Anda di halaman 1dari 64

CASE REPORT

TINGGINYA FREKUENSI PENYAKIT PULPA DAN PERIAPIKAL DI BP


GIGI UPT PUSKESMAS GRIYA ANTAPANI BULAN JANUARIAPRIL
TAHUN 2016KURANGNYA SDM DI BP GIGI UPT PUSKESMAS GRIYA
ANTAPANI

Disusun Oleh:

Swarantika Aulia (160112150078)


Gina Drismayasari (160112150517)
Kharisma Galuh S (160112150521)
Nona Viona (160112150088)
Efru Rinaldy (160112150071)
Loo Shu Wen (160112152008)
Ooi Zee Wui (160112152012)

Pembimbing:

Dr. Sri Susilawati,drg, M. Kes


drg. Natalina Ginting

BAGIAN ILMU KESEHATAN GIGI MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
TAHUN 2016
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Tingginya Frekuensi Penyakit Pulpa dan Periapikal di BP


Gigi UPT Puskesmas Griya Antapani Bulan JanuariApril
Tahun 2016Kurangnya SDM di BP Gigi UPT Puskesmas
Griya Antapani

Penyusun :Swarantika Aulia (160112150078)


Gina Drismayasari (160112150517)
Kharisma Galuh S (160112150521)
Nona Viona (160112150088)
Efru Rinaldy (160112150071)
Loo Shu Wen (160112152008)
Ooi Zee Wui (160112152012)

Bandung, Mei 2016

Pembimbing

(Dr. Sri Susilawati,drg, M. Kes)

Kepala Bagian IKGK Pembimbing di Puskesmas


FKG Unpad UPT Puskesmas Griya Antapani

(Dr. Cucu Zubaedah ,Dra., MS) (drg. Natalina Ginting)


DAFTAR ISI

1 ANALISIS SITUASI PUSKESMAS Error! Bookmark not defined.


1.1 Analisis Lingkungan Kesehatan ....................................................................1
1.1.1 Lingkungan Fisik (Geografis) ............................................................... 2
1.1.2 Lingkungan Biologis (Sanitasi) ............................................................ 5
1.2 Analisis Situasi Kependudukan .................................................................100
1.2.1 Jumlah dan Komposisi Penduduk ..................................................... 100
1.2.2 Tingkat Pendidikan ........................................................................... 112
1.2.3 Mata Pencaharian Penduduk ............................................................. 113
1.2.4 Kelompok Khusus/Rentan (Bayi, Balita dan Ibu Hamil) ................. 114
1.2.5 Jumlah Penduduk Miskin.................................................................. 115
1.2.6 Pertumbuhan dan Persebaran Penduduk ........................................... 116
1.3 Analisis Sarana dan Prasarana Kesehatan.................................................16
1.3.1 Sarana Pelayanan Kesehatan .............................................................. 16
1.3.2 Institusi Pendidikan Kesehatan ........................................................... 17
1.3.3 Analisis Prasarana UPT Puskesmas .................................................... 18
1.4 Analisis Derajat (Masalah) Kesehatan........................................................29
1.4.1 Mortalitas (Angka Kematian) Umum ................................................. 29
1.4.2 Morbiditas (Angka Kesakitan) di wilayah kerja UPT Puskesmas Griya
Antapani tahun 2014 .......................................................................... 32
1.4.3 Penyakit Gigi Terbanyak di BP Gigi UPT Puskesmas Griya Antaani
Bulan Jan- Apr Tahun 2016 ............................................................... 35
1.4.4 Rasio Tambal Cabut di BP Gigi UPT Puskesmas Griya Antapani
Bulan JanuariApril Tahun 2016 ..................................................... 36
1.5 Analisis Situasi Perilaku Kesehatan ............................................................39
1.5.1 Kepercayaan/health belief................................................................... 39
1.5.2 Pola Pencarian Kesehatan ................................................................... 38
1.6 Analisis Program dan Pelayanan Kesehatan .............................................39
1.6.1 Analisis Input ...................................................................................... 39
1.6.2 Analisis Proses .................................................................................... 41
1.6.2 Analisis Proses .................................................................................... 45
II IDENTIFIKASI MASALAH ........................................................... 47
2.1 Identifikasi Masalah Analisis Lingkungan Kesehatan ..............................47
2.2 Identifikasi Masalah Analisis Sittuasi Kependudukan .............................49
2.3 Identifikasi Masalah Berkaitan Dengan Sarana dan Prasarana UPT
Puskesmas Griya Antapani ......................................................................... 50
2.4 Identifiaksi Masalah Derajat Kesehatan ...................................................51
2.5 Identifikasi Masalah Perilaku Kesehaatan .................................................52
2.6 Idenfikasi MasalahProgram dan Pelayanan Kesehatan ...........................54
III MENETAPKAN PRIORITAS MASALAH ................................... 56
BAB I

PENDAHULUAN

Pelayanan kesehatan yang diberikan di seluruh wilayah Indonesia harus

dilakukan secara adil, merata, dan otimal sesuai dengan tujuan

pembangunankesehatan nasional, yaitu terciptanya masyarakat Indonesia yang

hidup dan berperilaku dalam lingkungan sehat an mampu menjangkau pelayanan

kesehatan yang bermutu. Tujuan tersebuut dapat dicapai melalui misi pembangunan

kesehatan yaitumenggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan,

mendorong kemandirian

1.1 Gambaran Umum Wilayah Kerja UPT Puskesmas Griya


Antapani
1.1.1 Lingkungan Fisik (Geografis)

1.1.1.1 Peta Wilayah

Berikut ini adalah peta wilayah kerja UPT Puskesmas Griya Antapani dan

puskesmas jejaringnya.

1
2

Gambar 1. 1Peta Wilayah Kecamatan Antapani


Sumber : Kecamatan Antapani Tahun 2016

1.1.1.2 Batas Wilayah

Kecamatan Antapani berada di wilayah Bandung Timur dari Kota

Bandung dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Kecamatan Mandalajati

b. Sebelah Selatan : Kecamatan Buah Batu

c. Sebelah Barat : Kecamatan Kiaracondong

d. Sebelah Timur : Kecamatan Arcamanik

1.1.1.3 Luas Wilayah


3

UPT Puskesmas Griya Antapani memiliki dua puskesmas jejaring yaitu

Puskesmas Antapani dan Puskesmas Jelaway yang bersama-sama membina

wilayah di Kecamatan Antapani.

Wilayah kerja UPT Puskesmas Griya Antapani terdiri dari 4 (empat)

kelurahan yaitu :

a. Kelurahan Antapani Kulon dengan luas wilayah 95 Ha

b. Kelurahan Antapani Wetan dengan luas wilayah 115 Ha

c. Kelurahan Antapani Tengah dengan luas wilayah 93 Ha

d. Kelurahan Antapani Kidul dengan luas wilayah 97,543 Ha

Dari kelurahan-kelurahan tersebut, luas keseluruhan dari kecamatan

Antapani adalah sebesar 400,543 Ha.

1.1.1.4 Kondisi Daerah

Wilayah Kecamatan Antapani pada umumnya merupakan komplek

perumahan yang tertata rapi dengan sebagian penduduk adalah penduduk

perkampungan asli. Kecamatan Antapani merupakan wilayah kerja UPT

Puskesmas Griya Antapani, terletak diketinggian tanahdari permukaan laut 700 m

dengan curah hujan rata-rata 2400 mm/tahun. Udara sehat serta suhu rata-rata 25oC.

Jarak tempuh dari kelurahan 500 m sedangkan jarak tempuh dari pemerintahan

kecamatan 2 Km dan dari pemerintahan kota berjarak 6 Km.

Kecamatan Antapani merupakan daerah yang datar, sehingga bukan

daerah rawan longsor, akan tetapi daerah ini mempunyai potensi banjir yang
4

merupakan banjir kiriman. Kecamatan Antapani merupakan daerah pemukiman

yang padat.

Situasi UPT Puskesmas Griya Antapani Tahun 2014 dapat dilihat pada

tabel berikut :

Tabel 1. 1 Situasi UPT Puskesmas Griya Antapani Tahun 2014


Luas Jumlah Jarak Kondisi Rata-Rata
(Ha) Keterjangkauan Tempuh
No. Kelurahan
Wilayah RT/RW Terjauh Roda Roda Jalan Roda Roda
(Km) 2 3 Kaki 2 4
1. Antapani Kulon 95 41/7 1.50 12 12
2. Antapani Wetan 115 69/12 1.00 8 8
3. Antapani 93 113/24 1.00 15 20
Tengah
4. Antapani Kidul 97,543 112/19 1.00 3 8
Sumber : Laporan UPT Puskesmas Griya Antapani Tahun 2014

Berdasarkan data pada tabel diatas, seluruh wilayah dapat dijangkau oleh

kendaraan roda 4 dan meskipun terdapat jalan gang masih dapat dijangkau dengan

kendaraan roda 2 dan jalan kaki. Hal ini mempermudah petugas untuk menjangkau

wilayah kerja serta memeudahkan jika ada kasus-kasus yang perlu dirujuk.

UPT Puskesmas Griya Antapani mudah dijangkau oleh masyarakat di

wilayah kerja karena posisi hampir berada di tengah-tengah kelurahan Antapani

Tangah, kecuali oleh masyarakat RW 22 dan RW 23 Kelurahan Antapani Tengah.

Selain jauh, angkutan umum juga tidak ada yang melewati RW 22 dan RW 23,

sehingga masyarakat didaerah tersebut uang status ekonomi pada umumnya rendah,

sulit untuk menjangkau puskesmas.


5

Puskesmas Antapani terletak dipinggir dibandingkan dengan wilayah

kerjanya (Kelurahan Antapani Kulon dan Kelurahan Anatapani Wetan), sehingga

masyarakat, khususnya dari Kelurahan Antapani Kulon dan masyarakat yang

bertempat tinggal di RW 10 Kelurahan Antapani Wetan agak sulit menjangkau

puskesmas.

Puskesmas Jelaway juga terletak dipinggir wilayah kerjanya (Kelurahan

Antapani Kidul). Puskesmas ini sendiri tidak dilalui oleh angkutan umum,

akibatnya puskesmas ini sulit dijangkau oleh masyarakat terutama RW 01, 02, 03,

04, 05, 06, 07 dan 12 Kelurahan Antapani Kidul. Hal ini tentu saja berpengaruh

terhadap kurangnya jumlah kunjungan pasien dari dalam wilayah kerja puskesmas

Jelaway dan lebih banyak kunjungan dari luar wilayah kerja Puskesmas Jelaway.

