Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN SURVEI EPIDEMIOLOGI

KEPANITERAAN KLINIK PUBLIC HEALTH OF DENTISTRY


ANALISA PHBS DAN SITUASI KESEHATAN GIGI DAN MULUT
MASYARAKAT DESA KLITIH
KECAMATAN KARANGTENGAH KABUPATEN DEMAK

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Persyaratan Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan


Masyarakat Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Islam Sultan Agung

Disusun oleh:

Adam Reza Pahlevi ( 21102100001 )


Adhalin Fuku Handini ( 21102100002 )
Adhiatarika Rismadianti ( 21102100003 )
Adinda Eka Ramadhani ( 21102100004 )
Adinda Nur Atiqah ( 21102100005 )
Ainan Salsabila Rosyada ( 21102100006 )
Alif Priza Ramadhan ( 21102100007 )
Anfasa Isnurhakim ( 21102100008 )
Anfasa Salsabila ( 21102100009 )
Anisah Salsabila ( 21102100010 )
Annisa Gustiasti Arumsadu ( 21102100011 )
Aprilianti Firdayanti ( 21102100012 )
Ardiyan Cakra Patrilia Irmawan ( 21102100013 )
Arman Arroisi ( 21102100014 )

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2021
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Survei Epidemiologi Kepaniteraan Klinik Publik Health Of Dentistry Analisa
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Situasi Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
Desa Klitih Kecamatan Karangtengah Kabupaten Demak

Telah disetujui oleh Kepala Puskesmas Karangtengah

Guna Melengkapi Sebagian Persyaratan Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Islam Sultan Agung

Demak, Desember 2021


Disahkan oleh
Pembimbing

drg. Florentina Retno P.H


NIP. 196806081994032006

Mengetahui dan Menyetujui,

Kepala Puskesmas Karangtengah

dr. Nura Ma’ Shumah


NIP.197210172006042016

ii
PRAKATA

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan Laporan Survei
Epidemiologi Kepaniteraan Klinik Public Health of Dentistry Analisa Perilaku Hidup Bersih
Dan Sehat (PHBS) dan Situasi Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat Desa Klitih,
Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak.

Laporan ini disusun guna melengkapi sebagian persyaratan kepaniteraan klinik Ilmu
Kesehatan Masyarakat. Laporan ini dapat terselesaikan berkat kerja sama tim dan bantuan
dari berbagai pihak, untuk itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:

1. dr. Nura Ma’shumah selaku Kepala Puskesmas Karangtengah, Kecamatan


Karangtengah
2. drg. Florentina Retno yang telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan, dan
pelatihan selama kami menempuh Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat di
Puskesmas Karangtengah
3. Bapak Hadi Sabdo Santoso, S. E, S. Kep, M. M, Ners yang telah memberikan kritik
dan sarannya selama masa diskusi.
4. Kepala Desa Klitih
5. Bidan Desa dan warga Desa Klitih yang telah ikut serta dalam keberlangsungan survei
di Desa Klitih.
6. Tim pembimbing klinik kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan masyarakat Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Islam Sultan Agung.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, mengingat
keterbatasan waktu dan kemampuan, maka kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan serta bantuan yang telah diberikan
dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Semarang, 2 Desember 2021


Penyusun

iii
DAFTAR ISI

SAMPUL…………………………………………………………………………..i
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………….ii
PRAKATA………………………………………………………………………..iii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………i
v
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................1

B. Tujuan..........................................................................................................2

C. Metodologi...................................................................................................2

D. Manfaat........................................................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................3

A. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)....................................................3

B. Kesehatan Gigi dan Mulut...........................................................................4

BAB III ANALISA ASPEK PENDUDUK.........................................................6

A. Lingkungan..................................................................................................6

1. Batas Wilayah..........................................................................................6

2. Luas Wilayah...........................................................................................6

3. Transportasi..............................................................................................6

4. Jaringan Komunikasi................................................................................6

5. Jumlah Penduduk.....................................................................................7

6. Sosial Budaya...........................................................................................7

7. Pendidikan................................................................................................7

8. Kesehatan.................................................................................................7

9. Keadaan Penduduk...................................................................................7

iv
10. Kesehatan Lingkungan.............................................................................7

BAB IV ANALISA HASIL SURVEI.................................................................8

A. Analisa Pengetahuan Masyarakat tentang Kesehatan……………………..8


B. Analisa Kesehatan Lingkungan……………………………………………9
C. Analisa Status Kesehatan Gigi dan Mulut………………………………..11

BAB V PEMECAHAN MASALAH DAN PERENCANAAN KEPUTUSAN. 169

A. Identifikasi Masalah...................................................................................16

B. Prioritas Masalah Menggunakan Tabel Teknik Kriteria Matriks USG.....16

C. Analisa Penyebab Masalah........................................................................17

D. Alternatif Jalan Keluar...............................................................................17

E. Prioritas Alternatif Jalan Keluar................................................................18

F. Gambaran Problem Solving.......................................................................18

G. Plan of Action............................................................................................19

BAB VI PENUTUP...........................................................................................2024

A. Kesimpulan............................................................................................2025

B. Saran.......................................................................................................2041

LAMPIRAN................................................................................................2143

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni dalam memelihara, melindungi


dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha masyarakat dalam
pengadaan pelayanan kesehatan, pencegahan, dan pemberantasan penyakit yang
mencakup semua kegiatan, baik langsung maupun tidak langsung untuk mencegah
penyakit (preventif), meningkatkan kesehatan (promotif), terapi (kuratif) maupun
pemulihan (rehabilatif). Kesehatan masyarakat memiliki arti sebagai sebuah kegiatan
terpadu antara sanitasi dan pengobatan dalam mencegah terjadinya suatu penyakit di
masyarakat. Kesehatan masyarakat memiliki pilar utama yaitu epidemiologi,
biostatistik, kesehatan lingkungan, pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku,
administrasi kesehatan, gizi masyarakat, serta pelayanan kesehatan.
Menurut Winslow (1920), seorang ahli kesehatan menyatakan, kesehatan
masyarakat (public health) merupakan sebuah ilmu dan seni mencegah penyakit,
memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan melalui usaha-usaha
pengorganisasian masyarakat untuk; 1. Meningkatkan sanitasi lingkungan ; 2.
Mengendalikan infeksi menular ; 3. Pendidikan secara individual dalam hal hygiene
perorangan ; 4. Pengembangan sosial kearah adanya jaminan hidup yang layak dalam
bidang Kesehatan ; 5. Mengorganisasikan pelayanan medis dan perawatan untuk
tercapainya diagnosis dini dan terapi pencegahan terhadap penyakit. Kesehatan
masyarakat merupakan kombinasi yang terjadi antara teori dan praktek yang bertujuan
untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.

Menurut Hendrik L. Blum, terdapat empat faktor yang dapat mempengaruhi


kesehatan masyarakat yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan
keturunan. Faktor lingkungan meliputi dua hal, yaitu lingkungan fisik (natural
maupun buatan manusia), seperti sampah, air, udara dan perumahan, dan faktor
sosiokultur (ekonomi, pendidikan, pekerjaan, dan lainnya). Faktor pelayanan
kesehatan merupakan suatu faktor yang sangat mempengaruhi derajat kesehatan
masyarakat yang dapat dilihat dari keberadaan fasilitas kesehatan yang sangat
menentukan dalam pemberian pelayanan pemulihan kesehatan, pencegahan terhadap
penyakit, pengobatan, dan keperawatan.

1
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) merupakan sebuah perilaku yang
dilakukan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang dapat membantu
seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan. Kondisi
sehat dapat dicapai dengan mengubah perilaku dari yang tidak sehat menjadi perilaku
sehat dan menciptakan lingkungan sehat di rumah tangga. Oleh karena itu, kesehatan
perlu dijaga, dipelihara, dan ditingkatkan oleh setiap anggota rumah tangga serta
diperjuangkan oleh semua pihak. Demikianlah dalam rangka menciptakan keadaan
lingkungan yang baik, yang dapat menunjang kehidupan dan atau kesehatan, perlu
diadakan survei untuk mengetahui perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat,
sehingga dapat memberikan rencana tindak lanjut tentang masalah yang terjadi di
masyarakat.
B. Tujuan
Survei analisa Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) serta kesehatan gigi
dan mulut masyarakat desa Klitih bertujuan sebagai berikut:
1. Memperoleh data mengenai Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) serta
kesehatan gigi dan mulut masyarakat desa Klitih.
2. Mengetahui keadaan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) serta kesehatan gigi
dan mulut masyarakat desa Klitih.
3. Memperoleh pokok permasalahan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) serta
kesehatan gigi dan mulut masyarakat desa Klitih .
4. Memperoleh pemecahan masalah untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat
desa Klitih.
C. Metodologi
Informasi didapatkan dari pengisian kuisioner yang diberikan kepada 58
masyarakat Desa Klitih Kecamatan Karangtengah Kabupaten Demak.

D. Manfaat
Manfaat survei PHBS serta kesehatan gigi dan mulut ini adalah untuk
mengetahui data Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) serta kesehatan gigi dan
mulut masyarakat desa Klitih. Hasil survei yang diperoleh dapat menjadi bahan
evaluasi program perencanaan kesehatan dan mendorong serta memotivasi
masyarakat desa Klitih untuk melakukan perilaku hidup bersih dan sehat serta
menjaga kesehatan gigi dan mulut.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan
yang dilakukan atas dasar kesadaran sehingga individu atau keluarga dapat menolong
dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan
kesehatan di dalam masyarakat (Kemenkes RI, 2007).

Program penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan


suatu upaya memberikan pengalaman belajar bagi perorangan, keluarga, kelompok,
maupun masyarakat umum. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membuka jalur
komunikasi, memberikan informasi, dan melakukan edukasi melalui metode
pendekatan dari pimpinan atau stakeholder (advocation), bina suasana (social
support), dan gerakan masyarakat (empowerment) (Kemenkes RI, 2011).

