Pada toko-toko swalayan jumlah tenaga pramuniaga bisa sangat sedikit, karenanya
fungsi yang ada biasanya:
(1) Kassa
(2) Petugas yang membantu mengemas barang
9.1.3. Catatan Akuntansi
Catatan akuntansi yang dipakai meliputi:
(1) Buku Jurnal Penerimaan Kas (Gb. 9-1)
(2) Rekening Buku Besar yaitu rekening Kas, dan Penjualan (Gb. 9-2)
Pada toko eceran yang sudah mengopersaikan POS, terdapat pula
(3) Buku pembantu persediaan untuk setiap jenis barang (Gb. 9-3)
Buku Jumal Penerimaan Kas dapat dirancang sebagai berikut:
-TOKO ANANDA
; J)./S&M'mba Teuph 41
. 'Jabrta Pusat .,
2
Rekening Buku Besar dapat dirancang sebagai berikut:
.TOKQ.A
JL Sa.lemba. Tengah 41
Jakarut.. . ' ,,, '' t ': '
. .
' ,',,
KQDE KENING: , ...::_fi/':;
NAMA,ltEKENINGt
JL s.,mba Te.{llah:41 ,
.,
'' I(
, {.
3
9.1.4. Bukti Transaksi
Bukti transaksi yang digunakan meliputi:
(1) Faktur penjualan tunai. Setiap kali terjadi penjualan selalu dibuatkan faktur (atau
nota) penjualan tunai. Atas dasar faktur inilah bagian Kassa akan menerima sejumlah
uang dari pembeli.
(2) Bukti Kas Masuk. Pada toko yang belum mengoperasikan POS, bukti ini perlu dibuat
sebagai dasar untuk mencatat transaksi penjualan tunai ke buku jumal penerimaan kas.
Adalah tidak praktis untukmembukukan setiap faktur penjualan tunai kejurnal penerimaan
kas mengingat dalam dua jam saja mungkin terjadi transaksi penjualan tunai puluhan
sampai ratusan kali. Oleh karena itu agar lebih praktis, maka secara periodik yaitu setiap
(dua, tiga, atau empat) jam sekali, atau mungkin bahkan setiap hari, faktur penjualan
tuani dikumpulkan, kemudian dibuatkan bukti kas masuk. Jadi setiap bukti kas masuk
dilampiri faktur/nota penjualan tunai.
Pada toko yang sudah mengoperasikan POS bukti kas masuk tidak perlu dibuat, karena
setiap kali petugas Kassa memasukkan data (kode) persediaan yang terjual maka data
persediaan otomatis dimutahirkan.
(3) Pita Kas Register. Mesin kas register selalu dilengkapi dengan pita penjumlahan. Selain
pita yang biasanya diserahkan kepada pembeli setelah pembeli membayar, di dalam
mesin masih terdapat pita lain yang utuh yang mencetak penerimaan-penerimaan kas
suatu hari. Mekanisme pengawasan dan penggunaan kas register pada umumnya sebagai
berikut:
(a) Pada saat toko mau buka, alat penghitung pada kas register saldonya dinolkan.
Mesin kemudian dikunci dan kuncinya dipegang pejabat lain (biasanya pengawas ).
(b) Pada setiap saat tertentu (dua, tiga, empat) jam, atau satu hari), mesin dibuka pita
kas register dan uang diambil oleh pejabat tertentu. Jurnlah uang yang diambil harus
sama dengan jumlah yang tertera dalam pita.
(4) Bukti setor bank.
Faktur/Nota Penjualan Tunai dapat dirancang seperti pada gambar 9-4:
Pada toko eceran yang sudah mengoperasikan POS, maka dalam merancang Faktur
penjualan tunai sangat perlu untuk memasukkan kolom "Nomor Kode Barang", karena kode
inilah yang akan dimasukkan ke komputer bukan jenis barangnya. Jenis barang otomatis akan
dikenali oleh sistem. Oeh karena itu rancangan Faktur penjualan tunai dalam toko pengecer
yang mengoperasikan pos seperti pada gambar 9-5:
4
FAKTUR
TERBILANG:
PRAMUNIAGA
. .