1.1.1.5 Jumlah RT dan RW

Wilayah Kecamatan Antapani terbagi atas RT dan RW, sehingga

pembagian ini juga dimanfaatka UPT Puskesmas Griya Antapani dan Puskesmas

jejaringnya dalam membina di wilayah kerjanya. Pembagian RW dan RT di tiap

kelurahan adalah sebagai berikut :

Tabel 1. 2 Jumlah RT dan RW Kecamatan Antapani Tahun 2016

Jumlah Jumlah Kepala Keluarga


No. Kelurahan
RT RW WNI WNA Jumlah
1. Antapani Kulon 41 7 2707 0 2707
2. Antapani Wetan 69 12 5101 3 5104
3. Antapani Tengah 113 24 4475 14 4489
4. Antapani Kidul 112 19 4265 3 4268
Jumlah 335 62 16548 20 16568
Sumber : Kecamatan Antapani Tahun 2016
6

1.1.2 Lingkungan Biologis (Sanitasi)

1.1.2.1 Sanitasi Sarana Air Bersih (SAB)

Jumlah sarana air bersih yang diperiksa di puskesmas belum memiliki

petugas Sanitarian, sehingga dilaksanakan oleh tenaga perawat yang merangkap

banyak tugas.

Tabel 1. 3 Jumlah Sanitasi Sarana Air bersih Tahun 2014


Puskesmas
No Sarana Air Bersih Griya Jumlah
Antapani Jelaway
Antapani
1. Jumlah sarana air bersih yang ada 4414 5492 4831 14737
2. Jumlah sarana air bersih yang 3256 2400 804 6460
diperiksa
3. Jumlah sarana air yang sehat 3256 2400 804 6460
4. % Jumlah SAB memenuhi syarat 73.77 43.70 16,64 43.84
Jumlah 10926 10292 6439 27657
Sumber : Laporan Puskesmas Griya Antapani Tahun 2014

Sarana air bersih yang sehat hampir meliputi semua sarana yang

diperiksa. Masyarakat yang tidak memiliki sarana air bersih membeli air untuk

keperluan sehari-hari, sehingga masyarakat tetap meminum atau memasak dengan

air bersih.

1.1.2.2 Sanitasi Sarana Pembuangan Sampah

Pada inspeksi sanitasi sarana pembuangan sampah di Kelurahan

Antapani, tampak bahwa jumlahnya masih sangat jauh dari target. Hal ini

disebabkan ridak adanya perugas sanitarian,sehingga sebagai pelaksana tugas

hariannya ditunjuk satu orang perawat yang memegangprogram-program


7

Puseksmas lainnya. Walaupun masih banyak kekurangan, tetapi hal ini berusaha

dilakukan dengan sebaik-baiknyadengan sumber daya manusia yang terbatas.

Tabel 1. 4 Jumlah Inspeksi Sanitasi Sarana Pembuangan Sampah Tahun


2014
Jumlah Inspeksi
No Uraian Griya Antapani Jelaway Jumlah
Antapani
1. Jumlah sarana pembuangan 3 5492 5445 10940
sampah yang ada
2. Jumlah sarana pembuangan 3 2400 804 3207
sampah yang diperiksa
3. Jumlah sarana pembuangan 2 2262 778 3042
sampah yang sehat
4. % Jumlah pembungan sampah 66.67 41.19 14.29 27.81
memenuhi syarat
Sumber : Laporan Puskesmas Griya Antapani Tahun 2014

Dalam inspeksi sanitasi sarana pembungan sampah, tampak bahwa tidak

semua sarana memenuhi syarat kesehatan. Untuk mengatasi masalah ini, sanitarian

berupaya untuk melakukan pendekatan dan penyuluhan perorangan terhadap

masyarakat yang diperiksa agar sarana pembungan sampahnya diperbaiki.

1.1.2.3 Sanitasi Sarana Pembuangan Limbah

Pada inspeksi sanitasi sarana pembuangan limbah di Kelurahan

Antapani, tampak bahwa jumlahnya masih sangat jauh dari target. Hal ini

disebabkan ridak adanya perugas sanitarian,sehingga sebagai pelaksana tugas

hariannya ditunjuk satu orang perawat yang memegangprogram-program

Puseksmas lainnya. Walaupun masih banyak kekurangan, tetapi hal ini berusaha

dilakukan dengan sebaik-baiknyadengan sumber daya manusia yang terbatas.


8

Tabel 1. 5. Jumlah Inspeksi Sanitasi Sarana Pembuangan Air Limbah Tahun


2014
Jumlah Inspeksi
No Uraian Griya Antapani Jelaway Jumlah
Antapani
1. Jumlah sarana pembuangan 4249 5492 5557 15298
air limbah yang ada
2. Jumlah sarana pembuangan 3256 2400 804 6460
air limbah yang diperiksa
3. Jumlah sarana pembuangan 3128 2262 779 6169
air limbah yang sehat
Sumber : Laporan Puskesmas Griya Antapani Tahun 2014

Dari seluruh sarana pembungan air limbah, belum memenuhi syarat

kesehatan. Oleh karena itu, pada saat dilakukan sanitasi, dilakukan juga pendekatan

dan penyuluhan terhadap masyarakat supaya memperbaiki sarana pembuangan air

limbahnya.

1.1.2.4 Sanitasi Rumah

Dari seluruh rumah yang diperiksa, masih terdapat rumah-rumah yang

tidak memenuhi syarat kesehatan.oleh karena itu, ketika melakukan inspeksi

sanitasi, sanitarian melaksanakan penyuluhan kepada warga pemilik rumah tersebut

agar memperbaiki sanitasi rumahnya apabila memungkinkan.

Tabel 1. 6 Jumlah Inspeksi Sanitasi Rumah Tahun 2014


Jumlah Inspeksi
No Uraian Griya Antapani Jelaway Jumlah
Antapani
1. Jumlah rumah yang ada 4631 5492 4522 14645
9

2. Jumlah rumah yang diperiksa 3256 2400 804 6460


3. Jumlah rumah yang sehat 3128 2262 778 6168
4. % Jumlah rumah memenuhi 67.54 41.19 17.20 42.12
syarat

Sumber : Laporan Puskesmas Griya Antapani Tahun 2014

1.1.2.5 Sanitasi Jamban Keluarga (JAGA)

Dari seluruh JAGA yang diperiksa, masih terdapat jamban yang belum

memenuhi syarat kesehatan, khususnya jamban yang dimilikioleh penduduk

didaerah kumuh. Oleh karena itu, telah dilakukan pendekatan terhadap pihak

pemerintahan setempat, sehingga telah dibangun beberapa MCK umum dengan

menggunakan PNPM bagi masyarakat tersebut.

Tabel 1. 7 Jumlah Inspeksi Jamban Keluarga Tahun 2014

Jumlah Inspeksi
No Uraian Griya Antapani Jelaway Jumlah
Antapani
1. Jumlah JAGA yang ada 4338 5492 5575 15405
2. Jumlah JAGA yang diperiksa 3247 2400 804 6451
3. Jumlah JAGA yang sehat 3180 2262 779 6221
4. % Jumlah JAGA memenuhi 73.31 41.19 13.97 40.38
syarat
Sumber : Laporan Puskesmas Griya Antapani Tahun 2014

1.1.2.6 Sanitasi Tempat-tempat Umum (TTU)

Dari TTU yang diperiksa ternyata seluluruhnya sudah memenuhi syarat

kesehatan. Meskipun masih cukup sedikit TTU yang diperiksa. Untuk itu, sanitarian
10

UPT Puskesmas Griya Antapani senantiasa melakukan pembinaan terhadap

petugas di Puskesmas jejaring.

Tabel 1. 8 Jumlah Inspeksi Tempat-tempat Umum Tahun 2014


Jumlah Inspeksi
No Uraian Griya Antapani Jelaway Jumlah
Antapani
1. Jumlah TTU yang ada 73 57 50 180
2. Jumlah TTU yang diperiksa 54 47 8 109
3. Jumlah TTU yang sehat 46 40 8 94
4. % Jumlah TTU memenuhi syarat 63.01 70.18 16 52.22
5. Jumlah institusi yang ada 3 4 4 11
6. Jumlah institusi yang diperiksa 3 4 4 11
7. Jumlah institusi sehat 3 4 4 11
8. % institusi yang memenuhi 100 100 100 100
syarat
Sumber : Laporan Puskesmas Griya Antapani Tahun 2014

1.2 Analisis Situasi Kependudukan

1.2.1 Jumlah dan Komposisi Penduduk

Berikut ini adalah tabel yang menunjukan jumlah penduduk dan kepala

keluarga di masing-masing kelurahan di Kecamatan Antapani berdasarkan jenis

kelamin.

Tabel 1. 9 Jumlah dan Jenis Kelamin Penduduk Kecamatan Antapani pada


Bulan April 2016

Jml Jumlah Penduduk


No Kelurahan
KK Laki-Laki Perempuan Total
1 Antapani Kulon 2707 4592 4396 8988
11

2 Antapani Wetan 5104 9289 8582 17871


3 Antapani Tengah 4489 10807 10265 21072
4 Antapani Kidul 4265 11849 11625 23474
JUMLAH 16565 36537 34868 71405
Sumber: Data Kecamatan Antapani 2016

Berdasarkan pada tabel diatas, penduduk Kelurahan Antapani Tengah

yang dibina oleh UPT Puskemas Griya Antapani Tahun 2016 adalah sebanyak

21072 jiwa dengan kepala keluarga sebanyak 2707 jiwa. Jumlah penduduk di

Kelurahan Antapani Kulon dan Antapani Wetan yang dibina oleh Puskesmas

Antapani sebanyak 26858 jiwa. Jumlah penduduk di Kelurahan Antapani Kidul

yang dibina oleh Puskemas Jajaway sebanyak 23474 jiwa. Jumlah penduduk pada

masing-masing wilayah kerja ke tiga puskesmas di Kecamatan Antapani berada

dibawah batas maksimum penduduk untuk satu wilayah puskesmas yaitu sebesar

30000 jiwa.

Tabel 1. 10 Komposisi Umur dan Jenis Kelamin Penduduk Kecamatan


Antapani pada Bulan April 2016
Jenis Umur (tahun)
No
Kelamin 0-4 5-14 15-24 25-34 35-44 45-54 55-64 >65
1 Laki-Laki 3222 5908 6308 6353 5791 4459 3151 1351
2 Perempuan 3130 5800 6128 5945 5661 3693 3104 1418
JUMLAH 6352 11708 12436 12298 11452 8152 6255 2769
Sumber: Data Kecamatan Antapani 2016

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa penduduk terbanyak di wilayah kerja

Kecamatan Antapani terdapat pada kelompok usia 15-24 tahun yaitu sebanyak
12

12436 jiwa. Perbandingan jumlah penduduk perempuan dan laki-laki juga cukup

seimbang.

1.2.2 Tingkat Pendidikan

Berikut ini adalah tabel tingkat pendidikan penduduk di Kecamatan

Antapani berdasarkan jenis kelamin.

Tabel 1. 11 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan dan


Jenis Kelamin di Kecamatan Antapani pada Bulan April 2016
Pendidikan
Jenis Tidak
No Belum Tamat
Kelamin Tamat SLTP SLTA Akademi Universitas
Sekolah SD
SD
1 Laki-Laki 3902 2383 5347 4739 7522 4446 3493
2 Perempuan 3856 2587 5409 4710 7230 4295 2935
JUMLAH 7758 4970 10756 9449 14752 8741 6428
Sumber: Data Kecamatan Antapani 2016

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan

penduduk di Kecamatan Antapani paling banyak merupakan lulusan SLTA, tetapi

angka yang cukup besar juga masih terdapat pada penduduk yang tidak tamat SD

yaitu sebanyak 4970 jiwa.