Tujuan dilaksanakannya Program PHBS tidak lain adalah untuk meningkatkan


pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat tentang kesehatan sehingga dapat
terbentuk masyarakat yang dapat menerapkan kebiasaan hidup sehat pada
kesehariannya yang merupakan upaya untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan pada tatanan rumah tangga atau lingkungan masyarakat.

Terdapat sepuluh indikator PHBS yang harus dicapai dalam rumah tangga
(Kemenkes RI, 2011), yaitu:

1. Kelahiran yang dibantu oleh bidan


2. Pemberian ASI eksklusif pada anak hingga usia 2 tahun
3. Melakukan penimbangan rutin setiap kali ada posyandu
4. Penggunaan air bersih untuk memasak dan mencuci baju
5. Selalu membiasakan mencuci kedua tangan menggunakan sabun dan air
mengalir sebelum dan sesudah makan
6. Mempunyai dan menggunakan jamban sehat pada tiap rumah tangga
7. Melakukan pemberantasan jentik dalam waktu seminggu sekali
8. Mengkonsumsi sayuran dan buahbuahan sehat secara seimbang
9. Olahraga atau jalan-jalan setiap hari

3
10. Tidak menghisap asap rokok di sekitar tempat tinggal atau rumah.

Terdapat dua faktor yang mempengaruhi perilaku hidup bersih dan sehat, yaitu :

1) Faktor Internal
a) Keturunan
Seseorang berperilaku tertentu karena memang sudah demikianlah
diturunkan dari orang tuanya. Sifat-sifat yang dimilikinya adalah
sifat-sifat yang diperoleh dari orang tua atau neneknya dan lain
sebagainya.
b) Motif
Manusia berbuat sesuatu karena adanya dorongan atau motif
tertentu. Motif atau dorongan ini timbul karena dilandasi oleh
adanya kebutuhan, yang oleh Maslow dikelompokkan menjadi
kebutuhan biologis, kebutuhan sosial, dan kebutuhan rohani.
2) Faktor Eksternal
a) Unsur-unsur perilaku bagi individu, meliputi pengertian atau
pengetahuan tentang apa yang akan dilakukannya, keyakinan atau
kepercayaan tentang manfaat dan kebenaran dari apa yang
dilakukannya, sarana yang diperlukan untuk melakukannya, serta
dorongan atau motivasi untuk berbuat yang dilandasi oleh
kebutuhan yang dirasakannya.
b) Unsur-unsur perilaku bagi individu sebagai anggota kelompok,
meliputi pengertian atau pengetahuan tentang apa yang akan
dilakukannya, keyakinan atau kepercayaan tentang manfaat dan
kebenaran dari apa yang dilakukannya, sarana yang diperlukan
untuk melakukannya, dorongan atau motivasi untuk berbuat yang
dilandasi oleh kebutuhan yang dirasakannya, serta norma atau
dukungan kelompok bahwa apa yang akan dilakukan itu benar atau
bisa diterima oleh kelompoknya.

4
Penerapan dari perilaku di tingkat rumah tangga merupakan bentuk
pemberdayaan semua anggota keluarga agar mereka mengetahui, mau, dan dapat
menerapkan PHBS pada kehidupan sehari-hari. Anggota keluarga juga diharapkan
ikut berperan aktif dalam gerakan kesehatan pada lingkungan masyarakat. Salah satu
upaya yang dilakukan yaitu melalui kegiatan promosi kesehatan yang terintegrasi.
Upaya tersebut bertujuan agar PHBS dapat tercapai dan nantinya diharapkan
masyarakat akan lebih paham mengenai masalah kesehatan yang terjadi pada individu
dan di lingkungan masyarakat (Kemenkes RI, 2011).
B. Kesehatan Gigi dan Mulut

Selain kesehatan tubuh secara umum, kesehatan gigi dan mulut juga perlu
diperhatikan karena kesehatan gigi dan mulut dapat dikatakan sebagai bagian integral
dari kesehatan tubuh secara keseluruhan, dimana hal tersebut tidak dapat dipisahkan
dari kesehatan tubuh secara umum karena dapat mempengaruhi kesehatan tubuh
secara menyeluruh.

Kesehatan gigi dan mulut dapat dicapai dengan optimal apabila dilakukan
perawatan gigi dan mulut secara berkala. Hal tersebut dapat dimulai dengan cara
memperhatikan diet makanan, misalnya dengan mengurangi atau membatasi
konsumsi makanan yang mengandung gula dan makanan yang lengket. Cara dan
kebiasaan dalam membersihkan plak dan sisa makanan di dalam rongga mulut juga
dapat mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut. Teknik dan cara menyikat gigi yang
baik akan mengurangi rusaknya struktur gigi dan gusi. Kunjungan berkala ke dokter
gigi setiap enam bulan sekali dengan atau tanpa keluhan juga pelu diterapkan dalam
masyarakat guna memelihara dan menigkatkan kesehatan gigi dan mulut.
Pembersihan karang gigi dan penambalan gigi yang berlubang oleh dokter gigi, serta
pencabutan gigi yang sudah tidak bisa dipertahankan lagi dan merupakan fokal
infeksi. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, maka akan dicapai suatu kesehatan
gigi dan mulut yang optimal sehingga dapat meningkatkan kesehatan tubuh secara
keseluruhan yang kemudian akan meningkatkan etos kerja individu yang lebih baik
lagi.