.,,, -n.i--..m
-i.:u&
: ,
: :,
-; :: ' .. , -c ' /' '
' .... ' '>'
::, ", t'
" .
No. JENIS BARANG NOMOR KOOB KUANTITAS HARGA JUMLAH
BARANG
PRAMUNIAGA
5
Bukti Kas Masuk dapat dirancang sebagai berikut:
;
T()KO ANANDA
'
'
;:.
:
vc
. ..
. ;.:,_:-:.c,. :
-,
..
JL Salem.ha T-engah 41
e-
,. ,,
T;- .:
. Jakarta Pusat ,
'
.. ,, #--,' _..
.. ,
,
'
TERBILANG:
Disetujui Dibukukan
oleh: oleh:
Bukti Setor Bank biasanya disediakan oleh bank di mana perusahaan akan menyimpan
uangnya. Namun demikian rancangan bukti setor bank yang dibuat oleh bank-bank pada
umumnya dapat tampak sebagai berikut:
r- r, ,
': '
,,
t
TOKOANANDA
JI. Salemba: :tengah 41
Jakarta. Plisat .. '
'
... ,'{ /;.:
. _.Ta'*Plf<. >::
',
'
'..,:: .... ;;
c
.... ,
,<
'-:"",
,, . ..
.
.. ,A.. :, ,:::,4 ' ,, '
SLIP PENYETORAN
.'
'; ... - - ,,
: 1'
' .
.r, i -, i'fj,4,
.. . i''.
\,
'
,
TERBILANG:
6
9.1.5. Sistem Pengendalian Interen
Aspek sistem pengendalian interen dalam sistem penjualan tunai pada toko pengecer
meliputi:
( 1) Fungsi pramuniaga, kassa, penyerahan barang, dan akuntansi hendaknya dipisahkan.
(2) Kunci kas register harus dipegang petugas selain kassa
(3) Petugas yang melakukan rekonsiliasi laporan bank tidak merangkap sebagai kasir.
( 4) Penjualan Tunai diotorisasi oleh bagian Kassa setelah menerima pembayaran, dengan
cara menempel pita kas register, atau dengan memberi cap lunas.
(5) Bagian Kassa sebaiknya memiliki daftar harga barang untuk mengecek kebenaran harga
satuan dari barang yang dijual.
(6) Pramuniaga dilarang membawa tas ke tempat kerja.
(7) Jumlah kas yang diterima harus sama dengan pita kas register
(8) Penerimaan kas suatu hari sebaiknya disetor ke bank hari itu juga, atau selambat
lambatnya satu hari berikutnya.
(9) Setoran ke bank harus dalam jumlah dan bentuk yang utuh (intact).
9.1.6. Bagan Alir Arus Dokumen
MULAI
PEMBELI
MEMILIH
BARANG
MENERIMA
UANGDAN
MEMBER!
MEMBUAT NOTA CAPLUNAS
DAN MEMINDAH
BARANG KEPAD
PETUGAS
PENYERAHAN
MELALUI
PEMBELI
2
PEMBELI
MEMILIH SEC ARA
BERKALA
BARANG
7
Untuk menggambarkan bagan alir arus dokumen, dibuat asumsi yang menggambarkan
kondisi yang terjadi pada suatu perusahaan. Misalkan terdapat asumsi sebagai berikut:
(1) TOKO ANANDA yang beralamat di Jl. Salemba Tengah No.41, Jakarta Pusat, adalah
toko yang selalu menjual barang secara eceran.
(2) Tako mempunyai petugas pramuniaga, kasir, penyerahan barang, dan akuntansi.
(3) Tako menyelenggarakan akuntansi persediaan secara pisik.