13

1.2.3 Mata Pencaharian Penduduk


Berikut adalah tabel yang menunjukan data mata pencaharian penduduk di

Kecamatan Antapani.
14

Tabel 1. 12 Data Pencaharian Penduduk di Kecamatan Antapani pada


Bulan April 2016
Mata Pencaharian
Jenis
No Lain-
Kelamin PNS TNI/POLRI Swasta Tani Dagang Pelajar Pensiun
Lain

1 Laki-Laki 4688 360 6755 199 3176 11965 2482 6529

2 Perempuan 3850 171 5329 234 4047 11232 2601 7804

JUMLAH 8538 531 12084 433 7223 23197 5083 14333

Sumber: Data Kecamatan Antapani 2016

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa sebagian besar penduduk

Kecamatan Antapani memiliki mata pencaharian sebagai wiraswasta yaitu

sebanyak 12084 jiwa, dengan mata pencaharian lainnya yaitu berdagang dan

pelajar/mahasiswa.

1.2.4 Kelompok Khusus/Rentan (Bayi, Balita dan Ibu Hamil)


Berikut adalah tabel yang menunjukan data kelompok penduduk khusus

atau rentan di Kecamatan Antapani.

Tabel 1. 13 Jumlah Penduduk Kelompok Rentan di Kecamatan


Antapani pada Tahun 2014
Anak Sekolah
No Kelurahan Bumil Bulin Buteki Neonatus Bayi Balita
SD SMP SMA
Antapani
1 171 163 163 155 151 798 1615 1169 2446
Kulon
Antapani
2 373 356 356 339 329 1400 2352 2294 2040
Wetan
15

Antapani
3 454 433 401 413 401 1902 4316 2891 4656
Tengah
Antapani
4 448 444 444 410 410 1668 2643 2836 5455
Kidul

1446 1396 1364 1317 1291 5768 10926 9190 14597


JUMLAH
Sumber: Laporan Tahunan UPT Puskesmas Griya Antapani Tahun 2014

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kelompok penduduk usia khusus

terbanyak adalah pada kelompok remaja (SMA) yaitu sebesar 14597 jiwa.

1.2.5 Jumlah Penduduk Miskin

Berikut adalah tabel yang menunjukan jumlah penduduk miskin di

Kecamatan Antapani pada Tahun 2014.

Tabel 1. 14 Jumlah Penduduk Miskin di Kecamatan Antapani pada Tahun


2014
Jumlah Miskin dlm
Jumlah Penduduk Jumlah KK
SK Walikota
Belum
No Kelurahan Memiliki
Miskin Seluruhnya Miskin Memiliki
Seluruhnya Kartu
Kartu
Jml % Jml % Jml % Jml %
Antapani
1 8948 1106 12.36 2702 316 11.7 0 0
Kulon
Antapani
2 16898 4165 24.65 4798 1190 24.8 0 0
Wetan
Antapani
3 20826 2045 9.82 4180 627 15 0 0
Tengah
16

Antapani
4 23389 2064 8.82 4949 687 13.88 0 0
Kidul
JUMLAH 70061 9380 13 16629 2820 16.9 0 0 0 0
Sumber: Laporan Tahunan UPT Puskesmas Griya Antapani Tahun 2014

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk miskin di

Kecamatan Antapani pada Tahun 2014 adalah sebesar 9380 jiwa dengan

presentase sebesar 13%.

1.2.6 Pertumbuhan dan Persebaran Penduduk

Berikut adalah tabel yang menunjukan data pertumbuhan dan persebaran

penduduk di Kecamatan Antapani pada Tahun 2016.

Tabel 1. 15 Pertumbuhan dan Persebaran Penduduk di Kecamatan


Antapani pada Tahun 2016
Kepadatan
Jumlah Rumah Rata-Rata Pertumbuhan
No Kelurahan Penduduk
Tangga (KK) Jiwa/KK (Jiwa) Penduduk
(Jiwa/Ha)
Antapani
1 2707 3-4 jiwa 95
Kulon
Antapani
2 5104 3-4 jiwa 155
Wetan
Antapani
3 4489 4-5 jiwa 232
Tengah
Antapani
4 4265 5-6 jiwa 255
Kidul
Kec.
16565 4-5 jiwa 184
Antapani
Sumber: Data Kecamatan Antapani 2016
17

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa rata-rata jiwa per kepala keluarga di

Kecamatan Antapani adalah sebanyak 4-5 jiwa. Rata-rata kepadatan pendududuk

di Kecamatan Antapani adalah 184 jiwa/Ha, dengan kepadatan tertinggi terdapat

pada Kelurahan Antapani Kidul yaitu sebesar 255 jiwa/Ha.

1.3 Analisis Sarana dan Prasarana Kesehatan

1.3.1 Sarana Pelayanan Kesehatan

Sarana pelayanan kesehatan yang terdapat di wilayah kerja UPT

Puskesmas Griya Antapani ditampilkan pada tabel 2.8 berikut ini.

Tabel 1. 16 Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan di wilayah kerja UPT


Puskesmas Griya Antapani
KELURAHAN/PUSKESMAS
Kel. Kel. Kel. Kel.
No Jenis Sarana Kesehatan Anteng Ankid Anwet Ankul Ket
Griya
Jajaway Antapani
Antapani
1 Rumah Sakit Umum 0 0 1 0
2 Rumah Sakit Khusus 0 0 0 0
3 Puskesmas 1 1 1 0
4 Posyandu 25 19 14 10
5 Dokter Umum 9 16 12 9
6 Dokter Spesialis 1 3 2 4
7 Dokter Gigi 6 14 8 6
8 Klinik Pratama 1 1 1 1
9 Klinik Utama 0 0 0 1
18

10 Apotek 8 4 2 3
11 Laboraturium 0 0 2 1
12 Rontgen 0 0 1 0
13 Bidan Swasta 5 3 2 5
14 Batra 5 5 2 2
JUMLAH 60 66 48 42
Sumber: UPT Puskesmas Griya Antapani 2014

Dengan sarana kesehatan yang cukupbanyak di wilayah kerja UPT

Puskesmas Griya Antapani, puskesmas mengalami hambatan dalam sistem

pelaporan dari sarana kesehatan swasta, tidak semua sarana kesehatan melaporkan

hasil pelayanan kesehatannya walau ada, tidak dilakukan rutin setiap bulan.

Puskesmas sudah berupaya membina melalui jalur perizinan dan menyebarkan

informasi kepada setiap pelayanan kesehatan dimana mereka dihimbau untuk dapat

mendapatkan rekomendasi perpanjangan Ijin Praktek dari Puskesmas.

1.3.2 Institusi Pendidikan Kesehatan

Di wilayah kerja UPT Puskesmas Griya Antapani tidak terdapat institusi

pendidikan kesehatan, akan tetapi terdapat STIKES Dharma Husada Bandung yang

terletak dengan wilayah Kecamatan Antapani dan sering melakukan kerja sama,

diantaranya dalam pembentukan Nursing Center di UPT Puskesmas Griya

Antapani. Selain itu, mahasiswa STIKES tersebut juga melakukan kegiatan magang

di puskesmas dan melakukan asuhan keperawatan maupun penyuluhan di dalam

dan luar gedung. Hal ini cukup membantu puskesmas dalam melaksanakan

program-programnya.
19

Tabel 1. 17 Jumlah Institusi Pendidikan Kesehatan di wilayah kerja UPT

Puskesmas Griya Antapani

No Nama dan Jenis Istritusi Jumlah Lokasi Kelurahan Keterangan

Pendidikan Kesehatan

- - - - -

Sumber: UPT Puskesmas Griya Antapani 2014

1.3.3 Analisis Prasarana UPT Puskesmas Griya Antapani

1.3.3.1 Data Jenis Bangunan

UPT Puskesmas Griya Antapani dan Puskesmas jejaringnya masing-

masing memiliki satu gedung Puskesmas.

Tabel 1. 18 Jumlah dan Kondisi Bangunan UPT Puskesmas Griya Antapani

di wilayah kerja UPT Puskesmas Griya Antapani Tahun 2014

Kondisi di Puskesmas
Luas
No Uraian Jumlah Rusak
Bangunan Baik
Ringan Sedang Berat
Ruang
1 1 6.3
Pendaftaran
2 Ruang Tunggu 1 45.6 v
Ruang Pelayanan
3 1 10.2 v
Rawat Jalan
20

Ruang Pelayanan
4 1 16.8 v v
BP Gigi
Ruang Pelayanan
5 0 0 -
Rawat Inap
Ruang Pelayanan
6 1 18.84 v
KIA
Ruang Pelayanan
7 1 5.8 v
Lab
Ruang Pelayanan
8 1 11.52 v
Obat
Ruang Pimpinan
9 1 12.0 v
Puskesmas
Ruangan Staff
10 0 0 -
Puskesmas
Ruangan Tata
11 1 6.9 V
Usaha
Ruangan
12 1 50.22 V
Pertemuan
Ruangan Gudang
13 1 6.40 V
Obat
14 Ruangan Dapur 1 -
Ruangan Kamar
15 2 2.8 V
Mandi/WC
Ruangan Nursing
16 1 10 V
Center
17 Ruangan Vaksin 1 6.66 V
Rumah Dinas
18 1 70 V
Dokter
Rumah Dinas
19 1 60 V
Bidan
21

Rumah Dinas
20 1 60 v
Perawat
Rumah Dinas
21 0
Lain-Lain
Sumber: UPT Puskesmas Griya Antapani 2014

Kondisi ruangan di UPT Puskesmas Griya Antapani rata-rata rusak

ringan dikarenakan atap bocor ataupun ventilasi yang kurang. Belum ada ruangan

staff, pojok URO, ruang VTC, dapur, dan pojok DOTS untuk pasien TBC, serta

ruang konseling remaja akibatnya pelayanan bagi sebagian pasien kurang memadai.

Selama ini kegiatan pelayanan pasien TBC, konseling VTC, dan pojok URO

digabungkan di Nursing Center, sehingga berakibat oelayanan kurang maksimal

dengan kurangnya privasi dan sempitnya ruangan. Ruang tunggu pasien juga tidak

emmdai karena tidak mampu menampung pasien yang sedang menunggu gilitan,

akibatnya pasien harus menunggu sambil berdiri dan kadang duduk di teras.

Laboratorium yang tersedia juga kurang memadai karena posisinya

terletak di jalann yang menghubungkan aula dengan ruang tunggu. Untuk itu perlu

dipertimbangkan dilakukkanya rehab gedung dan perluasan gedung menjadi dua

lantai.

