ANALISIS PERANCANGAN
bangunan pada site sehingga tersedia cukup ruang untuk tata hijau. Analisis ini
Saleh Malang. Keberadaan lokasi berada pada sebelah selatan dari landasan pacu.
Dengan penggunaan landasan pacu lama merupakan salah satu metode efisensi
biaya, yaitu tetap mengoptimalkan landasan pacu yang ada tanpa harus
Pada radius 5km di sekitar bandar udara tidak boleh terdapat bangunan
Dalam radius 15km disekitar bandar udara tidak boleh ada bangunan yang
Jarak bandar udara tidak boleh terlalu dekat dengan kota. Sebaliknya juga
tidak boleh terlalu jauh agar tidak ada masalah dalam hal pencapaian
98
Daerah kedatangan mempunyai kemiringan 2% bagi pesawat yang
berbeban berat
Daya dukung landasan jalan (taxi way) 15% lebih kuat dari landasan pacu,
Air yang berada di landasan pacu, landasan jalan, parkir pesawat harus
Konsep Perancangan
99
Apron Pesawat TNI AU Landasan Bolak-balik & Landasan kecil
Parkir Kendaraan
Terminal Lama
t.a.p.a.k
T.a.x.i w.a.y
A.p.r.o.n
t.e.r.m.i.n.a.l
Konsep Dasar
Issue
Goals 100
4.1.1.2. Batas-Batas Tapak
Batas-batas lokasi yang berada ruang lingkup tapak yang memiliki
sebagai berikut:
a. Sebelah Utara
kompleks perumahan AU, apron pesawat AU, dan lain sebagainya. Sebenarnya
lokasi objek termasuk dalam area militer AU, namun lokasi bandara komersial
yang sekarang telah ada memiliki area tersendiri yang cukup jauh dengan
b. Sebelah Timur
Merupakan area air side, yaitu tempat parkir dan landasan pacu bagi
pesawat yang take off maupun landing. Di sisi utara tepat langsung berhubungan
dengan new apron plan. Apron merupakan area untuk perkir pesawat terbang
Terdapat juga jalur untuk kendaraan darat, seperi kendaraan bus untuk
penumpang yang naik pesawat tanpa melewati slasar/dermaga terminal, taxi way,
c. Sebelah Selatan
rumputan serta pohon-pohon. Dapat dilihat kondisi terminal saat ini hampir
101
pandang dan laju angin yang dapat mengalir dengan teratur untuk membantu
d. Sebelah Barat
Perancangan
Konsep
Konsep Tapak
Konsep Fungsi
Konsep Aktivitas 102
Konsep Pengguna
4.1.2.Analisis Tapak In-Site
Analisis tapak in-site digunakan untuk menganalisis kondisi yang ada pada
lintang selatan dan 112 42 52,55 bujur timur dengan luas tapak yang digunakan
keadaan tanah layak atau tidaknya lahan/tapak tersebut dibanguni objek. Analisis
tanah yang dilakukan untuk mengetahui hal-hal seperti jenis tanah, kandungan air
dan zat lainnya dalam tanah, kualitas tanah, kekerasan tanah dan lain sebagainya.
pertanian dan kawasan terbangun. Apalagi tanah yang digunakan sebagai landasan
pacu, tentunya harus memiliki kekerasan dan kondisi tanah yang baik sehingga
mampu menahan gaya beban pesawat dan hentakan landingn serta take off.
Hidrologi terdiri dari air permukaan yang air sumur atau sumber. Pada
kawasan Bandara Abdul Rachman Saleh Malang tidak terdapat air permukaan
sungai. Ketersediaan air untuk kawasan dipenuhi dengan air sumber buatan dan
dialirkan dengan mesin pompa air. Untuk utilitas dari drainase kawasan
disediakan sirkulasi aliran seperti sungai yang mengelilingi bandara dan terdapat
103
titik-titik pembuatan sumber air untuk pengairan kawasan dan pemadam
kebakaran.
