Anda di halaman 1dari 10

Theoretical Mapping

Penelitian yang berkaitan dengan self management, pendidikan kesehatan, kualitas hidup
pada pasien PPOK telah beberapa kali dilakukan seperti pada tabel berikut ini :
Judul karya Tujuan Metode penelitian
No ilmiah & Disain Sampel dan Intervensi Hasil Kesimpulan
penulis teknik sampling
1 Effects of Untuk rando 52 penderita Kelompok Terdapat Hasil penelitian
COPD self- menguji mized PPOK (26 intervensi Perbedaan ini
care efek control kelompok mendapatkan kualitas hidup menunjukkan
management edukasi led intervensi dan edukasi selama bahwa
yang dinilai
education at terstruktur trial 26 pada 1 jam perawatan
a nurse-led oleh kelompok mengenai dengan SGRQ secara
primary perawat di control. pengetahuan antara intervensi konvensional
health care pelayanan kriteria sampel: tentang PPOK dan kelompok saja tidak cukup
clinic kesehatan pasien yang dan kontrol dan untuk
(Efraimsson primer didiagnosis pencegahan signifikan secara meningkatkan
et al. 2008) terhadap PPOK perilaku statistik (p = pengetahuan,
pengetahua berdasarkan merokok kualitas hidup
0,00035).
n, perilaku hasil spirometri, (smoking dan kebiasaan
merokok pasien yang cessation) dan Pada kelompok merokok, akan
dan tidak dikunjungi ke intervensi (n = 26) tetapi perlu
kualitas mengalami rumah 2x oleh 6 dari 16 (atau dilakukan
hidup kecemasan, perawat, 37,5%) manajemen
pasien depresi dan sedangkan pasien yang edukasi yang
PPOK. gangguan kelompok perokok berhenti terstruktur
mental. control hanya merokok selama untuk
mendapatkan fase intervensi. meningkatkan
Teknik perawatan Pada kelompok kesadaran dan
sampling : biasa. kontrol (n = 26) merubah gaya
Random Follow up tidak ada hidup.
Sampling. dilakukan 3-6 dari 14 perokok
bulan. berhenti merokok.
Perbedaan antara
kelompok
signifikan (p =
0,0185).
Terdapat
perbedaan
signifikan
pengetahuan
kelompok
intervensi dengan
control dengan
(p<0,001)
2 Effect of Mengevalu A 801 patient Intervensi tidak berpengaruh Penelitiaan ini
health asi edukasi prospe COPD yang dilakukan face signifikan pada menunjukkan
professional oleh ctive, terdiri 400 to face kualitas hidup terjadi
education on profesional multice kelompok interview oleh skor total SGRQ peningkatan
outcomes of kesehatan ntre, intervensi dan tenaga (rasio odds: 1,087, dalam
chronic didalam quasie 401 kelompok kesehatan di 95% CI: -2.17- kebiasaan diet,
obstructive pelayanan xperim control teknik pelayanan 4.34, latihan dan
pulmonary primer dan ental sampling primer P = 0.51). perbaikan
disease in membantin study random terhadap ada pengaruh kebiasaan
primary care: gkan sampling pasien. Follow signifikan merokok,
A non dengan Inclusion up dilakukan terhadap demikian juga
randomized pelayanan criteria pasien selama 1 tahun kecemasan halnya dengan
clinical trial. biasa PPOK sesuai setelah (anxietas) dan diet kejadian
(Monteagudo terhadap dengan medical intervensi. seimbang pada eksaserbasi
et al. 2013) outcome record, usia >40 Bahan health kelompok sudah
pasien tahun, control ke education intervensi dilaporkan ke
PPOK primary care. (tobacco, drug (p<0,001). rumah sakit,
Kriteria ekslusi treatment, Peningkatan akan tetapi
pasien yang inhalers, diet, kejadian untuk kualitas
memilki physical eksaxerbasi yang hidup belum
keterbatasan exercise, dilaporkan ke ada perubahan
pendengaran dan management rumah sakit pada yang signifikan.
penglihatan
exacerbation) kelompok
Gangguan
intervensi dengan
mental; asma,
TBC, dan tidak
kelompok control
memiliki akses (22.2% and 5.2%,
telepon. respectively,
compared with
10% and 3.8% in
the control group,
P <0.001)
3 The effects of untuk Pra 185 pasien training and penggunaan obat Penelitian ini
patient mengetahui experi Teknik information secara menunjukkan
education efektivitas mental sampling : yang diberikan keseluruhan untuk bahwa
programs on pendidikan pretest random pathophysiolo kelompok pendidikan
medication dalam and sampling gy of the intervensi lebih pasien yang
use among pengaturan post disease, tinggi efektif dalam
asthma and perawatan test medications dibandingkan meningkatkan
COPD primer and inhaler dengan manajemen
patients: a pada techniques, kelompok kontrol. pemanfaatan
propensity penggunaa environmental Rata-rata, obat penyakit
score n obat control for kelompok kronis terutama
matching antara asma asthma, and intervensi PPOK dan
with a dan coping skills. menggunakan Asma
difference-in- pasien Diberikan obat asma dan
difference PPOK selama COPD dari waktu
regression kunjungan ke waktu dalam