Tabel 1. 19 Jumlah dan Kondisi Sarana Transportasi di wilayah kerja UPT


Puskesmas Griya Antapani Tahun 2014
Kondisi di Puskesmas
No Uraian Jumlah Rusak
Baik
Ringan Sedang Berat
1 Kendaraan Ambulans 1 1 - - -
22

Kendaraan Puskesmas
2 1 1 - - -
Keliling
3 Klino Mobil - - - - -
4 Kendaraan Penyuluhan - - - - -
Kendaraan Bermotor Roda 4
5 - - - - -
Lainnya
6 Kereta Sepeda Bidan - - - - -
7 Kendaraan Bermotor Roda 2 4 1 1 1 1
8 Kendaraan Sepeda - - - - -
9 Sarana Transportasi Lainnya - - - - -
Sumber: UPT Puskesmas Griya Antapani 2014

Kendaraan dinas uang dimiliki olah UPT Puskesmas Griya Antapani

sebanyak empat buah kendaraan bermotor roda dua yang dibagian satu buah tiap

puskesmas dan satu kendaraan rusak sehingga tidak bisa dipakai. Hal ini tentunya

sangat kurang mengingat pembinaan wilayah yang harus dilakukan sebagai suatu

UPT meliputi satu kecamtan. Tidak semua staf dapat menggunakan motor dinas

karena dalam satu hari, empat orang petugas per puskesmas harus ke lapangan.

Untuk mengatasi masalah tersebut, petugas yang akan ke lapangan sebagian akan

diantar jemput, dan sebagian lagi menggunakan angkutan umum atau ojeg atau

kendaraan probadinya. Di UPT Puskesmas Griya Antapani sudah dilengkapi

dengan satu buah mobil Posling sehingga memudahkan untuk mobilisasu petugas

untuk melakukan kegiatan di lapangan dalam jarak dekat maupun jauh.

1.3.3.2 Peralatan Kesehatan


23

Tabel 1. 20 Jumlah dan Kondisi Peralatan Kesehatan di wilayah kerja UPT


Puskesmas Griya Antapani Tahun 2014
Puskesmas Posyandu
Jenis Ada Ada
N Ada Ada
Peralatan Tidak Rusa Tidak Rusa
O Lengka Lengka
Kesehatan Lengka k Lengka k
p p
p p
1 Hb Meter 4 0 1 0 0 0
2 Bidan Kit 3 0 0 0 0 0
3 KB Kit 3 0 0 0 0 0
4 Dukun Kit 0 0 0 0 0
Timbangan
5 3 0 0 0 0 0
Kit
Timbangan
6 Bayi Baru 8 0 0 0 0 0
Lahir
Timbangan
Bayi
7 4 0 0 0 0 0
Kodok/Dudu
k
8 Tensimeter 14 0 7 0 0 0
Stetoskop
9 10 0 0 0 0 0
Binokuler
Stetoskop
10 7 0 0 0 0 0
Monokuler
11 BP Set 2 0 0 0 0 0
12 PHN Set 3 0 0 0 0 0
Tes
13 Kunjungan 0 0 0 0 0
Rumah
24

14 SHK 0 0 0 0 0
Set Klinik
15 Gigi 0 0 0 0 0
Lapangan
16 Dental Kit 1 0 0 0 0 0
Kadar Set
17 0 0 0 0 0
Gigi
18 UKGS Kit 0 0 0 0 0
19 Set Art Gigi 0 0 0 0 0
Pengukur
20 Tinggi Badan 2 0 0 0 0 0
Bayi
Pengukur
21 Tinggi Badan 3 0 0 0 0 0
Bumil
Pengukur
22 Lingkar 0 0 0 0 0
Lengan Bayi
Pengukur
23 Lingkar 3 0 0 0 0 0
Kepala Bayi
Puskesmas
24 0 0 0 0 0
Pembantu Kit
Timbangan
25 0 0 24 0 0
Dacin
Pos
26 Kesehatan 0 0 0 0 0
Kit
27 Poliklinik Set 3 0 0 0 0 0
28 Imunisasi Kit 2 0 0 0 0 0
25

29 Thermos 10 0 0 0 0 0
30 Lemari Es 3 0 0 0 0 0
Vaccine
31 8 0 0 0 0 0
Carrier
32 Freezer 3 0 0 0 0 0
Sterilisator 1
33 1 0 0 0 0 0
Rak
Sterilisator 2
34 2 0 0 0 0 0
Rak
35 Container 0 0 0 0 0 0
Cold Pack
36 18 0 0 0 0 0
Orange
Cold Pack
37 70 0 0 0 0 0
Putih Kecil
Cold Pack
38 16 0 0 0 0 0
Putih Besar
39 Kolera Kit 0 0 0 0 0 0
Frambusia
40 0 0 0 0 0 0
Kit
Set
41 1 0 0 0 0 0
Mikroskop
Set
42 Pemeriksan 3 0 0 0 0 0
Hematologi
Set
43 Pemeriksaan 1 0 0 0 0 0
Urine
Set
44 0 0 0 0 0 0
Pemeriksaan
26

Air
Sederhana
Ser Rujukan
45 0 0 0 0 0 0
Laboratorium
Otoklaf
46 1 0 0 0 0 0
Stresilisasi
Set Sanitarian
47 0 0 0 0 0 0
Kit
Alat
48 0 0 0 0 0 0
Penyuluhan
49 Wireless 1 0 0 0 0 0
Radio
50 0 0 0 0 0 0
Cassete
Standard Flip
51 0 0 0 0 0 0
Chart
Panel
52 0 0 0 0 0 0
Boarded
53 OHP 1 0 0 0 0 0
Slide
54 1 0 0 0 0 0
Proyektor
Light Meter
55 0 0 0 0 0 0
untuk UKS
Tempat Tidur
56 Pemeriksaan 9 0 0 0 0 0
Pasien
Ginekolog
57 2 0 0 0 0 0
Bed
Timbangan
58 Orang 8 0 0 0 0 0
Dewasa
27

59 dst
Sumber: UPT Puskesmas Griya Antapani 2014

Peralatan kesehatan yang terdapat di UPT Puskesmas Griya Antapani

sudah cukup lengkap, meskipun beberapa alat baiknya diperbaharui. Peralatan lain

yang dibutuhkan adalah alat laboratorium yang lebih lengkap karena sebagai UPT

sudah seharusnya UPT Puskesmas Griya Antapani menjadi salah satu tempat

rujukan lab dari jejaringnya ataupun laboratorium klinik binaan di wilayah kerja

UPT Puskesmas Griya Antapani. Hal ini dikarenakan semakin bertambahnya

kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan penunjang diagnosa ataupun

sekedar untuk melakukan medical check-up.

1.3.3.3 Perlengkapan Mebeler

Tabel 1. 21 Jumlah dan Kondisi Perlengkapan Mebeler di wilayah kerja UPT


Puskesmas Griya Antapani Tahun 2014
Kondisi di Puskesmas
No Uraian Jumlah Rusak
Baik
Ringan Sedang Berat
1 Mesin Tik Manual 4 3 0 0 1
2 Mesin Tik Listrik 0 0 0 0 0
Mesin Hitung Manual/
3 0 0 0 0 0
Kalkulator
4 Mesin Hitung Listrik 0 0 0 0 0
5 Mesin Fax 0 0 0 0 0
6 Komputer 13 13 0 0 0
7 Printer 3 2 0 0 1
28

8 Laptop/Notebook 0 0 0 0 0
9 Kamera Digital 1 0 0 0 0
10 Kamera Biasa 0 0 0 0 0
11 Handycam 0 0 0 0 0
12 Papapn Nama dan Instansi 3 2 1 0 0
13 Papan Visual/Papan Data 16 11 0 0 5
14 Papan Pengumuman 4 4 0 0 0
15 White Board 2 2 0 0 0
16 Infocus 2 1 0 0 0
Sumber: UPT Puskesmas Griya Antapani 2014

Kondisi perlengkapan mebeler semua masih dalam kondisi baik, tetapi

secaa kuantitas masih kurang yaitu menja untuk kerja, kursi lipat, filling besi, kursi

tamu/sofa, lemari besi. Meskipun sudah ada penambahan pada tahun 2014 tetapi

belum sesuai dengan lebutuhan puskesmas itu sendiri.

1.3.3.4 Perlengkapan Administrasi Kantor

Tabel 1. 22 Jumlah dan Kondisi Peralatan Lainnya di wilayah kerja UPT


Puskesmas Griya Antapani Tahun 2014
Kondisi di Puskesmas
No Uraian Jumlah Rusak
Baik
Ringan Sedang Berat
1 Lemari Es 4 3 1 0 0
2 Dispenser 6 5 1 0 0
3 Kompor Gas 2 1 1 0 0
4 Tabung Gas 1 1 0 0 0
5 Kipas Angin 2 2 0 0 0
6 Radio Tape Biasa 0 0 0 0 0
29

7 Radio Tape Karaoke 0 0 0 0 0


8 VCD Player 1 1 0 0 0
9 Televisi 2 2 0 0 0
10 Penghancur KErtas 1 0 1 0 0
Sumber: UPT Puskesmas Griya Antapani 2014

Dengan adanya 10 komputer, UPT Puskesmas Griya Antapani mulai

melaksanakan sistem online SIMPUS (Sistem Informasi Puskesmas) untuk

pelayanan pasiaen dalam gedung. Kekurangan yang sangat terasa juga pada printer

yang rusak berat di UPT Puskesmas Griya Antapani. Selain itu sudah tersedia

laptop dan infocus yang digunakan untuk melaksanakan penyuluhan dan lokakarya

mini, juga tersedia TV dan DVD yang digunakan untuk penyuluhan di ruang tunggu

di UPT Puskesmas Griya Antapani.

Selain itu diperlukan adanya tambahan printer yang otomatis dengan

mesin fotokpi karena kebutuhan daam penyusunan laporan, sehingga dapat

memudahkan pekerjaan.

1.3.3.5 Peralatan Lainnya

Tabel 1. 23 Jumlah dan Kondisi Sarana Transportasi di wilayah kerja UPT


Puskesmas Griya Antapani Tahun 2014
Kondisi di Puskesmas
No Uraian Jumlah Rusak
Baik
Ringan Sedang Berat
1 Kendaraan Ambulans 1 1 - - -
30

Kendaraan Puskesmas
2 1 1 - - -
Keliling
3 Klino Mobil - - - - -
4 Kendaraan Penyuluhan - - - - -
Kendaraan Bermotor Roda 4
5 - - - - -
Lainnya
6 Kereta Sepeda Bidan - - - - -
7 Kendaraan Bermotor Roda 2 4 1 1 1 1
8 Kendaraan Sepeda - - - - -
9 Sarana Transportasi Lainnya - - - - -
Sumber: UPT Puskesmas Griya Antapani 2014

Lemari es masih kurang satu buah untuk UPT Puskesmas Griya Antapani

untuk penyimpanan reagen dan obat yang harus disimpan dalam kondsii dingin,

sehingga saat ini penyimpanan dilakukan di freezer tempat penyimpanan vaksin.

Dispenser cukup banyak karena adanya sumbangan dari mahasiswa magang.

