Anda di halaman 1dari 4

BIROKRASI PROFESIONAL

FENOMENA BIROKRASI PROFESIONAL


 Pada seperempat abad terakhir, terdapat sebuah Klasifikasi Pegawai yang baru dimana hal tersebut diciptakan untuk
memberikan peluang kepada sebuah organisasi supaya mempekerjakan spesialis yang sangat terlatih dalam pelaksanaan
organisasinya. Konfigurasi tersebut merupakan Birokrasi Profesional dimana birokrasi ini menggabungkan standarisasi dengan
desentralisasi.
 Fenomena akhir-akhir ini menggambarkan bagaimana pekerjaan sekarang makin membutuhkan kualfikasi pendidikan dan
tingkat keahlian yang tinggi dan terspesialisasi.
 Pengembangan ilmu pengetahuan telah menciptakan sebuah fenomena baru dalam kehidupan berorganisasi, yaitu organisasi
membutuhkan para profesional untuk menghasilkan produk dan jasanya. Contoh yang jelas yaitu di Rumah Sakit, Universitas,
Museum, Perpustakaan, Agen Jasa Sosial, Perusahaan Manufaktur dan Akuntan.
 Hal tersebut membuat kebutuhan akan suatu desain organisasi yang menyandarkan diri pada spesialisasi social daripada
spesialisasi fungsional yang artinya spesialisasi yang didasarkan atas kemampuan individual bukan atas pembagian kerja.
 Birokrasi Profesional kekuatannya terletak pada Operating Core-nya, karena desain ini mempunyai kekuatan dari kemampuan
kritis Operating Core-nya yang mempunyai kewenangan tersendiri setelah mendapat mandat tugas dan fungsi dari Organisasi
untuk menerapkan keahlian mereka. Satu-satunya bagian Birokrasi Profesional yang telah dirinci secara penuh adalah staf
pendukung, namun aktivitas mereka difokuskan untuk melayani Operating Core.
 Perpustakaan San Diego State University mengandalkan kinerjanya Lembaganya pada kemampuan teknis (spesialis) para
pegawainya untuk melaksanakan Tugas Fungsinya. Para pegawai profesional tersebut memperoleh keahlian dan keterampilan
mereka melalui pendidikan yang ditempuh selama bertahun-tahun. Para profesional tersebut melaksanakan pekerjaan mereka
secara relative bebas, tetapi masih dalam koridor dan ketentuan dari organisasi juga masih terdapat banyak peraturan yang
melandasinya. Formalisasi pekerjaan yang mereka lakukan, diperoleh dari pendidikan yang telah mereka (Profesional) itu
tempuh selama mereka menjalani pendidikan dan telah menjadi kode etik mereka dalam bekerja dan bukan diperoleh dari
Organisasi tempat mereka bekerja.
KEKUATAN DAN KELEMAHAN BIROKRASI
PROFESIONAL
• Kekuatan Birokrasi Profesional
− Dapat mengerjakan tugas yang terspesialisasi yaitu yang membutuhkan keterampilan profesional yang sangat terlatih dengan
efisiensi yang relative sama seperti yang dilakukan oleh Birokrasi Mesin.
− Dalam hubungannya dengan pengendalian kekuasaan, birokrasi profesional membutuhkan manager untuk melakukan control
yang cukup luas. Para profesional membutuhkan kebebasan untuk melakukan pekerjaan mereka dengan efektif.
• Kelemahan Birokrasi Profesional
─ Sama seperti kelemahan dari Birokrasi Mesin, kelemahan di Birokrasi Profesional yaitu adanya kecenderungan untuk
berkembangnya konflik antara masing-masing sub-unit. Fungsi/kinerja dari pegawai profesional mencoba untuk mengejar
tujuan diri mereka sendiri (sektoral) dan hal tersebut membuat kepentingan dan juga fungsi dari organisasi menjadi sedikit
terabaikan.
─ Selanjutnya para spesialis pada Birokrasi Profesional mempunyai sifat kompulsif terkait dengan prinsipnya dalam mengikuti
peraturan. Hanya saja peraturan di dalam Birokrasi Profesional dibuat oleh para profesional itu sendiri, hal itu didasarkan
daripada perilaku profesional yang dipelajari dan diresapi oleh para pegawai selama pelatihan.
─ Selain diuntungkan dengan prinsip kerja dengan standar profesional yang telah dipegang oleh para pegawai, namun hal
tersebut juga membawa dampak negatif dan bisa menjadikan hambatan terhadap keaktifan organisasi jika standar tersebut
sangat kaku dan tidak dapat disesuaikan dengan kebutuhan organisasi.
BILAMANA HARUS MENGGUNAKANNYA?
• Birokrasi mesin paling baik untuk digunakan dalam organisasi dengan
ukuran besar, lingkungan yang stabil dan kompleks serta teknologi rutin
yang diinternalkan lewat profesionalisasi.
• Birokrasi Profesional banyak digunakan pada tahun 1980-an, karena pada
saat itu organisasi membutuhkan banyak pekerja spesialis yang bersifat
teknis, mereka dituntut untuk menjadi alternatif bagi Birokrasi Mesin.
Birokrasi Profesional mampu memberikan alternatif dengan memberikan
kewenangan desentralisasi kepada para profesionalnya utamanya dalam
hal pengambilan keputusan.
• Dilihat dari perspektif pengendalian kekuasaan, Birokrasi Profesional jelas
lebih jelek jika dibandingkan dengan Birokrasi Mesin, tetapi masih lebih
baik apabila dibandingkan dengan Adhocracy yang akan dibahas pada bab
selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai