Spesifikasi Teknis Kantor
Spesifikasi Teknis Kantor
BAB VI
SPESIFIKASI TEKNIS
A. UMUM
PASAL 1 1.1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan dan akan ditenderkan sesuai
URAIAN UMUM dengan :
a. Gambar-gambar bestek, konstruksi dan detail terlampir
b. Uraian dan syarat-syarat teknis pelaksanaan pekerjaan
(RKS)
c. Berita acara penjelasan pekerjaan (Aanwijzing)
d. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
e. Petunjuk dari Direksi Lapangan/Pengawas Lapangan.
` 1.2. Pekerjaan yang akan dilaksanakan, meliputi :
a. Pembangunan Gedung Kantor Dinas Pertanian Tanaman
Pangan dan Hortikultura Provinsi Papua Barat
b. Sarana dan Prasarana Penunjang :
Pekerjaan instalansi listrik.
Pekerjaan instalansi air bersih/kotor, septictank,
groundtank dan watertank.
Pekerjaan penangkal petir sampai disetujui oleh
instansi yang berwenang
Pekerjaan prasarana lingkungan, meliputi: Resapan air
hujan saluran pembuangan air hujan dan air kotor.
Pekerjaan instalasi AC
Pekerjaan Jaringan Utilitas lainnya.
1.3. Apabila ternyata ada perbedaan antara kontrak dan bestek,
bestek dan gambar detail, Pemborong harus segera lapor kepada
Direksi dan Pengawas Lapangan
1.4. Kontraktor/pemborong harus menghitung sendiri volume setiap
pekerjaan yang ada sesuai dengan gambar rencana dan RKS ini.
1.5. Sebelum dan selama melaksanakan pekerjaan, Penyedia jasa
harus berkonsultasi dengan Pengawas Kegiatan/ Direksi
Pekerjaan.
1.6. Selama berlangsungnya pekerjaan, Penyedia jasa harus dapat
menjaga lingkungan agar tidak terganggu oleh jalannya
pekerjaan.
1.7. Kerusakan jalan masuk yang disebabkan oleh pelaksanaan
pekerjaan atau lahan sekitar yang disebabkan oleh pelaksanaan
pekerjaan menjadi tanggung jawab Penyedia jasa. Untuk itu
sebelum pelaksanaan pekerjaan Rekanan/ Kontraktor bisa minta
ijin kepada pemilik yang bersangkutan untuk mendapatkan
dispensasi pemakaian jalan menuju lokasi ataupun lahan sekitar
yang diperlukan.
1.8. Pekerjaan harus segera diselesaikan dengan baik, dengan
ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
a. Halaman harus bersih dari sisa-sisa kotoran atau puing-
puing pada waktu diserahkan.
b. Pekerjaan harus segera diserah terimakan dengan kondisi
memuaskan dengan disaksikan oleh Direksi dan Pengawas
Lapangan.
VI-2
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
3.17. Lain-lain
a. Penggunaan bahan yang belum tertuang dalam pasal ini
agar menyesuaikan penggunaannya dan sesuai gambar dan
dapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan/ Pengawas
Kegiatan.
b. Semua bahan-bahan perlengkapan yang akan dipergunakan
pada bangunan ini sebelumnya harus setelah diperiksa dan
diterima oleh Direksi Pekerjaan/ Pengawas Kegiatan.
c. Penggunaan bahan yang tidak sesuai dengan syarat-syarat
bahan tersebut akan ditolak atau dikeluarkan atas perintah
Pengawas Kegiatan setelah 2x24 jam dengan segala resiko
oleh Penyedia jasa.
d. Apabila diperlukan pemeriksaan laboratorium atas bahan
maka biaya pemeriksaan ditanggung oleh Penyedia jasa.
e. Persyaratan bahan-bahan yang belum tertuang didalam
RKS dan ada dalam gambar, sebelum bahan tersebut
didatangkan di lokasi kegiatan agar terlebih dahulu
dikoordinasikan dengan Direksi Pekerjaan/ Pengawas
Kegiatan.
PASAL 4 4.1. Lokasi untuk bangunan ini akan diserahkan oleh Pemberi
PEKERJAAN Tugas kepada Pemborong dalam keadaan bebas dari gugatan
PERSIAPAN Pihak Ketiga.