approach pasien. bentuk
(Sari & pemanfaatan yang
Osman 2015) lebih tinggi dari
kronis
obat manajemen
setara dengan $
157 dan $ 195 di
tahun tertentu
selama empat
tahun setelah
intervensi
4 Evaluation of Untuk quasi 393 pasien intervensi Hasilnya Penelitian ini
a combined mengevalu experi PPOK pada yang diberikan menunjukan menunjukkan
strategy asi strategi mental kelompok pada yaitu terdapat bahwa
directed gabungan pretest control dan mengenai perbedaan pelaksanaan
towards /kerja sama posttes intervensi. motivasi dan signifikan program
health-care antara t with kriteria inklusi pendidikan kelompok kesehatan
professionals tenaga control Berusia >40 kesehatan intervensi dengan profesional
and patients kesehatan group, tahun, pasien (tobacco, kelompok control pasien dalam
with chronic profesional prospe PPOK yang inhalers, diet, terkait dengan konteks
obstructive dan pasien ctive control ke physical kualitas hidup, Primary care
pulmonary melalui study klinik, exercise, gejala dengan dan health
disease informasi kriteria ekslusi : physiotherapy) (P<0,005) education dapat
(COPD): dan edukasi pasien dengan oleh tenaga menghasilkan
Information untuk penyakit kesehatan peningkatan
and health memonitor pernafasan lain profesional kualitas hidup
education gejala dan seperti asma, Follow up dan penurunan
feedback for meningkatk TBC, derajat dilakukan eksaserbasi
improving an kualitas PPOK yang setelah 12 penyakit
clinical hidup berat, dan tidak bulan. dibandingkan
monitoring memiliki akses dengan praktek
and quality-of telpon. klinis standar.
life (Valero et Teknik
al. 2009) sampling :
Random
Sampling.
5 Self- untuk Rando 84 pasien pada intervensiyang Ada perbedaan Self
management menilai mized kelompok diberikan signifikan management
plans in the apakah control intervensi dan berupa edukasi pengetahuan education
primary care rencana trial 68 pasien pada terstruktur kelompok mampu
of patients pengelolaa kelompok selama 1 jam inervensi dan meningkatkan
with chronic n diri control mengenai control dengan pengetahuan
obstructive diberikan Teknik management (p<0.0001), pasien. Tetapi
pulmonary dalam sampling : plan of COPD, Tidak bermakna belum
disease. perawatan random drug). Follow terhadap total bermakna untuk
(McGEOCH primer sampling. up dilakukan skore SGRQ meningkatkan
et al. 2006) memiliki Kriteria inklusi secara berkala (kualitas hidup) p- qualitas hidup,
efek : pasien yang mulai dari value= 0,58. kesehatan
menguntun memiliki 3,6,9,12 bulan Demikian juga mental dan
gkan pada riwayat batuk sedangkan dengan pemanfaatan
kualitas kronis, sputum, kelompok kecemasan tidak pelayanan
hidup, sesak nafasm control bermakna dengan kesehatan pada
perilaku perokok mendapatkan p value = 0,87. pasien PPOK.
perawatan >10pack-tahun usual Hospital
diri dan FEV1/FVC care/perawatan admission juga
kesehatan 70% biasa. tidak berpengaruh
jangka (spirometry dengan p-value =
panjang within 12 0,91.
pasien months,
dengan memiliki riwayat
PPOK exaserbasi dalam
1 tahun atau
lebih.
6 Patient self- Melaporka rando 225 responden Intervensi Perbedaan antara penelitian ini
management n efektifitas mised PPOK ringan yang diberikan kelompok memberikan
in primary pelatihan control (mild COPD) fokus pada intervensi dan bukti kuat
care patients kesehatan led dengan kriteria : smoking control akan tentang
with mild melalui trial sesak nafas cessation dianalisis efektivitas
COPD telepon (RCT) ringan (MRC services, menggunakan pendidikan
protocol of a terhadap grade 1 dan 2) increasing regression untuk kesehatan
randomized pengelolaa FEV1/FVC < physical mengetahui melalui telepon
controlled n diri 0.70 after post- activity, pengaruh untuk
trial of pasien bronchodilato medication intervensi meningkatkan
telephone PPOK spirometry management terhadap beberapa perubahan
health ringan. Kriteria and action indikator perilaku dan
coaching. eskluksi : planning. (misalnya berarti mencegah
(Sidhu et al. dypsnea with Dilakukan perbedaan, tingkat perkembangan
2015) MRC grade 3, oleh perawat relatif) dengan penyakit pada
Ppok berat dan dengan media 95% pasien dengan
gangguan telephone interval PPOK ringan
mental health kepercayaan. 5% dan dyspnoea
Teknik couching hasilnya seperti dalam
sampling : selama 15-20 yang dijelaskan perawatan
random menit dan pada kesimpulan. primer.
sampling follow up
selama 6 dan
12 bulan.
7 How do Penelitian multice 121 pasien Dilakukan Yang ngambil Studi kami
COPD prospektif ntre PPOK selama observasi tindakan Tipe A menunjukkan
