Lele Dumbo Memiliki Keunggulan Yang Tidak Dimiliki Jenis Ikan Lele Lokal: Lele dumbo dapat dibudidayakan pada lahan dengan luas yang terbatas. Lele dumbo memiliki kemampuan hidup dan berkembang dengan baik meskipun dipelihara dengan kepadatan tinggi. Jenis lele ini tidak mengalami kesulitan jika budidaya dilakukan dengan sumber air yang minim karena tidak membutuhkan pergantian air secara rutin. Teknologi budidaya mudah dipelajari dan diaplikasikan, meskipun oleh orang awam sekalipun. Modal usaha relatif rendah karena dapat memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Pemasaran benih maupun ikan lele untuk ukuran konsumsi relatif mudah. PERSIAPAN KOLAM PEMBESARAN Sekedar Gambaran Apabila disiapkan kolam dengan kedalaman 75 cm, padat tebar benih dengan ukuran 5 8 cm adalah 50 100 ekor/meter persegi, dan benih dengan ukuran 8 12 cm adalah 30 50 ekor/meter persegi. Cara Budidaya Ikan Lele Di Kolam Terpal Bagian dalam kolam terpal dicuci dengan sabun untuk menghilangkan bau lem atau bahan kimia yang dapat membunuh benih ikan. Setelah itu, bagian dalam terpal dibilas bersih dan dikeringkan selama satu hari, kolam diisi dengan air hingga 20 cm.Setelah kolam sudah terisi air diamkan selama kurang lebih satu minggu untuk proses pembentukan lumut dan untuk pertumbuhan fito plankton. Kemudian tambahkan air lagi hingga mencapai 80 cm setelah ikan berangsung dewasa. Air yang telah ditinggalkan selama seminggu penuh dan diberikan daun-daun seperti daun singkong, atau pepaya. Tujuannya agar air berwarna hijau. air hijau untuk mencegah bau yang disebabkan karena penguapan air kolam dan harus dilakukan 25% penambahan dan penggantian air. Pemilihan Benih Unggul Benih unggul dapat kita lihat dengan cara memperhatikan Ciri-ciri Sebagai Berikut: Benih Terlihat aktif Melakukan oksigenasi; Gesit, Agresif Dan cerah; Ukuran Terlihat Sama Rata; Warna Sedikit Lebih Terang; Langkah-langkah PENEBARAN BENIH Siapkan Bak / Ember; Masukan air kolam yang akan di jadikan budidaya ikan kedalam ember/bak; Masukan Benih Lele yang akan Di tebar; Diamkan Selama Kurang lebih selama 30 Menit (tujuan agar benih ikan melakukan penyesuain dengan air kolam bakal budidaya) dan untuk menghilang stres ikan setelah di pindahkan dari habitat penangkaran dan akan masuk kehabitat baru.; Setelah 30 menit benih dapat di tebar ke dalam kolam baik kolam tanah maupun kolam terpal. Penebaran benih baik lakukan pada pagi atau malam hari karena di waktu pagi atau malam hari kondisi air relatip stabil. Setelah lele berumur lebih dari 20 hari, lele perlu disortir dengan menggunakan bak penyortir berukuran 9 -12 cm. Pengaturan Kualitas air Air kolam akan berkurang karena proses penguapan maka perlu tambahkan air sampai tingkat air kembali ke posisi normal. Pada tingkat air 20 cm (bulan pertama), 40 cm (bulan kedua), dan 80 cm (bulan ketiga). Warna air yang terbaik bagi ikan lele berwarna hijau menunjukkan bahwa kualitas air yang baik untuk ikan lele. Lele tidak suka air jernih. Dan air akan berubah merah ketikan ikan sudah dewasa untuk siap panen Kedalaman air Kolam jangan terlalu dangkal karena penguapan akan membuat ikan menjadi terlalu panas. Tentunya ini akan membuat ikan menjadi kelelahan dan mati. Solusinya adalah dengan menambahkan air telah surut kembali ke posisi yang telah ditentukan. Selain itu perlu untuk menambahkan tanaman air seperti kangkung, daun talas / talas, dan eceng gondok. Fungsi sebagai tanaman peneduh, selain itu juga dapat menyerap racun yang terkandung dalam air kolam. tingkat air kolam 20 cm (bulan pertama), 40 cm (bulan kedua), dan 80 cm (bulan ketiga). Tingkat Kejernihan Air Pada dasarnya lele tidak suka air jernih. Hal ini dapat dilihat dari sifat dan bentuk tubuhnya. pakan alam lele di malam hari menyebabkan lele tidak perlu penglihatan yang baik. Hal ini juga didukung dari bentuk tubuh memiliki kumis di sekitar mulut. Fungsi ini berguna untuk meraba makanan. Selain itu, sistem pernapasan ikan lele menggunakan labirin, yang berarti