Disusun Oleh:
Pembimbing:
Pembimbing
PENDAHULUAN
kesehatan yang bermutu. Tujuan tersebuut dapat dicapai melalui misi pembangunan
mendorong kemandirian
Berikut ini adalah peta wilayah kerja UPT Puskesmas Griya Antapani dan
puskesmas jejaringnya.
1
2
kelurahan yaitu :
dengan curah hujan rata-rata 2400 mm/tahun. Udara sehat serta suhu rata-rata 25oC.
Jarak tempuh dari kelurahan 500 m sedangkan jarak tempuh dari pemerintahan
daerah rawan longsor, akan tetapi daerah ini mempunyai potensi banjir yang
4
yang padat.
Situasi UPT Puskesmas Griya Antapani Tahun 2014 dapat dilihat pada
tabel berikut :
Berdasarkan data pada tabel diatas, seluruh wilayah dapat dijangkau oleh
kendaraan roda 4 dan meskipun terdapat jalan gang masih dapat dijangkau dengan
kendaraan roda 2 dan jalan kaki. Hal ini mempermudah petugas untuk menjangkau
wilayah kerja serta memeudahkan jika ada kasus-kasus yang perlu dirujuk.
Selain jauh, angkutan umum juga tidak ada yang melewati RW 22 dan RW 23,
sehingga masyarakat didaerah tersebut uang status ekonomi pada umumnya rendah,
puskesmas.
Antapani Kidul). Puskesmas ini sendiri tidak dilalui oleh angkutan umum,
akibatnya puskesmas ini sulit dijangkau oleh masyarakat terutama RW 01, 02, 03,
04, 05, 06, 07 dan 12 Kelurahan Antapani Kidul. Hal ini tentu saja berpengaruh
terhadap kurangnya jumlah kunjungan pasien dari dalam wilayah kerja puskesmas
Jelaway dan lebih banyak kunjungan dari luar wilayah kerja Puskesmas Jelaway.
pembagian ini juga dimanfaatka UPT Puskesmas Griya Antapani dan Puskesmas
banyak tugas.
Sarana air bersih yang sehat hampir meliputi semua sarana yang
diperiksa. Masyarakat yang tidak memiliki sarana air bersih membeli air untuk
air bersih.
Antapani, tampak bahwa jumlahnya masih sangat jauh dari target. Hal ini
Puseksmas lainnya. Walaupun masih banyak kekurangan, tetapi hal ini berusaha
semua sarana memenuhi syarat kesehatan. Untuk mengatasi masalah ini, sanitarian
Antapani, tampak bahwa jumlahnya masih sangat jauh dari target. Hal ini
Puseksmas lainnya. Walaupun masih banyak kekurangan, tetapi hal ini berusaha
kesehatan. Oleh karena itu, pada saat dilakukan sanitasi, dilakukan juga pendekatan
limbahnya.
Dari seluruh JAGA yang diperiksa, masih terdapat jamban yang belum
didaerah kumuh. Oleh karena itu, telah dilakukan pendekatan terhadap pihak
Jumlah Inspeksi
No Uraian Griya Antapani Jelaway Jumlah
Antapani
1. Jumlah JAGA yang ada 4338 5492 5575 15405
2. Jumlah JAGA yang diperiksa 3247 2400 804 6451
3. Jumlah JAGA yang sehat 3180 2262 779 6221
4. % Jumlah JAGA memenuhi 73.31 41.19 13.97 40.38
syarat
Sumber : Laporan Puskesmas Griya Antapani Tahun 2014
kesehatan. Meskipun masih cukup sedikit TTU yang diperiksa. Untuk itu, sanitarian
10
Berikut ini adalah tabel yang menunjukan jumlah penduduk dan kepala
kelamin.
yang dibina oleh UPT Puskemas Griya Antapani Tahun 2016 adalah sebanyak
21072 jiwa dengan kepala keluarga sebanyak 2707 jiwa. Jumlah penduduk di
Kelurahan Antapani Kulon dan Antapani Wetan yang dibina oleh Puskesmas
yang dibina oleh Puskemas Jajaway sebanyak 23474 jiwa. Jumlah penduduk pada
dibawah batas maksimum penduduk untuk satu wilayah puskesmas yaitu sebesar
30000 jiwa.
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa penduduk terbanyak di wilayah kerja
Kecamatan Antapani terdapat pada kelompok usia 15-24 tahun yaitu sebanyak
12
12436 jiwa. Perbandingan jumlah penduduk perempuan dan laki-laki juga cukup
seimbang.
angka yang cukup besar juga masih terdapat pada penduduk yang tidak tamat SD
Kecamatan Antapani.
14
sebanyak 12084 jiwa, dengan mata pencaharian lainnya yaitu berdagang dan
pelajar/mahasiswa.
Antapani
3 454 433 401 413 401 1902 4316 2891 4656
Tengah
Antapani
4 448 444 444 410 410 1668 2643 2836 5455
Kidul
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kelompok penduduk usia khusus
terbanyak adalah pada kelompok remaja (SMA) yaitu sebesar 14597 jiwa.
Antapani
4 23389 2064 8.82 4949 687 13.88 0 0
Kidul
JUMLAH 70061 9380 13 16629 2820 16.9 0 0 0 0
Sumber: Laporan Tahunan UPT Puskesmas Griya Antapani Tahun 2014
Kecamatan Antapani pada Tahun 2014 adalah sebesar 9380 jiwa dengan
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa rata-rata jiwa per kepala keluarga di
10 Apotek 8 4 2 3
11 Laboraturium 0 0 2 1
12 Rontgen 0 0 1 0
13 Bidan Swasta 5 3 2 5
14 Batra 5 5 2 2
JUMLAH 60 66 48 42
Sumber: UPT Puskesmas Griya Antapani 2014
pelaporan dari sarana kesehatan swasta, tidak semua sarana kesehatan melaporkan
hasil pelayanan kesehatannya walau ada, tidak dilakukan rutin setiap bulan.
informasi kepada setiap pelayanan kesehatan dimana mereka dihimbau untuk dapat
pendidikan kesehatan, akan tetapi terdapat STIKES Dharma Husada Bandung yang
terletak dengan wilayah Kecamatan Antapani dan sering melakukan kerja sama,
Antapani. Selain itu, mahasiswa STIKES tersebut juga melakukan kegiatan magang
dan luar gedung. Hal ini cukup membantu puskesmas dalam melaksanakan
program-programnya.
19
Pendidikan Kesehatan
- - - - -
Kondisi di Puskesmas
Luas
No Uraian Jumlah Rusak
Bangunan Baik
Ringan Sedang Berat
Ruang
1 1 6.3
Pendaftaran
2 Ruang Tunggu 1 45.6 v
Ruang Pelayanan
3 1 10.2 v
Rawat Jalan
20
Ruang Pelayanan
4 1 16.8 v v
BP Gigi
Ruang Pelayanan
5 0 0 -
Rawat Inap
Ruang Pelayanan
6 1 18.84 v
KIA
Ruang Pelayanan
7 1 5.8 v
Lab
Ruang Pelayanan
8 1 11.52 v
Obat
Ruang Pimpinan
9 1 12.0 v
Puskesmas
Ruangan Staff
10 0 0 -
Puskesmas
Ruangan Tata
11 1 6.9 V
Usaha
Ruangan
12 1 50.22 V
Pertemuan
Ruangan Gudang
13 1 6.40 V
Obat
14 Ruangan Dapur 1 -
Ruangan Kamar
15 2 2.8 V
Mandi/WC
Ruangan Nursing
16 1 10 V
Center
17 Ruangan Vaksin 1 6.66 V
Rumah Dinas
18 1 70 V
Dokter
Rumah Dinas
19 1 60 V
Bidan
21
Rumah Dinas
20 1 60 v
Perawat
Rumah Dinas
21 0
Lain-Lain
Sumber: UPT Puskesmas Griya Antapani 2014
ringan dikarenakan atap bocor ataupun ventilasi yang kurang. Belum ada ruangan
staff, pojok URO, ruang VTC, dapur, dan pojok DOTS untuk pasien TBC, serta
ruang konseling remaja akibatnya pelayanan bagi sebagian pasien kurang memadai.
Selama ini kegiatan pelayanan pasien TBC, konseling VTC, dan pojok URO
dengan kurangnya privasi dan sempitnya ruangan. Ruang tunggu pasien juga tidak
emmdai karena tidak mampu menampung pasien yang sedang menunggu gilitan,
akibatnya pasien harus menunggu sambil berdiri dan kadang duduk di teras.
terletak di jalann yang menghubungkan aula dengan ruang tunggu. Untuk itu perlu
lantai.
Kendaraan Puskesmas
2 1 1 - - -
Keliling
3 Klino Mobil - - - - -
4 Kendaraan Penyuluhan - - - - -
Kendaraan Bermotor Roda 4
5 - - - - -
Lainnya
6 Kereta Sepeda Bidan - - - - -
7 Kendaraan Bermotor Roda 2 4 1 1 1 1
8 Kendaraan Sepeda - - - - -
9 Sarana Transportasi Lainnya - - - - -
Sumber: UPT Puskesmas Griya Antapani 2014
sebanyak empat buah kendaraan bermotor roda dua yang dibagian satu buah tiap
puskesmas dan satu kendaraan rusak sehingga tidak bisa dipakai. Hal ini tentunya
sangat kurang mengingat pembinaan wilayah yang harus dilakukan sebagai suatu
UPT meliputi satu kecamtan. Tidak semua staf dapat menggunakan motor dinas
karena dalam satu hari, empat orang petugas per puskesmas harus ke lapangan.
