pencitraan, misalnya
adalah nyeri kepala. Kejadian perdarahan dalam hitungan detik; mengindikasikan peningkatan frekuensi nyeri kepala dengan

CDK-214/ vol. 41 no. 3, th. 2014 195


TINJAUAN PUSTAKA

Tabel 4 Rekomendasi Pencitraan pada Pasien Nyeri Kepala Kronis12 idiopatik, dan trombosis vena serebral. Wanita
hamil berisiko tinggi mengalami nyeri kepala
Pemeriksaan Neurologis Pencitraan neurologis harus dipertimbangkan pada pasien nyeri
kepala kronis dengan pemeriksaan neurologis abnormal yang tidak yang berbahaya, dikaitkan dengan keadaan
dapat dijelaskan (Grade B+) hiperkoagulasi.5
Gejala Neurologis Bukti bukti tidak cukup untuk membuat rekomendasi spesifik
mengenai pencitraan neurologis pada keadaan dengan atau tanpa SIMPULAN
gejala neurologis (Grade C+) Nyeri kepala merupakan salah satu keluhan
Migren dan Pemeriksaan Neurologis Normal Pencitraan tidak dianjurkan. Pada pasien nyeri kepala atipikal atau yang paling sering ditemui dalam praktik
pasien yang tidak memenuhi definisi tegas migren (atau memiliki sehari-hari. Sebagian besar merupakan jenis
faktor risiko tambahan), pencitraan dapat dipertimbangkan (Grade C+) primer dan tidak memerlukan pemeriksaan
TTH dan Pemeriksaan Neurologis Normal Data tidak cukup untuk membuat rekomendasi mengenai penggunaan radiologis, namun perlu disingkirkan
pencitraan (Grade C+) kemungkinan kelainan sekunder yang dapat
Efektivitas CT dibanding MRI Data tidak cukup untuk membuat perbandingan (Grade C+) membahayakan nyawa. Salah satu modalitas
yang dapat digunakan untuk tujuan tersebut
adalah pencitraan dengan menggunakan CT-
cepat; riwayat pusing atau berkurangnya pemeriksaan neurologisnya normal, prevalensi scan.
koordinasi; riwayat subyektif baal atau abnormalitas pada pencitraan berkisar antara
kesemutan; dan riwayat nyeri kepala yang 0% - 3,1% (<0,8% insiden AVM dan 2,4% Pada pasien nyeri kepala dengan
membangunkan dari tidur. Akan tetapi, tidak aneurisma sakular yang ditemukan pada pemeriksaan fisik maupun pemeriksaan
ditemukannya gejala-gejala tersebut tidak autopsi). Sedangkan pada pasien nyeri kepala neurologis tidak menemukan kelainan,
menurunkan secara signifikan kemungkinan tipe non-spesifik, kemungkinan ditemukan peranan CT-scan sangat rendah. Beberapa
adanya kelainan intrakranial.11,12 Salah satu kelainan pada pencitraan berkisar dari 0% - faktor individual mempengaruhi
studi melaporkan bahwa riwayat nyeri 6,7%.11 pertimbangan dilakukannya CT-scan,
kepala yang memburuk dengan manuver seperti faktor insentif finansial, ketakutan
Valsava secara signifikan meningkatkan Studi lain melaporkan prevalensi kelainan pasien dan keluarga, faktor mediko-legal,
kemungkinan ditemukannya abnormalitas yang cukup tinggi pada pasien nyeri kepala dan pemastian diagnosis.
pada pencitraan, paling sering malformasi yang menyertai batuk (17 dari 30 pasien
Chiari.11 memiliki malformasi Chiari), nyeri kepala yang Prinsip umum membuat keputusan mengenai
muncul bersamaan dengan melakukan suatu pencitraan neurologis pada pasien dengan
Sebuah studi membandingkan pasien nyeri usaha (12 dari 28 pasien memiliki gangguan nyeri kepala:
kepala dengan pencitraan intrakranial normal struktural), nyeri kepala saat berhubungan 1. Pemeriksaan harus dihindari bila tidak
dan abnormal ditinjau dari beberapa variabel, seksual (1 dari 14 pasien memiliki ruptur mengarah pada perubahan tata laksana.
seperti usia, durasi nyeri kepala, frekuensi aneurisma) 5,11. Nyeri kepala yang muncul 2. Pemeriksaan tidak direkomendasikan jika
nyeri kepala, dan konsumsi ergot. Perbedaan pada saat melakukan usaha dikaitkan dengan pasien tidak memiliki kemungkinan yang
signifikan ditemui dalam hal durasi nyeri perdarahan subarachnoid dan diseksi aorta; lebih besar untuk memiliki abnormalitas,
kepala, yaitu onset nyeri kepala yang baru 4% - 12% perdarahan subaraknoid dicetuskan dibandingkan dengan orang lain dalam
atau perubahan jelas karakteristik nyeri kepala oleh kegiatan seksual. Pada keadaan ini, CT- populasi umum.
kronis dalam 1 tahun terakhir (kemungkinan scan perlu langsung dilakukan (dalam waktu 3. Pemeriksaan yang normalnya tidak
kelainan hingga 22,5%).11 Durasi nyeri kepala 48 jam) diikuti pungsi lumbal bila hasil CT-scan direkomendasikan berdasarkan populasi
dapat menjadi prediktor abnormalitas pada negatif. umum, dapat diberikan sesuai pertimbangan
pasien nyeri kepala dengan onset baru, individual.
namun kurang bermanfaat pada pasien nyeri Nyeri kepala pada kehamilan dapat menjadi
kepala yang sudah terlalu lama.11,12 tanda kelainan yang mengancam nyawa, Nyeri kepala sekunder yang memiliki tanda
antara lain preeklamsia, stroke iskemik atau bahaya memerlukan investigasi lebih lanjut,
Pada pasien yang didiagnosis migren dan stroke perdarahan, hipertensi intrakranial termasuk pemeriksaan radiologis.

DAFTAR PUSTAKA
1. Kristoffersen ES, Grande RB, Aaseth K, Lundqvist C, Russell MB. Management of primary chronic headache in the general population: the Akershus study of chronic headache. J Headache
Pain. 2012; 13: 113-20.
2. Simpson GC, Forbes K, Teasdale E, Tyagi A, Santosh C. Impact of GP direct-access computerized tomography for the investigation of chronic daily headache. Br. J. General Practice. 2010;
60: 897-901.
3. Thomas R, Cook A, Main G, Taylor T, Caruana EG, Swingler R. Primary care access to computed tomography for chronic headache. Br. J. General Practice. 2010; 60: 426-30.
4. Dodick D. Chronic Daily Headache. N Eng J Med. 2006;354:158-65.
5. Luca GCD, Bartleson JD. When and How to Investigate the Patient with Headache. Semin Neurol. 2010; 30: 131-44.

196 CDK-214/ vol. 41 no. 3, th. 2014


TINJAUAN PUSTAKA

6. Jensen R, Stovner L. Epidemiology and comorbidity of headache. Lancet Neurol. 2008; 7: 35461.
7. Silberstein SD. Chronic Daily Headache: Classification, Epidemiology, and Risk Factors. Adv Stud Med. 2006;6(9C):S885-S890.
8. Olesen J. The International Classification of Headache Disorders, 2nd Edition: Application to Practice. Functional Neurology. 2005; 20(2): 61-8.
9. Evans RW. Diagnostic Testing for Chronic Daily Headache. Current Pain and Headache Reports. 2007;11: 47-52.
10. Parizel PM, Voormolen M, Goethem JWV, Hauwe LVD. Headache: When is Neuroimaging Needed? JBR-BTR. 2007; 90: 268-71.
11. Frishberg BM, Rosenberg JH, Matchar DB, McCrory DC, Pietrzak MP, Rozen TD, et al. Evidence-Based Guidelines in the Primary Care Setting: Neuroimaging in Patients with Nonacute
Headache. [Guidelines]. US headache Consortium: American Academy of Family Physicians, American Academy of Neurology, American Headache Society, American College of
Emergency Physicians, American College of Physicians-American Society of Internal Medicine, American Osteopathic Association, National Headache Foundation.
12. Neff MJ. Evidence-Based Guidelines for Neuroimaging in Patients with Nonacute Headache. [Practice Guidelines]. Am Fam Physician. 2005; 71(6):1219-22. Available from: http://www.aafp.
org/afp/2005/0315/p1219. html.

LAMPIRAN

Lampiran 1 Klasifikasi International Headache Society untuk nyeri kepala primer8 Lampiran 2 Klasifikasi International Headache Society untuk nyeri kepala sekunder8

Kode Diagnosis Kode Diagnosis


ICHD-II ICHD-II
dari IHS dari IHS
1. Migren 5. Nyeri kepala berkaitan dengan trauma kepala dan/atau leher
1.1 Migren tanpa aura 5.1 Nyeri kepala post-trauma akut
1.2 Migren dengan aura 5.2 Nyeri kepala post-trauma kronis
1.3 Sindrom periode kanakkanak yang biasanya prekursor migren 5.3 Nyeri kepala akut berkaitan dengan cedera whiplash
1.4 Migren retinal 5.4 Nyeri kepala kronis berkaitan dengan cedera whiplash
1.5 Komplikasi dari migren 6. Nyeri kepala berkaitan dengan gangguan vaskular kranial atau servikal
1.6 Migren probable 6.2.2 Nyeri kepala berkaitan dengan perdarahan sub-arachnoid
2. Tension-type headache (TTH) 6.4.1 Nyeri kepala berkaitan dengan giant cell arteritis
2.1 TTH episode jarang 7. Nyeri kepala berkaitan dengan gangguan non-vaskular intrakranial
2.2 TTH episode sering 7.1.1 Nyeri kepala berkaitan dengan hipertensi intrakranial idiopatik
2.3 TTH tipe kronis 7.2.1 Nyeri kepala post pungsi duramater
2.4 TTH tipe probable 7.4.1 Nyeri kepala berkaitan dengan peningkatan tekanan intrakranial atau
3. Nyeri kepala kluster dan cephalgia autonom trigeminal lain hidrosephalus yang disebabkan oleh neoplasma
3.1 Nyeri kepala kluster 7.4.2 Nyeri kepala berkaitan langsung dengan neoplasma
3.2 Hemicrania paroksismal 7.6.2 Nyeri kepala post-kejang
3.3 Serangan nyeri kepala neuralgiform unilateral jangka waktu singkat dengan 8. Nyeri kepala berkaitan dengan penggunaan zat atau putus zat
injeksi konjungtiva dan tearing 8.1.3 Nyeri kepala yang diinduksi karbon monoksida
3.4 Cephalgia autonom trigeminal probable 8.2 Medication-overuse headache (MOH)
4. Nyeri kepala primer lainnya 8.4.3 Nyeri kepala karena putus estrogen
4.1 Nyeri kepala primer menusuk 9. Nyeri kepala berkaitan dengan infeksi
4.2 Nyeri kepala primer dengan batuk 9.1 Nyeri kepala berkaitan dengan infeksi intrakranial
4.3 Nyeri kepala primer dengan aktivitas 9.1.1 Nyeri kepala berkaitan dengan meningitis bakterial
4.4 Nyeri kepala primer berhubungan dengan aktivitas seksual 9.4.1 Nyeri kepala kronis post meningitis bakterial
4.5 Nyeri kepala hypnic 10. Nyeri kepala berkaitan dengan gangguna homeostasis
4.6 Nyeri kepala primer sambaran petir 11. Nyeri kepala atau nyeri wajah berkaitan dengan gangguan cranium, leher,
4.7 Hemicrania continua mata, telinga, hidung, sinus, gigi, mulut, atau struktur kranial lainnya
4.8 New daily-persistent headache (NDPH) 11.2 Nyeri kepala berkaitan dengan gangguan leher
11.2.1 Nyeri kepala cervicogenic
12. Nyeri kepala berkaitan dengan gangguna psikiatri
12.1 Nyeri kepala berkaitan dengan gangguan somatisasi
12.2 Nyeri kepala berkaitan dengan gangguan psikotik
13. Neuralgia kranial dan penyebab sentral dari nyeri wajah
13.1 Neuralgia trigeminal
13.8 Neuralgia oksipital
13.15.2 Post herpetic neuralgia
13.17 Migren opthalmoplegik
14. Nyeri kepala lain, neuralgia kranial, nyeri wajah primer atau sentral
14.1 Nyeri kepala yang tidak diklasifikasikan di manapun
14.2 Nyeri kepala yang tidak terspesifik

CDK-214/ vol. 41 no. 3, th. 2014 197

Anda mungkin juga menyukai