Anda di halaman 1dari 3

Tuberkulosis paru-paru

TB paru pada dasarnya dibagi menjadi tuberculosis primer dan postprimer (reaktivasi). Ada kemiripan
gambaran radiologis pada keduanya.HARISINGHANI

Tuberkulosis primer HARISINGHANI

Meskipun TB primer merupakan bentuk TB paru paling sering pada bayi dan anak-anak, saat ini semakin
meningkat pada pasien dewasa. TB primer biasanya memberikan gambaran radiologis sebagai penyakit
parenkim, limfadenopati, efusi pleura, Penyakit miliarias, atau atelektasis, yang mungkin berupa lobaris
atau segmental. penyakit parenkim di TB primer mempengaruhi daerah ventilasi terbesar; bagian yang
tersering adalah lobus tengah, lobus bawah, dan segmen anterior dari lobus atas.

Diagnosis banding radiologi untuk TB limfadenopati seperti metastasis dan histoplasmosis biasanya di
daerah endemik. Temuan radiologis peningkatan opacity daerah nodular diskrit sangat dicurigai sebagai
suatu tuberkulosis dengan klinis yang ada. Namun, hal itu mungkin juga menunjukkan varicella
pneumonia, sarkoidosis, histoplasmosis, metastasis, pneumoconiosis, atau hemosiderosis. Pada CT,
tuberkulosis primer biasanya bermanifestasi sebagai air-space consolidationyang padat, homogen, dan
berbatas tegas.

Gambar 1 Gambar 2
Gambar 1 Konsolidasi pada TB Primer. Gambaran foto PA menunjukan konsolidasi pada
lobus tengah paru kanan (arah panah lurus) dengan adenopati hilus kanan (arah panah miring).
Gambar 2. Tuberkuloma pada TB primer. Gambaran foto PA paru-paru kanan menunjukan
nodul berbatas tegas (panah), yang mirip dengan tuberkuloma. HARISINGHANI

Gambar . Tuberkulosis milier. Foto thoraks PA menunjukan dengan baik daerah nodular yang
bervariasi (peningkatan opasitas bilateral). HARISINGHANI

Tuberkulosis Postprimer HARISINGHANI

TB Post primer merupakan hasil reaktivasi dari infeksi primer yang dorman sebelumnya. Post
primer TB lebih sering menyerang remaja dan dewasa. Gambaran radiologis TB postprimer
dapat secara luas diklasifikasikan sebagai penyakit parenkim dengan kavitas, keterlibatan saluran
napas, ekstensi pleura, dan komplikasi lainnya. Temuan yang awalnya sering ditemukan adalah
ada banyaknya bercak, konsolidasi segmental yang tidak berbatas tegas dengan predileksi pada
segmen apical atau posterior lobus atas atau segmen atas lobus bawah.
Dua atau lebih segmen terkena pada banyak kasus, dan bias terdapat penyakit lobus atas
bilateral. Lesi seperti massa persisten, atau tuberkuloma, adalah manifestasi parenkim TB yang
jarang.
Gambar . Kavitas pada Tuberkulosis postprimer. Foto thoraks PA menunjukan penebalan dinding kavitas
dengan batas dalam yang tegas pada lobus atas paru kiri (panah). HARISINGHANI

Gambar . Penyakit Fibroproliferativ. Foto thoraks PA menunjukan nodular berkelompok, peningkatan


opasitas daerah linier pada kedua lobus atas dan lobus tengah kanan (panah putih). Disertai
menghilangnya volume lobus kanan atas serta penebalan apical pleura (panah hitam). HARISINGHANI

Kavitas tuberculosis paling sering terjadi dalam area konsolidasi yang menunjukan kemungkinan
tingginya aktivitas. Kavitas biasanya multiple dan tebal , dinding ireguler. Air-fluid level jarang, namun
jika ada dapat menunjukan kemungkinan adanya superinfeksi. Jika tidak diobati, penyakit dapat
berkembang menjadi destruksi dan opasitas paru lobar atau komplit.

Harisinghani MG. Tuberculosis from Head to Toe. RSNA. RadioGraphics 2000; 20:449470

Anda mungkin juga menyukai