Untuk mengatasi masalah tersebut, petugas yang akan ke lapangan sebagian akan
diantar jemput, dan sebagian lagi menggunakan angkutan umum atau ojeg atau
dengan satu buah mobil Posling sehingga memudahkan untuk mobilisasu petugas
14 SHK 0 0 0 0 0
Set Klinik
15 Gigi 0 0 0 0 0
Lapangan
16 Dental Kit 1 0 0 0 0 0
Kadar Set
17 0 0 0 0 0
Gigi
18 UKGS Kit 0 0 0 0 0
19 Set Art Gigi 0 0 0 0 0
Pengukur
20 Tinggi Badan 2 0 0 0 0 0
Bayi
Pengukur
21 Tinggi Badan 3 0 0 0 0 0
Bumil
Pengukur
22 Lingkar 0 0 0 0 0
Lengan Bayi
Pengukur
23 Lingkar 3 0 0 0 0 0
Kepala Bayi
Puskesmas
24 0 0 0 0 0
Pembantu Kit
Timbangan
25 0 0 24 0 0
Dacin
Pos
26 Kesehatan 0 0 0 0 0
Kit
27 Poliklinik Set 3 0 0 0 0 0
28 Imunisasi Kit 2 0 0 0 0 0
25
29 Thermos 10 0 0 0 0 0
30 Lemari Es 3 0 0 0 0 0
Vaccine
31 8 0 0 0 0 0
Carrier
32 Freezer 3 0 0 0 0 0
Sterilisator 1
33 1 0 0 0 0 0
Rak
Sterilisator 2
34 2 0 0 0 0 0
Rak
35 Container 0 0 0 0 0 0
Cold Pack
36 18 0 0 0 0 0
Orange
Cold Pack
37 70 0 0 0 0 0
Putih Kecil
Cold Pack
38 16 0 0 0 0 0
Putih Besar
39 Kolera Kit 0 0 0 0 0 0
Frambusia
40 0 0 0 0 0 0
Kit
Set
41 1 0 0 0 0 0
Mikroskop
Set
42 Pemeriksan 3 0 0 0 0 0
Hematologi
Set
43 Pemeriksaan 1 0 0 0 0 0
Urine
Set
44 0 0 0 0 0 0
Pemeriksaan
26
Air
Sederhana
Ser Rujukan
45 0 0 0 0 0 0
Laboratorium
Otoklaf
46 1 0 0 0 0 0
Stresilisasi
Set Sanitarian
47 0 0 0 0 0 0
Kit
Alat
48 0 0 0 0 0 0
Penyuluhan
49 Wireless 1 0 0 0 0 0
Radio
50 0 0 0 0 0 0
Cassete
Standard Flip
51 0 0 0 0 0 0
Chart
Panel
52 0 0 0 0 0 0
Boarded
53 OHP 1 0 0 0 0 0
Slide
54 1 0 0 0 0 0
Proyektor
Light Meter
55 0 0 0 0 0 0
untuk UKS
Tempat Tidur
56 Pemeriksaan 9 0 0 0 0 0
Pasien
Ginekolog
57 2 0 0 0 0 0
Bed
Timbangan
58 Orang 8 0 0 0 0 0
Dewasa
27
59 dst
Sumber: UPT Puskesmas Griya Antapani 2014
sudah cukup lengkap, meskipun beberapa alat baiknya diperbaharui. Peralatan lain
yang dibutuhkan adalah alat laboratorium yang lebih lengkap karena sebagai UPT
sudah seharusnya UPT Puskesmas Griya Antapani menjadi salah satu tempat
rujukan lab dari jejaringnya ataupun laboratorium klinik binaan di wilayah kerja
8 Laptop/Notebook 0 0 0 0 0
9 Kamera Digital 1 0 0 0 0
10 Kamera Biasa 0 0 0 0 0
11 Handycam 0 0 0 0 0
12 Papapn Nama dan Instansi 3 2 1 0 0
13 Papan Visual/Papan Data 16 11 0 0 5
14 Papan Pengumuman 4 4 0 0 0
15 White Board 2 2 0 0 0
16 Infocus 2 1 0 0 0
Sumber: UPT Puskesmas Griya Antapani 2014
secaa kuantitas masih kurang yaitu menja untuk kerja, kursi lipat, filling besi, kursi
tamu/sofa, lemari besi. Meskipun sudah ada penambahan pada tahun 2014 tetapi
pelayanan pasiaen dalam gedung. Kekurangan yang sangat terasa juga pada printer
yang rusak berat di UPT Puskesmas Griya Antapani. Selain itu sudah tersedia
laptop dan infocus yang digunakan untuk melaksanakan penyuluhan dan lokakarya
mini, juga tersedia TV dan DVD yang digunakan untuk penyuluhan di ruang tunggu
memudahkan pekerjaan.
