ABSTRAK
ABSTRACT
Stability is the ability of product to maintain its nature and characteristics similar to its
origin during storage and use period. Furosemide is one of drugs product that works as diuretic.
The aim of this research was to study the effect of temperature on furosemide stability. The
method using in this research is factorial Complete Random design. There are two factors in this
research,factor A is temperature (40oC, 50 oC, and 60 oC) and factor B are period (60, 120 and
180 minutes). There are three samples in this research. Analysis of furosemide content using
Spectrophotometer UV-Vis at = 271 nm. Obtained data were analyzed using spss ver. 20. The
differences between variable were statistical analyzed. The result shows that the decreasing of
furosemide in tablet starts at temperature 50Cafter60minutes heating for sample A and C.
Sample B decrease at temperature 50C after 120 minutes heating.
93
PENDAHULUAN ditetapkan sepanjang periode
Obat adalah bahan kimia atau penyimpanan dan penggunaan (Joshita,
paduan bahan kimia yang dimaksudkan 2008).
untuk dipakai dalam mendiagnosa, Pemeriksaan kestabilan obat
mencegah, mengurangi, menghilangkan mutlak diperlukan agar obat dapat
dan menyembuhkan penyakit, gejala sampai pada titik tangkapnya dengan
penyakit, luka, kelainan fisik dan kadar yang tepat, sehingga dapat
mental, pada manusia atau hewan, memberikan efek terapi yang
ataupun untuk maksud meningkatkan dikehendaki, penetapan kadar obat
kesegaran fisik maupun mental dan dilakukan untuk menjaga mutu obat
bahan ini tidak tergolong makanan atau sesuai dengan ketetapan dalam
minuman (Moningka, 2007). Farmakope Indonesia. Stabilitas obat
Obat diuretik meningkatkan dapat dipengaruhi oleh Faktor luar
ekskresi natrium, air dan klorida yang mempengaruhi antara lain suhu,
sehingga menurunkan volume darah dan kelembapan, udara dan cahaya.
cairan ekstraseluler sehingga terjadi Suhu merupakan salah satu
penurunan curah jantung dan tekanan faktor luar yang menyebabkan
darah. Beberapa diuretik juga ketidakstabilan obat. Hal ini
menurunkan resistensi perifer sehingga memungkinkan peramalan stabilitas
menambah efek hipotensinya (Tjay dan obat suhu kamar dan ekstrim, untuk
Rahardja, 2007) mengetahui perubahan selama proses
Furosemida adalah turunan distribusia,transportasi, penyimpanan
sulfonamida berdaya diuretik kuat dan dan sampai pada konsumen. Sehingga
bertitik kerja di lingkungan henle. penulis ingin mengetahui kadar tablet
Efektif pada keadaan edema diotak dan furosemida yang dipengaruhi suhu
paru-paru dan digunakan pada semua udara baik dalam keadaan suhu kamar
keadaan dimana dikehendaki mapun suhu ekstrim terhadap stabilitas
peningkatan pengeluaran air, khususnya obat selama proses pendistribusian
pada hipertensi dan gagal jantung (Tjay dengan menggunakan metode
dan Rahardja, 2007). spektrofotometri UV-Vis.
METODELOGI PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan
rancangan analisis eksperimental
laboratorium. Penelitian ini akan
dilaksanakan di Laboratorium Analisis
Farmasi FMIPA UNSRAT dan
Laboratorium POLTEKES Manado,
Gambar . Struktur Kimia Furosemida Pada bulan Juli sampai Oktober 2012.
Stabilitas obat adah kemampuan a. Alat yang digunakan dalam
suatu produk untuk mempertahankan penelitian ini adalah lumpang dan
sifat dan karakteristiknya agar sama alu, timbangan analitik, gelas ukur,
dengan yang dimilikinya saat dibuat erlemeyer dan pipet volume, labu
(identitas, kekuatan, kualitas, dan takar, pipet tetes dan
kemurnian) dalam batasan yang
94
spektrofotometer UV-Vis Genesis ke dalam labu takar 50 ml dan
10S. ditambahkan NaOH 0,1 N
b. Bahan yang digunakan dalam sampai tanda batas. Diperoleh
penelitian ini adalah larutan NaOH larutan dengan konsentrasi 4
0,1 N, aquades p.a, 3 sampel obat ppm, 6 ppm, 8 ppm,10 ppm,
furosemida 40 mg, furosemida 12 ppm dan 14 ppm. Kemudian
baku. di ukur serapannya pada
c. Prosedur Kerja panjang gelombang maksimum
1. Pembuatan Larutan NaOH 271 nm dan NaOH 0,1
0,1 N N.digunakan sebagai blanko
Menimbang dengan seksama 4 4. Penetapan Kadar Sampel
g Kristal NaOH dan larutkan sampel Furosemida 40 mg X
dalam 1000 mL aquadest. Y,Z dtimbang 200 mg dari 20
2. Pembuatan Larutan Baku tablet yang memenuhi
Menimbang dengan seksama keseragaman bobot dan telah
25 mg Furosemida yang telah digerus homogen dilarutkan
dipanaskan pada suhu 105C dalam 300 mL NaOH 0,1 N
selama 3 jam, dimasukkan ke sambil dikocok selama 10
dalam labu takar 50 ml dan menit, tambahkan NaOH 0,1 N
dilarutkan dengan NaOH 0,1 N secukupnya hingga 500 mL,
sampai tanda batas, sehingga saring. Dipipet 5 mL filtrat,
diperoleh larutan dengan ditambahkan NaOH 0,1 N
konsentrasi 500 ppm. secukupnya hinga 500 mL.
3. Pembuatan Kurva Kalibrasi sampel ditetapkan kadar pada
Dipipet 5 ml larutan baku 500 suhu kamar dan dipanaskan
ppm sehingga diperoleh dengan suhu ekstrim 40C,
konsentrasi 50 ppm. Dipipet 50C dan 60C dengan periode
larutan baku (50 ppm) 4 ml, 6 waktu 60 menit,120 menit,
ml, 8 ml, 10 ml, 12 ml, dan 14 dan 180 menit.. Hitung
ml masing-masing dimasukkan absorbansi furosemida.
95
KADAR FUROSEMIDA SISA KADAR SISA FUROSEMIDA
SAMPEL A SAMPEL C
120 120
KADAR
100 100
KADAR
80 25 80 25
60 40 60 40
40 50 40 50
20 60 20 60
0 60 120 180 0 60 120 180
96
Dari data statistik menunjukkan 2. Perlu dilakukan pengujian stabilitas
perbedaan signifikan dari berbagai tablet furosemida yang dipengaruhi
suhu, ditandai dengan nilai 0,000 < faktor lain.
3. Lebih memperhatikan faktor suhu
0,005. Dengan suhu 40C, 50C dan
dalam proses penyimpanan
60C mempunyai signifikan yang sama furosemida.
artinya pemanasan tablet furosemida
pada suhu 40C, 50C dan 60C DAFTAR PUSTAKA
memberikan pengaruh terhadap kadar Departemen Kesehatan RI. 1979.
tablet furosemida dengan ditandai Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta
turunnya kadar. : Depkes RI
Dengan adanya penurunan kadar
Fakultas Kedokteran UI. 2009.
obat, efek terapeutik tidak tercapai
Farmakologi dan Terapi. Jakarta : UI-
untuk mencapai kesembuhan pasien dan
Press
apabila digunakan berkesinambungan
akan mengakibatkan kerusakan organ- Joshita, 2008. Kestabilan Obat
organ penting dalam tubuh yaitu hati http://staff.ui.ac.id/internal/130674809/
dan ginjal. Hati bekerja keras material/ Kestabilan obatkuliahS2.pd. (
menetralisir racun dalam tubuh dan Diakses 7 Juni 2012)
ginjal yang berperan mengekskresikan
zat-zat yang merugikan. Moningka, B.H. 2007. Ringkasan
Farmakologi. Manado : UNSRAT-
KESIMPULAN Press
1. Semakin tinggi suhu penyimpanan
semakin rendah stabilitas obat Tjay, T. H dan Rahardja, K. 2007. Obat-
dilihat dari hasil yang didapatkan obat Penting. Jakarta : Elex Media
penurunan kadar Sampel yang tidak Komputindo
termasuk range diterima dimulai
sampel A suhu 50waktu 60 menit
Sampel B suhu waktu 120 menit
87,41%, Sampel C 50 suhu waktu
60.
2. Uji statistik sampel A, sampel B dan
Sampel C terhadap suhu 40C, 50
dan 60 mempunyai nilai signifikan
0.000 < 0,005 menunjukkan suhu
berpengaruh terhadap kadar tabblet
furosemida.
SARAN
1. Perlu dilakukan pengujian stabilitas
tablet furosemida dengan
menggunakan periode waktu yang
lebih lama
97