5
BAB III

ANALISA ASPEK PENDUDUK

A. Lingkungan
1. Batas Wilayah
Batas wilayah desa Klitih di bagian utara berbatasan dengan desa
Kedunguter, bagian timur berbatasan desa Pidodo, dan bagian barat berbatasan
dengan desa Sampang.
2. Luas Wilayah
Desa Klitih merupakan salah satu wilayah desa di Kec. Karangtengah
Kab. Demak. Luas wilayah desa: 4,00 km2 berada pada ketinggian 0-3
meter di atas permukaan laut. Desa Klitih terbagi menjadi 1 dukuh, yaitu
Dukuh Klitih.

3. Transportasi
Masyarakat Desa Klitih menggunakan transportasi pribadi seperti
sepeda, sepeda motor, mobil yang dapat mengakses jalan menuju ke Desa
Klitih.
4. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk desa Klitih pada tahun 2020 sejumlah 3750 jiwa.
Terbagi menjadi 21 RT dan 4 RW, dengan 25 kader kesehatan.
5. Sosial Budaya
- Sarana Peribadatan
Sarana peradatan di desa Klitih pada tahun 2020 terdiri atas

6
masjid dan musholla.
- Agama dan Kepercayaan Penduduk
Sebagai bagian penduduk kota wali, seluruh penduduk desa Klitih
beragama islam.
6. Pendidikan
Sarana dalam bidang pendidikan yaitu tersedianya 1 Sekolah Dasar
Negeri (SD), 1 Madrasah Ibtidaiyah (MI), 1 Madrasah Tsanawiyah (MTs),
dan 1 Madrasah Aliyah (MA).
7. Kesehatan
Prasarana kesehatan di Desa Klitih 2020 terdiri bidan desa tersedia 1,
bidan swasta tersedia 2, 1 perawat, beserta posyandu, posbindu, prolanis dan
kesehatan remaja sesuai dengan jumlah RW yaitu 4.
8. Keadaan Penduduk
Mata pencaharian penduduk di Desa Klitih mayoritas mata
pencahariannya adalah petani sawah.
9. Kesehatan Lingkungan
- Sarana Sumber Air
Sumber air bersih untuk kebutuhan sehari-hari di wilayah Desa
Klitih terdapat PAM.
- Sarana Pembuangan Air Kotor
Pembuangan air kotor di Desa Klitih terdapat SPAL.

7
BAB IV
ANALISA HASIL SURVEI

A. Analisa Pengetahuan Masyarakat tentang Kesehatan


1) Diagram Pengetahuan Masyarakat Mengenai UKGMD

Diagram 4. 1. Pengetahuan Masyarakat Mengenai UKGMD

Diagram 4.1. Menunjukkan dari 58 sampel yaitu 63,8% masyarakat desa


klitih mengetahui tentang UKGMD. Masyarakat mengetahui bahwa
UKGMD adalah sarana untuk mengetahui tentang Kesehatan gigi dan mulut.

2) Diagram Pengetahuan Masyarakat Klitih tentang Desa Siaga

Diagram 4. 2. Pengatahuan Masyarakat Klitih tentang Desa Siaga


Diagram 4.2 menunjukkan dari 58 sampel yaitu 41,4% masyarakat desa klitih
mengetahui tentang desa siaga. Masyarakat mengetahui bahwa Desa siaga
membuat desa memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta
kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, bencana dan
kegawatdaruratan secara mandiri.

8
3) Diagram Pengetahuan Masyarakat Klitih tentang Bidan Desa
Memberikan Pelayanan 24 jam

Diagram 4. 3. Pengetahuan Masyarakat Klitih tentang Bidan Desa Memberikan Pelayanan 24


jam
Diagram 4.3 menunjukkan dari 58 sampel yaitu 89,7% masyarakat klitih
mengetahui tentang bidan desa memberikan pelayanan Kesehatan 24 jam.
Masyarakat mengetahui bahwa bidan desa sebagai forum kesehatan desa
yang bertujuan sebagai wadah masyarakat dalam mengembangkan
pembangunan kesehatan di desa seperti gotong royong adapun sebagai
pemantauan kesehatan.

B. Analisa Kesehatan Lingkungan


1) Diagram perilaku masyarakat klitih membuang sampah di tempat
sampah

Diagram 4. 4. Perilaku
Masyarakat Desa Klitih Buang Sampah pada
Tempatnya

Diagram 4.4
Menunjukkan dari
58 sampel yaitu 93,1
% masyarakat desa klitih telah membuang sampah pada tempat sampah.
2) Diagram yang menunjukkan masyarakat klitih melakukan cuci tangan
selama masa pandemi Covid-19

9
Diagram 4. 5 Perilaku mencuci tangan masyarakat Desa Klitih di masa pandemi Covid-19
Diagram 4.5 menunjukkan dari 58 sampel yaitu 86,2 % masyarakat klitih
sering melakukan cuci tangan selama pandemi Covid-19.