4.2. Penyedia jasa harus membuat bangunan sementara untuk kantor
pengelolaan kegiatan, barak kerja dan gudang untuk menyimpan
bahan-bahan dengan ketentuan antara lain :
a. Bangunan sementara boleh memanfaatkan bangunan
sekitarnya yang masih layak dipergunakan.
b. Jika diperlukan pembuatan bangunan sementara,
penempatan bangunan sementara harus sepengetahuan dan
seijin Direksi Pekerjaan/ Pengawas Kegiatan.
c. Kualitas dan mutu bangunan harus disetujui Direksi
Pekerjaan/Pengawas Kegiatan.
d. Bangunan sementara harus mempunyai penghawaan dan
penerangan secukupnya, tidak gelap dan tidak bocor.
e. Bangunan sementara/ Direksi Keet dilengkapi meja kursi
rapat, meja kursi tamu, almari, meja kursi kerja, white
board serta papan untuk menempelkan gambar dan ditutup
dengan plastik bening.
f. Alat-alat yang harus senantiasa tersedia diproyek, untuk
setiap saat dapat digunakan oleh direksi lapangan adalah:
1 (satu) buah alat ukur Schufmaat/alat ukur.
1 (satu) buah alat ukur optic (teodolit/waterpass).
1 (satu) buah mesin tik standar 18.
1 (satu) unit computer dan printer.
satu set kelengkapan PPPK (P3K)
4.3. Kantor Pengawas
a. Kantor konsultan pengawas merupakan bangunan dengan
konstruksi rangka kayu, dinding papan multiplex dicat,
penutup atap asbes semen gelombang, lantai papan, diberi
pintu/jendela secukupnya, penghawaan/pencahayaan. Letak
kantor konsultan pengawas harus dekat dengan kantor
kontraktor tetapi terpisah dengan tegas.
b. Perlengkapan-perlengkapan kantor konsultan pengawas
yang harus disediakan :
VI-11
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
VI-12
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
4.11. Asuransi
a. Penyedia jasa diwajibkan mengasuransikan semua
pekerjaan yang berhubungan langsung dengan pekerjaan ini
antara lain: asuransi tenaga kerja (Astek) dll.
b. Penggunaan asuransi harus sepengetahuan Direksi
Pekerjaan/ Pengawas Kegiatan dan Pemimpin Kegiatan.
c. Penggunaan asuransi dilakukan sebelum memulai
pekerjaan sampai selesai pekerjaan.
d. Persyaratan-persyaratan asuransi harus dipenuhi oleh
penyedia jasa dan wajib dilaksanakan.
4.12. Keselamatan Kerja
a. Bilamana terjadi kebakaran, Penyedia jasa harus segera
mengambil tindakan dan segera memberitahukan kepada
Pemimpin Kegiatan.
b. Penyedia jasa harus memenuhi/ mentaati peraturan-
peraturan tentang perawatan korban dan keluarganya.
c. Penyedia jasa harus menyediakan obat-obatan yang
tersusun menurut syarat-syarat Palang Merah dan setiap
kali sehabis digunakan harus dilengkapi lagi.
d. Penyedia jasa selain memberikan pertolongan kepada
pekerja juga selalu memberikan pertolongan kepada
pekerja pihak ketiga dan juga menyediakan air minum yang
memenuhi persyaratan kesehatan
VI-14
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
c. Mobilisasi Material
Penyedia jasa harus memobilisasi material sesuai dengan
ketentuan sebagai berikut:
1) Mobilisasi material sesuai dengan jadwal dan realisasi
pelaksanaan fisik.
2) Material yang akan didatangkan dari luar lokasi
pekerjaan harus terlebih dahulu diambil contohnya
untuk mendapatkan persetujuan dari Pengawas
Kegiatan/Direksi Pekerjaan dan atau diuji
keandalannya di laboratorium, apabila tidak
memenuhi syarat, harus segera diperintahkan untuk
diangkut ke luar lokasi proyek dalam waktu 3 x 24
jam.
d. Demobilisasi
Kegiatan Demobilisasi berupa pembongkaran tempat
VI-15
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
b. Pembersihan Akhir
1) Pada saat penyelesaian pekerjaan, tempat kerja harus
ditinggal dalam keadaan bersih dan siap untuk dipakai
Pemilik. Penyedia Jasa juga harus mengembalikan
bagian-bagian dari tempat kerja yang tidak
diperuntukkan dalam Dokumen Kontrak ke kondisi
semula.
2) Pada saat pembersihan akhir, semua hasil pekerjaan
harus diperiksa ulang untuk mengetahui kerusakan
fisik yang mungkin ditemukan sebelum
pembersihan akhir
5.2. Penebangan Pohon-pohon
Pemborong tidak boleh membasmi, menebang atau merusak
pohon-pohon atau pagar, kecuali bila telah ditentukan lain atau
sebelumnya diberi tanda pada gambar-gambar yang menandakan
bahwa pohon-pohon dan pagar harus disingkirkan. Jika ada
sesuatu hal yang mengharuskan Pemborong untuk melakukan
penebangan, maka ia harus mendapat ijin dari Pemberi Tugas.
VI-18
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
digerakkan.
Titik-titik as bangunan harus di jaga kebenarannya agar
tidak berubah letaknya.
Jika tidak terpaksa harus dipindah, pemindahan as-as
bangunan dalam bouwplank tidak dibenarkan.
Pemindahan titik-titik as bangunan harus sepengetahuan
Direksi Pekerjaan/Pengawas Kegiatan.
VI-19
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
Lapangan.
9.3. Penggunaan adukan sesuai yang ditetapkan dalam gambar atau
tempat-tempat yang dianggap perlu oleh Direksi.
e. Besi beton
Besi beton menggunakan besi beton ulir dan besi beton
polos yang digunakan mutu U39 dan U24 yang terdiri dari
besi ulir D22, D19, D18, D16 dan D13, untuk besi beton
polos 10 mm dan 8 mm dengan penggunaan seperti
yang ditunjukkan dalam gambar rencana. Besi harus bersih
dari lapisan minyak/lemak dan bebas dari cacat seperti
serpih-serpih. Penampang besi harus bulat serta memenuhi
persyaratan NI-2 (PBI 1971). Bila dipandang perlu
kontraktor diwajibkan untuk memeriksa mutu beton
dilaboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas
biaya kontraktor.
11.4. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Cetakan begisting
1). Acuan harus dibuat dan direncanakan begitu rupa
sehingga beton dapat dengan baik ditempatkan dan
dipadatkan, tidak terjadi perubahan bentuk acuan
selama pembetonan dilaksanakan maupun terhadap
pengerasan beton.
2). Acuan harus juga cermat dalam kedudukan dan datar,
untuk jenis acuan-acuan tertentu, terlebih dahulu
Pemborong harus menyerahkan perencanaan gambar
acuan tersebut kepada Direksi, bila perlu harus
dilengkapi perhitungan dan detail-detail yang jelas.
Bilamana hal tersebut telah mendapatkan persetujuan
dari Direksi, rencana acuan tersebut dapat
dilaksanakan.
3). Sesuai dengan persyaratan betonnya acuan dapat
menggunakan papan-papan atau kayu lapis/multipleks
18mm dengan penguat dari balok 6/8, 5/7 atau
konstruksi form work yang lazim digunakan.
4). Perlu ditekankan bahwa tanggung jawab keamanan
konstruksi terletak pada Pemborong, Pemborong harus
meminta ijin Direksi dan Pengawas Lapangan
bilamana ia bermaksud akan membongkar pada
bagian-bagian konstruksi utama.
5). Cetakan halus
Khusus pembuatan begisting untuk permukaan beton
yang tidak perlu dilapisi plesteran (dinding graving
dock), maka dapat dibuat cetakan harus dengan syarat
sebagai berikut :
Cetakan dapat digunakan secara berulang dengan
catatan hanya cetakan yang bermutu baik boleh
dipakai yang telah disetujui oleh Direksi/
Pengawas.
Permukaan cetakan harus dibasahi dengan minyak
(form oil/mould release agent) yang bermaksud
untuk menghasilkan permukaan beton yang bersih,
halus dan bebas kotoran dan kemudahan pada saat
pembukaan/pembongkaran bidang-bidang
begisting.
Segala cacat pada permukaan beton yang telah
dicor harus ditambal (diplester) sedemikian rupa
hingga sesuai warna/texture permukaan
disekatnya.
VI-26
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
b. Pengujian
Pengujian dilakukan sebagai berikut :
1). Sebelum melaksanakan pengecoran awal, Kontraktor
harus mengadakan mix design yang dapat
membuktikan bahwa mutu beton yang disyaratkan
dapat tercapai dari mix design tersebut, selanjutnya
oleh Direksi/Pengawas akan dihitung karakteristik dari
hasil percobaan tersebut yang selanjutnya akan
dipergunakan untuk menilai mutu beton selama
pelaksanaan sesuai dengan syarat-syarat PBI 1971
pasal 4.6 dan 4.7.
2). Pada pekerjaan beton struktural untuk waktu
permulaan pelaksanaan dibuat 1 (satu) benda uji untuk
setiap 3m3 beton dan dalam waktu sesingkat-
singkatnya harus segera terkumpul 20 benda uji,
sedang setelah berjalan lancar diperlukan 1 (satu)
benda uji pada setiap 5 m3 beton dengan minimum 1
benda uji untuk setiap harinya.
3). Apabila hasil pemeriksaan pada padal 4.07 PBI 1971
masih meragukan, maka pemeriksaan lanjutan
dilakukan dengan menggunakan hammer test atau
kalau perlu dengan Corl Drilling untuk meyakinkan
penilaian terhadap kualitas beton yang sudah ada
sesuai dengan pasal 4.8 PBI 1971.
4). Pembuatan dan pemeriksaan benda-benda uji harus
memenuhi ketentuan-ketentuan dari Pasal 4.9 PBI
1971 dan semua biaya yang timbul akibat pengujian
yang tercantum pada ayat ini adalah menjadi tanggung
jawab kontraktor.
5). Slump yang diijinkan untuk beton dalam keadaan mix
yang normal adalah 7,5-10 cm, pemakaian slump
harus teratur dan disesuaikan dengan kebutuhan,
misalnya untuk daerah-daerah yang pembesiannya
rapat dapat dipergunakan slump yang tinggi.
c. Pemberitahuan Tentang Pelaksanaan Pengecoran
Sebelum melaksanakan pekerjaan pengecoran beton pada
bagian-bagian utama dari pekerjaan, Pemborong harus
memberitahukan Direksi/Pengawas untuk mendapat
persetujuan, hal ini dapat dilaksanakan dengan Berita Acara
Pengecoran. Jika hal ini tidak dilaksanakan dengan
semestinya atau persiapan pengecoran tidak disetujui oleh
Direksi/Pengawas, maka mungkin Pemborong
diperintahkan untuk menyingkirkan beton yang beru dicor
atas biaya pemborong.
Sebelum pengecoran dimulai, Pemborong harus sudah
menyiapkan seluruh stek-stek maupun anker-anker yang
diperlukan, pada kolom-kolom, balok-balok beton yang
akan dihubungkan degnan dinding dan kecuali dinyatakan
lain pada gambar-gambar, maka stek-stek dan anker-anker
dipasang setiap jarak 1,00m.
Beton yang mengeras, kotoran-kotoran dan bahan-bahan
lain harus dibuang dari dalam bekisting, mesin pengaduk
(beton molen) maupun alat-alat pembawa.
Penulangan harus dimatikan pada posisinya, diperiksa
sebelum pengecoran dilakukan, agar pemeriksaan dan
persetujuan dapat diberikan pada waktunya.
VI-27
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
VI-28
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
VI-31
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
VI-33
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
VI-34
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
VI-36
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
VI-39
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
VI-40
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
g. Daun ventilasi :
Dibuat dengan sistim penyambungan sesuai dengan
yang dipersyaratkan oleh pabrik pembuatnya.
Accesoris lain disesuaikan dengan kebutuhan
pelaksanaan seperti yang dipersyaratkan oleh pabrik
pembuatnya.
Untuk daun ventilasi kaca setelah dipasang harus rata
dan tidak bergelombang dan tidak melintir dan tidak
meninggalkan bekas-bekas penyambungan.
18.5. Bahan Finishing
a. Daun pintu dan jendela kaca; permukaan rangka diberi
lapisan finishing seperti yang digunakan pada rangka kusen
alluminium.
b. Daun pintu teakwood; permukaan rangka daun pintu diberi
lapisan finishing seperti yang digunakan pada rangka kusen
alluminium sedangkan permukaan teakwood diberi lapisan
finishing politur sebanyak 3 kali.
VI-43
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
VI-50
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
pengecatan.
c. Selanjutnya semua metode/prosedur sama dengan
pengecatan dinding dalam pasal ini.
24.6. Pekerjaan Cat Kayu
a. Yang termasuk dalam pekerjaan cat kayu adalah listplank
kayu dan/atau bagian pekerjaan kayu lainnya.
b. Cat yang digunakan adalah cat kilat kayu jenis Syntetic
Enamel, warna ditentukan Direksi dan Pengawas
Lapangan setelah melakukan percobaan pengecatan.
c. Bidang yang akan dicat diberi menie kayu warna merah 2
(dua) lapis, kemudian diplamur dengan plamur kayu
sampai lubang-lubang/pori-pori terisi campuran.
d. Setelah 7 (tujuh) hari, bidang plamur diamplas halus dan
dibersihkan dari debu kemudian dicat sekurang-kurangnya
3 (tiga) kali dengan menggunakan kuas.
rencana.
Untuk pemakaian lampu ini dipergunakan merk
Philips dilengkapi dengan viting untuk tiap-tiap
lampu. Ukuran lampu serta jenis viting yang
dipergunakan (in bauw atau out bauw) mengikuti
gambar rencana.
