Anda di halaman 1dari 21

BUDIDAYA LELE

TIM KKN-PPM 2016


Lele Dumbo Memiliki Keunggulan Yang
Tidak Dimiliki Jenis Ikan Lele Lokal:
Lele dumbo dapat dibudidayakan pada lahan dengan luas
yang terbatas.
Lele dumbo memiliki kemampuan hidup dan berkembang
dengan baik meskipun dipelihara dengan kepadatan tinggi.
Jenis lele ini tidak mengalami kesulitan jika budidaya
dilakukan dengan sumber air yang minim karena tidak
membutuhkan pergantian air secara rutin.
Teknologi budidaya mudah dipelajari dan diaplikasikan,
meskipun oleh orang awam sekalipun.
Modal usaha relatif rendah karena dapat memanfaatkan
sumber daya yang tersedia.
Pemasaran benih maupun ikan lele untuk ukuran konsumsi
relatif mudah.
PERSIAPAN KOLAM
PEMBESARAN
Sekedar Gambaran
Apabila disiapkan kolam dengan
kedalaman 75 cm, padat tebar benih
dengan ukuran 5 8 cm adalah 50 100
ekor/meter persegi, dan benih dengan
ukuran 8 12 cm adalah 30 50
ekor/meter persegi.
Cara Budidaya Ikan Lele Di
Kolam Terpal
Bagian dalam kolam terpal dicuci dengan sabun untuk
menghilangkan bau lem atau bahan kimia yang dapat
membunuh benih ikan. Setelah itu, bagian dalam
terpal dibilas bersih dan dikeringkan selama satu hari,
kolam diisi dengan air hingga 20 cm.Setelah kolam
sudah terisi air diamkan selama kurang lebih satu
minggu untuk proses pembentukan lumut dan untuk
pertumbuhan fito plankton.
Kemudian tambahkan air lagi hingga mencapai
80 cm setelah ikan berangsung dewasa. Air
yang telah ditinggalkan selama seminggu penuh
dan diberikan daun-daun seperti daun singkong,
atau pepaya. Tujuannya agar air berwarna
hijau. air hijau untuk mencegah bau yang
disebabkan karena penguapan air kolam dan
harus dilakukan 25% penambahan dan
penggantian air.
Pemilihan Benih Unggul
Benih unggul dapat kita lihat dengan cara
memperhatikan Ciri-ciri Sebagai Berikut:
Benih Terlihat aktif Melakukan oksigenasi;
Gesit, Agresif Dan cerah;
Ukuran Terlihat Sama Rata;
Warna Sedikit Lebih Terang;
Langkah-langkah
PENEBARAN BENIH
Siapkan Bak / Ember;
Masukan air kolam yang akan di jadikan budidaya
ikan kedalam ember/bak;
Masukan Benih Lele yang akan Di tebar;
Diamkan Selama Kurang lebih selama 30 Menit
(tujuan agar benih ikan melakukan penyesuain
dengan air kolam bakal budidaya) dan untuk
menghilang stres ikan setelah di pindahkan dari
habitat penangkaran dan akan masuk kehabitat
baru.;
Setelah 30 menit benih dapat di tebar ke dalam
kolam baik kolam tanah maupun kolam terpal.
Penebaran benih baik lakukan pada pagi
atau malam hari karena di waktu pagi atau
malam hari kondisi air relatip stabil.
Setelah lele berumur lebih dari 20 hari,
lele perlu disortir dengan menggunakan
bak penyortir berukuran 9 -12 cm.
Pengaturan Kualitas air
Air kolam akan berkurang karena proses
penguapan maka perlu tambahkan air
sampai tingkat air kembali ke posisi normal.
Pada tingkat air 20 cm (bulan pertama), 40
cm (bulan kedua), dan 80 cm (bulan ketiga).
Warna air yang terbaik bagi ikan lele
berwarna hijau menunjukkan bahwa kualitas
air yang baik untuk ikan lele. Lele tidak suka
air jernih. Dan air akan berubah merah
ketikan ikan sudah dewasa untuk siap panen
Kedalaman air
Kolam jangan terlalu dangkal karena penguapan
akan membuat ikan menjadi terlalu panas.
Tentunya ini akan membuat ikan menjadi
kelelahan dan mati. Solusinya adalah dengan
menambahkan air telah surut kembali ke posisi
yang telah ditentukan.
Selain itu perlu untuk menambahkan tanaman air
seperti kangkung, daun talas / talas, dan eceng
gondok. Fungsi sebagai tanaman peneduh, selain
itu juga dapat menyerap racun yang terkandung
dalam air kolam. tingkat air kolam 20 cm (bulan
pertama), 40 cm (bulan kedua), dan 80 cm (bulan
ketiga).
Tingkat Kejernihan Air
Pada dasarnya lele tidak suka air jernih. Hal ini dapat dilihat
dari sifat dan bentuk tubuhnya. pakan alam lele di malam hari
menyebabkan lele tidak perlu penglihatan yang baik. Hal ini
juga didukung dari bentuk tubuh memiliki kumis di sekitar
mulut. Fungsi ini berguna untuk meraba makanan.
Selain itu, sistem pernapasan ikan lele menggunakan labirin,