1.4 Analisis Derajat (Masalah) Kesehatan

1.4.1 Mortalitas (Angka Kematian) Umum

Salah satu indikator untuk mengukur tingkat derajat kesehatan dalam

suatu wilayah adalah dengan cara mengukur angka kematian. Angka kematian di

wilayah kerja UPT Puskesmas Griya Antapani dan Puskesmas jejaringnya pada

tahun 2014 dan 2016 (JanuariApril) dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1. 24 Jumlah Kematian di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Griya


Antapani dan Jejaringnya Tahun 2014
No Usia Kematian Jumlah Kematian/ Kelurahan/Puskesmas Total
31

Griya
Antapani Jajaway
Antapani
Kel. Anteng Kel. Ankul Kel. Anwet Kel. Ankid
1 Bayi (0-12 bln) 1 0 0 0 1
2 Balita (1-5 thn) 0 0 0 0 0
3 Ibu 0 0 0 1 1
4 Kasar 70 16 38 56 180
Jumlah 71 16 38 57 182
Sumber: Laporan Tahunan UPT Puskesmas Griya Antapani Tahun 2014

Tabel 1. 25 Jumlah Kematian di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Griya


Antapani dan Jejaringnya periode Januari 2016 s.d. April 2016
Jumlah Kematian/ Bulan
No Kematian pada L/P Total
Januari Februari Maret April
1 Laki-laki 16 15 15 14 60
2 Perempuan 12 9 8 7 36
Jumlah 28 24 23 21 96
Sumber: Laporan Kependudukan Kecamatan Antapani Tahun 2016 per-April

Tabel 1. 24 menunjukkan angka kematian pada tahun 2014 sedangkan tabel

1. 25 memperlihatkan angka kematian untuk tahun 2016 mulai dari Januari sampai

dengan April. Data pada tabel 1. 25 didapat dari Kecamatan Antapani sehingga

pembagian usia kematian tidak dilakukan. Melihat data diatas angka kematian rata-

rata setiap bulan pada tahun 2014 yaitu sebesar 15 jiwa (182 dibagi 12 bulan)

sedangkan angka kematian rata-rata setiap bulan pada tahun 2016 yaitu 24 jiwa (96
32

dibagi 4 bulan), sehingga jika dilihat dari rata-rata angka kemtian per-bulan di tahun

2016 meningkat jika dibandingkan rata-rata angka kematian per-bulan tahun 2014.

Data diatas memperlihatkan pula bahwa pada tahun 2016 ini angka kematian pada

laki-laki lebih besar dibandingkan pada perempuan yang diperlihatkan di setiap

bulan mulai dari Januari sampai April.

Tabel 1. 26 Pola Penyebab Kematian di Wilayah Kerja UPT Puskesmas


Griya Antapani Tahun 2014

No. Pola Penyebab Kematian Jumlah Kematian Persentase (%)


1 Usia lanjut 42 21.39
2 Jantung 34 16.3
3 Hipertensi 24 11.92
4 Diabetes Melitus 16 8.11
5 Stroke 15 7.85
6 Hepatitis 6 3.47
7 TBC 7 3.4
8 Komplikasi 7 3.22
9 Kecelakaan 4 2.02
10 Gastritis 4 1.96
11 Bronhitis 3 1.39
12 Ginjal 2 0.97
13 Asma 2 0.91
14 Typhus 2 0.91
15 Diare 1 0.48
16 DHF 1 0.48
17 Kanker Payudara 1 0.43
18 Kanker Usus 1 0.43
19 Kanker Otak 1 0.43
33

20 Pneumonia 1 0.43
21 Meningitis 1 0.43
22 Perdarahan Postpartum 1 0.43
23 Stephen Jhonson 1 0.43
24 Tumor Kepala 1 0.43
Sumber: Laporan Tahunan UPT Puskesmas Griya Antapani Tahun 2014

Berdasarkan tabel 1. 26 disimpulkan bahwa pola penyebab kematian di

wilayah UPT Puskesmas Griya Antapani tahun 2014 terbesar disebabkan karena

usia lanjut dan diikuti oleh penyakit jantung, hipertensi, diabetes mellitus, dan

stroke.

1.4.2 Morbiditas (Angka Kesakitan) di wilayah kerja UPT Puskesmas

Griya Antapani tahun 2014

Tabel 1. 27 10 Pola Penyakit Terbanyak Penderita Umum di wilayah kerja


UPT Puskesmas Griya Antapani Tahun 2014

No Jenis Penyakit Jumlah


1 Hipertensi Primer (Esensial) 2111
2 Penyakit ISPA Tidak Spesifik 2993
3 Faringitis 652
4 Common Cold 4039
5 Penyakit Pulpa dan Periapikal 0
6 Tukak Lambung 1631
7 Myalgia 1757
8 Artritis 417
9 Diare 427
10 Dermatitis 511
34

Sumber: Laporan Tahunan UPT Puskesmas Griya Antapani Tahun 2014

Tabel 1. 28 10 Pola Penyakit Terbanyak pada Masyarakat Miskin di wilayah


kerja UPT Puskesmas Griya Antapani Tahun 2014

No Jenis Penyakit Jumlah


1 Hipertensi Primer (Esensial) 317
Penyakit ISPA Tidak
2 43
Spesifik
3 Myalgia 228
4 Common Cold 303
5 Tukak Lambung 246
6 Sakit Kepala 131
7 Faringitis 93
8 Penyakit Pencernaan 85
9 Batuk 0
10 Penyakit Kulit Lainnya 40
Sumber: Laporan Tahunan UPT Puskesmas Griya Antapani Tahun 2014

Data-data diatas, baik pada masyarakat umum dan masyarakat miskin,

memperlihatkan bahwa penyakit yang paling banyak diderita di wilayah kerja UPT

Puskesmas Griya Antapani tahun 2014 adalah hipertensi primer diikuti dengan

penyakit ISPA tidak spesifik. Penyakit pulpa dan periapikal diperlihatkan berada di

posisi ke-5 pada pola penyakit terbanyak penderita umum, tetapi tidak masuk

peringkat 10 besar pola penyakit terbanyak pada masyarakat miskin.

Tabel 1. 29 20 Jenis Penyakit Terbanyak di UPT Puskesmas Griya Antapani


Tahun 2014

No Jenis Penyakit Jumlah


35

1 ISPA 4986
2 Common cold 4970
3 Hipertensi 4374
4 Myalgia 2580
5 Sakit kepala 1784
6 Tukak lambung 1631
7 Gejala dan tanda lainnya 1489
8 Demam tidak spesifik 1416
9 Diare 1402
10 Penyakit pulpa 1293
11 DM 1164
12 Faringitis 1055
13 Artritis 931
14 Batuk 891
15 Gangguan kulit 819
16 Penyakit pencernaan 769
17 Gangguan gigi 583
18 Alergi/dermatitis 516
19 Karies 486
20 Konjungtivitis 244
Sumber: Laporan Tahunan UPT Puskesmas Griya Antapani Tahun 2014

Data diatas memperlihatkan daftar 20 penyakit terbanyak khusus di UPT

Puskesmas Griya Antapani tahun 2014. ISPA menempati jumlah paling banyak

diikuti dengan common cold dan hipertensi. Penyakit gigi dapat dilihat merupakan

penyakit yang banyak dikeluhkan oleh masyarakat yang berkunjung ke UPT

Puskesmas Griya Antapani, dari adanya 3 penyakit gigi yang menempati daftar 20

penyakit terbanyak ini. Penyakit pulpa dengan jumlah 1293 orang menempati
36

urutan ke-10, gangguan gigi dengan jumlah 583 orang menempati urutan ke-17 dan

karies dengan jumlah 486 menempati urutan ke-19. Hal tersebut memberikan

gambaran bahwa penyakit gigi masih merupakan salah satu penyakit utama yang

masih ada di masyarakat.

1.4.3 Penyakit Gigi Terbanyak di BP Gigi UPT Puskesmas Griya

Antapani Bulan JanuariApril Tahun 2016

Tabel 1. 30 Urutan Penyakit Gigi Terbanyak di BP Gigi UPT Puskesmas


Griya Antapani Bulan JanuariApril Tahun 2016

Bulan
No Jenis Penyakit Gigi Total
Januari Februari Maret April
1 Penyakit Pulpa dan Jaringan Periapikal 125 127 131 91 474
2 Karies Gigi 36 39 30 38 143
Gangguan gigi dan jaringan penunjang
3 34 40 32 26 132
lainnya
4 Gingivitis & Penyakit Periodontral 26 23 20 31 100
Gangguan Perkembangan & Erupsi
5 1 2 4 2 9
Gigi
6 Gigi Terbenam & Gigi Impaksi 0 0 0 1 1
7 Penyakit Jaringan Keras Gigi Lainnya 0 0 1 0 1
Penyakit gusi, jaringan periodontal dan
8 0 1 0 0 1
tulang alveolar
37

Kelainan Dentofasial Termasuk


9 0 0 0 0 0
Maloklusi
Penyakit rongga mulut, kelenjar ludah,
10 0 0 0 0 0
rahang dan lainnya
11 Penyakit Rahang Lainnya 0 0 0 0 0
12 Penyakit Kelenjar Liur 0 0 0 0 0
Stomatitis dan Lesi-lesi yang
13 0 0 0 0 0
Berhubungan
14 Penyakit Bibir dan Mukosa Lainnya 0 0 0 0 0
15 Penyakit Lidah 0 0 0 0 0
Jumlah 222 232 218 189 861
Sumber: Laporan BP Gigi UPT Puskesmas Griya Antapani Bulan JanuariApril
Tahun 2016
Tabel diatas memperlihatkan bahwa penyakit pulpa dan periapikal

merupakan penyakit gigi paling banyak dan paling dikeluhkan oleh masyarakat

yang datang dan berobat ke UPT Puskesmas Griya Antapani di setiap bulannya.

Tabel 1. 29menunjukkan bahwa penyakit pulpa merupakan penyakit gigi yang

memiliki penderita paling banyak diikuti dengan gangguan gigi kemudian karies.

Tabel 1. 30 memperlihatkan pada tahun 2016 penyakit pulpa masih tetap

menjadi urutan pertama diikuti oleh oleh karies gigi;penyakit gangguan gigi dan

jaringan penunjang lain; selanjutnya diikuti oleh gingivitis dan penyakit

periodontal; gangguan perkembangan dan erupsi gigi; gigi terbenam dan gigi

impaksi; penyakit jaringan keras gigi lainnya; dan yang terakhir adalah penyakit

gusi, jaringan periodontal, dan tulang alveolar. Sementara kelainan yang tidak

disebtukan diatas memiliki jumlah 0, atau dengan kata lain tidak ada pasien atau

masyarakat yang datang dengan keluhan tersebut.