patients ini observ bulan januari- mengenai 70,7%, tipe-B bahwa sebagian
respond to bertujuan ational maret respon pasien 62,7% dan tipe C besar pasien
exacerbations menentuka study Teknik terhadap di 17,3% dari bersedia untuk
?(Trappenbur n kejadian sampling : eksaserbasi eksaserbasi (n = mengambil
g et al. 2011) relatif, consecutive yaitu type A 75). perokok tindakan
waktu dan sampling dilakukan kurang mungkin manajemen diri
faktor- teknik istirahat untuk mengambil tepat waktu
faktor dan tipe A dan B selama
penentu pembersihan Tindakan jenis-C eksaserbasi.
serta jenis sputum, type B dikaitkan dengan Penelitian lebih
respon menggunakan keterbatasan lanjut
pasien bronkodilator aliran udara yang diperlukan
untuk lebih berat untuk
membantu dan peningkatan menentukan
pernafasan, jumlah apakah
type C, penerimaan rumah rendahnya
menghubungi sakit kesadaran
petugas menghubungi
kesehatan. petugas atau
penyedian
kesehatan pada
saat
exacerbation
adalah karena
kurangnya
manajemen diri
atau
aksesibilitas
kesehatan
8 Unmet needs bertujuan semi- 18 pasien dan diwawancarai Tema-tema yang penelitian ini
of patients untuk structu 18 dokter menggunakan sama untuk kedua menunjukkan
with chronic mengekspl red Teknik panduan pasien dan dokter. bahwa
obstructive orasi intervi sampling : wawancara Tiga tema utama pengetahuan
pulmonary terpenuhi ew convience semi- muncul: PPOK
disease kebutuhan guide. sampling terstruktur, pengetahuan dan umumnya
(COPD): a pasien dari The audio yang kesadaran COPD, rendah . Ini bisa
qualitative perspektif intervi direkam, dampak mengakibatkan
study on pasien dan ews ditranskripsi psikososial dan kurangnya
patients and dokter were verbatim dan fisik COPD dan pemahaman
doctors. dalam audio- diperiksa oleh manajemen diri. tentang pilihan
(Wong et al. mengelola record pewawancara. Pengetahuan pengobatan,
2014) PPOK ed, data tentang COPD hasil, dan
transcr dianalisis pada umumnya prognosis
ibed dengan rendah. PPOK.
verbati menggunakan Kebanyakan kesalahpahama
m and pendekatan pasien mengalami n bahwa batuk
checke tematik kesulitan dalam karena PPOK
d by fungsi psikososial adalah menular,
the dan fisik mereka dan sesak napas
intervi seperti sesak yang dihasilkan
ewers napas, rasa takut dari
dan PPOK,
ketidakberdayaan. memiliki
Kebanyakan dampak fisik
pasien tidak dan psikososial
percaya diri dalam yang dapat
mengelola menyebabkan
penyakit mereka isolasi sosial.
dan lebih memilih Kebanyakan
peran yang lebih pasien dan
pasif dengan dokter tidak
dokter mendukung
mengarahkan pendekatan
perawatan manajemen diri,
mereka.
9 Impact of Menyelidik prospe 76 responden Intervensi Pengetahuan Hasil penelitian
panic i manfaat ctive Pasien PPOK yang diberikan manajemen diri menunjukkan
disorder upon pendidikan study yang stabil berupa dinilai sebelum bahwa
self- dan FEV1 <80% Management memperkenalkanr pendidikan
management psikologis predicted within education encana, pada awal mengenai
educational tambahan the last 12 (pengetahuan 28 (37%) perawatan diri
goals in pada panic months, tentang konsep kelompok panic dapat
chronic disorder FEV1/FVC < PPOK, disorder (PD) meningkatkan
obstructive (PN) 70%, mmpu management memiliki skor pengetahuan
pulmonary dibandinga menulis dan exacerbation, yang lebih tinggi dalam
disease? k dengan berbicara plan (pengetahuan pengelolaan dan
(Dowson et panic bahasa inggirs, management, yang lebih baik) perawatan serta
al. 2010) disorder tidak dalam adherence untuk yang akan kewaspadaan
yang keadaan drug, datang (p <0,05) tubuh dan
berlum terminal maintenance dan berat komplikasi dari
tertata pada Eksklusi criteria therapy) eksaserbasi (p PPOK
pasien : pasien dengan diberikan <0,05) dan
PPOK ganguan jiwa melalui kapasitas untuk
mengenai berat, terminal telepon selama bertindak selama
manajemen disease, PPOK 30 menit setiap eksaserbasi berat
dirinya berat. 4 minggu (p <0,01). Tidak
Teknik sekali dan ada pengaruh
sampling : dievaluasi interaksi
random selama 24 ditemukan antara
sampling minggu. PD dan NPD skor
dari waktu ke
waktu
10 Influence of 7 Menguji Quasy 20 pasein Content Setelah Tujuh minggu
weeks self pengaruh experi PPOK dengan edukasi yang pengobatan, skor pendidikan
management pendidikan mental kondisi stabil, diberikan BAI telah manajemen diri
education on manajemen design score axiety on meliputi : menurun secara untuk pasien
the BAI and diri, BAI scoring : penjelasan signifikan PPOK
6MWD of toleransi 22. penyebab, menjadi 40,8 menghasilkan
COPD stable latihan dan Exclusion faktor resiko, 3,11, di asosiasi; signifikan