MENEMPEL
NOTALUNAS
PADAPEM
HUNGKUS
HARANG
MENYERAHKAN
HARANG
PADA PEMBELI
SELESAI
* Tidak diposting
ke Buku Pembantu karena
diasumsikan bahwa perusahaan menggunakan
metode pencatatan persediaan dengan metode
pisik
Gb. 9-9 Bagan Air Arus Dokumen Dalam Sistem Penjualan Tunai (lanjutan)
8
9.2.1.1. Prosedur pesanan penjualan lnformasi yang pada umumnya dibutuhkan
meliputi:
(1) Pesanan-pesanan yang belum dapat dipenuhi
(2) Kesanggupan untuk mengirim barang di waktu tertentu
Organisasi
Pada perusahaan yang masih relatifkecil, fungsi pesanan penjualan dan fungsi pembuatan
faktur biasanya dirangkap oleh pegawai tertentu di Bagian Pemasaran. Pada perusahaan yang
relatif besar fungsi pesanan/order penjualan dan fungsi pembuatan faktur dapat dilaksanakan
oleh bagian-bagian tersediri.
Bagian pesanan/order penjualan umumnya bertugas:
(1) Mengedit/melengkapi pesanan pelanggan. Pesanan dari pelanggan mungkin diterima
dalam bentuk pesan per telepon, surat pesanan pelanggan, atau berawal dari kunjungan
langsung pelanggan ke perusahaan. Dengan cara apapun pesanan diterima, maka
informasi mengenai pesanan pelanggan harus dipindahkan ke formulir tertentu yang
disebut "Surat Pesanan Penjualan". Misalkan pesanan diterima melalui telepon maka
penerima pesan harus menuliskan pada formulir surat pesanan penjualan selengkap
lengkapnya apa yang dikatakan calon pelanggan.
(2) Menentukan tanggal pengiriman, rute pengiriman, alat transportasi yang digunakan, dari
gudang mana barang harus dikirim, dan lain-lain. Pada umumnyakonsurnen menginginkan
barang dapat sampai padanya secepat-cepatnya, dan dengan biaya serendah-rendahnya
( apabila ongkos angkut menjadi tanggungan pembeli). Oleh karenannya fungsi pesanan/
order penjualan akan menentukan pengiriman barang dari gudang terdekat dengan
pelanggan, serta rute yang tersingkat pula.
9
.. '
.. Jakarta Se .
,.
', : - ').:
-, - .J.. :.
- KODE .REKENING: 1131.1 . -,
" ,, . j/ . v "
.. , NAMA REKENING: Piutana pada. .. " , ... . '
. umiwseoo)
. \
.
',
'
' : . ' . ' ,' .. ''
'
,,, ,,
,,,,
Pelanggan 2
:.
Pr KAU,ATARU
. JL_Lentehg No 12
J,akaria Sebltan
, , -311,--' " , .( ..... t ... ,,,. '
.
NA.MA REKENING: Piutang pada B-: .'.' :. .,.
(makshnum kredit Rp2.500.ooo,ec)Y :_ . . e c , -,
10
Misalkan saat diadakan penyelidikan kredibilitas adalah tanggal 31-3-1993, dari dua
kartu piutang di atas dapat disimpulkan bahwa kredibilitas A baik sekali. Hal ini tampak pada
kenyataan bahwa A tidak pemah melebihi batas jangka kredit yaitu 30 hari sejak tanggal
penjualan, bahkan A selalu memanfaatkan periode potongan. Dalam hal ini bila A akan
membeli lagi secara kredit, maka dapat dikatakan tidak ada masalah. Sebaliknya kredibilitas
B tidak baik, ditunjukkan B selalu membayar melewati batas jangka kredit. Bahkan
pembelian terakhir sudah lewat waktu selama 16 hari dan belum membayar.
Oleh karena itu seandainya B ingin membeli secara kredit lagi, sebaiknya tidak usah
diberi dulu.
Sementara itu bagaimanakah prosedur pemberian kredit bagi calon pelanggan? Untuk
mengandalkan catatan kredit jelas perusahaan tidak punya. Bila ditolak begitu saja jelas
sangat merugikan, karena calon pelanggan ini mungkin akan menjadi pelanggan utama
dikemudian hari. Berikut adalah pedoman umum pemberian kredit bagi calon pelanggan.
( 1) Selidiki reputasi perusahaan, atau reputasi manajemennya.
