Kekeliruan Dalam Pengembangan Kelembagaan
Kekeliruan Dalam Pengembangan Kelembagaan
Nirm : 04.1.15.0688
Tingkat :IA
Dari begitu banyaknya literatur tentang kelembagaan, maka pada pokoknya kelembagaan akan sampai kepada
tiga hal, yaitu siapa pihak yang telibat (baik individual ataupun social group), bagaimana tata hubungan di
antara mereka (aspek struktur), dan bagaimana aturan main di antara mereka (aspek kultur). Aspek kultural
dan struktural merupakan dua komponen utama dalam setiap kelembagaan (Syahyuti, 2003).
Kelembagaan telah menjadi strategi penting dalam pembangunan pertanian dan pedesaan selama ini. Namun
demikian, pengembangan kelembagaan belum pernah mencapai hasil yang optimal, yang disebabkan oleh berbagai
faktor, terutama karena pemahaman dan strategi yang kurang tepat. Setidaknya terdapat sembilan bentuk kekeliruan
yang selama ini dijumpai dalam pengembangan kelembagaan, yaitu (Syahyuti, 2003):
Kekeliruan ini datang dari pola pikir bahwa kelembagaan lokal dianggap tidak memiliki jiwa ekonomi yang
memadai karena itu harus diganti, menganggap bahwa pertanian gurem adalah permasalahan individual bukan
permasalahan kelembagaan, dan menganggap bahwa permasalahan kelembagaan ada di tingkat petani belaka bukan
pada super strukturnya. Selain itu, kesatuan administrasi pemerintahan dipandang sebagai satu unit interaksi sosial
ekonomi pula, dan kelembagaan hanya berorientasi kepada produksi sehingga yang dibangun adalah kelembagaan-
kelembagaan yang ada pada kegiatan produksi saja.