3) Diagram Masyarakat klitih konsumsi rokok

Diagram 4. 6. Perilaku merokok di dalam rumah Masyarakat Desa Klitih


Diagram 4.6 Menunjukkan dari 58 sampel yaitu 75,9% masyarakat klitih
mengkonsumsi rokok didalam rumah.
4) Diagram Sumber Air Sehari-hari Masyarakat Desa Klitih

Diagram 4. 6. Sumber Air Sehari-hari Masyarakat Desa Klitih

10
Diagram 4.6 Menunjukkan dari 58 sampel yaitu 79,3% sumber air untuk
kehidupan sehari-hari menggunakan air PAM, 19% menggunakan air sumur,
sedangkan 1,7% menggunakan dumber mata air.
5) Diagram kondisi tempat sampah di rumah Masyarakat Desa Klitih

Diagram 4. 7. Kondisi tempat sampah di rumah Masyarakat Desa Klitih


Diagram 4.7 Menunjukkan dari 58 sampel yaitu 69% Masyarakat Desa Klitih
memiliki tempat sampah di rumah dengan kondisi yang memenuhi syarat
(tempat sampah dengan tutup). Sedangkan 31% lainnya memiliki tempat
sampah dirumah yang tidak memenuhi syarat (tempat sampah tanpa penutup).

C. Analisa Status Kesehatan Gigi dan Mulut


1) Diagram perilaku Masyarakat Desa Klitih memeriksakan gigi

Diagram 4. 8. Perilaku Masyarakat Desa Klitih memeriksakan gigi


Diagram 4.8 menunjukkan dari 58 sampel yaitu 46% masyarakat desa klitih
tidak pernah memeriksakan gigi, 25,9% terakhir memeriksakan gigi mereka
lebih dari 6 bulan yang lalu, 24,1% terakhir memeriksakan gigi mereka 3-6
bulan yang lalu, 3,4% terakhir memeriksakan gigi mereka kurang dari 3-6 bulan
yang lalu, sedangkan 0,6% terakhir memeriksakan gigi mereka kurang dari 3-6 bulan
11
yang lalu. Banyaknya masyarakat desa Klitih yang tidak rutin memeriksakan
giginya ke dokter gigi dikarenakan masyarakat hanya memeriksakan giginya
saat sudah merasakan sakit yang sangat dan juga adanya pandemi ini, yait
pemeriksaan gigi yang dibatasi pada kasus tertentu saja.
2) Diagram perilaku menggosok gigi 2 kali sehari masyarakat Desa Klitih

Diagram 4. 9. Perilaku menggosok gigi 2 klai sehari masyarakat Desa Klitih


Diagram 4.9 menunjukkan dari 58 sampel yaitu 91,4 % masyarakat desa
klitih telah melakukan sikat gigi minimal 2 kali sehari dan 8,6 % belum
melakukan sikat gigi minimal 2 kali sehari.

3) Diagram anggota keluarga masyarakat desa klitih yang menderita


keluhan gigi dan mulut dalam 1 bulan terakhir

Diagram 4. 10. Anggota keluarga masyarakat desa klitih yang menderita keluhan gigi dan
mulut dalam 1 bulan terakhir
Diagram 4.10 menunjukkan dari 58 sampel yaitu 81 % anggota keluarga
masyarakat desa klitih tidak menderita keluhan pada gigi dan mulut dalam 1
bulan terakhir dan 19 % menderita keluhan pada gigi dan mulut dalam 1 bulan
terakhir.

12
4) Data kesakitan gigi dan mulut pada anggota keluarga Masyarakat Desa
Klitih usia dewasa (22 s/d 60 tahun)

Diagram 4. 11. Keluarga masyarakat desa klitih yang menderita keluhan gigi dan mulut dalam
1 bulan terakhir
Diagram 4.11 menunjukkan dari 58 sampel yaitu 35 orang memiliki anggota
keluarga berusia 22-60 tahun menderita gigi berlubang, 6 orang memiliki
anggota keluarga berusia 22-60 tahun mengeluhkan adanya karang gigi, 13
orang memiliki anggota keluarga berusia 22-60 tahun memiliki keluhan
sariawan, 1 orang memiliki anggota keluarga berusia 22-60 tahun memiliki
keluhan gigi goyang, 1 orang memiliki anggota keluarga berusia 22-60 tahun
memiliki keluhan ginggivitis dan 5 orang mengaku bahwa anggota keluarga
berumur 22-60 tahun tidak memiliki keluhan sakit gigi.Diagram Teknik
Menggosok Gigi Masyarakat Desa Klitih
5) Diagram Teknik Menggosok Gigi Masyarakat Desa Klitih