(2) Mintalah kepada calon pelanggan untuk menunjuk orang yang dapat memberi referensi.
Akan lebih baik bila orang yang ditunjuk untuk memberi referensi adalah pelanggan
lama perusahaan.
(3) Dapatkan referensi dari pelanggan lama, mengenai kredibilitas calon pelanggan.
(4) Apabila dipandang kredibilitasnya cukup baik, untuk tahap pertama berikan batas kredit
yang tidak terlalu tinggi.
11
Tugas bagian ini adalah membuat faktur dan mengirimkan secepatnya kepada pembeli.
Catatan: Pada umumnya metode perpetual dipilih bila jenis persediaan relatif sedikit,
dan nilai barang relatif tinggi. Perusahaan yang mengoperasikan metode
perpetual misalnya dealer mobil, dealer jam tangan mewah, dan sebagainya.
Sementara itu, bilajenis barang yang diperdagangkan banyak dan nilai satuannya
relatif kecil, maka biasanya digunakan metode periodik/pisik. Perusahaan yang
biasanya menggunakan metode pisik adalah toko-toko kelontong. Jenis barang
pada toko kelontong dapat mencapai ribuan jenis, sementara nilai satuannya
relatif kecil.
Bentuk Jumal Penjualan dapat dirancang sebagai berikut:
12
PTKALPATARU :
Berikut adalah contoh ketiga dokumen tersebut di atas. Ilustrasi dibuat secara berturut
turut agar pembaca dapat melihat bahwa terdapat cukup banyak persamaan diantaraketiganya,
meskipun terdapat pula perbedaannya.
13
PTKALPATARU Nomor :
JL Lenteng Agung No. 12 Tanggal:
Jakarta Selatan Te.rmin :
'P.ESANAN PENJUALAN
PT KALPATARU Nomor :
J).Lenteng Agung No. 12 Tanggal:
Jakarta Selatan
14
PTKALPATAR.U Nomor :
JI. Lenteng Agung No. 12 Tanggal:
Jakarta Selatan Termin :
FAKTUR.
Kepada:
Dari ketiga gambar di atas surat pesanan penjualan nyaris sama. Oleh karena itu dalam
praktek sering hanya dibuat satu formulir saja. Kadang-kadang bahkan surat perintah
pengiriman barang menggunakan formulir yang sama, dengan catatan harga satuan bukan hal
yang bersifat rahasia.
15
Praktik Sehat
(6) Surat pesanan penjualan/faktur sebaiknya dibuat bernomor urut tercetak.
(7) Secara periodik dilakukan pencocokan antara saldo rekening piutang dengan saldo
saldo rekening pembantu piutang.
(8) Secara periodik dilakukan pengiriman surat pernyataan piutang.
9.2.5. Bagan Alir Arus Dokumen Dalam Sistem Penjualan Kredit
Bagan alir arus dokumen sesungguhnya menggambarkan prosedur yang harus
dilaksanakan dalam suatu sistem tertentu. Karena merupakan prosedur, maka hams ada
bagian-bagian atau petugas-petugas yang telibat. Bagi mereka yang sudah terlatih, bagan alir
ams dokumen sangat membantu dalam memahami prosedur yang berlaku. Prosedur, selain
dapat digambarkan dalam bagan alir juga dapat dinyatakan secara narasi, atau dengan uraian.
Untuk menggambarkan prosedur dalam sistem penjualan (kredit) ini pertama kali akan
diasumsikan bagian/petugas yang terlibat, kemudian digambarkan bagan alir ams dokumen,
dan dijelaskan daftar kegiatan yang dilakukan oleh setiap bagian/petugas terkait.
16
Kartu Persediaan pembantu piutang masing-masing pelanggan, dan ke
kartu persediaan untuk setiap jenis barang
MULA!
MEMERIKSA
STATUS KREDIT DITEMPEL
DANMEMBERI PADAPEM
PERSETUJUAN BUNGKUS
KREDIT BARANG
DIMINTA
KANTAND
2 TANGAN
DARI
PEMBELI
BILA
PESANAN MENGIRIM
PENJUALAN BARANG
DISETUJUI
Gb. 9-15 Bagan Alir Arus Dokumen dalam Sistem Penjualan Kredit
17
.