38

1.4.4 Rasio Tambal Cabut di BP Gigi UPT Puskesmas Griya Antapani Bulan
JanuariApril Tahun 2016

Tabel 1. 31 Daftar Kegiatan Pelayanan Medik Gigi dan Mulut di UPT


Puskesmas Griya Antapani Bulan JanuariApril Tahun 2016

Bulan
No Jenis Kegiatan Pelayanan Medik Gigi Total
Januari Februari Maret April
1 Tumpatan Gigi Tetap 68 52 53 61 234
2 Tumpatan Gigi Sulung 12 10 14 14 50
3 Jumlah 80 62 67 75 284
4 Pencabutan Gigi Tetap 34 32 27 26 119
5 Pencabutan Gigi Sulung 47 35 28 28 138
6 Jumlah 81 67 55 54 257
7 Pembersihan Karang Gigi 39 14 16 23 92
8 Pengobatan Pulpa 107 56 61 65 289
9 Pemberian Obat Peroral Premedikasi 140 38 46 47 271
10 Lain-lain 27 12 28 25 92
11 Jumlah 474 249 273 289 1285
Sumber: Laporan BP Gigi UPT Puskesmas Griya Antapani Bulan JanuariApril Tahun
2016

Kegiatan penambalan yang dilakukan selama periode diatas adalah

sebanyak 284 gigi dengan jumlah 234 gigi pada penambalan gigi tetap dan 50 pada

gigi sulung dan total kegiatan pencabutan selama empat bulan ini yaitu sebanyak

257 gigi, dengan jumlah 119 pada gigi tetap dan 138 pada gigi sulung.

Rasio tambal cabut di UPT Puskesmas Griya Antapani sehingga dapat

diperoleh sebagai berikut:


39

a. Rasio tambal cabut pada gigi tetap : 234:119 = 1,96 : 1

b. Rasio tambal cabut pada gigi sulung : 50:138 = 1 : 2,76

c. Rasio tambal cabut total : 284:257 = 1,1 : 1

Hasil rasio tambal cabut diatas memperlihatkan bahwa pada pasien

dewasa rasio penambalan lebih besar sementara pada anak-anak rasio

pencabutanlah yang lebih besar, tetapi perbedaan tersebut menghasilkan rasio

tambal cabut total yang mendekati normal yaitu 1:1.

1.5 Analisis Situasi Perilaku Kesehatan

1.5.1 Kepercayaan/health belief

Masyarakat sekitar puskesmas Griya Antapani telah memiliki kesadaran

yang baik mengenai kesehatan gigi dan mulut, mereka sudah terpengaruh oleh

informasi-informasi kesehatan yang sangat mudah didapat dari berbagai macam

media, baik media elektronik, cetak, maupun media sosial. Informasi inilah yang

membuat masyarakat sadar akan pentingnya kesehatan dan bilamana mereka

terkena penyakit, banyak dari mereka datang berkunjung ke puskesmas untuk

mendapatkan pengobatan karena mereka sudah mengetahui bahwa pengobatan

medis lebih baik dibandingkan pengobatan non medis. Namun masih disayangkan

kalau kepercayaan mereka masih terbatas pada kegiatan kuratif, dimana mereka

lebih memilih untuk berobatketika sakit dibandingkan untuk mencegah(preventif)

penyakit tersebut timbul. Terutama di bidang kesehatan gigi dan mulut, hal ini bisa

di lihat dari penyakit gigi mulut terbanyak di puskesmas Griya Antapani yaitu

penyakit pulpa dan jaringan periapikal gigi banyak diderita pasien yang
40

menunjukkan masyarakat kurang menjaga kebersihan gigi dan mulutnya sehingga

menjadi berlubang.

1.5.2 Pola pencarian pengobatan

Masyarakat sekitar puskesmas Griya Antapani kebanyakan sudah

memiliki informasi yang mudah didapatkan mengenai kesehatan melalui berbagai

teknologi yang mereka miliki, sehingga apabila membutuhkan pengobatan maka

mereka langsung mengunjungi puskesmas atau klinik terdekat.

1.6 Analisis Program dan Pelayanan Kesehatan

1.6.1 Analisis Input

Tabel 2.19 Daftar Pejabat Fungsional Puskesmas Griya Antapani

Kota Bandung Tahun 2016

Jenis Tenaga Nombor Staff

Dokter Umum 2

Dokter Gigi 1

Perawat 3

Perawat Gigi 1

Bidan 4

Bagian Farmasi 1

Bagian Kesehatan Masyarakat 2

Nutrisionis 1

Laboran 1
41

Tenaga Non Kesehatan 5

UPT Puskesmas Griya Antapani memiliki beberapa staf yang terdiri dari

2 dokter umum, 1 dokter gigi, 3 perawat, 1 perawat gigi, 4 bidan, 1 bagian farmasi,

2 bagian kesehatan masyarakat, 1 nutrisionis, 1 laboran, dan 5 tenaga non

kesehatan.Pelayanan kesehatan gigi di Puskesmas Griya Antapani meliputi

tindakan pencabutan sederhana, penambalan sederhana, perawatan penyakit pulpa,

pembersihan karang gigi sederhana, premedikasi, dan pemberian rujukan.

Tabel 1. 32 Pencapaian Retribusi Pelayanan Kesehatan UPT Puskesmas :


Griya Antapani Tahun 2014
Jenis
No Target (Rp) Realisasi (RP) %
Retribusi

Puskesmas /
1 115,841,000.00
BP

2 Keuring 153,495,000.00
3 Specialis

4 Tindakan Gigi 14,500,000.00

JUMLAH 153,495,000.000 130,341,000.00 84.92

Sumber : UPT Puskesmas Griya Antapani 2014

Dari tabel 3.2 terlihat 4 jenis retribusi iaitu puskesmas / BP, keuring,

spesialis dan tindakan gigi. Hasil menunjukkan target pendapatan dari retribusi

pelayanan kesehatan UPT Puskesmas Griya Antapani sebesar Rp 153.495.000,-.

Realisasi pendapatan dari retribusi pelayanan kesehatan UPT Puskesmas Griya

Antapani adalah Rp.. 130.341.000,-. Realisasi dari puskesmas sebesar


42

115.841.000,- dan 14.500.000, dari tindakan gigi. Percentase realisasi dari target

pendapatan dari retribusi pelayanan kesehatan UPT Puskesmas Griya Antapani

adalah 84.92 %.

Tabel 1. 33 Pencapaian Anggaran BLN UPT Puskesmas : Griya Antapani


Tahun 2014

NO Kegiatan Target (Rp) Realisasi (RP) %

Diagnostic Smear Exam


1 206,000.00 206,000.00 100.00
Triwulan III 2014

Diagnostic Smear Exam


2 445,000.00 445,000.00 100.00
Triwulan IV 2014

JUMLAH 651,000.00 651,000.00 100.00

Sumber : UPT Puskesmas Griya Antapani 2014

Selama tahun 2014, UPT Puskesmas Griya Antapani mendapatkan

alokasi Bntuan Luar Negeri (BLN) sebesar Rp 651.000,- Bantuan ini diberikan

untuk Diagnostic Smear Exam sehubungan Program Penanggulangan Penyakit

TBC pada triwulan III IV tahun 2014. Berdasarkan table di atas, tampak bahwa

seluruh dana BLN yang dianggarkan untuk program-program di UPT Puskesmas

Griya Antapani dapat diserap seluruhnya.

1.6.2 Analisis proses


43

Tabel 1. 34Tabel Program Promotif dan Preventif UKGS Periode Bulan


Januari-April 2016

Dalam Luar
Jumlah
NO Kegiatan Satuan Wilayah Wilayah Total
L P L P L P
Jumlah Frekuensi Kunj.
1 Kali 0 0 0 0 0 0 0
Petugas ke SD/MI Binaan
Jumlah SD/Murid Kelas I
2 s/d VI yang mendapat 0 0 0 0 0 0 0
penyuluhan
3 a. Sasaran Baru Orang 0 0 0 0 0 0 0
4 b. Sasaran Lama Orang 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah SD/Murid Kelas I
5 s/d VI yang mendapat 0 0 0 0 0 0 0
pemeriksaan
6 a. Sasaran Baru Orang 0 0 0 0 0 0 0
7 b. Sasaran Lama Orang 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah SD/MI I s/d VI yang
8 Orang 0 0 0 0 0 0 0
perlu perawatan
Jumlah SD/MI I s/d VI yang
9 Orang 0 0 0 0 0 0 0
dapat perawatan
Jumlah SD/MI yang
10 Melaksanakan Sikat Gigi 0 0 0 0 0 0 0
Masal
11 a. Sasaran Baru Orang 0 0 0 0 0 0 0
12 b. Sasaran Lama Orang 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah TK/RA yang
13 Orang 0 0 0 0 0 0 0
mendapat penyuluhan
44

Jumlah TK/RA yang


14 melaksanakan Sikat Gigi Orang 0 0 0 0 0 0 0
Masal

Tabel 1. 35 Tabel Program UKGM Periode Bulan Januari-April 2016

Luar
Dalam
Wilay Jumlah
NO Kegiatan Satuan Wilayah Total
ah
L P L P L P
Jumlah Frekuensi Kunj.
1 Kali 0 0 0 0 0 0 0
Petugas ke Posyandu
Jumlah Kader yang
2 Orang 0 0 0 0 0 0 0
Melapor
Penyuluhan Kesehatan
3 0 0 0 0 0 0 0
Gigi
4 a. Ibu Hamil Orang 0 0 0 0 0 0 0
5 b. Balita Orang 0 0 0 0 0 0 0
6 c. Lansia Orang 0 0 0 0 0 0 0
d. Lain-lain (mis:
7 Orang 0 0 0 0 0 0 0
Pengantar Balita)
Pemeriksaan Kesehatan
8 0 0 0 0 0 0 0
Gigi
9 a. Ibu Hamil Orang 0 0 0 0 0 0 0
10 b. Balita Orang 0 0 0 0 0 0 0
11 c. Lansia Orang 0 0 0 0 0 0 0
d. Lain-lain (mis:
12 Orang 0 0 0 0 0 0 0
Pengantar Balita)
Sumber: Buku Posyandu UPT Puskesmas Griya Antapani 2016
45

Tabel 1. 36Tabel Diagnosa Periode Bulan Januari-April 2016

Dlm Luar
Jumlah
No Kegiatan Satuan Wilayah Wilayah Total
L P L P L P
Gangguan Perkembangan
1 Gigi 3 4 0 2 3 6 9
& Erupsi Gigi
Gigi Terbenam & Gigi
2 Gigi 0 1 0 0 1 1 2
Impaksi
3 Karies Gigi Orang 58 69 8 8 66 77 143
Penyakit Jaringan Keras
4 Orang 0 1 0 0 0 1 1
Gigi Lainnya
Penyakit Pulpa dan 26 20 27
5 Orang 185 15 11 474
Jaringan Periapikal 0 0 4
Gingivitis & Penyakit
6 Orang 40 56 0 4 40 60 100
Periodontral
Penyakit gusi, jaringan
7 periodontal dan tulang Orang 1 0 0 0 1 0 1
alveolar
Kelainan Dentofasial
8 Orang 0 0 0 0 0 0 0
Termasuk Maloklusi

Gangguan gigi dan jaringan


9 Orang 74 50 2 6 76 56 132
penunjang lainnya
Penyakit rongga mulut,
10 kelenjar ludah, rahang dan Orang 0 0 0 0 0 0 0
lainnya
11 Penyakit Rahang Lainnya Orang 0 0 0 0 0 0 0
12 Penyakit Kelenjar Liur Orang 0 0 0 0 0 0 0
46