Iklim kawasan adalah tropis dengan kondisi suhu rata-rata sekitar 24,13 C
dengan suhu maksimum rata-rata pertahun 32,4 C dan suhu minimum rata-rata
pertahun 15,2 C. Curah hujan rata-rata 1,883 mm dan kelembapan nisbi rata-rata
Bandar udara Abdul Rachman Saleh Malang terletak pada ketinggian 526
m (1726 f) meter dari permukaan laut dengan kemiringan di bawah 20%. Lokasi
503,750 -509,750 meter dari permukaan laut dengan kawasan bergelombang yang
yang ditumbuhi tanaman dan rerumputan hijau pendek. Dengan letak ketinggian
dan jauh dari permukiman sekitarnya hal ini yang dapat menjadi potensi untuk
mengoptimalkan aliran angin untuk penerbangan, jarak pandang udara dan darat
serta mengurangi kebisingan atau polusi suara pada lingkungan sekitar bandar
udara.
104
4.1.2.2. Analisis Kondisi Tapak
tapak dan bangunan yang nantinya sebagai pertimbangan penentuan konsep akhir.
Pada analisis tapak ini menggunakan value base Integrasi tema dinamis dan
progresif. Yaitu bagaimana mencari solusi yang tepat untuk pengolahan tapak
sehingga tidak merusak lingkungan dan memudahkan manusia. Pola dinamis dan
sirkulasi tapak.
a. Analisis Kontur
tapak. Dengan analisis ini akan dapat memilih solusi yang tepat untuk pengolahan
tapak berkontur sebagai lokasi objek rancangan. Kemiringan kontur pada tapak
kondisi kontur tapak (existing) beserta strategi yang akan digunakan dalam
pengolahan tapak.
105
Gambar 4.2. Foto udara bandara Abdul Rachman Saleh Malang
Akses
pencapian
Gate of
Run way
Military
Gambar 4.4. Jalur pesawat dan
Peta kontur Gambar 4.5.
taxi
Pemetaan/penzo
TAPAK
tapak
ningan site
106
Untuk area terminal tapak lebih landai dengan kemiringan kontur 503,750
Apron
Sedangkan untuk area sirkulasi entrance dan parkir memiliki kemiringan 497,00
Area parkir
107
Pada analisis kontur terdapat beberapa alternatif untuk penyelesaian kontur
yang ada pada tapak rancangan. Alternatif tersebut antara lain sebagai berikut:
1) Cut (pemotongan)
Loading dock
108
Alternatif pengolahan tersebut memilki kelebihan dan kelemhan sebagai berikut:
Terminal
109
Dermaga pesawat
2) Fill (pengisian)
yang sama.
Lahan yang landai pada terminal menjadikan tapak untuk obyek rancangan baru
110
menjadi lebih mudah dan lebih efisien dalam segi biaya karena tidak memerlukan
pengolahan tapak yang begitu banyak. Analisis kontur lebih difokuskan ke dalam area
Alternatif Fill memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut,
111
3) Potensi kontur
112
B. Analisis Kebisingan
Dengan lalu lintas udara komersial, pada dasarnya jika dihadapkan secara
langsung bising bandar udara menjadi jauh lebih kritis, dan secra srius
barier ini berada pada garis pertemuan sisi darat dan sisi udara.
113
Pengguna vegetasi sebagai barier ini juga memiliki kelebihan dan
Kelebihan:
Vegetasi membawa suasana yang lebih segar dan asri pada lingkungan
Selain itu juga dapat berfungsi sebagai barier untuk pemecah arus angin
Kekurangan:
114
2) Partisi Material Akustik
Bahan berpori
Penyerap panel
Resonator rongga
115
Gambar 4.10. Analisis pengolahan kontur tapak dengan fill
(Sumber: hasil analisa. 2009)
116
C. Analisis Matahari dan Angin
Analisis ini berfungsi untuk mengetahui arah putaran sinar matahari dan
aliran angin yang menimpa bangunan. Bangunan terminal berada pada wilayah
yang memiliki area terbuka yang cukup luas sehingga potensi arus angin dan
bangunan terminal.
117
Gambar 4.15. Metode
pemakaian material
akustik
(Sumber: Leslie, 1985:33)
118
D. Analisis View
view.
119
E. Analisis Pencapaian dan Sikulas
1) Analisis Pencapaian
alternatif, jalan dengan satu jalur dan dan jalan dengan satu jalur.
120
Tabel 4.1. Pola Sirkulasi
No Pola sirkulasi Kelebihan Kekurangan
dengan ruang-ruang
formal dan
banyak)
karena keteraturannya
monoton
dinamis
121
2) Analisis Distribusi Pesawat
Pola hubungan antar ruang ini dapat menjadi konsep terminal bandar udara
tersebut, yang dapat diperinci menjadi 4 konsep bentuk tata letak yang bisa
maupun kombinasi.
a. Pola Melingkar
122
Pola Linear
Dengan bentukan aerodinamis lengkung cangkang, angin dapat diteruskan dengan lebih mudah.
123
b. Konsep-Konsep Distribusi Vertiakal
Gambar 4.26. Konsep-konsep distribusi vertikal (a) satu tingkat (b) Kegiatan hanya
pada tingkat kedua (c) system dua tingakat
(Horonjeff, 1993:41)
hubung yang paling kecil untuk sebuah pesawat yang dibutuhkan, menimbulkan
dengan kekuatan mesin sendiri, tidak menimbulkan semburan jet pada gedung
125
pendorong/penarik pesawat dan hidung pesawat terlalu jauh sehingga pintu
konfigurasi ini membutuhkan daerah parkir di pintu-hubung yang lebih luas dan
menimbulkan tingkat kebisingan yang lebih tinggi dari pada konfigurasi hidung
ke dalam.
atau ke luar dari pintu-hubung dengan kekuatan mesin sendiri. Konfigurasi ini
membutuhkan daerah parkir di pintu-hubung yang lebih luas dari pada konfigurasi
hidung ke dalam, tetapi lebih kecil dari pada yang dibutuhkan oleh konfigurasi
hidung ke dalam bersudut. Kerugian dari konfigurasi ini adalah bahwa semburan
Konfigurasi ini adalah yang paling mudah dipandang dari sudut manuver
pesawat. Dalam hal ini semburan jet dikurangi, karena tidak diperukan gerakan
terminal. Keuntungan lainnya dari konfigurasi ini adalah baik pintu depan maupun
pintu belakang pesawat digunakan penumpang untuk naik atau turun dari pesawat,
126
4.1.3. Analisis Lingkungan off-site
a. Kawasan Terbangun
kecil sekitar 10% dari luas lahan. Bangunan yang ada saat ini merupakan
Kawasan yang tidak terbangun berupa sawah, tegal maupun tanah kosong.
Memiliki luasan sekitar 90% dari luas lahan, lahan yang paling banyak digunakan
hanya untuk landasan pacu, jalur bolak-balik pesawat, apron dan bangunan.
Dengan kondisi luasan kawasan yang belum terbangun masih sangat luas
menjadikan kawasan masih bersifat alami dan memiliki resapan yang sangat baik
untuk kawasannya.
dan siosial pada kawasan ini mempunyai KDB 40-60%, KLB 0,4-0,6 dan TLB 1-
2 lantai.
Dengan fungsinya demikian menjadikan aspek sosial dan budaya harus mejadi
127
SARA. Rancangan objek diarahkan untuk membawa nilai-nilai kemurnian tanpa
karena letaknya yang jauh dengan permukiman dan masuk wilayah militer AU
yang memiliki keamanan ekstra. Namun dengan keberadaan yang jauh tersebut
pesawat serta dapat memudahkan koordinat letak dan jarak pandang udara.
akan diwadahi oleh objek sehingga dapat diketahui kebutuhan dan segala
penunjangnya. Dalam analisis fungsi ini memiliki acuan integrasi tema tegas dan
sekunder dan penunjang yang harus benar-benar sesuai dengan fungsi objek
terhadap tujuan utama perancangan objek sehingga bangunan dapat menjadi lebih
bangunan yang memiliki fungsi utama sebagai tempat pengurusan naik dan
turunnya penumpang dan bongkar muat bagasi dan kargo dari kendaraan
transportasi.
128
4.2.2. Fungsi Sekunder
publikasi penerbangan
Untuk komersial, yaitu terdapat rostaran dan food court, pertokoan dan
souvenir center.
- Retail-retail
- Pelayanan ATM
- Public Phone
- Money changer
Pada analisis aktivitas penekanan tema diarahkan dalam hal integrasi tema
Objektif dan universal. Nilai ini diaktualkan sebagai adanya satu (ketauhidan)
sistem sirkulasi aktivitas yang terarah namun dapat digunakan oleh semua tanpa
melihat latar belakang budaya dan sebagainya dengan tujuan untuk menciptakan
penerbangan dan kegiatan terakhir setelah kedatangan dari penerbangan. Pada sisi
a. Curb
empat/mobil
dua/motor
dan trevel
130
Ada pengunjung yang datang dengan jalan kaki yang biasanya
Setelah turun dari kendaraan ada yang mencari troli terlebih dulu
barang-barangnya
b. Parkir Kendaraan
Terdapat dua jenis parkir pada bandara, parkir lama dan parkir sebentar. Pada
yang kosong
131
Ada petugas parkir yang mengarahkan kendaraan untuk menempati
menunggu
bandara sehingga terdapat area parkir yang cepat uantuk diakses dan
ditinggalkan
Sedangkan untuk parkir lama, kendaraan bisa saja sampai beberapa hari
parkir lama
Terminal atau concourse adalah pusat urusan penumpang yang datang atau
pergi. Di dalamnya terdapat ruang utama seperti counter check-in dan ruang
132
a. Aliran Kegiatan Keberangkatan
a) Lobi umum
telah tersedia
penerbangan
yang disediakan
133
calon penumpang yang jadwal penerbangannya sudah akan
berangkat
c) Pemerikasaan keamanan
d) Pemeriksaan karcis
terminal
134
Ada penumpang yang sedang menggunakan alat
telekomunikasi
lanjut usia
f) Pemeriksaan penumpang
g) Bagian pemuatan
135
B. Aliran Kegiatan Kedatangan
berikut:
b) Bagian pemuatan
c) Keamanan
d) Koridor penghubung
e) Pengambilan bagasi
136
Gambar 4.27. Potongan, a) kecil satu lantai, b) besar dua lantai
(Neufert, 1973:37)
137
4.3.1.3. Aktivitas Sisi Udara (air side) Pengunjung
Pada sisi udara (air side) penumpang sudah masuk dalam pesawat terbang
dan penumpang dilarang masuk dalam area air side keculai petugas.
Pengelola memiliki area Curb dan parkir tersendiri di luar parkir pengunjung.
memiliki aktivitas yang beraneka ragam. Namun secara umum aktivitas pengelola
Masuk dalam terminal dapat melalui jalur yang sama untuk penumpang,
138
Pengecekan kehadiran dan jadwal kegiatan harian
pengelola
Begitu juga halnya pada sisi udara, pengelola memiliki tugas masing-
Hidung ke dalam
139
4.4. Analisis Pengguna
pengguna yang akan memakai bangunan tersebut. Pada analisis pengguna ini
Dalam analisis pengguna terminal bandara dapat ditinjau dari tiga sisi
4.4.1. Pengunjung
datang untuk melihat atau mengantar. Pada terminal bandara, pengunjung yang
datang sebagai penumpang terdiri dari laki-laki dan perempuan dengan berbagai
umur, anak-anak, remaja, dewasa, dan lanjut usia. Penumpang yang masih anak-
anak kebanyakan bersama dengan orang tuanya, sedangkan untuk orang yang
sudah lanjut usia di dampingi oleh keluarga dengan memakai kursi roda atau
dengan tongkat.
140
Bagi pengunjung yang datang namun tidak sebagai calon penumpang
kebanyakan hanya mengantar atau menjemput. Selain itu juga yang hanya datang
4.4.2. Pengelola
sebagaia berikut:
segala hal yang terkait dengan terminal penumpang bandara. Penguruasan dan
malakukan usaha pada terminal bandara. Pada Bandara Juanda Surabaya, retail-
retail ini diantaranya seperti, food court, restaurant, souvenir, koran dan majalah,
141
4.4.3. Maskapai Pesawat Terbang
1 AirAsia Jakarta
2 Batavia Air Ambon, Balikpapan, Banjarmasin, Denpasar Bali,
Jakarta, Kupang, Palangkaraya, Ujung Pandang,
Yogyakarta
3 Garuda Indonesia Denpasar Bali, Jakarta
Citilink Batam, Balikpapan, Ujung Pandang, Jakarta,
Banjarmasin
4 Lion Air Ambon (via Ujung Pandang), Balikpapan,
Banjarmasin, Batam, Denpasar Bali, Jakarta,
Mataram, Ujung Pandang, Yogyakarta
Wings Air Banjarmasin, Denpasar Bali, Jakarta, Ujung Pandang
5 Mandala Airlines Batam, Denpasar Bali, Jakarta
6 Merpati Cilacap, Denpasar Bali, Jakarta, Kupang, Mataram,
Nusantara Palangkaraya, Pontianak, Ujung Pandang, Yogyakarta
Airlines
7 Sriwijaya Air Balikpapan, Banjarmasin, Jakarta, Kupang,
Semarang, Ujung Pandang
8 Trigana Air Banjarma.sin, Batam
(sumber: Hasil analisis dan studi banding pada bandara Juanda Surabaya. 2009)
142
4.5. Analisis Ruang
hubungan kedekatannya.
dan kapasitas ruang yang akan dirancang untuk terminal penumpang bandara.
143
No Lokasi Katagori Areal Tipe Areal (ruang)
144
Tabel 4.4. Tipe A. Fasilitas penanganan penumpang
145
Tipe Areal Kebutuhan Luas
No Fungsi Sumber
(ruang) Perabot Ruang
5 Retail-retail Penyediaan Tergantung @ 24m2 Datra
a. ATM Center lahan usaha pengguna/fun studi
b. Money jasa dan gsi retail banding
Changer pelayanan
c. Taxi Phone umum
d. Restourant
dan food court
e. Souvenir
f. Book Stores
g. Snack Baar
h. Duty free
shop
i. Finna gift
shop
j. Wartel dan
Internet
k. SPA dan
Salon
146
b.Check-In
149
Tabel 4.7. Tipe D. Penanganan penumpang (penghubung)
Tipe Areal Kebutuhan Luas
No Fungsi Sumber
(ruang) Perabot Ruang
150
4.5.2. Persyaratan Ruang
penumpang bandara.
151
No Ruang Pencahayaan Penghawaan Akustik
Alami Buatan Alami Buatan
Loket midle high Low AC central middle
8 intensity intensity. intensity
Lampu TL
50 watt
152
No Ruang Pencahayaan Penghawaan Akustik
Alami Buatan Alami Buatan
18 Taxi Low high Low AC split
phone intensity intensity. intensity
Lampu TL
50 watt
153
No Ruang Pencahayaan Penghawaan Akustik
Alami Buatan Alami Buatan
27 Snack Low midle Low AC central
Baar intensity intensity. intensity
Lampu
gantung
28 Restaura Low midle Low AC central
nt intensity intensity. intensity
Lampu
gantung
hallogen 25
watt
29 Souvenir Low high Low AC central
intensity intensity intensity
down light
50 watt
30 Smoking Low midle Middle Kipas
area intensity intensity. intensity angin,
Lampu TL exhouse
25 watt
31 Area Low midle Low AC central
khusus intensity intensity. intensity
penumpa Lampu TL
ng 25 watt
32 Wartel Low high Low AC split
dan intensity intensity. intensity
internet Lampu TL
50 watt
33 Musholla Low midle Low Kipas angin
dan intensity intensity. intensity
masjid Lampu TL
25 watt
34 Toilet Low midle Low -
intensity intensity. intensity
Lampu TL
25 watt
35 Gudang Low midle Low -
intensity intensity. intensity
Lampu TL
25 watt
(sumber: hasil analisis. 2009)
154
4.5.3. Organisasi Ruang
untuk menentukan kedekatan antar ruang pada objek rancangan. Memiliki arahan
integrasi tema tegas dan jelas. Ketapatgunaan dan keteraturan didapatkan dengan
membingungkan/jelas.
4.5.3.1. Zoning
Bentuk site segi empat yang hampir menyerupai bujur sangkar memiliki
tengah site tepat pada sumbu simetris dengan arah hadap ke arah landasan pacu
Fasilitas umum
Fasilitas umum terdiri dari hall utama, (pintu masuk utama) keberangkatan
Fasilitas utama
Fasilitas utama berupa bangunan utama dari Bandara yang berisi area
publik, dilitakkan pada tengah site. Bangunan utama ini dibuat lebih
155
Fasilitas khusus
Fasilitas servis
Fasilitas servis terdiri dari ruang pompa, ruang M.E., ruang mesin,
diletakkan dekat dengan fasilitas utama, dan fasilitas khusus, dan jalan
penerbangan untuk publik, sehingga harus terpisah dengan areal lainnya, yaitu
areal tempat operasi dan pengelolaan perusahaan penerbangan serta areal operasi
156
a. Sistem sentral
mengelilingi Tipe A.
157
b. Sistem kelas/pengelompokan
Air Side
Tipe D
Tipe C
Penanganan Penumpang
Tipe C Tipe A
Tempat operasi dan
Tipe D
pada sisi bangunan lebih banyak di fokuskan untuk para pengunjung dan
158
Untuk kedekatan ruang terminal tipe A dapat dilakukan analisis sebagai
berikut, untuk ruang-ruang yang memiliki fungsi sama seperti retail-retail dapat
Untuk fasilitas servis, dapat dilakukan pembagian, misalkan untuk ruang toilet,
toilet sedapat mungkin harus mudah diakses sehingga memerlukan jumlah yang
lebih dari satu. Sedangkan untuk fasilitas musholla dapat dibagi menjadi dua,
lobi, koridor, ruang kesehatan. Sedangkan ruang pelayanan tiket dan bagasi
diletakkan berdekatan karena memiliki arus dan fungsi bersamaan. Dalam sistem
bagian ini menggunakan sistem distribusi satu lantai dimana arus keberangkatan
Musholl
Retail Slasar a Koridor Curb
Retail
Koridor Retail
Gate 1
159
Untuk ruang pada terminal tipe B, yaitu ruang kantor, ruang pegawai dan
locker, pantry, toilet dan kantor pengawas lapor keluar masuk ruang tunggu untuk
agen dan VIP berada pada arel sisi kiri depan bangunan bangunan sedangkan
untuk tipe C berada pada sisi belakangnya. Dengan detail kedekatan ruang sebagai
berikut,
Gate 2
Gate 4 Gate 5
Gate 3
160
Tipe A
Ruang Utilitas Toilet
Pantri
Kantor Gudang
akses keluar
Parkir Masjid
Gambar 4.33. Hubungan kedekatan ruang
Tipe A (Sumber: Hasil analisis, 2009) Tipe B
Toilet
Kantor
Pantri
Toilet
Masjid
Ruang Toilet Kantor pengawas agen, lapor keluar masuk
Pegawa dan ruang tunggu agen
i dan
Parkir sementara
Scurity
161
4.5.3.2. Diagram Sirkulasi Penggunaan Ruang
inovatif sesuai dengan objek, tema dan konsep. Sistem bangunan tersebut diantara
Beton
Tipe D
Membran
Gambar 4.35. Detail hubungan
ruang tipe B dan C
(Sumber: Hasil analisis, 2009)
163
Kaca
Bangunan tipe C dikelompokkan pada sisi
kiri belakang bangunan. Areal ini memiliki
fungsi yang sangat penting karena terdapat
ruang utilitas utama utnuk bangunan
terminal. Operasional sistem utilitas
tentunya memberikan kebisingan akibat
mesin, bau, dan lainnya sehingga harus
ditempatkan pada areal tersendiri.