','''
.
FAKTUR
4 2
FAKTUR
JURNAL
PEN JU ALAN
REK. BB KARTU
PIUTANG
KARTUPER
SEDIAAN
UNTUK
PEMBELI SELESAI
Gb. 9-16 Bagan Alir Arus Dokumen dalam Sistem Penjualan Kredit (lanjutan)
18
Bagian Akuntansi
( 1) Atas dasar bukti transaksi berupa Pesanan Penjualan dan Faktur, pemegang buku jurnal
membukukan ke dalam jurnal penjualan, dan secara periodik membukukan ke rekening
buku besar.
(2) Atas dasar dokumen yang sama, pemegang kartu piutang dan persediaan membukukan
ke kartu masing-masing.
(3) Bukti-bukti kemudian diarsip.
KOMBINASI PROSEDUR PESANAN PENJUALAN DAN PEMBUATAN FAKTUR
Bentuk dan isi surat pesanan penjualan dan faktur (penjualan) sebagai mana diilustrasikan
di atas hampir sama. Oleh karena itu sering kali kedua formulir ini digabung, artinya satu
macam dokumen berfungsi baik sebagai surat pesanan penjualan, maupun sebagai faktur.
Dokumen yang dibuat langsung diberi nama FAKTUR, meskipun ada yang berfungsi
sebagai lembar otorisasi kredit, maupun faktur itu sendiri. Penggabungan demikian disebut
kombinasi surat order dan faktur, yang dapat dibagi dalam 3 metode utama yaitu:
(A) Prosedur order danprosedurpenagihan terpisah (separate order and billing procedure)
(B) Prosedur pengiriman satuan (unit shipping procedure)
(C) Prosedur pra penagihan lengkap (complete pre billing procedure)
(A) Prosedur order dan prosedur penagihan terpisah (separate order and
billing procedure)
Pada prosedur ini pengisian dokumen dilakukan tiga tahap: ( 1) Bagi an pesanan penjualan
mengisi jenis, jumlah, dan harga satuan, (2) Bagian pengiriman mengisi kuantitas barang
yang sesungguhnya dipesan, (3) Bagian penagihan mengisi perkalian kuantitas yang
sesungguhnya dikirim dengan harga satuan, dan melengkapi kelengkapan lainnya seperti
pajak, dan tanda tangan serta cap resrni pada faktur tersebut.
Prosedur ini dipilih bila sering terjadi pesanan tidak dapat dipenuhi sepenuhnya.
Misalkan dipesan 100 ton tetapi barang hanya ada 80 ton. Biasanya barang yang ada dikirim
dulu, baru kemudian sisanya dikirim belakangan (back order). Pada metode ini satu set faktur
dapat digunakan untuk merekam data penjualan beberapa jenis barang.
19
kertas hvs 70 mg yang dikirim hanya 2.300 pak, dan kertas buram yang dikirim
baru 2.500 pak. Harga hvs Rp7 .000,00 per pak, dan kertas buram Rp4.500,00
per pak.
DI BAGIAN PESANAN PENJUALAN
Begitu perusahaan mendapat pesanan, petugas pesanan pembelian segera mengambil
satu set faktur, dan mengisi data siapa yang memesan, jenis serta banyaknya barang yang
dipesan, harga satuan (bila harga satuan sudah ditetapkan atau harga berdasar daftar harga
resmi). Data barang dikirim serta jumlah masih dikosongkan.
FAKTUR
TERBILANG
Jakarta, 1-2-93
Kepala Bagian
Pemasaran
Buntarangin
20
DI BAGIAN PENGIRIMAN
Karena stok barang di gudang tidak mencukupi maka hanya dapat dikirim sebagian.
Kertas HVS 70 mg hanya dikirim 2.300 rim, dan kertas buram hanya dikirim 2.500 rim.