Kendaraan Puskesmas
2 1 1 - - -
Keliling
3 Klino Mobil - - - - -
4 Kendaraan Penyuluhan - - - - -
Kendaraan Bermotor Roda 4
5 - - - - -
Lainnya
6 Kereta Sepeda Bidan - - - - -
7 Kendaraan Bermotor Roda 2 4 1 1 1 1
8 Kendaraan Sepeda - - - - -
9 Sarana Transportasi Lainnya - - - - -
Sumber: UPT Puskesmas Griya Antapani 2014
Lemari es masih kurang satu buah untuk UPT Puskesmas Griya Antapani
untuk penyimpanan reagen dan obat yang harus disimpan dalam kondsii dingin,
suatu wilayah adalah dengan cara mengukur angka kematian. Angka kematian di
wilayah kerja UPT Puskesmas Griya Antapani dan Puskesmas jejaringnya pada
tahun 2014 dan 2016 (JanuariApril) dapat dilihat pada tabel berikut:
Griya
Antapani Jajaway
Antapani
Kel. Anteng Kel. Ankul Kel. Anwet Kel. Ankid
1 Bayi (0-12 bln) 1 0 0 0 1
2 Balita (1-5 thn) 0 0 0 0 0
3 Ibu 0 0 0 1 1
4 Kasar 70 16 38 56 180
Jumlah 71 16 38 57 182
Sumber: Laporan Tahunan UPT Puskesmas Griya Antapani Tahun 2014
1. 25 memperlihatkan angka kematian untuk tahun 2016 mulai dari Januari sampai
dengan April. Data pada tabel 1. 25 didapat dari Kecamatan Antapani sehingga
pembagian usia kematian tidak dilakukan. Melihat data diatas angka kematian rata-
rata setiap bulan pada tahun 2014 yaitu sebesar 15 jiwa (182 dibagi 12 bulan)
sedangkan angka kematian rata-rata setiap bulan pada tahun 2016 yaitu 24 jiwa (96
32
dibagi 4 bulan), sehingga jika dilihat dari rata-rata angka kemtian per-bulan di tahun
2016 meningkat jika dibandingkan rata-rata angka kematian per-bulan tahun 2014.
Data diatas memperlihatkan pula bahwa pada tahun 2016 ini angka kematian pada
20 Pneumonia 1 0.43
21 Meningitis 1 0.43
22 Perdarahan Postpartum 1 0.43
23 Stephen Jhonson 1 0.43
24 Tumor Kepala 1 0.43
Sumber: Laporan Tahunan UPT Puskesmas Griya Antapani Tahun 2014
wilayah UPT Puskesmas Griya Antapani tahun 2014 terbesar disebabkan karena
usia lanjut dan diikuti oleh penyakit jantung, hipertensi, diabetes mellitus, dan
stroke.
memperlihatkan bahwa penyakit yang paling banyak diderita di wilayah kerja UPT
Puskesmas Griya Antapani tahun 2014 adalah hipertensi primer diikuti dengan
penyakit ISPA tidak spesifik. Penyakit pulpa dan periapikal diperlihatkan berada di
posisi ke-5 pada pola penyakit terbanyak penderita umum, tetapi tidak masuk
1 ISPA 4986
2 Common cold 4970
3 Hipertensi 4374
4 Myalgia 2580
5 Sakit kepala 1784
6 Tukak lambung 1631
7 Gejala dan tanda lainnya 1489
8 Demam tidak spesifik 1416
9 Diare 1402
10 Penyakit pulpa 1293
11 DM 1164
12 Faringitis 1055
13 Artritis 931
14 Batuk 891
15 Gangguan kulit 819
16 Penyakit pencernaan 769
17 Gangguan gigi 583
18 Alergi/dermatitis 516
19 Karies 486
20 Konjungtivitis 244
Sumber: Laporan Tahunan UPT Puskesmas Griya Antapani Tahun 2014
Puskesmas Griya Antapani tahun 2014. ISPA menempati jumlah paling banyak
diikuti dengan common cold dan hipertensi. Penyakit gigi dapat dilihat merupakan
Puskesmas Griya Antapani, dari adanya 3 penyakit gigi yang menempati daftar 20
penyakit terbanyak ini. Penyakit pulpa dengan jumlah 1293 orang menempati
36
urutan ke-10, gangguan gigi dengan jumlah 583 orang menempati urutan ke-17 dan
karies dengan jumlah 486 menempati urutan ke-19. Hal tersebut memberikan
gambaran bahwa penyakit gigi masih merupakan salah satu penyakit utama yang
Bulan
No Jenis Penyakit Gigi Total
Januari Februari Maret April
1 Penyakit Pulpa dan Jaringan Periapikal 125 127 131 91 474
2 Karies Gigi 36 39 30 38 143
Gangguan gigi dan jaringan penunjang
3 34 40 32 26 132
lainnya
4 Gingivitis & Penyakit Periodontral 26 23 20 31 100
Gangguan Perkembangan & Erupsi
5 1 2 4 2 9
Gigi
6 Gigi Terbenam & Gigi Impaksi 0 0 0 1 1
7 Penyakit Jaringan Keras Gigi Lainnya 0 0 1 0 1
Penyakit gusi, jaringan periodontal dan
8 0 1 0 0 1
tulang alveolar
37
merupakan penyakit gigi paling banyak dan paling dikeluhkan oleh masyarakat
yang datang dan berobat ke UPT Puskesmas Griya Antapani di setiap bulannya.