Baja
Tipe C
Kabel
Tipe B
164
a. Sistem rangka
Sistem rangka terdiri dari plat lantai, balok, dinding pemikul, dan kolom
beraturan, saling tegak lurus dan beban gaya vertikal horisontal disalukan melalui
tiang/kolom untuk disalurkan menuju fondasi. Dalam sistem rangka ini terdapat
Material beton digunakan untuk struktur utama bangunan. Bangunan direncankan memiliki ketinggian dua lantai
dan dapat dengan menggunakan struktur rangka beton sebagai kolom dan balok dindingya. Material balok cukup
efektif untuk pembangunan obyek yang memiliki bentukan-bentukan khusus.
b. Sistem struktur bentang lebar
Struktur bidang (surface structure)
Struktur bidang datar struktur bidang lipat struktur bidang
(plate panel) (folded panel) lengkung (shell)
165
Struktur biomorfik
Struktur rangka jaringan, struktur diatom dan radiola, sistem bentuk yang
Kaca merupakan material yang dapat meneruskan cahaya matahari dan untuk
pemaksimalan potensi view selain sebagai partisi. Material kaca juga identik dengan
konsep high-tech. material ini nantinya dapat digunakan sebagai glass wall sehingga
dqapat terpenuhi view ke dan dari bangunan
166 dan dapat memenuhi kebutuhan cahaya
4.6.2. Sistem utilitas
sebagai berikut:
4.6.2.1. Plumbing
Sistem plumbing yaitu terkait dengan penyediaan dan pengolahan siklus air
pada bangunan.
sesuai dengan standar kualitas air bersih, secara fisika (temperatur, warna,
bau, rasa, kekeruhan, sadah) dan secara kimiawi (kadar sisa chlor, dsb).
167
Air terlebih dahulu ditampung pada tangki bawah, kemudian
bangunan.
bangunan.
Pompa
Perpipaan
Menggunakan pipa Poly Vinyl Chloryden (PVC) dan jenis bahan pipa dari
Sumur
Tandon 3
Zona 1
Zona 2
Zona 5
Zona 3
Zona 1 Zona 4
Alternatif 1: Pembagian tandon utama ke sub tandon pada masing-masing zona (semi-central system) Zona 3
Memiliki kelebihan pengontrolan dan pembagian yang lebih mudah dan kekurangan dalam efisiensi biaya
untuk pengadaan tandon dan perawatan
Zona 2
Zona 4
mengalirkan air buangan yang berasal dari peralatan saniter maupun hasil
pembuangannya:
dimana air kotor dan air bekas dialirkan ke dalam satu saluran /
pipa.
169
- Sistem pembuangan Tak langsung, yaitu sistem pembuangan
air bekas dialirkan dari tempat tinggi ke saluran umum yang lebih
rendah.
pompa keluar.
lebih tinggi.
170
a. Kandungan zat tersuspensi rata-rata dalam waktu 24 jam adalah
20 mg / liter.
Tandon
PDAM Zona 1
Zona 5
Sumur Zona 4
STP
Pembuangan
a. Instalasi vent
dengan main pipanya melalui riser pada shaft plambing yang kemudian
sumpit kontrol. Selain itu juga berfungsi untuk menjaga sekat perangkap
171
dari efek sifon/tekanan, menjaga aliran yang lancar dalam pipa
b. Air hujan
untuk resapan air hujan. Sistem Pompa Type Summersible, yaitu pompa
yang dimasukkan ke dalam air, yang mana instalasi air hujan yang masuk
Kotoran cair
Saluran Gambar
4.43.
Drainase
kawasan Pengolahan Lemak
untuk air
hujan
Land Side (Sumber:
Gambar 4.42.
Diagram analisis
diktat
kuliah Kotoran padat
Utilitas.2
Saluran
008)
Penguraian bakteri
1. Daya
2. Power house
3. Sistem pengaman
172
5. Capacitor bank
6. Penangkal petir
Land Side
Resapan
PLN Terminal
gorong dan got
Pembuangan
Genset Air Side
Power House
4.6.2.3. Jaringan Telekomunikasi
daerah land side terdapat fasilitas terlpon umum yang dapat digunakan untuk
publik. Sedangkan untuk areal air side terdapat jaringan untuk telekomunikasi
dalam hal pengisian bahan bakar, pemadam kebaran, perawatan pesawat dan lain
sebagainya.
Gambar LVMDP1
4.45.
Gambar 4.44.