patients anxietas criteria for gejala, diet, berarti 6MWD peningkatan
(Alsayed et pada pasien patient are teknik batuk juga meningkat toleransi latihan
al. 2014) PPOK chest infection efektif, pada kelompok dan skor BAI.
stabil within 1 month breathing perlakuan saja,
of the start of exercise, dari 333,15 70-
the study oksigen 376,9 64,9
Teknik therapy, meter,
sampling : medication) peningkatan nilai
random diberikan p signifikan
sampling setiap minggu secara statistik
selama 60-90 dari 0,042.
menit, dan
dievaluasi
setelah 7
minggu.
11 Chronic Menyelidik Qualit 30 pasien Menggunakn Hasilnya Monitoring
Obstructive i ative PPOK foku grup diperoleh bahwa mengenai
Pulmonary bagaimana study diskusi dan pasien PPOK manajeen diri
Disease pengalama hasilnya membutuhkan pasien PPOK
Patients n pasien dianalisi monitoring gejala sangat
Experiences memanfaat dengan konsep dan adanya membutuhkan
of an buku harian tematik kunjungan peran perawat,
Enhanced elektonic analisis. perawat untuk termasuk dalam
Self- dalam memantau melakukan
Management meningkatk gejalanya. Self kunjungan
Model of an management rumah untuk
Care (Patel et manajemen education bisa memonitor dan
al. 2015) diri serta meningkatkan meningkatkan
melihat kesadaran pasien kemampuan
pentingnya dalam merawat manajemen diri
kunjungan diri.
perawat
dalam
proses ini
12 Educational Untuk Data base yang Hasilnya : Implikasi
programmes menggamb digunakan : Topic edukasi yang sering diberikan practice :
in COPD arkan topik MEDLINE/PubMed yaitu smoking cessation (80.0%); Pendidikan
pendidikan (1966-2012), Cochrane medication (76.9%); exercise pasien
management
terpadu Central Registry of (72.3%); breathing strategies merupakan
interventions: dalam Controlled Clinical Trials (70.8%); exacerbations (69.2%); komponen
A systematic intervensi (1966-2012) and Web of and stress management (67.7%). penting dalam
review manajemen Science (1988-2012) Media edukasi yang sering manajemen diri
(Stoilkova et PPOK saat Keyword : (1) COPD, digunakan : pasien PPOK,
al. 2013) ini; pulmonary disease, PowerPoint presentation (28.6%), namaun
dan untuk chronic obstructive; (2) Flip board with large sheets of sekarang
memeriksa health education, paper (33.3%) Posters (14.3%), banyak topic
kekuatan, patient education as Printed material and/or brochure, pendidikan
kelemahan, topic, education; (3) (90.5%), Video (14.3%) , Internet yang belum
dan metode disease management, (9.5%) jelas sepnuhnya
penyampai case management, self- Metode edukasi : berkaitan
an program care, delivery of health Demonstrations and practice dengan
pendidikan. care, integrated, patient (educator and/or the learner) perubahan
care planning, (73.8%), Interactive lecturing perilaku pasien
pulmonary (66.7%), Group exchange or PPOK.
rehabilitation discussions, (47.6%), Peer Dibutuhkan
Jumlah artikel yang observation (use of an expert penelitian
direview : patient) (4.8%), Feedback and mengenai topic
54(80.6%) penelitian reinforcement (66.7%) edukasi yang
dengan desain Petugas kesehatan profesional yang berkontribusi
randomized controlled memberikan edukasi : terhadap
trials dan 13 (19.4%) Nurse (75.8%), perubahan
penelitian controlled Physician/pulmonary physician perilaku pasien
clinical trials. (37.9%), Pharmacist (10.6%), dan
Review studi dilakukan Physiotherapist, (34.8%), mengembangka
dengan criteria : 1) Pasien Occupational therapist (15.2%), n topic sesuai
dengan diagnossa PPOK, Dietician, (22.7%), Respiratory dengan
2) Intervensi mengenai therapist, (21.2%) kebutuhan
manajement termasuk Self Management Skill pasien.
pendidikan, manajemen Know and control the triggers and
penyakit, rehabilitasi dan symptoms (83.3%), Take
mekasi, 3) Desain : medications as prescribed, (90.5%),
randomized controlled Control acute episodes and
trial dan controlled emergencies (81.0%), Have a
clinical trial, 4) Bahasa healthy diet (64.3%), Do not smoke
yang digunakan (85.7%), Use relaxation and stress
menggunakan bahasa reduction techniques (71.4%).
inggris. Evaluation of intervention
one-to-one-in person counseling is
considered to be a more effective
intervention (high efficacy) when
compared to the group counselling
sessions (medium efficacy)
Durasi edukasi dan lamanya follow
up :
Durasi edukasi muali dari 10 menit-
180 menit, dengan rata-rata nilai
tengahnya sekitar 60 menit. Lama
sesinya bervariasi dari yang 1 sesi
sampai 60 sesi, rata-rata 6 sesi.
Follow up yang dilakukan dari 1
bulan setelah edukasi sampai 5
tahun.

13 Self- untuk Data base : MEDLINE Studi menunjukkan penurunan yang Simpulan :
management menilai (Januari 1985 sampai signifikan dalam probabilitas pendidikan
education for pengaturan, Januari 2006) setidaknya satu masuk rumah sakit manajemen diri
patients with metode dan Bahasa yang digunakan berhubungan
di antara pasien yang menerima self
chronic efektivitas bahasa inggris dengan
obstructive program Criteria artikel : RCT, management education penurunan
pulmonary pendidikan pendidikan manajemen dibandingkan dengan mereka yang penerimaan
disease manajemen diri berfokus pada menerima perawatan biasa (OR rumah sakit
(Review) diri pada rehabilitasi dan status 0,64; 95% CI (0,47-0,89)). untuk tanpa indikasi
(Effing et al. PPOK kesehatan lainnya. pasien dengan risiko 51% dari untuk
2007) terhadap Jumlah artikel : 15 artikel eksaserbasi, dari 24 (16-80) untuk merugikan
hasil efek dalam
pasien dengan risiko 13% dari
kesehatan parameter hasil
dan eksaserbasi. Pada kualitas hidup lainnya.
penggunaa dengan SGRQ, perbedaan Direkomendasi
n layanan mencapai signifikansi statistik pada kan pendidikan
kesehatan. tingkat 5% pada total skor (WMD - manajemen diri
2,58; pada PPOK.
95% CI (-5,14 untuk -0,02)) dan Namun, karena
heterogenitas
dampaknya domain (WMD -2,83;
dalam
95% CI (-5,65 untuk -0,02)), tetapi intervensi,
perbedaan ini tidak mencapai klinis populasi
perbaikan yang relevan dari 4 poin. penelitian,
Penurunan kecil tapi signifikan tindak lanjut
terdeteksi di dyspnoea diukur waktu, dan
ukuran hasil,
dengan Borg-skala (WMD
data
-0,53; 95% CI (-0,96 untuk -0,10)). masih cukup
Tidak ada efek signifikan yang untuk
ditemukan baik dalam jumlah merumuskan
eksaserbasi, kunjungan gawat rekomendasi
darurat, fungsi paru-paru, kapasitas yang jelas
latihan, dan hari hilang dari mengenai
bentuk dan isi
pekerjaan. Hasil meyakinkan
program
diamati pada dokter dan perawat pendidikan
kunjungan, gejala selain dyspnoea, manajemen diri
penggunaan program kortikosteroid pada pasien
oral dan antibiotik, dan penggunaan PPOK.
obat penyelamatan.
Beberapa penelitian yang ditelaah memberikan gambaran bahwa pelaksanaan edukasi

sudah pernah dilakukan pada pasien PPOK dengan berbagai macam topik dan dikaitkan

dengan parameter yang berbeda-beda pula pada pasien PPOK. Penelitian yang dilakukan oleh

Efraimsson et al. 2008 dan Valero et al. 2009 menyatakan bahwa perawatan konvensional

atau biasa saja tidak cukup diberikan pada pasien dengan penyakit kronis seperti pada pasien

PPOK. Kombinasi usual care dan self management education diperlukan untuk

meningkatkan ketrampilan pasien dalam mengelola penyakitnya. Hasil penelitiannya

menyatakan bahwa edukasi pada pasien PPOK dapat meningkatkan pengetahuan, kualitas

hidup dan penurunan gejala PPOK. Pemberian health education pada pasien mengenai

manajemen diri memberikan dampak postif terhadap peningkatan dalam kebiasaan diet,

toleransi latihan, perbaikan kebiasaan merokok, serta penurunan angka dirawat di rumah sakit

(hospital admission. (Monteagudo et al. 2013). Penelitian Alsayed et al tahun 2014 juga

menunjukkan hasil yang sama yaitu manajemen edukasi yang diberikan selama 7 minggu

memberikan efek terhadap peningkatan toleransi latihan dan penurunan gejala kecemasan.

Hal ini sama dengan penelitian Downson et al tahun 2010, dimana pendidikan mengenai

manajemen diri dapat meningkatkan perawatan diri dan kewaspadaan terhadap bahaya dari

gejala PPOK.

Hasil tersebut berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh McGEOCH et al. 2006

mengenai self management plan in the primary care of patient with COPD, hasilnya

menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan pasien tapi

belum bermakna terhadap kualitas hidup, kesehatan mental dan pemanfaatan pelayanan

kesehatan. Monteagudo (2013) juga menemukan bahwa edukasi oleh tenaga kesehatan

profesional belum menunjukkan hubungan yang bermakna terhadap kualitas hidup.

Karakteristik sampel pada beberapa penelitian yang ditelaah pada umumnya pasien yang

secara rekam medis didiagnosis menderita PPOK, dalam kondisi stabil baik itu dilihat dari
gejala sesak nafasnya maupun hasil pengukuran spirometrynya, dan rata-rata usia

respondennya yaitu >40tahun. (Monteagudo et al. 2013; Alsayed et al tahun 2014;

Efraimsson et al. 2008 ;Valero et al. 2009). Sistematika review yang dilakukan oleh Effing et

al tahun 2007 pada 15 penelitian dengan desain randomized controlled trial pada database

MEDLINE (Januari 1985 sampai Januari 2006) diperoleh bahwa manajemen edukasi

berpengaruh terhadap kualitas hidup, penurunan rawat di rumah sakit (hospital admission),

dan penurunan gejala sesak, tapi belum signifikan berdampak pada fungsi paru, kunjungan

gawat darurat dan eksaserbasi. Sistematika review yang dilakukan oleh Stoilkova et al. 2013

menggambarkan bahwa topik edukasi yang diberikan pada pasien PPOK bervariasi, metode

dan follow up yang dilakukan juga bervariasi. Rekomendasi yang disarankan dari sistematika

review ini adalah dilakukan penelitian mengenai edukasi dengan topik yang menyesuaikan

kebutuhan pasien dengan karakteristik responden yang berbeda-beda. Beberapa studi

kualitatif menyatakan bahwa kebutuhan dari pasien PPOK menyangkut pengetahuan,

kesadaran akan pengobatan, dampak fisik dan psikologis, dan ini mesti menjadi tanggung

jawab bersama tenaga kesehatan profesional dan pasien. (Wong et al. 2014). Penelitian ini

juga menyampaikan bahwa kebanyakan pasien kesulitan dalam fungsi psikososialnya dan

fisik mereka seperti sesak nafas, rasa takut dan ketidakberdayaan. Kebanyakan dari mereka

lebih memilih pasif dalam perawatan.

Berdasarkan beberapa penelitian diatas hal hal yang perlu dilakukan penyempurnaan

yaitu topik self management education yang diberikan masih belum seragam sehingga belum

memiliki sebuah pedoman yang pasti didalam memberikan self management education pada

pasien. Selama ini topic yang diberikan hanya sebatas konsep PPOK secara umum dan

bahaya meroko, belum ada penelitian yang memberikan edukasi mengenai manajemen diri

termasuk di dalamnya mengenai tindakan rehabilitasi atau latihan yang harus dilakukan.

Disamping itu rata-rata hasil penelitian masih belum seragam menunjukkan hasilnya terhadap
variabel yang diteliti. Penelitian mengenai self-efficacy dan pemberdayaan pasien belum ada

yang menghubungkan terhadap self management education, padahal pemberdayaan kunci

utama dalam melakukan manajemen perawatan diri pasien PPOK. Oleh sebab itu penelitian

ini akan meneliti mengenai self management education yang didalamnya berisi tentang

edukasi mengenai manajemen diri termasuk latihan rehabilitasi terhadap pemberdayaan

(empowerment) pasien PPOK meliputi pengetahuan, sikap, tindakan manajemen diri,

kemampuan mengambil keputusan dalam merawat diri, self-efficacy dan penurunan gejala

pasien PPOK.

Anda mungkin juga menyukai