memiliki penderita paling banyak diikuti dengan gangguan gigi kemudian karies.
menjadi urutan pertama diikuti oleh oleh karies gigi;penyakit gangguan gigi dan
periodontal; gangguan perkembangan dan erupsi gigi; gigi terbenam dan gigi
impaksi; penyakit jaringan keras gigi lainnya; dan yang terakhir adalah penyakit
gusi, jaringan periodontal, dan tulang alveolar. Sementara kelainan yang tidak
disebtukan diatas memiliki jumlah 0, atau dengan kata lain tidak ada pasien atau
1.4.4 Rasio Tambal Cabut di BP Gigi UPT Puskesmas Griya Antapani Bulan
JanuariApril Tahun 2016
Bulan
No Jenis Kegiatan Pelayanan Medik Gigi Total
Januari Februari Maret April
1 Tumpatan Gigi Tetap 68 52 53 61 234
2 Tumpatan Gigi Sulung 12 10 14 14 50
3 Jumlah 80 62 67 75 284
4 Pencabutan Gigi Tetap 34 32 27 26 119
5 Pencabutan Gigi Sulung 47 35 28 28 138
6 Jumlah 81 67 55 54 257
7 Pembersihan Karang Gigi 39 14 16 23 92
8 Pengobatan Pulpa 107 56 61 65 289
9 Pemberian Obat Peroral Premedikasi 140 38 46 47 271
10 Lain-lain 27 12 28 25 92
11 Jumlah 474 249 273 289 1285
Sumber: Laporan BP Gigi UPT Puskesmas Griya Antapani Bulan JanuariApril Tahun
2016
sebanyak 284 gigi dengan jumlah 234 gigi pada penambalan gigi tetap dan 50 pada
gigi sulung dan total kegiatan pencabutan selama empat bulan ini yaitu sebanyak
257 gigi, dengan jumlah 119 pada gigi tetap dan 138 pada gigi sulung.
yang baik mengenai kesehatan gigi dan mulut, mereka sudah terpengaruh oleh
media, baik media elektronik, cetak, maupun media sosial. Informasi inilah yang
medis lebih baik dibandingkan pengobatan non medis. Namun masih disayangkan
kalau kepercayaan mereka masih terbatas pada kegiatan kuratif, dimana mereka
penyakit tersebut timbul. Terutama di bidang kesehatan gigi dan mulut, hal ini bisa
di lihat dari penyakit gigi mulut terbanyak di puskesmas Griya Antapani yaitu
penyakit pulpa dan jaringan periapikal gigi banyak diderita pasien yang
40
menjadi berlubang.
Dokter Umum 2
Dokter Gigi 1
Perawat 3
Perawat Gigi 1
Bidan 4
Bagian Farmasi 1
Nutrisionis 1
Laboran 1
41
UPT Puskesmas Griya Antapani memiliki beberapa staf yang terdiri dari
2 dokter umum, 1 dokter gigi, 3 perawat, 1 perawat gigi, 4 bidan, 1 bagian farmasi,
Puskesmas /
1 115,841,000.00
BP
2 Keuring 153,495,000.00
3 Specialis
Dari tabel 3.2 terlihat 4 jenis retribusi iaitu puskesmas / BP, keuring,
spesialis dan tindakan gigi. Hasil menunjukkan target pendapatan dari retribusi
115.841.000,- dan 14.500.000, dari tindakan gigi. Percentase realisasi dari target
adalah 84.92 %.
alokasi Bntuan Luar Negeri (BLN) sebesar Rp 651.000,- Bantuan ini diberikan
TBC pada triwulan III IV tahun 2014. Berdasarkan table di atas, tampak bahwa
Dalam Luar
Jumlah
NO Kegiatan Satuan Wilayah Wilayah Total
L P L P L P
Jumlah Frekuensi Kunj.