Diagram analisis Zona Terminal
Land Side
173
LVMDP3
4.6.2.4. Tata Suara
plafond yang mana instalasi per zona kemudian ke panel kontrol sound sistem di
untuk paging dan memberikan informasi kepada pengunjung. Fire Alarm adalah
sistem yang menandakan adanya bahaya kebakaran disuatu tempat yang kontrol
Satelit
a. Elevator/lift
digunakan untuk menngangkut barang c. Lift uang/ makanan (dumb waiters). Lift
174
pemadam kebakaran (biasanya berfungsi sekaligus sbg lift barang).ntuk kriteria
perancangan lift penumpang perlu diperhatikan: tipe dan fungsi dari bangunan,
banyaknya lantai, luas tiap lantai dan intervalnya. Selain itu perlu dibedakan
Land Side
b. Eskalator
Eskalator adalah suatu alat angkut yang lebih dititk beratkan pada
pengangkutan orang dengan arah yang miring dari lantai bawah miring ke lantai
atasnya. Standart kemiringan antara 30-35 derajat. Dengan kemiringan lebih dari
kebutuhan, lebar untuk satu orang kurang lebih 60 cm, untuk 2 orang sekitar 100-
120 cm.Mesin escalator terletak di bawah lantai. Karena terdiri dari segmen tiap
anak tangga maka escalator dapat diset untuk bergerak maju atau mundur.
175
Pusat Informasi Penerbangan
C. Moving Walkway
Banyak sebutan pada alat yang satu ini, di antaranya adalah Moving
Moveator. Moving Walkway adalah alat angkut perpindahan orang dan barang
dari satu tempat ke tempat lain pada satu lantai atau pada lantai yang berbeda
level dan bergerak sesuai dengan prinsip pergerakan pada eskalator. Dengan
demikian, konveyor ini adalah pengembangan ide dari eskalator dan bisa dipasang
10-20 derajat. Kegunaan dari alat transportasi ini adalah berfungsi untuk
naik atau turun dari lantai satu ke lantai lain. Biasanya terdapat di supermarket,
Dan bila dipasang secara mendatar pada satu lantai, berfungsi untuk
meringankan beban dari orang yang berjalan dengan membawa barang dan
176
menempuh jarak yang relatif jauh. Misalnya pada terminal di bandara
internasional yang luas, musium, kebun binatang, atau aquarium (water world).
Sistem pendingin pada gedung ini di supply dengan sistem Water Colleseta
sistemnya, yaitu:
Cooling Tower
Sistem penkondisian udara di tempat ini menggunakan sistem tata udara tidak
langsung
dalam unit penghantar udara (AHU). Dalam unit ini disamping terdapat
177
kumparan pipa besi berisi air es (coil), terdapat pula blower dan saringan
udara.
sebagai berikut:
presentase tertentu
- Fan-Coil Unit
- Suspended AHU
- Floor-Mounted AHU
- Built-Up AHU
Chiller
Chiller di mall ini ada 3 unit dan yang beroperasi hanya 1 unit,
Sistem AC ini memakai sirkulasi air, adapun cara kerjanya yaitu setelah
178
pipa ke AHU yang memerlukannya. Jenis yang umum digunakan adalah
Cooling Tower
Fungsi cooling tower adalah sebagai alat pennukar kalor dan massa
di antara air dengan udara, sehingga air pendingin kondensor dengan suhu
Chiler
4.6.2.7. CCTV
179
Instalasi ditarik perzone/perlantai, dengan memakai kable jenis coaksial, pertitik
Fire Alarm merupakan salah satu sistem keamanan yang dapat mendeteksi
dan menandakan adanya bahaya kebakaran. Fire Alarm dapat dikontrol dari
kontrol room, kontrol room difungsikan dengan tujuan untuk memudahkan teknis
pengontrolan Fire Alarm datangnya dari mana dan dapat segera di atasi. Adapun
Hidrant Box
bangunan. Berfungsi sebagai fasilitas penyedia saluran air dan pipa yang
lengkapi dengan fasilitas bell alarm. Apabila terjadi kebakaran jika untuk
manualnya tekan tombol Push Buton pada Hidrand Box tersebut dan
lampu kemudian akan menyala serta belnya akan berbunyi, lampu signal
180
Main line pipe riser hidrant dan main lane head splinkell
Di pasang alat Flow Switch, ditarik kabel kontrolnya ke panel Fire Alarm,
cara kerjanya yaitu apabila ada pemakaian ke salah satu hydrant atau
181