Desain Penelitian Etnografi
Desain Penelitian Etnografi
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Etnografi merupakan salah satu dari sekian pendekatan dalampenelitian
kualitatif. Dalam tradisi penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif, etnografi dikenal
sebagai salah satu tradisi kualitatif selain penelitian biografi, fenomenologi, grounded
research, dan studi kasus. Penelitian etnografi diidentikan dengan kerja antropologi, dengan
dasar selain sebagaifounding father, penentu cikal bakal lahirnya antropologi, juga karena
karakter penelitian etnografi yang mengkaji secara alamiah individu dan masyarakat yang
hidup dalam situasi budaya tertentu. Karena itupula etnografi dikenal sebagai naturalistic
inquiry.
Etnografi adalah uraian dan penafsiran suatu budaya atau sistem kelompok sosial.
Peneliti menguji kelompok tersebut dan mempelajari pola perilaku, kebiasaan dan cara
hidup. Etnografi adalah sebuah proses dan hasil dari sebuah penelitian. Sebagai sebuah
proses, etnografi melibatkan pengamatan yang cukup panjang terhadap suatu kelompok,
sehingga peneliti memahami betul bagaimana kehidupan keseharian subjek penelitian
tersebut (Participant observation, life history), yang kemudian diperdalam denganindepth
interview terhadap masing-masing individu dalam kelompok tersebut. Dengan demikian
penelitian etnografi menghendaki etnografer /peneliti : (1) mempelajari arti atau makna dari
setiap perilaku, bahasa, dan interaksi dalam kelompok dalam situasi budaya tertentu, (2)
memahami budaya atau aspek budaya dengan memaksimalkan observasi dan interpretasi
perilaku manusia yang berinteraksi dengan manusia lainnya, (3) menangkap secara penuh
makna realitas budaya berdasarkan perspektif subjek penelitian ketika menggunakan
simbol-simbol tertentu dalam konteks budaya yang spesifik.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian penelitian etnografi ?
2. Bagaimana langkah-langkah penelitian etnografi ?
Desain Penelitian Etnografi
Menurut Creswell, para ahli banyak menyatakan mengenai beragam jenis penelitian
etnografi, namun Creswell sendiri membedakannya menjadi 3 bentuk yang paling popular
yaitu Etnografi realis dan etnografi kritis. Penjelasannya sebagai berikut
1. Etnografi realis
Etnografi realis mengemukakan suatu kondisi objektif suatu kelompok dan
laporannya biasa ditulis dalam bentuk sudut pandang sebagai orang ke-3. Seorang etnografi
realis menggambarkan fakta detail dan melaporkan apa yang diamati dan didengar dari
partisipan kelompok dengan mempertahankan objektivitas peneliti.
Studi kasus merupakan jenis penting dari etnografi, meskipun berbeda dari etnografi
dalam beberapa cara penting. Peneliti studi kasus dapat fokus pada kejadian, acara, atau
kegiatan yang melibatkan individu, bukan hanya kelompok (Stake, 1995). Juga, ketika
penulis studi kasus penelitian kelompok, mereka mungkin lebih tertarik untuk
menggambarkan kegiatan kelompok bukannya mengidentifikasi pola perilaku bersama yang
ditunjukkan oleh kelompok. Peneliti studi kasus cenderung untuk mengidentifikasi tema
budaya pada awal studi, terutama salah satu dari antropologi;,mereka fokus pada eksplorasi
"kasus" yang sebenarnya (Yin, 2008) secara mendalam. Sebuah studi kasus adalah eksplorasi
mendalam tentang sistem yang dibatasi (misalnya, kegiatan, acara, proses, atau individu)
berdasarkan pengumpulan data luas (Creswell, 2007). Batasan berarti bahwa kasus ini
dipisahkan untuk penelitian dalam hal waktu, tempat, atau batas-batas fisik.
3. Etnografi kritis
Dewasa ini populer juga etnografi kritis. Pendekatan etnografi kritis ini penelitian
yang mencoba merespon isu-isu sosial yang sedang berlangsung misalnya dalam masalah
jender/emansipasi, kekuasaan, status quo, ketidaksamaan hak, pemerataan dan lain
sebagainya.
Jenis-Jenis etnografi lainnya diungkapkan oleh Denzin, 1997; LeCompte et al., 1993;
Van Maanan, 1988; Madison, 2005 dalam Cresswel, 2012 .sebagai berikut :
1. Etnografi kritis : objektif, etnografi ditulis secara ilmiah
2. Etnografi Konfensional: laporan mengenai pengalaman pekerjaan lapangan yang dilakukan
etnografer.
3. Sejarah hidup : studi situasi seorang individu dalam konteks budaya pada hidupnya
4. Autoetnografi: refleksi dari seseorang mengenai konteks budayanya sendiri.
5. Mikroetnografi: studi yang memfokuskan pada aspek khusus dari latar dan kelompok
budaya.
6. Etnografi studi kasus : analisis kasus dari seseorang, kejadian, kegiatan dalam perspektif
budaya.
7. Etnografi kritis : studi pola bersamadari kelompok marginal dengan tujuan advokasi tentang
isu-isu kekuasaan dan otoritas
8. Etnografi feminis: studi mengenai perempuan dalam praktek budaya yang yang merasakan
pengekangan akan hak-haknya.
9. Etnografi postmodern: suatu etnografi yang ditulis untuk menyatakan keprihatinan
mengenai masalah-masalah sosial terutama mengenai kelompok marginal.
10. Etnografi Novel: kerja fiksi yang fokus pada aspek budaya kelompok
Pengumpulan data etnografi dapat dilakukan dengan cara observasi partisipan, Anda akan
mengamati aktivitas orang, karakteristik fisik situasi sosial, dan apa yang akan menjadi
bagian dari temat kejadian. Selama pelaksanaan pekerjaan lapangan, apakah seseorang
mempelajari sebuah desa suku tertentu untuk satu tahun atau pramugari pesawat udara untuk
beberapa bulan, jenis observasi akan berubah. Anda akan mulai dengan melakukan observasi
akan berubah. Anda akan mulai dengan melakukan observasi deskriptif secara umum,
mencoba memperoleh suatu tinjuan terhadap situasi sosial dan yang terjadi di sana.
Kemudian setelah perekaman dan analisis data awal Anda, Anda dapat mempersempit
penelitian Anda dan mulai melakukan observasi ulang di lapangan, Anda akan
mempersempit penyelidikan Anda untuk melakukan observasi selektif. Walaupun observasi
Anda semakin terfokus, Anda akan selalu melakukan observasi deskriptif umum hingga akhir
studi lapangan Anda. Tiga jenis observasi ini berhubungan dengan tiga jenis pertanyaan
etnografi.
A. Kesimpulan
1. Penelitian etnografi adalah penelitian kualitatif yang melakukan studi terhadap kehidupan
suatu kelompok masyarakat secara alami untuk mempelajari dan menggambarkan pola
budaya satu kelompok tertentu dalam hal kepercayaan, bahasa, dan pandangan yang dianut
bersama dalam kelompok tersebut.
2. Desaian etnografi yang sering digunakan adalah etnografi realis, studi kasus dan etnografi
kritis.
3. Langkah-langkah penelitian etnografi adalah sebagai berikut :
a. Menetapkan seorang informan.
b. Melakukan wawancara dengan informan-informan, yaitu wawancara mendalam untuk
mengetahui tentang fenomena yang diteliti.
c. Membuat catatan etnografis melalui catatan harian hasil wawancara (nama informan,
tempat, waktu, tanggal, catatan hasil wawancara dan catatan refleksi).
d. Mengajukan pertanyaan deskriptif, yaitu pertanyaan tentang fenomena budaya yang diteliti.
e. Melakukan analisis wawancara etnografis, yaitu dengan membuat catatan-catatan refleksi
dan menghubungkannya dengan catatan-catatan lainnya untuk memperoleh kesamaan,
kategori sementara dan sebagainya.
f. Membuat analisis domain (diperoleh dari grand tour observation) yaitu melalui universal
semantic relationship. Hubungan semantis tersebut terkategori, yaitu: jenis, ruang, sebab
akibat, rasional, lokasi tindakan, cara sampai ke tujuan, fungsi, urutan dan atribut. Untuk ini
buatlah lembaran analisis domain.
g. Mengajukan pertanyaan struktural, yaitu pertanyaan yang menyangkut keseluruhan dari
analisis domain. Misalnya, apa saja jenis keseluruhan perkawinan di desa ini.
h. Membuat analisis taksonomis: pada analisis ini sudah difokuskan pada fenomena budaya
yang diteliti, jadi pada domain tertentu, misalnya pada domain fungsi (kawin sirri).
Pemenuhan hasrat seksual, menolong kesulitan ekonomi, pemenuhan aktualisasi diri.
Masing-masing akan memiliki subfungsi yang akan berkembang sesuai dengan penelusuran
wawancara dan dikategorikan sesuai dengan kesamaannya.
i. Mengajukan pertanyaan kontras, yaitu pertanyaan untuk mengungkap adanya kontras di
setiap elemen di dalam domain. Misalnya apakah ada yang berbeda pendapat dalam
menanggapi fungsi kawin sirri tersebut.
j. Analisis komponensial: yang dibidik oleh analisis komponensial adalah adanya perbedaan-
perbedaan di setiap elemen dalam analisis domain. Melalui contrast questions maka akan
diperoleh dimensi-dimensi kontras di dalam setiap domain. Misalnya: pemenuhan kebutuhan
seksual vs bukan pemenuhan kebutuhan seksual dan sebagainya.
k. Analisis tema budaya, yaitu memahami tema budaya apa yang dominan dari suatu entitas
budaya pada masyarakat. Dari setiap domain tersebut tentunya terdapat domain penting dan
dominan, yang darinya dapat diketahui apa tema budaya yang ada di masyarakat tersebut.
l. Menulis laporan etnografis, yaitu berperspektif personal voice, bahasa informal, menerima
kaidah-kaidah bahasa kualitatif.
DAFTAR PUSTAKA
Creswell, John W. 2007. Qualitative Inquiry & Research Design, Choosing Among Five Approch.
California: Sage Publications.
Emzir. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif & Kualitatif.Jakarta: RajaGrafindo.
Creswell, John W.2012. Educational research, Planning, Concucting and Evaluating quantitative
adn Qualitattive Research. University of NebraskaLincoln: Pearson Publications.