1 Kali 0 0 0 0 0 0 0
Petugas ke SD/MI Binaan
Jumlah SD/Murid Kelas I
2 s/d VI yang mendapat 0 0 0 0 0 0 0
penyuluhan
3 a. Sasaran Baru Orang 0 0 0 0 0 0 0
4 b. Sasaran Lama Orang 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah SD/Murid Kelas I
5 s/d VI yang mendapat 0 0 0 0 0 0 0
pemeriksaan
6 a. Sasaran Baru Orang 0 0 0 0 0 0 0
7 b. Sasaran Lama Orang 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah SD/MI I s/d VI yang
8 Orang 0 0 0 0 0 0 0
perlu perawatan
Jumlah SD/MI I s/d VI yang
9 Orang 0 0 0 0 0 0 0
dapat perawatan
Jumlah SD/MI yang
10 Melaksanakan Sikat Gigi 0 0 0 0 0 0 0
Masal
11 a. Sasaran Baru Orang 0 0 0 0 0 0 0
12 b. Sasaran Lama Orang 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah TK/RA yang
13 Orang 0 0 0 0 0 0 0
mendapat penyuluhan
44
Luar
Dalam
Wilay Jumlah
NO Kegiatan Satuan Wilayah Total
ah
L P L P L P
Jumlah Frekuensi Kunj.
1 Kali 0 0 0 0 0 0 0
Petugas ke Posyandu
Jumlah Kader yang
2 Orang 0 0 0 0 0 0 0
Melapor
Penyuluhan Kesehatan
3 0 0 0 0 0 0 0
Gigi
4 a. Ibu Hamil Orang 0 0 0 0 0 0 0
5 b. Balita Orang 0 0 0 0 0 0 0
6 c. Lansia Orang 0 0 0 0 0 0 0
d. Lain-lain (mis:
7 Orang 0 0 0 0 0 0 0
Pengantar Balita)
Pemeriksaan Kesehatan
8 0 0 0 0 0 0 0
Gigi
9 a. Ibu Hamil Orang 0 0 0 0 0 0 0
10 b. Balita Orang 0 0 0 0 0 0 0
11 c. Lansia Orang 0 0 0 0 0 0 0
d. Lain-lain (mis:
12 Orang 0 0 0 0 0 0 0
Pengantar Balita)
Sumber: Buku Posyandu UPT Puskesmas Griya Antapani 2016
45
Dlm Luar
Jumlah
No Kegiatan Satuan Wilayah Wilayah Total
L P L P L P
Gangguan Perkembangan
1 Gigi 3 4 0 2 3 6 9
& Erupsi Gigi
Gigi Terbenam & Gigi
2 Gigi 0 1 0 0 1 1 2
Impaksi
3 Karies Gigi Orang 58 69 8 8 66 77 143
Penyakit Jaringan Keras
4 Orang 0 1 0 0 0 1 1
Gigi Lainnya
Penyakit Pulpa dan 26 20 27
5 Orang 185 15 11 474
Jaringan Periapikal 0 0 4
Gingivitis & Penyakit
6 Orang 40 56 0 4 40 60 100
Periodontral
Penyakit gusi, jaringan
7 periodontal dan tulang Orang 1 0 0 0 1 0 1
alveolar
Kelainan Dentofasial
8 Orang 0 0 0 0 0 0 0
Termasuk Maloklusi
Tabel 1. 37 Penyakit Gigi dan Mulut di Posyandu Usia Balita Periode Bulan
Januari-Mei 2016
Whitespot 4 1 0 0 0 0 0 0 4 1 3 1 1 5 20
Gangren
7 3 3 1 0 2 2 0 3 1 0 0 0 0 22
radiks
Abses 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2
Ulkus 0 0 0 1 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5
TOTAL 28 16 18 9 11 4 18 12 18 10 24 23 15 16 212
5 Honor jasa pelayanan umum poli gigi Bulan 9,177,170.00 9,177,170.00 100.00
bulan Jan - Nov 2014
6 PMT-P Balita gizi buruk kali 1,890,000.00 1,890,000.00 100.00
7 PMT-P Balita gizi buruk Kali 1,890,000.00 1,890,000.00 100.00
8 PMT-P Balita gizi buruk Kali 1,890,000.00 1,890,000.00 100.00
9 Pelatihan Dokter Kecil Kali 128,000.00 128,000.00 100.00
10 Honor kader pengelola PMT-P Balita Kali 29,128,936.00 29,128,936.00 100.00
gizi buruk
11 Pengembalian data BPB Kali 1,625,000.00 1,625,000.00 100.00
12 Honor pemantauan PMT-P Balita gizi kali 500,000.00 500,000.00 100.00
buruk
Sumber : UPT Puskesmas Griya Antapani 2014
IDENTIFIKASI MASALAH
laporan Puskesmas UPT Griya Antapani tahun 2014, mengenai sarana air bersih
pada 2 puskesmas jejaring memiliki persentase dibawah 50%, dapat dilihat pada
Puskesmas
1. Jumlah sarana air bersih yang ada 4414 5492 4831 14737
47
50
persentase air bersih yang memenuhi syarat dibawah dari 50% yaitu 43,70% di
Dari data yang didapat dari Puskesmas Griya Antapani bahwa terdapat
sebenarnya sudah cukup baik, terlihat pada tabel diatas menunjukkan angka
perkembangan dan erupsi gigi dari anak. Sehingga membuat masalah atau
Menutut (Permenkes RI no 416 tahun 1990) Air bersih adalah air yang
kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air bersih memiliki
kandungan yang baik bagi perkembangan gigi yaitu senyawa flour. Konsentrasi
fluor yang umum pada sumber air bersih berikisar <0,1 mg/liter (Buzalaf, 2011).
Pada air yang tidak memenuhi standar kesehatan biasanya memiliki kandungan
Kandungan fluor yang rendah dapat menyebabkan kekuatan dari gigi terganggu
Hal ini mungkin bisa menjadi salah satu faktor terjadinya gangguan
perkembangan dan erupsi dari gigi. Terutama pada anak-anak. Dikarenakan pada
Kesehatan Gigi dan Mulut Karena Tidak Tamat SD pada Tahun 2016. Data
April 2016 menunjukan bahwa sebanyak 7758 jiwa tidak atau belum Sekolahdan
4970 jiwa tidak menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar (SD), atau sekitar
17% dari Total Penduduk. Angka ini memang menunjukan penurunan yang sangat
banyak dibandingkan tahun 2014 dimana jumlah penduduk yang tidak tamat SD
adalah sebanyak 18183 jiwa. Meskipun penurunan angkat penduduk tidak tamat
SD terus menurun, tetapi tetap saja angka ini menunjukan bahwa sebanyak 12728
jiwa penduduk Kecamatan Antapani pada tahun 2016 ditambah 18183 jiwa pada
gigi, padahal usia anak pada saat menduduki bangku SD merupakan usia yang
Target jangka panjang UKGS 2020 adalah angka bebas karies (gigi
campuran) umur 6 tahun >= 50%, angka bebas karies kelas 6 >= 70%, DMF-T usia
12 tahun <= 1, PTI = 50%, serta angka dentally fit kelas 6 >= 85%. Target ini tentu
tidak dapat tercapai, karena sebanyak jiwa yang disebut diatas tidak mendapatkan
yang tidak tamat SD adalah kurangnya kesadaran masyarakat terutama orang tua
52
tabel 1.27 memunjukan bahwa pada kelompok penduduk umum penyakit pulpa dan
Puskesmas Griya Antapani. Sedangkan pada tabel 1.28, penyakit pulpa dan jaringan
UPT Puskesmas Griya Antapani. Pebedaan pada pola distribusi penyakit pulpa dan
periapikal ini dapat terjadi karena kurangnya kedasaran masyarakat miskin terhadap
kesehatan gigi dan mulut yang diseritanya. Selain itu, kemungkinan lain penyebab
perbadaan pola ini adalah dapat disebabkan karena memang justru pada masyarakat
umum (tidak miskin) justru distribusi penyakin gigi dan mulut ini terjadi lebih
dilakukan rutin setiap bulan, sehingga Puskesmas sulit mendapatkan data lengkap
mengenai penduduk yang menderita penyakit gigi dan mulut dan pasien yang sudah
PAUD, TK, SD/MI dan berakibat kurangnya kunjungan ke tempat tersebut dalam
tertatanya inventaris peralatan kesehatan gigi yang dimiliki UPT Puskesmas Griya
Antapani sehingga memakan waktu untuk mencari peralatan tersebut pada saat
akan digunakan.
Puskesmas Griya Antapani Bulan JanuariApril Tahun 2016. Hasil data yang
telah diperoleh pada tabel 1.30 memperlihatkan bahwa penyakit pulpa dan
periapikal merupakan penyakit yang selalu menempati urutan paling atas dalam
jenis penyakit gigi paling banyak diagnosis di BP Gigi UPT Puskesmas Griya
Antapani, bahkan hal tersebut sudah terlihat dari tahun 2014 dimana penyakit pulpa
dan periodontal menempati urutan ke-9 dari 20 jenis penyakit terbanyak di UPT
memeriksakan kondisi mulutnya sejak dini dalam bentuk penambalan gigi ringan
(penambalan pada gigi berlubang sebelum ada keluhan) masih kurang, sehingga
54
besar dan mengalami keluhan. Tetapi dengan hasil rasio tambal yang lebih besar
nilainya dibandingkan dengan rasio cabut pada pasien dewasa, juga tingginya
gigi dan mulut, sehingga hasilnya masyarakat cenderung baru datang ke puskesmas
UPT Puskesmas Griya Antapani masih sangat kurang, dengan cakupan wilayah
yang sangat luas dan membawahi dua puskesmas jejaring, UPT Puskesmas
Antapani hanya memiliki 1 orang dokter gigi dan 1 orang perawat gigi. Hal tersebut
tentu saja merupakan salah satu faktor penghambat terutama dalam usaha kegiatan
promotif dan preventif pada kegiatan UKM, khususnya di bidang kesehatan gigi
dan mulut.
sekitar puskesmas Griya Antapani telah memiliki kesadaran yang baik mengenai
kesehatan gigi dan mulut, mereka sudah terpengaruh oleh kepercayaan modern
yang percaya bahwa penyakit datangnya dari bakteri dan virus bukan dari makhluk
halus, sehingga banyak dari mereka yang apabila sakit datang berkunjung ke
kepercayaan mereka masih terbatas pada kegiatan kuratif, dimana mereka lebih
penyakit tersebut timbul. Terutama di bidang kesehatan gigi dan mulut, hal ini bisa
di lihat dari penyakit gigi mulut terbanyak di puskesmas Griya Antapani yaitu
penyakit pulpa dan jaringan periapikal gigi banyak diderita pasien yang
menjadi berlubang.
data kesehatan gigi dan mulut anak usia balita di posyandu cakupan wilayah UPT
pada anak balita terutama yang terkena karies rampant yaitu 62% dibandingkan
dengan anak yang free caries sebanyak 38%. Hal ini disebabkan karena kebiasaan
anak yang masih menggunakan botol susu untuk minum,sehingga kebiasaan ini
orang tua akan makanan dan minuman yang baik dan buruk untuk anaknya
Griya Antapani.
56
Griya Antapani masih kekurangan sumber daya manusia di bagian poli gigi. Jumlah
perawat gigi hanya 1 dan perawat tersebut harus pergi ke lapangan seperti
posyandu, penyuluhan di TK, SD dan lain lain. Waktu perawat gigi ada di lapangan,
perawat adminstrasi harus ganti sebagai assistant dokter gigi, jadi beban
pekerjaannya menjadi cukup berat. Selain itu, sebaiknya mendapat 1 dokter gigi
part time untuk ganti dokter gigi di puskesmas karena hanya 1 dokter gigi sangat
menyulitkan jika harus ke lapangan atau menghadiri rapat karena peraturan yang
ada mewajibkan pemeriksaan dan pengobatan pasien harus oleh dokter gigi.
Kesehatan UPT Puskesmas Griya Antapani. Dari tabel 3.2 tampak bahwa
Antapani tidak mencapai target, yaitu kurang Rp 23.154.000,-. Hal ini disebabkan
tingginya target yang diberikan dan banyaknya pasien yang menggunakan BPJS
dan Surat Keterangan Miskin (SKM), sehingga meskipun kunjungan pasien cukup
tinggi tetapi yang bersangkutan tidak membayar retribusi atau tindakan. Masalah
ini harus ditanggani supaya pelayanan kesehatan UPT Puskesmas terus berkualitas
pasien akan ditanggung BPJS dan puskesmas tidak akan menerima retribusi yang
ditentukan.
BAB III
untuk dipecahkan. Selain itu, terdapat hubungan antara satu masalah dengan masalah
yang lainnya, sehingga dengan menyelesaikan masalah pokok, maka masalah lainnya
Untuk menetapkan prioritas masalah ada dua teknik yang dapat digunakan yaitu
teknik skoring dan teknik non-skoring. Untuk menetapkan prioritas masalah ini kami
terhadap kriteria :
Hal ini dilihat dari berapa banyak penduduk yang terkena masalah tersebut,
tersebut yang dapat terlihat dari case fatality rate (CFR) suatu penyakit
56
57
produktifitas kerja.
Menunjukkan ketersediaan cara atau teknologi yang murah dan efektif untuk
Cara menggunakan metode ini adalah dilakukan oleh 8-10 orang untuk
memberikan skor 1-10 bagi masing-masing masalah yang akan ditentukan tingkat
Antapani dengan menggunakan metode PAHO oleh kelompok kami dapat dilihat pada
tabel berikut:
denganMetode PAHO
No Permasalahan M S V C TOTAL
adalah Tingginya Frekuensi Penyakit Pulpa dan Periapikal di BP Gigi UPT Puskesmas