Stomatitis dan Lesi-lesi


13 Orang 0 0 0 0 0 0 0
yang Berhubungan
Penyakit Bibir dan Mukosa
14 Orang 0 0 0 0 0 0 0
Lainnya
15 Penyakit Lidah Orang 0 0 0 0 0 0 0
Sumber: Buku Posyandu UPT Puskesmas Griya Antapani 2016
47

Tabel 1. 37 Penyakit Gigi dan Mulut di Posyandu Usia Balita Periode Bulan
Januari-Mei 2016

Sumber: Buku Posyandu UPT Puskesmas Griya Antapani 2016


RW
Penyakit TOTAL
03 04 10 23 01 05 13 18 11 12 10 20 15 02
Karies 15 7 3 6 4 0 10 9 7 3 6 9 10 8 97
Free karies 2 5 12 0 3 1 6 3 4 5 15 9 1 3 69

Whitespot 4 1 0 0 0 0 0 0 4 1 3 1 1 5 20
Gangren
7 3 3 1 0 2 2 0 3 1 0 0 0 0 22
radiks
Abses 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2

Ulkus 0 0 0 1 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5
TOTAL 28 16 18 9 11 4 18 12 18 10 24 23 15 16 212

1.6.3 Analisasi Output

Tabel 1. 38 Pencapaian Kinerja Sumber APBD Kota Bandung


UPT Puskesmas : Griya Antapani Tahun 2014

No Kegiatan Satuan Target Realisasi %


1 2 3 4 5 6
1 Honor jasa pelayanan umum bulan Jan bulan 111,908,392.00 111,908,392.00 100.00
- Maret 2014
2 Honor jasa pelayanan umum bulan Bulan 12,948,401.00 12,948,401.00 100.00
April - Juni 2014
3 Honor jasa pelayanan umum bulan Juli Bulan 11,883,207.00 11,883,207.00 100.00
- Sept 2014
4 Honor jasa pelayanan umum bulan Okt Bulan 7,857,787.00 7,857,787.00 100.00
- Nov 2014
48

5 Honor jasa pelayanan umum poli gigi Bulan 9,177,170.00 9,177,170.00 100.00
bulan Jan - Nov 2014
6 PMT-P Balita gizi buruk kali 1,890,000.00 1,890,000.00 100.00
7 PMT-P Balita gizi buruk Kali 1,890,000.00 1,890,000.00 100.00
8 PMT-P Balita gizi buruk Kali 1,890,000.00 1,890,000.00 100.00
9 Pelatihan Dokter Kecil Kali 128,000.00 128,000.00 100.00
10 Honor kader pengelola PMT-P Balita Kali 29,128,936.00 29,128,936.00 100.00
gizi buruk
11 Pengembalian data BPB Kali 1,625,000.00 1,625,000.00 100.00
12 Honor pemantauan PMT-P Balita gizi kali 500,000.00 500,000.00 100.00
buruk
Sumber : UPT Puskesmas Griya Antapani 2014

Untuk output kegiatan dari anggaran APBD II Kota dilakukan sesuai

dengan target yang diharapkan, yaitu 100%.


BAB II

IDENTIFIKASI MASALAH

2.1 Identifikasi Masalah Analisis Lingkungan Kesehatan

Pesentase Sarana Air Bersih Kurang di Beberapa Puskesmas

Sehingga Dapat Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Gigi. Pada

laporan Puskesmas UPT Griya Antapani tahun 2014, mengenai sarana air bersih

pada 2 puskesmas jejaring memiliki persentase dibawah 50%, dapat dilihat pada

tabel dibawah ini.

Tabel 2.1 Jumlah Sanitasi Sarana Air bersih Tahun 2014)


(Sumber : Laporan Puskesmas Griya Antapani Tahun 2014)

Puskesmas

NoNo. Sarana Air Bersih Griya Jumlah


Antapani Jejaway
Antapani

1. Jumlah sarana air bersih yang ada 4414 5492 4831 14737

2. Jumlah sarana air bersih yang 3256 2400 804 6460


diperiksa

3. Jumlah sarana air yang sehat 3256 2400 804 6460

4. % Jumlah SAB memenuhi syarat 73.77 43.70 16,64 43.84

Jumlah 10926 10292 6439 27657

47
50

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa di 2 puskesmas jejaring memiliki

persentase air bersih yang memenuhi syarat dibawah dari 50% yaitu 43,70% di

puskesmas antapani dan 16,64% di puskesmas jejaway.

Dari data yang didapat dari Puskesmas Griya Antapani bahwa terdapat

gangguan perkembangan dan erupsi gigi di sepanjang Mei 2015-april 2016

sebanyak 30 kasus. Persentase sarana air bersih di puskesmas griya antapani

sebenarnya sudah cukup baik, terlihat pada tabel diatas menunjukkan angka

73.77%. dari angka persentase tersebut masih terdapat 30 kasus gangguan

perkembangan dan erupsi gigi dari anak. Sehingga membuat masalah atau

pertanyaan, apakah sarana air bersih berpengaruh terhadap perkembangan dan

erupsi gigi pada anak.

Menutut (Permenkes RI no 416 tahun 1990) Air bersih adalah air yang

digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi persyaratan

kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air bersih memiliki

kandungan yang baik bagi perkembangan gigi yaitu senyawa flour. Konsentrasi

fluor yang umum pada sumber air bersih berikisar <0,1 mg/liter (Buzalaf, 2011).

Pada air yang tidak memenuhi standar kesehatan biasanya memiliki kandungan

fluor yang rendah dikarenakan terdapat senyawa-senyawa lain didalamnya.

Kandungan fluor yang rendah dapat menyebabkan kekuatan dari gigi terganggu

sehingga tingkat resiko terjadinya kelainan pada gigi meningkat.

Hal ini mungkin bisa menjadi salah satu faktor terjadinya gangguan

perkembangan dan erupsi dari gigi. Terutama pada anak-anak. Dikarenakan pada

anak-anak masih ada perkembangan untuk benih gigi tetap.


51

2.2 Identifikasi Masalah Dari Analisis Situasi Kependudukan

Sebanyak 17% Penduduk Tidak Mendapatkan Pengetahuan Mengenai

Kesehatan Gigi dan Mulut Karena Tidak Tamat SD pada Tahun 2016. Data

tingkat pendidikan penduduk Kecamatan Antapani yang diperoleh pada Bulan

April 2016 menunjukan bahwa sebanyak 7758 jiwa tidak atau belum Sekolahdan

4970 jiwa tidak menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar (SD), atau sekitar

17% dari Total Penduduk. Angka ini memang menunjukan penurunan yang sangat

banyak dibandingkan tahun 2014 dimana jumlah penduduk yang tidak tamat SD

adalah sebanyak 18183 jiwa. Meskipun penurunan angkat penduduk tidak tamat

SD terus menurun, tetapi tetap saja angka ini menunjukan bahwa sebanyak 12728

jiwa penduduk Kecamatan Antapani pada tahun 2016 ditambah 18183 jiwa pada

tahun 2014 tidak mendapatkan promosi kesehatan yang memang seringnya

dilakukan di sekolah dasar khususnya promosi kesehatan di bidang kedokteran

gigi, padahal usia anak pada saat menduduki bangku SD merupakan usia yang

ideal untuk diberikan promosi kesehatan.

Target jangka panjang UKGS 2020 adalah angka bebas karies (gigi

campuran) umur 6 tahun >= 50%, angka bebas karies kelas 6 >= 70%, DMF-T usia

12 tahun <= 1, PTI = 50%, serta angka dentally fit kelas 6 >= 85%. Target ini tentu

tidak dapat tercapai, karena sebanyak jiwa yang disebut diatas tidak mendapatkan

upaya promosi UKGS.

Kemungkinan-kemungkinan penyebab terjadinya angka-angka penduduk

yang tidak tamat SD adalah kurangnya kesadaran masyarakat terutama orang tua
52

untuk memotivasi anak, kemiskinan serta kurangnya pengawasan dari pemerintah

terhadap anak-anak yang tidak menyelesaikan wajib belajar 9 tahun.

Distribusi Penyakit Pulpa dan Periapikal pada Masyarakat Umum

(Tidak Miskin) Lebih Banyak Dibandingkan pada Masyarakat Miskin. Pada

tabel 1.27 memunjukan bahwa pada kelompok penduduk umum penyakit pulpa dan

jaringan periapikal menduduki urutan ke 5 dari 10 penyakit terbanyak di UPT

Puskesmas Griya Antapani. Sedangkan pada tabel 1.28, penyakit pulpa dan jaringan

periapikal tidak menduduki 10 besar penyakit terbanyak pada masyarakat miskin di

UPT Puskesmas Griya Antapani. Pebedaan pada pola distribusi penyakit pulpa dan

periapikal ini dapat terjadi karena kurangnya kedasaran masyarakat miskin terhadap

kesehatan gigi dan mulut yang diseritanya. Selain itu, kemungkinan lain penyebab

perbadaan pola ini adalah dapat disebabkan karena memang justru pada masyarakat

umum (tidak miskin) justru distribusi penyakin gigi dan mulut ini terjadi lebih

sering dibandingkan pada masyarakat miskin.

2.3 Identifikasi Masalah Berkaitan Dengan Sarana dan Prasarana UPT

Puskesmas Griya Antapani

Kurangnya Pelaporan dari Sarana Kesehatan Sekitar.Tidak semua

sarana kesehatan melaporkan hasil pelayanan kesehatannya walau ada, tidak

dilakukan rutin setiap bulan, sehingga Puskesmas sulit mendapatkan data lengkap

mengenai penduduk yang menderita penyakit gigi dan mulut dan pasien yang sudah

berobat ke sarana kesehatan lainnya.


53

Transportasi yang kurang memadai.Transportasi yang kurang memadai

untuk petugas lapangan sehingga menyebabkan kurangnya mobilitas petugas dalam

melakukan kegiatan lapangan seperti penyuluhan dan pemeriksaan ke Posyandu,

PAUD, TK, SD/MI dan berakibat kurangnya kunjungan ke tempat tersebut dalam

kurun waktu satu tahun.

Kurang tertatanya inventaris peralatan kesehatan gigi.Kurang

tertatanya inventaris peralatan kesehatan gigi yang dimiliki UPT Puskesmas Griya

Antapani sehingga memakan waktu untuk mencari peralatan tersebut pada saat

akan digunakan.

2.4 Identifikasi Masalah Derajat Kesehatan

Tingginya Frekuensi Penyakit Pulpa dan Periapikal di BP Gigi UPT

Puskesmas Griya Antapani Bulan JanuariApril Tahun 2016. Hasil data yang

telah diperoleh pada tabel 1.30 memperlihatkan bahwa penyakit pulpa dan

periapikal merupakan penyakit yang selalu menempati urutan paling atas dalam

jenis penyakit gigi paling banyak diagnosis di BP Gigi UPT Puskesmas Griya

Antapani, bahkan hal tersebut sudah terlihat dari tahun 2014 dimana penyakit pulpa

dan periodontal menempati urutan ke-9 dari 20 jenis penyakit terbanyak di UPT

Puskesmas Griya Antapani yang dilampirkan pada tabel 1.29.