Bagian ini kemudian mengisikan kolom kuantitas dikirim pada formulir tersebut sebagai
tampat pada halaman berikut.
FAKTUR )
TERBILANG
Jakarta, 1-2-93
Kepala Bagian
Pemasaran
Buntarangin
Setelah bagian pengiriman mengisi data mengenai jumlah barang yang benar-benar
dapat dikirim, selanjutnya formulir dikirim ke bagian pembuatan faktur, untuk dilengkapi
informasinya, dan dilengkapi dengan hal-hal lain seperti cap perusahaan, dan tanda tangan
pejabat yang berwenang, sehingga formulir lengkap dan berfungsi sebagai faktur.
21
DI BAGIAN FAKTUR
Bagian ini melengkapi faktur sehingga lengkap sebagai berikut:
FAKTUR
JUMLAH 30.085.000
Jakarta, 1-2-93
Kepala Bagian
Pemasaran
Buntarangin
22
CATATAN:
Menurut hemat penulis metode ini hanya dioperasikan pada perusahaan yang mempunyai
gudang terpisah cukup jauh dari kantor, dan perusahaan belum mempunyai sistem komunikasi
atau sistem informasi, serta sistem penyimpanan barang yang baik. Apabila perusahaan
sudah memiliki sistem komunikasi yang baik, dan sis tern penyimpanan yang baik, maka pada
saat bagian pesanan penjualan menerima pesanan, maka bagian pesanan akan menghubungi
terlebih dahulu (lewat interkom, HT, atau telepon) bagian gudang, untuk memastikan
kuantitas yang dapat dikirim. Dengan dernikian jurnlah yang dapat dikirim dapat dipastikan
sejak di bagian pesanan penjualan. Apalagi bila perusahaan telahmerniliki sistemkomputerisasi
persediaan, maka bagian pesanan penjualan tinggal memanggil kode barang tertentu, sudah
dapat diketahui stok barang yang ada.
(B) Prosedur pengiriman satuan (unit shipping procedure)
Prosedur ini sama dengan prosedur di atas, hanya bedanya pada prosedur ini dikehendaki
satu set faktur untuk setiap jenis barang. J adi bila pelanggan mernesan tiga jenis barang maka
hams dibuatkan tiga set faktur. Mengapa dikehendaki satu set faktur untuk setiap jenis
barang? Berikut adalah alasan-alasannya.
(1) Dikehendaki oleh manajemen bahwa setiap jenis barang dibuat satu set faktur, karena
tanggal pengiriman barang berbeda-beda.
(2) Kadang justru pelanggan yang menghendaki agar untuk setiap jenis barang yang
dibelinya hams dibuat satu set faktur tersendiri.
Catatan:
Perlu diingat bahwa kebijakan untuk menerbitkan satu set faktur untuk setiap jenis
barang dapat saja terjadi meskipun perusahaan tidak mengkombinasikan prosedur
pesanan penjualan dan pembuatan faktur. Kebijakan ini juga dapat diterapkan pada
metode kombinasi yang lain yang akan dibahas kemudian.
(C) Prosedur pra penagihan lengkap (complete pre billing procedure)
Prosedur ini digunakan bila setiap pesanan pelanggan yang masuk selalu dapat dipenuhi,
sehingga tidak akan terjadi back order. Bila kondisi ini ada maka faktur dapat dibuat
mendekati lengkap di bagian pesanan penjualan. Data yang diisikan di sisni mulai dari jenis
barang yang dipesan, kuantitas, harga satuan, dan jumlah harga, serta pajaknya bila ada.
Karena nyaris lengkap, maka faktur tinggal ditanda tangani pejabat yang berwenang. Bila
metode ini dipakai maka tidak perlu ada bagian/pegawai yang khusus menangani faktur.
Ilustrasi berikut menggambarkan metode ini.
PT Kalpataru yang beralamat di JI. Lenteng Agung No. 12 Jakarta, adalah distributor
kertas untuk daerah pemasaran Jawa dan Bali. Berikut adalah sebagian dari transaksi
penjualan barang.