bernapas lele tidak bergantung pada oksigen terlarut dalam air. Dengan demikian, kondisi oksigen minimal lele dapat bertahan hidup air berlumpur tersebut. Meskipun ikan lele tidak suka air jernih, kita tidak bisa memasukan sembarangan air ke dalam kolam sebagai penangkalnya yaitu dengan memberikan daun seperti yang disebutkan di atas sehingga air berwarna hijau Pakan Pakan dilakukan tiga kali sehari yaitu pukul 07:00 pagi, 17:00 dan 22:00. Makanan tidak selalu harus 3 kali sehari, bisa jadi 4 kali, tergantung pada kebutuhan ikan akan makan. Pemberian pakan tidak boleh terlalu berlebihan karena akan menimbulkan berbagai macam jenis penyakit akibat pakan yang mengendap yang tidak termakan oleh ikan. akan menyebabkan amonia beracun. Pengendalian Hama dan Penyakit Hama dan penyakit tidak bisa dianggap remeh karena sangat mempengaruhi baik volume produksi. maupun tingkat keberhasilan dalam budidaya ikan. Hama biasanya binatang yang berang-berang, burung pemakan ikan, kucing, dll Adapun penyakit seperti virus dan bakteri. Pencegahan adalah dengan menggunakan semacam penghalang sehingga tidak ada hewan liar yang masuk ke kolam dan makan benih lele. Untuk penyakit dapat diberikan obat-obatan yang banyak tersedia di toko perikanan, tergantung pada jenis penyakit yang menjangkit ikan lele. Panen Setelah Kurang lebih selama 90 hari, ikan akan dipanen. Pemanenan dilakukan dengan menyortir dengan memilih ikan yang layak untuk dikonsumsi (dijual) ukuran biasanya 4 sampai 7 ekor per kg atau sesuai dengan keinginan pembeli, maka ukuran yang lebih kecil dipelihara kembali. Ada beberapa persiapan kolam yang perlu dilakukan sebelum mulai pembesaran lele. Untuk kolam tanah, sebaiknya 2-3 hari sebelum digunakan dikeringkan dan dijemur di bawah terik matahari. Tujuannya untuk membunuh hama dan penyakit, bila perlu taburkan pula kapur pertanian (kapur dolomit) dengan tujuan menaikkan pH dan membunuh penyakit, dosis kapur 25 50 gr/meter persegi. Biarkan kolam terendam air setinggi 70 100 cm selama 3-4 hari, tujuannya untuk pengkondisian pH dan tumbuhnya plankton sebagai pakan alami lele. Sumber air dapat menggunakan aliran irigasi, air sumur (air permukaan atau sumur dalam), ataupun air hujan yang sudah terlebih dahulu dikondisikan. Air hujan perlu dikondisikan, terutama pH- nya, air hujan rata-rata memiliki pH asam sehingga perlu dikondisikan dulu agar pH tidak terlalu asam. Penebaran Benih Proses ini dilakukan 4-5 hari (beberapa peternak sampai 10-12 hari) setelah pemupukan. Kondisi benih yang akan ditaburkan harus dalam kondisi sehat, tidak cacat, dan berukuran relatif sama besar atau panjang (ukurannya seragam) Penebaran benih sebaiknya dilakukan pada saat suhu rendah, yaitu pada pagi atau sore hari menjelang malam Bila benih berasal dari tempat yang jauh dari kolam pemeliharaan, lakukan penyesuaian atau aklimatisasi agar ikan lele tidak stress dengan cara, kantong plastik atau wadah tempat benih atau bibit dibiarkan terapung dulu di permukaan kolam selama 10-15 menit Selanjutnya kantong plastik dibuka, dan ditambah air kolam sedikit demi sedikit sampai diperkirakan kondisi air sama dengan air kolam. Selanjutnya biarkan bibit atau benih keluar dengan sendirinya dan masuk ke dalam kolam Pemeliharaan Pemberian makanan tambahan dilakukan 3 hari setelah penebaran Untuk minggu ke-1 sampai ke-2, pakan yang diberikan berupa pakan buatan, yaitu pelet. Pelet ini dapat dibeli atau membuat sendiri dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada, sehingga anda dapat menekan biaya operasional. Mengenai pembuatan pelet lele dengan cara HCS dibahas di bagian selanjutnya dari tulisan ini Pakan diberikan 3 kali per hari, pagi, sore, dan malam hari. Bahkan menurut para ahli, pemberian pakan dapat dilakukan secara ad libitum, yaitu jumlahnya tidak dibatasi sampai lele yang dipelihara kenyang Pada minggu berikutnya dapat pula ditambahkan pakan alternatif, misalnya berupa daging bekicot, keong mas atau limbah dari pemotongan hewan TERIMA KASIH