Hal tersebut memberikan gambaran bahwa kesadaran masyarakat untuk

memeriksakan kondisi mulutnya sejak dini dalam bentuk penambalan gigi ringan

(penambalan pada gigi berlubang sebelum ada keluhan) masih kurang, sehingga
54

kebanyakan masyarakat datang ke dokter gigi setelah giginya mengalami lubang

besar dan mengalami keluhan. Tetapi dengan hasil rasio tambal yang lebih besar

nilainya dibandingkan dengan rasio cabut pada pasien dewasa, juga tingginya

jumlah perawatan pulpa dibandingkan dengan tindakan pencabutan (tabel 1.31)

maka sebenarnya dapat terlihat bahwa masyarakat masih lebih menginginkan

tindakan konservatif dan ingin mencoba mempertahankan giginya sebisa mungkin

dengan lebih menghindari tindakan pencabutan.

Sehingga dapat diperkirakan bahwa sebenarnya masyarakat sudah

menyadari pentingnya mempertahankan gigi geligi, hanya masyarakat masih

kurang memiliki pengetahuan preventif/pencegahan untuk memelihara kesehatan

gigi dan mulut, sehingga hasilnya masyarakat cenderung baru datang ke puskesmas

untuk perawatan kuratif.

Hasil analisis lain juga memperlihatkan bahwa SDM, terutama di BP Gigi,

UPT Puskesmas Griya Antapani masih sangat kurang, dengan cakupan wilayah

yang sangat luas dan membawahi dua puskesmas jejaring, UPT Puskesmas

Antapani hanya memiliki 1 orang dokter gigi dan 1 orang perawat gigi. Hal tersebut

tentu saja merupakan salah satu faktor penghambat terutama dalam usaha kegiatan

promotif dan preventif pada kegiatan UKM, khususnya di bidang kesehatan gigi

dan mulut.

2.5 Identifikasi Masalah Perilaku Kesehatan

Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai pencegahan penyakit gigi

dan mulut di ruang lingkup UPT Puskesmas Griya Antapani. Masyarakat


55

sekitar puskesmas Griya Antapani telah memiliki kesadaran yang baik mengenai

kesehatan gigi dan mulut, mereka sudah terpengaruh oleh kepercayaan modern

yang percaya bahwa penyakit datangnya dari bakteri dan virus bukan dari makhluk

halus, sehingga banyak dari mereka yang apabila sakit datang berkunjung ke

puskesmas untuk mendapatkan pengobatan. Namun masih disayangkan kalau

kepercayaan mereka masih terbatas pada kegiatan kuratif, dimana mereka lebih

memilih untuk berobatketika sakit dibandingkan untuk mencegah(preventif)

penyakit tersebut timbul. Terutama di bidang kesehatan gigi dan mulut, hal ini bisa

di lihat dari penyakit gigi mulut terbanyak di puskesmas Griya Antapani yaitu

penyakit pulpa dan jaringan periapikal gigi banyak diderita pasien yang

menunjukkan masyarakat kurang menjaga kebersihan gigi dan mulutnya sehingga

menjadi berlubang.

Tingginya prevalensi karies di posyandu cakupan wilayah UPT

Puskesmas Griya Antapani (Kelurahan Antapani Tengah). Berdasarkan tabel

data kesehatan gigi dan mulut anak usia balita di posyandu cakupan wilayah UPT

PuskesmasGriya Antapani memperlihatkan bahwa masih tingginya angka karies

pada anak balita terutama yang terkena karies rampant yaitu 62% dibandingkan

dengan anak yang free caries sebanyak 38%. Hal ini disebabkan karena kebiasaan

anak yang masih menggunakan botol susu untuk minum,sehingga kebiasaan ini

membuat anak meminum susu sampai tertidur. Selain itu,kurangnya pengetahuan

orang tua akan makanan dan minuman yang baik dan buruk untuk anaknya

menyebabkan semakin tingginya prevalensi karies di wilayah kerja UPT Puskesmas

Griya Antapani.
56

2.6 Identifikasi Masalah Program dan Pelayanan Kesehatan

Kurangnya SDM di BP Gigi Puskesmas Griya Antapani. Puskesmas

Griya Antapani masih kekurangan sumber daya manusia di bagian poli gigi. Jumlah

perawat gigi hanya 1 dan perawat tersebut harus pergi ke lapangan seperti

posyandu, penyuluhan di TK, SD dan lain lain. Waktu perawat gigi ada di lapangan,

perawat adminstrasi harus ganti sebagai assistant dokter gigi, jadi beban

pekerjaannya menjadi cukup berat. Selain itu, sebaiknya mendapat 1 dokter gigi

part time untuk ganti dokter gigi di puskesmas karena hanya 1 dokter gigi sangat

menyulitkan jika harus ke lapangan atau menghadiri rapat karena peraturan yang

ada mewajibkan pemeriksaan dan pengobatan pasien harus oleh dokter gigi.

Kebutuhan ini mengakibatkan pelayanan kepada masyarakat tidak dapat maksimal.

Tidak Tercapainya Realisasi Pendapatan dari Retribusi Pelayanan

Kesehatan UPT Puskesmas Griya Antapani. Dari tabel 3.2 tampak bahwa

realisasi pendapatan dari retribusi pelayanan kesehatan UPT Puskesmas Griya

Antapani tidak mencapai target, yaitu kurang Rp 23.154.000,-. Hal ini disebabkan

tingginya target yang diberikan dan banyaknya pasien yang menggunakan BPJS

dan Surat Keterangan Miskin (SKM), sehingga meskipun kunjungan pasien cukup

tinggi tetapi yang bersangkutan tidak membayar retribusi atau tindakan. Masalah

ini harus ditanggani supaya pelayanan kesehatan UPT Puskesmas terus berkualitas

dengan mencapai target. Target disaran untuk diturunkan kerana kebanyakan

penduduk di Antapani menggunakan BPJS, jadi perawatan yang diberikan kepada


57

pasien akan ditanggung BPJS dan puskesmas tidak akan menerima retribusi yang

ditentukan.
BAB III

MENETAPKAN PRIORITAS MASALAH

Penentuan prioritas masalah ini penting mengingat banyaknya masalah

kesehatan yang ada sedangkan terdapat keterbatasan dalam kemampuan untuk

mengatasinya. Menetapkan prioritas masalah bertujuan untuk merumuskan satu

permasalahan yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan relevan

untuk dipecahkan. Selain itu, terdapat hubungan antara satu masalah dengan masalah

yang lainnya, sehingga dengan menyelesaikan masalah pokok, maka masalah lainnya

akan ikut terselesaikan.

Untuk menetapkan prioritas masalah ada dua teknik yang dapat digunakan yaitu

teknik skoring dan teknik non-skoring. Untuk menetapkan prioritas masalah ini kami

menggunakan teknik skoring dengan metode PAHO (Pan American Health

Organization). PAHO menentukan prioritas masalah berdasarkan skor yang diberikan

terhadap kriteria :

a. Besarnya Masalah (Magnitude)

Hal ini dilihat dari berapa banyak penduduk yang terkena masalah tersebut,

ditunjukkan dengan prevalensi atau insidensi penyakit tersebut di masyarakat. Semakin

tinggi prevalensi atau insidensinya maka masalah semakin menjadi prioritas.

b. Derajat Keparahan (Severity)

Menunjukkan tingkat keparahan dampak yang diakibatkan oleh masalah kesehatan

tersebut yang dapat terlihat dari case fatality rate (CFR) suatu penyakit

56
57

biaya yang diperlukan untuk menanggulanginya, atau dampaknya terhadap

produktifitas kerja.

c. Ketersediaan Teknologi (Vulnerability)

Menunjukkan ketersediaan cara atau teknologi yang murah dan efektif untuk

mengatasi masalah tersebut.

d. Kepedulian Masyarakat dan Pejabat (Community / Political concern)

Menunjukkan sebesar apa tingkat kepedulian masyarakat maupun pemerintah

terhadap masalah tersebut.

Cara menggunakan metode ini adalah dilakukan oleh 8-10 orang untuk

memberikan skor 1-10 bagi masing-masing masalah yang akan ditentukan tingkat

prioritasnya. Total skor tertinggi adalah prioritas masalah

Penentuan prioritas masalah kesehatan yang ada di UPT Puskesmas Griya

Antapani dengan menggunakan metode PAHO oleh kelompok kami dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 3.1 Prioritas Masalah Kesehatan di Puskesmas Griya Antapani

denganMetode PAHO

No Permasalahan M S V C TOTAL

1 Sebanyak 17% Penduduk Tidak


1 2 5 6 14
Mendapatkan Pengetahuan
58

Mengenai Kesehatan Gigi dan


Mulut Karena Tidak Tamat SD
pada Tahun 2016
2 Distribusi Penyakit Pulpa dan
Periapikal pada Masyarakat Umum
(Tidak Miskin) Lebih Banyak 2 4 4 3 13
Dibandingkan pada Masyarakat
Miskin
3 Pesentase Sarana Air Bersih
Kurang di Beberapa Puskesmas
Sehingga Dapat Mempengaruhi 4 2 3 3 12
Pertumbuhan dan Perkembangan
Gigi

4 Kurangnya pelaporan dari sarana 3 2 4 4 13


kesehatan sekitar

5 Transportasi yang kurang memadai 4 4 4 4 16

6 Kurang tertatanya inventaris 2 4 6 4 16


peralatan kesehatan gigi

7 Tingginya Frekuensi Penyakit Pulpa 6 5 6 6 23


dan Periapikal di BP Gigi UPT
Puskesmas Griya Antapani Bulan
JanuariApril Tahun 2016
Kurangnya SDM di BP Gigi UPT
Puskesmas Griya Antapani
59

8 Kurangnya kesadaran masyarakat 5 4 5 5 19


mengenai pencegahan penyakit gigi
dan mulut di ruang lingkup UPT
Puskesmas Griya Antapani.
9 Tingginya prevalensi karies di 6 4 6 4 20
posyandu cakupan wilayah UPT
Puskesmas Griya Antapani
(Kelurahan Antapani Tengah).
10 Kurangnya SDM di BP Gigi UPT 5 5 3 4 17
Puskesmas Griya Antapani
11 Tidak Tercapainya Realisasi 2 3 3 4 12
Pendapatan dari Retribusi
Pelayanan Kesehatan UPT
Puskesmas Griya Antapani

Berdasarkan tabel di atas, maka masalah kesehatan yang kami prioritaskan

adalah Tingginya Frekuensi Penyakit Pulpa dan Periapikal di BP Gigi UPT Puskesmas

Griya Antapani Bulan JanuariApril Tahun 2016Kurangnya SDM di BP Gigi UPT

Puskesmas Griya Antapani.

Anda mungkin juga menyukai