Diagram 4. 12. Diagram Gerakan yang Dilakukan saat Menggosok Gigi


Diagram 4.12 menunjukkan dari 58 sampel yaitu 34 orang melakukan teknik
menggosok gigi dengan arah ke atas dan kebawah, 30 orang melakukan teknik

13
menggosok gigi dengan arah memutar, 16 orang melakukan teknik menggosok
gigi dengan arah maju mudur, 1 orang melakukan teknik menggosok gigi
dengan cara mencungkil.
6) Diagram Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut dari Petugas
Kesehatan

Diagram 4. 13. Diagram Gerakan yang Dilakukan saat Menggosok Gigi


Diagram 4.13 menunjukkan dari 58 sampel yaitu 48,3% masyarakat Desa
Klitih tidak pernah menerima penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, 34,5%
menerima penyuluhan kesehatan gigi dan mulut tiap 3-6 bulan sekali, 12,1%
menerima penyuluhan kesehatan gigi dan mulut tiap lebih dari 6 bulan sekali,
dan 5,1% menerima penyuluhan kesehatan gigi dan mulut tiap kurang dari 3-6
bulan sekali.
7) Diagram Durasi Ganti Sikat Gigi Masyarakat Desa Klitih

Diagram 4. 14. Diagram Durasi Ganti Sikat Gigi

14
Diagram 4.14 menunjukkan dari 58 sampel yaitu 50% masyarakat desa klitih
mengganti sikat gigi saat sikat giginya sudah rusak, 20,7% mengganti sikat
gigi tiap 3 bulan sekali, 19% mengganti sikat gigi tiap 2 bulan sekali dan
10,3% mengganti sikat gigi tiap 3 bulan sekali.

15
BAB V
PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN (PMPK)

A. Identifikasi Masalah
Hasil survei yang telah dilakukan pada tanggal 25 November 2021 di Desa
Klitih Kecamatan Karangtengah Kabupaten Demak maka di dapatkan masalah :
1. Tingkat prevalensi karies tinggi
2. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut rendah
3. Kebiasaan mengganti sikat gigi rendah
4. Tingkat kesadaran periksa ke dokter gigi rendah
B. Prioritas Masalah
Masalah yang di dapatkan dari survei yang telah dilakukan di Desa Klitih
nantinya akan dipilih salah satu prioritas masalah dengan metode USG yang terdiri
dari 3 komponen Urgency, Seriousness, dan Grow. Adapun masalahnya sebagai
berikut:

No Penilaian Masalah Pokok Kriteria Total Peringkat


U S G
1. Tingkat prevalensi karies tinggi 5 4 5 14 I
2. Tingkat penyuluhan kesehatan gigi 3 4 3 10 IV
dan mulut rendah
3. Kebiasaan mengganti sikat gigi 3 4 5 12 II
rendah

4. Tingkat kesadaran periksa ke dokter 4 4 3 11 III


gigi rendah

Dari table USG di atas dapat disimpulkan bahwa prioritas masalah yang ada di
Desa Klitih yaitu tingkat prevalensi karies gigi.

16
C. Analisa Penyebab Masalah

Manusia Sarana
Metode

Rendahnya pengetahuan
masyarakat mengenai kesehatan
Data kurang akurat Media promosi kesehatan gigi
gigi dan mulut.
Masyarakat sering makan camilan dan lumut kurang variatif
dan kurang asupan susu sebagai
Frekuensi penyuluhan
sumber kalsium.
kesehatan gigi dan mulut
Masyarakat tidak mengganti kurang
sikat gigi secara rutin
Prevalensi karies
tinggi

Masyarakat ekonomi rendah


Akurangnya pengalokasian
dana penyuluhan kesehatan
Pendidikan rendah (lulusan SMP)
gigi dan mulut.

Kesadaran masyarakat untuk memperoleh


informasi mengenai kesehatan masih rendah

Dana
Lingkungan

D. Alternatif Jalan Keluar

Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Pemecahan


Masalah Masalah
Terpilih
Tingkat prevalensi 1. Kurangnya 1. Memberikan penyuluhan Memberikan
karies tinggi pengetahuan tentang ke setiap kegiatan penyuluhan ke
kesehatan gigi dan masyarakat tentang setiap kegiatan
mulut pentingnya kesehatan gigi masyarakat
2. Pola makan dan mulut. tentang
3. Gaya hidup 2. Melakukan pemeriksaan pentingnya
kesehatan gigi dan mulut kesehatan gigi
langsung pada masyarakat dan mulut.