- Sistem pemasangan menggunakan sistem INBOW
2). Kotak Kontak Biasa (KKB)
Kotak kontak biasa yang dipakai adalah kotak kontak
satu fasa. Semua kotak kontak harus memiliki terminal
fasa, netral dan pentanahan. Kotak kontak harus dari
satu type, untuk pemasangan rata dinding, dengan
rating 250 volts, 10 Amp.
3). Saklar dinding
Saklar biasa harus dari satu type untuk pemasangan
rata dinding, type rocker, mempunyai rating 250 volts
10 Amp. dari jenis single gang atau double gangs atau
multiple gangs (grid switches). Merk yang boleh
dipakai setaraf dengan MK, Clipsal, Berker, Crabtree
atau setara.
4). Kotak untuk saklar dan kotak kontak
Kotak harus dari bahan baja dengan kedalaman
minimal 35 mm. Kotak dari metal harus mempunyai
terminal pentanahan. Saklar atau kotak kontak
terpasang pada kotak (box) dengan menggunakan
baut. Pemasangan dengan cakar yang mengembang
tidak diperbolehkan.
5). Kabel instalasi
Pada umumnya kabel instalasi penerangan dan
instalasi kotak kontak harus kabel inti tembaga dengan
insulasi PVC, satu inti atau lebih (NYA atau NYY).
Kabel harus mempunyai penampang minimum 2,5
mm. Kode warna insulasi kabel harus mengikuti
ketentuan dalam PUIL sebagai berikut :
- Fasa - 1 : merah
- Fasa - 2 : kuning
- Fasa - 3 : hitam
- Netral : biru
- Tanah (ground) : hijau dan kuning
25.3. Pemasangan
a. Pemasangan Saklar dan Receptacles Dinding
Kecuali tercatat atau dipersyaratkan lain, tinggi
pemasangan kotak saklar dinding, harus 150 cm dan untuk
kotak saklar dinding harus 30 cm dari permukaan lantai.
Dimana ada lebih dari lima saklar dinding atau
receptacles ditunjuk pada tempat yang sama, maka dua
deret kotak kontak tunggal, ganda atau multigangs sesuai
dengan kebutuhan harus dipasang satu diatas yang lain, dan
titik tengah deretan-deretan tersebut harus berada 1,45 M
diatas permukaan lantai.
Kotak kontak outlet dekat pintu atau jendela harus dipasang
20 cm dari pinggir kusen pada sisi kunci seperti
ditunjukkan dalam gambar-gambar arsitektur, kecuali
ditunjukkan lain oleh Pengawas.
b. Pemasangan Lampu-lampu
1). Semua fixture penerangan dan perlengkapan-
VI-57
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
c. Gambar-gambar
1) Pemborong wajib membuat gambar detail untuk
pelaksanaan pekerjaan (Shop Drawing). Gambar ini
harus disetujui oleh Direksi Lapangan/ Konsultan
Pengawas.
2) Gambar Kerja & Gambar detail untuk seluruh
pekerjaan harus selalu berada di lapangan setiap
waktu. Gambar tersebut dalam keadaan jelas, dapat
dibaca dan menunjukkan perubahan-perubahan
terakhir.
3) Ukuran pokok dan pembagiannya, seluruhnya telah
tercantum dalam Gambar Kerja dan detail. Ukuran
tersebut merupakan ukuran efektif/bersih, atau ukuran
dalam keadaan jadi, oleh karena itu dalam pelaksanaan
maupun pemesanan ukuran-ukuran harus
diperhitungkan.
4) Pemborong diharuskan membuat Gambar Instalasi
yang sebenarnya terpasang (As Built Drawing).
Gambar ini harus disetujui oleh Direksi Lapangan/
Konsultan Pengawas, sebelum acara serah terima
pekerjaan.
5) Gambar as built setelah terlaksana harus segera di
produksi, jadi proyek selesai 3 hari kemudian gambar
as built sudah harus diterima.
d. Pekerjaan Pelaksanaan
1). Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik
oleh tenaga-tenaga ahli dan terampil. Untuk
pelaksanaan khusus, Pemborong harus memberikan
surat pernyataan yang membuktikan bahwa
pelaksananya memang mempunyai pengalaman dan
kecakapan sesuai dengan yang disyaratkan.
2). Sebelum melaksanakan Pekerjaan Instalasi,
Pemborong diwajibkan memastikan lintasan dan posisi
dari Instalasi Listrik, Ground Sistim, Air dan Sanitari
yang ada hubungannya dengan Pekerjaan Mekanikal
ini, dalam bentuk shop-drawing.
3). Jika didalam pelaksanaan pekerjaan ada salah satu
bagian Instalasi yang sukar dilaksanakan, Pemborong
wajib membuat laporan tertulis dan hal tersebut segera
dibicarakan dengan Konsultan Pengawas.
4). Pekerjaan bisa dianggap selesai dan diterima apabila
telah dilakukan test, dan dinyatakan baik secara
tertulis oleh Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas.
b. Pelaksanaan
1) Sambungan pipa digunakan cara sambungan ulir,
flange atau victaulic sesuai dengan ukuran masing-
masing. Penyambungan dengan ulir harus terlebih
dahulu dilapisi dengan red lead cement.
2) Pada bagian-bagian khusus, digunakan sambungan
flanged dilas, dimana penyambungan dengan
menggunakan flange ini perlu dilengkapi dengan Ring
Type Gasket untuk menjamin kerapatan dan kekuatan
sambungan tersebut.
3) Semua ujung yang terakhir yang tidak dilanjutkan lagi
harus ditutup dengan doop/plug atau blind-flanged.
4) Pipa-pipa harus diberi gantungan, pipa tegak di dalam
Shaft harus diklem pada jarak setiap 2 m juga pada
setiap percabangan dan belokan. Pengurugan pipa-pipa
ini dilakukan setelah hasil test baik dan disetujui
pengawas.
5) Semua pipa baik yang tampak atau yang ditanam
diharuskan diberi pelindung dengan Lead Meni, untuk
yang ditanam di tanah ditambah lapisan pelindung
Water Proofing kwalitas baik. Pekerjaan Water
Proofing harus dilakukan sebaik-baiknya, sehingga
tidak ada bagian permukaan pipa dan fitting yang tidak
terkena Water Proofing.
6) Pipa-pipa distribusi sebelum disambungkan ke fixtures
harus ditest terlebih dahulu dengan tekanan uji
Hydrostatik sebesar satu setengah kali tekanan
kerjanya (Working Pressure) dimana dalam waktu
minimum 1 x 24 jam (disesuaikan dengan instruksi
pengawas) tidak boleh mengalami penurunan
takanan/mengalami kebocoran.
7) Instalasi yang hasil testnya tidak baik, segera
diperbaiki. Biaya pengetesan, alat-alat yang diperlukan
dan biaya perbaikannya ditanggung oleh Pemborong.
8) Pipa-pipa yang menembus lantai, dinding beton
harus dibuatkan sleeve/ sparing dari pipa PVC dan
diberi perapat.
9) Pipa-pipa yang ada di atas langit-langit, shaft dan
pada tempat-tempat yang terlihat harus dicat (pipa air
kotor dicat hitam, pipa udara dicat abu-abu, pipa air
bersih dicat biru, pipa talang air hujan dicat sesuai
warna dinding (tak ada pipa udara) dengan bahan cat
yang baik dan tepat.
10) Sebelum air bersih dipakai, maka air yang ada dalam
VI-61
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
ini:
a) Penanaman pipa pada tembok harus tertutup oleh
Pekerjaan Finishing sesuai gambar.
b) Pipa-pipa harus dipasang sedemikian rupa
sehingga tidak ada hawa busuk yang keluar, dan
tidak ada rongga-rongga udara, letaknya harus
lurus. Untuk pipa mendatar harus dibuat
kemiringan minimal 1% (satu persen).
c) Setiap pencabangan arah dibuat dengan Y (wai)
atau TY (tiwai) sanitari dan dilengkapi dengan
lobang pembersih (clean out), kecuali ditentukan
lain dalam gambar.
d) Pada ujung buntu dilengkapi dengan lobang
pembersih (clean out), dan diperlukan adanya
lobang-lobang pemeriksa (lobang control).
e) Untuk menghindarkan hawa busuk didalam
ruangan perlu adanya pipa vent (pelepas udara),
yang dipasang pada pembuangan air kotor dan air
bekas pada tempat-tempat tertentu (lihat gambar).
f) Di ujung pipa-pipa induk air kotor, didalam
shaft digabungkan menjadi satu pipa vent
menuju atap dengan diameter 3" (atau sesuai
gambar).
g) Ujung-ujung pipa dan lobang-lobang harus
didoop/plug selama pemasangan, hal ini
dimaksudkan untuk mencegah masuknya
kotoran/serangga ke dalam pipa.
h) Pipa-pipa PVC yang tertanam di tanah yang
melintasi jalan harus dilindungi dengan pipa besi
BSP medium class, pada setiap jarak 3 m dan
pada kedua ujung pipa besi diberikan bantalan
beton.
b. Lingkup Pekerjaan
Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah penyediaan,
pemasangan dan pengujian pompa air (Pompa Transfer)
lengkap dengan alat-alat perlengkapan yang diperlukan dan
panel-panel pompa.
Merk yang disarankan adalah Grundfos type CH2-50P.
c. Pemasangan
1) Sebelum memulai pekerjaan, pelaksanaan harus
memeriksa dan memahami pekerjaan lain yang ada
dalam proyek ini, apabila pelaksanaan pekerjaan dari
pihak lain tersebut dapat mempengaruhi kualitas dan
kelancaran pengerjaan instalasi pompa air ini sendiri.
2) Pompa yang dipergunakan harus dipasang seperti
rekomendasi dari pabrik pembuatnya.
3) Semua pompa air dengan motornya harus benar-benar
terpasang secara baik sebelum distart.
4) Pompa dipasang diatas pondasi beton sesuai dengan
gambar perencanaan. Berat pondasi minimal 2 x dari
berat pompa. Isolasi Vibration/Damper dipasang
diantara base plate pompa dan pondasi beton.
5) Pembuatan pondasi beton disesuaikan dengan base
plate dari pompa yang akan dipasang dan telah
disetujui oleh Direksi pengawas sehingga baut yang
ditanam pada pondasi beton sesuai dengan lubang baut
pada base plate.
6) Semua baut-baut dan clamp pengikat harus tertanam
didalam pondasi atau pada tempat lainnya dengan baik
dan tepat, dan untuk itu pelaksana harus memberikan
informasi yang tegas dan jelas kepada Direksi
Lapangan/ Konsultan Pengawas.
d. Pengujian
Sebelum penyerahan pertama pekerjaan, pihak kontraktor
harus melaksanakan pengujian-pengujian terhadap pompa
beserta instalasi dan accessories lainnya sebagai salah satu
persyaratan yang harus dipenuhi. Pengujian-pengujian ini
harus disaksikan oleh Direksi Lapangan / Konsultan
Pengawas. Pelaksana diwajibkan untuk menyediakan
fasilitas pengujian.
VI-65
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
27.5. Pemasangan
Sebelum pemasangan, penyedia jasa harus memeriksa seluruh
keadaan permukaan yang akan dikenakan bahan ini dan harus
memperbaiki kondisi permukaan yang dianggap dapat merusak
lapisan kedap air.
Permukaan beton yang akan diberi lapisan kedap air harus
bersih, dan kering. Cara pemasangan sesuai buku petunjuk /
brosur bahan serta dilaksanakan dengan baik.
Overlapping pemasangan water proving harus mengikuti petujuk
pabrik
27.6. Jaminan
Sistim pelapis kedap air yang dipilih harus dapat memberikan
jaminan dari produsen/pabrik pembuat terhadap mutu bahan dan
pelaksanaanya selama minimal 15 tahun.
VI-66
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
VI-67
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
b. Perencanaan Pelaksanaan
1) Gambar Kerja
Pemborong harus menyerahkan gambar-gambar kerja
(shop drawings) untuk disetujui Konsultan Pengawas.
Gambar kerja (shop drawing) harus diserahkan kepada
Konsultan Pengawas selambat-lambatnya 30 hari
sebelum pelaksanaan pemasangan.
2) Pengolahan/Pekerjaan
Pemborong harus melaksanakan pekerjaan pemasangan/
instalasi telepon sesuai dengan cara-cara dan petunjuk
pabrik pembuat dan atas petunjuk Konsultan Pengawas.
Gambar-gambar dan persyaratan teknis ini merupakan
ketentuan yang harus diikuti oleh Pemborong didalam
melaksanakan pekerjaan ini.
3) Pekerjaan Instalasi/Pemasangan Kabel
Pemborong harus melaksanakan instalasi kabel dari
terminal box ke extension dengan menggunakan bahan
yang telah ditentukan seperti didalam gambar-gambar
dan persyaratan teknis ini.
4) Pekerjaan Sambungan Kabel
VI-72
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
7) Pengujian Pekerjaan
Pemborong harus dapat memperagakan bahwa
seluruh sistem dapat bekerja dengan sempurna dan
sesuai seperti yang dimaksud.
Pemborong harus menyerahkan jadwal waktu tentang
keperluan pengujian yang akan diselenggarakannya
dan cara-cara pelaksanaan pengujian tersebut
selambat-lambatnya 14 hari sebelum waktu penguji-
an, kepada Konsultan Pengawas.
Seluruh biaya dan pelaksaan pengujian yang harus
dilakukan sehubungan dengan pekerjaan ini, adalah
sepenuhnya menjadi beban dan tanggung jawab
Pemborong.
Terhadap kegagalan-kegagalan pengujian
Pemborong harus melaksanakan penggantian-
penggatian bahan dan pekerjaan atau
memperbaikinya menurut pendapat Konsultan
Pengawas (Pengawas Lapangan) dengan tanpa
adanya tambahan untuk penggantian atau perbaikan
pekerjaan yang gagal tersebut.
8) Penyelesaian Pekerjaan
Pemborong harus melaksanakan perbaikan-perbaikan
terhadap bidang-bidang dinding atau bagian-bagian lain
VI-73
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
50 kHz step
Tuning control : auto/manual switchable
Impedansi keluaran : -20 dB 10 k ohm unbalanced.
2) Power Amplifier
Catu daya : 220 V AC main 50 Hz, 24 V
DC
Daya keluaran : 120 W rms & 60 W rms
Tanggapan frekuensi : 40 - 16.000 Hz, +/- 2 dB
Masukan : 2 program units (parallel)
200k ohm balanced 0 dB 2
priority inputs (parallel) 200 k
ohm balanced 0 dB.
Keluaran : 100 V (42 ohm), 70 V
(21 ohm), 50 V (11 ohm).
3) DVD Player
Catu daya : 220 V AC main
Tanggapan frekuensi : 100 - 8.000 Hz +/- 3 dB
Daya keluaran : max. 45 W (rata-rata 30 W)
Auto reserve : +/- 4,75 cm/detik
4) Remote Microphones
Tipe : unidirectional dynamic
microphone
Catu daya : 24 V DC
Control : 12 individual controls and 1
all call control
Level keluaran : 0 dB 600 ohm (ballanced)
Programming function : 1 st in 1 st served priority,
cascade priority
5) Attenuator/Volume Control
Tipe : continuous type
Keluaran : 3/6/36 W
6) Wall Speaker
Keluaran : 20 W
Warna dan jenis disesuaikan dengan persetujuan
Direksi.
7) Kabel Instalasi untuk Speaker
Jenis kabel : NYMHY 3 x 1,5 mm,
dilengkapi dengan uPVC
conduit diameter min.20 mm.
33.3. Cara Instalasi
a. Peralatan Utama
Semua peralatan utama dari sistem tata suara harus
dipasang dalam rak peralatan yang ditempatkan diruang
kontrol, secara rapi dan beraturan sehingga peralatan bisa
berfungsi dengan baik.
b. Instalasi Kabel
Semua kabel yang ditarik harus dimasukkan ke dalam pipa
uPVC dan dipasang sejajar dan harus dihindari/dijaga
jaraknya terhadap instalasi dari arus kuat.
Kabel catu untuk setiap loudspeaker mempergunakan
NYMHY 3 x 1,5 mm (min.) atau setara dan diberi
pelindung uPVC conduit, setiap kabel catu yang menuju
loudspeaker harus dikeluarkan lewat tee doos.
Pipa-pipa uPVC yang ditarik harus diklem serta diberi
penguat/pendukung yang kuat dan ditarik secara rapi.
Semua kabel yang akan dipasang harus disambung sesuai
VI-78
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
VI-81
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
VI-82
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
B. PENUTUP
PASAL 35 35.1. Meskipun dalam bestek ini pada uraian pekerjaan dan uraian bahan-
PENUTUP bahan tidak dinyatakan, tetapi disebutkan dalam penjelasan pekerjaan
(aanwijzing) mengenai suatu bagian pekerjaan yang termasuk harus
dikerjakan oleh pemborong/kontraktor, maka bagian tersebut dianggap
ada dan dimuat dalam bestek ini.
35.2. Pekerjaan yang nyata-nyata menjadi bagian dari pelaksanaan
pekerjaan ini, tetapi tidak diuraikan atau tidak dibuat dalam bestek ini,
tetap diselenggarakan dan diselesaikan oleh Pemborong/Kontraktor.
35.3. Setiap melalui pekerjaan Pemborong/Kontraktor, harus ijin tertulis
serta membuat gambar penjelasan (shop drawing) dan berikut target
volume pekerjaan yang dilaksanakan.
35.4. Pemborong/kontraktor diharuskan membuat gambar sesuai
pelaksanaan (As-built Drawing) yang harus mendapat persetujuan dan
pengesahan dari Konsultan Pengawas dan Pengendali kegiatan.
VI-83
Rencana Kerja dan Syarat-syarat