Jawa Barat
Rachmawati
Alamat Website :
Diakses :
Kritik Normatif
Konstruksi Jendela Baja Balai Kota Malang
Sugiharto
richard-neutra/html.
Diakses :
Resume Kritik :
Pada bangunan Balai Kota Malang, terdapat 20 buah konstruksi jendela yang
menggunakan baja terletak pada massa bangunan bagian depan.
Jendela 3:
Pada jendela tipe ketiga ini sama dengan jendela tipe pertama, yang berbeda
hanyalah adalah jenis lis profil jendela yang berbahan kayu. Selain itu terdapat
tambahan pada ketiga jendela terdiri dari profil K1 sebagai profil pengkopel
disamping itu juga berfungsi sebagai lis air untuk untuk jendela yang terletak
langsung berhubungan dengan area luar ruangan dan mengkakukan jendela.
Sistem Sambungan
Alat Pengunci
Penguncian jendela baja dilakukan dengan cara: yang satu dipasangpada
kusen ataupun dinding dan paroh dan yang satunya lagi dipasangkan pada
jendela. Untuk penguncian jendela dilakukan dengan sebuah engkol jendela.
Kelebihan dalam penggunaan kusen jendela baja yang pertama adalah
kelebaran yang tidak seberapa dari tiang-tiang dan ambang-ambang sehingga
pemasukan cahaya pada ukuran lubang dinding yang sama akan lebih besar.
Kedua karena logam lebih tahan terhadap penyusutan maupun pengembangan.
Selain memiliki kelebihan, kusen jendela baja juga memiliki kekurangan yaitu tidak
tahan terhadap karat dan harus selalu dilakukan perawatan berupa pengecatan
pada kusen. Walaupun demikian, kusen baja terbukti lebih tahan lama dan tidak
mudah keropos. Baja memiliki profil yang kaku dan ramping, dan terlihat lebih
dinamis. Selain itu penggunaan kusen baja pada Balai Kota Malang juga atas
pertimbangan pada aspek estetika dan memperkuat kesan bangunan kolonial.
Diakses :
Pada menara Da Vinci, ornamen yang digunakan berupa tiang dan balok ionik
dengan komposisi yang telah diperhitungkan sebelumnya. Akan tetapi, fungsi tiang
dan balok tersebut hanya sekedar ornamen dan tidak mengekspresikan prinsip
Tektoon. Pada bagian body bangunan merupakan ekspresi dari bangunan bercitra
teknologis dengan unsur-unsur bangunan serba homogen, secara horisontal
mengungkapkan irama yang ingin terus berlanjut atau Open End. Akan tetapi,
secara vertikal sengaja terhenti karena diberi batas yang disebut Closed End.
Gambar 3: Prinsip Open End dan Closed End pada Menara Da Vinci
Bagian atap pada menara Da Vinci yang mengakomodir bentuk kubah Basilika
St. Peter dihubungkan dengan fungsinya sebagai apartemen menimbulkan ekspresi
ketidaksesuaian antara fungsi dengan ekspresi bentuk yang ditonjolkan. Selain itu,
sosok menara Da Vinci yang dilapisi batu belah berwarna coklat abu-abu dan
dipenuhi ornamen klasik yang rumit seperti mahkluk asing dilingkungan serba
modern dengan bentuk bangunan yang hanya memperhatikan prinsip konstruksi
dan fungsional ruang.