17
E. Prioritas Alternatif Jalan Keluar
Tingkat prevalensi karies gigi tinggi :

No Alternatif Jalan Keluar Efektivitas Efisiensi Jumlah


. M I V C MxIxV
C
1. Memberikan penyuluhan ke setiap 2 5 5 3 16,6
kegiatan masyarakat tentang
pentingnya kesehatan gigi dan mulut.
2. Melakukan pemeriksaan kesehatan 4 4 5 5 16
gigi dan mulut langsung pada
masyarakat

F. Gambaran Problem Solving Tingkat Prevalensi Karies Tinggi

No Input Proses Output


.
1. Memberikan penyuluhan ke setiap Kegiatan dilakukan -Meningkatkan
kegiatan masyarakat pentingnya dengan melakukan pengetahuan masyarakat
kesehatan gigi dan mulut. penyuluhan kesehatan tentang kesehatan gigi
kesehatan gigi dan dan mulut.
mulut di setiap kegiatan -Diharapkan kesadaran
kesehatan masyarakat akan pentingnya
secara rutin. kesehatan gigi dan mulut
Tenaga: dokter, dokter meningkat.
gigi, perawat, perawat
gigi, bidan desa, kader
UKGM

2. Melakukan pemeriksaan kesehatan - Kegiatan dilakukan - Menurukan tingkat


gigi dan mulut langsung pada dengan melakukan keparahan karies.
masyarakat pemeriksaan gigi - Meningkatkan tingkat
disetiap kegiatn kesehatan gigi dan mulut.
kesehatan puskesmas
seperti posbindu, dll.
Tenaga : dokter gigi,
perawat gigi.

18
G. Plan Of Action

No Bentuk Tujuan Sasaran Sumber Target Waktu Penanggu Indikator


Kegiatan Biaya Pencapaian Pelaksan ng Jawab Keberhasil
aan an
1. Memberikan Masyarakat Masyarakat Anggaran Masyarakat Januari Kepala Penurunan
penyuluhan semakin desa Klitih desa, lebih 2022 puskesmas angka
kesehatan gigi sadar akan alokasi mengetahui (dengan , Dokter prevalensi
dan mulut pentingnya dana dari cara yang evaluasi gigi, kader karies
secara kesehatan puskesmas benar 3-6 bulan kesehatan, masyaraka
interaktif dan gigi dan dan menyikat sekali) bidan t Desa
demo cara mulut, serta sponsorshi gigi, serta desa, Klitih.
menggosok dapat p. mengetahui pihak
gigi yang baik menerapkan cara UKGS.
dan benar ke pada menjaga
setiap kegiatan aktivitas kesehatan
masyarakat sehari-hari. gigi dan
pentingnya mulut
kesehatan gigi
dan mulut.

19
BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan survei yang dilakukan di Desa Klitih Puskesmas Karangtengah
Demak, didapatkan masalah :
1. Tingginya prevalensi karies masyarakat Desa Klitih yang berumur 22-60 tahun
yaitu 76,1% menderita karies gigi.
2. Penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat Desa Klitih rendah
yaitu 63,8% belum pernah mendapatkan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut.
3. Kebiasaan mengganti sikat gigi masyarakat Desa Klitih rendah, yaitu 50%
masyarakat Desa Klitih mengganti sikat gigi saat rusak.
4. Tingkat kesadaran periksa ke dokter gigi rendah yaitu 46% masyarakat Desa Klitih
tidak pernah periksa ke dokter gigi.
B. Saran
1. Perlu dilakukan penyuluhan secara intensif tentang kesehatan gigi dan mulut di
setiap kegiatan masyarakat oleh tenaga kesehatan untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat mengenai kesehatan gigi dan mulut.
2. Perlu dilakukan kerja sama antar perangkat desa Klitih dan pihak Puskesmas
Karangtengah untuk mengadakan penyuluhan secara intensif bersama dengan
kegiatan masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat
dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut.

20
LAMPIRAN
a. Dokumentasi Survei Epidemiologi Desa Klitih

21
b. Kuisioner Survei Online Epidemiologi Desa Klitih
KUESIONER SURVEY
PENGETAHUAN, PERILAKU DAN TINDAKAN PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI
DAN MULUT
KECAMATAN KARANGTENGAH DEMAK
1. Nama :
2. Jenis Kelamin :
3. Usia :
4. Alamat  :
5. Pendidikan terakhir :
SD SMP SMA S1 S2 S3