yang berarti bernapas lele tidak bergantung pada oksigen
terlarut dalam air. Dengan demikian, kondisi oksigen minimal
lele dapat bertahan hidup air berlumpur tersebut. Meskipun
ikan lele tidak suka air jernih, kita tidak bisa memasukan
sembarangan air ke dalam kolam
sebagai penangkalnya yaitu dengan memberikan daun
seperti yang disebutkan di atas sehingga air berwarna hijau
Pakan
Pakan dilakukan tiga kali sehari yaitu pukul
07:00 pagi, 17:00 dan 22:00. Makanan tidak
selalu harus 3 kali sehari, bisa jadi 4 kali,
tergantung pada kebutuhan ikan akan
makan.
Pemberian pakan tidak boleh terlalu
berlebihan karena akan menimbulkan
berbagai macam jenis penyakit akibat pakan
yang mengendap yang tidak termakan oleh
ikan. akan menyebabkan amonia beracun.
Pengendalian Hama dan
Penyakit
Hama dan penyakit tidak bisa dianggap remeh
karena sangat mempengaruhi baik volume
produksi. maupun tingkat keberhasilan dalam
budidaya ikan. Hama biasanya binatang yang
berang-berang, burung pemakan ikan, kucing, dll
Adapun penyakit seperti virus dan bakteri.
Pencegahan adalah dengan menggunakan
semacam penghalang sehingga tidak ada hewan
liar yang masuk ke kolam dan makan benih lele.
Untuk penyakit dapat diberikan obat-obatan yang
banyak tersedia di toko perikanan, tergantung
pada jenis penyakit yang menjangkit ikan lele.
Panen
Setelah Kurang lebih selama 90 hari, ikan
akan dipanen. Pemanenan dilakukan
dengan menyortir dengan memilih ikan
yang layak untuk dikonsumsi (dijual)
ukuran biasanya 4 sampai 7 ekor per kg
atau sesuai dengan keinginan pembeli,
maka ukuran yang lebih kecil dipelihara
kembali.
Ada beberapa persiapan kolam yang perlu
dilakukan sebelum mulai pembesaran lele.
Untuk kolam tanah, sebaiknya 2-3 hari
sebelum digunakan dikeringkan dan
dijemur di bawah terik matahari.
Tujuannya untuk membunuh hama dan
penyakit, bila perlu taburkan pula kapur
pertanian (kapur dolomit) dengan tujuan
menaikkan pH dan membunuh penyakit,
dosis kapur 25 50 gr/meter persegi.
Biarkan kolam terendam air setinggi 70
100 cm selama 3-4 hari, tujuannya untuk
pengkondisian pH dan tumbuhnya
plankton sebagai pakan alami lele.
Sumber air dapat menggunakan aliran
irigasi, air sumur (air permukaan atau
sumur dalam), ataupun air hujan yang
sudah terlebih dahulu dikondisikan. Air
hujan perlu dikondisikan, terutama pH-
nya, air hujan rata-rata memiliki pH asam
sehingga perlu dikondisikan dulu agar pH
tidak terlalu asam.
Penebaran Benih
Proses ini dilakukan 4-5 hari (beberapa peternak sampai 10-12 hari)
setelah pemupukan.
Kondisi benih yang akan ditaburkan harus dalam kondisi sehat,
tidak cacat, dan berukuran relatif sama besar atau panjang
(ukurannya seragam)
Penebaran benih sebaiknya dilakukan pada saat suhu rendah, yaitu
pada pagi atau sore hari menjelang malam
Bila benih berasal dari tempat yang jauh dari kolam pemeliharaan,
lakukan penyesuaian atau aklimatisasi agar ikan lele tidak stress
dengan cara, kantong plastik atau wadah tempat benih atau bibit
dibiarkan terapung dulu di permukaan kolam selama 10-15 menit
Selanjutnya kantong plastik dibuka, dan ditambah air kolam sedikit
demi sedikit sampai diperkirakan kondisi air sama dengan air kolam.
Selanjutnya biarkan bibit atau benih keluar dengan sendirinya dan
masuk ke dalam kolam
Pemeliharaan
Pemberian makanan tambahan dilakukan 3 hari setelah
penebaran
Untuk minggu ke-1 sampai ke-2, pakan yang diberikan
berupa pakan buatan, yaitu pelet. Pelet ini dapat dibeli atau
membuat sendiri dengan memanfaatkan bahan-bahan yang
ada, sehingga anda dapat menekan biaya
operasional. Mengenai pembuatan pelet lele dengan cara
HCS dibahas di bagian selanjutnya dari tulisan ini
Pakan diberikan 3 kali per hari, pagi, sore, dan malam
hari. Bahkan menurut para ahli, pemberian pakan dapat
dilakukan secara ad libitum, yaitu jumlahnya tidak dibatasi
sampai lele yang dipelihara kenyang
Pada minggu berikutnya dapat pula ditambahkan pakan
alternatif, misalnya berupa daging bekicot, keong mas atau
limbah dari pemotongan hewan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai