Uji Kandungan Boraks PDF
Uji Kandungan Boraks PDF
indriyunuingsihkuku@yahoo.co.id
Program Studi Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan Fakultas
Ilmu-Ilmu Kesehatan Dan Keolahragaan
Universitas Negeri Gorontalo
ABSTRAK
Penggunaan BTP (bahan tambahan pangan) dapat meningkatkan atau
mempertahankan kualitas daya simpan, sehingga penggunaan bahan tambahan
pangan masih tinggi. Salah satunya yaitu penggunaan bahan tambahan pangan
yang di larang, yakni penggunaan Boraks. Boraks adalah pengawet yang
merupakan bahan kimia beracun dan berbahaya bagi kesehatan manusia.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya kandungan boraks pada
kerupuk yang dijual di Rumah Makan yang berada di kawasan Jl HB Jassin
dengan pengujian menggunakan air kunyit dan metode Flame.Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif dengan populasi adalah semua jenis kerupuk yang
di jual di rumah makan yang berada di kawasan ajalan HB Jassin. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil secara accidental sampling
sehingga didapatkan 7 sampel kerupuk yang berada di rumah makan kawasan Jl.
HB Jassin. Pemeriksaan kandungan boraks pada kerupuk diuji dengan
menggunakan air kunyit dan metode Flame di LPPMHP (Laboratorium
Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan) Kota Gorontalo. Hasil penelitian
dianalisis kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan narasi.Hasil penelitian pada
7 sampel kerupuk memberikan hasil negatif yang menunjukkan bahwa kerupuk
yang dijual di rumah-rumah makan yang berada di kawasan Jalan HB Jassin tidak
mengandung boraks. Hal ini dapat didukung oleh Permenkes RI
No.722/menkes/per/IX/88 yang menyatakan bahwa boraks tidak diperbolehkan
ditambahkan dalam makanan.Kesimpulan bahwa kerupuk yang dijual di rumah
makan di kawasan Jalan HB Jassin tidak mengandung boraks dan juga air kunyit
dapat dijadikan sebagai media untuk mengidentifikasi kandungan boraks pada
makanan. Adapun saran yang dapat diberikan yaitu untuk pihak terkait agar selalu
memberikan penyuluhan dan penyebaran ilmu pengetahuan mengenai boraks dan
bahayanya. Dan untuk masyarakat tetap berhati-hati, hal ini mengingat karena
kandungan boraks sering dijumpai di makanan-makanan baik makanan yang siap
jadi ataupun makanan olahan.
Pada tahun 2011 Badan Pengawas obat dan makanan (BPOM) Kota
Gorontalo Melakukan pengujian zat kimia berbahaya terhadap beberapa jenis
makanan yang beredar di masyarakat. Dari bermacam jenis makanan yang
dilakukan pengujian didapatkan hasil bahwa ada beberapa makanan mengandung
Boraks.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggambarkan kandungan
Boraks pada kerupuk yang di jual di rumah-rumah makan yang berada di kawasan
jalan HB Jassin. Kandungan Boraks pada penelitian ini di uji dengan
menggunakan air kunyit dan pemeriksaan laboratorium dengan metode Flame.
Populasi dalam penelitian ini yaitu semua jenis kerupuk yang dijual di seluruh
rumah makan yang menjual kerupuk di kawasan sepanjang jalan HB Jassin.
Sedangkan sampel yang di ambil yaitu sebanyak 7 sampel yang diambil dengan
tekhnik Accidental sampling.
Untuk pengunpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan uji
laboratorium dan data yang terkumpul dalam penelitian ini dianalisis secara
univariat.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Gambaran Lokasi Penelitian
Rumah makan merupakan suatu tempat makan yang sering dikunjugi oleh
masyarakat, untuk wilayah Gorontalo memiliki banyak rumah makan seperti yang
terdapat di sepanjang jalan HB Jassin. Ada sekitar 7 rumah makan yang menjual
kerupuk di kawasan ini. Rumah makan atau warung makan yang berada di
wilayah ini sering dikunjungi oleh banyak orang, baik rumah makan dalam skala
kecil hingga restaurant. Di rumah makan ini selain menjual berbagai macam
makanan disini juga banyak dijual beraneka macam jenis kerupuk.
Hasil Analisa Univariat
Hasil pemeriksaan Laboratorium
Pada tabel 2.1 yakni hasil pemeriksaan kandungan Boraks pada Kerupuk
yang dijual di Rumah Makan Kawasan jalan HB Jassin Tahun 2014 diketahui
bahwa sampel K1, K2, K3, K4, K5, K6 dan K7 tidak terdapat kandungan Boraks
pada sampel Kerupuk yang diuji. Dalam hal ini 7 sampel kerupuk yang diperiksa
hasilnya 100% Negatif.
Tabel 1Hasil pemeriksaan boraks pada kerupuk yang dijualdi rumah makan
Jalan HB JassinTahun 2014
Hasil Pemeriksaan
No Kode Sampel
Positif / Negatif
1 K1 Negatif
2 K2 Negatif
3 K3 Negatif
4 K4 Negatif
5 K5 Negatif
6 K6 Negatif
7 K7 Negatif
Sumber: Data Primer 2014
Pada tabel 2.2 yakni hasil pengujian kandungan boraks menggunakan air
kunyit pada sampel kerupuk yang dijual di rumah makan di kawasan Jalan HB
Jassin tahun 2014 diketahui bahwa sampel K1, K2, K3, K4, K5, K6, dan K7 tidak
terjadi perubahan warna setelah ditetesi air kunyit. Dalam hal ini 7 sampel
kerupuk yang diuji tidak mengandung boraks.
Sampel dalam penelitian ini adalah kerupuk berbeda jenis yang di jual di
rumah makan maupun warung makan yang pada saat penelitian berada pada
lokasi penelitian. Jumlah sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
sebanyak 7 sampel kerupuk diperoleh dari rumah makan. Dalam pengujian
sampel ini dilakukan dengan uji kandungan boraks menggunakan metode
pewarnaan dengan air kunyit, dan juga dibuktikan lagi dengan pemeriksaan
laboratorium untuk memastikan hasilnya. Dalam pemeriksaan laboratorium ini
menggunakan metode nyala api. Dimana apabila nyala api yang dihasilkan dalam
proses pembakaran menjadi warna hijau maka sampel tersebut dinyatakan positif
mengandung boraks, sedangkan jika nyala api yang dihasilkan berwarna
kemerahan maka sampel tersebut tidak mengandung boraks.
Dalam proses pengambilan sampel (Kerupuk) yang berada di rumah makan
diklakukan tanpa sepengetahuan penjual, hal ini dikarenakan untuk menjaga agar
supaya tidak ada kecurigaan dari penjual terhadap penelitian yang akan dilakukan.
Untuk memperoleh sampel ini peneliti berpura-pura sebagai pembeli di rumah
makan tersebut.
PENUTUP
Simpulan
Hasil pemeriksaan pada semua sampel kerupuk yang dijual di rumah makan
yang berada di kawasan jalan HB Jassin memberikan hasil negatif baik yang
dilakukan dengan pengujian menggunakan air kunyit maupun dengan
pemeriksaan laboratorium dengan menggunakan metode nyala api menunjukkan
bahwa kerupuk yang di jual di rumah-rumah makan yang berada di kawasan jalan
HB Jassin tidak mengandung Boraks.
Saran
1. Kepada Dinas Kesehatan dan BPOM Kota Gorontalo agar selalu dapat
mengawasi makanan yang beredar di Provinsi Gorontalo sehingga terjaga
keamanan makanan, serta selalu memberikan penyuluhan dan penyebaran
ilmu pengetahuan mengenai Boraks dan bahayanya kepada produsen,
pedagang dan masyarakat selaku konsumen.
2. Kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati dalam mengkonsumsi kerupuk
karena mengingat kandungan Boraks yang pernah ditemukan di dalam
kerupuk oleh para peneliti yang sebelumnya di daerah lain.
3. Kepada produsen pembuat kerupuk agar tidak menggunakan Boraks sebagai
bahan tambahan pangan karena berdampak negatif bagi kesehatan
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, dkk. 2005. Sanitasi Makanan dan Minuman Pada Institusi Pendidikan
Tenaga Sanitasi. Jakarta : Pusat Pendidikan Tenaga
KesehatanDepartemen Kesehatan RI.
Noorhamdani, A., Kusuma, TS., Latifah, SN. 2011. Analisis Kualitatif Formalin,
Boraks, Dan Rhodamin B, Pada Keamanan Pangan Kerupuk Aci,
Rambak, ikan, dan berwarnaDi Pasar Tradisional Mergan dan Pasar
Besar Tradisional kota Malang. Skripsi Program Studi Pendidikan
Dokter FKUB.
Pane, IS. 2012. Analisis Kandungan Boraks (Na2b4o7 10 H2o) Pada Roti
TawarYang Bermerek Dan Tidak Bermerek Yang Dijual Di Kelurahan
Padang Bulan Kota Medan. Skripsi Kesehatan Masyarakat Medan
Suhendra, MS. 2013. Analisis Boraks Dalam Bakso Daging A Dan B Di Daerah
Tenggilis Mejoyo Surabaya Menggunakan Spektrofotometri. Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. (Vol 2. No 02)
Sultan, P., Sirajuddin, S., Najamudin, U. 2013. Analisis Kandungan Zat Pengawet
Boraks Pada Jajanan Bakso Di SDN Kompleks Mangkura Kota
Makasar. Skripsi
Wijaya, D. 2011. Waspada Zat Adatif dalam Makanan. Jogjakarta : Buku Biru.