Anda di halaman 1dari 2

ADINDA EKA R

20.C2.0080

Magister Hukum Kesehatan

Pada pembahasan kuliah filsafat ilmu menjelaskan tentang keterkaitan antara ilmu
filsafat dengan peradapan manusia. Sebelum itu tentunya kita harus mengetahui apa itu ilmu
filsafat. Ilmu filsafat yaitu sebuah ilmu kefilsafatan yang ingin menjawab berbagai
pertanyaan dari hakikat ilmu yang ditinjau dari ontologi, epistemologi dan aksiologi yang
dilakukan secara mendalam dan sistematis.
Ontologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari 2 kata yaitu on yang berarti
being, dan logos yang berarti logic. Jadi ontologi yaitu The theory of being qua being atau
teori tentang keberadaan sebagai keberadaan. Sementara menurut hakikat ontologi
merupakan ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada, dapat berbentuk jasmani/rohani.
Gambaran umum dari ontologi dapat diibaratkan seperti manusia yang berpikir tentang
keberadaanya di dunia ini.
Epistemologi meupakan landasan dari ontologi. Epistemologi berasal dari bahasa
Yunani Episteme (pengetahuan) dan logos (teori), jadi dapat disimpulkan bahwa
epistemologi merupakan teori yang membahas mengenai ilmu pengetahuan. Dalam kegiatan
keilmuan hal ini sama halnya dengan metode ilmiah/ scientific method. Menurut Jacques
Martain tujuan dari epistemologi bukan hanya untuk menjawab pertanyaan kenapa saya ada,
namun tujuan utamanya yaitu menuntut manusia untuk berpikir. Manusia dituntut untuk
berpikir secra radikal (berpikir sampai ke akar ) dan secara de omnibus dubitandum
(meragukan segala hal). Dari timbulnya pemikiran manusia senantiasa sebagai akibat dari
adanya beberapa hal seperti sebab-akibat, latar belakang suatu hal, dll.
Axiologi verasal dari bahasa Yunani axial (tata nilai) dan logos (teori) yang berarti
bahwa axiologi merupakan teori yang membahas mengenai tata nilai. Dimana tata nilai ini
terdiri dari tata nilai etika dan tata nilai estetika. Dalam hasil pemikiran manusia ini dapat
ditinjau secara axiologi, apakah pemikiran tersebut sesuai dengan tata nilai etika yang ada
atau tidak, selain ditinjau dari segi etika hal tersebut juga dilihat apakah hal tersebut estetik
atau tidak.
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa ketiga hal tersebut saling berkaitan
dalam peradapan manusia. Kita amnil contoh, pada zaman pra aksara ( manusia belum
mengenal tulisan), manusia dituntut untuk bertahan hidup. Manusia berpikir bagaimana
caranya hidup, sehingga mereka mulai bercocok tanam. Setelah memanfaatkan alam yang
ada untuk bertahan hidup, manusia mulai kehabisan sumber pakan, sehingga manusa berpikir
lagi bagaimana caranya hidup, sehingga mereka mulai beternak dan lain-lain. Hasil dari
pemikiran manusia-manusia inilah yang kita gunakan pada zaman sekarang.
Disamping kegiatan instingtif, manusia sebagai mahluk yang berfikir kemudian mendasarkan
kegiatan-kegiatan dan tata-nilai dalam hidupnya pada kesimpulan dari hasil telaah dan
perenungannya yang disebut filsafat. Telaah filsafat mencakup telaah tentang “ada”,
keberadaan umat manusia dalam alam semesta ini. Telaah ini disebut telaah “ontologi”
(ontis = ada,logos = telaah) yang kemudian melahirkan konsep-diri manusia. Konsep diri ini
kemudian menentukan cara umat manusia mencari kebenaran, pencarian ini disebut
“epistemologi” (episteme = kebenaran ilmiah) yang kemudian menjadi landasan pijak metoda
ilmiah . Konsep diri juga menentukan tata-nilai dari manusia tersebut yang digunakan untuk
pedoman dalam hidup kesehariannya, perenungan tentang ini disebut “axiologi” (axia=
nilai,value) yang menyangkut Etika, pengetahuan tentang benar dan salah, baik dan buruk,
dan Estetika, pengetahuan tentang indah dan jelek.

Anda mungkin juga menyukai