A. Pengetahuan
1. Menggosok gigi tidak perlu menggunakan sikat gigi dan pasta gigi

Benar Salah

2. Buah dan sayur adalah makanan yang baik untuk kesehatan gigi

Benar Salah

3. Periksa gigi ke puskesmas atau dokter gigi minimal setiap 6 bulan sekali

Benar Salah

4. Jika sakit gigi tidak perlu diperiksakan ke puskesmas atau dokter gigi

Benar Salah

5. Waktu menggosok gigi yang tepat adalah pagi setelah sarapan dan malam

sebelum tidur

Benar Salah

B. Perilaku
1. Berapa kali anggota keluarga menggosok gigi dalam sehari ? 
□ 1 kali sehari
□ 2 kali sehari

22
□ 3 kali sehari
□ 4 kali sehari
2. Kapan saja waktu keluarga menggosok gigi? 
□ Pagi setelah sarapan
□ Sore saat mandi
□ Malam sebelum tidur
□ Pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur
3. Bagaimana gerakan yang dilakukan saat menggosok gigi? (boleh pilih lebih dari
satu)
□ Atas bawah
□ Maju mundur
□ Memutar
□ Mencungkil
4. Berapa lama keluarga ganti sikat gigi? 
□ Setiap bulan
□ Setiap 2 bulan
□ Setiap 3 bulan
□ Bila rusak
5. Apakah setiap anggota keluarga menggunakan sikat gigi sendiri? (sikat gigi yang
tidak digunakan bersama-sama)
□ Ya
□ Tidak
6. Apakah anggota keluarga menggosok gigi dengan pasta gigi? 
□ Ya
□ Tidak
7. Berapa lama anggota keluarga periksa gigi ke puskesmas? 
□ Tidak pernah
□ <3 bulan
□ 3-6 bulan
□ >6 bulan
8. Apakah anggota keluarga suka ngemil diantara waktu makan? 
□ Ya

23
□ Tidak
9. Berapa kali anggota keluarga ngemil dalam 1 hari? 
□ 1 kali
□ 2 kali
□ >3 kali
10. Jenis makanan apa yang disukai saat ngemil? 
□ Biskuit, wafer
□ Permen, coklat
□ Buah-buahan
11. Apakah anggota keluarga minum susu setiap hari? 
□ Ya
□ Tidak

12. Apakah anggota keluarga mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari? 
□ Ya
□ Tidak
13. Apakah anggota keluarga mengkonsumsi ikan / daging / telur dalam makanan
sehari-hari? 
□ Ya
□ Tidak
14. Apakah air putih yang yang diminum anggota keluarga berasal dari air kemasan
atau isi ulang? 
□ Ya
□ Tidak
15. Apakah air putih yang yang diminum anggota keluarga berasal dari air yang
direbus sendiri ? 
□ Ya
□ Tidak
16. Apakah anggota keluarga punya kebiasaan merokok? 
□ Ya
□ Tidak

24
17. Apakah ada anggota keluarga yang mempunyai kebiasaan menggunakan obat
kumur ? 

□ Ya
□ Tidak
18. Apakah ada anggota keluarga yang mempunyai kebiasaan menggunakan tusuk
gigi ? 
□ Ya
□ Tidak

C. Kondisi Kesehatan Gigi dan Mulut Serta Pemeliharaan


1. Adakah anggota keluarga yang menderita keluhan seputar gigi dan mulut dalam
periode 1 bulan terakhir. Tulis dengan format (nama, usia, keluhan, berapa lama
sakit, tempat berobat).
Contoh : Sania, 10 tahun, gigi berlubang, 2 bulan, puskesmas





2. Kondisi gigi dan mulut pada anggota keluarga anak-anak hingga remaja
Pilih sesuai kondisi yang dialami pasien (jawaban boleh lebih dari satu)
□ Gigi berlubang
□ Debris (sisa makanan)
□ Kalkulus (karang gigi)
□ Gingivitis (radang gusi)
□ Sariawan
□ Penyakit periodontal (gigi goyang)
□ Kelainan dentoskeletal (gigi tonggos, gigi cakil)
3. Kondisi gigi dan mulut pada anggota keluarga usia dewasa (22 s/d 60 tahun)
Pilih sesuai kondisi yang dialami pasien (jawaban boleh lebih dari satu)
□ Gigi berlubang
□ Debris (sisa makanan)

25
□ Kalkulus (karang gigi)
□ Gingivitis (radang gusi)
□ Sariawan
□ Penyakit periodontal (gigi goyang)
□ Kelainan dentoskeletal (gigi tonggos, gigi cakil)
4. Kondisi gigi dan mulut pada anggota keluarga usia lansia (> 60 tahun)
Pilih sesuai kondisi yang dialami pasien (jawaban boleh lebih dari satu)
□ Gigi berlubang
□ Debris (sisa makanan)
□ Kalkulus (karang gigi)
□ Gingivitis (radang gusi)
□ Sariawan
□ Penyakit periodontal (gigi goyang)
□ Kelainan dentoskeletal (gigi tonggos, gigi cakil)
5. Apakah responden tau tujuan periksa gigi?
Tahu Tidak Tahu
Jika tahu sebutkan alasannya :
_____________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
________________________
6. Berapa kali (frekuensi) anggota keluarga rata-rata memeriksakan gigi ke dokter
gigi?
□ Tidak pernah
□ <3-6 bulan
□ 3-6 bulan
□ >6 bulan
7. Berapa jauh jarak Puskesmas dengan tempat tinggal?
□ <1 km
□ 1-2 km
□ >2 km

26
8. Apakah anggota keluarga pernah mendapat penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
dari petugas kesehatan?
□ Tidak pernah
□ <3 bulan
□ 3-6 bulan
□ >6 bulan
9. Apakah keluarga pernah mendapat pelayanan kesehatan gigi dan mulut di
puskesmas?
□ Tidak pernah
□ <3 bulan terakhir
□ 3-6 bulan
□ >6 bulan

27
28

Anda mungkin juga menyukai