Tanggal Transaksi
1-2-93 Diterima pesanan dari PT Rimba Cemara yang beralamat di JI. Satria No.
30 Surabaya, agar PT Kalpataru mengirim 2.500 pak kertas HVS 70 mg, dan
3000 pak kertas buram.
23
2-2-93 Dikirim semua barang yang dipesan oleh PT Rimba Cemara, dengan mengguna
kan perusahaan angkutan Trisula. Harga hvs Rp7 .000,00 per pak, dan kertas
buram Rp4.500,00 per pak.
DI BAGIAN PESANAN PENJUALAN
Begitu bagian pesanan mendapatkan pesanan dari pelanggan, maka segera dibuatkan
satu set faktur sebagai berikut:
JUMLAH 34.100.000
Jakarta, 1-2-93
Kepala Bagian
Pemasaran
Buntarangin
24
DISTRIBUSI PENJUALAN
Distribusi penjualan adalah prosedur untuk merinci dan meringkas informasi dalam
faktur (penjualan) ke dalam klasifikasi tertentu, untuk kemudian dijadikan bahan untuk
membuat laporan khusus untuk manajemen (laporan interen). Misalkan Perusahaan "A"
memiliki 5 macam produk utama, maka manajemen ingin mengetahui total penjualan untuk
setiap jenis produk. Perusahaan "B" memiliki berpuluh-puluhjenis produk tetapi misalnya
dapat dikelompokkan ke dalam 4 kelompok produk. Maka manajemen ingin informasi
penjualan tiap kelompok produk. Perusahaan "C" memiliki satu jenis produk, tetapi dipasarkan
di beberapa daerah, maka manajemen ingin mengetahui total penjualan untuk masing
masing daerah pemasaran. Perusahaan "D" menganut sistem penjualan langsung (direct
marketing), melalui beberapa tenaga pemasar, maka manajemen mungkin ingi mengetahui
berapa penjuan yang dilakukan oleh masing-masing tenaga pemasar. Perusahaan "E"
mempunyai 4 pelanggan utama, maka manajemen ingin tahu jumlah penjualan kepada
masing-masing pelanggan utama tersebut. Kadang-kadang diinginkan kombinasi, misalnya
kombinasi mengenai distribusi penjualan berdasar produk sekaligus daerah pemasaran, dan
seterusnya.
25
jumal pada umumnya yaitu terdiri dari kolom tanggal, keterangan, referensi, rekening
didebit, dan rekening yang di kredit. Karena rekening yang dikredit adalah rekening
penjualan, maka kolom penjualan (kredit) dipecah menjadi katakanlah dua klasifikasi.
Format buku jumal tersebut dapat dirancang sebagai berikut:
''
,,
PT KALPATARU ,,
Catatan: Metode jumal berkolom dapat digunakan bila jenis klasifikasi antara dua sampai
tiga. Bila jenis klasifikasi lebih dari tiga maka tidak praktis menggunakan metode ini, karena
ukuran kertas standar tentunya tidak akan mencukupi.
26
PTKALPATARU
JL Lenteng Agung No. 12 Hal:
Jakarta Selatan
DISTIUBUSI PENJUALAN
PT KALPATARU
PT KALPATARU
27
PrKALPATAR.U
JL Lenteng Agung No. U ..' . \.:. Halt . ,. ' ..
Jakarta Selatan
DISTR.IBUSlPENJUALAN
Metode summary strip pada hakekatnya sama dengan metode daftar berkolom versi
kedua, yaitu bila penjualan untuk tiap jenis produk terjadi untuk setiap hari. Bila dalam daftar
berkolomjenis klasifikasi dusajikan horisontal maka dalam summary strip jenis klasifikasi
disajikan vertikal, hal ini disesuaikan dengan format summary strip sebagai berikut:
PT KALPATARU
Tgl:
Produk Jml
Produk 1
Produk 2
Produk 3
Produk4
Produk 5
Produk 6
Jumlah
Cara penyajian summary strip adalah dengan cara menumpuk lembar kedua diselipkan
di bawah lembar pertama, sedemikian rupa sehingga secara keseluruhan akan tampak seperti
gambar di halaman berikut. Cara menumpuknya biasanya dengan menggunakan karton yang
agakkaku.
, . .
PT KALPATARU ,, ,,
JI. Lenteng Agog N@. 12 I
,.......Selatan ''
'
DJSTRIBUSI
PENJUALAN ',
29
---------------------------------- -----
SOAL-SOAL BAB IX
9-1 Sebutkan prosedur-prosedur dalam sistem penjualan kredit.
9-2 Sebutkan prosedur-prosedur dalam sistem penjualan tunai.
9-3 Sebutkan unit organisasi yang terkait dalam sistem penjualan kredit dan juga sistem
penjualan tunai, saudara dapat membuat asumsi-asumsi tertentu.
9-4 Bukti-bukti transaksi apa saja yang diperlukan dalam sistem dan prosedur penjualan
tunai dan kredit?
9-5 Dalam sistem penjualan kredit terdapat dua prosedur pokok yaitu prosedur pesanan
penjualan (order procedure) dan prosedur pembuatan faktur/penagihan (billing proce
dure), yang dapat dikombinasikan.
1. Sebutkan metode-metode pengkombinasian tersebut
2. Sebutkan kondisi-kondisi yang mengharuskan penggunaan masing-masing metode.
9-6 Manajemen seringkali membutuhkan berbagai informasi sehubungan dengan penjualan
yang telah terjadi seperti berapa nilai penjualan periode tertentu untuk masing-masing
produk, berapa nilai penjualan periode tertentu untuk tiap-tiap daerah pemasaran dsb.
Untuk itu harus dirancang suatu sistem distribusi penjualan tertentu agar bagian
akuntansi dapat menjawab pertanyaan manajemen dengan cepat. Beberapa metode
distribusi penjualan diantaranya adalah metode jumal berkolom.
Diminta:
1. Rancanglah jurnal yang bersangkutan yang sekaligus dapat berfungsi sebagai alat
distribusi penjualan, misalkan perusahaan mempunyai tiga macam produk.
2. Selanjutnya isikan data berikut ke dalam rancangan saudara tersebut.
PT Akasia Raya yang beralamat di Jl. Cempaka Putih No. 55 Jakarta, menjual tiga
jenis produk yaitu sepeda motor bebek merk Astrajingga, Dawala, dan Dahana.
Berikut adalah transaksi dalam bulan Januari 1993.
TGL TRANSAKSI
3. Dijual dua buah sepeda motor merk Astrajingga dengan harga Rp3.300.000,00
per buah.
8. Dijual satu buah sepeda motor merk Dawala dengan harga Rp3.200.000,00 per
buah.
15 Dijual satu buah sepeda motor merk Dahana dengan harga Rp3.100.000,00
20. Dijual dua buah sepeda motor merk Astrajingga dengan harga Rp3.300.000,00
per buah.
25. Dijual satu buah sepedamotormerkDawala dengan harga Rp3.200.000,00per
buah.
29. Dijual satu buah sepedamotormerkDahana dengan harga Rp3.100.000,00per
buah.
9-7 PT Gajah Jaya yang beralamat di JI. Gajah Mada 153 Jakarta, adalah perusahaan
pembuat generator listrik. Perusahaan memiliki empat daerah pemasaran utama, yaitu
30
D Kl, Jabar, Jateng, dan Jatim. ada masing-masing daerah pemasaran tesebut perusahaan
memiliki satu agen utama. Perusahaan memiliki lima jenis produk yaitu generator tipe
GJ45, GJ90, GJ25R, GJ50R, dan GJlOZ. Sehubungan dengan pemasaran produk,
manajemen menginginkan informasi jumlah penjualan tiap jenis produk pada tiap
daerah pemasaran untuk setiap bulannya.
Diminta:
1. Bila perusahaan menyelenggarakan distribusi penjualan secara manual, metode apa
yang menurut saudara cocok untuk agen utama, maupun untuk kantor pusat?
2. Berdasar jawaban butir 1 di atas, buatlah ilustrasi penggunaan media dan metode
distribusi.
31